Banyak sejarawan dan pakar agama telah menelusuri kembali asal mula Islam dan menemukan
bahwa permulaannya berasal dari Madinah dan Mekah pada awal abad ke-7 Masehi; sekitar
600 tahun setelah dimulainya agama Kristen
Muhammad adalah tokoh penting Islam karena dialah yang mengaku menerima kunjungan
malaikat yang mendorongnya untuk mendikte Alquran. Alquran adalah kitab suci agama Islam
dan diyakini sebagai kata-kata Allah yang sudah ada sebelumnya dan sempurna.
Al Quran dan hadis merupakan dua hal pokok dalam ajaran Islam. Keduanya merupakan hal
sentral yang menjadi jantung umat Islam. Karena seluruh bangunan doktrin dan sumber
keilmuan Islam terinspirasi dari dua hal pokok tersebut.
1. Al-Quran
Dalam buku Ushul Fikih 1 (2018) karya Rusdaya Basri, kedudukan Al Quran dalam Islam adalah
sebagai sumber hukum umat Islam dari segala sumber hukum yang ada di bumi.
Al-quran adalah sumber hukum pertama umat islam yang berisi tentang akidah, ibadah,
peringatan, kisah-kisah yang dijadikan acuan dan pedoman hidup bagi umat Nabi Muhammad
SAW.
2. Sunnah (hadis)
Sunnah dari segi etimologi adalah perbuatan yang semula belum pernah dilakukan kemudian
diikuti oleh orang yang lebih baik perbuatan terpuji maupun tercela.
Menurut para ahli hadis, sunnah sama dengan hadis yaitu suatu yang dinisbahkan oleh
Rasullullah SAW baik perkataan, perbuatan maupun sikap belaiu tentang suatu peristiwa. Baca
juga: Faktor Pendukung Berdirinya Dinasti Ayyubiyah Para ahli fiqh makna sunnah mengandung
pengertian suatu perbuatan yang jika dikerjakan mendapat pahala, tetapi jika ditinggalkan tidak
mendapat dosa.
3. Ijtihad
ijtihad adalah mencurahkan segenap tenaga dan pikiran secara sungguh-sungguh untuk
menetapkan suatu hukum.
Ijtihat dapat dilakukan ketika suatu masalah yang hukumnya tidak ada di dalam Al Quran dan hadis.
Islam tidak melarang umatnya untuk bergaul dengan penganut agama lain, bahkan dianjurkan
untuk tetap berhubungan baik, dan saling tolong menolong karena manusia adalah makhluk
sosial yang tidak dapat melungsungkan kehidupannya tanpa bantuan dari orang lain.
Islam telah mengajarkan umatnya untuk menyikapi perbedaan yang terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat sejak ajarannya diturunkan. Dalam melihat perbedaan tersebut, Islam
memandang berdasarkan tiga sudut pandang, pertama adalah sudut pandang dari Firman Allah
SWT yang tertuang dalam Al Qur’an, kedua dengan sudut pandang Teladan Nabi Muhammad
SAW, dan yang terakhir melalui Teladan Sahabat Rasul dan Orang-orang Sholeh.