Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK DASAR

PEMAKAIAN ALAT UKUR

DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD FIKRI ARDIANSYAH
2005031041
EL-2A

PRODI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
T.A 2020/2021
LEMBAR PENILAIAN

Judul Praktikum : Pemakaian Alat Ukur

Nomor Jobsheet : 01

Nama Praktikan : Muhammad Fikri Ardiansyah

Kelas : EL-2A

NIM : 2005031041

Nama Partner : Samudra Padang

Kelompok : 01 – SESI 2

Nama Instruktur : 1. Drs. Ibnu Hajar , MT

2. Maharani Putri , ST. MT

Tanggal Praktikum : 10 Maret 2021

Tanggal Kumpul Laporan : 17 Maret 2021

Nilai :

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENILAIAN..............................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii

1. TUJUAN/MAKSUD...............................................................................................1

2. PENDAHULUAN...................................................................................................1

3. ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN..................................................................2

4. LANGKAH KERJA...............................................................................................3

5. TABEL HASIL PENGUKURAN..........................................................................5

6. ANALISIS................................................................................................................6

7. KESIMPULAN.......................................................................................................8

ii
PEMAKAIAN ALAT UKUR

A. TUJUAN/MAKSUD PERCOBAAN

Setelah selesai percobaan belajar mahasiswa:

 Dapat mempergunakan alat ukur secara benar.


 Menerangkan tahanan dalam dari ampere meter
 Menerangkan tahanan dalam dari vot meter
 Menentukan Batasan ukur dari volt meter dan ampere meter.

B. PENDAHULUAN

Ampere meter adalah suatu alat listrik yang dipergunakan untuk mengukur besarnya
arus listrik dari suatu rangkaian. Tahanan dalam dari ampere meter sangat kecil sedangkan
idealnya mendekati nol. Volt meter adalah suatu alat listrik yang dipergunakan untuk
mengukur besarnya tegangan listrik dari suatu rangkaian. Tahanan dalam dari sebuah volt
meter sangat besar sedangkan idealnya mendekati tak terhingga. Pada multi meter batas ukur
dari tegangan dan arus yang lebih besar dari batas batas ukur multimeter tersebut, maka pada
multi meter dipasang tahanan yang paralel dengan multi meter dan nilai tahanan shunt akan
ditentukan kemudian. Sedangkan untuk mengukur tegangan yang lebih besar dari batas
kemampuan multi meter dipaang tahanan seri dengan multi meter dan nilai tahanan seri akan
ditentukan kemudian.

1. Menentukan tahanan shunt

I=9A Ish
Rsh

Im = 3 A

Rm

1
Batas ukur arus pada multi meter = 3 ampere.
Besarnya arus yang akan diukur = 9 ampere
Tahanan dalam = 0,01 Ω
Maka didapat 𝑅𝑆𝐻 = 0,05 Ω

Jadi untuk mengukur besarnya arus 9 ampere dimana batas ukur multi meter tersebut = 3
ampere dan tahanan dalam 0,1 Ω maka dipasang tahanan shunt sebesar 0.05 Ω.

2. Menentukan tahanan seri

Arus yang diperbolehkan melalui multimeter = 10 mA

Besarnya tegangan yang akan diukur = 20 volt

Tahanan dalam = 150 Ω

Rse

20 V

Maka didapat Rse = 1850 Ω. Jadi untuk mengukur tegangan 20 volt, dimana batas waktu
ukur multi meter tersebut = 1,5 volt dan tahanan dalam 150 Ω maka tahanan seri yang
dipasang adalah 1850 Ω.

C. ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN


 Power supply : 0 – 60 volt DC ( 1 buah )
 Multi tester : Sanwa CX 505 ( 2 buah )
 Protto board :
 Tahanan : 47Ω, 220Ω, 470Ω, 680Ω, 270Ω, 330KΩ.
 Leads :

2
3
D. LANGKAH KERJA
1. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini:

Ampere Meter

+ Volt Meter
14,1 V
R = 47 Ω

2. Onkan power supply DC dan atur tegangan menjadi 14,1 volt.


3. Ukur besarnya arus yang mengalir pada tahanan tersebut. Utuk menentukan
tahanan dalam dari ampere meter. Ukur besarnya tegangan pada ampere meter,
catat keadaan tersebut.
Turunkan tegangan power supply untuk keadaan diatas masing-masing pada 10 volt
dan 5 volt. Catat keadaan pada keadaan tersebut (tabel 1)
4. Ganti nilai tahanan R menjad 220 Ω.
Onkan power supply DC dan atur tegangan menjadi 30 volt. Ukur besarnya arus yang
melalui ampere meter dan tegangan pada voltmeter; lakukan lagi untuk tegangan dari
power supply 25 volt dan 20 volt, catat keadaan tersebut diatas (tabel 2).
5. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini :

+
10V
V1 R = 470 Ω
- V2

2
6. Onkan power supply DC dan atur tegangan menjadi 10 volt, perhatikan volt meter 1
dan volt meter 2, catat keadaan itu. Dengan menambahkan 2 buah tahanan yang
dipasang seri dengan volt meter (V1); (𝑅1 = 680Ω/5 watt; 820Ω/5 watt) maka
rangkaian menjadi:

R2= 680 Ω

+
R3= 820 Ω R1=470 Ω
V2
-
V1

7. Onkan power supply DC, perhatikan volt meter 𝑉1 & 𝑉2 dan catat keadaan tersebut.
Naikkan tegangan power supply DC menjadi 12 volt dan perhatikan volt meter 𝑉1 &
𝑉2 dan catat keadaan tersebut, naikkan lagi tegangan power supply DC menjadi 15 V,
perhatikan volt meter 𝑉1 & 𝑉2 (tabel 3).
8. Ulangi step 7 ganti nilai tahanan 𝑅2 dengan 𝑅3 menjadi:
𝑅2 = 330 KΩ & 𝑅3 = 270 KΩ
9. Buatlah rangkaian seerti gambar dibawah ini :

+
15V
R = 47Ω
-

Letakkan posisi dari ring selektor dari multi tester pada𝑉𝐷𝐶 = 12 volt.
Tentukan nilai tahanan mula yang akan dipergunakan untuk mengukur tegangan pada
tahanan R tersebut. Ulangi percobaan ini untuk nilai tahanan 220 Ω dan lakukan
sekali lagi. (tahanan dalam = 50 KΩ/V).
3
10. Letakkan posisi dari ring selektor dari multi tester pada 𝐼𝐷𝐶 = 3 Ma.
Tentukan nilai tahanan yang akan dipergunakan paralel untuk mengukur arus yang
melalui R tersebut.
Ulangi percobaan ini untuk nilai tahanan 220 Ω dan lakukan sekali lagi. ( tahanan
dalam
= 100Ω). Setelah selesai percobaan, kembalikan alat-alat tersebut ke tempat semula.

E. TABEL HASIL PENGUKURAN

Tabel 1. R = 47 Ω

Tegangan pada power Teganagn pada ampere Arus melalui R (mA)


supply ( V ) meter (Mv)
5
10
14,1

Tabel 2. R = 220 Ω

Tegangan pada power Teganagn pada ampere Arus melalui R (mA)


supply ( V ) meter (Mv)
30 V
25 V
20 V

2
Tabel 3.
Tegangan 𝑉1 (seri dg 𝑅2 & 𝑅3 ) 𝑉2 (paralel dg 𝑅1)
power supply (Volt) (Volt)
10 V
𝑅2 = 680Ω
12 V
𝑅3 = 820Ω
15 V
10 V
𝑅2=330 KΩ
12 V
𝑅3= 270KΩ
15 V

F. ANALISIS

3
8
G. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai