Materi Kuliah
Materi Kuliah
Perbibitan
Ternak
Ruminansia di
Daerah
Subtropis dan
Tropis
Pemilihan Bibit
Jenis/Bangsa Sapi Potong
Klasifikasi : - bibit dasar
- Bibit induk
- Bibit sebar
Bibit: - konstitusi tubuh
- Tempramen
- kondisi tubuh
Titik Ternak untuk Meramalkan
Hasil
Morfologi tubuh
Tingkat kemurnian bangsa, untung
menduga tingkat kemampuan
berproduksi
Standart Mutu
Bibit harus sehat, bebas dari segala cacat
fisik
Bibit betina bebas cacat reproduksi
Bibit jantan, siap sebagai pejantang tidak
menderita cacat pada alat kelamin
Proses Produksi Bibit
Pemeliharaan
- Sistem penggembalaan (perorangan, badan
usaha, kelompok ternak)
- Sistem semi intensif (Penggembalaan, kandang)
- Sistem intensif (kebutuhan pakan disediakan
penuh)
Produksi
- Pembibitan bangsa murni
- Pembibitan persilangan
Seleksi bibit
Perkawinan
- Kawin alam 1 jantan : 8-10 betina
- Inseminasi buatan
- Transfer embrio
- Harus diperhatikan pengaturan penggunaan pejantan
atau semen atau embrio untuk menghindari terjadinya
perkawinan sedarah
Ternak Pengganti
- Calon bibit betina 25% replacement, 10%
pengenbangan populasi kawasan, 60% dijual ke luar
kawasan, 5% dijual ternak afkir
- Calon bibit jantan 10% terbaik bersama 25% calon bibit
betina terbaik dimasukkan uji performan
Bakalan
Kriteria sapi belum siap potong yang kisaran karkasnya
(daging dan tulang) dibawah 50% dari berat hidup
untuk dipelihara dan digemukkan
Umur potensial 1,5-2,5 tahun
Sudah dapat diukur standart perhitungan baik umur,
prosentase karkas, capaian bobot maksimal, kecepatan
adaptasi pakan dan kandang sanpai masa panen
Sapi simental dan limousin dan silangannya ada
dikisaran berat 380-500kg
Sapi PO 250-350kg
Ideal digemukkan dalam waktu singkat 100-150 hari
Jenis Sapi
Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi
(Bos) yang terdapat di dunia ada dua,
yaitu (1) kelompok yang berasal dari sapi
Zebu (Bos indicus) atau jenis sapi yang
berpunuk, yang berasal dan tersebar di
daerah tropis
(2) kelompok dari Bos primigenius, yang
tersebar di daerah sub tropis atau lebih
dikenal dengan Bos Taurus.
Bangsa Sapi Potong Tropis
Bos Indicus (Zebu) Sapi Bali
Cirinya:
Sapi Madura
berpunuk
ujung telinga meruncing Sapi Aceh
kepala panjang dahi sempit Sapi Ongole
kulit longgar dan tipis
Sapi Peranakan
lemak rendah
garing punggung tengah Ongole
cekung Sapi Brahman
kaki panjang gerak lincah
benruk tubuh sempit dan kecil
ambing kecil, produksi susu
rendah
lambat dewasa, rata2 BB
maksimal 250-650Kg
Bangsa Sapi Potong Subtropis
Bos Taurus
Sapi Shorthorn
ciri:
tidak berpunuk Sapi Hereford
ujung telinga bentuk Sapi Charolais
tumpul/bulat
Sapi Aberdeen
kepala pendek dahi lebar
kulit tebal Angus
timbunan lemak cukup tebal Sapi Simental
garis punggung lurus/rata Sapi Limaousin
tulang pinggang lebar,
menonjol keluar
kaki pendek
cepat dewasa, BB dewasa
mencapai 900Kg
Jenis sapi perah yang unggul dan paling
banyak dipelihara adalah
Sapi Shorhorn (dari Inggris), Friesian
Holstein (dari Belanda), Yersey (dari selat
Channel antara Inggris dan Perancis),
Brown Swiss (dari Switzerland), Red Danish
(dari Denmark) dan Droughtmaster (dari
Australia).
Pure Breed Program.
Memproduksi bangsa-bangsa sapi murni
Membentuk bangsa baru atau
meningkatkan nilai genetik
Seleksi ketat dan individu punya catatan
tersendiri,
Tenaga khusus berpengalaman.
sapi yang dihasilkan nilai ekonomis tinggi
(mahal)
POLA PRODUKSI
Istilah ternak sapi
Bull : Pejantan
Steer : dikebiri sebelum dewasa kelamin
Stag : dikebiri setelah dewasa kelamin
Cow : Sapi betina sudah beranak
Heifer : Sapi dara
Berdasarkan Umur
Vealer : Pedet umur ± 3 bulan
Calves : Pedet umur 3 – 12 bulan
Yearling : Sapi umur 12 – 24 bulan
Two Year Old : Sapi Dewasa umur 24 –
36 bulan
Older : Sapi umur > 36 bulan
Sapi No. 72, Berat 540 Kg (setelah 5 bulan dipelihara Pak Sardi,
Jl. Gajahmada Sebanga), berat awal 258 Kg
PAKAN PEJANTAN
Dalam pemeliharaan sapi pejantan
(pemacek) faktor pakan menjadi kunci
utama untuk menghasilkan performans
yang optimal
Penggunaan pakan (ransum) seimbang
akan memberikan pertumbuhan yang
baik dan kesehatan ternak terjamin, untuk
memenuhi kebutuhan hidup pokok
(maintenance) dan berproduksi
(meningkatkan libido).
Formulasi Pakan
Ransum yang baik untuk sapi pejantan agar
mencapai performans yang maksimal haruslah
terdiri atas sejumlah hijauan dan konsentrat
(Gambar 2 dan Gambar 3).
Hijauan diberikan minimal 10% dari berat badan
ternak, sedangkan konsentrat 1-2% dari berat
badan ternak.
Untuk pejantan pemacek di peternakan rakyat,
pemberian konsentrat sebanyak 1% dari berat
badan ternak. Sebagai contoh, untuk pejantan
yang mempunyai bobot badan 400 kg, diberi
rumput segar sebanyak 40 kg dan konsentrat
sebanyak 4-8 kg.
Hijauan dapat berupa :
Rumput unggul atau rumput kultur, seperti : rumput
gajah, rumput raja, rumput
setaria, Brachiaria brizantha, Pannicum maximum,
dan lain-lain.
Rumput lapangan, contohnya : rumput hutan atau
rumput alam.
Leguminosa, antara lain berupa lamtoro, gamal,
kaliandra, siratro, dan lain-lain
Limbah pertanian, antara lain seperti jerami padi,
daun jagung, daun ubi kayu,
daun ubi jalar, pucuk tebu, dan lain-lain (Siregar,
2002).
Suplemen tambahan
TERIMA KASIH