Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FEBI REZKI ARJUNA

NPM : 195210593
MATKUL : MANAJAMEN KEUANGAN

RESUME CAPM

Pengertian Capital Asset Pricing Model (CAPM)


Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan model untuk menentukan harga
suatu asset. Model ini mendasarkan diri pada kondisi ekuilibrium. Dalam keadaan
ekuilibrium tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal untuk suatu saham
akan dipengaruhi oleh risiko tersebut.
 
Jika kita perhatikan perumusan standar CAPM maka sebenarnya pembentukan model
tersebut menggunakan serangkaian asumsi penyederhanaan. Pengujian suatu model bukanlah
pada realistis tidaknya asumsi-asumsi yang dipergunakan, tetapi pada seberapa tepat model
tersebut mencerminkan realitas. Meskipun demikian dijelaskan bagaimana kalau sebagian
asumsi-asumsi tersebut dilonggarkan, yaitu bagaimana kalau short selling tidak
diperkenankan dan bagaimana kalau tidak bisa dijumpai adanya Rr Hasilnya ternyata CAPM
yang standar tidaklah banyak mengalami perubahan.

B.            Pengertian Arbitrage Pricing Theory


Arbitrage Pricing Theory adalah sebuah model asset pricing yang didasarkan pada
sebuah gagasan bahwa pengembalian sebuah aset dapat diprediksi dengan menggunakan
hubungan yang terdapat diantara aset yang sama dan faktor-faktor resiko secara umum. Teori
ini dibuat oleh Stephen Ross pada tahun 1976. Teori ini memprediksi hubungan tingkat
pengembalian sebuah portofolio dan pengembalian dari aset tunggal melalui kombinasi linear
dari banyak variabel makro ekonomi yang mandiri.

Tingkat keuntungan dari setiap sekuritas yang diperdagangkan di pasar keuangan terdiri
dari dua komponen, yaitu :
         Tingkat keuntungan yang normal atau yang diharapkan.
         Tingkat keuntungan yang tidak pasti atau berisiko.
C.         Konsep-Konsep Penting CAPM
1.    Risiko Sistematis (Systematic Risks)
Risiko Sistematis (Systematic risks) adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan yang
berhubungan dengan seluruh pergerakan pasar saham dan tidak dapat dihindari. Resiko
sistematis atau dikenal dengan resiko pasar/resiko umum merupakan resiko yang berkaitan
dengan perubahan yang terjadi dipasar recara keseluruhan. Perubahan pasar tersebut akan
mempengaruhi variabilitas retur suatu investasi. Dengan kata lain, resiko sistematis
merupakan risiko yang tidak dapat didiversifikasi. Risiko ini timbul akibat pengaruh keadaan
perekonomian, politik dan sosial budaya, dimana mempunyai pengaruh secara keseluruhan.
Risiko ini juga disebut indivertible risk. Faktor yang mempengaruhi :
a.         Perubahan tingkat bunga 
b.        Kurs valuta asing 
c.         Kebijakan pemerintah 
d.        Daya beli masyarakat, dll
D.           Asumsi-Asumsi Capital Asset Pricing Model
Capital Asset Pricing Modelmengasumsikan bahwa para investor adalah perencana pada
suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai keadaan pasar dan
mencari mean-variance dari portofolio yang optimal. Capital Asset Pricing Model juga
mengasumsikan bahwa pasar saham yang ideal adalah pasar saham yang besar, dan para
investor adalah para price-takers, tidak ada pajak maupun biaya transaksi, semua aset dapat
diperdagangkan secara umum, dan para investor dapat meminjam maupun meminjamkan
pada jumlah yang tidak terbatas pada tingkat suku bunga tetap yang tidak berisiko (fixed risk
free rate).
E.         Hubungan Risiko Dan Keuntungan dalam Lingkup CAPM
Sejauh ini kita telah membicarakan pengukuran risiko dalam CAPM, yaitu digunakan beta
sebagai pengukur risiko (bukan lagi deviasi standar tingkat keuntungan). Kita juga tahu
bahwa investasi yang efisien adalah investasi yang memberikan risiko tertentu dengan risiko
terkecil. Dengan kata lain, kalau ada dua usulan investasi yang memberikan tngkat
keuntungan yang sama, tetapi mempunyai risiko yang berbeda, maka investor yang rasional
akan memilih investasi yang mempunyai risiko yang lebih kecil.
Berdasarkan prinsip diatas, maka untuk memasukkan faktor risiko (yang di ukur dengan beta)
kedalam penilaian (suatu) investasi. Karena nialai suatu aktiva tergantung anatara lain pada
tingkat keuntungan yang layak (=r) investasi/aktiva tersebut, maka CAPM ini kita
pergunakan untuk menentukan beberapa r yang layak untuk suatu investasi dengan
mengingat risiko investasi tersebut.
F.               Pelonggaran CAPM
a.      Short Sales Tidak Diperkenankan 
Asumsi ini merupakan salah satu asumsi yang sering ditanyakan oleh para mahasiswa
karena di Bursa Efek Jakarta sampai saat ini (pertengahan 1998) memang short sales belum
diperkenankan. Kita ingat bahwa short sales berarti menjual sekuritas yang belum dimiliki
dan menggunakan kas yang diperoleh untuk membeli sekuritas lain. Seandainya short
salestidak diperkenankan apa yang terjadi dengan CML? CML akan berhenti pada titik M.
Dengan kata lain CML hanya merupakan garis yang menghubungakan Rf dengan M. Ini
berarti bahwa M tetap merupakan portofolio yang efisien. Dalam kerangka CAPM para
pemodal akan memiliki portofolio pasar dalam kondisi ekuilibrium. Karena dalam kondisi
ekuilibrium tidak ada satu investorpun yang melakukan short selling, pelanggaran short
selling tidak akan merubah ekuilibrium. Jadi, CAPM yang sama tetap akan di peroleh
meskipun short selling tidak diperkenankan.

b.      Modifikasi Riskless Lending and Borrowing Rate


Asumsi yang menyatakan bahwa pemodal bisa menyimpan dan meminjam dengan tingkat
bungan yang sama dan bebas risiko jelas tidak realistis. Lebih realistis kalau pemodal bisa
menyimpan uangnya pada tingkat bunga yang bebas risiko (misal dengan Sertifikat Bank
Indonesia) tetapi kalau meminjam tentulah terbatas dan tingkat bunga simpanan. Sebelum
kita menggunakan asumsi tersebut, marilah kita gunakan skenario pada saat pemodal tidak
bisa menyimpan dan meminjam dengan tingkat bunga bebas risiko yang sama. Ada beberapa
model dalam Riskless Lending dan Borrowing Rate  ini yaitu:
c.       Pajak
Bentuk standar dari CAPM mengabaikan adanya pajak. Asumsi tersebut mempunyai
implikasi bahwa para pemodal bersikap indifferent untuk menerima penghasilan dalam
bentuk capital gainsataupun deviden dan bahwa para pemodal memegang portofolio sekuritas
yang berisiko yang sama. Apabila kita mengakui adanya pajak, dan terutapma bahwa pajak
atas capital gains umumnya lebih rendah dibandingkan dengan pajak atas deviden, harga
keseimbangan dari sekuritas-sekuritas tersebut akan berubah.

Anda mungkin juga menyukai