Disusun oleh:
VIESCA SEPTIANATA
NIM : 211030230213
PEMBIMBING
TAHUN 2022
LAPORAN PENDAHULUAN PRILAKU KEKERASAN
melukai seseorang secara fisik maupun psikologis bisa di lakukan secara verbal,
di arahkan pada diri sendiri, orang lain dan lingkungan (Amatiria, 2012). Perilaku
yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
lain dan lingkungan yang timbul sebagai kecemasan dan ancaman (Hadiyanto,
2016). Perilaku kekerasan adalah nyata melakukan kekerasan ditujukan pada diri
sendiri/orang lain secara verbal maupun non verbal dan pada lingkungan.
Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan
untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis. Marah tidak memiliki
tertentu yang biasanya disebut dengan perasaan marah (Depkes RI, 2006,
1. Faktor Biologis
maupun lingkungan. Dalam hal ini sistim limbik berperan sebagai pusat
Rusdin, 2013)
2. Factor Psikologis
kekerasan.
2. Behavior Theory (Teori Perilaku) Kemarahan adalah proses belajar, hal ini
atau agresif.
Rusdin, 2013)
B. Faktor Prespitasi
unik. Stressor tersebut dapat disebabkan dari luar (serangan fisik, kehilangan,
kehilangan rasa cinta, takut terhadap penyakit fisik). Selain itu 9 lingkungan yang
solidaritas seperti dalam sebuah konser, penonton sepak bola, geng sekolah,
ekonomi.
rasa frustasi.
keluarga.
C. Jenis – jenis
perilaku pasif, agresif dan asertif. Perilaku asertif adalah cara yang terbaik
untuk mengekpresikan rasa marah tanpa menyakiti orang lain secara fisik
kepada diri sendiri, orang lain maupun lingkunga (Deden dan Rusdin,
2013)
D. Fase-fase
PERILAKU
atau permusuhan.
dengan jelas.
fisik.
Adaptif Maladaptif
I I I I I
Keterangan :
2. Frustasi adalah respon yang terjadi akibat gagal mencapai tujuan karena
ketakutan
lain.
F. Mekanisme Koping
Menurut stuart dan laraia (2001), mekanisme koping yang dipakai pada klien
1. Sublimasi, yaitu menerima suatu sasaran pengganti yang mulia artinya dimata
kemarahannya pada obyek lain seperti meremas adonan kue, meninju tembok,
marah.
mencumbunya.
masuk kealam sadar. Misalnya seseorang anak yang sangat benci pada
orangtuanya yang tidak disukainya. Akan tetapi menurut ajaran atau didikan
yang diterimanya sejak kecil bahwa membenci orang tua merupakan hal yang
tidak baik dan dikutuk oleh tuhan, sehingga perasaan benci itu ditekannya dan
dengan kasar.
bermusuhan, pada obyek yang tidak begitu berbahaya seperti yang pada
marah karena ia baru saja mendapat hukuman dari Tn. Znya karena
dengan temennya
III. POHON MASALAH
A. Pohon Masalah
2. Data objektif : tangan dikepal, tubuh kaku, ketegangan otot seperti rahang
pendek
Tn. Z 40Th tahun, belum menikah, pendidikan sarjana teknik, alasan masuk RS
karena berkelahi dengan temannya merasa dihina karena tidak bekerja. Klien tinggal
dengan orang tua, yang merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara, dengan kakak
pertama laki-laki dan adik perempuan. Klien sudah tidak bekerja lagi saat sakit, untuk
kebutuhan sehari-hari keluarga mengandalkan keuangan dari kepala rumah tangga yang
Kontak mata tajam, ekspresi wajah tegang dan jalan mundar mandiri, klien lebih
banyak diam. Klien selalu curiga dengan orang yang melihatnya dan mudah tersinggung..
Klien mandi sehari 2 kali pagi dan sore sendiri, penampilan rapih, BAB dan BAK
mandiri. Klien mengatakan pernah di rawat di RS pada tahun 2015 lalu. kemudian selama
rawat jalan klien pernah memukul orang lain beberapa kali di jalan. Klien mengatakan
saat rawat jalan klien rutin minum obat tetapi masih ada keinginan untuk memukul
memperbolehkan klien untuk keluar rumah dan mengkuti kegiatan di lingkungan sekitar.
Klien mengatakan ke gereja satu minggu sekali, namun kadang-kadang tidak ke gereja
Informasi dari keluarga didapatkan data bahwa klien sejak dikeluarkan dari
pekerjaannya sering marah-marah, merasa tidak dihargai, dan tidak pernah keluar rumah.
Klien juga pernah beberapa kali memukul orang lain di jalan secara tiba-tiba.klien mudah
tersinggung, kadang curiga dengan keluarga,keluarga tidak ada yang mengalami
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial (L/P) :Z
Umur : 40th
RM No. : 45678360
Berkelahi dengan teman nya karena merasa dihina karena tidak bekerja. Kontak
mata tajam, ekspresi wajah tegang, berjalan mondar mandir. Klien selalu curiga
hargai dan tidak pernah keluar rumah.klien juga pernah tiba-tiba memukul orang
dengan keluarga.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
√ Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya?
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam
keluarga
Tindakan kriminal √
Jelaskan No. 1,2,3 : klien pernah di rawat di Rumah sakit jiwa pada tahun
Masalah keperawatan :
1. Prilaku kekerasan
YA √ Tidak
dihargai
Masalah keperawatan :
1. Prilaku kekerasan
IV. FISIK
1. Genogram
Jelaskan :
Klien tinggal dengan kedua orang tua nya, klien merupakan anak
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
b. Identitas
Sebelum di rawat klien merupakan seorang sarjana tekhnik yang bekerja
nya,klien merasa tidak ada orang yang menghargai nya karena klien tidak
c. Peran
d. Idela diri
nya, klien ingin keluar rumah mengikuti kegiatan di lingkungan tapi tidak
suka jika ada teman yang menghina nya, klien mengatakan ingin cepat
e. Harga diri
Klien mengatakan ia merasa di hina dengan teman nya karna tidak bekerja,
mengatakan kesal karna keluarga nya tidak mengijinkan nya keluar rumah
Masalah keperawatan :
3. Hubungan sosial
a. Orang yange berarti : saat ini tidak ada orang yang berarti bagi klien dalam
keluarga nya. Semenjak sakit klien kadang curiga dengan keluarga nya
Keluarga mengatakan semenjak sakit klien lebih banyak diam dan tidak
klien merasa tidak di hargai dan mudah tersinggung dengan orang lain.
Klien pernah beberapa kali memukul orang yang lewat depan rumah nya
keluarga mengatakan klien lebih banyak diam dan mudah curiga terhadap
orang lain
Masalah keperawatan :
1. Prilaku kekerasan
3. Isolasi sosial
4. Spiritual
1. Penampilan
2. Pembicaraan
Memulai pembicarran
Jelaskan : Nada bicara klien keras. Klien tidak mampu memulai pembicaraan
3. Aktifitas motorik
4. Alam perasaan
5. Afek
Penjelasan : selama wawancara kontak mata klien kurang dan tidak mau menatap
lawan bicara
Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
7. Persepsi
Penghidu
8. Proses fikir
dilanjutkan kembali
9. Isi fikir
tidak bekerja, jadi setiap ada yang melihat nya klien selalu emosi
Masalah keperawatan :
11. Memori
panjang pendek
Penjelasan :
sederhana
diluardarinya
1. Makan
Penjelasan : klien mampu makan dan minum secara mandiri, klien makan
2. BAB / BAK
Penjelasan : klien mampu BAB dan BAK secara mandiri di WC, klien mampu
3. Mandi
memotong kuku, menyukur jenggot. Tidak tercium bau tidak sedap dari badan
klien
4. Berpakaian / berhias
jlien tidak mengenakan alas kaki, klien mengganti oakaian nya setiap
√
Tidur siang : klien biasanya tidur siang selama 2 jam, dari
sesudh tidur
6. Penggunaan obat
karna klien suka luoa minum obat. Klien mendapat therapi Terapi
medis : Seradol 5 mg : 3 x 1 tablet, CPZ 100 mg : 2 x 1 tablet,
Heximer 2 mg : 3 x 1 tablet.
7. Pemeliharaan kesehatan
Belanja √ Ya Tidak
Transportasi √ Ya Tidak
Penjelasan : mekanisme kopoing klien., ketika klien ada masalah klien sering
√ Masalah dengan dukungan kelompok : klien selalu curiga dan merasa tidak
lingkungan nya tidak menghargai klien. Klien jadi tidak mau keluar rumah
kesehatan
Masalah keperawatann :
1. Isolasi sosial
3. Prilaku kekerasan
√ Koping Obat-obatan
Masalah keperawatan :
ANALISA DATA
DATA MASALAH
DS :
DO :
tidak bekerja
DO :
DS : Isolasi sosial
DO :
2015
memukul orang
DO :
pengobatan klien
lingkungan sekitar
DO :
merawat klien
XI. ASPEK MEDIK
Therapi medik :
- Seradol 3 x 5mg
- CPZ 2 x 100mg
- Heximer 3x 2mg
1. Prilaku kekrasan
3. Isolasi sosial
RESIKO MENCIDERAI
DIRI SENDIRI DAN
ORANG LAIN
akibat
PRILAKU
KEKERASAN core problem
ISOLASI
SOSIAL
REGIMEN
THERAPI IN HARGA DIRI
EFEKTIF RENDAH
penyebab
KOPING
KELUARGA IN
EFEKTIF
1. Prilaku kekerasan
3. Isolasi sosial
3. Klien dapat 3. Setelah1x24 jam klien 3.1. Diskusikan dengan Meningkatkan percaya
menilai menyebutkan klien kemampuan diri dan menumbuhkan
kemampuan kemampuan yang yang dapat perasaan bahwa ia
yang dimiliki dapat dilaksanakan dilaksanakan tidak selalu gagal dan
untuk tidak berguna.
dilaksanakan 3.2. Diskusikan Memperkuat kelebihan
kemampuan yang akan membuat klien
dapat dilanjutkan melakukannya.
pelaksanaannya
4. Klien dapat 4. Setelah1x24 jam klien 4.1. Rencanakan bersama Menambah percaya diri
merencanakan membuat rencana klien aktivitas yang klien bahwa klien
kegiatan sesuai kegiatan harian dapat dilakukan bertanggung jawab
dengan setiap hari sesuai terhadap dirinya.
kemampuan kemampuan klien :
yang dimiliki Kegiatan mandiri
Kegiatan dengan Meningkatkan
bantuan kemampuan klien
4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai realitas.
sesuai kondisi klien Memberikan gambaran
4.3. Beri contoh cara pelaksanaan sehingga
pelaksanaan klien dapat melakukan.
kegiatan yang dapat
klien lakukan
5. Klien dapat 5. Setelah1x24 jam 5.1. Ajurkan klien untuk
melakukan klien melakukan melaksanakan
kegiatan sesuai kegiatan sesuai kegiatan yang telah
rencana yang jadwal yang dTn. direncanakan
dTn. Zat Zat 5.2. pantau kegiatan
yang dilaksanakan
klien
5.3. Beri pujian atas
usaha yang
dilakukan klien
5.4. Diskusikan
kemungkinan
pelaksanaan
kegiatan setelah
pulang.
6. Klien dapat 6.1.Setelah1x24 jam 6.1. Beri pendidikan Mempersiapkan
memanfaatkan klien memanfaatkan kesehatan pada keluarga agar dapat
system system pendukung keluarga tentang merawat klien yang
pendukung yang yang ada di keluarga cara merawat klien rendah diri.
ada dengan harga diri Perhatian keluarga
rendah merupakan dukungan
6.2.Bantu keluarga terhadap klien.
memberikan Lingkungan terapeutik
dukungan selama akan mendukung klien
klien di rawat dalam meningkatkan
6.3. Bantu keluarga harga dirinya.
menyiapkan
lingkungan di rumah
Tgl No Dx Keperawatan Perencanaan
Dx Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
24/0 III Isolasi Sosial TUM: Klien dapat
1/20 berinteraksi dengan
22 orang lain.
Tuk :
1. Klien dapat 1. Setelah 1x24 jam 1.1. Bina hubungan Hubungan saling percaya
membina klien menunjukkan saling percaya merupakan dasar yang
hubungan saling tanda-tanda percaya dengan : kuat bagi klien dalam
percaya kepeda perawat : Beri salam setiap mengekspresikan
Wajah cerah, berinteraksi perasaannya.
tersenyum Perkenalkan Menunjukkan
Mau berkenalan nama, nama keramahan dan sikap
Ada kontak mata panggilan dan bersahabat.
Bersedia tujuan perawat Agar kita tidak ragu
mencritakan berkenalan kepada perawat.
perasaan
Bersedia Tanyakan dan Menunjukkan bahwa
mengungkapkan panggil nama perawat ingin kenal
masalahnya kesukaan klien dengan klien.
Tunjukkan sikap Agar klien percaya
jujur dan kepada perawat.
menepati janji Penerimaan yang
setiap kali sesuai dengan keadaan
interaksi yang sebenarnya dapat
Tanyakan meningkatkan
perasaan klien keyakinan pada klien
dan masalah yang serta merasa adanya
dihadapi klien suatu pengakuan.
Buat kontrak Perhatian yang
interaksi yang diberikan dapat
jelas meningkatkan harga
Dengarkan diri klien.
dengan penuh Respon mengkritik
perhatian ekspresi atau menyalahkan
perasaan klien dapat menimbulkan
adanya sikap
penolakan.
Member info tentang
kontrak waktu.
2. Klien dapat 2. Setelah 1x24 jam 2.1. Tanyakan pada klien Mengidentifikasi
nyebutkan klien menyebutkan tentang : penyebab klien bergaul
penyebab minimal satu Orang yang atau dekat degan orang
menarik diri penyebab menarik tinggal lain dan penyebab
diri dari : serumah/teman klien tidak dekat
o Diri sendiri sekamar klien dengan orang lain serta
o Orang lain Orang yang mekanisme koping
o lingkungan paling dekat yang digunakan klien
dengan klien dalam menghadapi
dirumah/diruang masalahnya itu.
perawatan
Apa yang
membuat klien
dekat dengan
orang tersebut
Orang yang tidak
dekat dengan
klien
dirumah/diruang Bila klien sudah
perawatan mengungkapkan
Apa yang masalahnya, akan
membuat klien mempermudah perawar
tidak dekat melaksanakan asuhan
dengan orang keperawatan.
tersebut Reinforcement positif
Upaya yang akan meningkatkan
sudah dilakukan harga diri klien.
agar dekat dengan
orang lain
2.2.Diskusikan dengan
klien penyebab
menarik diri atau
tidak mau bergau
dengan orang lain
2.3.Beri pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya
3. Klien mampu 3. Setelah1x24 jam 3.1. Tanyakan pada klien Tingkat pengetahuan
menyebutkan dengan klien dapat tentang : klien, membantu
keuntungan menyebutkan Manfaat perawat mengarahkan
berhubungan keuntungan hubungan social klien berhubungan
social dan berhubungan social, Kerugian menarik dengan orang lain.
kerugian misalnya : diri Diharapkan klien
menarik diri o Banyak teman 3.2. Diskusikan bersama mampu memilih
o Tidak kesepian klien tentang perilaku yang adaptif
o Bisa diskusi manfaat setelah mengetahui
o Saling menolong berhubungan social keuntungan
Dan kerugian menarik dan kerugian bersosialisasi dan
diri, misalnya: menarik diri kerugian isolasi sosial.
o Sendiri 3.3. Beri pujian terhadap Reinforcemet positif
o Kesepian kemampuan klien akan meningkatkan
o Tidak bisa diskusi
harga diri klien.
mengungkapkan
perasaannya
4. Klien dapat 4. Setelah1x24 jam klien 4.1. Observasi perilaku Melatih klien untuk
melaksanakan dapat melaksanakan klien saat bersosialisasi secara
hubungan social hubungan social berhubungan sosial bertahap.
secara bertahap secara bertahap 4.2. Beri motivasi dan
dengan : bantu klien untuk
o Perawat berkenalan/berkomu
o Perawat lain nikasi dengan :
o Klien lain o Perawat lain
o Kelompok o Klien lain
o Kelompok
4.3. Libatkan klien
dengan Terapi
Aktivitas Kelompok
Sosialisasi
4.4. Diskusikan jadwal
harian yang dapat
dilakukan untuk
meningkatkan
kemampuan klien
bersosialisasi
4.5. Beri motivasi klien
untuk melakukan
kegiatan sesuai
dengan jadwal yang
telah dTn. Zat
4.6. Beri pujian terhadap
kemampuan klein
memperluas
pergaulannya
melalui aktivitas
yang dilaksanakan
5. Klien mampu 5. Setelah1x24 jam 5.1. Diskusikan dengan Reinforcement
menjelaskan klien dapat klien tentang diharapkan dapat
perasaannya menjelaskan perasaannya meningkatkan rasa
setelah perasaannya setelah berhubungan social percaya diri klien
berhubungan berhubungan social dengan : sehingga ingin
sosial dengan : Orang lain mengulangi perbuatan
o Orang lain Kelompok yang serupa.
o Kelompok 5.2.Beri pujian terhadap Menyadarkan klien
kemampuan klien bahwa bersosialisasi
mengungkapkan itu lebih baik daripada
perasaannya isolasi sosial.
6. Klien dapat 6.1. Setelah 1x24 jam 6.1. Diskusikan Dukungan keluarga
dukungam keluarga dapat pentingnya peran berpengaruh terhadap
keluarga dalam menjelaskan tentang serta keluarga perubahan perilaku
memperluas : sebagai pendukung klien.
hubungan sosial o Pengertian untuk mengatasi Agar keluarga
menarik diri perilaku menarik diri mengenali prilaku
o Tanda dan gejala 6.2. Diskusikan potensi isolasi sosial sehingga
menarik diri keluarga untuk dapat mengantisipasi
membantu klien jika ada kluerga yang
o Penyebab dan mengatasi perilaku mengalami hal yang
akibat menarik menarik diri serupa.
diri 6.3. Jelaskan pada Mempersiapkan
o Cara merawat keluarga tentang : kluerga untuk merawat
klien menarik diri Pengertian klien.
6.2. Setelah1x24 jam menarik diri Memberikan dukungan
keluarga dapat Tanda dan gejala moral bagi klien dan
mempraktekan cara menarik diri keluarga.
merawat klien Penyebab dan Memotivasi keluarga
menarik diri akibat menarik untuk melakukan yang
diri terbaik bagi klien.
Cara merawat Reinforcement positif
klien menarik diri diharapkan dapat
6.4. Latih keluarga cara menambah motivasi
merawat klien keluarga.
menarik diri Memberikan dukungan
6.5. Tanyakan perasaan moral bagi klien dan
keluarga setelah meningkatkan percaya
dan harga diri klien.
mencoba cara yang
dilakukan
6.6. Beri motivasi
keluaraga agar
membantu klien
untuk bersosialisasi
6.7. Beri pujian kepada
keluarga atas
keterlibatannya
merawat klien di
rumah sakit
7. Klien dapat 7.1. Setelah1x24 jam 7.1. Diskusikan dengan
memanfaatkan klien menyebutkan : klien tentang
obat dengan Manfaat minum manfaat dan
baik obat kerugian tidak
Kerugian tidak minum obat, warna,
munum obat dosis, cara, efek
Nama, warna, terapi dan efek
dosis, efek terapi samping penggunaan
dan efek samping obat.
obat 7.2. Pantau klien saat
7.2. Setelah1x24 jam penggunaan obat.
klien 7.3. Beri pujian jika klien
mendemonstrasikan menggunakan obat
penggunaan obat dengan benar.
dengan benar 7.4. Diskusikan akibat
7.3. Setelah1x24 jam berhenti minum obat
klien menyebutkan tanpa konsultasi
akibat berhenti dengan dokter.
minum obat tanpa 7.5. Ajurkan klien untuk
konsultasi dokter. konsultasi kepada
dokter/perawat jika
terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan.
Bersedia Tanyakan dan Menunjukkan bahwa
Tanyakan meningkatkan
Pertemuan Ke 1
Ruangan : Kenanga
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS :
marah-marah, merasa tidak di hargai dan sering curiga dengan keluarga nya
- Keluarga mengatakan klien pernah beberapa kali memukul orang yang lewat
DO :
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan
kekerasannya
4. Tindakan keperawatan
f. Melatih mencegah perilaku kekerasan dengan cara fisik : tarik nafas dalam
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam teraupetik
“Selamat pagi Pak, saya perawat yang akan merawat Bapak. Nama Saya
dipanggil apa?”
b. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Masih ada perasaan kesal atau marah?”
c. Kontrak
taman?”
2. Fase kerja
“Lalu saat penyebab marah itu ada, apa yang Bapak rasakan? Apakah Bapak
merasa sangat kesal, dada berdebar-debar lebih kencang, mata melotot, rahang
menimbulkan kerugian?”
“Ada beberapa cara fisik untuk mengendalikan rasa marah, bagaimana kalau kita
“Begini Pak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah Bapak rasakan maka Bapak
berdiri atau duduk dengan rileks, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu
“Ayo Pak coba lakukan apa yang saya praktikkan tadi, Bapak berdiri atau duduk
dengan rileks tarik napas dari hidung, bagus Pak, tahan dan tiup melalui mulut.
“Nah Bapak tadi telah melakukan latihan teknik relaksasi napas dalam, sebaiknya
latihan ini Bapak lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu- waktu rasa marah
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
- Subyektif :
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang dan melakukan
latihan teknik relaksasi tarik napas dalam tadi? Ya betul dan kelihatannya
- Obyektif :
“Coba Bapak sebutkan lagi apa yang membuat Bapak marah, lalu apa yang
Bapak rasakan dan apa yang akan Bapak lakukan untuk meredakan rasa
marah”
“Coba tunjukkan pada saya cara teknik relaksasi napas dalam yang benar.
Wah bagus, Bapak masih ingat semua” “Bagaimana kalau kegiatan ini rutin
dilakukan 5 kali dalam sehari dan ditulis dalam jadwal kegiatan harian Bapak”
c. Kontrak
cara yang kedua yaitu dengan teknik memukul bantal.. Apa BaTn. Z
bersedia?”
Ruangan : Kenanga
Implementasi Evaluasi
Data Subjektif : S:
kekerasan
Perilaku Kekerasan
gejalaperilaku kekerasan
P:
- Mendiskusikan perilaku
- Mengevaluasi jadwal kegiatan
kekerasanyang biasa dilakukan
harian pasien mencegah perilaku
- Mendiskusikan akibat
kekerasan secara fisik : tarik nafas
perilakukekerasan
dalam
- Melatih mencegah perilaku
(PlanningPerawat) : Perawat,
Pertemuan Ke 2
Ruangan : Kenanga
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS :
DO :
- Klien kooperatif
3. Tujuan khusus
kemarahan
B. Strategi pelkasanaan
1. Orientasi
a. salam teraupetik
b. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Adakah hal yang menyebabkan bapak
c. Kontrak
Topik : “Sesuai perjanjian kita kemarin, sekarang kita akan belajar cara
kedua ya Pak”
tamu?”
kekerasan”
3. Fase kerja
“Jadi selain cara tarik napas dalam, kita akan latihan cara mengontrol kemarahan
“Kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul perasaan kesal, tegang,
mudah tersinggung, selain napas dalam bapak dapat melakukan pukul bantal”.
“Sekarang mari kita latihan memukul bantal. Mana kamar bapak? Jadi kalau
nanti bapak kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan
kemarahan tersebut dengan memukul bantal. Nah, coba bapak lakukan, pukul
bantal.”
“Nah cara ini pun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah. Tapi
4. Fase terminasi
a. Evaluasi
Bapak sebutkan lagi apa yang akan Bapak lakukan untuk meredakan rasa
marah”
“Besok pagi kita ketemu lagi kita akan latihan cara mengontrol marah dengan
c. Kontrak
bersedia?”
Waktu : “Besok pagi saya akan ke mari lagi. Bagaimana kalau kita latih
Ruangan : Kenanga
Implementasi Evaluasi
Data Subjektif : S:
O:
Data Objektif :
- Klien tampak lebih rileks
- Klien tampak lebih rileks dan kooperatif
Perilaku Kekerasan
Tindakan Keperawatan :
A : Perilaku Kekerasan (+)
kekerasan secara fisik : tarik nafas kekerasan secara fisik : tarik nafas
dalam
dalam
- Melatih pasien mengontrol
- Melatih pasien mengontrol
perilaku
perilaku kekerasan dengan cara
- kekerasan dengan cara
fisik II
fisik II
- Menganjurkan pasien
- Menganjurkan pasien
memasukkan ke dalam jadwal
memasukkan kedalam jadwal
kegiatan harian
kegiatan harian
P:
( Viesca septianata )
Pertemuan Ke 3
Ruangan : Kenanga
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS :
DO :
4. tindakan keperawatan
B. Strategi pelakasanaan
1. Orientasi
a. salam teraupetik
d. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Sudah dilakukan latihan tarik napas
dalam dan pukul kasur bantal? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan
secara teratur?”
“Bagus. Nah kalau tarik nafas dalamnya dilakukan sendiri tulis M, artinya
mandiri: kalau diingatkan perawat baru dilakukan tulis B, artinya dibantu atau
diingatkan. Nah kalau tidak dilakukan tulis T, artinya belum bisa melakukan
Kontrak”
e. Kontrak
tamu?”
2. Fase kerja
“Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah. Kalau
marah sudah dusalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul kasur dan bantal,
dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan orang yang membuat kita marah.
1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta
menggunakan kata tolong. Seperti “bu tolong saya bantu mengambil barang
itu” atau “bu bisa saya bantu membersihkan tanaman” Nanti bisa dicoba di
sini untuk meminta baju, minta obat dan lain-lain. Coba bapak praktekkan.
Bagus pak.”
2. Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan bapak tidak ingin
membuat kesal bapak dapat mengatakan:’ Saya jadi ingin marah karena
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
Obyektif : “Coba Bapak sebutkan lagi cara bicara yang baik yangtelah
Berapa kali sehari bapak mau latihan bicara yangbaik? Bisa kita buat
“Nah bapak sudah mengikuti latihan hari ini dengan baik, karna
waktunya sudah selesai jadi kita janjian bertemu lagi besok ya pak”
c. Kontrak
Topik : “Bagaimana kalau kita bertemu besok untuk membicarakan cara lain
untuk mengatasi rasa marah BaTn. Zaitu dengan cara spiritual yaitu
Ruangan : Kenanga
Implementasi Evaluasi
Data Subjektif : S:
butuh sesuatu
Data Objektif :
O:
- Klien tampak lebih rilek
- Klien tampak lebih rileks
- Klien lebih kooperatif
Diagnosa : - Klien tampak kooperatif
Perilaku Kekerasan
Tindakan Keperawatan :
A : Perilaku Kekerasan (+)
kegiatan harian
(PlanningPerawat) :
- Mengevaluasi jadwal kegiatan
Lanjutkan SP IV Resiko Perilaku Kekerasan:
harian pasien
- Mengevaluasi jadwal kegiatan
- Melatih cara mengontrol
harian pasien
perilaku kekerasan dengan cara
- Melatih cara mengontrol
spiritual
harian
Perawat,
( Viesca septianata )
Pertemuan Ke 4
Ruangan : Kenanga
B. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS :
berkata kasar, menolak dengan baik dan meminta tolong jika butuh sesuatu
DO :
- Klien kooperatif
3. Tujuan khusus
kemarahan
4. tindakan keperawatan
B. Strategi pelakasanaan
1. Orientasi
a. salam teraupetik
“Selamat pagi Pak, masih ingat dengan saya?”
b. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bagaimana pak, latihan apa yang sudah
c. Kontrak
“Baiklah bapak sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan latihanlatihan
4. Fase kerja
“Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa Bapak lakukan? Bagus. Baik, yang mana
mau dicoba?
“Nah, kalau bapak sedang marah coba bapak langsung duduk dan tarik napas dalam.
Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda juga, bapak
“Bapak bisa melakukan ibadah secara teratur tiap minggunya untuk meredakan
kemarahan.”
5. Fase terminasi
a. Evaluasi
Subyektif : “Bagaimana perasaan setelah kita pelajari semuanya”
Obyektif : “Jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari?
Bagus”. “Mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan bapak.
“Coba bapak sebutkan lagi cara ibadah yang dapat bapak lakukan bila bapak
merasa marah” “Setelah ini coba bapak lakukan jadwal ibadah sesuai jadwal
c. Kontrak
Topik : “Besok kita ketemu lagi ya pak, nanti kita bicarakan cara keempat
pak?”
Waktu : “bapak mau jam berapa? Baik jam 10:00 ya pak ? Berapa lama bapak
mau berbincang-bincang?’’
di ruang tamu? Baiklah besok saya akan kesini jam 10:00 sampai
Ruangan : Kenanga
Implementasi Evaluasi
Data Subjektif : S:
P:
Perawat,
( Viesca septianata )
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP V RPK
Pertemuan Ke 5
Ruangan : Kenanga
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS :
- Klien mengatakan mulai sering melakukan latihan bicara yang baik untuk
- Klien mengatakan mau untuk belajar lagi mencegah perilaku kekerasan dengan
beribadah
DO :
5. Tujuan khusus
kemarahan
B. Strategi pelakasanaan
1. Orientasi
a. salam teraupetik
e. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bagaimana pak, latihan apa yang sudah
f. Kontrak
“Baiklah bapak sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan latihanlatihan
2. Fase kerja
“Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar
pikiran tenang, yang putih ini namanya THP agar rileks, danyang merah jambu ini
namanya HLP agar pikiran teratur dan rasa marah berkurang. Semuanya ini harus
bapak minum 3 kali sehari jam 7 pagi, jam1 siang, dan jam 7 malam”.
“Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering, untuk membantu
dulu”
“Nanti di rumah sebelum minum obat ini bapak lihat dulu label di kotak obat apakah
benar nama bapak tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum, jam berapa saja
harus diminum. Baca juga apakah nama obatnyasudah benar? Di sini minta obatnya
B. Fase terminasi
a. Evaluasi
Subyektif : “Bagaimana perasaan setelah kita berbincang tentang cara minum obat
yang benar”
Obyektif : “Coba bapak sebutkan lagi jenis obat yang Bapak minum, Bagaimana
cara minum obat yang benar?”
Nah, sudah berapa cara mengontrol perasaan marah yang kita pelajari?. Sekarang
kita tambahkan jadwal kegiatannya dengan minum obat. Jangan lupa laksanakan
c. Kontrak
Topik : Baik pak besok saya kembali lagi untuk mengecek jadwal harian yang bapak
lakukan
Waktu : “bapak mau jam berapa? Baik jam 10:00 ya pak ? Berapa lama bapak mau
berbincang-bincang?’’
tamu? Baiklah besok saya akan kesini jam 10:00 sampai jumpa besok Tn.
Z. saya permisi…..
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SP V RPK
Ruangan : Kenanga
Implementasi Evaluasi
Data Subjektif : S:
kekerasan kekerasan
tenang
- Berjalan mondar mandir - Klien sudah memasukan latihan ke
dalam jadwal
Perilaku Kekerasan
- Klien mampu mengontrol
obat
- Mengevaluasi jadwal kegiatan
P:
dalamjadwal kegiatan harian
SP I RPK KELUARGA
Pertemuan Ke 6
Ruangan : Kenanga
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS :
- Keluarga mengatakan klien beberapa kali memukul orang yang lewat di depan
rumah
DO :
3. Tujuan khusus
perilakukekerasan
perilaku kekerasan
4. tindakan keperawatan
B. Strategi pelakasanaan
1. Orientasi
a. salam teraupetik
“Selamat pagi Bapak, perkenalkan nama saya Maghda. Saya perawat yang
b. Evaluasi / validasi
c. Topik
2. Fase kerja
“Bapak, apa masalah yang bapak hadapi/ dalam merawat Tn. Z? Apa yang bapak
lakukan? Baik pak, saya akan coba jelaskan tentang marah Tn. Z dan hal-hal yang
perlu diperhatikan.”
“Pak, marah adalah suatu perasaan yang wajar tapi bila tidak disalurkan dengan
1`“Yang menyebabkan Tn. Z menjadi marah dan ngamuk adalah kalua dia merasa
“Kalau nanti wajah Tn. Z tampak tegang dan merah, lalu kelihatan gelisah, itu
artinya Tn. Z sedang marah dan biasanya setelah itu ia akan melampiaskannya
kasar. Kalau Tn. Z sedang marah apa perubahan terjadi? Lalu apa yang biasanya
dia lakukan?”
“Bila hal tersebut terjadi sebaiknya bapak tetap tenang, bicara lembut tapi tegas,
jangan lupa jaga jarak dan jauhkan benda-benda tajam dari sekitar Tn. Z seperti
“Bila Tn. Z masih marah dan ngamuk segera bawa ke puskesmas atau RSJ setelah
sebelumnya diikat dulu (ajarkan caranya pada keluarga). Jangan lupa minta
bantuan orang lain saat mengikat Tn. Z ya pak, lakukan dengan tidak menyakiti
Tn. Z dan dijelaskan alasan mengikat yaitu agar Tn. Z tidak mencederai diri
tanda kemarahan itu muncul. Bapak bisa bantu Tn. Z dengan cara
mengingatkan jadwal latihan cara mengontrol marah yang sudah dTn. Zat yaitu
“Kalau Tn. Z bisa melakukan latihannya dengan baik jangan lupa beri pujian ya
pak”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
merawat Tn. Z”
“Setelah ini coba bapak ingatkan jadwal yang telah dTn. Zat untuk Tn. Z ya pak”
c. Kontrak
Topik : “Bagaimana kalau kita ketemu besok untuk latihan cara-cara yang
Waktu : “bapak mau jam berapa? Baik jam 10:00 ya pak ? Berapa lama bapak
mau berbincang-bincang?’’
ruang tamu?
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SP 1 RPK KELUARGA
Ruangan : Kenanga
Implementasi Evaluasi
Data Subjektif : S:
DS :
- Keluarga klien mengatakan
(PlanningPerawat) :
Kekerasan:
SP II RPK KELUARGA
Pertemuan Ke 7
Ruangan : Kenanga
B. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS :
DO :
3. Tujuan khusus
kekerasan
kekerasan
4. tindakan keperawatan
kekerasan
perilaku kekerasan
B. Strategi pelakasanaan
1. Orientasi
a. salam teraupetik
“Selamat pagi Bapak, perkenalkan nama saya Maghda. Saya perawat yang
b. Evaluasi / validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Masih ingat diskusi kita kemarin? Ada
c. Topik
“Sesuai dengan perjanjian kita kemarin, hari ini kita akan latihan cara-cara
2. Fase kerja
“Nah Tn. Z, coba ceritakan apa saja latihan yang sudah Tn. Z lakukan” “Bagus
“Nanti dirumah bapak bisa membatu Tn. Z latihan mengontrol kemarahan Tn.
Z”
“Masih ingat Tn. Z, pak. Kalau tanda-tanda marah sudah Tn. Z rasakan maka
“Ya, betul. Bapak berdiri, lalu Tarik napas dari hidung, tahan sebentar lalu
kemarahan. Ayo coba lagi, Tarik dari hidung, bagus, tahan dan tiup melalui
mulut. Nah, lakukan 5 kali, coba bapak temani dan bantu Tn. Z menghitung
“Bagus sekali, Tn. Z dan bapak sudah bisa melakukannya dengan baik” “Cara
“Ya, benar. Kalau ada yang menyebabkan Tn. Z marah dan muncul perasaan
“Sekarang coba kita latihan memukul Kasur dan bantal. Mana kamar Tn. Z?
Jadi kalua nanti Tn. Z kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan
“Nah, coba Tn. Z lakukan sambal didampingi bapak, berikan Tn. Z semangat
“Cara yang ketiga adalah bicara yang baik bila sedang marah. Ada tiga
caranya Tn. Z, coba praktekkan langsung kepada bapak cara bicara ini:
a. Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak
menggunakan kata-kata kasar, misalnya: ‘Nak, bapak perlu uang untuk beli
rokok!’. Coba Tn. Z praktekkan. Bagus Tn. Z
b. Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh Tn. Z dan Tn. Z tidak ingin
c. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat
kesal bapak dapat mengatakan: ‘Saya jadi ingin marah karena perkataanmu
“Cara berikutnya adalah kalau Tn. Z sedang marah apa yang harus
dilakukan?”
“Baik sekali, Tn. Z coba langsung duduk dan Tarik napas dalam. Jika tidak
reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda juga, ambil
“Bapak bisa melakukan sholat secara teratur dengan didampingi bapak untuk
meredakan kemarahan”
“Cara terakhir adalah minum obat teratur ya Tn. Z, bapak agar pikiran Tn. Z
“Tn. Z coba jelaskan berapa macam obatnya?” “Bagus. Jam berapa minum
obat?”
sekali!”
“Kemarin sudah saya jelaskan terapi pengobatan yang Tn. Z dapatkan, bapak
tolong selama dirumah ingatkan Tn. Z untuk meminumnya secara teratur dan
jangan dihentikan tanpa sepengetahuan dokter”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
bapak setelah kita latihan cara-cara mengontrol marah langsung kepada Tn.
Z?”
Obyektif : “Bisa bapak sebutkan lagi ada berapa cara mengontrol marah?”
yang telah dTn. Zat selama dirumah nanti. Jangan lupa berikan pujian untuk
c. Kontrak
Topik : “Karena Tn. Z sebentar lagi sudah mau pulang bagaimana kalau
dirumah nanti”
Waktu : “bapak mau jam berapa? Baik jam 10:00 ya pak ? Berapa lama
Ruangan : Kenanga
Implementasi Evaluasi
Data Subjektif : S:
DS :
- Keluarga klien mengatakan sudah
mengatakan sudah
- Keluarga klien mengatakan sudah
paham cara merawat
mengerti perasaan klien
klien
O:
mengerti perasaan
- Keluarga klien mengatakan sudah
klien
mengertiperasaan klien
DO :
A : Perilaku Kekerasan (+)
perilaku kekerasan
Data Objektif :
Diagnosa :
- Membantu keluarga membuat
Perilaku Kekerasan
jadwal aktivitas dirumah termasuk
Tindakan Keperawatan :
minum obat (discharge planning)
- Melatih keluarga
- Menjelaskan follow up klien
mempraktekkan cara
setelah pulang
merawat klien dengan
Rencana Tindak
Lanjut (Planning
Perawat) :
PerilakuKekerasan:
- Membantu keluarga
- Menjelaskan follow up
klien
- setelah pulang
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Pertemuan Ke 8
Ruangan : Kenanga
C. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
DS :
DO :
3. Tujuan Khusus
b. Keluarga mematuhi jadwal yang telah dTn. Zat untuk kesembuhan klien
diarahkan padaklien
4. Tindakan Keperawatan:
a. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah
5. Strategi Pelaksanan
1. Orientasi
Salam Terapeutik
Evaluasi/Validasi
membesuk apakah sudah terus berlatih cara merawat Tn. Z? Apakah sudah
dipuji keberhasilannya?”
Topik
“Karena besok Tn. Z sudah boleh pulang, maka sesuai perjanjian kitakemarin,
2. Fase Kerja
“Bapak, jadwal yang telah dTn. Zat selama Tn. Z di rumah sakit tolong
dilanjutkan dirumah, baik jadwal aktivitas maupun jadwal minum obatnya. Mari
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan
oleh Tn. Z selama dirumah. Kalau misalnya Tn. Z menolak minum obat atau
memperhatikan perilaku membahayakan orang lain/diri sendiri. Jika hal ini
selama dirumah”
3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif :
Obyektif :
“Jangan lupa ya pak materi yang telah saya ajarkan 3 hari ini, baik cara
diterapkan ya”
Pertemuan Ke 8
Ruangan : Kenanga
IMPLEMENTASI EVALUASI
Data Subjektif : S:
mengerti dengan kondisi klien saat ini paham cara merawat klien
Data Objektif :
- Keluarga kelien tampak lebih
Pertemuan Ke 9
Ruangan : Kenanga
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS :
- Klien mengatakan semua orang tidak menghargai nya karna tidak bekerja
- Klien mengatakan dirinya tidak berguna karna tidak dapat membantu orang
lain
DO :
2. Diagnosa Keperawatan :
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
3. Tujuan :
yang dimiliki
4. Tindakan Keperawatan :
kemampuan pasien
STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak, perkenalkan saya suster Viesca septianata, saya biasa
“bapak lebih senang dipanggil siapa? Oh, Tn. Z. Suster akan menemani Tn. Z
selama 1 minggu, jadi kalau ada yang mengganggu pikiran Tn. Z bilang ke suster
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Tn. Z saat ini? Oh, begitu “Coba ceritakan pada suster,
c. Kontrak
dirumah”
“Bagaimana kalau 10 menit saja? Dari jam 10.00-10.30 WIB? Apakah Tn.
“Kegiatan apa saja yang sering Tn. Z lakukan dirumah?” Oh, bagus itu Tn. Z
apakah mereka menyenangi apa yang Tn. Z lakukan selama ini, atau apakah
e. Terminasi
a. Evaluasi
“Baiklah Tn. Z, nanti Kakak ingat-ingat ya, kemampuan kakak yang lain dan
belum sempat kakak ceritakan kepada saya?” Iya baik, besok bisa kita
Kontrak
menit, dari jam 11.00-11.15 WIB” “Setuju!” “Sampai bertemu lagi besok ya,
Tn. Z”
jika seperti itu sampai bertemu besok pak. Terimakasih waktunya, suster
Pertemuan Ke 9
Ruangan : Kenanga
IMPLEMENTASI EVALUASI
Data subyektif : S:
membantu dalam
- Klien tampak menyendiri,
memecahkan masalah yang ada.
tingkat konsentrasi rendah,
- Diagnosa Keperawatan :
HDR
Tindakan Keperawatan :
percaya
1. Mengidentifikasi
pasien
kemampuanyang dipilih
pasien Menganjurkan
pasien memasukkan ke
harian
Rendah
harian pasien
Menganjurkan pasien
memasukkan
Pertemuan Ke 10
Ruangan : Kenanga
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data Subyektif :
- Klien mau berjabat tangan
- Klien mau menjawab salam dan menyebutkannamanya Tn. Z, usia 26 tahun
- Klien mengatakan klien kesal dikeluarkan daripekerjaannya
- Klien mengatakan masih sering marah-marah, dancepat tersinggung
- Klien merasa tidak dihargai
b. Data Obyektif
- Klien mau tersenyum saat disapa
- Klien mau berjabat tangan dengan perawat
- Klien mau diajak berbicara berbagi cerita dan dudukberdampingan dengan perawat
- Ketika diajak berbicara klien menjawab dengan suara pelan
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
3. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi Tn. Z”, “Masih ingat saya?” “Bagus, jika masih ingat dengan
saya”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasan Tn. Z sekarang?“ Oh ya bagaimana, apakah ada kemampuan
lain yang belumTn. Z ceritakan kemarin”
c. Kontrak Topik :
“Apakah Tn. Z masih ingat apa yang akan kita bicarakan
sekarang?”. “Ya, bagus”
Waktu :
“Kita akan bercakap – cakap selama 15 menit, atau mungkinTn.
Z ingin bercakap – cakap lebih lama lagi?”
Tempat :
“Kalau tidak salah, kemarin kita sudah sepakat akan bercakap
– cakap di taman benar kan?”
2. Kerja
“Kegiatan apa saja yang sering Tn. Z lakukan dirumah?” “memasak, mencuci
pakaian, bagus itu kak”. “Terus kegiatan apalagi yang Tn. Z lakukan?”. “kalau
tidak salah Tn. Z juga senang menyulam ya?”, wah bagus sekali! “Bagaimana kalau
Tn. Z menceritakan kelebihan lain atau kemampuan lain yang dimiliki?” kemudian
apa lagi. “Bagaimana dengan keluarga Tn. Z, apakah mereka menyenangi apa yang
kakak lakukan selama ini, atau apakah mereka sering mengejek hasil kerja Pak?
3. Terminasi
a. Evaluasi
Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan Tn. Z setelah berhasil membuat jadwalkegiatan yang dapat
dilakukan baru”
Evaluasi Obyektif
“Coba Tn. Z bacakan kembali jadwal kegiatan yang telah dTn. Zattadi!”. “Iya,
bagus”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Tn. Z mau kan melaksanakan jadwal kegiatan yang telah Tn. Zbuat tadi!” nah
nanti kegiatan–kegiatan yang telah dilakukan bersama – sama dengan teman –
teman yang lain ya!”
ISOLASI SOSIAL
Pertemuan Ke 11
Ruangan : Kenanga
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Data Subyektif:
- Keluarga mengatakan semenjak sakit klien jarang keluar rumah dan lebih
banyak diam
Data Obyektif :
2. Diagnosa Keperawatan
4. Tindakan Keperawatan
d. Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul
a. Orientasi
1. Salam terapeutik
“Selamat Pagi Pak Z, bagaimana kabar nya? Masih ingat kan dengan saya?
2. Evaluasi validasi
semalam ?”
3. Kontrak
“pak Z, saya bertugas disini untuk merawat bapak dari hari senin sampai jumat
mulai dari jam 08:00 sampai dengan jam 14:00 apabila dinas pagi, dan juga
dari jam 14:00-20:00 WIB apabila dinas sore, saya harap selama saya
a. Topic :
perasaan bapak dan kemampuan baTn. Zang bapak miliki? Apakah bapak
lain”
b. Waktu
b. Fase Kerja
“Bapak, tadi sudah menyebutkan mana bapak, lalu berapa umur bapak
bapak tinggal serumah?”. “Siapa yang paling dekat bapak?” . “Apa yang
dan teman baTn. Zang tidak dengan bapak?” “Apa yang membuat bapak
tidak dekat dengan orang lain? “Apa saja kegiatan yang bapak lakukan saat
ketika bergaul dengan orang lain? Apa yang menghambat bapak dalam
teman ya.
Kalau begitu ingin bapak belajar berteman dengan orang lain? Nah,, untuk
Begini bapak, untuk berkenalan dengan orang lain dengan kita sebutkan
c. Terminasi
1. Evaluasi
“sesuai janji kita tadi, kita sudah mengobrol 15 menit, sekarang sudah
pukul 08:15 WIB, untuk saat ini kita akhiri dulu ya pak. Tadi bapak
sudah bagus sekali mau mendengarkan saya dan menjawab dengan baik.”
a. Subjektif
b. Objektif
“nah bapak, sekarang sudah 11:15 WIB, pembicaraan kita cukupkan saja
dulu sampai disini ya. Sekarang bapak istrahat dulu. Kalau nanti ada yang
mau diceritakan atau ditanyakan kepada saya, bapak bisa sampaikan saat
a. Topik:
“Baiklah bapak bagaiman kalau besok kita berbincang-bincang
bersedia?”
b. Waktu
c. Tempat
di ruang tamu? Baiklah pak besok saya akan kesini jam 09:00. Sampai
( Viesca septianata)
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP 2)
Pertemuan Ke 12
Ruangan : Kenanga
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Data Subyektif:
baru dikenal.
Data Obyektif :
perawat
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial : Menarik Diri
3. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan
a. Orientasi
1. Salam terapeutik
2. Evaluasi validasi
3. Kontrak
a. Topic
“Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita akan latihan
b. Waktu
menit?”
c. Tempat
ruang tamu?”
d. Tujuan
b. Fase Kerja
“ baiklah hari ini saya datang bersama dua orangTn. Z perawat yang juga
masih ingat bagaimana cara berkenalan? (beri pujian jika pasien masih
ingat, jikapsien lupa, bantu pasien memngingat kembali cara berkenalan) nah
wah bagus sekali bapak, selain nama, alamat, hoby, apakah ada yang ingin
topic pembicraan) wah bagus sekali, nah bapak apa kegiatan yang biasa
bapak lakukan pada jam ini? Bagaimana kalau kita menemani teman baTn.
teman bapak bisa bercakap-cakap dengan teman yang lain. Mari pak..
teman bapak. Oh.. tetnag cara menyusun piring diatas meja silahkan pak..
(jika pasien diam dapat dibantu oleh perawat) coba bapak tanyakan
bagiaman cara menyusun piring diatas meja kepada teman bapak? Apakah
harus rapi atau tidak? Silahkan pak, apalagi yang ingin bapak bincangkan..
silahkan. Ok! Sekarang piringnya sudah rapi, bagaimana kalau bapak dengan
teman bapak
bapak.”
c. Terminasi
1. Evaluasi
a. Subjektif
b. Objektif
makan siang. Mau jam berapa bapak latihan? Oh,,, ketika makan pagi
a. Topik
TTD
( Viesca septianata
)
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP 3)
Pertemuan Ke 13
Ruangan : Kenanga
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Data Subyektif :
klien mengatakan senang berbincang-bincang dengan teman danperawat
klien mengatakan senang ketika membantu temannyaData
Obyektif :
Klien mau berkenalan dengan 2 orang
Klien mau berjabat tangan
Klien mau menyebutkan kembali cara berkenalan
Klien mau membantu kegiatan temannya
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial : Menarik Diri
3. Tujuan Khusus
a. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan social dankerugian
menarik diri
b. Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap
4. Tindakan Keperawatan
a. Tanyakan pada klien tentang :
- Manfaat hubungan social
- Kerugian menarik diri
a. Orientasi
1. Salam terapeutik
2. Evaluasi validasi
3. Kontrak
a. Topic
“Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini saya akan
b. Waktu
“Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagimana kalau 15
menit?”
c. Tempat
b. Fase Kerja
“Baiklah bapak, bagaimana jika kita menuju ruang dapur, disana para juru
masak sedang memasak dan juru masak disana jumlah 5 orang disana.
pelajari, bapak bersikap biasa saja dan yakin bahwa orang-orang disana
dengan teman saat melakukan kegiatan harian, kegiatan apa yang ingin
bapak lakukan? Oh.. merapihkan kamar baiklah dengan siapa bapak ingin
c. Terminasi
1. Evaluasi
a. Subjektif
b. Objektif
Setiap jam berapa bapak akan berlatih? Baiklah pada pagi jam 10:00
a. Topik
b. Waktu
“Bapak mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00?
c. Tempat
“Bapak maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau di sini? Baiklah bapak besok saya akan kesini jam 10:00.
Sampai jumpa besok bapak”
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA
Nama : Tn. Z Ruangan : Kenanga
Tanggal : 27 Januari 2022 Jam : 11:00-11:15
Implementasi Evaluasi
Data subjektif: S:
- klien mengatakan senang berbincang- - klien mengatakan senang
bincang mengikutikegiatan harian
dengan teman dan perawat - klien mengatakan senang
- klien mengatakan senang ketika berkenalandengan 5 0rang
membantu temannya juru masak di dapur
O:
Data objektif: - klien mau melakukan kegiatan
- Klien mau berkenalan dengan 2 orang - Klien mau berkenalan
- Klien mau berjabat tangan dengan juru masakdidapur
- Klien mau menyebutkan kembali cara - Klien mau berbincang-
bincang
berkenalan
- Klien mau bergabung dengan
- Klien mau membantu kegiatan temannya
5 orang
Diagnosa :
A:
Isolasi Sosial
Isoslasi Sosial (+)
- klien dapat mengevaluasi
Tindakan Keperawatan:
jadwal kegiatanharian
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
- klien dapat memberikan
2. Memberikan kesempatan kepada pasien
kesempatan
mempraktekkan cara berkenalan dengansatu
mempraktekkan cara
orang
berkenalan dengan satu
3. Membantu pasien memasukkan kegiatan
orang
berbincang-bincang dengan satu orang ke
- klien dapat memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
kegiatan berbincang-
bincang dengan satu orang
Rencana tindak lanjut (planning perawat): ke dalam jadwal kegiatan
harian
P:
Lanjutkan Intervensi (Sp IV ISOS)
- Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
Lanjut SP IV ISOS - Memberikan kesempatan
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien kepada pasien mempraktekkan
2. Memberikan kesempatan kepada pasien cara berkenalan dengan dua
mempraktekkan cara berkenalan dengan orang atau lebih
dua orang atau lebih - Menganjurkan pasien
3. Menganjurkan pasien memasukkan ke memasukkan ke dalam jadwal
dalamjadwal kegiatan harian kegiatan harian
TTD
( Viesca septianata )
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP 4)
SP IV p (Isolasi Sosial)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Data Subyektif :
klien mengatakan senang mengikuti kegiatan harian
klien mengatakan senang berkenalan dengan 5 0rang juru masak
di dapur
Data Obyektif :
klien mau melakukan kegiatan
Klien mau berkenalan dengan juru masak didapur
Klien mau berbincang- bincang
Klien mau bergabung dengan 5 orang
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial : Menarik Diri
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap
b. Klien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan social
c. Klien dapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan social
4. Tindakan Keperawatan
a. Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial
b. Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan/berkomunikasi dengan
:
- Perawat lain
- Klien lain
- Kelompok
c. Libatkan klien dengan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi
d. Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan klien bersosialisasi
e. Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal
yang telah dTn. Zat
f. Beri pujian terhadap kemampuan klein memperluas pergaulannya
melalui aktivitas yang dilaksanakan
“Bapak, sudah tau ya tadinya cara nya berkenalan? Ya bagus”. tadi caranya
Sekarang kita hampiri teman-teman baTn. Zang sedang duduk disana ya. (bersama-
sama mendekati klien lain yang sedang duduk menonton tv”. Selamat pagi bapak-
bapak, ini bapak R ingin berkenalan dengan bapak-bapak disini”. Baiklah bapak R,
yang sudah kita praktikan. Ya bagus bapak”. Ada lagi yang lain bapak tanyakan
kepada teman –teman bapak. Coba tanyakan tentang keluarganya.” Kalau memang
tidak adalagi yang ingin dibicarakan, bapak bisa sudahi perkenalan ini lalu bapak
bisa buat janji untukbertemu lagi dengan teman-teman semua, misalnya jam 1 siang
nanti”. Baiklah bapak-bapak, karena bapak sudah selesai berkenalan, saya danbapak
semua. Bapak merasa senang?Iya, bapak jadi mempunayi banyak teman ya.”
c. Terminasi
1. Evaluasi
a. Subjektif
“Bagaimana persaan bapak setelah kita berkenalan dengan teman teman
bapak semua”
b. Objektif
“Coba bapak sebutkan lagi cara berkenalnnya. Ya bagus pak, jadi sekarang
teman bapak sudah berapa? Namanya siapa saja?Ya bagus sekali bapak”.
2. Rencana tindak lanjut
“Mari sekarang kita masukan dalam jadwal kegiatan harian bapak. Mau jam berapa
bapak berkenalan lagi? Bagaimana kalau tiga kalisehari? Baik jadi jam 9 pagi, jam
11 dan jam 16 sore. Jangan lupa diperaktika terus ya pak. Dan pertahankan terus
apa yang sudah bapak lakukan tadi.” Jangan lupa untuk menanyakan topic lain
sebagainnya.”
a. Topik
“Besok pagi kita ketemu lagi ya pak, saya akan menjelaskanmanfaat obat
b. Waktu
“Mau jam berapa pak? Baik jam 10 pagi waktunya berapa lama? Ya 15
menit”
c. Tempat
( Viesca septianata
)
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN (SP 5)
Pertemuan Ke 15
Ruangan : Kenanga
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Data Subyektif :
Obyektif :
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan Khusus
4. Tindakan Keperawatan
penggunaan obat.
dokter.
minum obat”
2. Evaluasi validasi
“Bagaiaman perasaan bapak saat ini, apakah bapak sudah tidak sedih
bapak masih ingatkan apa yang sudah kita latih? Ya bagus! Coba
peraktikan lagi pak! Ya bagus pak”. Apakah bapak pagi ini sudah
minum obat? Nama obatnya apa saja? Oh.. bapak belum tau ya nama
obatnya”
3. Kontrak
a. Topic
b. Waktu
c. Tempat
d. Tujuan
b. Fase Kerja
“Bapak sudah minum obat hari ini? Berapa macam obat yang bapak minum?
Warnanya apa saja? Bagus! Jam berapa saja bapak minum? Bagus! Bapak
sudah tau mana obat yang diminumnya? Oh.. belum ya. Baiklah akan saya
jelaskan ya!”. Bapak apakah ada bedannya setalah minum obat secara
teratur? Apakah perasaan sedih tersebut berkurang atau hilang? Ya, minum
obat sangat penting supaya bapak tidak merasa sedih dan lesu lagi”, obat
yang bapak minum ada 3 macam pak, semuanya harus bapak minum
3x1,diminumnya pagi jam 7, siang jam 1 dan sor jam 5”. Bapak manfaat
lagi. Jadi bapak jangan takut untuk minum obat ya pak.. karena dampaknya
yang tadi tidak akan terjadi pada bapak,” bagaimana bapak.. bapak sudah
mengerti belum.. ya bagus sekali bapak sudah mengerti ya”. Menurut bapak,
boleh tidak berhenti minum obat sebelum diizikan dokter? Ya betul pak
tidak boleh. Akibatnya apa pak kalau berhenti minum obat tanpa izin
tenang, merasa gelisah, sedih dan sulit tidur ya pak, juga sakitnya akan
kambuh lagi ya pak”bagaiamana bapak, apakah sudah mengerti? Ya bagus
c. Terminasi
1. Evaluasi
a. Subjektif
b. Objektif
bila berhenti minum obat.. apa yang harus di lakukan kalau bapak
mau meminum obat.. apa yang harus dilakukan kalau bapak mau
Mari sekarang kita masukan dalam jadwal kegaiatan harian baTn. Za.
Berapa kali dalam sehari minum obatnya pak. Kira-kira jam berapa saja
. coba tulis ya pak, ya jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 5 sore. Bagus
pak, jadi kalau sudah jamnya bapak minum obat, langsung minta
a. Topik
kalau besok sekitar jam 11 saya akan datang kesini untuk bincang-
bincang tentang penyebab bapak malu dan tidak mau bergaul dengan
orang lain”.
b. Waktu
c. Tempat
kalau di sini? Baiklah bapak besok saya akan kesini jam 10:00.
TTD
( Viesca septianata )