Abstrak
Produksi dan penjualan kendaraan listrik di berbagai negara dan kawasan mengala-
mi kemajuan yang sangat signifikan terutama di Tiongkok, Uni Eropa, dan Amerika
Serikat. Indonesia cenderung tertinggal dari negara lain dalam penggunaan kenda-
raan listrik secara masif. Keberadaan kendaraan listrik yang mensubstitusi kendaraan
berbahan bakar fosil akan berdampak pada berkurangnya emisi karbon. Masa depan
kendaraan listrik sangat menjanjikan bagi pengendalian perubahan iklim yang berke-
lanjutan dengan syarat tertentu. Rekomendasi kebijakan naskah ini adalah pening-
katan bauran energi terbarukan sebagai energi primer pada pembangkit listrik, pen-
gaturan ketat kegiatan pertambangan terkhusus mineral bahan baku baterai, fasilitas
dan sistem pengolahan limbah baterai wajib tersedia terlebih dahulu sebelum adanya
peningkatan penggunaan kendaraan listrik secara signifikan, insentif fiskal bagi kend-
araan listrik disertai pemberian disinsentif terhadap kendaraan konvensional, serta
pengaturan komprehensif dan terintegrasi terkait kendaraan listrik sejak industri hulu
sampai dengan hilir perlu ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang
memberikan kepastian hukum baik bagi investor, publik, dan bagi lingkungan.
Kata Kunci: kendaraan listrik, regulasi, perubahan iklim
Abstract
Sales and production of electric vehicles (EV) in various countries and regions have made sig-
nificant progress, especially in China, the European Union and the United States. Indonesia
tends to lag behind other countries in the massive use of electric vehicles. The existence of EV
that substitute fossil fuel vehicles will reduce carbon emissions. The future of EV is auspicious
for sustainable climate change control under certain conditions. The policy recommendations of
this article are to increase the mix of renewable energy as primary energy in power plants, strict
regulation of mining activities, especially mineral raw materials for batteries, facilities and
battery waste treatment systems must be available before there is a significant increase in the
use of EV, fiscal incentives are carried out to EV dan disincentives for conventional vehicles,
as well as comprehensive and integrated arrangements related to EV from upstream to down-
1
Penulis adalah Staf Pengajar Tidak Tetap pada Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung.
2
Penulis adalah Junior Sustainability Consultant pada Trisakti Sustainability Center dan Co Coordi-
nator 2030 Youth Force Indonesia.
197
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220
stream industries need to be stipulated in-laws and regulations that provide legal certainty for
investors, the public, and for the environment.
Keywords: electric vehicles, regulation, climate change
I. Pendahuluan
198
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan
sebagai salah satu negara yang telah mer- kendaraan bertambah baik itu roda dua
atifikasi konvensi perubahan iklim juga dan empat.12
terikat akan komitmen tersebut. Sebagai Inovasi kendaraan ramah lingkungan
negara dengan penggunaan energi fosil dan beremisi rendah adalah salah satu
yang cukup besar, Indonesia menghasil- solusi yang dianggap dapat menguran-
kan 1.637.156 juta ton emisi GRK pada gi emisi GRK dan berkorelasi terhadap
2018.8 Jumlah ini menempatkan Indone- pengendalian dampak perubahan iklim.
sia pada papan tengah peringkat negara Negara-negara di Eropa, Tiongkok, dan
penghasil emisi terbesar di dunia.9 Amerika Serikat telah menggunakan
Salah satu sektor yang menyumbang kendaraan listrik secara masif.13
emisi sangat signifikan adalah energi, Kendaraan listrik14 di Indonesia ter-
khususnya transportasi. Pada 2018, jum- bilang baru dan masih belum sepenuhn-
lah emisi GRK dari sektor energi menca- ya mendapatkan perhatian publik. Salah
pai 595 Juta tCO2e (ton setara CO2) 10 dan satu peristiwa yang pernah menjadi so-
dari jumlah tersebut sebanyak 28% beras- rotan adalah ketika momentum Konfer-
al dari sektor transportasi.11 Fenomena ini ensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC Tahun
tentu saja meresahkan banyak pihak, ter- 2013 di Bali. Menteri Badan Usaha Milik
lebih pertumbuhan kendaraan konven- Negara saat itu, Dahlan Iskan, mempro-
sional yang terus bertambah. Sepanjang mosikan mobil listrik karya Ricky Elson,
2018 dan 2019 tercatat tujuh juta lebih seorang inovator mobil listrik yang lama
8
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Laporan Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan
Monitoring, Pelaporan, dan Verifikasi 2020, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, 2020), hlm 41.
9
Yosepha Pusparisa, “Rapor Indonesia Menahan Laju Perubahan Iklim”, https://katadata.co.id/
arsip/analisisdata/602de2e0ee7f6/rapor-indonesia-menahan-laju-perubahan-iklim, diakses 31 Maret
2021.
10
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Statistik 2019, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia,
2020), hlm 91.
11
Julius Christian Adiatma dan Idoan Marciano, Ringkasan untuk Para Pembuat Kebijakan: Peranan
Kendaraan Listrik dalam Dekarbonisasi Sektor Transportasi Darat Indonesia, (Jakarta: Institute for Essential
Services Reform, 2020), hlm 9.
12
Badan Pusat Statistik, “Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis (Unit) 2017-
2019”, https://www.bps.go.id/indicator/17/57/1/jumlah-kendaraan-bermotor.html, diakses 2 Feb-
ruari 2021.
13
Erika Farkas Csamangó, The Legal Environment of Electromobility in Hungary. (Journal of Agricul-
tural and Environmental Law, 2020), hlm 182.
14
Kendaraan listrik dalam naskah ini mencakup Pure Electric Vehicle (PHV) atau Battery Electric
Vehicle (BEV) dan Hybrid Electric Vehicle (HEV). Bacaan lebih lanjut Ning Ding, K. Prasad, dan T.T.Lie,
”The Electric Vehicle: a Review”, International Journal of Electric and Hybrid Vehicle, Januari 2017).
199
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220
15
Dahkan Iskan, “Manufacturing Hope 123: Main-Main Nasib Ahli yang Mahal”, https://www.
jpnn.com/news/main-main-nasib-ahli-yang-mahal?page=3, diakses 2 Februari 2021.
16
Ruly Kurniawan, “Pelan tapi Pasti, Jumlah Kendaraan Listrik di Indonesia Mencapai 2.278 Unit”,
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/09/090200215/pelan-tetapi-pasti-populasi-kenda-
raan-listrik-di-indonesia-2278-unit, diakses 2 Februari 2021.
17
Jamie Hamilton, et al, Electric Vehicles Setting a Course for 2030 (London: Deloitte Insights, 2020),
hlm. 4-5.
18
Lampiran I Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 43).
200
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan
19
Erika Farkas Csamangó, Op.Cit.
20
Joeri van Mierlo, “The World Electric Vehicle Journal, The Open Access Journal for the e-Mobil-
ity Scene”, World Electric Vehicle Journal, (2018), hlm. 1.
21
Ibid.
22
C. C. Chan, The Rise and Fall of Electric Vehicles in 1828-1930: Lessons Learned, (Proceedings of the
IEEE, Vol. 101, No.1, Januari, 2013), hlm. 2017
201
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220
berimplikasi semakin murahnya harga tahun 2019 dikuasai oleh Tiongkok, lalu
bahan bakar minyak pada saat itu mem- diikuti oleh Uni Eropa dan Amerika Seri-
buat industri kendaraan listrik menjadi kat.26 Keunggulan Tiongkok dalam peng-
tidak ekonomis dan semakin ditinggal- gunaan kendaraan listrik dimulai pada
kan.23 tahun 2001 dengan meluncurkan Pro-
Kelangkaan sumber minyak bumi gram Nasional Penelitian dan Pengem-
dan semakin parahnya dampak peruba- bangan Teknologi Tinggi.27 Kemudian
han iklim memutarbalikkan anggapan pada tahun 2009 dilanjutkan dengan ke-
bahwa kendaraan listrik tidak layak di- bijakan “Kendaraan Energi Baru” secara
gunakan karena alasan ekonomis. Berb- nasional, lalu diikuti oleh pemberian in-
agai studi membuktikan penggunaan sentif, subsidi, dan mulai mewajibkan
kendaraan listrik lebih ekonomis daripa- penggunaan kendaraan hibrida. Regu-
da kendaraan berbahan bakar fosil,24 se- lasi yang mengatur kendaraan listrik ini
lain itu juga secara signifikan menguran- bukan hanya ada di level nasional tetapi
gi emisi.25 Oleh karena itu, banyak negara juga hingga daerah.28
mulai mengembangkan teknologi kenda- Motivasi Tiongkok untuk mengem-
raan listrik dan mengenalkannya secara bangkan teknologi kendaraan listrik ti-
luas kepada publik. dak terlepas dari keinginan kuat pemer-
A. Perkembangan Regulasi Kendara- intahnya untuk menurunkan tingkat
an Listrik di berbagai Negara polusi udara dan emisi.29 Kebijakan un-
tuk mengurangi polusi dan emisi terse-
Secara umum saat ini episentrum
but ditetapkan dalam skala nasional dan
produksi dan konsumsi kendaraan listrik
lokal. Dukungan dan aksi nyata pemerin-
berada pada tiga kawasan, yaitu Tiong-
tah lokal, khususnya kota besar di Tiong-
kok, Eropa, dan Amerika Serikat. Separuh
kok membantu meningkatkan penjualan
penjualan kendaraan listrik dunia pada
23
Sharon L. Poczter dan Luka M. Jankovic, “General Motors: The Electric Revolution”, Journal of
Business Case Studies, (Second Quarter 2014), hlm. 185.
24
Patrick Moriarty dan Stephen Jia Wang, Can Electric Vehicles Deliver Energy and Carbon Reduc-
tions?, (The 8th International Confrence on Applied Energy Proceedings, 2017), hlm. 2938.
25
Julius Christian Adiatma dan Idoan Marciano, Op.Cit. hlm. 17.
26
International Energy Agency, “Global EV Outlook 2020: Entering the Decade of Electric Drive?”,
International Energy Agency, (2020), hlm. 44.
27
Wang Tao, “Recharging China’s Electric Vehicle Plocy”, Carnegie-Tsinghua Center for Global Pol-
icy, Policy Outlook, (2013), hlm. 2.
28
Hui He et al., Assessment of Electric Car Promotion Policies in Chinese Cities, (Washington DC: Inter-
national Council on Clean Transportation, 2018), hlm. 12-13.
29
Sabrina Howell, et.al., Leapfrogging or Stalling Out? Electric Vehicles in China, (Cambridge: Harvard
Kennedy School, 2015), hlm. 4.
202
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan
kendaraan listrik secara signifikan. Pada emisi dari sektor transportasi, dan ba-
tahun 2020 sebanyak 42% pemilik kend- gian komitmen Uni Eropa dalam melak-
araan listrik terdapat pada 25 kota di sanakan Paris Agreement.32 Uni Eropa juga
Tiongkok dengan Shanghai sebagai kota menetapkan the 2018/1999 Regulation (EU)
dengan populasi kendaraan listrik ter- of The European Parliament and of The Coun-
banyak.30 cil of 11 December 2018 on the Governance of
Berbeda dengan Tiongkok, Uni Eropa the Energy Union and Climate Action dan
sebagai entitas internasional yang terdiri the Directive (EU) 2018/2001 of The Europe-
dari banyak negara anggota menetap- an Parliament and of The Council of 11 De-
kan beberapa kebijakan organisasi yang cember 2018 on the promotion of the use of
kemudian menjadi kebijakan nasional energy from renewable sources.33 Kebijakan
masing-masing anggotanya. Perkemban- ini ditindaklanjuti oleh masing-masing
gan kendaraan listrik di Uni Eropa tidak negara anggota dengan menetapkan reg-
terlepas dari komitmen untuk mengu- ulasi terkait kendaraan listrik.
rangi emisi GRK, polusi udara, dan polu- Kunci dari keberhasilan negara-nega-
si suara yang berimplikasi pada kualitas ra Uni Eropa meningkatkan penggunaan
lingkungan dan kesehatan.31 kendaraan listrik adalah dengan men-
Untuk mendukung komitmen terse- etapkan regulasi yang memberikan in-
but, Uni Eropa pada 2016 kemudian me- sentif fiskal dan non fiskal (berimplikasi
netapkan dokumen A European Strategy pada penurunan harga) secara signifikan,
for Low-Emission Mobility. Dokumen ini jaringan pengisian baterai yang luas dan
secara umum memperkenalkan kerang- masif, serta promosi dan edukasi kepa-
ka kerja untuk mempromosikan kenda- da publik mengenai keuntungan meng-
raan rendah emisi di kawasan. Motivasi gunakan kendaraan listrik. Direktif Uni
ini merupakan salah satu upaya untuk Eropa ini meningkatkan penetrasi kenda-
memodernisasi ekonomi, menurunkan raan listrik di Uni Eropa secara signifikan
30
Hui He, “China New Energy Vehicle Market and Policies”, The International Council on Clean
Transportation, (2020), hlm. 15.
31
Maria Niestadt dan Amalie Bjornavold, “Electric Road Vehicles in the European Union: Trends,
Impacts, and Policies”, European Parliament Briefing, (April 2019), hlm. 4.
32
European Commission, “A European Strategy for Low-Emission Mobility”, European Commis-
sion, Communication from the Commission to the European Parliament, The Council, The European Economic
and Social Committee and the Committee of the Regions, (2016), hlm. 13.
33
Terkait dengan kendaraan listrik, dokumen hukum ini memberikan arahan bagi negara-nega-
ra anggota Uni Eropa untuk mempromosikan penggunaan kendaraan listrik kepada warga negaran-
ya dan juga penggunaan energi terbarukan sebagai sumber pembangkit listrik yang akan digunakan
untuk pengisian baterai kendaraan listrik sebagai moda transportasi. Dokumen ini dapat diakses di
https://eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/TXT/PDF/?uri=CELEX:32018L2001&from=fr
203
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220
dari 2% menjadi 61% dalam tempo dua Kebijakan lain yang juga diambil
tahun.34 oleh pemerintah federal Amerika Serikat
Tidak seperti Uni Eropa yang terdiri adalah dengan membantu elektrifikasi
dari banyak negara anggota dan memiliki moda transportasi milik pemerintah kota
kedaulatan masing-masing, kondisi reg- (municipal) dan memberikan insentif non
ulasi terkait kendaraan listrik di Amerika fiskal seperti tarif parkir, biaya registrasi,
Serikat hampir sama dengan Tiongkok dan pengurangan biaya tes emisi.37 Berb-
yaitu terdapat regulasi pada level nasi- agai kebijakan federal dan lokal tersebut
onal (federal) dan lokal (negara bagian). cukup meningkatkan penjualan kenda-
Sebanyak 47 dari 50 negara bagian di raan listrik bahkan pada 2018 mencapai
Amerika Serikat telah memiliki regulasi hingga 80%. Meskipun demikian pada
lokal untuk mempromosikan penggu- tahun 2020 tren penjualan menurun aki-
naan kendaraan listrik kepada publik.35 bat ketidakpastian ekonomi yang ditim-
bulkan pandemi COVID-19.38
Regulasi kendaraan listrik pada
tingkat federal bermula sejak Badan Per- B. Kendaraan Listrik: Solusi atau
lindungan Lingkungan Hidup Amerika Masalah Baru bagi Perubahan
Serikat (US EPA) pada tahun 2012 men- Iklim?
etapkan pengurangan emisi GRK. Selan- Tiongkok, Uni Eropa, dan Amerika
jutnya insentif berupa pinjaman dan hi- Serikat sebagai pemimpin produksi dan
bah diberikan kepada perusahaan yang pasar kendaraan listrik memiliki latar
mengembangkan teknologi baterai kend- belakang yang sama, yaitu kepedulian
araan listrik, insentif perpajakan juga akan lingkungan dan dampak perubah-
diberikan dalam skala federal. Dana pe- an iklim. Dengan kata lain, regulasi yang
nelitian dan pengembangan terkait kend- mengatur tentang kendaraan listrik san-
araan listrik juga digulirkan. Selain itu, gat memperhatikan aspek keberlanjutan
edukasi dan promosi kepada publik juga (sustainability) dan menyadari bahwa ba-
dilaksanakan dengan gencar.36 han bakar fosil memiliki dampak negatif
34
Sandra Wappelhorst, et.al., Analyzing Policies to Grow the Electric Vehicle Market in European Cities
(Berlin: International Council on Clean Transportation White Paper, 2020), hlm. 27.
35
International Energy Agency, “United States-Policies and Legislation”, http://www.ieahev.
org/by-country/united-states-policy-and-legislation/. Diakses 15 Februari 2021.
36
Deborah Gordon, et.al., Policy Priorities for Advancing the U.S. Electric Vehicle Market, (Washington
D.C: Carnegie Endowment for International Peace Publication Department, 2012), hlm. 6.
37
Bill Canis, et.al., “Vehicle Electrification: Federal and State Issues Affecting Deployment”, Con-
gressional Research Service, (3 Juni 2019), hlm. 16.
38
McKinsey, McKinsey Electric Vehicle Index: Europe Cushions a Global Plunge in EV Sales, https://
www.mckinsey.com/industries/automotive-and-assembly/our-insights/mckinsey-electric-vehicle-
index-europe-cushions-a-global-plunge-in-ev-sales#, diakses 15 Februari 2021.
204
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan
205
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220
dari target yang ditetapkan oleh NDC, wajiban yang harus diwujudkan. Selain
meskipun demikian dalam jangka pan- itu, penukaran atau pembelian baterai
jang penurunan emisi ini menjanjikan se- baru juga mesti diatur dengan baik agar
cara signifikan. dapat mengendalikan potensi jumlah
Masalah lain yang dapat timbul dari limbah baterai. Produsen kendaraan lis-
kendaraan listrik adalah terkait produk- trik juga perlu memikirkan mengenai bi-
si dan limbah baterai. Sebagai salah satu aya lingkungan untuk memitigasi potensi
komponen utama, baterai memiliki per- kerusakan lingkungan, deteksi kerusakan
anan vital dan menjadi penentu harga lingkungan, pengolahan limbah, serta ak-
jual kendaraan listrik.44 Bahan baku dari tivitas untuk memperbaiki lingkungan.47
baterai tersebut adalah bahan tambang Dengan demikian, tiga syarat yang
mineral seperti lithium, nikel, kobalt, dan wajib dipenuhi secara kumulatif untuk
mangan. Oleh karena itu, penggunaan dapat memaksimalkan potensi kendaraan
kendaraan listrik yang masif tidak bisa listrik dalam mengendalikan dampak pe-
menghindari peningkatan permintaan rubahan iklim adalah pembangkit listrik
keempat mineral tersebut45 dan berim- dengan sumber energi primer yang ra-
plikasi pada kegiatan pertambangann- mah lingkungan, pengendalian kegiatan
ya. Solusi untuk menyelamatkan bumi pertambangan mineral sebagai bahan
ternyata tetap harus mengorbankan ba- baku baterai, dan penyediaan fasilitas
gian bumi yang lain. pengolahan limbah baterai. Regulasi tan-
Dampak negatif lain yang akan tim- pa ketiga hal tersebut tidak akan menja-
bul adalah terkait pengolahan limbah dikan kendaraan listrik sebagai solusi,
baterai kendaraan listrik yang mengand- justru dapat menjadi masalah baru bagi
ung bahan berbahaya dan beracun (B3) pengendalian dampak perubahan iklim.
seperti nikel beracun dan lanthanum.46
Untuk mengatasinya maka fasilitas daur
ulang limbah baterai menjadi sebuah ke-
44
David Coffin dan Jeff Horowitz, “The Supply Chain for Electric Vehicle Batteries”, United States
International Trade Commision, Journal of International Commerce and Economics, (2018), hlm. 4.
45
Xu, C., Dai, Q., Gaines, L. et al., “Future material demand for automotive lithium-based batter-
ies”. Communication Materials, (2020). https://doi.org/10.1038/s43246-020-00095-x
46
Yuanan Hu, et.al., Retired Electric Vehicle (EV) Batteries: Integrated Waste Management and Research
Needs, (American Chemical Society, Environmental Science and Technology, 2017), hlm. 1028.
47
Arif Dwi Santoso, “Penerapan Biaya Lingkungan dalam Perlindungan Sumberdaya Alam dan
Kelestarian Lingkungan”, Jurnal Rekayasa Lingkungan, Vol. 11, No. 1, (Juni 2018), hlm. 1-6.
206
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan
48
Indonesia, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perun-
dang-undangan, LN Tahun 2011 No. 82, TLN No. 5234, Ps. 13.
49
Maria Farida Indrati S., Ilmu Perundang-undangan Jenis, Fungsi, dan Materi Muatan, (Yogyakarta:
Penerbit Kanisius, 2019), hlm. 223-224.
50
Prischa Listiningrum, “Eksistensi dan Kedudukan Peraturan Presiden dalam Hierarki Peraturan
Perundang-undangan di Indonesia”, Jurnal Arena Hukum, Vol. 12, No. 2, (Agustus 2019), hlm. 342.
207
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220
yang dimiliki Presiden cukup besar.51 han kendaraan listrik di Indonesia yang
Kondisi tersebut memiliki sisi positif dan dalam jangka panjang akan berpengaruh
negatif yang saling mempengaruhi satu terhadap pengurangan emisi GRK dari
sama lain. Sisi positif dari besarnya otor- sektor transportasi secara signifikan. Ke-
itas yang dimiliki kepala pemerintahan stabilan dan kesinambungan juga sangat
adalah Presiden dapat menetapkan pera- dibutuhkan dalam perspektif investasi,
turan perundang-undangan baik itu Pera- terlebih industri kendaraan listrik mem-
turan Pemerintah Pengganti Undang-Un- butuhkan modal yang tidak sedikit. Oleh
dang, Peraturan Pemerintah, Peraturan karena itu, kepastian hukum berupa reg-
Presiden, peraturan kebijakan (beleidsre- ulasi yang mengatur harus kuat dan tidak
gel), ketetapan administrasi negara (bes- mudah berganti akibat beralihnya rezim
chikking), dan perencanaan (plannen) 52 atau pemerintahan.53
secara leluasa untuk merealisasikan janji Disamping itu, Indonesia sangat
politik dan program pemerintahannya. menarik bagi investor karena memiliki
Sisi negatif yang harus dihadapi adalah jumlah penduduk yang besar dan sum-
kondisi demikian membuat pergantian ber daya alam yang melimpah. Salah
rezim pemerintahan akan menimbulkan satu perusahaan global yang mempro-
ketidakpastian terhadap kesinambungan duksi kendaraan listrik, Tesla, dikabar-
program pemerintahan sebelumnya. kan tertarik untuk berinvestasi di Indo-
Keberadaan kendaraan listrik seha- nesia dalam bidang energi terbarukan
rusnya bukan hanya menjadi program dan kendaraan listrik.54 Meskipun pada
pemerintahan tetapi sebaiknya menja- perkembangan selanjutnya intensi pro-
di program negara, oleh karena itu in- dusen raksasa kendaraan listrik tersebut
strumen hukum yang digunakan dapat terganjal lemahnya aspek environmental,
lebih kuat dari Perpres. Hal ini untuk social, dan governance (ESG) pada praktik
menjamin kesinambungan pertumbu- investasi perusahaan di Indonesia.55
51
Fajlurrahman Jurdi, “Format Kekuasaan Presiden dalam UUD NRI 1945 (Relasi Horizontal dan
Vertikal kekuasaan Presiden dalam Sistem Presidensial)”, Jurnal Amanna Gappa, Vol. 25, No. 2, (Septem-
ber 2017), hlm. 43.
52
Bagir Manan, Teori dan Politik Konstitusi, (Yogyakarta: FH UII Press, 2003), hlm. 229.
53
Amanda Perry, “An Ideal Legal System for Attracting Foreign Direct Investment? Some Theory
and Reality”, American University International Law Review, Vol. 15, Issue 6, (2000), hlm. 1631.
54
Reuters, “Indonesia says in early talks with Tesla on potential investment”, https://www.re-
uters.com/article/us-tesla-indonesia/indonesia-says-in-early-talks-with-tesla-on-potential-invest-
ment-idINKBN26Q16I, diakses 11 Februari 2021.
Vincent Fabian Thomas, “Potensi Investasi Tesla Terganjal Karena Indonesia Tak Ramah ESG”,
https://tirto.id/potensi-investasi-tesla-terganjal-karena-indonesia-tak-ramah-esg-gaa9, diakses 11
Februari 2021.
208
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan
209
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220
peraturan, yakni sebanyak enam Pera- Kehadiran lembaga atau tim khusus
turan Menteri Perindustrian. Lainnya, untuk percepatan program kendaraan listr-
dua Peraturan Menteri Perhubungan dan ik ini dapat diartikan sebagai upaya untuk
masing-masing satu Peraturan Menteri mengharmoniskan kebijakan antar sektor
untuk sektor Pemerintahan Dalam Neg- dan kementerian/lembaga terkait. Di sisi
eri, Perdagangan, Keuangan, Lingkun- lain, kehadiran lembaga khusus ini berpo-
gan Hidup, Energi dan Sumber Daya tensi akan menambah rantai birokrasi dan
Mineral dan Kemaritiman. menghambat percepatan program terse-
Pembentukan lembaga khusus juga but. Seluruh Kementerian yang terlibat da-
diamanatkan dalam Perpres No. 55 Ta- lam tim ini sebaiknya memastikan bahwa
hun 2019, bukan hanya satu melainkan keberadaan tim khusus berdampak positif
dua lembaga dengan nomenklatur Tim terhadap percepatan produksi dan peng-
Koordinasi Percepatan Program Kend- gunaan kendaraan listrik di Indonesia.65
araan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
dan Tim Kelompok Kerja Percepatan Pro-
gram Kendaraan Bermotor Listrik Berba-
sis Baterai. Menteri Koordinator Bidang
Kemaritiman dan Investasi ditugaskan
untuk mengatur tata kerja kedua tim
tersebut.
Hal ini sesuai dengan Pidato Presiden Republik Indonesia pada Sidang Paripurna MPR RI dalam
65
rangka Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Periode 2019-2024. Jakarta, 24 Oktober 2019.
210
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan
Gambar 1
Gambar 1. Struktur Peraturan Pelaksana Perpres No. 55 Tahun 2019
Struktur Peraturan Pelaksana Perpres No. 55 Tahun 2019
Penahapan Tingkat
Manufaktur Komponen Utama
dan/atau Pendukung
(Peraturan Menteri
Perindustrian)
211
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220
66
Idoan Marciano. Op. Cit. hlm. 39.
67
Adrian J. Bradbrook, “Creating Law For Next Generation Energy Technologies”, Journal of Ener-
gy and Environmental Law, (Winter 2011), hlm. 19.
68
Ibid., hlm. 20.
212
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan
69
Ibid.
70
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Sambut Era Kendaraan Listrik,
Pemerintah Lakukan Public Launching Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, Siaran Pers Nomor 341.
Pers/04/SJI/2020 tanggal 17 Desember 2020.
213
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220
sar 23%.71 Namun demikian, realisasi bagai catatan, bahwa Perpres Nomor 55
pemanfaatan energi terbarukan pada Tahun tidak mengatur secara detail ter-
bauran energi nasional hingga Mei 2020 kait pengolahan limbah.
tercatat masih jauh dari target yaitu sebe- Ketiga, insentif fiskal (berupa pengu-
sar 14,21% yang didominasi dari energi rangan atau bahkan penghapusan pajak
panas bumi.72 tertentu) dan non fiskal dilakukan diser-
Bauran energi terbarukan sebagai en- tai pemberian disinsentif terhadap kend-
ergi primer pada pembangkit listrik me- araan yang menggunakan bahan bakar
mang menjadi salah satu syarat mutlak fosil. Tanpa hal ini, maka transformasi
bagi keberlanjutan kendaraan listrik dan penggunaan kendaraan dari konvension-
berimplikasi pada pengendalian dampak al ke berbasis listrik tidak akan berjalan
perubahan iklim di Indonesia. Selain itu, dengan progresif. Pemerintah juga perlu
setidaknya terdapat empat syarat lain mempertimbangkan pemberian subsidi
yang harus dipenuhi, Pertama, pengatur- harga untuk mempercepat pertumbuhan
an ketat kegiatan pertambangan khusus penggunaan kendaraan listrik. Masalah
terkait mineral bahan baku baterai. Pen- harga sangat mempengaruhi tingkat pen-
ingkatan standar keamanan dan kesela- jualan kendaraan listrik pada suatu neg-
matan lingkungan menjadi wajib dilaku- ara.73
kan untuk menghindari kerusakan alam Terakhir, pengaturan komprehensif
akibat pertambangan. dan terintegrasi terkait kendaraan lis-
Kedua, mekanisme pengolahan lim- trik sejak industri hulu sampai dengan
bah baterai wajib tersedia terlebih dahulu hilir perlu ditetapkan dalam peraturan
sebelum adanya peningkatan penggu- perundang-undangan yang memberi-
naan kendaraan listrik secara signifikan. kan kepastian hukum baik bagi investor,
Pemerintah dan publik tentu tidak meng- publik, maupun bagi lingkungan. Per-
inginkan adanya kasus pencemaran gantian rezim yang selalu identik dengan
lingkungan akibat limbah baterai. Oleh bergantinya kebijakan memungkinkan
karena itu, instalasi pengolahan limbah terjadinya gangguan dalam pengemban-
perlu diatur dengan rinci dan ketat. Se- gan kendaraan listrik. Meskipun demiki-
71
Indonesia, Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional Lam-
piran I, LN Tahun 2017 Nomor 43.
72
Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Update Kinerja Subsektor
EBTKE, (Jakarta: Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian En-
ergi dan Sumber Daya Mineral, 2020).
73
Jonathan J. Gomez Vilchez dan Christian Thiel, “The Effect of Reducing Electring Car Purchase
Incentives in the European Union”, World Electric Vehicle Journal, (2019), hlm. 10.
214
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan
an, pada tahap tertentu perlu dilakukan perundang-undangan yang lebih kuat
penyempurnaan kebijakan jika terjadi dan dapat menjangkau seluruh sektor
kondisi stagnan. terkait, termasuk pemerintah daerah.
Peraturan perundang-undangan terkait
V. Penutup kendaraan listrik baik dilevel nasion-
Kendaraan listrik adalah salah satu al maupun daerah wajib harmonis dan
harapan bagi dunia untuk mengenda- menunjukkan komitmen yang kuat bagi
likan dampak perubahan iklim. Indonesia pengembangan program tersebut.
berkewajiban untuk berperan aktif dalam Regulasi yang diperlukan untuk men-
upaya tersebut sebagai negara yang ber- dukung percepatan program kendaraan
komitmen dalam Paris Agreement. Oleh listrik adalah meningkatkan penggunaan
karena itu, Indonesia perlu mempelajari energi terbarukan pada pembangkit lis-
keberhasilan Tiongkok, Uni Eropa, dan trik, mengatur kegiatan pertambangan
Amerika Serikat dalam mengimplemen- pada bahan baku baterai secara cermat,
tasikan regulasi kendaraan listrik. menyediakan fasilitas dan sistem pengo-
Perpres No. 55 Tahun 2019 sebagai lahan limbah baterai yang memadai sebe-
instrumen hukum utama percepatan lum adanya meningkatkan penggunaan
program kendaraan listrik perlu mem- kendaraan listrik, memberikan insentif
perkuat perlindungan hukum bagi pub- kepada kendaraan listrik dan disinsen-
lik dan investor, mengatur promosi dan tif terhadap kendaraan konvensional,
edukasi kepada publik, serta memastikan serta mengatur kendaraan listrik secara
tidak adanya tumpang tindih kewenan- komprehensif dan terintegrasi dengan
gan antar instansi. Jika diperlukan, RUEN peraturan perundang-undangan yang
sebaiknya disesuaikan agar lebih progre- memberikan kepastian hukum baik bagi
sif pada target produksi dan penggunaan investor, publik, dan lingkungan. Jika ti-
kendaraan listrik, khususnya roda empat. dak meregulasi lima hal tersebut maka
akan menjadi bom waktu bagi kondi-
Pemerintah juga perlu mempertim-
si lingkungan hidup dan pengendalian
bangkan untuk mengatur kendaraan
dampak perubahan iklim. Kondisi seper-
listrik melalui bentuk peraturan perun-
ti ini tidak menjadikan kendaraan listrik
dang-undangan yang hierarkinya lebih
sebagai solusi, justru berpotensi menjadi
tinggi dari peraturan presiden, mengin-
masalah baru.
gat urgensi pengaturan dan keterlibatan
banyak pemangku kepentingan. Peratur- Negara wajib memastikan bahwa
an Pemerintah atau bahkan Undang-Un- kebijakan transformasi energi sebagai
dang dapat menjadi pilihan peraturan upaya pengendalian dampak perubahan
215
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220
216
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan
DAFTAR PUSTAKA
217
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220
218
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan
European Union,” World Electric Vehi- rut Jenis (Unit) 2017-2019”, https://
cle Journal, 2019. www.bps.go.id/indicator/17/57/1/
van Mierlo, Joeri. “The World Electric Ve- jumlah-kendaraan-bermotor.html,
hicle Journal, The Open Access Jour- diakses 2 Februari 2021.
nal for the e-Mobility Scene,” World Direktorat Jenderal Minyak dan Gas
Electric Vehicle Journal, 2018. Bumi, Konversi Mitan ke Gas. Direk-
Perry, Amanda. “An Ideal Legal System torat Jenderal Minyak dan Gas Bumi,
for Attracting Foreign Direct Invest- Kementerian Energi dan Sumber
ment? Some Theory and Reality,” Daya Mineral Republik Indonesia,
American University International Law tanpa tahun.
Review, Vol 15, Issue 6, 2000. Direktorat Jenderal Energi Baru, Terba-
Poczter, Sharon L. dan Luka M. Jankovic. rukan, dan Konservasi Energi. Update
“General Motors: The Electric Revo- Kinerja Subsektor EBTKE. Jakarta: Di-
lution,” Journal of Business Case Stud- rektorat Jenderal Energi Baru, Ter-
ies, Second Quarter 2014. barukan, dan Konservasi Energi Ke-
menterian Energi dan Sumber Daya
Santoso, Arif Dwi. “Penerapan Biaya Mineral. 2020.
Lingkungan dalam Perlindungan
Sumberdaya Alam dan Kelestar- European Commission. “A European
ian Lingkungan,” Jurnal Rekayasa Strategy for Low-Emission Mobility.”
Lingkungan, Vol. 11, No. 1, Juni 2018. European Commission, Communi-
cation from the Commission to the
Xu, C., Dai, Q., Gaines, L. et al., “Future European Parliament, The Council,
material demand for automotive lith- The European Economic and Social
ium-based batteries.” Communication Committee and the Committee of the
Materials, https://doi.org/10.1038/ Regions. 2016.
s43246-020-00095-x. 2020.
Hui He, China New Energy vehicle Market
Yuanan Hu, et.al., “Retired Electric Vehi- and Policies. The International Council
cle (EV) Batteries: Integrated Waste on Clean Transportation. 2020.
Management and Research Needs,”
American Chemical Society, Environ- International Energy Agency, United Sta-
mental Science and Technology. 2017. tes-Policies and Legislation, http://
www.ieahev.org/by-country/uni-
Lain-lain ted-states-policy-and-legislation/.
Badan Nasional Penanggulangan Benca- Diakses 15 Februari 2021.
na, https://www.bnpb.go.id/info- Iskan, Dahkan. “Manufacturing Hope
grafis/kejadian-bencana-tahun-2019, 123: Main-Main Nasib Ahli yang Ma-
diakses tanggal 8 Februari 2021. hal”, https://www.jpnn.com/news/
Badan Pusat Statistik, “Perkembangan main-main-nasib-ahli-yang-mahal-
Jumlah Kendaraan Bermotor Menu- ?page=3, diakses 2 Februari 2021.
219
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220
220