Anda di halaman 1dari 10

3.

PENGENALAN PRINSIP
PRINSIP EVALUASI KINERJA
1. Pengertian Evaluasi Kinerja

2. Kinerja Pekerjaan Jalan Dan Jembatan

3. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

4. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah


(LAKIP)
3.1. PENGERTIAN EVALUASI KINERJA
Kinerja adalah unjuk kerja atau prestasi kerja yang telah
dicapai dalam suatu proses kegiatan yang lazimnya
diukur menggunakan indikator.
Prestasi kerja yang diharapkan dari penggunaan
sumber daya yang disediakan

Evaluasi adalah bagian dari kegiatan manajemen


yang secara sistematis mengumpulkan dan
menganalisis data dan informasi untuk menilai
suatu proses atau capaian.
EVALUASI KINERJA

Evaluasi kinerja adalah bagian dari kegiatan manajemen yang


secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan
informasi untuk menilai pencapaian sasaran dan tujuan kegiatan
tersebut baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada
pasca kegiatan selesai.
Evaluasi kinerja dilaksanakan dengan menggunakan indikator
dan sasaran kinerja yang telah ditetapkan
3.2.  KINERJA PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN

• Definisi indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan/atau


kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu
sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan (BPKP, 2000). 
• Menurut Lohman (2003), indikator kinerja (performance 
indicators) adalah suatu variabel yang digunakan untuk
mengekspresikan secara kuantitatif efektivitas dan efisiensi
proses atau operasi dengan berpedoman pada target‐target dan 
tujuan organisasi. 
• Indikator kinerja merupakan kriteria yang digunakan untuk
menilai keberhasilan pencapaian tujuan organisasi yang 
diwujudkan dalam ukuran‐ukuran tertentu.
Indikator kinerja merupakan suatu nilai atau ukuran yang dapat
dinyatakan secara kuantitatif maupun kualitatif yang menunjukkan
tingkat kinerja atau pencapaian suatu sasaran atau tujuan
kegiatan yang telah ditetapkan.
Suatu dokumen pernyataan kinerja /kesepakatan kinerja/ perjanjian 
kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target 
kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh 
instansi

• Setiap akhir periode instansi melakukan  pengukuran pencapaian target 
kinerja yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja;
• Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target 
kinerja dan realisasi kinerja;
• Hasil pengukuran kinerja dituangkan dalam Laporan Akuntabilitas 
Kinerja.
PENGUKURAN KINERJA
OUTPUT/INPUT; OUTCOME/INPUT; IMPACT/OUTCOME;
NILAI/UKURAN BAKU
PERBANDINGAN THD SEBELUMNYA, PERBANDINGAN THD WILAYAH LAIN
DLL
3.3. SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)
3.3.1. PERATURAN TERKAIT SAKIP
1. Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi
Pemerintah.
2. SK Ka LAN No. 239 Tahun 2003, tentang SAKIP
3. SE MenPAN No. 31 Tahun 2004,
4. PermenPAN No. 9 Tahun 2007,
5. PermenPAN No. 29 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan 
Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

LATAR BELAKANG
• SK Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 perlu disesuaikan
dengan kondisi yang ada;
• Terbitnya beberapa peraturan perundang-undangan baru
terkait dengan perencanaan, penganggaran, dan pelaporan;
• Adanya kebutuhan untuk mengimplemen-tasikan Sistem AKIP
dalam manajemen pemerintahan, bukan sekedar formalitas.
3.3.2. Sistem AKIP
PERENCANAAN
KINERJA (Renstra,
RKT, PK)

Action Plan
SISTEM PENGUKURAN 
EVALUASI KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA
(LHE)
KINERJA (instumen: IK, IKU)
Check Do

PELAPORAN KINERJA
(LAKIP)
• Kementerian /Lembaga;
• Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota;
• Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/Lembaga;
• Satuan Kerja Perangkat Daerah;
• Unit kerja mandiri yang ditetapkan.
3. 4. LAPORAN 
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
3.4.1. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah
laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban suatu
instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi
Tujuan/Sasaran merupakan kondisi atau keadaan yang ingin dicapai

• Executive summary (Ikhtisar Eksekutif)


• Bab I Pendahuluan
• Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum organisasi yang
melaporkan dan sekilas pengantar lainnya.
• Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
• Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan dan
perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja).
• Bab III Akuntabilitas Kinerja …..
• Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi pelapor,
dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja.
• Bab IV Penutup
• Lampiran-lampiran
• Kementerian/Lembaga menyampaikan kepada Presiden
melalui Menteri Negara PAN dan RB selambat-
lambatnya 2,5 (dua setengah) bulan setelah tahun
anggaran berakhir.
• Unit organisasi eselon I dan unit kerja mandiri pada
Kementerian/Lembaga disampaikan kepada
Menteri/Pimpinan Lembaga diatur tersendiri oleh
Menteri/Pimpinan Lembaga;
• Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota menyampaikan
kepada Presiden melalui Menteri Negara PAN dan RB
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun
anggaran berakhir.
• SKPD dan unit kerja mandiri pada Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota disampaikan kepada
Gubernur/ Bupati/ Walikota diatur tersendiri oleh
Gubernur/Bupati/Walikota.

Anda mungkin juga menyukai