0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
0 tayangan2 halaman
Indonesia menganut sistem monisme dalam hukum perjanjian internasional. Hal ini ditunjukkan dengan pengakuan hukum internasional sebagai hukum nasional dalam hal tertentu, asalkan tidak bertentangan dengan hukum nasional Indonesia. Indonesia juga menerapkan prinsip pacta sunt servanda dalam pelaksanaan perjanjian internasional.
Indonesia menganut sistem monisme dalam hukum perjanjian internasional. Hal ini ditunjukkan dengan pengakuan hukum internasional sebagai hukum nasional dalam hal tertentu, asalkan tidak bertentangan dengan hukum nasional Indonesia. Indonesia juga menerapkan prinsip pacta sunt servanda dalam pelaksanaan perjanjian internasional.
Indonesia menganut sistem monisme dalam hukum perjanjian internasional. Hal ini ditunjukkan dengan pengakuan hukum internasional sebagai hukum nasional dalam hal tertentu, asalkan tidak bertentangan dengan hukum nasional Indonesia. Indonesia juga menerapkan prinsip pacta sunt servanda dalam pelaksanaan perjanjian internasional.
1. Apakah negara Indonesia menganut sistem monisme atau dualisme? Jelaskan!
Jawab Pertama-tama kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian terkait sistem monism dan juga dualism, paham monism sendiri memilki pengertian yaitu suatu paham yang menyatakan bahwa hukum nasional dan hukum internasional merupakan bagian- bagian dari satu kesatuan perangkat hukum yang lebih besar yang mengatur kehidupan manusia. Teori ini mengakibatkan hubungan hirarki antara hukum nasional dan hukum internasional. Sedangkan paham dualisme, yaitu suatu paham yang menunjukkan bahwa daya ikat hukum internasional bersumber pada kemauan Negara, yang mengakibatkan hukum nasional dan hukum internasional merupakan dua sistem hukum yang berbeda, terpisah satu sama lain, baik dari segi sumber, subyek, dan strukturnya. Kemudian sistem manakah yang dianut oleh negara Indonesia? Disini kita harus mengetahui lebih dulu dasar hukum perjanjian internasional. Dasar hukum pembuatan perjanjian Internasional ditinjau dari sudut pandang hukum nasional Indonesia diatur pada Pasal 4 ayat (1) Undang-undang nomor 44 tahun 2004 tentang perjanjian internasional, memberikan hak kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk membuat perjanjian internasional dengan satu negara atau lebih, organisasi internasional, atau subjek hukum internasional lain berdasarkan kesepakatan, dan para pihak berkewajiban untuk melaksanakan perjanjian tersebut dengan itikad baik. Selanjutnya pada ayat (2) Dalam membuat perjanjian internasional Pemerintah Republik Indonesia berpedoman pada kepentingan nasional dan berdasarkan prinsip-prinsip persamaan kedudukan, saling menguntungkan, dan memperhatikan, baik hukum nasional maupun hukum internasional yang berlaku. Kesimpulannya, Indonesia mengakui Hukum Internasional sebagai Hukum Nasional dalam hal tertentu sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan atau Undang – Undang yang berlaku di Indonesia. Maka dapat disimpulkan bahwa Indonesia menganut paham Monisme karena dalam paham Monisme menganggap bahwa Hukum Internasional dan Hukum Nasional memiliki keterkaitan dan Indonesia mengaplikasikan hal tersebut baik dalam peraturan tertulis maupun didalam pelaksanaannya. Sebagai tambahan, Indonesia juga menjunjung asas Pacta Sunt Servanda karena Indonesia berpedoman bahwa para pihak yang melaksanakan perjanjian harus melaksanakannya dengan itikad baik (Pasal 4 ayat (1))