Asuhan Keper Watan Glaukoma
Asuhan Keper Watan Glaukoma
GLAUKOMA
DI SUSUN OLEH
TINGKAT : 2A
NIM : P071203200040
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
B.Etiologi
1..Penyebab adanya peningkatan tekanan intraokuli adalah
perubahan anatomisebagai bentuk gangguan mata atau
sistemik lainnya, trauma mata, dan predisposisifaktor genetik.
Glaukoma sering muncul sebagai manifestasi penyakit atau
proses patologik dari sistem tubuh lainnya. Adapun faktor
resiko timbulnya glaukoma Jika terjadi peningkatan tekanan
intraokuli lebih dari 23 mmHg, diperlukan evaluasi lebih
lanjut.Secara fisiologis, tekanan intraokuli yang tinggi akan
menyebabkan terhambatannyaaliran darah menuju serabut
saraf optik dan ke retina.
Apabila terjadi peningkatan tekanan intraokular,akan timbul
penggaungan dan degenerasi saraf optikus yang dapat
disebabkan oleh beberapa faktor :
a.Gangguan perdarahan pada papil yang menyebabkan
deganerasi berkas serabutsaraf pada papil saraf optik
b. Tekanan intraokular yang tinggi secara mekanik
menekan papil saraf optik yangmerupakan tempat dengan
daya tahan paling lemah pada bola mata. Bagian tepi papil
saraf otak relatif lebih kuat dari pada bagian tengah sehingga
terjadi penggaungan pada papil saraf optik
c. Sampai saat ini, patofisiologi sesungguhnya dari
kelainan ini masih belum jelas
d. Kelainan lapang pandang pada glaukoma
C. Patofisiologi
Tingginya tekanan intraokular bergantung pada besarnya
produksi humoraqueus oleh badan siliari dan mengalirkannya
keluar. Besarnya aliran keluar humoraquelus melalui sudut
bilik mata depan juga bergantung pada keadaan kanal
Schlemmdan keadaan tekanan episklera. Tekanan intraokular
dianggap normal bila kurang dari20 mmHg pada pemeriksaan
dengan tonometer Schiotz (aplasti). Jika terjadi peningkatan
tekanan intraokuli lebih dari 23 mmHg, diperlukan evaluasi
lebih lanjut.Secara fisiologis, tekanan intraokuli yang tinggi
akan menyebabkan terhambatannyaaliran darah menuju
serabut saraf optik dan ke retina. Iskemia ini akan
menimbulkankerusakan fungsi secara bertahap. Apabila
terjadi peningkatan tekanan intraokula, akan timbul
penggaungan dan degenerasi saraf optikus yang dapat
disebabkan oleh beberapa faktor :
a.Gangguan perdarahan pada papil yang menyebabkan
deganerasi berkas serabutsaraf pada papil saraf optik.opti
b.Tekanan intraokular yang tinggi secara mekanik
menekan papil saraf optik yangmerupakan tempat dengan
daya tahan paling lemah pada bola mata. Bagian tepi papil
saraf otak relatif lebih kuat dari pada bagian tengah sehingga
terjadi penggaungan pada papil saraf optik
c.Sampai saat ini, patofisiologi sesungguhnya dari
kelainan ini Masi sedikit kurang jelas
D. Manifestasi klinis
1.Nyeri pada mata dan sekitarnya (orbita, kepala, gigi,
telinga).
2.Pandangan kabut, melihat halo sekitar lampu.
3.Mual, muntah, berkeringat.
4.Mata merah, hiperemia konjungtiva, dan siliar.
5.Visus menurun.
6.Edema kornea.
7.bilik mata depan dangkal (mungkin tidak ditemui pada
glaukoma sudut terbuka).
8.Pupil lebar lonjong, tidak ada refleks terhadap cahaya
E. Pemeriksaan penunjang
1.Pemeriksaan tajam pengelihatan.
a.Tonometri
Tonometri diperlukan untuk mengukur tekanan bola mata.
Dikenalempat cara tonometri, untuk mengetahui tekanan intra
ocular yaitu :
– Palpasi atau digital dengan jari telunjuk
– Indentasi dengan tonometer schiotz
– Aplanasi dengan tonometer aplanasi goldmann
– Nonkontak pneumotonometri
Tonomerti Palpasi atau Digital Cara ini adalah yang paling
mudah, tetapi juga yang paling tidakcermat, sebab cara
mengukurnya dengan perasaan jari telunjuk. Dpatdigunakan
dalam keadaan terpaksa dan tidak ada alat lain. Caranya
adalahdengan dua jari telunjuk diletakan diatas bola mata
sambil pendertia disuruhmelihat kebawah. Mata tidak boleh
ditutup, sebab menutup matamengakibatkan tarsus kelopak
mata yang keras pindah ke depan bola mata,hingga apa yang
kita palpasi adalah tarsus dan ini selalu memberi kesan
perasaan keras. Dilakukan dengan palpasi : dimana satu jari
menahan, jarilainnya menekan secara bergantian. Tinggi
rendahnya tekanan dicatat sebagai berikut :
N : normal
N + 1 : agak tinggi
N + 2 : untuk tekanan yang lebih tinggi
N_ 1 : lebih rendah dari normal
N_ 2 : lebih rendah lagi, dan seterusnya
b.Gonioskopi
Arteri osklerosis, pemakaian kartikosteroid jangka panjang,
miopia tinggi dan progresif dan lain-lain dan berdasarkan
anatomis dibagi menjadi 2 yaitu :
a.Glaukoma sudut terbuka
Glaukoma sudut terbuka merupakan sebagian besar dari
glaukoma (90-95%), yang meliputi kedua mata. Timbulnya
kejadian dan kelainan berkembang disebut sudut terbuka
karena humor aqueous mempunyai pintu terbuka ke jaringan
trabekular. Pengaliran dihambat oleh perubahandegeneratif
jaringan trabekular, saluran schleem, dan saluran yg
berdekatan. Perubahan saraf optik juga dapat terjadi. Gejala
awal biasanyatidak ada, kelainan diagnose dengan
peningkatan TIO dan sudut ruanganterior normal.
Peningkatan tekanan dapat dihubungkan dengan nyerimata
yang timbul.
b.Glaukoma sudut tertutup
Glaukoma sudut tertutup (sudut sempit), disebut sudut
tertutup karenaruang anterior secara otomatis menyempit
sehingga iris terdorong kedepan, menempel ke jaringan
trabekuler dan menghambat humor aqueosmengalir ke saluran
schlemm. Pargerakan iris ke depan dapat karena peningkatan
tekanan vitreus, penambahan cairan diruang posterior
ataulensa yang mengeras karena usia tua. Gejalah yang timbul
dari penutupanyang tiba-tiba dan meningkatnya TIO, dapat
nyeri mata yang berat, penglihatan kabur. Penempelan iris
memyebabkan dilatasi pupil, tidaksegera ditangni akan terjadi
kebutaan dan nyeri yang hebat.
2.Glaukoma sekunder Glaukoma sekunder adalah glaukoma
yang terjadi akibat penyakit mata lainyang menyebabkan
penyempitan sudut atau peningkatan volume cairan di
dalammata. Kondisi ini secara tidak langsung mengganggu
aktivitas struktur yangterlibat dalam sirkulasi dan atau
reabsorbsi akueos humor. Gangguan ini terjadiakibat:
-Perubahan lensa, dislokasi lensa , terlepasnya kapsul lensa
pada katarak
-Perubahan uvea, uveitis, neovaskularisasi iris, melanoma dari
jaringan uvea
-Trauma, robeknya kornea/limbus diserai prolaps iris
3.Glaukoma kongenitalGlaukoma Kongenital ditemukan pada
saat kelahiran atau segera setelahkelahiran, biasanya
disebabkan oleh sistem saluran pembuangan cairan di
dalammata tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya tekanan
bola mata meningkat terusdan menyebabkan pembesaran mata
bayi, bagian depan mata berair, berkabut
F.klasifikasi glaukoma
1.Glaukoma primer
Glaukoma yang tidak diketahui penyebabnya. Pada galukoma
akut yaitutimbul pada mata yang memiliki bakat bawaan
berupa sudut bilik depan yang sempit pada kedua mata. Pada
glukoma kronik yaitu karena keturunan dalam keluarga,
DM,Arteri osklerosis, pemakaian kartikosteroid jangka
panjang, miopia tinggi dan Progresif
a.Glaukoma sudut terbuka
Glaukoma sudut terbuka merupakan sebagian besar dari
glaukoma (90-95%), yang meliputi kedua mata. Timbulnya
kejadian dan kelainan berkembang disebut sudut terbuka
karena humor aqueous mempunyai pintu terbuka ke jaringan
trabekular. Pengaliran dihambat oleh perubahandegeneratif
jaringan trabekular, saluran schleem, dan saluran yg
berdekatan. Perubahan saraf optik juga dapat terjadi. Gejala
awal biasanyatidak ada, kelainan diagnose dengan
peningkatan TIO dan sudut ruanganterior normal.
Peningkatan tekanan dapat dihubungkan dengan nyerimata
yang timbul.
b.Glaukoma sudut tertutup
Glaukoma sudut tertutup (sudut sempit), disebut sudut
tertutup karenaruang anterior secara otomatis menyempit
sehingga iris terdorong kedepan, menempel ke jaringan
trabekuler dan menghambat humor aqueosmengalir ke saluran
schlemm. Pargerakan iris ke depan dapat karena peningkatan
tekanan vitreus, penambahan cairan diruang posterior
ataulensa yang mengeras karena usia tua. Gejalah yang timbul
dari penutupanyang tiba-tiba dan meningkatnya TIO, dapat
nyeri mata yang berat, penglihatan kabur. Penempelan iris
memyebabkan dilatasi pupil, tidak segera ditangni akan terjadi
kebutaan dan nyeri yang hebat
2.Glaukoma sekunderGlaukoma sekunder adalah glaukoma
yang terjadi akibat penyakit mata lainyang menyebabkan
penyempitan sudut atau peningkatan volume cairan di
dalammata. Kondisi ini secara tidak langsung mengganggu
aktivitas struktur yangterlibat dalam sirkulasi dan atau
reabsorbsi akueos humor. Gangguan ini terjadiakibat:
_Perubahan lensa, dislokasi lensa , terlepasnya kapsul lensa
pada katarak
_Perubahan uvea, uveitis, neovaskularisasi iris, melanoma
dari jaringan uvea
3.Glaukoma kongenitalGlaukoma Kongenital ditemukan pada
saat kelahiran atau segera setelahkelahiran, biasanya
disebabkan oleh sistem saluran pembuangan cairan di
dalammata tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya tekanan
bola mata meningkat terusdan menyebabkan pembesaran mata
bayi
3.Implementasi
Implementasi merupakan tindakan yang sudah di
diirencanakan dalam rencana keperawatan ,tindakan
mencakup tindakan mandiri dan tindakaan kolaborasi
4.Evaluasi
Evaluasi perkembangan Kesehatan pasien dapat dilihat
dari hasilnya , tuujuannya untuk mengatasi sejauh mana
tujuan keperawatan dapat di capai
REFERENSI
Ackley,B,J., ladwig, G. B., & Makic . M. B.F ( 2017). Nursing Diagnosis
Hanbok An Evidence – Based guide to planning care 11 th Ed St. louis :
Elsevier.