Anda di halaman 1dari 52

MERDEKA

BELAJAR
1
COVID-19

MASA
PENGEN
ALAN
LINGKU
NGAN
SEKOLA
H (MPLS)
PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG

SMP DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

MUHAM Jl. Balong, Desa Tepusen, Kecamatan Kaloran,


Kabupaten Temanggung Kode Pos 56282

MADIYA
Email : smpmuhkaloran@gmail.com, website :
smpmuhammadiyah6kaloran.sch.id

H6
KALORA KATA PENGANTAR

N
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
TAHUN telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan
PELAJAR panduan pelaksanaan MPLS di Tengah Pandemi

AN Covid-19. Dalam kesempatan kali ini kami


mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
2020/2021 yang telah memberi dukungan serta bantuannya
sehingga panduan ini bisa selesai. Semoga Allah
2

SWT membalas kebaikan semua pihak yang membantu dalam penyusunan hingga
terselesaikannya panduan ini.
Kami menyadari bahwa panduan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran, masukan yang sifatnya membangun sangat diharapkan dari para pembaca
dan pengguna panduan ini. Jika terdapat kesalahan atau kekurangan dalam
panduan ini, maka akan dilakukan perbaikan atau penyempurnaan lebih lanjut
demi semakin baik dan sempurnanya panduan ini.
3

DAFTAR ISI
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pendidikan nasional di Indonesia telah mengalami
banyak perubahan, mulai dari paradigma, kurikulum, pelaksanaan
pembelajaran termasuk penyelenggaraan Masa Orientasi Siswa (MOS) yang
kini dikenal dengan nama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Permendikbud No. 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah
bagi Peserta Didik baru menyatakan bahwa pengenalan lingkungan sekolah
dimaksudkan untuk mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional. Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional adalah
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, pelaksanaan pengenalan lingkungan
sekolah bagi peserta didik perlu dilakukan kegiatan yang bersifat edukatif dan
kreatif untuk mewujudkan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan.
Sesuai dengan Permendikbud No.18 Tahun 2016 bahwa
penyelenggaraan MPLS di sekolah wajib melakukan kegiatan yang
bermanfaat, bersifat edukatif, kreatif dan menyenangkan. Kegiatan MPLS
dilarang mengarah pada perploncoan atau tindakan kekerasan lainnya
(bersifat humanis). Konsep MPLS yang humanis, dinamis, menyenangkan,
edukatif, dan bermakna sangat penting untuk dilakukan mengingat Indonesia
tengah mengalami Pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 secara tidak langsung telah mengubah paradigma
pendidikan Indonesia. Salah satu yang dapat diamati adalah adanya
pergeseran dari pembelajaran konvensional secara tatap muka ke arah
5

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dapat diakses dengan memanfaatkan


teknologi digital. Konsep PJJ ini juga akan diadopsi dalam kegiatan Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah. Kondisi Pandemi seperti saat ini belum
memungkinkan untuk mengadakan MPLS secara tatap muka
Dengan demikian, perlu kiranya dibuat panduan penyelenggaraan
MPLS sesuai dengan tujuan nasional. Panduan ini sebagai dasar dalam
membuat rencana program MPLS di sekolah yang disesuaikan dengan
kondisi lingkungan sekolah.
B. Dasar Hukum
1. Permendikbud No. 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan
Sekolah bagi Peserta Didik baru
2. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Satuan Pendidikan
C. Tujuan
Tujuan kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Peserta Didik
Baru, antara lain:
1. membantu peserta didik baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah
dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum,
dan sarana prasarana sekolah; 
2. menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai
peserta didik baru; 
3. mengenalkan pendidikan karakter kepada peserta didik baru
4. mengenalkan muatan kurikulum di sekolah
5. edukasi pendidikan keluarga
6

BAB III
MATERI MPLS

A. Belajar Efektif
Belajar yang efektif adalah proses belajar mengajar yang berhasil
guna, dan proses pembelajaran itu mampu memberikan pemahaman,
kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu / kualitas yang lebih baik serta
dapat memberikan perubahan perilaku dan dapat diaplikasikan atau diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari sehingga hasil dari pembelajaran itu akan dapat
menghasilkan sumber daya manusia yang unggul. Dan untuk mencapai belajar
yang efektif tentu saja dalam proses belajarnya harus dilakukan dengan baik
dan benar. Berikut ini adalah tips-tips belajar yang baik dan benar :
1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih
menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri
sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang
dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak
berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman
yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar.
Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang
belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang
sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.
2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas
atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di
mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media
mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.
3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik.
Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana
pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita
7

lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target


pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Buat rencana belajar
yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal
belajar yang baik.
4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan
baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-
main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan
sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar
setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai.
Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar.
Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup
panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar.
Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak
menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang
tinggi jika kalah.
5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau
orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika
bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang
kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal
yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin
ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar,
maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman.
6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat
yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan
keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan
yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah
merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan
8

soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban.


Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.
7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika
belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum
siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat
contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika
bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan,
terutama bagi anak-anak.
8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian.
Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan
bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan
cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi
kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan
guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan
kecurangan.
9. Jadilah Seorang Pemimpin. Latihlah rasa tanggung jawabmu.
Apabila guru meminta bantuanmu untuk mengerjakan sesuatu misalnya
membersihkan kelas, jangan ragu untuk menerimanya. Ajak beberapa
teman kelas dan pimpin mereka untuk membersihkan kelas bersama-sama.
10. Mendengarkan Penjelasan Guru Dengan Baik.
Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru apabila kamu
mengetahui jawabannya. Jangan menunggu guru untuk memanggil kamu
untuk menjawab pertanyaan.
11. Jangan Malu Untuk Bertanya.
Selalu ajukan pertanyaan kepada guru apabila tidak mengerti tentang
sesuatu hal.
12. Kerjakan PR
Kerjakan PR dengan baik, jangan selalu mencari alasan untuk tidak
mengerjakannya. Jangan malas mengerjakan PR dengan alasan lupa atau
9

menunda-nunda mengerjakannya. Enak kan kalau kita cepat mengerjakan


PR, jadi masih punya banyak waktu untuk bermain dan nonton TV deh!
13. Selalu Mengulang Pelajaran yang Sudah diajarkan
Setiap pulang dari sekolah, selalu mengulang pelajaran yang tadi
diajarkan. Nanti sewaktu ada ulangan jadi tidak banyak yang harus
dipelajari! Asyik!
14. Cukup Istirahat, Makan Dan Bermain
Semuanya dilakukan secara berimbang. Setelah pulang sekolah, kita sering
ingin cepat-cepat bermain dan melupakan segala hal penting lainnya,
contohnya makan dan istirahat. Padahal setelah seharian di sekolah, tak
terasa badan kita membutuhkan masukan energi tambahan yang bisa
didapatkan dari istirahat dan makanan yang kita makan. Oleh karenanya
kita harus dapat membagi waktu untuk makan, istirahat dan bermain.
Kalau semuanya dilakukan dengan baik, badan jadi segar setiap hari! Jadi
tidak sering mengantuk di kelas!
15. Banyak Berlatih Pelajaran Yang Kurang Disukai
Apabila kamu tidak menyenangi suatu mata pelajaran, contohnya
matematika, maka banyak-banyaklah berlatih, mengikuti kursus atau
belajar berkelompok dengan teman. Sehabis belajar bisa bermain dan
menambah teman baru di tempat kursus. Selain itu, siapa tahu dari kurang
menyukai matematika, kalian malahan menyukainya.
16. Ikutilah Kegiatan Ektrakurikuler Yang Kamu Senangi
Cari tahu kegiatan apa yang cocok dan kamu suka. Contohnya apabila
kalian suka pelajaran tae kwon do, cobalah untuk mengikuti kursus dari
kegiatan tersebut, sehingga selain belajar pelajaran-pelajaran yang
diajarkan di sekolah, kalian juga dapat mendapatkan pelajaran tambahan di
luar sekolah.
17. Cari Seorang Pembimbing Yang Baik
Orangtua adalah pembimbing yang terbaik selain guru. Apabila ada yang
kurang jelas dari keterangan guru di sekolah, kalian dapat menanyakan hal
10

tersebut kepada orang tua. Selain itu, kalian juga dapat belajar dari teman
yang berprestasi.
18. Jangan Suka Mencontek Teman
Kalau mencontek, kamu bisa bodoh karena tidak berpikir sendiri. Lagipula
belum tentu, teman yang kamu contek itu menjawab pertanyaan dengan
benar. Belum lagi kalau ketahuan guru dan teman lain, malu kan? Kalau
kamu rajin belajar, pasti bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar
sehingga ulangan dapat nilai baik.
19. Niat Dengan Sungguh-Sungguh
Kalau belajar tidak sungguh-sungguh ataupun tidak niat, yang ada malah
pikiran kita melayang kemana-mana. Entah itu tentang makanan, games,
lawan jenis, dll. Oleh sebab itu, belajar yang baik dimulai dengan niat
yang sungguh-sungguh.
20. Lokasi dan Situasi Yang Kondusif
Jikalau kita belajar, tidak mungkin kalau kita lakukan di tengah jalan raya?
Ataupun ketika kita sedang makan. Cara yang paling efektif untuk belajar
adalah mencari tempat yang nyaman dan tidak terlalu banyak gangguan
agar kita bisa lebih konsentrasi.
21. Hindari Sikap Tidak Jujur
Sekarang ini banyak siswa membuat catatan untuk mencontek saat ada
ulangan atau ujian. Dengan belajar dengan jadwal yang teratur seorang
murid akan selalu siap jika ada ulangan dadakan dan tidak perlu
mencontek.
22. Metode Imitasi
Proses belajar bisa berjalan dengan sempurna melalui metode imitasi atau
meniru. Metode ini di realisasikan ketika seorang meniru orang lain atau
gurunya, metode ini sering di gunakan anak kecil untuk melafal kata
bahasa dari orang tuanya, Begitu juga jika ia meniru berbagai
perilaku,etika dan tradisi
23. Trial and Error
11

Manusia juga belajar dari eksperimen pribadi.dia akan berusaha secara


mandiri untuk memecahkan masalah yang di hadapi.terkadang beberapa
kali dia melakukan kesalahan dalam memecahkan masalah, namun dia
juga beberapa kali mencoba untuk melakuakan kembali. Sampai pada
akhirnya dia mampu untuk menyelesaikan permasalahan dengan benar.
24. Conditioning
Manusia bisa belajar dengan pengkondisian. Seseorang di katakan belajar
dengan pengkondisian jika ada stimulun dari indrawi yang
merangsangnya. Ketika itulah seseorang menanggapi stimulus tersebut.
Tanggapan yang ia berikan ialah suatu respon yang juga di barengkan
dengan stimulus netral. Kemudian respon menyertai stimulus netral itu
akan di ulang beberapa kali.
Setelah di lakukan pengulangan beberapa kali, kita akan menjumpai
bahwa stimulus netrsl bisa memberikan respon dengan sendirinya
sekalipun stimulus indrawi sudah tidak ada lagi.contoh klasi yang
dilakukan psikolog Rusia Ivan pavlov dalam experimennya yang cukup
masyur. Dia membunyikan lonceng (stimulus netral) pada waktu dia
meletakkan sedikit makanan di mulut anjing (indrawi).biasanya, jika
makanan itu di letakkan di deapn mulut anjing maka anjing tersebut akan
meneteskan air liur (respon).dengan demikian air liur berbarengan dengan
bunyi lonceng.
Ketika hal ini di ulangi beberapa kali, maka peneliti mencoba untuk
membunyikan lonceng tanpa meletakkan makanan pada mulut anjing
tersebut. Maka hasilnya anjing tersebut tetap meneteskan air liur ketika ia
mendengar suara lonceng, sebuah respon baru yang belum pernah dialami
oleh anjing. Sekarang anjing tersebut merespon bunyi lonceng dengan
meneteskan air liurnya.padahal sebelum di lakukan eksperimen anjing
tersebut tidak meneteskan air liur kalau hanya mendengar bunyi lonceng.
25. Metode Berpikir
Proses belajar juga bisa berjalan sempurna dengan melalui metode
berpikir, dengan metode ini seseorang sering kali mampu menyelesaikan
12

masalah hidupnya, dia akan memilki kesamaan dan apa saja yang tidak
memiliki kemiripan. Dengan demikian dia akan bisa menarik kesimpulan,
dengan pilihan tersebut. Maka pada kuncinya berilah anak-anak kita
pertanyaan yang menurut dia mudah, dengan demikian anak tersebut akan
selalu belajar dan berpikir.
26. Mulailah Dari yang “Kecil”
Mulailah belajar dari topik yang paling anda kuasai / gampang. Setelah itu
barulah dilanjutkan dengan topik yang lebih “menantang”. Hal ini
dimaksudkan agar kita tidak langsung down dan putus asa jika
mengerjakan soal-soal sulit terlebih dahulu.
27. Sering-seringlah “Practice”
Latihan dan latihan itulah kunci untuk mahir dalam suatu mata pelajaran.
Semakin banyak anda mengerjakan dan memahami soal semakin terbiasa
pula anda dalam mengerjakannya.
28. Fokus
Ketika belajar, kita dituntut untuk serius. Jangan setengah hati. Karena
pikiran kita tidak dapat melakukan / memikirkan beberapa kegiatan / hal
dalam satu waktu.
29. Mohon Bimbingan-NYA
Jangan lupa banyak-banyak berdoa. Karena selain dari nilai religi-nya, hal
tersebut dapat membuat kita lebih fokus ketika belajar dan dapat membuat
pikiran kita lebih tenang.
30. Menggunakan Media dan Sumber-Sumber Yang Relevan
Jika kita hanya menggunakan 1 buku sebagai bahan patokan untuk belajar.
Apapun hasil yang kita dapat belum tentu maksimal. Untuk itulah, cobalah
untuk mencari-cari hal yang terkait kita pelajari dengan menggunakan
Sumber dan Media yang sudah ada. Kita bisa mencarinya dengan
menggunakan Internet, Koran, Buku lain, Majalah, dan lain-lain. Tentu
kita juga tidak mau ilmu yang kita dapat hanya segitu saja karena hanya
mempunyai 1 buku atau sumber yang tidak lengkap. Untuk itulah, Sumber
dan Media hanyalah sebagai pelengkap dalam belajar yang baik dan benar
13
14

B. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang
mampu mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk
watak peserta didik; hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru,
cara guru berbicara atau menyampaikan materi, bertoleransi, dan berbagai hal
terkait lainnya
1. Tujuan
Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan
dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian
pembentukan karakter atau akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu
dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan
karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan
dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta
mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud
dalam perilaku sehari-hari.
Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
NILAI DESKRIPSI
Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan.
Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai
perbedaan agama, suku, etnis, pendapat,
sikap, dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya.
15

NILAI DESKRIPSI
Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku
tertib dan patuh pada berbagai ketentuan
dan peraturan.
Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya
sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-
baiknya.
Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah
tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang
menilai sama hak dan kewajiban dirinya
dan orang lain.
Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
untuk mengetahui lebih mendalam dan
meluas dari sesuatu yang dipelajarinya,
dilihat, dan didengar.
Semangat Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan
yang menempatkan kepentingan bangsa
dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,
16

NILAI DESKRIPSI
dan politik bangsa.
Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong
dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, dan mengakui,
serta menghormati keberhasilan orang lain.
Bersahabat/Komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa
senang berbicara, bergaul, dan bekerja
sama dengan orang lain.
Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang
menyebabkan orang lain merasa senang
dan aman atas kehadiran dirinya.
Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk
membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan
alam di sekitarnya, dan mengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin
memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
Tanggung-jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya,
yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial dan budaya), negara dan Tuhan
Yang Maha Esa.
17

Indikator Keberhasilan Sekolah Dan Kelas Dalam Pengembangan


Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS

Religius Sikap dan  Merayakan  Berdoa


perilaku yang hari-hari sebelum dan
patuh dalam besar sesudah
melaksanaka keagamaan. pelajaran.
n ajaran  Memiliki  Memberikan
agama yang fasilitas yang kesempatan
dianutnya, dapat kepada semua
toleran digunakan peserta didik
terhadap untuk untuk
pelaksanaan beribadah. melaksanakan
ibadah agama  Memberikan ibadah.
lain, serta kesempatan
hidup rukun kepada
dengan semua
pemeluk peserta didik
agama lain. untuk
melaksanaka
n ibadah.

Jujur Perilaku yang  Menyediakan  Menyediakan


didasarkan fasilitas fasilitas tempat
pada upaya tempat temuan barang
menjadikan temuan hilang.
dirinya barang  Tempat
sebagai orang hilang. pengumuman
yang selalu  Tranparansi barang temuan
dapat laporan atau hilang.
18

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS

dipercaya keuangan dan  Tranparansi


dalam penilaian laporan
perkataan, sekolah keuangan dan
tindakan, dan secara penilaian kelas
pekerjaan. berkala. secara berkala.
 Menyediakan  Larangan
kantin menyontek.
kejujuran.
 Menyediakan
kotak saran
dan
pengaduan.
 Larangan
membawa
fasilitas
komunikasi
pada saat
ulangan atau
ujian.

Toleransi Sikap dan  Menghargai  Memberikan


tindakan dan pelayanan
yang memberikan yang sama
menghargai perlakuan terhadap
perbedaan yang sama seluruh warga
agama, suku, terhadap kelas tanpa
etnis,pendapa seluruh membedakan
t, sikap, dan warga suku, agama,
tindakan sekolah ras, golongan,
19

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS

orang lain tanpa status sosial,


yang berbeda membedakan dan status
dari dirinya suku, agama, ekonomi.
ras,  Memberikan
golongan, pelayanan
status sosial, terhadap anak
status berkebutuhan
ekonomi, dan khusus.
kemampuan  Bekerja dalam
khas. kelompok
 Memberikan yang berbeda.
perlakuan
yang sama
terhadap
stakeholder
tanpa
membedakan
suku, agama,
ras,
golongan,
status sosial,
dan status
ekonomi.

Disiplin Tindakan  Membiasaka  Membiasakan


yang n warga hadir tepat
menunjukkan sekolah untuk waktu.
perilaku berdisiplin.  Membiasakan
tertib dan  Menegakkan mematuhi
20

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS

patuh pada aturan aturan.


berbagai dengan  Menggunakan
ketentuan dan memberikan pakaian praktik
peraturan. sanksi secara sesuai dengan
adil bagi program studi
pelanggar keahliannya
tata tertib (SMK).
sekolah.  Penyimpanan
 Menyediakan dan
peralatan pengeluaran
praktik sesuai alat dan bahan
program studi (sesuai
keahlian program studi
(SMK). keahlian)
(SMK).

Kerja Keras Perilaku yang  Menciptakan  Menciptakan


menunjukkan suasana suasana
upaya kompetisi kompetisi yang
sungguh- yang sehat. sehat.
sungguh  Menciptakan  Menciptakan
dalam suasana kondisi etos
mengatasi sekolah yang kerja, pantang
berbagai menantang menyerah, dan
hambatan dan memacu daya tahan
belajar, tugas untuk bekerja belajar.
dan keras.  Mencipatakan
menyelesaika  Memiliki suasana belajar
n tugas pajangan yang memacu
21

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS

dengan tentang daya tahan


sebaik- slogan atau kerja.
baiknya. motto tentang  Memiliki
kerja. pajangan
tentang slogan
atau motto
tentang giat
bekerja dan
belajar.

Kreatif Berpikir dan Menciptakan  Menciptakan


melakukan situasi yang situasi belajar
sesuatu untuk menumbuhkan yang bisa
menghasilkan daya berpikir menumbuhkan
cara atau dan bertindak daya pikir dan
hasil baru kreatif. bertindak
dari sesuatu kreatif.
yang telah  Pemberian
dimiliki. tugas yang
menantang
munculnya
karya-karya
baru baik yang
autentik
maupun
modifikasi.
22

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS

Mandiri Sikap dan Menciptakan Menciptakan


prilaku yang situasi sekolah suasana kelas
tidak mudah yang yang memberikan
tergantung membangun kesempatan
pada orang kemandirian kepada peserta
lain dalam peserta didik. didik untuk
menyelesaika bekerja mandiri.
n tugas-tugas.

Demokratis Cara berpikir,  Melibatkan  Mengambil


bersikap, dan warga keputusan
bertindak sekolah kelas secara
yang menilai dalam setiap bersama
sama hak pengambilan melalui
dan keputusan. musyawarah
kewajiban  Menciptakan dan mufakat.
dirinya dan suasana  Pemilihan
orang lain. sekolah yang kepengurusan
menerima kelas secara
perbedaan. terbuka.
 Pemilihan  Seluruh
kepengurusan produk
IPM secara kebijakan
terbuka. melalui
musyawarah
dan mufakat.
 Mengimpleme
ntasikan
model-model
23

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS

pembelajaran
yang dialogis
dan interaktif.

Rasa Ingin Sikap dan  Menyediakan  Menciptakan


Tahu tindakan media suasana kelas
yang selalu komunikasi yang
berupaya atau mengundang
untuk informasi rasa ingin tahu.
mengetahui (media cetak  Eksplorasi
lebih atau media lingkungan
mendalam elektronik) secara
dan meluas untuk terprogram.
dari sesuatu berekspresi  Tersedia media
yang bagi warga komunikasi
dipelajari, sekolah. atau informasi
dilihat, dan  Memfasilitasi (media cetak
didengar. warga atau media
sekolah untuk elektronik).
bereksplorasi
dalam
pendidikan,
ilmu
pengetahuan,
teknologi,
dan budaya.

Semangat Cara berpikir,  Melakukan  Bekerja sama


Kebangsaan bertindak, upacara rutin dengan teman
dan sekelas yang
24

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS

berwawasan sekolah. berbeda suku,


yang  Melakukan etnis, status
menempatka upacara hari- sosial-
n hari besar ekonomi.
kepentingan nasional.  Mendiskusikan
bangsa dan  Menyelengga hari-hari besar
negara di atas rakan nasional.
kepentingan peringatan
diri dan hari
kelompoknya kepahlawana
. n nasional.
 Memiliki
program
melakukan
kunjungan ke
tempat
bersejarah.
 Mengikuti
lomba pada
hari besar
nasional.

Cinta Tanah Cara berpikir,  Menggunaka  Memajangkan:


Air bersikap, dan n produk foto presiden
berbuat yang buatan dalam dan wakil
menunjukkan negeri. presiden,
kesetiaan,  Menggunaka bendera
kepedulian, n bahasa negara,
dan Indonesia lambang
25

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS

penghargaan yang baik negara, peta


yang tinggi dan benar. Indonesia,
terhadap  Menyediakan gambar
bahasa, informasi kehidupan
lingkungan (dari sumber masyarakat
fisik, sosial, cetak, Indonesia.
budaya, elektronik)  Menggunakan
ekonomi, dan tentang produk buatan
politik kekayaan dalam negeri.
bangsa. alam dan
budaya
Indonesia.

Menghargai Sikap dan  Memberikan  Memberikan


Prestasi tindakan penghargaan penghargaan
yang atas hasil atas hasil karya
mendorong prestasi peserta didik.
dirinya untuk kepada warga  Memajang
menghasilkan sekolah. tanda-tanda
sesuatu yang  Memajang penghargaan
berguna bagi tanda-tanda prestasi.
masyarakat, penghargaan  Menciptakan
mengakui, prestasi. suasana
dan pembelajaran
menghormati untuk
keberhasilan memotivasi
orang lain. peserta didik
berprestasi.

Bersahabat/ Tindakan  Suasana  Pengaturan


26

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS

Komunikatif yang sekolah yang kelas yang


memperlihatk memudahkan memudahkan
an rasa terjadinya terjadinya
senang interaksi interaksi
berbicara, antarwarga peserta didik.
bergaul, dan sekolah.  Pembelajaran
bekerja sama  Berkomunika yang dialogis.
dengan orang si dengan  Guru
lain. bahasa yang mendengarkan
santun. keluhan-
 Saling keluhan
menghargai peserta didik.
dan menjaga  Dalam
kehormatan. berkomunikasi
 Pergaulan , guru tidak
dengan cinta menjaga jarak
kasih dan rela dengan peserta
berkorban. didik.

Cinta Damai Sikap,  Menciptakan  Menciptakan


perkataan, suasana suasana kelas
dan tindakan sekolah dan yang damai.
yang bekerja yang  Membiasakan
menyebabkan nyaman, perilaku warga
orang lain tenteram, dan sekolah yang
merasa harmonis. anti kekerasan.
senang dan  Membiasaka  Pembelajaran
aman atas n perilaku yang tidak bias
kehadiran warga gender.
27

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS

dirinya sekolah yang  Kekerabatan di


anti kelas yang
kekerasan. penuh kasih
 Membiasaka sayang.
n perilaku
warga
sekolah yang
tidak bias
gender.
 Perilaku
seluruh
warga
sekolah yang
penuh kasih
sayang.

Gemar Kebiasaan  Program  Daftar buku


Membaca menyediakan wajib baca. atau tulisan
waktu untuk  Frekuensi yang dibaca
membaca kunjungan peserta didik.
berbagai perpustakaan.  Frekuensi
bacaan yang  Menyediakan kunjungan
memberikan fasilitas dan perpustakaan.
kebajikan suasana  Saling tukar
bagi dirinya. menyenangka bacaan.
n untuk  Pembelajaran
membaca. yang
memotivasi
anak
28

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS

menggunakan
referensi,

Peduli Sikap dan  Pembiasaan  Memelihara


Lingkungan tindakan memelihara lingkungan
yang selalu kebersihan kelas.
berupaya dan  Tersedia
mencegah kelestarian tempat
kerusakan lingkungan pembuangan
pada sekolah. sampah di
lingkungan  Tersedia dalam kelas.
alam di tempat  Pembiasaan
sekitarnya pembuangan hemat energi.
dan sampah dan  Memasang
mengembang tempat cuci stiker perintah
kan upaya- tangan. mematikan
upaya untuk  Menyediakan lampu dan
memperbaiki kamar mandi menutup kran
kerusakan dan air air pada setiap
alam yang bersih. ruangan
sudah terjadi.  Pembiasaan apabila selesai
hemat energi. digunakan
 Membuat (SMK).
biopori di
area sekolah.
 Membangun
saluran
pembuangan
air limbah
29

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS

dengan baik.
 Melakukan
pembiasaan
memisahkan
jenis sampah
organik dan
anorganik.
 Penugasan
pembuatan
kompos dari
sampah
organik.
 Penanganan
limbah hasil
praktik
(SMK).
 Menyediakan
peralatan
kebersihan.
 Membuat
tandon
penyimpanan
air.
 Memrogramk
an cinta
bersih
lingkungan.

Peduli Sosial Sikap dan  Memfasilitasi  Berempati


30

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS

tindakan kegiatan kepada sesama


yang selalu bersifat teman kelas.
ingin sosial.  Melakukan
memberi  Melakukan aksi sosial.
bantuan pada aksi sosial.  Membangun
orang lain  Menyediakan kerukunan
dan fasilitas warga kelas.
masyarakat untuk
yang menyumbang
membutuhka .
n.

Tanggung Sikap dan  Membuat  Pelaksanaan


jawab perilaku laporan tugas piket
seseorang setiap secara teratur.
untuk kegiatan  Peran serta
melaksanaka yang aktif dalam
n tugas dan dilakukan kegiatan
kewajibannya dalam bentuk sekolah.
, yang lisan maupun  Mengajukan
seharusnya tertulis. usul
dia lakukan,  Melakukan pemecahan
terhadap diri tugas tanpa masalah.
sendiri, disuruh.
masyarakat,  Menunjukka
lingkungan n prakarsa
(alam, sosial untuk
dan budaya), mengatasi
negara dan masalah
31

INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS

Tuhan Yang dalam


Maha Esa. lingkup
terdekat.
 Menghindark
an
kecurangan
dalam
pelaksanaan
tugas.

C. Pendidikan Keluarga
Kata keluarga berasal dari kata “ kawula” dan “warga “. Kawula
artinya “abdi” yakni “hamba” sedangkan “warga” berarti “anggota”. Keluarga
adalah bentuk masyarakat kecil yang terdiri dari beberapa individu yang
terikatoleh suatu keturunan, yakni kesatuan antara ayah, ibu dan anak yang
merupakan kesatuan kecil dari bentuk-bentuk kesatuan keluarga. Keluarga
adalah pendidik yang pertama dan utama telah dicetuskan oleh Ki Hajar
Dewantara sejak tahun 1935, sebagai bagian dari Tri Sentra Pendidikan, yaitu:
alam keluarga, alam perguruan, dan alam pergerakan pemuda (Ki Hajar
Dewantara, 1997). Intensitas dukungan keluarga berpengaruh meningkatkan
pencapaian perkembangan anak usia dini (usia 0-6 tahun) (world bank, 2013).
Pendidikan keluarga adalah pendidikan yang diberikan oleh orang tua
kepada anak-anaknya sesuai dan dipersiapkan untuk kehidupan anak-anak itu
dimasyarakat kelak. pendidikan keluarga di sekolah mampu menjadi wadah
untuk mensinergikan peran serta sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam
menumbuh kembangkan karakter dan budaya berprestasi peserta didik
dianggap sebagai program yang paling cocok dalam membangun tiga pilar
32

kemitraan yaitu sekolah, orang tua, dan masyarakat. Herlen, et.all (2001)
menyatakan bahwa kemitraan dan peran aktif orang tua di sekolah
berpengaruh meningkatkan kemajuan dan kesuksesan anak-anak mereka.
Pelibatan keluarga dalam proses pembelajaran di sekolah atau
kegiatan-kegiatan sekolah termasuk MPLS, antara lain:
● Meningkatkan kehadiran peserta didik di satuan Pendidikan
● Mengurangi perilaku disruptif (mengganggu) pada anak
● Sikap dan perilaku anak lebih positif
● Meningkatkan kebiasaan belajar anak
● Meningkatkan prestasi akademik anak
● Meningkatkan keinginan anak untuk melanjutkan satuan Pendidikan
● Meningkatkan komunikasi antara orang tua dan anak
● Ornag tua merasa turut berhasil
● Meningkatkan kepercayaan diri orang tua
● Meningkatkan kepuasan orang tua terhadap satuan Pendidikan
● Meningkatkan moral guru
● Mendukung iklim satuan Pendidikan yang lebih baik
● Mendukung kemajuan satuan Pendidikan secara keseluruhan
Model kemitraan antara sekolah, keluarga, dan masyarakat
digambarkan seperti bagan di bawah ini.
33

Gambar 2.1 Model Kemitraan Sekolah, Keluarga dan Masyarakat


Secara operasional model ini dikembangkan atas dasar pendayagunaan potensi
dan sumber daya keluarga dan masyarakat secara kolaboratif. Kemitraan dibangun
atas dasar kebutuhan anak sehingga orang tua dan masyarakat diharapkan dapat
berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang berkaitan dengan sekolah. Bentuk
penyederhanaan dari model kemitraan keluarga, satuan Pendidikan dan
masyarakat dapat dilihat pada gambar berikut ini.
34

Gambar 2.2 Model Sederhana Kemitraan Sekolah, Keluarga dan


Masyarakat
Bentuk kemitraan yang dapat dilakukan, antara lain: penguatan
komunikais dua arah, Pendidikan orang tua, kegiatan sukarela, belajar di
rumah, dan kolaborasi dengan masyarakat. Bentuk pelibatan orang tua dalam
Pendidikan keluarga, seperti: pertemuan dengan wali kelas, mengikuti kelas

34
orang tua, hadir sebagai narasumber dalam kelas inspirasi, membantu proses
belajar peserat didik di rumah dan menyelenggarakan pentas kelas pada akhir
tahun pembelajaran. Salah satu hal yang penting dalam pembelajaran dan
pengenalan lingkungan sekolah dari rumah adalah dukungan orang tua.
Bentuk dukungan orang tua tersebut, antara lain:
● Beribadah Bersama sesuai agamanya
● Sarapan Bersama sebelum beraktivitas
● Berpamitan sebelum berpergian
● Menyambut anak saat pulang sekolah
● Memberitahu saat anak terlambat pulang
● Menjadi pendengar yang baik bagi anak
● Mendukung anak untuk belajar
● Memberikan rasa aman dan nyaman
35

● Menjalin komunikasi dengan sekolah


● Membiasakan hidup bersih dan sehat
● Melakukan kegiatan Bersama keluarga
● Mendukung minat dan potensi
● Dalam pengasuhan anak tidak menggunakan kekerasan
D. Pencegahan Covid-19
Pandemi Covid-19 menjadi salah satu materi penting yang perlu
diangkat dalam kegiatan MPLS 2020. Hal ini dilakukan untuk membekali
peserta didik baru tentang pengetahuan dan keterampilan pencegahan
penyebaran virus Corona. Virus corona adalah kumpulan virus yang bisa
menginfeksi sistem pernapasan. Virus corona (Latin : crown) berbentuk
seperti mahkota yang merujuk pada protein spike yang mengelilingi
permukaan virus. Protein spike ini berperan penting dalam pola infeksi virus
ke sel pernapasan.

35

Gambar 2.3 Struktur Virus Corona


Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus
2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit
akibat infeksi SARS-CoV-2 pada manusia pertama kali muncul di Kota
Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada pertengahan Desember 2019. Nama
SARS-CoV-2 ini ditetapkan oleh Komite Internasional tentang Taksonomi
Virus (ICTV) pada 11 Februari 2020 sebagai nama virus corona baru yang
menyebabkan penyakit COVID-19. COVID-19 juga dikenal
sebagai coronavirus Wuhan atau virus pneumonia pasar makanan laut
36

Wuhan (Wuhan seafood market pneumonia virus) dan disebut juga novel


coronavirus.
Infeksi SARS-CoV-2 terjadi di jaringan dan saluran paru-paru yang
menyebabkan peradangan di paru-paru dan saluran pernapasan hingga
membuat pernapasan menjadi lebih sulit, lalu berkembang menjadi pneumonia
dan bronkitis. Gejala COVID-19 dapat muncul dalam satu atau dua hingga
empat belas hari setelah terpapar virus . Gejala COVID-19 berupa demam ≥
38 0C, pilek, nyeri tenggorokan, batuk dengan lendir, nyeri dada, dan sesak
saat bernapas. COVID-19 bisa menimbulkan komplikasi serius berupa
sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian.
Penderita COVID-19 bisa menunjukkan gejala yang berbeda-beda.
Beberapa orang hanya mengalami pilek ringan, sementara yang lain harus
dirawat di rumah sakit, bahkan meninggal karena paru-parunya meradang dan
terisi cairan. Sebaliknya, sejumlah kasus infeksi virus ini juga menunjukkan
tidak adanya gejala apapun pada pasien yang dideteksi positif. Hal ini karena
sistem kekebalan yang memainkan peran penting dalam merespon infeksi
COVID-19 tersebut.
COVID-19 dapat ditransmisikan dari manusia ke manusia. Virus ini

36
menyebar melalui percikan air liur penderita (bantuk dan bersin), menyentuh
tangan atau wajah penderita, menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah
memegang barang yang terkena percikan air liur penderita. Penelitian
pendahuluan menunjukkan bahwa virus dapat tetap hidup pada plastik dan
baja hingga tiga hari, tetapi tidak bertahan hidup di atas karton selama lebih
dari satu hari atau pada tembaga selama lebih dari empat jam.
Obat untuk COVID-19 belum ada, sehingga perawatan difokuskan
pada pengurangan gejala, misalnya memberikan obat pereda demam dan
nyeri, perlakuan mandi dengan air hangat, istirahat yang cukup dan tidak
keluar rumah, dan banyak minum air putih. Pada umumnya penderita COVID-
19 akan pulih dengan sendirinya, perlakuan yang diberikan pada penderita
adalah isolasi, serial foto toraks sesuai indikasi, terapi simptomatik, terapi
cairan, ventilator mekanik (bila gagal napas), dan bila disertai infeksi bakteri,
37

dapat diberikan antibiotik. Antibiotik ini tidak bekerja untuk melawan


COVID-19, karena antibiotik bekerja pada bakteri.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi
maupun penularan COVID-19 adalah sebagai berikut:
1. Menjaga imunitas, menjaga lingkungan, menggunakan masker saat berada
di ruang terbuka, mengolah makanan dengan tepat, dan segera ke dokter
apabila mengalami gejala seperti sakit tenggorokan, flu, batuk, demam,
atau sesak nafas
2. Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik
hingga bersih
3. Menghindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam
keadaan kotor atau belum dicuci
4. Menghindari kontak langsung atau berdekatan dengan penderita
5. Menjaga jarak saat berbicara dengan orang lain, sekurang-kurangnya 1
meter, terutama dengan orang yang sedang menderita batuk, pilek/bersin,
dan demam
6. Menutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu, kemudian
membuang tisu dan mencuci tangan hingga bersih

37
7. Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan
8. Tidak keluar rumah dalam keadaan sakit
9. Menghindari menyentuh hewan atau unggas liar yang terbukti tertular
virus corona
10. Menghindari makan daging yang tidak dimasak hingga matang
11. Untuk seseorang yang diduga terinfeksi COVID-19, hendaknya tidak
keluar rumah kecuali untuk berobat, tinggal terpisah dari orang lain untuk
sementara waktu, mencegah orang lain menjenguk, menghindari
menggunakan perlengkapan dengan orang lain, memakai masker dan
sarung tangan, dan menerapkan etika batuk serta menggunakan tisu
12. Pasien yang telah sembuh mengisolasi diri selama sepekan dan melakukan
pemantauan kondisi kesehatan secara mandiri
38

Salah satu cara yang dapat bekerja secara efektif mencegah infeksi dan
penularan virus corona adalah dengan rajin mencuci tangan menggunakan
sabun dan air mengalir. Bahkan, sabun lebih efektif untuk digunakan daripada
cairan pembersih tangan atau hand sanitizer, karena sabun dapat
menghilangkan bakteri dan virus yang ada di permukaan kulit. Virus corona
merupakan virus yang memiliki lapisan membran lipid luar atau lapisan lemak
pada bagian luar. Mencuci tangan dengan sabun dan air memiliki kemampuan
untuk melarutkan lapisan lemak ini dan membunuh virusnya.
Berikut ini adalah istilah-istilah yang kerap kali muncul selama
Pandemi Covid-19.
Tabel 2.2 Istilah-Istilah dalam Kasus COVID-19

No Istilah Penjelasan

1 Wabah (outbreak) Tingkat kejadian penyakit yang lebih tinggi dari normal

Penyakit yang keberadaannya permanen di sebuah wilayah


2 Endemi
atau populasi

Situasi dimana penyakit menyebar dengan cepat diantara


3 Epidemi banyak orang, dan dalam konsentrasi yang lebih tinggi dari

38
biasanya

Penyakit yang lazim di seluruh negara, benua, atau seluruh


4 Pandemi dunia. Pandemi adalah epidemi yang telah menyebar di
wilayah yang luas

Orang Tanpa Gejala Individu yang tidak menunjukkan gejala, namun tetap


5
(OTG) memiliki risiko tertular dari orang positif COVID-19

Disebut Orang Sehat Dalam Pemantauan, adalah orang


Orang Sehat dalam
6 yang saat dan atau dalam 14 hari datang dari
Risiko (ODR)
negara/wilayah terjangkit dan tidak ada gejala sakit

7 Orang dalam Orang yang memiliki gejala panas badan atau gangguan
Pemantauan (ODP) saluran pernapasan ringan, dan pernah mengunjungi atau
tinggal di daerah yang diketahui merupakan daerah
39

penularan virus corona

Pasien dalam pengawasan yang diperiksakan untuk


COVID-19 tetapi inkonklusif atau tidak dapat disimpulkan
8 Probable
atau seseorang dengan hasil konfirmasi positif pan-
coronavirus atau beta coronavirus

Orang yang memiliki gejala panas badan dan gangguan


Pasien dalam saluran pernapasan ringan atau berat, serta pernah
9
Pengawasan (PDP) berkunjung atau tinggal di daerah yang diketahui
merupakan daerah penularan COVID-19

Pasien yang diduga kuat terinfeksi COVID-19 dengan ciri-


ciri sedang mengalami gejala-gejala dan juga pernah
10 Suspect Corona
melakukan kontak dengan pasien yang dinyatakan positif
terkena COVID-19

Pasien yang sudah terbukti secara medis terinfeksi SARS-


11 Pasien Positif
CoV-2 dalam serangkaian uji lab

Pasien yang terbukti secara medis tidak memiliki virus

39
SARS-CoV-2 melalui uji lab. Untuk pasien yang
12 Pasien Negatif
sebelumnya positif dan dinyatakan sembuh, biasanya akan
dinyatakan negatif setelah melakukan dua kali tes

Serangkaian pengujian dengan mengambil sampel ludah


Swab Test atau Uji atau lendir di tenggorokan bagian belakang atau saluran
13
Swab pernapasan bawah untuk mendeteksi ada tidaknya virus
corona

Metode uji cepat untuk melacak seseorang terinfeksi


COVID-19 menggunakan teknologi yang mampu
14 Rapid Test
memberikan hasil hanya dalam waktu 30 menit serta tidak
memerlukan instrumen yang rumit

15 Screening Mengidentifikasi orang yang mungkin telah melakukan


40

kontak dengan orang yang terinfeksi virus untuk melihat


apakah seseorang terjangkit virus itu, sering dengan
mengukur suhu tubuh mereka

Sampel dari seseorang yang diambil untuk mengetes ada


16 Spesimen
tidaknya virus corona di dalamnya

Jumlah virus dalam sampel, terutama darah seseorang atau


17 Viral Load cairan tubuh lainnya yang biasanya diukur untuk
mengetahui apakah seseorang terinfeksi atau tidak

Tetesan atau cipratan yang dihasilkan oleh bersin, batuk


18 Droplet
maupun saat berbicara

Waktu yang diperlukan untuk gejala muncul setelah


19 Inkubasi
seseorang terinfeksi

Sebuah wilayah/daerah/negara yang melakukan


pengawasan ketat di semua area, mengunci masuk atau
20 Lockdown
keluar dari suatu area untuk mencegah penularan virus
corona penyebab COVID-19

Cara atau imbuan yang dilakukan kepada masyarakat untuk

40
menjauhi segala bentuk perkumpulan, menjaga jarak antar
21 Social Distancing
manusia, menghindari berbagai pertemuan yang
melibatkan banyak orang

Kebijakan menjaga jarak fisik untuk memastikan penyakit


22 Physical Distancing
tidak menyebar

Menjauhkan orang-orang yang terinfeksi penyakit menular


23 Isolasi
dari mereka yang tidak terinfeksi

Orang yang tetap tinggal di rumah sehingga seseorang


24 Karantina yang mungkin terpapar tidak menularkan penyakit kepada
orang lain

25 Karantina mandiri Aktivitas yang menunjukkan bahwa seseorang secara


sukarela mengurung diri mereka sendiri dengan tinggal di
41

rumah agar dapat mencegah penyebaran penyakit

Kebijakan yang diciptakan oleh pemerintah untuk


Work From Home
26 mengurangi penyebaran virus corona dengan cara
(WFH)
melakukan aktivitas bekerja dari rumah masing-masing

Gerakan untuk masyarakat Indonesia agar tidak melakukan


27 #Dirumahaja aktivitas di luar rumah jika tidak diperlukan dan
menghindari membuat kerumunan

Zat yang dapat menghentikan atau memperlambat


28 Antiseptik
pertumbuhan mikroorganisme

Cairan pembersih yang digunakan seseorang untuk


29 Hand sanitizer membersihkan virus dari tangannya untuk mengurangi
risiko penularan virus

Zat kimia yang digunakan untuk membersihkan dan


membunuh kuman pada benda tak hidup yang umumnya
30 Cairan disinfektan
digunakan untuk mensterilkan benda-benda dari
pertumbuhan kuman dan bakteri

41
Bentuk perlindungan diri pada tubuh yang memungkinkan
31 Imun
seseorang tidak mudah terserang suatu penyakit tertentu

Kekebalan kelompok dengan cara pemberian vaksin secara


meluas atau bila sudah terbentuk kekebalan alami pada
32 Herd immunity
sebagian besar orang dalam suatu kelompok setelah
mereka terpapar dan sembuh dari penyakit tersebut
Penularan virus corona yang terjadi secara lokal atau di
lokasi tempat pasien positif COVID-19 berada saat ini,
33 Local Transmission misalnya seseorang yang terinfeksi atau tertular virus
corona saat ia berada di Indonesia, tetapi ia juga tidak
pernah memiliki riwayat perjalanan keluar negeri

34 Imported Case Kasus COVID-19 yang menimpa seseorang yang baru


42

kembali dari luar negeri, tanpa terkait dengan kluster


manapun

Salah satu status yang diterapkan di Indonesia untuk


Kejadian Luar Biasa mengklasifikasikan peristiwa pernyakit COVID-19 yang
35
(KLB) merebak dan dapat berkembang menjadi wabah penyakit

Upaya memperlambat penyebaran COVID-19, sehingga


Flattening the Curve fasilitas kesehatan memiliki sumber daya yang memadai
36
(Pelandaian Kurva) bagi para penderita yang dapat dilakukan dengan social
distancing, karantina, dan isolasi

Negara atau wilayah tanpa kasus yang dikonfirmasi, atau


37 Zona Hijau tanpa ada pelancong yang terinfeksi yang datang dari
negara/wilayah lain
Negara atau daerah dengan beberapa kasus penularan
38 Zona Kuning
lokal, tetapi tanpa kelompok penularan komunitas
Negara atau wilayah dengan penyebaran kasus dalam
39 Zona Oranye status parah dan berdekatan dengan zona merah atau

42
dengan kelompok kecil

Negara atau wilayah yang telah mempertahankan transmisi


40 Zona Merah
komunitas dengan pandemi yang sudah tidak terkendali

Alat-alat atau perlengkapan yang wajib digunakan untuk


Alat Pelindung Diri melindungi dan menjaga keselamatan pekerja saat
41
(APD) melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya
terhadap COVID-19

Hazmat suit dikenal sebagai setelan dekontaminasi, yaitu


Hazmat Suit
pakaian yang digunakan oleh tenaga medis untuk
42 (Hazardous
menghindari paparan virus SARS-CoV-2 atau media
Materials Suit)
berbahaya
E. Muatan Kurikulum Sekolah
43

Kurikuum yang digunakan di SMP Muhammadiyah 6 Kaloran adalah


Kurikulum 2013 dengan sistem paket, dimana dala satu semester siswa harus
menyelesakan tugas belajarnya dengan 11 mata pelajaran umum dan 3 mata
pelajaran ciri khusus, berikut muatan kurikulum 2013 di SMP Muhammadiyah
6 Kaloran
Mata Pelajaran Alokasi Waktu

Kelompok A
1. Pendidikan Agama 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 3
3. Bahasa Indonesia 6
4. Matematika 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4
7. Bahasa Inggris 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 3

43
Kesehatan
3. Prakarya 2
4. Bahasa Jawa 2
Ciri Khusus
Al-islam dan Kemuhammadiyahan 1*
Bahasa Arab 1*
PKM 1*
Jumlah Alokasi Waktu per Minggu 43

Jumlah waktu pembelajaran perminggu untuk sebanyak 43 jam


pembelajaran dengan alokasi waktu tiap jam pembelajaran adalah 40
menit/ adapun jadwal SMP Muhammadiyah 6 Kaloran menyelenggarakan
kegiatan pendidikan 6 hari pembelajaran dengan alokasi waktu sbb:
44

NO HARI WAKTU KETERANGAN


1 Senin 07.00 – 07.30 Sholat Dhuha
07.30 – 13.35 Pembelajaran
2 Selasa 07.00 – 07.30 Sholat Dhuha
07.30 – 13.35 Pembelajaran
3 Rabu 07.00 – 07.30 Sholat Dhuha
07.30 – 13.35 Pembelajaran
4 Kamis 07.00 – 07.30 Sholat Dhuha
07.30 – 13.35 Pembelajaran
5 Jumat 06.45 – 07.00 Sholat Dhuha
07.00 – 11.15 Pembelajaran
6 Sabtu 07.00 – 07.30 Sholat Dhuha
07.30 – 11.45 Pembelajaran

Di SMP Muhammadiyah6 Kaloran, dalam pembelajaran


mengutamakan pembelajaran dengan pendekatan Saintifik. Pembelajaran
dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang

44
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum
atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi
atau menemukan masalah),merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep,
hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Pendekatan saintifik
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik
dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan
ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak
bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi
pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong
peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi,
dan bukan hanya diberi tahu.
45

Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan


keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur,
meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan
proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan
guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah
dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa. Pembelajaran dengan
metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut: a berpusat pada
siswa. b melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi
konsep, hukum atau prinsip. c melibatkan proses-proses kognitif yang
potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya
keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. d dapat mengembangkan
karakter siswa.

45
46

F. Bahaya Merokok
Manusia  memiliki  berbagai  macam  kebiasaan.  Mulai  dari 
berolahraga, membaca, menulis,  mengarang,  dan  sebagainya.Di antara
sekian banyak kebiasaan manusia, ada salah satu kebiasaan manusia yang
sangat  merugikan  bagi  kesehatan  mereka.Anehnya, kebiasaan yang tidak
baik ini sering dilakukan oleh masyarakat kita, yakni kebiasaan merokok.
Merokok  sendiri  bukanlah  hal   yang  dianggap  tabu  oleh  masyarakat  kita,
meskipun yang melakukannya  adalah   anak   yang   masih    duduk    di   
bangku   sekolah.  Hal   ini   sangat memprihatinkan, karena sebagaimana  kita
ketahui bahwa di dalam rokok terdapat banyak zat beracun yang nantinya akan
mengganggu kesehatan tubuh kita.
Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita.  Merokok
sudah menjadi kebiasaan   yang   sangat   umum   dan   meluas   di
masyarakat.  Bahaya  merokok  terhadap kesehatan tubuh telah diteliti  dan
dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok   pun
sudah  diketahui  dengan  jelas.  Banyak  penelitian  membuktikan  kebiasaan
merokok  meningkatkan  risiko  timbulnya  berbagai  penyakit  seperti
penyakit  jantung  dan gangguan pembuluh darah,kanker paru - paru,  kanker

46
rongga  mulut,  kanker laring,  kanker  osefagus, bronkhitis, tekanan darah
tinggi,  impotensi  serta gangguan  kehamilan  dan  cacat  pada   janin.  Pada
kenyataannya  kebiasaan  merokok  ini sulit dihilangkan dan jarang diakui
orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi  orang  yang  merokok  untuk
mengalihkan diri dari  stress  dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan  diri
dari  kebiasaan  ini  dibandingkan  perokok  yang tidak memiliki latar
belakang depresi.
Penelitian  terbaru  juga menunjukkan adanya bahaya dari
seconhandsmoke yaitu asap rokok  yang  terhirup  oleh  orang-orang bukan
perokok karena berada di sekitar perokok atau bisa  disebut  juga dengan
perokok  pasif.  Rokok  tidak  dapat  dipisahkan  dari  bahan  baku
pembuatannya  yakni  tembakau.  Di   Indonesia  tembakau  ditambah
cengkeh  dan  bahan – bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek.Selain
47

kretek tembakau juga dapat  digunakan sebagai  rokok  linting,  rokok  putih,
cerutu, rokok pipa dan tambakau tanpa asap (tembakau kunyah).
Dari  hari  ke  hari  jumlah perokok kian bertamabah. Hal inilah yang
nantinya akan membuat suatu malapetaka yang besar bagi kesehatan tubuh
kita. Saat ini, rokok telah  mulai  dikonsumsi  oleh para remaja bahkan juga
anak-anak. Hal ini memunculkan  keprihatinan mengingat bahaya rokok bagi
seseorang. Kenakalan remaja identik juga  dengan   remaja   yang  merokok. 
Kebanyakan remaja nakal dan remaja yang suka tawuran adalah perokok.
Bahaya   rokok   terutama   adalah   bagi  kesehatan. Kita tahu bahwa
rokok mengandung banyak sekali  racun   dan   nikotin   yang   pada  
akhirnya   dapat  menyebabkan  penyakit, kanker paru, impotensi  dan 
bahkan  serangan  jantung.  Semakin  dini  seseorang mengkonsumsi rokok
maka semakin banyak racun yang terkumpul di tubuhnya. Hal  ini bisa
menghambat pertumbuhan fisik atau menyebabkan serangan penyakit  pada
masa dewasa atau masa tuanya. Padahal masa remaja merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan yang penting.
Selain   kesehatan,   rokok   juga   berdampak kurang baik bagi
perkembangan psikologis remaja. Rokok   identik   dengan   pergaulan   

47
remaja   yang   lebih   rentan  terhadap  kenakalan daripada pergaulan  
remaja   tanpa   rokok.  Pergaulan   remaja  dengan rokok cenderung memberi
remaja pemikiran   bahwa   rokok   bisa   menjadi   pelarian   akan  tiap
masalah. Remaja kemudian akan merokok  ketika  mendapat  masalah  dalam
hidupnya. Di dalam rokok memang mengandung zat yang  bisa   membuat  
perokok   merasa   lebih   baik  namun tentunya hal ini juga menyebabkan
kecanduan. Kecanduan akan rokok terbilang sulit untuk diatasi.
Pergaulan   remaja   dalam  lingkungan perokok juga dapat
mengantarkan pada kenakalan remaja yang lebih  besar  lagi  yakni 
penggunaan  obat terlarang dan pergaulan bebas. Menghisap rokok yang
sebenarnya adalah obat  terlarang  bisa saja  dialami. Dengan demikian,
remaja bisa dengan mudah masuk  dalam  pengaruh  obat terlarang dan
mengalami kecanduan. Selain itu, rokok juga menyebabkan  remaja  menjadi 
48

lebih boros  karena  harus mengeluarkan uang secara rutin untuk membeli 
rokok.  Apalagi  jika  sudah  terkena  pergaulan  remaja   yang   negatif,  bisa-
bisa anak berusaha mengambil harta orang tuanya.
Oleh  sebab  itu,  perkenalkanlah   sejak  dini  mengenai  bahaya rokok
bagi remaja Anda. Hal ini setidaknya  membuat  remaja  berpikir  dua kali
untuk menjadi kecanduan. Berikan nasihat untuk menghindari   pergaulan 
dengan remaja perokok lainnya. Rokok memang membuat diri menjadi lebih
enak untuk sementara namun dapat berdampak fatal nantinya.
Merokok dapat dicegah dengan berbagai upaya,seperti : Tetapkan
hati   untuk   berhenti  merokok, pelajari dan tetapkan motivasi tertentu dan
keinginan untuk   berhenti.,  bicara  dengan   seorang   klinisi,   bahas   cara   
pengobatan  dan strategi untuk mengatasi keinginan merokok kembali,
maksimalkan kesempatan untuk berhasil.
Tetapkan   hari   untuk   berhenti   merokok,  jangan berusaha
mengurangi rokok secara bertahap, tetapi berhenti total setelah tanggal yang
telah ditetapkan.

48
49

LAMPI

49
RAN
50

Lampiran 1
SUSUNAN PANITIA PENYELENGGARAAN MPLS
SMP MUHAMMADIYAH 6 KALORAN

1. Penasehat dan Penanggung jawab : Zaenal Arifin, S.Sos. I


2. Ketua Panitia : Khumaero, S.Ag.
3. Sekretaris : Oktavia Firdian Ningrum, S.Pd
4. Bendahara : Menuk Dwi Hidayatun
5. Sie. Acara : Indah Widayani, S.Pd.
Mariyati, S.Pd.
Eliza Irawati, S.E
6. Sie Humas : Dyah Ratnawati, S.Pd.
Tri Lastriyati
7. Sie. Perlengkapan : Sigid Prabowo, S.H
Ihsan Hakim
Guntoro

50
51

Lampiran 2

Jadwal Kegiatan MPLS

Hari,
No Waktu Agenda Penanggung jawab
Tanggal
1. 07.00 – 07.30 WIB Presensi Wali Kelas
07.30 – 08.00 WIB Ibadah Sholat Dhuha Khumaero, S.Ag.
08.00 – 08.30 WIB Upacara Pembukaan Mariyati
08.30 – 09.10 WIB Pengenalan Wawasan Zaenal Arifin, S.Sos.
Senin, 13 Juli dan Stakeholder Sekolah I
2020 09.10 – 09.25 WIB Istirahat Wali Kelas
09.25 – 10.05 WIB Materi “Belajar Efektif” Indah Widayanu,
S.Pd.
10.05 – 10.45 WIB Materi “Kurikulum Khumaero, S.Ag.
sekolah”
2. 07.00 – 07.30 WIB Presensi Wali Kelas
07.30 – 08.00 WIB Ibadah Sholat Dhuha Khumaero
08.00 – 08.30 WIB Materi “Pendidikan Dyah Ratnawati,

51
Karakter” S.Pd.
Selasa,16 08.30 – 09.10 WIB Istirahat Wali Kelas
Juli 2019 09.10 – 09.25 WIB Materi “Pendidikan Tri Lastriyati
Keluarga”
09.25 – 10.05 WIB Materi “Bahaya Rokok Mariyati
dan Kenakalan Remaja”
10.05 – 10.45 WIB ISHOMA Wali Kelas
3. 07.00 – 07.30 WIB Presensi Wali Kelas
07.30 – 08.00 WIB Ibadah Sholat Dhuha Wali Kelas
08.00 – 08.30 WIB Materi “Pencegahan Eliza Irawati, S.E
Rabu, 17 Juli
Covid-19”
2019
08.30 – 09.10 WIB Istirahat Wali Kelas
09.10 – 09.25 WIB Evaluasi Wali Kelas
10.05 – 10.45 WIB ISHOMA Wali Kelas
52

52

Anda mungkin juga menyukai