Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melsanakan peranan sosial
bentuk sekumpulan gejala atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat
sebagai manusia.
selalu terletak dalam hubungan antara orang tersebut melainkan bisa dengan
masyarakat. (Muslim, 2002; dalam Maramis, 2010 dalam A.H Yusuf 2015).
Ada 4 kriteria gangguan umum menurut (Videbeck dalam Nasir, 2011 ) adalah
sebagai berikut :
Menurut (Keliat dkk dalam Prabowo 2014) mengatakan ada juga ciri dari
gangguan jiwa yang dapat diidentifikasi yaitu Mengurung diri, tidak kenal
orang lain, marah tanpa sebab, bicara kacau dan tidak mampu merawat diri.
bahwa gngguan jiwa adalah suatu kumpulan dari keadaan yang tidak normal
baik pada mental maupun fisik sehingga berakibat pada perubahan pada fungsi
menyimpang
Ilusi
Menarik diri
Hubungan sosial Isolasi sosial
memuaskan
Tabel 2.2.1
Gejala utama pada individu yang mengalami gangguan jiwa yaitu terjadi
gangguan dalam kejiwaanya, akan tetapi banyak faktor yang juga menyebabkan
itu terjadi seperti somatogenik (dalam diri indivu), sosiogenik (di lingkungan),
dan psikogenik (dalam psikis individu), (Maramis, 2010 dalam Yusuf 2015).
Ada beberapa yang tidak memiliki penyebab yang jelas mengapa bisa
mengalami gangguan jiwa, namun hal itu tidak terlepas dari faktor faktor yang
ada.
2) Nerofisiologis
3) Neurianatomi
5) Kestabilan keluarga.
pendidikan
7) Tingkat ekonomi.
1) Peran ayah.
3) Inteligensi.
kehilangan.
7) Keterampilan, kreativitas dan bakat.
2) Sebab biologik.
2013).
3) Sebab psikologik. Pengalaman mengalami frustasi terhadap
nilai moral antara masa lalu dan sekarang akan sering menimbulkan
masalah kejiwaan.
Buku Dasar – Dasar Keperawatan Jiwa (Nasir & Muhith, 2011) menjelaskan
a. Gangguan Kognitif
b. Gangguan Perhatian
c. Gangguan Ingatan
Ingatan adalah kesanggupan untuk mencatat, menyimpan, memproduksi
d. Gangguan Asosiasi
Asosiasi adalah proses mental yang dengannya suatu perasaan, kesan, atau
e. Gangguan Pertimbangan
nilai- nilai untuk memutuskan maksud dan tujuan dari suatu aktivitas.
f. Gangguan Pikiran
pengetahuan seseorang.
g. Gangguan kesadaran
h. Gangguan kemauan
mencapai tujuan.
pada aktivitas tubuh serta menghasilkan sensasi organik dan kinestik. Afek
j. Gangguan Psikomotor
terhadap motorik, cenderung tidak bisa menahan emosi. (Dali Gulo, 1982).
kepribadiannya dan hidup dalam kenyataan atau realistis (Yosep, H. Iyus &
1) Stress fisik
2) Perkawinan
4) Situasi sosial
5) Memiliki penyakit yang berangsur dalam jangka waktu yang lama dan
terus menerus
1) Disentegrasi kepribadian.
penggolongan dan diagnosis gangguan jiwa (PDDGJ), yang saat ini sudah
sistomatik)
psikoaktif
terkait stress
Tabel. 2.1.5
berat.
Harga diri rendah ialah individu yang merasa dirinya tidak berharga dan
sendiri secara terus menerus (SDKI,2017). Harga diri rendah yang terus
berikut :
1) Halusinasi pendengaran
sering mendengar suara suara, yang isi suara tersebut dapat berupa
2) Halusinasi penglihatan
sesuatu yang orang normal tidak bisa melihat. Dapat berupa wujud
3) Halusinasi penghidung
seperti, bau amis darah, bau fases atau bau bauan yang lain.
4) Halusinasi perabaan
5) Halusinasi gustatory
Merasakan ada sesuatu yang tidak sedap didalam tubuh individu yang
mengalaminya.
6) Halusinasi kenestetik
7) Halusinasi kinestetik
c. Isolasi Sosial
(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017). Isolasi sosial ialah suatu keadaan
orang lain dan merasa dirinya tidak diterima oleh masyarakat atau
hubungan saling percaya dengan orang lain. (Dermawan & Rusdi, 2013)
e. Perilaku Kekerasan
sendiri. Dalam rentang respon yang tidak bisa menahan atau mengontrol
mengalami harga diri rendah. Tidak banyak pada kasus harga diri
sekelilingnya.
kekerasan.
satunya adalah resiko perilaku kekerasan atau RPK. Dalam kategori ini
RI ,2017 diantaranya:
1) Waham Kejar
2) Waham Somatik
seperti luka yang tidak kunjung sembuh atau penyakit lain yang
3) Waham Kebesaran
memiliki kekuasaan.
4) Waham Agama
5) Waham Dosa
6) Waham Pengaruh
7) Waham Curiga
Individu yang mengalami hal ini berekspetasi bahwa seolah olah ada
8) Waham Nihilistik
dunia.
9) Delusion of reference
Suatu pikiran yang salah terhadap orang lain, seolah olah pemikiran
b. Bagi keluarga
1) Penolakan
melindungi orang yang sakit dari orang lain dan menyalahkan dan
2) Stigma
kehidupan sehari-hari.
Sulit bagi siapa saja untuk menangani dengan pemikiran aneh dan
lakukan.
benar-benar di luar kendali. Hal ini bisa terjadi karena orang yang
5) Duka
potensi berubah.
secara fisik, mental dan spiritual yang sehat. Memang ini bisa sangat
Namun, dapat menjadi bantuan yang luar biasa bagi keluarga untuk
(Psyhologymania, 2012).
c. Bagi masyarakat
dan diskriminasi.
tujuan, tapi suatu proses yang selalu bergerak dan dinamis. Pemulihan adalah
suatu proses perubahan dari kurang sehat dan tersandera oleh gejala gangguan
jiwa, menuju suatu keadaan yang lebih sehat dan sejahtera. Pulih bukan berarti
sembuh, karena seseorang yang sudah pulih bisa kembali jatuh sakit. Pulihnya
diabetes. Mereka sewaktu waktu bisa kambuh, gula darahnya bisa kembali
meningkat. Penderita tekanan darah tinggi yang sudah terkontrol, juga bisa
kambuh dan tekanan darahnya kembali menjadi tinggi dan tidak terkontrol.
satu orang dengan lainnya. Dr Patricia Deegan, psikolog klinis yang menderita
skizofrenia dan beberapa kali dirawat di rumah sakit jiwa menceritakan bahwa
proses pemulihan pada dirinya dimulai ketika pada suatu hari dia bersedia
tas belanjaan. Tugas yang sangat ringan. Sebelumnya, dia selalu menolak
kesehatan dimana dia dirawat tidak pernah bosan mengajaknya pergi ke super
market hingga suatu hari, tanpa alasan yang jelas, dia mau menerima ajakan
tersebut. Sejak saat itu, timbul dalam dirinya keinginan untuk pulih.
sebagai berikut:
a. Kesehatan
Agar bisa pulih, penderita gangguan jiwa harus sehat fisiknya. Mampu
bius. Penderita gangguan jiwa juga seperti orang pada umumnya, mereka
juga bisa terkena penyakit fisik. Penyakit fisik penderita gangguan jiwa
mempunyai penyakit fisik berat lebih sulit untuk bisa pulih dari sakit
jiwanya.
b. Perumahan
Rumah atau tempat tinggal yang aman dan stabil sangat mendukung
harus punya rumah sendiri, tetapi, adanya tempat tinggal yang aman dan
stabil sangat penting bagi pemulihan jiwa seseorang. Aman dan stabil
disini berarti terbebas dari kekhawatiran dari diusir sehingga mereka harus
dijalanan akan sangat sulit untuk bisa pulih kembali karena mereka tidak
c. Komunitas
Penderita gangguan jiwa perlu mempunyai jaringan kekerabatan atau
Menurut dr. Gunawan Setiadi, MPH (2012) prinsi dasar pemulihan jiwa
sebagai berikut :
Adanya kesadaran bahwa mereka bisa pulih dan mempunyai masa depan
proses pemulihan.
penderita bersikap pasif, yaitu minum obat sesuai petunjuk dokter dan
Pemulihan gangguan jiwa tidak akan bisa terjadi hanya dengan rajin
minum obat dan menuruti perintah orang lain. Agar bisa pulih, penderita
penderita gangguan jiwa sebagai bahan olok olok, akan menghalangi atau
pemulihan.
dukungan (psikologis dan sumber daya, seperti: alat musik bila dia
3. Pendekatan menyeluruh
4. Dukungan spiritual
Agar proses pemulihan bisa berjalan lebih mudah dan lancar, perlu adanya
pertolongan dari Allah. Untuk itu, keluarga dan teman perlu banyak
Drapalski (2015) menyatakan jika stigma diri ialah gabungan dari sebagian
dengan penerimaan diri yang negatif, yang mana pengakuan seseorang bahwa
Hal inilah yang kemudian menjadi tahap pertama dari model stigma diri.
serangkaian tahap yang berturut-turut mengikuti satu sama lain menjadi tahap
awal dari pembentukan self-stigma atau stigma diri. Pada umumnya, orang
dengan kondisi yang tidak diinginkan ini sadar akan fenomena yang ada di
masyarakat tentang kondisi mereka. Dengan demikian tahap ini disebut dengan
negatif tentang mereka di masyarakat itu benar, tahap ini disebut dengan tahap
berlaku untuk dirinya sendiri atau disebut degan tahap Aplikasi (Apply). Hal ini
menyebabkan kerugian, penurunan harga diri dan self-efficacy atau efikasi diri
yang signifikan, sehingga tahap ini menjadi tahap akhir stigma diri yang disebut
diri sendiri.
g. The Worksplace, seseorang akan merasa bahwa sikap dari rekan kerja
yang ada namun juga setuju serta ikut mempercayai stereotip yang
dirinya sendiri. Hal ini ditampakkan ketika individu menyatakan jika saya
yang lemah.
d. Harm or Hurt, tahap ini merupakan akibat dari proses internalisasi stereotip
Dalam studi yang telah dilakukan oleh Dunion dan McArthur (2012)
sebagai berikut:
harapan yang dimiliki oleh orang dengan masalah psikologis. Mereka yang
masa depan.
b. Rendahnya kepercayaan diri dan harga diri, hal ini mencakup perasaan
tidak berharga dan merasa akan gagal. Individu akan cenderung merasa
jika mereka tikak memiliki harga diri lagi serta merasa tidak memiliki
tidankan yang mungkin dilakukan oleh orang lain. Hal ini membuat
harapan individu terhadap kemampuan dirinya menurun dan merasa kurang
berharga.
d. Penarikan diri dan isolasi sosial. Individu akan cenderung menarik diri dari
lingkungan, hal ini individu lakukan guna melingdungi dirinya sendiri dari
persepsi orang lain tentang dirinya. Hal ini tentu menyebabkan individu
miliki, hal ini disebabkan karena mereka takut mendapat stigma sosial jika
individu juga khawatir jika mereka tidak terbuka tentang masalah yang