Anda di halaman 1dari 10

GANGGUAN WAHAM MENETAP PADA PASIEN DENGAN RIWAYAT

PENYALAHGUNAAN GANJA: SEBUAH LAPORAN KASUS


1
I Made Dwi Ariawan, 2Nyoman Ratep, 3Wayan Westa
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali

ABSTRACT

Gangguan waham menetap merupakan suatu gangguan psikiatri yang ditandai dengan adanya
waham yang berlangsung lama sebagai satu-satunya gejala yang mencolok.Gangguan ini
paling banyak ditemukan pada kelompok umur 40 tahun dengan angka prevalensi tercatat 24-
30 kasus per 100.000 penduduk.Sebagaimana gangguan psikotik lainnya, gangguan waham
menetap dapat terjadi tanpa penyebab yang jelas ataupun didahului dengan gangguan organik
atau riwayat penyalahgunaan zat sebelumnya.Pada laporan kasus ini dipaparkan mengenai
riwayat dari seorang laki-laki 27 tahun penderita gangguan waham menetap yang telah
menjalani perawatan. Pemeriksaan psikiatri pasien ini hanya menunjukkan mood/afek curiga,
labil/inadekuat serta pada proses pikir didapatkan isi pikir waham curiga. Pasien dengan
riwayat penggunaan ganja beberapa tahun sebelumnya dan diakui sudah tidak menggunakan
lagi.Walaupun tidak mempengaruhi penatalaksanaan bagi pasien, hubungan antara riwayat
penyalahgunaan zat dengan kejadian gangguan psikiatrik masih perlu lebih banyak dikaji
untuk melengkapi berbagai penelitian sebelumnya.

Kata kunci: Gangguan waham menetap, penyalahgunaan ganja

DELUSIONS INTERFERENCE WITH HISTORY SETTLED IN PATIENTS


MARIJUANA ABUSE; A CASE REPORT

ABSTRAK

Persisten delusional disorder is a psychiatric disorder characterized by existence of persistent


delusion as only dominant symptom. Persisten delusional disorder frequently found in mean
age 40 years, with recorded prevalence rate 24-30 cases per 100.000 population. As other
psychotic disorder, persisten delusional disorder might happen without any clear etiology or
preceded by organic disorder or drug abuse before. In this case report presented a 27 years
old male patient who undergoing treatment for persisten delusional disorder. In psychiatric
assesment found only jealousy mood with inadequate affect, and in thought process found
jealousy type delusion. This pasient with history of cannabis abuse years ago and admitted
that he already stop that habit. Although it would not interfere the treatment, further studies
about relation between history of drug abuse and incident of psychiatric disorder are needed
to complete data from previous research.

Keywords: Persistent delusional disorder, cannabis abuse


PENDAHULUAN 0,83-1,2%. Sementara, pada populasi
dunia, angka prevalensi dari gangguan ini
Gangguan waham menetap merupakan
mencapai 24-30 kasus dari 100.000 orang.4
suatu kelompok gangguan psikiatri yang
Onset gangguan waham menetap paling
meliputi serangkaian gangguan dengan
banyak ditemukan pada kelompok umur
waham-waham yang berlangsung lama,
40 tahun, dan dapat diderita oleh
sedikitnya tiga bulan, sebagai satu-satunya
kelompok usia 18-90 tahun. Gangguan ini
gejala klinis yang khas atau yang paling
lebih banyak diderita oleh wanita
mencolok dan tidak dapat digolongkan
dibandingkan pria, dengan angka rasio
sebagai gangguan mental organik,
yang bervariasi, berkisar antara 1,18-3:1.
skizofrenik, atau gangguan
Dimana pria biasanya lebih banyak
afektif.1Waham atau delusi itu sendiri
mengalami waham curiga/paranoid,
didefinisikan sebagai suatu keyakinan
sedangkan wanita umumnya mengalami
palsu yang didasarkan pada kesimpulan
waham erotomania/merasa dicintai oleh
yang salah tentang realitas eksternal yang
seseorang.3Kemunculan waham dapat
tetap bertahan meskipun sudah terbukti
terjadi semata-mata akibat gangguan
sebaliknya dan keyakinan ini biasanya
kejiwaan yang sifatnya idiopatik ataupun
tidak diterima oleh anggota lain dari
yang diinduksi oleh suatu kondisi medis
budaya atau subkultur seseorang.2Waham
maupun penggunaan zat.
yang dialami pada gangguan waham
menetap adalah waham yang bersifat Penyalahgunaan narkoba saat ini masih
nonbizzare, dalam artian bahwa tipe delusi menjadi masalah yang sulit diatasi, tidak
ini merupakan suatu kejadian yang hanya di Indonesia tapi juga di dunia.
mungkin terjadi dalam dunia nyata, seperti Ganja (Cannabis sp) merupakan jenis
misalnya merasa diikuti, merasa dicintai narkoba yang paling sering
oleh seseorang, dan merasa dikhianati serta disalahgunakan, dimana angka prevalensi
curiga terhadap pasangan.3 ketergantungan ganja di Amerika Serikat
mencapai 4,2%. Penyalahgunaan ganja
Prevalensi gangguan waham menetap di
umumnya dilakukan oleh remaja dan lebih
dunia sangat bervariasi, berdasarkan
sering pada pria dibandingkan
beberapa literatur, prevalensi gangguan
wanita.Selain memiliki efek
waham menetap pada pasien yang dirawat
ketergantungan yang sangat berbahaya,
inap dilaporkan sebesar 0,5-0,9% dan pada
beberapa penelitian terakhir menemukan
pasien yang dirawat jalan, berkisar antara
adanya peningkatan resiko terjadinya
gangguan psikiatri pada pengguna ganja. Pasien datang untuk kontrol ke Poli klinik
Sebuah penelitian yang dilakukan di jiwa karena obat habis dan ingin
Swedia, menunjukkan bahwa seseorang mengetahui perkembangan
yang menyalahgunakan ganja sejak usia 18 penyakitnya.Saat ditanya mengenai
tahun memiliki kemungkinan 2,4 kali lebih keluhan pertama pasien sehingga datang
besar untuk menderita skizoprenia.5 Pada ke poliklinik jiwa, pasien mengatakan
laporan kasus ini, dilaporkan seorang bahwa dirinya selalu merasa curiga bahwa
pasien laki-laki yang didiagnosis dengan istrinya berselingkuh dengan orang lain.
gangguan waham menetap dan memiliki Perasaan ini diakui sudah dirasakan sejak
riwayat penggunaan ganja sebelumnya. awal pernikahan pasien empat tahun yang
lalu.Perasaan curiga itu mulai dirasakan
ILUSTRASI KASUS
memberat sejak kira-kira tiga bulan yang
Pasien laki-laki berumur 27 tahun, sudah lalu setelah pasien menonton video porno
menikah, beragama Hindu, suku Bali, yang diperlihatkan oleh teman kerjanya
kewarganegaraan Indonesia, datang ke dimana pemeran wanitanya dikatakan
Poliklinik Jiwa RSUD Sanjiwani Gianyar mirip dengan istri pasien.Saat disanggah
diantar oleh istrinya. Pasien terlihat rapi, bahwa pemeran wanita di video itu
mengenakan kemeja hitam bercorak kotak- mungkin hanya mirip saja dengan istrinya,
kotak dan celana jeans biru pasien bersikeras mengatakan bahwa
panjang.Rambut pasien berwarna hitam wanita di video itu adalah istrinya, dimana
dan tersisir rapi.Kuku pasien pendek dan senyum dan gerak-gerik pemeran wanita di
terpotong rapi.Roman muka pasien tampak video sangat mirip dengan
sesuai dengan umurnya.Pasien istrinya.Sebelumnya pasien juga sering
diwawancarai dalam posisi duduk dipanas-panasi oleh teman-temannya
berhadapan dengan pemeriksa. Saat bahwa istrinya sering berselingkuh dengan
ditanya nama, umur, alamat tempat banyak pria.Hal ini sering dilakukan ketika
tinggalnya, dimana sedang berada dan pasien dan temannya sedang mabuk
siapa yang mengantar, pasien dapat minum minuman keras seperti tuak atau
menjawab dengan benar dan lancar. arak.Awalnya pasien tidak terlalu
Selama diwawancara, pasien dapat menghiraukan perkataan teman-temannya,
menjawab dengan lancar menggunakan namun setelah ditunjukkan video porno
Bahasa Indonesia. tersebut, pasien menjadi semakin curiga
dan sempat marah-marah serta memaki-
maki istrinya.Bahkan pasien dan istrinya
sempat membawa CD video porno tersebut pasien bersekolah cukup jauh dari rumah
ke sebuah tempat edit video di Denpasar, sehingga tinggal di tempat indekos.Teman-
dimana video tersebut dikatakan dibuat teman SMA pasien saat itu dikatakan yang
setahun yang lalu dan pemerannya mulai mengenalkan pasien untuk merokok
kemungkinan berasal dari Ubud. Hal ini dan minum-minuman keras. Bahkan
menyebabkan pasien semakin yakin dan pasien juga mengatakan sempat
menyudutkan istrinya. menggunakan narkoba jenis ganja selama
tiga tahun bersekolah di SMA.Sejak saat
Pasien sudah menikah selama empat tahun
itu, pasien mengatakan dirinya mulai
dan dikarunia seorang anak laki-laki yang
sering bengong dan kurang
sudah berusia tiga setengah tahun.Pasien
konsentrasi.Namun setelah lulus SMA dan
mengatakan bahwa mereka hanya sempat
berpisah dengan teman-temannya, pasien
berpacaran selama enam bulan dan
mengatakan sudah tidak mengonsumsi
langsung menikah sehingga pasien kurang
narkoba lagi.Meskipun pasien mengatakan
mengenal latar belakang istrinya.Awalnya
masih sempat beberapa kali menggunakan
istri pasien bekerja sebagai kasir di sebuah
narkoba jika dikunjungi oleh teman-teman
pusat perbelanjaan di Denpasar.Namun
masa SMA.
karena pasien sangat curiga jika istrinya
akan berselingkuh dengan kedok bekerja Sementara itu, berdasarkan wawancara
di Denpasar, pasien memaksa istrinya dengan istri pasien, dikatakan bahwa
untuk berhenti dari pekerjaannya. Bahkan pasien mulai sering marah-marah dan
pasien mengancam akan menceraikan memaki-maki dirinya sejak tiga bulan
istrinya jika permintaannya tidak dituruti. yang lalu.Pasien sering menuduh dirinya
Akhirnya istri pasien mengalah dengan selingkuh dan sering berbohong kepada
berhenti bekerja dan berdiam diri di pasien.Hal ini dikatakan mulai terjadi
rumah.Sebelum istrinya berhenti bekerja, setelah pasien mendapat video porno dari
pasien juga mengatakan sempat beberapa temannya dengan pemeran wanita yang
kali membuntuti istrinya ke tempat kerja, mirip dirinya.Istri pasien sudah mencoba
dimana pasien melihat istrinya sedang untuk menjelaskan pada pasien, namun
bercengkrama dengan teman-temannya pasien tidak mau menerima penjelasan
sambil tertawa, yang diyakini oleh pasien istrinya dan tetap bersikukuh bahwa
sedang menertawakan dirinya. wanita di video itu adalah dirinya.Pasien
dikatakan memang seorang yang
Pasien kemudian menceritakan tentang
pencemburu sejak awal mereka
masa lalunya saat SMA, dimana saat itu
menikah.Pasien selalu curiga dengan hal- masih SMA dikatakan pernah dibawa ke
hal kecil, seperti saat dirinya pulang rumah sakit oleh ibunya karena sering
malam setelah bekerja shift malam sebagai bengong dan kurang konsentrasi di
kasir atau saat dirinya tidak memberi kabar sekolah.Kemudian dari hasil pemeriksaan
karena sibuk bekerja. Pasien selalu dokter, dikatakan bahwa pasien positif
bertanya dengan nada tinggi jika dirinya pernah menyalahgunakan
pulang malam, padahal ia sudah narkoba.Sementara itu dari riwayat
menjelaskan bahwa dirinya bekerja di shift keluarga pasien, tidak ada anggota
malam dan karena pekerjaannya sebagai keluarga yang memiliki keluhan yang
kasir, dirinya pulang paling akhir karena sama dengan pasien. Riwayat gangguan
harus memastikan uang yang masuk sesuai jiwa dan penyakit sistemik di keluarga
dengan barang yang terjual. Namun pasien juga dikatakan tidak ada.
penjelasan-pejelasan seperti itu dikatakan
Lingkungan keluarga pasien dikatakan
kurang diterima oleh pasien.
cukup baik.pasien merupaka anak ketiga
Pasien sebelumnya telah banyak berobat dari tiga bersaudara. Kakak pertama,
ke pengobatan alternatif.Pasien perempuan, sudah menikah dan tinggal di
mengatakan sudah sempat empat kali Tabanan.Kakak kedua, laki-laki, juga
datang ke pengobatan alternatif, namun sudah menikah dan tinggal di
tidak ada yang memberikan hasil yang Sidakarya.Pasien lahir dan tumbuh di
memuaskan.Pasien kemudian diajak Payangan, bersama kedua orangtua dan
berobat ke puskesmas dengan keluhan saudaranya.Kemudian ayah pasien pensiun
sering curiga.Pihak puskesmas lalu dan bekerja di ladang serta beternak sapi di
memberikan obat chlorpromazine.Setelah Tegalalang.Sedangkan pasien tinggal
minum obat dari puskesmas, pasien bersama istri, anak serta ibu pasien di
dikatakan mulai lebih tenang dan mau rumah yang baru dibuat di Payangan.Di
diajak berobat ke Poliklinik Jiwa RSUD belakang rumah pasien juga terdapat
Sanjiwani Gianyar.Pada kunjungan ke rumah paman dan bibi pasien.Sebelum
poliklinik Jiwa RSUD Sanjiwani Gianyar, keluhan saat ini dialami oleh pasien,
pasien mendapat obat chlorpromazine1 pasien merupakan seorang pembuat
x50 mg dan trihexyphenidyl 1x 2 mg. tato.Dikatakan setiap hari ada saja yang
datang untuk ditato, sehingga penghasilan
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
pasien cukup lumayan dan mampu
sistemik seperti hipertensi, kencing manis
merenovasi rumah.Namun semenjak
serta penyakit jantung. Namun saat pasien
pasien sering curiga, pelanggan pasien Gangguan Waham Menetap, Aksis II ciri
mulai berkurang dan pasien juga enggan kepribadian paranoid, Aksis III riwayat
untuk bekerja karena merasa sering penggunaan obat psikotropika (ganja),
dibicarakan oleh orang yang datang.Dalam Axis IV masalah pemakaian obat
kesehariannya, pasien hanya berinteraksi psikotropika dan lingkungan lainnya, dan
dengan orang-orang di rumah, yakni ibu, Axis V GAF saat pemeriksaan adalah 80-
paman dan bibinya saja.pasien jarang 71. Pasien diterapi dengan melanjutkan
keluar rumah karena merasa selalu pemberian obat chlorpromazine1 x50 mg
dibicarakan oleh orang-orang di dan trihexyphenidyl 1x 2 mg serta
kampungnya. Pasien juga jarang mau pemberian psikoterapi suportif pada pasien
menerima teman-temannya yang datang ke dan keluarga.Keluarga pasien juga
rumah, karena merasa teman-temannya diberikan KIE (komunikasi informasi
akan menjelek-jelekkan istrinya. edukasi) tentang keadaan pasien dan agar
tetap bersabar serta terus memberikan
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien
dukungan kepada pasien dalam menjalani
dengan tanda vital dalam batas normal.
pengobatan yang cukup lama demi
Status general dan neurologis tidak
kesembuhan pasien.
ditemui adanya kelainan. Pada
pemeriksaan psikiatri didapatkan Pada kunjungan ke poliklinik jiwa kali ini,
penampilan wajar, roman muka sesuai keadaan pasien dikatakan sudah mulai
umur, kontak verbal dan visual cukup, tenang.Pasien dikatakan sudah mulai
kesadaran jernih, orientasi baik, jarang marah-marah dan rasa curiga ke
kemampuan berpikir abstrak baik, daya istri pasien juga dikatakan sudah mulai
ingat baik, intelengensia baik. Mood/afek berkurang, dimana istri pasien sudah
curiga, labil/inadekuat. Bentuk pikir non- diperbolehkan bekerja kembali di tempat
logis non-realis, arus pikir koheren, isi laundry di dekat rumah. Pasien juga sudah
pikir terdapat waham curiga.Tidak terdapat mulai bisa bekerja dengan membuat
halusinasi auditorik dan visual.Tidak lukisan, meski dikatakan pasien belum
terdapat masalah tidur dan masalah bisa membuat tato karena belum bisa fokus
mengurus diri. Psikomotor tenang saat menggambar tato dan masih merasa malu
pemeriksaan. bertemu dengan orang lain.

Pasien didiagnosis dengan Gangguan


Waham Menetap, dengan diagnosis
multiaksial sebagai berikut: Aksis I
DISKUSI memenuhi kriteria diagnosis gangguan
waham menetap dengan subtipe curiga,
Pasien pada laporan kasus ini didiagnosis
dimana pasien selalu mencurigai istri
dengan gangguan waham menetap yang
sudah berselingkuh walaupun tidak ada
termasuk dalam kelompok skizofrenia,
bukti yang cukup untuk mendukung
gangguan skizotipal, dan gangguan waham
kecurigaan pasien.
dimana kelompok ini memiliki ciri khas
gejala psikotik dan etiologi organik yang Hingga saat ini penyebab pasti dari
tidak jelas.1 Penegakan diagnosis ini sesuai gangguan waham menetap belum
dengan pedoman diagnosis DSM-IV-TR diketahui.Namun beberapa faktor telah
yang mendefinisikan gangguan waham diketahui berkaitan dengan gangguan
menetap berdasarkan beberapa kriteria, waham menetap, diantaranya faktor
yakni terdapat suatu waham nonbizarre genetik, faktor biokimia, dan faktor
yang terjadi selama minimal tiga bulan, psikologis.Hubungan faktor genetik
kriteria pasien tidak memenuhi diagnosis dengan gangguan waham menetap
skizofrenia (tidak terdapat halusinasi yang memang belum terlalu jelas. Belum
simultan, bicara kacau, serta gejala negatif didapatkan suatu gen yang berkaitan
seperti afek datar atau perilaku kacau langsung dengan kejadian gangguan ini,
lainnya), selain akibat dari waham pasien namun suatu riwayat gangguan
fungsi dan perilaku pasien cenderung kepribadian paranoid diketahui lebih
normal dan wajar, jika terdapat gangguan sering ditemukan pada kerabat tingkat
mood biasanya berlangsung singkat, dan pertama dari pasien dengan gangguan
gangguan yang terjadi tidak diakibatkan waham (4,8%) dibandingkan dengan
oleh suatu efek fisiologis langsung dari pasien kontrol (0%) dan pasien dengan
suatu zat (penyalahgunaan zat atau skizofrenia (0,8%).3Kondisi
pengobatan) atau suatu kondisi medis. hiperdopaminergik merupakan suatu faktor
Gangguan waham memiliki beberapa biokimia yang telah diketahui turut
subtipe yaitu erotomania, grandiose, berperan dalam pembentukan
curiga, persecutory, somatis, campuran, delusi/waham. Sebuah penelitian
dan tidak spesifik.2Pada kasus ini, pasien menunjukkan peningkatan
datang dengan keluhan selalu curiga pada kadarhomovanilic acid (HVA) yang
istrinya semenjak pernikahan mereka merupakan metabolit dopamin pada
empat tahun lalu dan dikatakan memberat plasma darah pasien dengan gangguan
sejak tiga bulan yang lalu. Keluhan pasien waham.6Kajian pada bidang psikologi
menunjukkan bahwa pasien dengan delusi memiliki efek samping akut dan kronis
secara selektif memilah informasi yang yang terkait dengan gangguan
tersedia. Pasien biasanya membuat suatu psikiatri.Penggunaan ganja dapat
kesimpulan berdasarkan informasi yang menyebabkan efek samping akut seperti
tidak adekuat, mengkaitkan kejadian buruk kecemasan, panik dan gejala psikotik
yang terjadi dengan kesalahan orang lain, (pada dosisi tinggi). Sementara
dan memiliki kesulitan dalam memahami penggunaan jangka panjang dapat
niat dan maksud orang lain.Pasien dengan menyebabkan ketergantungan, gangguan
gangguan waham juga umumnya membuat psikotik, serta gangguan kognitif dan
suatu keputusan berdasarkan data yang pembelajaran pada pengguna remaja.5
lebih sedikit dibandingkan orang normal.
Penelitian mengenai efek ganja terhadap
Meskipun menggunakan data yang lebih
gangguan psikiatri saat ini semakin
sedikit, pasien dengan gangguan ini sama
berkembang dengan adanya kemajuan
yakinnya dengan orang normal mengenai
pada penelitian reseptor cannabinoid dan
ketepatan keputusannya.7 Pada kasus ini,
ligand endogen. Saat ini telah diketahui
pasien tidak memiliki riwayat adanya
bahwa sistem endocannabinoid
gangguan psikiatri pada keluarganya.
merepresentasikan suatu proses
Namun pasien memang memiliki ciri
pengiriman sinyal baru pada sistem saraf
kepribadian paranoid yang merupakan
yang mengatur sistem neurotransmiter,
salah satu faktor yang dapat menyebabkan
metabolisme energi, dan fungsi imunitas.
gangguan ini.Secara psikologis,
Penggunaan ganja pada periode kritis dari
berdasarkan hasil wawancara, pasien juga
perkembangan otak, khususnya saat
tergolong sangat mudah untuk dipengaruhi
remaja, dapat menyebabkan gangguan
dan mempercayai hal-hal buruk mengenai
yang sangat besar pada sistem
istrinya yang diceritakan oleh temen-teman
endocannabinoid dan pada akhirnya
pasien, meskipun tidak ada bukti yang
akanmengganggu kinerja otak. Ganja dan
mendukung informasi tersebut.
sistem endocannabinoid memiliki interaksi
Beberapa penelitian saat ini sedang yang sangat kompleks dengan dopamin,
mencari suatu hubungan antara gamma aminobutyric acid (GABA), dan
penyalahgunaan narkoba dengan kejadian transmisi glutamat serta faktor lainnya
gangguan psikiatri.Ganja (Cannabis sp) yang merupakan neurotransmiter yang
sebagai salah satu jenis narkoba yang turut berperan dalam terjadinya suatu
paling sering disalahgunakan oleh remaja gangguan psikiatri.8Meskipun penggunaan
ganja memiliki pengaruh yang sangat di sistem limbik dan sistem ekstra
besar pada kinerja otak, tidak semua piramidal (antagonis reseptor dopamin
pengguna ganja akan mengalami suatu D2).9 Pemberian obat dari golongan ini
gangguan psikiatri. Hal ini menunjukkan juga sesuai dengan temuan yang
bahwa selain dipicu oleh penggunaan didapatkan, dimana penurunan kadar
ganja,suatu rentanan untuk mengalami dopamin, yang ditunjukkan oleh
gangguan psikiatri juga harus dimiliki oleh penurunan kadar metabolitnya yaitu
orang tersebut.Dimana pasien pada kasus homovanilic acid (HVA) berkorelasi
ini, memiliki riwayat penggunaan ganja dengan perbaikan gejala yang dialami oleh
selama tiga tahun saat bersekolah di pasien.6 Pemberian trihexyphenidyl, suatu
SMA.Meskipun mengatakan sudah agen antikolinergik,bertujuan untuk
berhenti sejak lulus SMA, namun pasien menekan efek ekstra piramidal (tremor,
masih sempat menggunakan ganja rigiditas, dan peningkatan produksi saliva)
beberapa kali jika dikunjungi oleh teman yang diakibatkan oleh obat anti-psikosis
masa SMA.Riwayat penggunaan ganja tipikal.9 Selain pemberian obat kepada
dalam jangka waktu yang cukup lama ini, pasien, pemberian psikoterapi kepada
dapat menjadi salah satu penyebab pasien dan keluarganya juga sangat
gangguan waham menetap yang dialami penting untuk dilakukan. Hal ini berkaitan
oleh pasien. Dimana pengunaan ganja pada dengan dukungan dari pihak keluarga yang
usia remaja dan adanya suatu faktor sangat penting untuk membantu
premorbid seperti ciri kepribadian kesembuhan pasien.
paranoid menjadikan pasien sangat
Prognosis pasien dengan gangguan waham
beresiko untuk mengalami suatu gangguan
menetap, selain pada ketaatan pasien
psikiatri.
menjalani pengobatan, juga sangat
Pasien pada kasus ini mendapat bergantung pada lingkungan keluarga dan
penatalaksanaan dengan pemberian obat masyarakat.Pasien pada kasus ini memiliki
berupa chlorpromazine dan keluarga yang sangat memperhatikan dan
trihexyphenidyl.Chlorpromazine termasuk terus mendukung kesembuhan
dalam kelompok obat anti-psikosis tipikal pasien.Namun pasien memang harus lebih
dari golongan phenothiazine dengan rantai berhati-hati dalam menerima informasi
aliphatic. Obat anti-psikosis tipikal bekerja yang diberikan oleh teman-temannya agar
dengan cara memblokade dopamin pada tidak percaya begitu saja tanpa alasan yang
reseptor pasca-sinaptik di otak, khususnya jelas. Pasien dengan gangguan waham
menyeluruh memiliki respon positif yang 5. Slobodan Loga, Svjetlana Loga-Zec,
sangat baik terhadap pengobatan, dimana Mira Spremo. Cannabis and
lebih dari 50% pasien akan sembuh Psychiatric Disorders. Psychiatria
sempurna ataupun mengalami perbaikan Danubina 2010;22(2):296-297
gejala.10 Pasien pada kasus ini juga 6. Morimoto K, Miyatake R, et al.
memperlihatkan respon yang positif Delusional Disorder: Molecular
terhadap pengobatan, dimana pasien saat Genetic Evidence for Dopamine
ini sudah mengalami pengurangan gejala Psychosis. Neuropsychopharmacology
curiga dan mulai jarang marah-marah. 2002;26(6):794-801
Bahkan pasien sudah mulai mempercayai 7. Conway CR, Bollini AM, et al.
istrinya untuk bekerja kembali.Sehingga Sensory Acuity and Reasoning in
pasien diharapkan untuk terus melanjutkan Delusional Disorder. Compr
pengobatan hingga mengalami Psychiatry 2002;43(3):175-178
kesembuhan sempurna. 8. Masood A. Khan, Sailaja Akella.
Cannabis-Induced Bipolar Disorder
DAFTAR PUSTAKA
with Psychotic Features: A Case
1. Rusdi Maslim. Diagnosis Gangguan Report. Psychiatry (Edgemont)
Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. 2009;6(12):44-48
Jakarta: PT. Nuh Jaya; 2001 9. Rusdi Maslim. Penggunaan Klinis
2. American Psychiatric Association. Obat Psikotropik. Edisi Ketiga.
Diagnostic and Statistical Manual of Jakarta: PT. Nuh Jaya; 2007
Mental Disorders. Fourth Edition, Text 10. Theo C. Manschreck, Nealia L. Khan.
Revision (DSM-IV-TR). Washington, Recent Advances in the Treatment of
DC:American Psychiatric; 2000 Delusional Disorder. Can J Psychiatry
3. James A. Bourgeois. Delusional 2006;51(2):114-119
Disorder. 2013. [Diakses: 5 Juni 2014]
Diambil dari:
http://emedicine.medscape.com/article/
292991-overview#showall
4. Sandeep Grover, Nitin Gupta, Surendra
Kumar Mattoo. Delusional Disorders:
An Overview. German J Psycjiatry
2006;9:62-73

Anda mungkin juga menyukai