Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MODUL 1.4
Oleh :
A. LATAR BELAKANG
Budaya positif adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di
sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis,
penuh hormat dan bertanggung jawab kemudian disepakati menjadi kebiasaan bersama
yang akan dilakukan dalam waktu lama.
Berdasarkan hasil pengamatan sehari-hari, siswa belum memiliki kesadaran untuk
menjaga kebersihan baik di kelas maupun di lingkungan sekolah. Masih ada siswa yang
membuang sampah rautan pensil, kertas yang tidak terpakai maupun sisa makanan dan
bungkus makanan berserakan siembarang tempat. Hal tersebut mendorong Calon Guru
Penggerak (CGP) untuk merancang suatu tindakan kebersihan lingkungan yang akan
dilaksanakan oleh seluruh siswa.
Kegiatan kebersihan lingkungan merupakan sebuah kegiatan pembiasaan yang sudah
menjadi program sekolah dengan nama “JUMAT BERSIH” yang dilakukan bergantian dengan
program sekolah yang lain. Dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat memunculkan
kesadaran motivasi instrinsik siswa untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan yang
merupakan tanggung jawab bersama.
Kebersihan lingkungan kelas dan sekolah merupakan bagian dari kesepakatan kelas,
dimana hal tersebut adalah budaya positif yang harus dijalankan dan selalu ditingkatkan.
Kesepakatan kelas yang dibuat oleh masing-masing kelas akan menimbulkan sebuah
keyakinan kelas. Keyakinan kelas ini di tulis dalam kertas karton atau asturo yang ditanda
tangani oleh ketua kelas dan wali kelas.
B. TUJUAN AKSI NYATA
Adapun tujuan aksi nyata yang dilakukan calon guru penggerak yaitu:
1. Meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT, karena kebersihan adalah Sebagian
dari iman.
2. Kebersihan lingkungan baik di kelas maupun di lingkungan sekolah adalah bagian dari
kesepakatan kelas yang wajib dijalankan dan diterapkan oleh siswa dan guru.
3. Melatih sikap kedisiplinan dan tanggung jawab siswa untuk senantiasa melakukan
budaya positif yaitu kebersihan lingkungan kelas maupun sekolah.
4. Menumbuhkan rasa memiliki dan mencintai lingkungan yang bersih dan indah sehingga
menimbulkan suasana sekolah yang menyenangkan dan sehat.
5. Menimbulkan semangat belajar murid dan terbiasa pola hidup bersih.
E. TANTANGAN KEGIATAN
Pandemi Covid-19 menyebabkan kegiatan pembelajaran tidak sempurna. Petemuan
tatap muka terbatas akhirnya memberikan solusi untuk pembelejaran di sekolah yang
tentunya sangat memperhatikan protocol Kesehatan yang tertib. Hal itu tidak menyurutkan
aktivitas yang harus dijalankan di sekolah.
Kegiatan aksi nyata di sekolah pada saat pandemi merupakan tantangan tersendiri
karena kegiatan yang dilaksanakan saat pandemi dan siswa yang masuk hanya 50% saja.
Selain itu kegiatan kebersihan ini juga harus selalu memperhatikan protokol kesehatan yang
ketat sehingga aksi nyata berjalan berjalan kurang sempurna. Padahal SMPN 3 Simo memiliki
lahan yang sanat luas, sehingga kegiatan kebersihan tidak semua bisa menjangkau semua
lingkungan. Namun, Alhamdulillah kegiatan ‘JUMAT BERSIH” berjalan dengan lancar
meskipun hanya dilakukan oleh terbatasnya siswa.