Anda di halaman 1dari 24

Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia:

Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian Dampak


Perubahan Iklim yang Berkelanjutan
Asrul Ibrahim Nur1 dan Andrian Dwi Kurniawan2

Abstrak
Produksi dan penjualan kendaraan listrik di berbagai negara dan kawasan mengala-
mi kemajuan yang sangat signifikan terutama di Tiongkok, Uni Eropa, dan Amerika
Serikat. Indonesia cenderung tertinggal dari negara lain dalam penggunaan kenda-
raan listrik secara masif. Keberadaan kendaraan listrik yang mensubstitusi kendaraan
berbahan bakar fosil akan berdampak pada berkurangnya emisi karbon. Masa depan
kendaraan listrik sangat menjanjikan bagi pengendalian perubahan iklim yang berke-
lanjutan dengan syarat tertentu. Rekomendasi kebijakan naskah ini adalah pening-
katan bauran energi terbarukan sebagai energi primer pada pembangkit listrik, pen-
gaturan ketat kegiatan pertambangan terkhusus mineral bahan baku baterai, fasilitas
dan sistem pengolahan limbah baterai wajib tersedia terlebih dahulu sebelum adanya
peningkatan penggunaan kendaraan listrik secara signifikan, insentif fiskal bagi kend-
araan listrik disertai pemberian disinsentif terhadap kendaraan konvensional, serta
pengaturan komprehensif dan terintegrasi terkait kendaraan listrik sejak industri hulu
sampai dengan hilir perlu ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang
memberikan kepastian hukum baik bagi investor, publik, dan bagi lingkungan.
Kata Kunci: kendaraan listrik, regulasi, perubahan iklim

Abstract
Sales and production of electric vehicles (EV) in various countries and regions have made sig-
nificant progress, especially in China, the European Union and the United States. Indonesia
tends to lag behind other countries in the massive use of electric vehicles. The existence of EV
that substitute fossil fuel vehicles will reduce carbon emissions. The future of EV is auspicious
for sustainable climate change control under certain conditions. The policy recommendations of
this article are to increase the mix of renewable energy as primary energy in power plants, strict
regulation of mining activities, especially mineral raw materials for batteries, facilities and
battery waste treatment systems must be available before there is a significant increase in the
use of EV, fiscal incentives are carried out to EV dan disincentives for conventional vehicles,
as well as comprehensive and integrated arrangements related to EV from upstream to down-

1
Penulis adalah Staf Pengajar Tidak Tetap pada Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung.
2
Penulis adalah Junior Sustainability Consultant pada Trisakti Sustainability Center dan Co Coordi-
nator 2030 Youth Force Indonesia.

197
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220

stream industries need to be stipulated in-laws and regulations that provide legal certainty for
investors, the public, and for the environment.
Keywords: electric vehicles, regulation, climate change

I. Pendahuluan

Perubahan iklim memiliki dampak mental Panel on Climate Change (IPCC),6


yang nyata bagi bumi dan penghuninya. perubahan iklim yang mengakibatkan
Suhu rata-rata secara global mengala- kenaikan suhu bumi lebih jauh dapat
mi kenaikan 1°C dan berpengaruh pada berdampak pada kepunahan spesies dan
peningkatan bencana alam.3 Khusus di keanekaragaman hayati di laut yang akan
Indonesia, hal tersebut salah satunya berpengaruh pada manusia.
tercermin dari meningkatnya jumlah ben- Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menja-
cana alam setidaknya dalam sepuluh ta- di faktor penentu semakin memanasnya
hun terakhir.4 Pada 2009 jumlah bencana suhu global, oleh karena itu negara-nega-
alam di Indonesia sebanyak 1.245 kejadi- ra yang berkomitmen dalam Paris Agree-
an dan meningkat secara signifikan men- ment wajib mengurangi emisi GRK sesuai
jadi 3.814 kejadian pada 2019.5 Menurut target yang telah ditetapkan.7 Indonesia
laporan yang disusun oleh Intergover-
3
Hans Nicholas Jong, “Indonesia Won’t Sacrifice Economy for More Ambitious Emissions
Cuts”, https://news.mongabay.com/2020/04/indonesia-emissions-reduction-climate-carbon-econo-
my-growth/, diakses 8 Februari 2021.
4
United States Geological Survey (USGS) menyatakan bahwa peningkatan suhu muka bumi dan pe-
manasan global dapat menyebabkan terjadinya lebih banyak badai. Akibat lain yang mungkin timbul
adalah meningkatnya permukaan air laut yang berpengaruh terhadap ekosistem disekitarnya. Lihat
https://www.usgs.gov/faqs/how-can-climate-change-affect-natural-disasters-1?qt-news_science_
products=0#qt-news_science_products, diakses 31 Maret 2021. Pendapat lain diungkapkan oleh United
Nations International Strategy for Disaster Reduction Secretariat (UNISDR) yang menyebutkan bahwa pe-
rubahan iklim dapat meningkatkan degradasi lingkungan yang berpengaruh pada rapuhnya komuni-
tas, lihat United Nations International Strategy for Disaster Reduction Secretariat, Climate Changer and
Disater Risk Reduction, (Jenewa: Briefing Note 01, September 2008). hlm. 3.
5
Badan Nasional Penanggulangan Bencana, https://www.bnpb.go.id/infografis/kejadian-ben-
cana-tahun-2019, diakses tanggal 8 Februari 2021.
6
Intergovermental Panel on Climate Change, Global Warming of 1.5 oC an IPCC Special Report on the
impacts of global warming of 1.5 oC pre-industrial levels and related global greenhouse gas emission pathways,
context of strengthening the global response to the threat of climate change, sustainable development, and efforts
to eradicate poverty Summary for Policymakers, (Switzerland: Intergovermental Panel on Climate Change,
2018), hlm. 9-10.
7
Indonesia telah meratifikasi Paris Agreement melalui Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 ten-
tang Pengesahan Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change (Per-
setujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-bangsa Mengenai Perubahan Iklim)
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 204, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5939)

198
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan

sebagai salah satu negara yang telah mer- kendaraan bertambah baik itu roda dua
atifikasi konvensi perubahan iklim juga dan empat.12
terikat akan komitmen tersebut. Sebagai Inovasi kendaraan ramah lingkungan
negara dengan penggunaan energi fosil dan beremisi rendah adalah salah satu
yang cukup besar, Indonesia menghasil- solusi yang dianggap dapat menguran-
kan 1.637.156 juta ton emisi GRK pada gi emisi GRK dan berkorelasi terhadap
2018.8 Jumlah ini menempatkan Indone- pengendalian dampak perubahan iklim.
sia pada papan tengah peringkat negara Negara-negara di Eropa, Tiongkok, dan
penghasil emisi terbesar di dunia.9 Amerika Serikat telah menggunakan
Salah satu sektor yang menyumbang kendaraan listrik secara masif.13
emisi sangat signifikan adalah energi, Kendaraan listrik14 di Indonesia ter-
khususnya transportasi. Pada 2018, jum- bilang baru dan masih belum sepenuhn-
lah emisi GRK dari sektor energi menca- ya mendapatkan perhatian publik. Salah
pai 595 Juta tCO2e (ton setara CO2) 10 dan satu peristiwa yang pernah menjadi so-
dari jumlah tersebut sebanyak 28% beras- rotan adalah ketika momentum Konfer-
al dari sektor transportasi.11 Fenomena ini ensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC Tahun
tentu saja meresahkan banyak pihak, ter- 2013 di Bali. Menteri Badan Usaha Milik
lebih pertumbuhan kendaraan konven- Negara saat itu, Dahlan Iskan, mempro-
sional yang terus bertambah. Sepanjang mosikan mobil listrik karya Ricky Elson,
2018 dan 2019 tercatat tujuh juta lebih seorang inovator mobil listrik yang lama
8
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Laporan Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan
Monitoring, Pelaporan, dan Verifikasi 2020, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, 2020), hlm 41.
9
Yosepha Pusparisa, “Rapor Indonesia Menahan Laju Perubahan Iklim”, https://katadata.co.id/
arsip/analisisdata/602de2e0ee7f6/rapor-indonesia-menahan-laju-perubahan-iklim, diakses 31 Maret
2021.
10
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Statistik 2019, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia,
2020), hlm 91.
11
Julius Christian Adiatma dan Idoan Marciano, Ringkasan untuk Para Pembuat Kebijakan: Peranan
Kendaraan Listrik dalam Dekarbonisasi Sektor Transportasi Darat Indonesia, (Jakarta: Institute for Essential
Services Reform, 2020), hlm 9.
12
Badan Pusat Statistik, “Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis (Unit) 2017-
2019”, https://www.bps.go.id/indicator/17/57/1/jumlah-kendaraan-bermotor.html, diakses 2 Feb-
ruari 2021.
13
Erika Farkas Csamangó, The Legal Environment of Electromobility in Hungary. (Journal of Agricul-
tural and Environmental Law, 2020),  hlm 182.
14
Kendaraan listrik dalam naskah ini mencakup Pure Electric Vehicle (PHV) atau Battery Electric
Vehicle (BEV) dan Hybrid Electric Vehicle (HEV). Bacaan lebih lanjut Ning Ding, K. Prasad, dan T.T.Lie,
”The Electric Vehicle: a Review”, International Journal of Electric and Hybrid Vehicle, Januari 2017).

199
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220

bermukim di Jepang. Sejak 2012, mobil dibandingkan dengan jumlah kendaraan


listrik disosialisasikan dengan gencar, listrik yang ada di Eropa (khususnya Ka-
namun usahanya kandas karena mobil wasan Skandinavia) yang mencapai 1,2
listrik tersebut dianggap tidak layak jalan juta unit atau Tiongkok yang mencapai
oleh instansi terkait.15 2,5 juta unit pada 2019.17
Mobil listrik kembali mendapat- Jumlah kendaraan listrik, khususnya
kan perhatian serius saat Presiden Joko mobil, di Indonesia yang tidak sebanding
Widodo menetapkan Peraturan Presiden dengan kendaraan berbahan bakar fosil
Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepa- ini sebenarnya tercermin dari target yang
tan Program Kendaraan Bermotor Listrik tercantum dalam Rencana Umum Energi
Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Nasional (RUEN) yaitu sebanyak 2.200
untuk Transportasi Jalan (Perpres No. unit kendaraan roda empat dan 2,1 juta
55 Tahun 2019). Konsideran pembentu- unit kendaraan roda dua yang wajib di-
kan regulasi tersebut menyebutkan as- capai setidaknya sampai tahun 2050.18
pek ketahanan dan konservasi energi, Perpres No. 55 Tahun 2019 mem-
penurunan emisi GRK, serta penguasaan berikan angin segar dan harapan agar
teknologi industri menjadi latar belakang kendaraan listrik semakin berkembang
penerbitannya. di Indonesia. Selain itu, diharapkan ber-
Regulasi ini diharapkan mampu tumbuhnya populasi kendaraan listrik
menciptakan iklim yang kondusif bagi berbanding lurus dengan pengurangan
perkembangan produksi dan penggu- emisi GRK sebagai bagian dari pengen-
naan kendaraan listrik oleh publik. Popu- dalian dampak perubahan iklim di Indo-
lasi kendaraan listrik di Indonesia hingga nesia. Mengarusutamakan penggunaan
bulan September 2020 hanya sebanyak kendaraan listrik di Indonesia bukan
2.278 unit, jumlah ini merupakan jumlah suatu hal yang mudah. Banyak tantan-
sertifikasi untuk kendaraan listrik yang gan dan hambatan dalam berbagai aspek
diterbitkan oleh Kementerian Perhubun- seperti lingkungan, tata kelola, kultural,
gan.16 Jumlah ini tentu sangat jauh jika ekonomi bahkan psikologis. Meskipun

15
Dahkan Iskan, “Manufacturing Hope 123: Main-Main Nasib Ahli yang Mahal”, https://www.
jpnn.com/news/main-main-nasib-ahli-yang-mahal?page=3, diakses 2 Februari 2021.
16
Ruly Kurniawan, “Pelan tapi Pasti, Jumlah Kendaraan Listrik di Indonesia Mencapai 2.278 Unit”,
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/09/090200215/pelan-tetapi-pasti-populasi-kenda-
raan-listrik-di-indonesia-2278-unit, diakses 2 Februari 2021.
17
Jamie Hamilton, et al, Electric Vehicles Setting a Course for 2030 (London: Deloitte Insights, 2020),
hlm. 4-5.
18
Lampiran I Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 43).

200
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan

demikian, meningkatkan populasi kend- ik di Indonesia yang meliputi Peraturan


araan masa depan ini menjadi kewajiban Presiden (Perpres) dan peraturan teknis
bagi Indonesia jika tidak ingin tertinggal dalam bentuk Peraturan Menteri. Bagian
dengan negara lain baik dalam teknologi pembahasan akhir akan diulas mengenai
transportasi, pertumbuhan ekonomi dan masa depan kendaraan listrik dan pen-
juga reduksi emisi GRK. gendalian dampak perubahan iklim di
Dampak perubahan iklim yang su- Indonesia. Sebagai penutup, naskah ini
dah nyata di Indonesia seharusnya men- akan memberikan beberapa rekomendasi
jadi momentum untuk mengubah regu- kebijakan terkait kendaraan listrik.
lasi agar dapat beradaptasi dan bahkan
II. Kendaraan Listrik dan Pengendali-
mengendalikannya. Meskipun demikian,
an Dampak Perubahan Iklim
terdapat tantangan dan hambatan mul-
tiaspek terkait regulasi hijau, salah sat- Kendaraan listrik sebenarnya bukan
unya terkait pengembangan kendaraan teknologi yang benar-benar baru. Pada
listrik. 1828 seorang biarawan Benediktin seka-
ligus insinyur Hongaria, Jedlik Anyos,
Tulisan ini akan mengulas pros-
telah mengembangkan jenis kendaraan
pek kendaraan listrik sebagai salah satu
ini.19 Meskipun demikian, pada akhirn-
solusi untuk mengurangi emisi GRK se-
ya karena dianggap tidak komersil maka
hingga dapat mengendalikan dampak
pengembangan kendaraan oleh penemu
perubahan iklim secara berkelanjutan.
asal Eropa Tengah tersebut dihentikan.
Pertama adalah pembahasan mengenai
korelasi kendaraan listrik dan pengenda- Pada perkembangan selanjutnya,
lian dampak perubahan iklim. Bagian ini kendaraan listrik banyak dilakukan oleh
akan membahas mengenai sejarah kend- ilmuwan di luar Hongaria, di antaranya
araan listrik, perkembangan regulasi Thomas Parker (Inggris, 1884),20 Camille
kendaraan listrik di berbagai negara, dan Jenatzy (Belgia, 1899),21 serta A.L Ryker
prasyarat kendaraan listrik sebagai solusi dan William Morrison (Amerika Serikat,
atau bahkan masalah baru. Selanjutnya, 1891).22 Tingginya harga produksi teruta-
pada bagian kedua akan dibahas men- ma baterai dan penemuan banyak sumur
genai ekosistem regulasi kendaraan listr- minyak di berbagai belahan dunia yang

19
Erika Farkas Csamangó, Op.Cit.
20
Joeri van Mierlo, “The World Electric Vehicle Journal, The Open Access Journal for the e-Mobil-
ity Scene”, World Electric Vehicle Journal, (2018), hlm. 1.
21
Ibid.
22
C. C. Chan, The Rise and Fall of Electric Vehicles in 1828-1930: Lessons Learned, (Proceedings of the
IEEE, Vol. 101, No.1, Januari, 2013), hlm. 2017

201
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220

berimplikasi semakin murahnya harga tahun 2019 dikuasai oleh Tiongkok, lalu
bahan bakar minyak pada saat itu mem- diikuti oleh Uni Eropa dan Amerika Seri-
buat industri kendaraan listrik menjadi kat.26 Keunggulan Tiongkok dalam peng-
tidak ekonomis dan semakin ditinggal- gunaan kendaraan listrik dimulai pada
kan.23 tahun 2001 dengan meluncurkan Pro-
Kelangkaan sumber minyak bumi gram Nasional Penelitian dan Pengem-
dan semakin parahnya dampak peruba- bangan Teknologi Tinggi.27 Kemudian
han iklim memutarbalikkan anggapan pada tahun 2009 dilanjutkan dengan ke-
bahwa kendaraan listrik tidak layak di- bijakan “Kendaraan Energi Baru” secara
gunakan karena alasan ekonomis. Berb- nasional, lalu diikuti oleh pemberian in-
agai studi membuktikan penggunaan sentif, subsidi, dan mulai mewajibkan
kendaraan listrik lebih ekonomis daripa- penggunaan kendaraan hibrida. Regu-
da kendaraan berbahan bakar fosil,24 se- lasi yang mengatur kendaraan listrik ini
lain itu juga secara signifikan menguran- bukan hanya ada di level nasional tetapi
gi emisi.25 Oleh karena itu, banyak negara juga hingga daerah.28
mulai mengembangkan teknologi kenda- Motivasi Tiongkok untuk mengem-
raan listrik dan mengenalkannya secara bangkan teknologi kendaraan listrik ti-
luas kepada publik. dak terlepas dari keinginan kuat pemer-
A. Perkembangan Regulasi Kendara- intahnya untuk menurunkan tingkat
an Listrik di berbagai Negara polusi udara dan emisi.29 Kebijakan un-
tuk mengurangi polusi dan emisi terse-
Secara umum saat ini episentrum
but ditetapkan dalam skala nasional dan
produksi dan konsumsi kendaraan listrik
lokal. Dukungan dan aksi nyata pemerin-
berada pada tiga kawasan, yaitu Tiong-
tah lokal, khususnya kota besar di Tiong-
kok, Eropa, dan Amerika Serikat. Separuh
kok membantu meningkatkan penjualan
penjualan kendaraan listrik dunia pada
23
Sharon L. Poczter dan Luka M. Jankovic, “General Motors: The Electric Revolution”, Journal of
Business Case Studies, (Second Quarter 2014), hlm. 185.
24
Patrick Moriarty dan Stephen Jia Wang, Can Electric Vehicles Deliver Energy and Carbon Reduc-
tions?, (The 8th International Confrence on Applied Energy Proceedings, 2017), hlm. 2938.
25
Julius Christian Adiatma dan Idoan Marciano, Op.Cit. hlm. 17.
26
International Energy Agency, “Global EV Outlook 2020: Entering the Decade of Electric Drive?”,
International Energy Agency, (2020), hlm. 44.
27
Wang Tao, “Recharging China’s Electric Vehicle Plocy”, Carnegie-Tsinghua Center for Global Pol-
icy, Policy Outlook, (2013), hlm. 2.
28
Hui He et al., Assessment of Electric Car Promotion Policies in Chinese Cities, (Washington DC: Inter-
national Council on Clean Transportation, 2018), hlm. 12-13.
29
Sabrina Howell, et.al., Leapfrogging or Stalling Out? Electric Vehicles in China, (Cambridge: Harvard
Kennedy School, 2015), hlm. 4.

202
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan

kendaraan listrik secara signifikan. Pada emisi dari sektor transportasi, dan ba-
tahun 2020 sebanyak 42% pemilik kend- gian komitmen Uni Eropa dalam melak-
araan listrik terdapat pada 25 kota di sanakan Paris Agreement.32 Uni Eropa juga
Tiongkok dengan Shanghai sebagai kota menetapkan the 2018/1999 Regulation (EU)
dengan populasi kendaraan listrik ter- of The European Parliament and of The Coun-
banyak.30 cil of 11 December 2018 on the Governance of
Berbeda dengan Tiongkok, Uni Eropa the Energy Union and Climate Action dan
sebagai entitas internasional yang terdiri the Directive (EU) 2018/2001 of The Europe-
dari banyak negara anggota menetap- an Parliament and of The Council of 11 De-
kan beberapa kebijakan organisasi yang cember 2018 on the promotion of the use of
kemudian menjadi kebijakan nasional energy from renewable sources.33 Kebijakan
masing-masing anggotanya. Perkemban- ini ditindaklanjuti oleh masing-masing
gan kendaraan listrik di Uni Eropa tidak negara anggota dengan menetapkan reg-
terlepas dari komitmen untuk mengu- ulasi terkait kendaraan listrik.
rangi emisi GRK, polusi udara, dan polu- Kunci dari keberhasilan negara-nega-
si suara yang berimplikasi pada kualitas ra Uni Eropa meningkatkan penggunaan
lingkungan dan kesehatan.31 kendaraan listrik adalah dengan men-
Untuk mendukung komitmen terse- etapkan regulasi yang memberikan in-
but, Uni Eropa pada 2016 kemudian me- sentif fiskal dan non fiskal (berimplikasi
netapkan dokumen A European Strategy pada penurunan harga) secara signifikan,
for Low-Emission Mobility. Dokumen ini jaringan pengisian baterai yang luas dan
secara umum memperkenalkan kerang- masif, serta promosi dan edukasi kepa-
ka kerja untuk mempromosikan kenda- da publik mengenai keuntungan meng-
raan rendah emisi di kawasan. Motivasi gunakan kendaraan listrik. Direktif Uni
ini merupakan salah satu upaya untuk Eropa ini meningkatkan penetrasi kenda-
memodernisasi ekonomi, menurunkan raan listrik di Uni Eropa secara signifikan

30
Hui He, “China New Energy Vehicle Market and Policies”, The International Council on Clean
Transportation, (2020), hlm. 15.
31
Maria Niestadt dan Amalie Bjornavold, “Electric Road Vehicles in the European Union: Trends,
Impacts, and Policies”, European Parliament Briefing, (April 2019), hlm. 4.
32
European Commission, “A European Strategy for Low-Emission Mobility”, European Commis-
sion, Communication from the Commission to the European Parliament, The Council, The European Economic
and Social Committee and the Committee of the Regions, (2016), hlm. 13.
33
Terkait dengan kendaraan listrik, dokumen hukum ini memberikan arahan bagi negara-nega-
ra anggota Uni Eropa untuk mempromosikan penggunaan kendaraan listrik kepada warga negaran-
ya dan juga penggunaan energi terbarukan sebagai sumber pembangkit listrik yang akan digunakan
untuk pengisian baterai kendaraan listrik sebagai moda transportasi. Dokumen ini dapat diakses di
https://eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/TXT/PDF/?uri=CELEX:32018L2001&from=fr

203
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220

dari 2% menjadi 61% dalam tempo dua Kebijakan lain yang juga diambil
tahun.34 oleh pemerintah federal Amerika Serikat
Tidak seperti Uni Eropa yang terdiri adalah dengan membantu elektrifikasi
dari banyak negara anggota dan memiliki moda transportasi milik pemerintah kota
kedaulatan masing-masing, kondisi reg- (municipal) dan memberikan insentif non
ulasi terkait kendaraan listrik di Amerika fiskal seperti tarif parkir, biaya registrasi,
Serikat hampir sama dengan Tiongkok dan pengurangan biaya tes emisi.37 Berb-
yaitu terdapat regulasi pada level nasi- agai kebijakan federal dan lokal tersebut
onal (federal) dan lokal (negara bagian). cukup meningkatkan penjualan kenda-
Sebanyak 47 dari 50 negara bagian di raan listrik bahkan pada 2018 mencapai
Amerika Serikat telah memiliki regulasi hingga 80%. Meskipun demikian pada
lokal untuk mempromosikan penggu- tahun 2020 tren penjualan menurun aki-
naan kendaraan listrik kepada publik.35 bat ketidakpastian ekonomi yang ditim-
bulkan pandemi COVID-19.38
Regulasi kendaraan listrik pada
tingkat federal bermula sejak Badan Per- B. Kendaraan Listrik: Solusi atau
lindungan Lingkungan Hidup Amerika Masalah Baru bagi Perubahan
Serikat (US EPA) pada tahun 2012 men- Iklim?
etapkan pengurangan emisi GRK. Selan- Tiongkok, Uni Eropa, dan Amerika
jutnya insentif berupa pinjaman dan hi- Serikat sebagai pemimpin produksi dan
bah diberikan kepada perusahaan yang pasar kendaraan listrik memiliki latar
mengembangkan teknologi baterai kend- belakang yang sama, yaitu kepedulian
araan listrik, insentif perpajakan juga akan lingkungan dan dampak perubah-
diberikan dalam skala federal. Dana pe- an iklim. Dengan kata lain, regulasi yang
nelitian dan pengembangan terkait kend- mengatur tentang kendaraan listrik san-
araan listrik juga digulirkan. Selain itu, gat memperhatikan aspek keberlanjutan
edukasi dan promosi kepada publik juga (sustainability) dan menyadari bahwa ba-
dilaksanakan dengan gencar.36 han bakar fosil memiliki dampak negatif
34
Sandra Wappelhorst, et.al., Analyzing Policies to Grow the Electric Vehicle Market in European Cities
(Berlin: International Council on Clean Transportation White Paper, 2020), hlm. 27.
35
International Energy Agency, “United States-Policies and Legislation”, http://www.ieahev.
org/by-country/united-states-policy-and-legislation/. Diakses 15 Februari 2021.
36
Deborah Gordon, et.al., Policy Priorities for Advancing the U.S. Electric Vehicle Market, (Washington
D.C: Carnegie Endowment for International Peace Publication Department, 2012), hlm. 6.
37
Bill Canis, et.al., “Vehicle Electrification: Federal and State Issues Affecting Deployment”, Con-
gressional Research Service, (3 Juni 2019), hlm. 16.
38
McKinsey, McKinsey Electric Vehicle Index: Europe Cushions a Global Plunge in EV Sales, https://
www.mckinsey.com/industries/automotive-and-assembly/our-insights/mckinsey-electric-vehicle-
index-europe-cushions-a-global-plunge-in-ev-sales#, diakses 15 Februari 2021.

204
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan

terhadap lingkungan.39 Kendaraan listr- men untuk menurunkan emisi GRK


ik sebenarnya dapat menjadi salah satu sesuai target yang dituangkan dalam Na-
solusi bagi pengendalian dampak peru- tionally Determined Contribution (NDC).
bahan iklim, dengan salah satunya dapat Dalam dokumen NDC Indonesia bulan
membantu mengurangi emisi GRK dari November 2016 disebutkan bahwa target
sektor transportasi. Selain itu, keberadaan penurunan emisi GRK pada tahun 2030
kendaraan listrik wajib didukung dengan sebesar 29% dengan kemampuan sendiri
ketersediaan listrik yang dihasilkan oleh dan 41% dengan dukungan internasion-
pembangkit listrik dari energi terbaru- al. Angka ini adalah sebesar 834 juta ton
kan.40 CO2e pada target unconditional (CM1) dan
Jika tidak memenuhi persyaratan sebesar 1.081 juta ton CO2e pada target
tersebut, maka kehadiran kendaraan lis- conditional (CM2).41
trik justru akan menimbulkan masalah Penggunaan kendaraan listrik yang
baru bagi perubahan iklim. Konsumsi masif tentu akan membantu memenuhi
listrik yang meningkat di tengah masih target tersebut, terutama penurunan
tingginya penggunaan bahan bakar fosil emisi GRK dari sektor energi. Proyeksi
sebagai energi primer pembangkit listrik yang dilakukan oleh Institute for Essen-
akan membuat peningkatan emisi dari tial Sevice Reform (IESR)42 menunjuk-
sektor energi. Oleh karena itu, keterse- kan bahwa kontribusi kendaraan listrik
diaan pembangkit listrik bersumber en- dalam penurunan emisi GRK harus dis-
ergi ramah lingkungan menjadi syarat ertai transformasi sumber energi primer
wajib bagi penggunaan kendaraan listrik yang digunakan oleh pembangkit listr-
secara masif. ik.43 Untuk jangka pendek pada skenar-
Sebagai negara yang meratifikasi Par- io ambisius penetrasi kendaraan listrik,
is Agreement, Indonesia memiliki komit- penurunan emisi GRK mencapai 10 juta
ton CO2. Angka ini memang hanya 3%
39
Idoan Marciano, Mengembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia Pelajaran dari Pengalaman
Amerika Serikat, Norwegia, dan Cina, (Jakarta: Institute for Essential Services Reform, 2021), hlm. 23 dan
29.
40
Patrick Moriarty dan Stephen Jia Wang, Op.Cit. hlm. 2987.
41
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Strategi Implementasis NDC (Nationally Deter-
mined Contribution), (Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkun-
gan Hidup dan Kehutanan, 2017), hlm. 9.
42
Julius Christian Adiatma dan Idoan Marciano, The Role of Electric Vehicles in decarbonizing Indone-
sia’s Road Transport Sector, (Jakarta: Institute for Essential Services Reform, 2020), hlm. 39.
Menurut data yang dirilis Direktorat Jenderal Energi Terbarukan, Kementerian Energi dan Sum-
ber Daya Mineral hingga 2020 bauran energi terbarukan pada pembangkit listrik mencapai 14,21%.
Jauh dari target yang ditetapkan yaitu 23% pada tahun 2025. Sumber https://ebtke.esdm.go.id/
post/2020/07/28/2593/fact.sheet.update.kinerja.subsektor.ebtke.tahun.2020 , diakses 10 April 2021.

205
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220

dari target yang ditetapkan oleh NDC, wajiban yang harus diwujudkan. Selain
meskipun demikian dalam jangka pan- itu, penukaran atau pembelian baterai
jang penurunan emisi ini menjanjikan se- baru juga mesti diatur dengan baik agar
cara signifikan. dapat mengendalikan potensi jumlah
Masalah lain yang dapat timbul dari limbah baterai. Produsen kendaraan lis-
kendaraan listrik adalah terkait produk- trik juga perlu memikirkan mengenai bi-
si dan limbah baterai. Sebagai salah satu aya lingkungan untuk memitigasi potensi
komponen utama, baterai memiliki per- kerusakan lingkungan, deteksi kerusakan
anan vital dan menjadi penentu harga lingkungan, pengolahan limbah, serta ak-
jual kendaraan listrik.44 Bahan baku dari tivitas untuk memperbaiki lingkungan.47
baterai tersebut adalah bahan tambang Dengan demikian, tiga syarat yang
mineral seperti lithium, nikel, kobalt, dan wajib dipenuhi secara kumulatif untuk
mangan. Oleh karena itu, penggunaan dapat memaksimalkan potensi kendaraan
kendaraan listrik yang masif tidak bisa listrik dalam mengendalikan dampak pe-
menghindari peningkatan permintaan rubahan iklim adalah pembangkit listrik
keempat mineral tersebut45 dan berim- dengan sumber energi primer yang ra-
plikasi pada kegiatan pertambangann- mah lingkungan, pengendalian kegiatan
ya. Solusi untuk menyelamatkan bumi pertambangan mineral sebagai bahan
ternyata tetap harus mengorbankan ba- baku baterai, dan penyediaan fasilitas
gian bumi yang lain. pengolahan limbah baterai. Regulasi tan-
Dampak negatif lain yang akan tim- pa ketiga hal tersebut tidak akan menja-
bul adalah terkait pengolahan limbah dikan kendaraan listrik sebagai solusi,
baterai kendaraan listrik yang mengand- justru dapat menjadi masalah baru bagi
ung bahan berbahaya dan beracun (B3) pengendalian dampak perubahan iklim.
seperti nikel beracun dan lanthanum.46
Untuk mengatasinya maka fasilitas daur
ulang limbah baterai menjadi sebuah ke-

44
David Coffin dan Jeff Horowitz, “The Supply Chain for Electric Vehicle Batteries”, United States
International Trade Commision, Journal of International Commerce and Economics, (2018), hlm. 4.
45
Xu, C., Dai, Q., Gaines, L. et al., “Future material demand for automotive lithium-based batter-
ies”. Communication Materials, (2020). https://doi.org/10.1038/s43246-020-00095-x
46
Yuanan Hu, et.al., Retired Electric Vehicle (EV) Batteries: Integrated Waste Management and Research
Needs, (American Chemical Society, Environmental Science and Technology, 2017), hlm. 1028.
47
Arif Dwi Santoso, “Penerapan Biaya Lingkungan dalam Perlindungan Sumberdaya Alam dan
Kelestarian Lingkungan”, Jurnal Rekayasa Lingkungan, Vol. 11, No. 1, (Juni 2018), hlm. 1-6.

206
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan

III. Ekosistem Regulasi Kendaraan Pemerintah, atau untuk menyelengga-


Listrik di Indonesia rakan kekuasaan pemerintahan.48 Maria
Farida Indrati, Guru Besar Fakultas Hu-
A. Peraturan Presiden sebagai Regulasi
kum Universitas Indonesia, berpendapat
Utama
bahwa setidaknya terdapat tiga fungsi
Ibarat sebuah organisme biologis, Perpres, yaitu untuk menyelenggarakan
kendaraan listrik membutuhkan eko- pengaturan secara umum dalam rangka
sistem dan lingkungan yang mendukung penyelenggaran kekuasaan pemerintah-
untuk tumbuh dan berkembang dengan an, pengaturan lebih lanjut ketentuan
baik. Langkah yang dilakukan oleh pe- dalam Peraturan Pemerintah baik secara
merintah dengan menetapkan Perpres eksplisit maupun implisit disebut.49
No. 55 Tahun 2019 dapat dikatakan te-
Perpres No. 55 Tahun 2019 secara
pat, meskipun cukup terlambat. Reg-
jelas bukan dibentuk untuk melak-
ulasi tersebut menjadikan kehadiran
sanakan perintah Undang-Undang atau
kendaraan listrik di Indonesia memiliki
Peraturan Pemerintah, melainkan untuk
landasan hukum yang cukup kuat. Dip-
melaksanakan kekuasaan pemerintahan
ilihnya bentuk peraturan perundang-un-
dalam hal ini dilaksanakan oleh Presiden
dangan berupa Peraturan Presiden
sebagai kepala pemerintahan. Dengan
dikarenakan tidak adanya Undang-Un-
kata lain, Perpres yang mengatur kend-
dang yang secara eksplisit mengamanat-
araan listrik dapat dikategorikan sebagai
kan untuk pengembangan kendaraan lis-
Perpres yang mandiri50 dan tidak diben-
trik.
tuk untuk melaksanakan perintah pera-
Jika menelisik dari tata cara pemben- turan perundang-undangan yang lebih
tukan peraturan perundang-undangan, tinggi hierarkinya namun sebagai instru-
Perpres merupakan bentuk peraturan pe- men Presiden dalam menyelenggarakan
rundang-undangan yang memiliki materi kekuasaan pemerintahan yang diberikan
muatan dan fungsi tertentu. Materi mua- oleh Undang-Undang Dasar.
tan yang diatur oleh Perpres adalah ma-
Sistem presidensial yang dianut oleh
teri yang diperintahkan oleh Undang-Un-
Indonesia memiliki implikasi otoritas
dang, untuk melaksanakan Peraturan

48
Indonesia, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perun-
dang-undangan, LN Tahun 2011 No. 82, TLN No. 5234, Ps. 13.
49
Maria Farida Indrati S., Ilmu Perundang-undangan Jenis, Fungsi, dan Materi Muatan, (Yogyakarta:
Penerbit Kanisius, 2019), hlm. 223-224.
50
Prischa Listiningrum, “Eksistensi dan Kedudukan Peraturan Presiden dalam Hierarki Peraturan
Perundang-undangan di Indonesia”, Jurnal Arena Hukum, Vol. 12, No. 2, (Agustus 2019), hlm. 342.

207
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220

yang dimiliki Presiden cukup besar.51 han kendaraan listrik di Indonesia yang
Kondisi tersebut memiliki sisi positif dan dalam jangka panjang akan berpengaruh
negatif yang saling mempengaruhi satu terhadap pengurangan emisi GRK dari
sama lain. Sisi positif dari besarnya otor- sektor transportasi secara signifikan. Ke-
itas yang dimiliki kepala pemerintahan stabilan dan kesinambungan juga sangat
adalah Presiden dapat menetapkan pera- dibutuhkan dalam perspektif investasi,
turan perundang-undangan baik itu Pera- terlebih industri kendaraan listrik mem-
turan Pemerintah Pengganti Undang-Un- butuhkan modal yang tidak sedikit. Oleh
dang, Peraturan Pemerintah, Peraturan karena itu, kepastian hukum berupa reg-
Presiden, peraturan kebijakan (beleidsre- ulasi yang mengatur harus kuat dan tidak
gel), ketetapan administrasi negara (bes- mudah berganti akibat beralihnya rezim
chikking), dan perencanaan (plannen) 52 atau pemerintahan.53
secara leluasa untuk merealisasikan janji Disamping itu, Indonesia sangat
politik dan program pemerintahannya. menarik bagi investor karena memiliki
Sisi negatif yang harus dihadapi adalah jumlah penduduk yang besar dan sum-
kondisi demikian membuat pergantian ber daya alam yang melimpah. Salah
rezim pemerintahan akan menimbulkan satu perusahaan global yang mempro-
ketidakpastian terhadap kesinambungan duksi kendaraan listrik, Tesla, dikabar-
program pemerintahan sebelumnya. kan tertarik untuk berinvestasi di Indo-
Keberadaan kendaraan listrik seha- nesia dalam bidang energi terbarukan
rusnya bukan hanya menjadi program dan kendaraan listrik.54 Meskipun pada
pemerintahan tetapi sebaiknya menja- perkembangan selanjutnya intensi pro-
di program negara, oleh karena itu in- dusen raksasa kendaraan listrik tersebut
strumen hukum yang digunakan dapat terganjal lemahnya aspek environmental,
lebih kuat dari Perpres. Hal ini untuk social, dan governance (ESG) pada praktik
menjamin kesinambungan pertumbu- investasi perusahaan di Indonesia.55

51
Fajlurrahman Jurdi, “Format Kekuasaan Presiden dalam UUD NRI 1945 (Relasi Horizontal dan
Vertikal kekuasaan Presiden dalam Sistem Presidensial)”, Jurnal Amanna Gappa, Vol. 25, No. 2, (Septem-
ber 2017), hlm. 43.
52
Bagir Manan, Teori dan Politik Konstitusi, (Yogyakarta: FH UII Press, 2003), hlm. 229.
53
Amanda Perry, “An Ideal Legal System for Attracting Foreign Direct Investment? Some Theory
and Reality”, American University International Law Review, Vol. 15, Issue 6, (2000), hlm. 1631.
54
Reuters, “Indonesia says in early talks with Tesla on potential investment”, https://www.re-
uters.com/article/us-tesla-indonesia/indonesia-says-in-early-talks-with-tesla-on-potential-invest-
ment-idINKBN26Q16I, diakses 11 Februari 2021.
Vincent Fabian Thomas, “Potensi Investasi Tesla Terganjal Karena Indonesia Tak Ramah ESG”,
https://tirto.id/potensi-investasi-tesla-terganjal-karena-indonesia-tak-ramah-esg-gaa9, diakses 11
Februari 2021.

208
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan

Kehadiran regulasi yang stabil dan B. Kebijakan Teknis: Mendukung


berkesinambungan juga dibutuhkan un- Ekosistem Kendaraan Listrik?
tuk menciptakan kondisi penerimaan Perpres No. 55 Tahun 2019 secara
publik terhadap kendaraan listrik. Trans- umum mengatur tentang percepatan
formasi energi semacam ini pernah di- pengembangan industri dan pemberian
alami oleh Indonesia pada tahun 2007, insentif, penyediaan infrastruktur pengi-
yaitu konversi minyak tanah ke gas elpiji. sian listrik dan pengaturan tarif tenaga
Pada awalnya terdapat resistensi besar listrik, teknis kendaraan, perlindungan
di masyarakat, bahkan kerap kali terjadi lingkungan hidup, dan koordinasi pelak-
ledakan pada masa adaptasi penggunaan sanaan. Perpres ini mengamanatkan
gas di rumah tangga.56 Namun demikian, pembentukan berbagai regulasi yang leb-
pada akhirnya karena tidak ada pilihan ih teknis. Setidaknya terdapat 14 Peratur-
lain bagi masyarakat selain beradaptasi an Menteri yang harus ditetapkan agar
maka kebijakan ini dapat mengubah ke- ketentuan dalam Perpres dapat terlak-
biasaan masyarakat dalam penggunaan sana. Menteri yang diberikan delegasi
minyak tanah menjadi gas. untuk mengatur lebih lanjut adalah Men-
Transformasi dari kendaraan ber- teri Koordinator Bidang Kemaritiman
bahan bakar fosil ke kendaraan listrik dan Investasi,57 Menteri Perindustrian,58
memiliki dimensi perubahan yang jauh Menteri Perhubungan,59 Menteri Keuan-
lebih besar, karena bukan saja mengubah gan,60 Menteri Dalam Negeri,61 Menteri
kebiasaan tetapi juga budaya masyarakat Perdagangan,62 Menteri Kehutanan dan
dalam menggunakan kendaraan dan ba- Lingkungan Hidup,63 dan Menteri Energi
han bakarnya. Oleh karena itu, mutlak dan Sumber Daya Mineral.64
diperlukan regulasi dalam bentuk yang Menteri Perindustrian mendapatkan
kuat dan menjamin stabilitas perubahan. porsi paling banyak untuk menetapkan
56
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Konversi Mitan ke Gas, (Direktorat Jenderal Minyak
dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, tt), hlm. 33.
57
Indonesia, Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor
Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan, LN Tahun 2019 Nomor 146,
Pasal 34 ayat 5.
58
Ibid., Pasal 2 ayat 3, Pasal 4 ayat 2, Pasal 8 ayat 2, Pasal 11 ayat 3, Pasal 12 ayat 3, dan Pasal 13
ayat 2.
59
Ibid., Pasal 29 ayat 7, Pasal 31 ayat 3 dan 4.
60
Ibid., Pasal 12 ayat 3.
61
Ibid., Pasal 19 ayat 3.
62
Ibid., Pasal 12 ayat 3.
63
Ibid., Pasal 33.
64
Ibid., Pasal 27.

209
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220

peraturan, yakni sebanyak enam Pera- Kehadiran lembaga atau tim khusus
turan Menteri Perindustrian. Lainnya, untuk percepatan program kendaraan listr-
dua Peraturan Menteri Perhubungan dan ik ini dapat diartikan sebagai upaya untuk
masing-masing satu Peraturan Menteri mengharmoniskan kebijakan antar sektor
untuk sektor Pemerintahan Dalam Neg- dan kementerian/lembaga terkait. Di sisi
eri, Perdagangan, Keuangan, Lingkun- lain, kehadiran lembaga khusus ini berpo-
gan Hidup, Energi dan Sumber Daya tensi akan menambah rantai birokrasi dan
Mineral dan Kemaritiman. menghambat percepatan program terse-
Pembentukan lembaga khusus juga but. Seluruh Kementerian yang terlibat da-
diamanatkan dalam Perpres No. 55 Ta- lam tim ini sebaiknya memastikan bahwa
hun 2019, bukan hanya satu melainkan keberadaan tim khusus berdampak positif
dua lembaga dengan nomenklatur Tim terhadap percepatan produksi dan peng-
Koordinasi Percepatan Program Kend- gunaan kendaraan listrik di Indonesia.65
araan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
dan Tim Kelompok Kerja Percepatan Pro-
gram Kendaraan Bermotor Listrik Berba-
sis Baterai. Menteri Koordinator Bidang
Kemaritiman dan Investasi ditugaskan
untuk mengatur tata kerja kedua tim
tersebut.

Hal ini sesuai dengan Pidato Presiden Republik Indonesia pada Sidang Paripurna MPR RI dalam
65

rangka Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Periode 2019-2024. Jakarta, 24 Oktober 2019.

210
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan

Gambar 1
Gambar 1. Struktur Peraturan Pelaksana Perpres No. 55 Tahun 2019
Struktur Peraturan Pelaksana Perpres No. 55 Tahun 2019

Perpres No. 55 Tahun 2019


tentang Perecepatan Program
Kendaraan Bermotor Listrik
Berbasis Baterai (Battery
Electric Vehicle) untuk
Transportasi Jalan

Percepatan Pengembangan Penyediaan Infrastruktur


Perlindungan Lingkungan
Industri dan Pemberian Pengisian Listrik dan Teknis Kendaraan
Hidup
Insentif Pengaturan Tarif

Tarif Tenaga Listrik untuk


Spesifikasi Kendaraan Pemenuhan Persyaratan
Penglisian Kendaraan Pemberian Apresiasi Terhadap
Bermotor Listrik Berbasis Teknis dan Laik Jalan
Bermotor Listrik Berbasis Penanganan Limbah Baterai
Baterai (Peraturan Menteri (Peraturan Menteri
Baterai (Peraturan Menteri (Peraturan Menteri LHK)
Perindustrian) Perhubungan)
ESDM)

Peta Jalan Pengembangan Registrasi KBL dan Tata Cara


Kendaraan Bermotor Listrik Identifikasi Rangka Kendaraan
Berbasis Baterai (Peraturan (Peraturan Menteri
Menteri Perindustrian) Perhubungan)

Tata Cara Penghitungan


Tingat Komponen Dalam
Negeri (Peraturan Menteri
Perindustrian)

Jangka Waktu Impor


Kendaraan Bermotor Listrik
Berbasis Baterai Utuh
(Peraturan Menteri
Perindustrian, Menteri
Keuangan, dan/atau Menteri
Perdagangan)

Penahapan Tingkat
Manufaktur Komponen Utama
dan/atau Pendukung
(Peraturan Menteri
Perindustrian)

Sumber: Perpres No. 55 Tahun 2019 (Diolah oleh Penulis)

Sumber: Perpres No. 55 Tahun 2019 (Diolah oleh Penulis)

211
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220

Gambar menunjukkan bahwa Per- sistem hukum dengan kriteria tertentu.


pres No. 55 Tahun 2019 memang leb- Pertama, pengembangan teknologi masa
ih menitikberatkan aspek industri dan depan sangat membutuhkan investasi,
kelaikan kendaraan untuk digunakan oleh karena itu perlindungan hukum wa-
secara masif. Ketentuan tentang aspek jib diatur secara adil, rasional, serta me-
lingkungan hidup yang diatur dalam lindungi kepentingan hukum konsumen
Perpres sangat minim dan memberikan (publik) dan investor.67
kesan tidak dijadikan prioritas. Eksis- Kedua, pengembangan energi den-
tensi populasi kendaraan listrik di Indo- gan teknologi dan resiko tinggi membu-
nesia dan bahkan seluruh dunia sangat tuhkan rezim hukum yang komprehensif,
memberikan kontribusi baik langsung termasuk pengaturan mengenai pemberi-
maupun tidak langsung bagi lingkungan an kesempatan bagi swasta untuk berpar-
hidup, khususnya pengendalian dampak tisipasi serta hak negara untuk memung-
perubahan iklim.66 ut royalti dan melindungi kepentingan
Perpres mobil listrik dan segenap nasionalnya. Ketiga, tren teknologi masa
peraturan teknisnya seharusnya mampu depan adalah berkurangnya keterlibatan
menciptakan ekosistem hukum yang lay- perusahaan besar. Perusahaan kecil dan
ak dan komprehensif untuk mendukung individual dapat menjadi investor baik
perkembangan serta pertumbuhan kend- skala lokal maupun nasional dengan per-
araan listrik di Indonesia. Dimensi yang lindungan hukum yang maksimal.68
perlu diperhatikan bukan hanya industri Keempat, edukasi bagi konsumen
semata melainkan juga aspek lain khu- sangat penting untuk diatur karena te-
susnya lingkungan hidup yang secara knologi baru akan membutuhkan adap-
historis mendorong berkembangnya te- tasi dan kebiasaan baru. Peningkatan
knologi kendaraan listrik. kepedulian publik dapat dilakukan den-
Pendapat menarik diungkapkan gan promosi dan kampanye yang inten-
oleh Guru Besar Emeritus Hukum Ener- sif. Kelima, pemerintah wajib menetap-
gi pada Universitas Adelaide, Australia, kan rezim hukum teknologi baru yang
yaitu Adrian J. Bradbrook. Setidaknya menggantikan teknologi lama. Oleh kare-
terdapat lima alasan esensial teknologi na itu, hukum dan kebijakan tersebut ha-
masa depan harus dibentuk oleh eko- rus menempatkan teknologi baru sebagai

66
Idoan Marciano. Op. Cit. hlm. 39.
67
Adrian J. Bradbrook, “Creating Law For Next Generation Energy Technologies”, Journal of Ener-
gy and Environmental Law, (Winter 2011), hlm. 19.
68
Ibid., hlm. 20.

212
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan

satu-satunya solusi, bukan sebagai alter- gi masa depan ke masyarakat Indonesia


natif atau bahkan sebagai cadangan.69 menjadi semakin cepat.
Secara umum baik Perpres No. 55
IV. Masa Depan Kendaraan Listrik
Tahun 2019 maupun peraturan ment-
dan Pengendalian Dampak
eri yang telah ditetapkan dan mengatur
Perubahan Iklim di Indonesia
kendaraan listrik masih belum sepenuhn-
ya memenuhi lima kriteria di atas. Per- 16 bulan setelah penetapan Perpres
lindungan hukum bagi konsumen (pub- Nomor 55 Tahun 2019, akhirnya pada
lik) dan investor belum diatur secara rinci, 17 Desember 2020 Pemerintah Indone-
edukasi dan peningkatan kepedulian sia melakukan public launching Kenda-
publik juga belum jelas diatur. Perang- raan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
kat regulasi ini juga belum menempatkan (KBLBB). Dalam Siaran Pers yang dirilis
kendaraan listrik sebagai satu-satunya oleh Kementerian Energi dan Sumber
solusi bagi publik dalam menggunakan Daya Mineral, disebutkan salah satu tu-
kendaraan. Hal yang telah diatur dengan juan percepatan program KBLBB adalah
cukup baik adalah terkait insentif (fiskal untuk mengurangi tekanan pada neraca
dan nonfiskal), keselamatan berkendara, pembayaran Indonesia akibat impor ba-
teknis kendaraan, dan teknis penyediaan han bakar minyak. Implikasinya adalah
infrastruktur. peningkatan ketahanan energi nasional.
Oleh karena itu, penggunaan energi ter-
Pemberian kesempatan bagi swasta
barukan dan gas sebagai energi primer
untuk pengembangan kendaraan listrik
pada pembangkit listrik menjadi kenis-
juga telah diatur dengan baik, khususnya
cayaan. Sehingga kualitas udara dapat
pada sektor hulu industri produksi kend-
meningkat dan mendukung penguran-
araan listrik. Namun demikian, pada sek-
gan emisi GRK secara nasional.70
tor hilir yaitu penyediaan infrastruktur
pengisian dan penggantian baterai untuk Pernyataan Menteri Energi dan Sum-
tahap awal akan dilakukan oleh badan ber Daya Mineral tersebut sesuai den-
usaha milik negara. Pemerintah perlu gan target pemanfaatan energi terbaru-
memikirkan pemberian kesempatan bagi kan pada bauran energi nasional yang
swasta dalam rangka mengembangkan ditetapkan dalam Peraturan Presiden
infrastruktur penunjang kendaraan lis- Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana
trik untuk membantu penetrasi teknolo- Umum Energi Nasional (RUEN) sebe-

69
Ibid.
70
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Sambut Era Kendaraan Listrik,
Pemerintah Lakukan Public Launching Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, Siaran Pers Nomor 341.
Pers/04/SJI/2020 tanggal 17 Desember 2020.

213
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220

sar 23%.71 Namun demikian, realisasi bagai catatan, bahwa Perpres Nomor 55
pemanfaatan energi terbarukan pada Tahun tidak mengatur secara detail ter-
bauran energi nasional hingga Mei 2020 kait pengolahan limbah.
tercatat masih jauh dari target yaitu sebe- Ketiga, insentif fiskal (berupa pengu-
sar 14,21% yang didominasi dari energi rangan atau bahkan penghapusan pajak
panas bumi.72 tertentu) dan non fiskal dilakukan diser-
Bauran energi terbarukan sebagai en- tai pemberian disinsentif terhadap kend-
ergi primer pada pembangkit listrik me- araan yang menggunakan bahan bakar
mang menjadi salah satu syarat mutlak fosil. Tanpa hal ini, maka transformasi
bagi keberlanjutan kendaraan listrik dan penggunaan kendaraan dari konvension-
berimplikasi pada pengendalian dampak al ke berbasis listrik tidak akan berjalan
perubahan iklim di Indonesia. Selain itu, dengan progresif. Pemerintah juga perlu
setidaknya terdapat empat syarat lain mempertimbangkan pemberian subsidi
yang harus dipenuhi, Pertama, pengatur- harga untuk mempercepat pertumbuhan
an ketat kegiatan pertambangan khusus penggunaan kendaraan listrik. Masalah
terkait mineral bahan baku baterai. Pen- harga sangat mempengaruhi tingkat pen-
ingkatan standar keamanan dan kesela- jualan kendaraan listrik pada suatu neg-
matan lingkungan menjadi wajib dilaku- ara.73
kan untuk menghindari kerusakan alam Terakhir, pengaturan komprehensif
akibat pertambangan. dan terintegrasi terkait kendaraan lis-
Kedua, mekanisme pengolahan lim- trik sejak industri hulu sampai dengan
bah baterai wajib tersedia terlebih dahulu hilir perlu ditetapkan dalam peraturan
sebelum adanya peningkatan penggu- perundang-undangan yang memberi-
naan kendaraan listrik secara signifikan. kan kepastian hukum baik bagi investor,
Pemerintah dan publik tentu tidak meng- publik, maupun bagi lingkungan. Per-
inginkan adanya kasus pencemaran gantian rezim yang selalu identik dengan
lingkungan akibat limbah baterai. Oleh bergantinya kebijakan memungkinkan
karena itu, instalasi pengolahan limbah terjadinya gangguan dalam pengemban-
perlu diatur dengan rinci dan ketat. Se- gan kendaraan listrik. Meskipun demiki-

71
Indonesia, Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional Lam-
piran I, LN Tahun 2017 Nomor 43.
72
Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Update Kinerja Subsektor
EBTKE, (Jakarta: Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian En-
ergi dan Sumber Daya Mineral, 2020).
73
Jonathan J. Gomez Vilchez dan Christian Thiel, “The Effect of Reducing Electring Car Purchase
Incentives in the European Union”, World Electric Vehicle Journal, (2019), hlm. 10.

214
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan

an, pada tahap tertentu perlu dilakukan perundang-undangan yang lebih kuat
penyempurnaan kebijakan jika terjadi dan dapat menjangkau seluruh sektor
kondisi stagnan. terkait, termasuk pemerintah daerah.
Peraturan perundang-undangan terkait
V. Penutup kendaraan listrik baik dilevel nasion-
Kendaraan listrik adalah salah satu al maupun daerah wajib harmonis dan
harapan bagi dunia untuk mengenda- menunjukkan komitmen yang kuat bagi
likan dampak perubahan iklim. Indonesia pengembangan program tersebut.
berkewajiban untuk berperan aktif dalam Regulasi yang diperlukan untuk men-
upaya tersebut sebagai negara yang ber- dukung percepatan program kendaraan
komitmen dalam Paris Agreement. Oleh listrik adalah meningkatkan penggunaan
karena itu, Indonesia perlu mempelajari energi terbarukan pada pembangkit lis-
keberhasilan Tiongkok, Uni Eropa, dan trik, mengatur kegiatan pertambangan
Amerika Serikat dalam mengimplemen- pada bahan baku baterai secara cermat,
tasikan regulasi kendaraan listrik. menyediakan fasilitas dan sistem pengo-
Perpres No. 55 Tahun 2019 sebagai lahan limbah baterai yang memadai sebe-
instrumen hukum utama percepatan lum adanya meningkatkan penggunaan
program kendaraan listrik perlu mem- kendaraan listrik, memberikan insentif
perkuat perlindungan hukum bagi pub- kepada kendaraan listrik dan disinsen-
lik dan investor, mengatur promosi dan tif terhadap kendaraan konvensional,
edukasi kepada publik, serta memastikan serta mengatur kendaraan listrik secara
tidak adanya tumpang tindih kewenan- komprehensif dan terintegrasi dengan
gan antar instansi. Jika diperlukan, RUEN peraturan perundang-undangan yang
sebaiknya disesuaikan agar lebih progre- memberikan kepastian hukum baik bagi
sif pada target produksi dan penggunaan investor, publik, dan lingkungan. Jika ti-
kendaraan listrik, khususnya roda empat. dak meregulasi lima hal tersebut maka
akan menjadi bom waktu bagi kondi-
Pemerintah juga perlu mempertim-
si lingkungan hidup dan pengendalian
bangkan untuk mengatur kendaraan
dampak perubahan iklim. Kondisi seper-
listrik melalui bentuk peraturan perun-
ti ini tidak menjadikan kendaraan listrik
dang-undangan yang hierarkinya lebih
sebagai solusi, justru berpotensi menjadi
tinggi dari peraturan presiden, mengin-
masalah baru.
gat urgensi pengaturan dan keterlibatan
banyak pemangku kepentingan. Peratur- Negara wajib memastikan bahwa
an Pemerintah atau bahkan Undang-Un- kebijakan transformasi energi sebagai
dang dapat menjadi pilihan peraturan upaya pengendalian dampak perubahan

215
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220

iklim bukan hanya business as usual se-


mata, perlu adanya intervensi yang kon-
sisten dan terintegrasi. Jika tidak, maka
Indonesia akan kurang berkontribusi
dalam pengendalian dampak perubahan
iklim dan hanya dapat menjadi penonton
perubahan modernisasi energi di dunia.

216
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan perundang-undangan Deployment,”. Congressional Resear-


ch Service. 2019.
Indonesia. Undang-Undang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan, UU Direktorat Jenderal Pengendalian Peru-
No. 12 Tahun 2011, LN Tahun 2011 bahan Iklim. Laporan Inventarisasi Gas
No.82, TLN No. 5234). Rumah Kaca dan Monitoring, Pelaporan,
dan Verifikasi 2020. Jakarta: Direktorat
_______. Undang-Undang Pengesahan Pa-
Jenderal Pengendalian Perubahan Ik-
ris Agreement to the United Nations Fra-
lim, Kementerian Lingkungan Hidup
mework Convention on Climate Change
dan Kehutanan Republik Indonesia.
(Persetujuan Paris atas Konvensi Ke-
2020.
rangka Kerja Perserikatan Bangsa-bang-
sa Mengenai Perubahan Iklim), UU No. _______. Statistik 2019. Jakarta: Direktorat
16 Tahun 2016, LN Tahun 2016 No- Jenderal Pengendalian Perubahan Ik-
mor 204, TLN No. 5939) lim, Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Republik Indonesia.
_______. Peraturan Presiden Rencana
2020.
Umum Energi Nasional, Perpres No. 22
Tahun 2017, LN Tahun 2017 No. 43). Gordon, Deborah et.al. Policy Priorities
for Advancing the U.S. Electric Vehicle
_______. Peraturan Presiden Percepatan
Market. Washington D.C: Carnegie
Program Kendaraan Bermotor Listrik
Endowment for International Peace
Berbasis Baterai (Battery Electric Vehic-
Publication Department. 2012.
le) untuk Transportasi Jalan, Perpres
No. 55 Tahun 2019, LN Tahun 2019 Hamilton, Jamie, et al. Electric Vehicles Set-
No. 146). ting a Course for 2030. London: Deloit-
te Insights. 2020.
Buku
He, Hui et al. Assessment of Electric Car
Adiatma, Julius Christian dan Idoan Mar-
Promotion Policies in Chinese Cities.
ciano. Ringkasan untuk Para pembuat
Washington DC: International Coun-
Kebijakan: Peranan Kendaraan Listrik
cil on Clean Transportation. 2018.
dalam Dekarbonisasi Sektor Transportasi
Darat Indonesia. Jakarta: Institute for Howell, Sabrina et.al. Leapfrogging or
Essential Services Reform. 2020. Stalling Out? Electric Vehicles in China.
Cambridge: Harvard Kennedy Scho-
_______. The Role of Electric Vehicles in De-
ol. 2015.
carbonizing Indonesia’s Road Transport
Sector. Jakarta: Institute for Essential Indrati S, Maria Farida. Ilmu Perundang-
Services Reform. 2020. -undangan Jenis, Fungsi, dan Materi
Muatan. Yogyakarta: Penerbit Kanisi-
Canis, Bill et.al., “Vehicle Electrification:
us. 2019.
Federal and State Issues Affecting

217
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220

International Energy Agency, “Global EV Artikel jurnal/media massa


Outlook 2020: Entering the Decade of Bradbrook, Adrian J. “Creating Law For
Electric Drive?,” International Energy Next Generation Energy Technologi-
Agency. 2020. es,” Journal of Energy and Environmen-
Intergovermental Panel on Climate tal Law, Winter 2011.
Change, Global Warming of 1.5 oC an Chan, C. C. “The Rise and Fall of Electric
IPCC Special Report on the impacts of Vehicles in 1828-1930: Lessons Lear-
global warming of 1.5 oC pre-industrial ned,” Proceedings of the IEEE, Vol. 101,
levels and related global greenhouse gas No.1, Januari, 2013.
emission pathways, context of strengthe-
ning the global response to the threat of Csamangó, Erika Farkas. “The Legal
climate change, sustainable development, Environment of Electromobility in
and efforts to eradicate poverty Summary Hungary,”  Journal of Agricultural and
for Policymakers. Switzerland: Intergo- Environmental Law, 2020.
vermental Panel on Climate Change. Coffin, David dan Jeff Horowitz. “The
2018. Supply Chain for Electric Vehicle Bat-
Manan, Bagir. Teori dan Politik Konstitusi. teries,” United States International Tra-
Yogyakarta: FH UII Press. 2003. de Commission, Journal of International
Commerce and Economics, 2018.
Marciano, Idoan. Mengembangkan Ekosis-
tem Kendaraan Listrik di Indonesia Pela- Ding, Ning, K. Prasad, dan T.T.Lie, “The
jaran dari Pengalaman Amerika Serikat, Electric Vehicle: a Review,” Interna-
Norwegia, dan Cina. Jakarta: Institute tional Journal of Electric and Hybrid Ve-
for Essential Services Reform. 2021. hicle, Januari 2017.
Niestadt, Maria dan Amalie Bjorna- Jurdi, Fajlurrahman. “Format Kekuasaan
vold, “Electric Road Vehicles in the Presiden dalam UUD NRI 1945 (Rela-
European Union: Trends, Impacts, si Horizontal dan Vertikal kekuasaan
and Policies,” European Parliament Presiden dalam Sistem Presidensi-
Briefing. 2019. al),” Jurnal Amanna Gappa, Vol 25 No.
Wang Tao. “Recharging China’s Electric 2, September 2017.
Vehicle Policy,” Carnegie-Tsinghua Listiningrum, Prischa. “Eksistensi dan
Center for Global Policy, Policy Out- Kedudukan Peraturan Presiden
look. 2013. dalam Hierarki Peraturan Perun-
Wappelhorst, Sandra et.al. Analyzing Poli- dang-undangan di Indonesia,” Jurnal
cies to Grow the Electric Vehicle Market Arena Hukum, Vol 12 No. 2, Agustus
in European Cities. Berlin: Internatio- 2019.
nal Council on Clean Transportation Vilchez, Jonathan J. Gomez dan Christian
White Paper. 2020. Thiel, “The Effect of Reducing Elec-
tring Car Purchase Incentives in the

218
Asrul Ibrahim Nur dan Andrian Dwi Kurniawan
Proyeksi Masa Depan Kendaraan Listrik di Indonesia: Analisis Perspektif Regulasi dan Pengendalian
Dampak Perubahan Iklim yang Berkelanjutan

European Union,” World Electric Vehi- rut Jenis (Unit) 2017-2019”, https://
cle Journal, 2019. www.bps.go.id/indicator/17/57/1/
van Mierlo, Joeri. “The World Electric Ve- jumlah-kendaraan-bermotor.html,
hicle Journal, The Open Access Jour- diakses 2 Februari 2021.
nal for the e-Mobility Scene,” World Direktorat Jenderal Minyak dan Gas
Electric Vehicle Journal, 2018. Bumi, Konversi Mitan ke Gas. Direk-
Perry, Amanda. “An Ideal Legal System torat Jenderal Minyak dan Gas Bumi,
for Attracting Foreign Direct Invest- Kementerian Energi dan Sumber
ment? Some Theory and Reality,” Daya Mineral Republik Indonesia,
American University International Law tanpa tahun.
Review, Vol 15, Issue 6, 2000. Direktorat Jenderal Energi Baru, Terba-
Poczter, Sharon L. dan Luka M. Jankovic. rukan, dan Konservasi Energi. Update
“General Motors: The Electric Revo- Kinerja Subsektor EBTKE. Jakarta: Di-
lution,” Journal of Business Case Stud- rektorat Jenderal Energi Baru, Ter-
ies, Second Quarter 2014. barukan, dan Konservasi Energi Ke-
menterian Energi dan Sumber Daya
Santoso, Arif Dwi. “Penerapan Biaya Mineral. 2020.
Lingkungan dalam Perlindungan
Sumberdaya Alam dan Kelestar- European Commission. “A European
ian Lingkungan,” Jurnal Rekayasa Strategy for Low-Emission Mobility.”
Lingkungan, Vol. 11, No. 1, Juni 2018. European Commission, Communi-
cation from the Commission to the
Xu, C., Dai, Q., Gaines, L. et al., “Future European Parliament, The Council,
material demand for automotive lith- The European Economic and Social
ium-based batteries.” Communication Committee and the Committee of the
Materials,  https://doi.org/10.1038/ Regions. 2016.
s43246-020-00095-x. 2020.
Hui He, China New Energy vehicle Market
Yuanan Hu, et.al., “Retired Electric Vehi- and Policies. The International Council
cle (EV) Batteries: Integrated Waste on Clean Transportation. 2020.
Management and Research Needs,”
American Chemical Society, Environ- International Energy Agency, United Sta-
mental Science and Technology. 2017. tes-Policies and Legislation, http://
www.ieahev.org/by-country/uni-
Lain-lain ted-states-policy-and-legislation/.
Badan Nasional Penanggulangan Benca- Diakses 15 Februari 2021.
na, https://www.bnpb.go.id/info- Iskan, Dahkan. “Manufacturing Hope
grafis/kejadian-bencana-tahun-2019, 123: Main-Main Nasib Ahli yang Ma-
diakses tanggal 8 Februari 2021. hal”, https://www.jpnn.com/news/
Badan Pusat Statistik, “Perkembangan main-main-nasib-ahli-yang-mahal-
Jumlah Kendaraan Bermotor Menu- ?page=3, diakses 2 Februari 2021.

219
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, Vol. 7, No. 2, 2021: Halaman 197 - 220

Jong, Hans Nicholas, “Indonesia Won’t tps://katadata.co.id/arsip/analisis-


Sacrifice Economy for More Ambiti- data/602de2e0ee7f6/rapor-indone-
ous Emissions Cuts”, https://news. sia-menahan-laju-perubahan-iklim,
mongabay.com/2020/04/indonesia- diakses 31 Maret 2021.
-emissions-reduction-climate-carbon- Reuters, Indonesia says in early talks
-economy-growth/ , diakses 8 Febru- with Tesla on potential investment,
ari 2021. https://www.reuters.com/article/
Kementerian Energi dan Sumber Daya us-tesla-indonesia/indonesia-says-
Mineral Republik Indonesia. Sambut -in-early-talks-with-tesla-on-poten-
Era Kendaraan Listrik, Pemerintah Laku- tial-investment-idINKBN26Q16I, di-
kan Public Launching Kendaraan Bermo- akses 11 Februari 2021.
tor Listrik Berbasis Baterai. Siaran Pers Vincent Fabian Thomas, Potensi Investa-
Nomor 341.Pers/04/SJI/2020 tanggal si Tesla Terganjal Karena Indonesia
17 Desember 2020. Tak Ramah ESG, https://tirto.id/po-
Kurniawan, Ruly. “Pelan tapi Pasti, tensi-investasi-tesla-terganjal-karena-
Jumlah Kendaraan Listrik di In- -indonesia-tak-ramah-esg-gaa9, diak-
donesia Mencapai 2.278 Unit”, ses 11 Februari 2021.
https://otomotif.kompas.com/
read/2020/09/09/090200215/pelan-
-tetapi-pasti-populasi-kendaraan-lis-
trik-di-indonesia-2278-unit, diakses 2
Februari 2021.
McKinsey, McKinsey Electric Vehicle Index:
Europe Cushions a Global Plunge in EV
Sales, https://www.mckinsey.com/
industries/automotive-and-assem-
bly/our-insights/mckinsey-electric-
-vehicle-index-europe-cushions-a-
-global-plunge-in-ev-sales#, diakses
15 Februari 2021.
Moriarty, Patrick dan Stephen Jia Wang.
“Can Electric Vehicles Deliver Energy
and Carbon Reductions?,” (disam-
paikan pada The 8th International Con-
ference on Applied Energy Proceedings),
2017.
Pusparisa, Yosepha. “Rapor Indonesia
Menahan Laju Perubahan Iklim”, ht-

220

Anda mungkin juga menyukai