Hukum Adat
Hukum Adat
NIM : 2004551035
Berend Ter Haar BZN dikenal dengan teorinya Beslissingenleer (teori keputusan) yang menjelaskan
bahwa hukum adat mencakup seluruh peraturan-peraturan yang menjelma di dalam keputusan-
keputusan para pejabat hukum yang mempunyai kewibawaan, pengaruh serta di dalam
pelaksanaannya berlaku serta merta dan dipatuhi dengan sepenuh hati oleh mereka yang diatur oleh
keputusan tersebut. Hukum adat lahir dan dipelihara oleh keputusan-keputusan dari kepala
masyarakt, hakim yang mengadili sengketa dan fungsionaris hukum yaitu kekuasaan eksekutif dan
yudikatif
Keputusan tersebut dapat mengenai suatu persengketaan, akan tetapi juga dapat diambil berdasarkan
kerukunan dan musyawarah. Dari pernyataan diatas dapat ditentukan indikator yang digunakan untuk
membedakan hukum adat dengan adat. Bisa dikatakan hukum adat jika ada keputusan-keputusan dari
para fungsionaris hukum yang memiliki ciri-ciri tersebut.
Pakar hukum yang berasal dari Belanda yaitu Van Den Berg mengeluarkan teori “receptio in complexu”
yang mana intinya ialah hukum adat mengikuti hukum agama yang dipeluk oleh masyarakat adat itu
sebagai contohnya hukum agama islam diterima secara keseluruhan oleh masyarakat sekitar yang
memeluk agama islam
Teori hukum adat yang dikemukakan oleh Van Den Berg mendapatkan bantahan dari Snouck Hugronje
dan Van Vollenhoven melalui teori Receptie nya. Menurutnya hukum islam dapat diberlakukan
sepanjang tidak bertentangan atau telah diterima keberlakuannya oleh hukum adat atau secara
singkatnya hukum islam mengikuti hukum adat masyarakat sekitar yang memeluk agama islam. Ada
juga sanggahan dari para sarjana yang menyatakan tidak semua bagian dari hukum agama diterima
ke dalam hukum adat dan ada beberapa bagian hukum adat dipengaruhi oleh hukum agama serta ada
juga yang berhubungan erat dengan kepercayaan seperti hukum perkawinan dan hukum Waris