Makalah Roda Gigi
Makalah Roda Gigi
MAKALAH
OLEH:
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
C. BAB 3 PENUTUP.....................................................................................12
Kesimpulan................................................................................................12
Saran..........................................................................................................12
D. DAFTAR PUSTAKA................................................................................13
II
DAFTAR TABEL
III
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 roda gigi………………………………………………………………3
Gambar 2.2 roda gigi spur…………………………………………………………3
Gambar 2.3 roda gigi dalam……………………………………………………….3
Gambar 2.4 roda gigi bevel………………………………………………………..4
Gambar 2.5 roda gigi miring………………………………………………………4
Gambar 2.6 roda gigi cacing………………………………………………………5
Gambar 2.7 gambar satuan roda gigi matic……………………………………….8
IV
BAB I
PENDAHULUAN
1
2.4 TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas UTS dari
Bapak Erwin Komara Mindarta dan diharapkan mahasiswa mampu memahami
tata cara pembuatan roda gigi yang benar, klasifikasi,penghitungan, dan peralatan
yang digunakan dalam pembuatan roda gigi tersebut agar dapat
mengaplikasiakannya dengan baik apalagi dalam matic transmisi/MT.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Gambar 2.1
Jenis jenis roda gigi :
Spur
Spur merupakan roda gigi yang paling sederhana, yang terdiri dari silinder
atau piringan dengan gigi-gigi yang terbentuk secara radial. Ujung dari
gigi-giginya lurus dan tersusun opular terhadap aksis rotasi. Roda gigi ini
hanya dapat dihubungkan secara opular.
Roda gigi bevel dapat berwujud lurus seperti spur atau spiral seperti roda
gigi heliks. Keuntungan dan kerugiannya sama seperti perbandingan
selang spur dan roda gigi heliks.
2
Gambar 2.4 ( gambar roda gigi bevel)
Gambar 2.5
3
Gambar 2.6
Roda gigi lurus Roda gigi paying Roda gigi paying spiral
(straight spur gear) (hypoidbevel gear) (spiral bevel gear)
4
Roda gigi miring ganda
(herringbone)
_ _
5
Cara kerja transmisi otomatis ini dimulai dari torque conventer
yang berfungsi sebagai kopling mekanikal sehingga lewat komponen ini
torsi ditransfer dengan mekanisme pompa dan turbin. Baling-baling
pertama di dalam torque conventer bekerja sebagai pompa yang dikopel
langsung memakai mesin. Yang kedua mengkopel langsung turbin dengan
planetary gear dan yang terakhir berfungsi sebagai stator untuk
mengembangkan opula 2 baling-baling menjadi 3 baling-baling. Pada saat
cara kerja transmisi otomatis berjalan, baling-baling yang terkopel ke
mesin berputar untuk memompa oli transmisi pada ruangan tertutup.
Kemudian tekanan oli dipakai untuk mendorong turbin. Sistem ini
menghasilkan peningkatan torsi pada turbin saat RPM mesin mengalami
peningkatan.
Gambar 2.7
Torque conventer
6
Torque coventer merupakan komponen transmisi otomatis yang
dipasang pada bagian input shaft transmisi dan dikencangkan dengan baut
ke flywheel crankshaft. Komponen ini biasanya diisi dengan minyak
transmisi otomatis (ATF) yang berguna untuk memperbesar momen mesin
dan akan dilanjutkan ke bagian transmisi. Selain untuk memperbesar
momen yang dihasilkan mesin, komponen transmisi otomatis yang satu ini
juga berfungsi sebagai kopling otomatis untuk memindah atau memutus
momen mesin ke transmisi. Torque conventer juga bekerja untuk
memperlembut mesin, meredam getaran, dan menggerakkan pompa oli.
Manual linkage
Meskipun transmisi otomatis melakukan perpindahan gigi secara
otomatis, namun jenis transmisi ini tetap mempunyai dua buah linkage
yang membuatnya masih mungkin dioperasikan secara manual oleh
pengemudi yang terhubung dengan transmisi otomatis. Manual linkage
merupakan komponen transmisi otomatis yang berupa selector lever
dengan kabel, akselerator, dan kable throttle.
7
Komponen utama lain dari opula transmisi otomatis adalah
automatic transmission fluida atau oli khusus yang dicampur dengan
berbagai bahan tambahan untuk dipakai melumasi transmisi ini.
Komponen transmisi otomatis ini opular dengan sebutan automatic
transmission fluid atau ATF untuk membedakannya dengan jenis minyak
yang lain. Transmisi otomatis harus mengunakkan ATF yang telah
ditentukan karena jika menggunakan yang lain, hal ini bisa berakibat pada
menurunnya kemampuan transmisi itu sendiri. Pemeriksaan level minyak
juga harus selalu dilakukan untuk memastikan bahwa transmisi bisa
bekerja dengan benar. Pemeriksaan pada komponen transmisi otomatis ini
biasanya dilakukan saat mesin melakukan perputaran idle dan transmisi
memiliki suhu kerja normal serta tuas transmisi berada pada posisi P.
1. Perbandingan putaran
n1 z2
i= =
n2 z1
Dimana :
n1= putaran gigi 1 (rpm)
8
n2 = putaran gigi 2 (rpm)
z1 = jumlah gigi 1 ( buah )
z2 = jumlah gigi 2 ( buah )
i= perbandingan putaran ( factor reduksi )
5. Kecepatan ( V )
6. Gaya tangesial ( Ft )
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Roda gigi merupakan suatu elemet mesin yangsangat penting dan
di perlukaqnkarena fungsinya yang sangat vital, sebagai suatu elemen
pemindahan daya yang di perlukan oleh banyak mesin dalam proses
manufaktur. Walupun pembuatannya sangat sulit karena memerlukan
tingkat keakuratan yang tinggi disertai profilnya yang sangat khusus.
3.2 SARAN
Kami merasa dengan sistim pembelajaran seperti ini, yakni dengan
membuatmahasiswa aktif mencari ilmu dan perkembangan teknologi
sekarang ini secaraindividu / kelompok tanpa refernsi dari dosen pengajar
sangatlah baik khususnyabagi mahasiswa. Dan dengan sistim seperti itu
juga dapat memupuk sikap rasakeingintahuan yang tinggi dari mahasiswa
10
terhadap perkembangan teknologisekarang ini terutama dalam dunia
manufactur yang semakin canggih.
DAFTAR PUSTAKA
https://desisaryana.blogspot.com/2018/04/makalah-roda-gigi.html?m=1
http://p2k.itbu.ac.id/ind/1-3059-2950/Roda-Gigi_135244_itbu_roda-gigi-
itbu.html
https://teknikjaya.co.id/fungsi-roda-gigi-dan-penggunaannya/
https://www.gardaoto.com/blog/cara-kerja-sistem-transmisi-otomatis-
pada-mobil-matic
https://www.semisena.com/pengertian-fungsi-komponen-cara-kerja-
transmisi-otomatis.html
http://www.griding.com
http://www.engineeringfundamentals.com
11
CONTOH SOAL
1. Roda gigi lurus dengan diameter tusuk 50 mm, jumlah gigi 40 , maka
besar modulnya adalah ………
2. Jika kita akan mengefrais roda gigi lurus dengan jumlah gigi Z=38,
rasio kepala pembagi (i) = 40:1, dan lubang piringan yang digunakan
19, maka setiap pembagian gigi engkol kepala pembagi diputar …
Diketahui Z = 38
I = 40:1
12
Ditanya Piring pembagi =19
Penyelesaian
⇔ N= 40/Z
⇔ N= 40/38
⇔ N= 20/19
⇔ N= 1(1/19)
Jadi berdasarkan data tersebut dapat diketahui jika untuk membuat
roda gigi lurus dengan Z = 38 dengan rasio i = 40:1 membutuhkan 1
kali putaran ditambah 1 lubang
Diketahui : m = 2
δ = 10 derajat
z = 30
hf = 1,25 m
ditanya dp ….?
Jawab :
4. Akan mengefrais roda gigi lurus dengan jumlah gigi z = 24, jika
perbandingan roda gigi cacing dan poros cacing pada kepala pembagi
I= 40 : 1 , maka setiap penggantian gigi engkol kepala pembagi diputar
……
13