F G1P0A0
UMUR 24 TAHUN UMUR KEHAMILAN 42 MINGGU
DENGAN INDUKSI ATAS INDIKASI SEROTINUS
DI RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO
SRAGEN
Disusun Oleh :
Arum Mahardika Bagastuti
NIM. B14054
PRIJONEGORO SRAGEN
Diajukan Oleh :
NIM. B14054
Pembimbing
NIK. 200580012
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Arum Mahardika Bagastuti
NIM. B14054
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program Diploma 3 Kebidanan
Pada tanggal ………………...
PENGUJI I PENGUJI II
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telahmelimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Ibu
Bersalin Pada Ny.F G1P0A0 Umur 24 Tahun Dengan Induksi Atas Indikasi
Serotinus Di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen”. Karya Tulis Ilmiah ini
disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat
kelulusan dari Program Studi D 3 Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S,Kep, Ns, M.Kep, selaku Ketua STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
2. Ibu Siti Nurjanah, SST., M.Keb, selaku Ketua Program Studi D 3 Kebidanan
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Hutari Puji Astuti S.SiT, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. dr. Djoko Sugeng P, M.Kes, selaku direktur RSUD dr. Soehadi Prijonegoro
Sragen yang telah bersedia memberikan ijin untuk melakukan studi kasus.
5. Ny.F selaku pasien RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen yang telah bersedia
menjadi pasien.
6. Seluruh dosen dan staff Prodi D 3 Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh Karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga KaryaTulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, 30 Juli 2017
Penulis
iv
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta
Program Studi D3 Kebidanan
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2017
Arum Mahardika Bagastuti
B14054
INTISARI
Latar Belakang : Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2014 angka kematian ibu di Indonesia masih pada angka 395 per 100.000
kelahiran hidup (Depkes RI, 2014). Penyebab utama AKI pada saat bersalin
60,90%, kematian waktu hamil 26,33%, pada waktu nifas 12,76%. Berdasarkan
studi pendahuluan di RSUD dr. Soehadi Pridjonegoro Sragen, pada bulan Oktober
2015 sampai Oktober 2016 ibu bersalin dengan induksi atas indikasi Serotinus
yaitu 157 (9,5%). Walaupun kejadian persalinan dengan induksi atas indikasi
Serotinu masih cukup tinggi, tetap memerlukan penanganan dan tindakan
kegawatdaruratan obstetrik khususnya ibu bersalin dengan induksi atas indikasi
Serotinus dengan menggunakan konsep Hellen Varney.
Tujuan : Penulis mampu melakukan Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin
dengan Induksi atas Indikasi Serotinus dengan menggunakan pendekatan
kebidanan 7 langkah Varney. Penulis mampu menganalisa kesenjangan antara
teori yang ada dengan praktek yang ada di lahan. Penulis mampu memberikan
alternatif pemecahan masalah.
Metodologi : Jenis laporan studi kasus dengan menggunakan metode
observasional deskriptif, lokasi RSUD dr. Soehadi Pridjonegoro Sragen. Subjek
studi kasus adalah ibu bersalin Ny. F G1P0A0 Umur 24 tahun hamil 42 minggu
dengan induksi atas indikasi Serotinus, waktu studi kasus pada tanggal 14 Juli
2017.Teknik pengambilan data antara lain data primer meliputi pemeriksaan fisik,
wawancara serta observasi dan data sekunder meliputi studi dokumentasi dan studi
kepustakaan.
Hasil : Melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian terapi Infus
RL + drip Oxy 5 IU dengan tetesan 20 tpm. Keadaan ibu baik dan bayi dapat lahir
secara spontan pada tanggal 14 Juli 2017, pukul 13.20 WIB, jenis kelamin
perempuan, BB : 3600 gram, PB : 48cm, apgar score : 8-9-10 dan plasenta lahir
lengkap.
Kesimpulan : Pada kasus Ny.F penulis menemukan kesenjangan antara teori dan
kasus yang ada di lahan yaitu pada langkah pengkajian dan langkah induksi.
v
MOTTO
1. Jangan pernah menyerah seberat apapun rintangan yakinlah dan terus
berusaha karena Allah SWT selalu memberikan jalan keluarnya.
2. Jadikanlah kegagalan sebagai guru terbaik karena gagal membuat kita belajar
untuk lebih baik lagi.
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada :
1. Allah SWT yang telah memberi kesehatan, kemudahan serta kelancaran
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Ibu dan bapak ku terimakasih untuk perjuanganmu, kasih sayang yang kalian
berikan, semangat yang kalian berikan adalah kekuatanku.
3. Keluarga keduaku ibu dan bapak calon mertua terimakasih atas kasih sayang dan
dukungan yang kalian berikan.
4. Untuk Hardana yang selalu menyayangiku, menemaniku dalam suka dan duka,
selalu memberi semangat, menemaniku dalam berjuang, dan terimakasih atas doa
mu sepanjang malam untuk ku.
5. Ibu pembimbing Hutari Puji Astuti, S.SiT., M.Kes terimakasih sudah
memberikan dukungan dan bimbingan.
6. Terimakasih untuk sahabatku bidan Sella Elvida Sari, mbak Rika Nurhayati,
Catur Wulandari, Tyas Permatasari selalu memberi semangat, selalu
mengingatkan, selalu menemaniku di kala suka dan duka, terimakasih sahabat-
sahabat ku “KOS EL-ZO” Yuliani Disari, Selviana Ika Dewi, Icha kalian terbaik
walaupun kita beda prodi kita berjuang bersama untuk meraih toga semoga kita
kelak jadi orang-orang yg sukses, sampai bertemu di wisuda cantikku kasih
sayang kalian akan selalu ada dihati.
7. Almamater tercinta.
vi
CURRICULUM VITAE
BIODATA
Nama : Arum Mahardika Bagastuti
Tempat/Tanggal lahir : Ngawi, 6 Agustus 1996
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Dsn. Bulakpande Rt 007/001, Ds. Kayutrejo,
Kec.Widodaren, Kab. Ngawi, Jawa Timur
RIWAYAT PENDIDIKAN
SDN Kayutrejo 3 Tahun Lulus 2008
SMPN 2 Widodaren Tahun Lulus 2011
SMAN 1 Widodaren Tahun Lulus 2014
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta Angkatan Tahun 2014
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
INTISARI........................................................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.... ............................................................. vi
CURICULUM VITAE ................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Perumusan Masalah .................................................................. 4
C. Tujuan Studi Kasus................................................................... 5
D. Manfaat Studi Kasus................................................................. 6
E. Keaslian Studi Kasus ................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis .............................................................................. 10
1. Persalinan fisiologis .......................................................... 10
2. Kehamilan Serotinus ........................................................ 20
B. Teori Manajemen Asuhan Kebidanan ...................................... 30
1. Pengertian .......................................................................... 30
2. Langkah-Langkah Dalam Manajemen Kebidanan ............ 31
a. Langkah Pertama : Pengkajian ................................... 31
b. Langkah kedua : Interpretasi Data.............................. 47
c. Langkah ketiga : Merumuskan masalah/diagnose
potensial ..................................................................... 50
d. Langkah keempat : Antisipasi/tindakan segera ......... 51
e. Langkah kelima : Rencana Tindakan ......................... 52
viii
f. Langkah keenam : Pelaksanaan.................................. 55
g. Langkah ketujuh : Evaluasi ........................................ 56
C. Landasan Hukum ..................................................................... 58
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Studi................................................................................. 59
B. Lokasi Studi Kasus ................................................................... 59
C. Subjek Studi Kasus ................................................................... 60
D. Waktu Studi Kasus ................................................................... 60
E. Instrumen Studi Kasus .............................................................. 60
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 61
G. Alat – alat Yang Dibutuhkan .................................................... 64
H. Jadwal Penelitian ...................................................................... 66
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN KASUS ....................................................... ........ 67
I. Pengkajian ...................................................... ................ 67
II. Interpretasi Data ......................................................... .... 80
III. Diagnosa Potensial ..................................................... .... 82
IV. Tindakan Segera ........................................................ ..... 83
V. Rencana Tindakan ...................................................... .... 83
VI. Pelaksanaan ................................................................ .... 84
VII. Evaluasi .................................................................... ...... 86
B. Pembahasan ...................................................................... ....... 99
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................... ....... 107
B. Saran ................................................................................. ....... 110
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
salah satu indikator tersebut adalah Angka Kematian Ibu (AKI). Angka
kematian ibu (AKI) di Indonesia masih jauh dari target yang di capai 2016
hidup. Penyebab Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu keadaan kesehatan yang
(Dinkes, 2015).
kematian waktu hamil 26,33%, pada waktu nifas 12,76% (Dinkes, 2015).
Angka kejadian kehamilan lewat waktu kira-kira 10%, bervariasi antara 3.5-
di ingat bahwa ibu sebanyak 10% lupa akan tanggal haid terakhir, sehingga
1
2
(Prawirohardjo, 2014).
terapi yang tidak tepat, misalnya pada kasus KPD, Serotinus, PEB, Anemia,
minggu (294 hari) atau lebih pada siklus haid teratur rata-rata 28 hari dan hari
pertama haid terakhir diketahui dengan pasti. Diagnosa usia kehamilan lebih
dari 42 minggu didapatkan dari perhitungan rumus niagle atau dengan tinggi
Dampak yang terjadi pada ibu akibat hamil lewat bulan yaitu
janin dan tulang tengkorak menjadi lebih keras yang menyebabkan terjadi
pada janin yaitu kelainan pertumbuhan janin (berat janin menurun), sindroma
kertas, kuku tangan dan kaki panjang, tulang tengkorak lebih keras, hilangnya
verniks kasesosa dan lanugo, maserasi kulit terutama daerah lipat paha dan
genital luar, warna coklat kehijauan atau kekuningan padakulit dan tali pusat,
pada bulan Oktober 2015 - Oktober 2016 jumlah ibu bersalin 1.652
4
63 (3,8%) persalinan.
Kebidanan pada Ibu Bersalin Ny. F G1P0A0 Umur 24 Tahun Umur Kehamilan
Prijonegoro Sragen”
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu:
Sragen.
kehamilan serotinus.
1. Bagi Penulis
2. Bagi Profesi
mutu layanan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan induksi atas
indikasi serotinus.
7
a. Institusi Pendidikan
b. Rumah Sakit
lahir spontan pukul 19.15 WIB, jenis kelamin laki-laki, gerakan aktif dan
8
Gemolong Sragen, Subyek studi kasus Ny. I bersalin dengan induksi atas
persalinan kala II, bayi lahirspontan pukul 21.30 WIB, jenis kelaminn
suntik oxytosin 10 IU secara IM, perdarahan ± 100 cc, keadaan ibu baik.
Sragen , Subyek studi kasus Ny.I bersalin dengan induksi atas indikasi
tetes/menit, ibu sudah merasakan adanya tanda persalinan kala II, bayi
pada jenis studi kasus yaitu deskriptif operasional. Perbedaan studi kasus ini
dengan keaslian terletak pada tempat, waktu, asuhan yang diberikan, dan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Persalinan
jalan lahir.
b. Jenis-jenis Persalinan
a) Persalinan Spontan
10
11
b) Persalinan Buatan
dari luar.
c) Persalinan Anjuran
rangsangan.
a) Abortus
b) Partus Matur
c) Partus Prematur
2500 gram.
12
Nurasiah,dkk (2012) :
2) Kerenggangan Otot-otot
4) Pengaruh Janin
5) Teori Prostaglandin
estrogen menurun.
proses persalinan.
e. Tahapan Persalinan
1) Kala I Persalinan
pembukaan 3 cm
menjadi 4 cm.
pembukaan serviks
berlangsung dengan
9 cm.
15
pembukaan 9 cm
menjadi 10 cm.
2) Kala II Persalinan
terjadinya kontraksi.
rectum/vagina.
c) Perineum menonjol.
pelepasan plasenta :
uteri.
vagina/vulva.
16
4) Kala IV Persalinan
f. Mekanisme Persalinan
1) Engagement
tingginya.
2) Fleksi
anteroposterior.
4) Ekstensi
6) Ekspulsi
g. Penatalaksanaan Persalinan
a) Kala I
persalinan.
jam sekali.
b) Kala II
bayinya.
kala II persalinan.
meneran.
20
II.
c) Kala III
d) Kala IV
partum.
2. Kehamilan Serotinus
a. Pengertian
minggu (294 hari) atau lebih, pada siklus haid teratur rata-rata
(Nugroho, 2012).
21
b. Etiologi
tinggi.
adalah anensefalus.
c. Diagnosis
1) Berat badan ibu turun dan lingkaran perut mengecil dan air
ketuban berkurang.
terhadap janin.
bahaya.
cairan amnion.
terbagi menjadi :
pusat.
e. Penatalaksanaan
dirumah sakit.
c) Persalinan lama.
e) Primigravida tua.
g) Pre eklamsia.
h) Hipertensi menahun,
i) Infertilitas.
f. Induksi Persalinan
2) Indikasi
b) Diabetes mellitus.
26
g. Kontra Indikasi
h. Komplikasi
i. Metode Induksi
(Saefudin, 2009).
2) Speculum
3) Foley catheter
Prosedur tindakan :
bagus.
4) Penggunaan laminaria
b) Speculum
c) Laminaria 2 – 4 batang
Prosedure tindakan :
cara :
prostaglandin endogen.
dilatasi serviks).
1. Pengertian
bersifat siklus (dapat berulang), dengan tahap evaluasi sebagai data awal
(Sulistyawati, 2009).
a) Identitas pasien
(1) Nama
(2) Usia
(3) Agama
(Sulistyawati, 2009).
(5) Pendidikan
(6) Pekerjaan
(7) Alamat
c) Riwayat Menstruasi
(Sulistyawati, 2009).
d) Riwayat Perkawinan
(Sulistyawati, 2009).
1. Riwayat kehamilan
2. Riwayat persalinan
3. Riwayat nifas
(Sulistyawati, 2012).
4. Laktasi
matur.
lain-lain.
sudah diberikan.
(6) Imunisasi TT
memberikannya.
h) Riwayat penyakit
(Sulistyawati, 2009)
(Walyani, 2010)
(Walyani, 2010).
(1) Nutrisi
(3) Eliminasi
(4) Aktifitas
j) Psikososial
menerima peranannya.
kehamilan ini.
kehamilan
2) Data Objektif
a) Keadaan umum
b) Kesadaran
c) Pemeriksaan fisik
(Sulistyawati, 2009).
42
(Sulistyawati, 2009).
(c) Suhu
(d) Respirasi
24x/menit(Prawirohardjo, 2014).
(4) Lila
(Walyani, 2010).
d) Pemeriksaan Sistematis
5) Kepala
(a) Rambut
(b) Muka
(c) Mata
(d) Hidung
(Sulistyawati, 2009)
(e) Telinga
(Sulistyawati, 2009).
(f) Mulut/gigi/gusi
(g) Leher
1) Abdomen
a) Inpeksi
(Walyani, 2010).
b) Palpasi
IV (Walyani, 2010).
46
c) Auskultasi
(Walyani, 2010).
2) Pemeriksaan panggul
(Prawirohardjo, 2014)
4) Genetalia
(b) Anus
(Prawirohardjo, 2014).
Data dasar :
Data subjektif :
(Prawiroharjdo, 2010).
Data objektif :
b) Palpasi
(Walyani, 2010)
c) Inspeksi
d) Auskultasi
bahwa janin hidup atau mati. DJJ normal 120-160 kali per
(Sulistyawati, 2009).
f) Data penunjang
(Sulistyawati, 2010).
(Prawirohardjo, 2014).
51
antara lain :
1) Kala I
persalinan.
jam sekali.
b) Persalinan serotinus
2) Kala II
melahirkan bayinya.
persalinan.
3) Kala III
d) Melahirkan plasenta
55
4) Kala IV
c) Mencegah infeksi.
oleh bidan, pasien, atau anggota keluarga yang lain. Jika bidan tidak
dibuat.
56
komplikasi akibat tindakan medik dapat diatasi serta ibu dan janin
S : Subjektif
(wawancara).
O : Objektif
Data yang didapat dari hasil observasi melalui pemeriksaan fisik pasien,
A : Assessment
P : Planning
pasien, merujuk kasus yang tidak dapat ditangani dengan tepat waktu,
METODOLOGI
A. Jenis Studi
Jenis Karya Tulis Ilmiah ini adalah laporan studi kasus dengan metode
adalah kondisi atau hal hal yang sudah disebutkan dan hasilnnya dapat
dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Ari Kunto 2010). Pada studi
Indikasi Serotinus.
59
60
Subyek studi kasus yaitu orang yang akan dijadikan sebagai subyek
14 Juli 2017.
kebidanan pada ibu bersalin dan data perkembangan SOAP serta partograf.
61
1. Data Primer
a. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
dan kontraksi.
3) Perkusi
b. Wawancara
c. Observasi
(Notoatmodjo, 2012).
2. Data sekunder
a. Studi kepustakaan
kuat (Notoatmodjo,2012).
b. Studi dokumentasi
Prijonegoro Sragen.
2. Buku tulis.
3. Bolpoint.
65
3. Tensimeter.
4. Termometer.
5. Stetoskop.
6. Metllyn.
7. Jam tangan.
8. Doopler.
9. Reflex hammer.
10. Korentang.
11. Partus set : 2 buah klem tali pusat, gunting tali pusat, gunting
torniquate.
18. Pembalut.
66
jadwal kegiatan ini disusun dalam suatu garis “gant’s chart’ (Notoatmodjo,
Ruang : VK
No. Register : -
I. PENGKAJIAN
67
68
2. Tanda-tanda persalinan
a. Kontraksi
b. PPV
3. Riwayat Menstruasi
13 tahun
4. Riwayat perkawinan
25 tahun
Lamanya : 1 tahun
Hamil Sekarang
c. Keluhan pada
dan muntah
8. Riwayat penyakit
apapun.
1) Jantung
2) Ginjal
bagian bawah.
3) Asma
4) TBC
5) Hepatitis
6) Diabetes Militus
7) Hipertensi
8) Epilepsi
9) Lain-lain
seperti HIV/AIDS.
e. Riwayat Operasi
apapun.
a. Nutrisi
jenisnya nasi, sayur, dan lauk. Minum air putih 6-8 gelas/hari.
b. Personal Hygiene
Saat ini: Ibu mengatakan belum mandi, hanya cuci muka dan
gosok gigi.
c. Eliminasi
d. Aktivitas
e. Istirahat/tidur
f. Pola Seksual
seminggu.
dalam seminggu.
g. Psikososial budaya
bayinya berkurang.
74
6) Pantangan makanan
7) Kebiasaan adat-istiadat
1. Status generalis
b. Kesadaran : Composmentis
75
N : 82x/menit S: 36,5 º C
d. TB : 160 cm
e. BB sebelum hamil: 60 kg
f. BB sekarang : 76 kg
g. LILA : 25, 5 cm
2. Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
gravidarum
3) Mata
c) Sklera : putih
ada secret
b. Leher
1) Mammae
a) Membesar : Normal
d) Areola :hiperpigmentasi
2) Axilla
d. Ekstremitas
2) Bawah
d) Kuku : bersih
a. Abdomen
1) Inspeksi
kehamilan
pemeriksaan
2) Palpasi
(bokong).
78
d) Leopold II
(ekstremitas)
(punggung)
melenting (kepala)
g) TFU Mc Donald : 31 cm
h) TBJ :
3) Auskultasi
Frekuensi : 136x/menit
Teratur/tidak : teratur
b. Pemeriksaan panggul
c. Anogenital
1) Vulva vagina
2) Perinium
3) Anus
4) Inspekulo
b) Portio : tebal
5) Vagina Toucher
a) Pembukaan : 3 cm
b) Portio : tebal
c) Ketuban : utuh
4. Pemeriksaan Penunjang
14 Juli 2017 :
HB : 11,8 gr %
Golongan darah : B
HbSAg : negatif
VST : negatif
1. DIAGNOSA KEBIDANAN
Data Dasar :
pernah keguguran.
September 2016.
kenceng.
2017.
DO :
2) Kesadaran : Composmentis
N : 82x/menit S: 36,5 º C
4) Palpasi
detik
melenting (bokong).
d) Leopold II
janin (ekstremitas)
papan (punggung)
g) Tfu mc donald : 31 cm
h) TBJ :
5) Pembukaan : 3 cm
2. MASALAH
3. KEBUTUHAN
Memberikan suport mental kepada ibu agar ibu tetap tenang dan tidak
merasakan cemas.
a. Partus Lama
b. Rupture Uteri
2. Pada bayi :
a. IUFD
20 tpm.
V. PERENCANAAN
pemeriksaannya.
4 Mengganti cairan infus kedua apabila cairan infus sudah habis sesuai
advis dokter.
7 Anjurkan ibu untuk tarik nafas panjang saat ada kontraksi dan
lembar observasi
VI. PELAKSANAAN
Keadaan ibu saat ini baik, pembukaan 3 cm dan sudah ada tanda-tanda
Pembukaan : 3 cm
4 Mengganti cairan infus kedua apabila cairan infus sudah habis sesuai
advis dokter, cairan infus kedua diganti pada pukul 09.15 WIB.
untuk makan dan minum saat tidak ada his agar tenaga ibu bertambah
7 Menganjurkan ibu untuk tarik nafas panjang saat ada kontraksi dan
Partus set : 2 buah klem tali pusat, gunting tali pusat, gunting
panjang DTT, pengikat tali pusat DTT, ½ kocker, kassa steril, spuit 3
penghisap lendir deelle, Heacting set :jarum steril, kom dan betadine,
nefulder, benang cat gut, Pakaian ganti bayi :2 baju bayi, 2 popok
kaki, 1 Handuk bayi, Pakaian ganti ibu :1 baju ibu, 1 celana dalam
VII. EVALUASI
Hasil : (terlampir).
Hasil : (terlampir).
4 Sudah mengganti cairan infus kedua sesai advis dokter pada pukul
09.15 WIB.
oksigen janin.
makan dan minum saat tidak ada his agar tenaga ibu bertambah kuat
7 Ibu bersedia untuk tarik nafas panjang saat ada kontraksi dan
8 Sudah dilakukan persiapan partus set, heating set, baju ibu, baju bayi.
87
b. Kesadaran : Composmentis
N : 82x/menit S: 36,5 º C
d. DJJ : 140x/menit
f. Vulva : membuka
h. Perineum : menonjol
i. VT : Pembukaan : 10 cm
Penurunan : H-III
DATA PERKEMBANGAN I
Kala II
S : SUBYEK
semakin kuat.
4.Ibu mengatakan mengeluarkan lendir darah dan cairan dari jalan lahir.
O : OBYEKTIF
2. Kesadaran : Composmentis
N : 82x/menit S: 36,5 º C
4. DJJ : 140x/menit
6. Vulva : membuka
8. Perineum : menonjol
9. VT : Pembukaan : 10 cm
Penurunan : H-III
maksimal 20 tpm.
A : ASSESMENT
Ny. F G1P0A0 umur 24 tahun umur kehamilan 42 minggu inpartu kala II.
P : PLANNING
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap.
3. Meminta ibu untuk berada pada posisi litotomi yaitu menekuk kaki
ibu sampai arah dada dengan tangan ibu sampai siku berada pada
lipatan paha.
10 ml lidokain.
atau belum.
15) Potong tali pusat diantara kedua klem dengan satu kali
EVALUASI
13.10 WIB, jenis kelamin perempuan, menangis kuat, gerakan aktif, warna
kulit kemerahan dan keriput, tidak ada cacat, BB : 3100 gram, PB : 50 cm,
DATA PERKEMBANGAN II
KALA III
S : SUBYEKTIF
O : OBYEKTIF
2. Kesadaran : Composmentis
R : 24x/menit S : 36ºC
b. Uterus globuler
c. Adanya semburan darah secara tiba-tiba dari jalan lahir dan singkat
7. PPV kala II : ± 70 cc
tetesan 20 tpm, infus akan di klem pada saat pemberian ijeksi Oxytocin
10 IU setelah bayi lahir pada 1/3 paha luar bagian atas secara IM,
A : ASESSMENT
P : PLANNING
2 Mengeklem infus drip Oxytosin dan cairan infus di ganti dengan cairan
memanjang.
searah jarum jam apa bila plasenta sudah terlihat 2/3 bagian
didepan vulva.
6 Melakukan masase pada perut ibu dan mengajarkan pada ibu cara
memasase.
EVALUASI
Sudah dilakukan tindakan pertolongan manajemen aktif kala III pada pukul
plasenta utuh, berat ± 500 gram, diameter 17 cm, tebal 3 cm, panjang tali pusat
± 60 cm, perdarahan ± 100 cc, kontraksi keras, TFU 2 jari dibawah pusat,
S : SUBYEK
O : OBYEKTIF
2. Kesadaran : Composmentis
N :84x/menit S: 36,7ºC
6. Kontraksi : Keras
7. Lokhea : Rubra
8. Perdarahan kala IV : ± 50 cc
A : ASSESMENT
P : PLANNING
1. Mengobservasi KU ibu.
TFU, kontraksi uterus setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30
menit pada jam ke dua. Memantau perdarahan dan suhu setiap 30 menit 1
bersih.
8. Melakukan IMD pada bayi dengan melepaskan bedong dan baju bayi
kemudian meletakkan bayi di antara dada dan perut ibu, posisikan bayi
kanan atau kiri, selimuti bayi dan ibu agar tidak terjadi hipotermi, minta
menjalin kasih sayang ibu dan bayi melalui kontak kulit, IMD dilakukan
± 1jam.
10. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini yaitu miring kanan dan kiri, saat
12. Memindahkan ibu dikamar perawat atau kamar nifas pukul 16.15 WIB
EVALUASI
jari di bawah pusat, kontraksi uterus keras, kandung kemih kosong, PPV ± 50
cc.
di bawah pusat, kontraksi uterus keras, kandung kemih kosong, PPV ± 10 cc.
B. PEMBAHASAN
antara tindakan dilahan dengan teori yang ada. Pembahasan ini dimaksudkan
yang terjadi sehingga dapat digunakan sebagai tindak lanjut dan penerapan
asuhan kebidanan yang efektif dan efisien khusunya pada ibu bersalin dengan
1. Pengkajian
Pengkajian adalah semua informasi yang akurat dan lengkap dari
didapatkan data subyektif dengan keluhan utama yaitu rujukan dari bidan
bawah sejak tanggal 13 Juli 2017 pukul 11.00 WIB, akhir-akhir ini
sekarang : 76 kg, LILA : 25, 5 cm, hari pertama haid terakhir tanggal 23
bawah proxecus xifoideus, bagian fundus uteri teraba bokong, leopold II:
warna jernih, presentasi belakang kepala, posisi UUK jam 12, penurunan
2. Interpretasi Data
Menurut Eatiwidani dkk (2008), diagnosa yang ditegakkan dalam
Masalah yang sering timbul pada ibu bersalin dengan serotinus yaitu ibu
sering timbul pada ibu bersalin dengan serotinus yaitu ibu merasa cemas
ibu yaitu memberikan suport mental kepada ibu agar ibu tetap tenang dan
tidak merasakan cemas. Pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara
3. Diagnosa Potensial
Diagnosa potensial adalah mengidentifikasikan masalah atau
Pada kasus ini diagnosa potensial yang di alami ibu dan janin
dokter SpOG dan dilakukan induksi drip Oxytosin per drip. Jadi kasus ini
4. Tindakan Segera
Tindakan ini dilakukan jika ditemukan adanya diagnosa potensial
Tetesan maksimal 40 tetes, jumlah cairan seluruhnya 500 cc. Pada kasus
5. Rencana Tindakan
Perencanaan tindakan dibuat berdasarkan asuhan yang
pada ibu bersalin serotinus kala I antara lain : Persiapan ruangan untuk
bersih, sirkulasi udara yang baik, terlindung dari tiupan angin, sumber air
infus dengan drip oxytosin, mulai dari 8 tetes dalam 15 menit dinaikkan
sekali. Kala II : bantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman saat
apabila ada dorongan kuat dan spontan untuk meneran jangan anjurkan
untuk minum apa bila tidak ada his. kala III : Memberikan suntikan
ibu teknik relaksasi yang benar yaitu dengan cara menarik nafas panjang
apa bila ada kontraksi, memberi dukungan pada ibu agar tidak cemas,
15 menit sekali pada 1 jam pertama, 30 menit pada 1 jam pertama, dan
di lahan yaitu pada pemberian induksi, pada teori diberikan infus dengan
maksimal 20 tpm sudah mencukupi kekuatan his pada ibu sehingga tidak
6. Pelaksanaan
Pada langkah ini direncanakan asuhan menyeluruh seperti yang
7. Evaluasi
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang kita
dapat diatasi serta ibu dan janin dalam keadaan baik dan sehat
(Prawirohardjo, 2014).
pukul 13.25 WIB, kotiledon lengkap, berat ± 500 gram, diameter 17 cm,
tebal 3 cm, panjang tali pusat ± 60 cm, perdarahan ± 100 cc, insersi
sudah diberikan, ibu sudah merasa tenang dan keadaan baik. Pada
praktek dilahan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
manajemen 7 langkah varney pada ibu bersalin Ny. F dengan induksi atas
indikasi serotinus di RSUD dr. Soehadi Pridjonegoro Sragen, maka dari itu
1. Pengkajian didapatkan dari data subyektif yang diperoleh dari Ny. F dan
Data subyektif yang didapat yaitu ibu mengatakan ini kehamilan yang
semenjak pukul 23.00 WIB, ibu mengatakan hari pertama haid terakhir
tanggal 23 September 2017, hari perkiraan lahir tanggal 30 Juni 2017 dan
ibu merasa cemas karena gerakan janinnya berkurang dan kehamilan ibu
sudah melewati batas perkiraan lahir. Data obyektif yang diperoleh dari
107
108
diperlukan ibu yaitu memberikan dukungan mental kepada ibu agar ibu
4. Diagnosa potensial pada kasus ini tidak ada komplikasi yang di alami
yaitu pada ibu partus lama, rupture uteri, gawat janin (fetaldistress),
IUFD.
komplikasi adalah memantau keadaan ibu dan janin setiap 30 menit dan
darah dan pembukaan serviks setiap 4 jam sekali, observasi DJJ dan
dokter yaitu dengan mengganti cairan infus drip oxy 5 IU apa bila infus
sudah habis, beritahu ibu cara relaksasi yang benar, anjurkan ibu untuk
109
saat tidak ada kontraksi, menganjurkan ibu untuk miring kiri, siapkan
partus set, heacthing set, baju ibu, baju bayi. Kala II : melakukan
pada 1 jam pertama, dan suhu setiap 1 jam sekali pada 2 jam pertama.
induksi sesuai advis dokter yaitu dengan mengganti cairan infus drip oxy
5 IU apa bila infus sudah habis, memberitahu ibu cara relaksasi yang
set, baju ibu, baju bayi. Kala II : melakukan pertolongan persalinan. Kala
menit sekali pada 1 jam pertama, 30 menit pada 1 jam pertama, dan suhu
tindakan yang sudah diberikan, dan terdapat hasil partus berjalan secara
spontan dengan induksi oxytosin per drip, bayi lahir spontan pada pukul
34 cm, LD : 33 cm, anus berlubang, tidak ada cacat, apgar score 7-8-9,
plasenta lahir spontan pukul 13.25 WIB, kotiledon lengkap, berat ± 500
gram, diameter 17 cm, tebal 3 cm, panjang tali pusat ± 60 cm, perdarahan
± 100 cc, kontraksi keras, TFU 2 jari dibawah pusat, terdapat laserasi
jalan lahir derajat II, keadaan bayi normal, keadaan ibu baik, jumlah
darah yang dikeluarkan dari kala I-IV yaitu ± 280 cc, kandung kemih
kosong.
9. Pada kasus ibu bersalin dengan induksi atas indikasi serotinus terdapat
B. SARAN
1 Bagi Pasien
kehamilan serotinus.
Hidayat, A.A. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta : Salemba Medika.
Rohani, Saswita, A., Marisah. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan.
Jakarta : Salemba Medika.
Saifudin, A.B. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Varney, H. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edsi 4. London : Jan M. Kriebs.
Carolyn L. Gegor.
Walyani, E.S. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Jakarta : Bina Pustaka.
LAMPIRAN
Lampiran 1
JADWAL PENYUSUNAN KTI
PRODI D 3 KEBIDANAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2016/2017
NO Kegiatan Penelitian
Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembagian dosen
pembimbing
2 Pengajuan judul KTI
Persetujuan judul oleh
pembimbing
Pengumpulan Acc judul
KTI
3 Pembagian panduan KTI
4 Pembuatan proposal KTI
Penyusunan proposal KTI
Acc proposal KTI
5 Uji proposal KTI
6 Uji ulang proposal KTI
7 Revisi proposal KTI
Pengumpuln proposal KTI
8 Pelaksanaan studi
kasus/penelitian
Pembuatan dan penulisan
hasil kasus/ penelitian KTI
Konsul KTI
Acc/ persetujuan KTI
9 Pengumpulan draft KTI
10 Uji KTI
11 Uji ulang KTI
12 Revisi/ perbaikan KTI
Penjilidan KTI
Pengumpulan KTI
Lampiran 10
(SAP)
SASARAN : Ny.F
A. Tujuan
e. Menyebutkan tanda bayi cukup ASI dan tanda bayi kurang ASI.
B. Materi
Terlampir
C. Kegiatan Penyuluhan
Penyuluhan
perkenalan
b. Menjelaskan
b. Memperhatikan
Ceramah
kontrak waktu yang
dibutuhkan
c. Apersepsi
pendapat
Materi I :
a. Pengertian Asi
Eksklusif tanpa
melihat leaflet
b. Manfaat Asi
Eksklusif
c. Cara
memperbanyak Asi
d. Cara
memberikan Asi
Bekerja
e. Tanda bayi
yang telah
disampaikan
b. Menyimpulkan
disampaikan
c. Menutup
materi dengan
terimakasih
Memperhatikan dan
memberikan respon
Menjawab salam
1. Leaflet
E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Evaluasi
F. Rencana Evaluasi
a. Evaluasi Proses
b. Evaluasi Aktif
ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan
makanan ( pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi, nasi tim, dll ) maupun cairan ( susu
formula, air jeruk, madu, air teh, air putih dll ) kecuali vitamin, mineral dan obat.
1. Kolostrum
Kolostrum adalah cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae yang
mengandung tissue debris dan redual material, yang terdapat dalam alveoli dan
duktus dari kelenjar mammae sebelum dan sesudah melahirkan anak. Kolostrum
diproduksi pada beberapa hari pertama setelah bayi dilahirkan. Kolostrum banyak
mengandung protein dan antibody. Wujudnya sangat kental dan jumlahnya sangat
sedikit. Kolostrum mampu melapisi usus bayi dan melindunginya dari bakteri, serta
sanggup mencukupi nutrisi bayi pada hari pertama kelahirannya. Secara berangsur-
angsur, produksi kolostrum berkurang saat air susu keluar pada hari ketiga sampai
hari kelima.
2. Foremilk
Air susu yang keluar pertama kali disebut susu awal ( foremilk ). Air susu ini hanya
mengandung sekitar 1-2 % lemak dan terlihat encer, serta tersimpan dalam saluran
penyimpanan. Air susu tersebut sangat banyak dan membantu menghilangkan rasa
Hindmilk keluar setelah foremilk habis, yakni saat menyusui hamper selesai.
Hindmilk sangat kaya, kental, dan penuh lemak bervitamin. Air susu ini memberikan
(Siti, Nur Khamzah. 2012. Segudang Keajaiban ASI yang Harus Anda Ketahui.
a. Ibu tidak akan mengalami menstruasi dalam beberapa bulan ( dapat digunakan
sebagai KB alami ).
dan osteoporosis.
i. Mengurangi anemia.
2. Manfaat ASI bagi Bayi
c. Menjaga terhadap penyakit, alergi, SIDS, infeksi lambung dan usus, dan
sembelit.
e. Mudah dicerna.
mau menyusu karena masih kenyang, perahlah atau pompalah ASI. Produksi ASI
maka, pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormone
oksitosin untuk bekerja lambat. Oleh karena itu, ciptakan suasana rileks. Disini
4. Hindari pemberian susu formula. Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa
ASI nya masih sedikit dan takut anak tidak kenyang, banyak yang segera
memberikan susu formula. Padahal pemberian susu formula itu justru akan
menyebabkan ASI semakin tidak lancar. Bayi relative malas menyusu atau malah
bingung putting terutama pemberian susu formula dengan dot. Semakin sering susu
5. Hindari penggunaan dot, empeng dan sejenisnya. Jika ibu ingin memberikan ASI
peras/pompa berikan ke bayi dengan menggunakan sendok, bukan dot. Saat ibu
memberikan dengan dot, maka bayi dapat mengalami bingung putting. Khususnya
pada bayi yang baru dilahirkan atau dalam proses belajar menyusu. Kondisi dimana
bayi hanya menyusu di ujung putting seperti ketika menyusu dot. Padahal cara
menyusu yang benar adalah seluruh areola ibu masuk ke dalam mulut bayi. Akhirnya
bayi menjadi malas menyusu langsung dari payudara ibu lantaran merasa sulit
mengeluarkan ASI.
7. Lakukan perawatan payudara, pemijatan payudara dan kompres air hangat dan air
dingin bergantian.
8. Tanamkan niat yang kuat sejak hamil, bahwa setelah si bayi lahir akan disusui
sendiri. Niat yang kuat sangat berpengaruh bagi kelancaran ASI. Sedini mungkin
mengumpulkan informasi tentang ASI dan menyusui, baik melalui media elektronik,
buku, tabloid, internet dan diskusi dengan ahli kebidanan atau mendatangi klinik-
klinik laktasi.
9. Posisi ibu dan bayi pastikan dalam kondisi yang benar setiap kali menyusui.
Kesalahan posisi bias membuat ASI tidak disusui secara sempurna,putting lecet, bayi
1. Niat yang ikhlas dan tulus akan menumbuhkan motivasi untuk memberikan makan
2. Percaya diri bahwa ASI akan cukup memenuhi kebutuhan bayi kita.
5. Selama cuti dan hari libur usahakan langsung susui bayi jika dia tampak lapar.
6. Pompa ASI pada malam hari bila bayi sudah tidur dan pada siang hari bila berada
7. Bila di rumah langsung simpan dalam botol ASI yang terbuat dari kaca karena bila
di simpan dalam botol plastic lemaknya sering tertinggal di dalam botol tersebut.
8. Usahakan ASI yang disimpan di dalam lemari pendingin hanya diberikan pada saat
9. Bawalah cool box atau termos es kalau di kantor tidak terdapat lemari
pendingin/freezer.
10. Kualitas ASI masih baik di dalam suhu lemari pendingin dalam waktu 72 jam (3
hari). Bila tidak dikonsumsi selama kurun waktu 3 hari itu, ASI dapat bertahan
sampai 6 bulan bila dibekukan dlaam suhu di bawah -20 derajat celcius.
11. Sedangkan dalam suhu ruangan dengan wadah tertutup ASI masih baik diberikan
12. ASI tidak boleh dimasak karena akan merusak kandungan nutrisinya. Terlebih lagi
jangan dipanaskan di microwave karena selain nutrisinya akan rusak, ada bahaya
13. Sebelum diberikan kepada bayi, ASI yang telah didinginkan, cukup dihangatkan
dengan merendamnya dalam air hangat atau dibiarkan dalam suhu ruangan 25° C
14. Bila ASI yang telah dihangatkan masih bersisa, sisanya tidak boleh disimpan
Menggunakan jari :
Caranya : tempatkan tangan di salah satu payudara, tepatnya di tepi areola. Posisi ibu jari
terletak berlawanan dengan jari telunjuk. Tekan tangan ke arah dada, lalu dengan lembut
tekan ibu jari dan telunjuk bersamaan. Pertahankan agar jari tetap di tepi areola, jangan
sampai menggeser ke putting. Ulangi secara teratur untuk memulai aliran susu. Putar perlahan
jari di sekeliling payudara agar seluruh saluran susu dapat tertekan. Ulangi untuk payudara
lain dan jika diperlukan, pijat payudara diantara waktu-waktu pemerasan. Ulangi pada
payudara pertama, kemudian lakukan lagi pada payudara kedua. Taruh cangkir bermulut
lebar yang sudah disterilkan di bwah payudara yang diperah. Waktu yang dibutuhkanpun tak
sampai setengah jam, sedangkan susu yang terkumpul bias mencapai 500 cc.[10]
2. Minimal ditemukan 6 buah popok yang basah-minimal satu kali sehari buang air
besar di minggu 4-6 pertama, setelah minggu ke enam mungkin saja pupnya tidak
3. Berat badan bayi meningkat satu ons sehari pada usia 3 bulan pertama, dan
setengah ons sehari saat usia 3-6 bulan. Bayi baru lahir biasanya akan kehilangan 5-
10 persen dari berat badan saat dilahirkan. Dan abayi sudah kembali sampai berat
kelahirannya menjelang 10-14 hari sesudah kelahiran. Berat yang diperoleh adalah
4. Pada awal bulan kehidupannya bayi setidaknya mengeluarkan 3 kali pup setiap
pupnya berkurang. Beberapa bayi bahkan hanya pup sekali dalam satu atau dua hari.
5. Bayi sering menyusu, setiap 2-3 jam, minimal 8-12 kali menyusu dalam sehari.
6. Ibu mendengar bayi menelan susu dan terkadang melihat susu di ujung mulutnya.
3. Bayi sering murung menangis, rewel, yang biasanya terjadi karena bayi kelaparan.
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, Diana. 2010. Makanan Pendamping ASI Tips Kenalkan Rasa dan Tekstur
Makanan Baru untuk anak usia 6-12 bulan plus 25 resep praktis. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama
Hayati, Aslis Wirda. 2009. Buku Saku Gizi Bayi. Jakarta : EGC
Khamzah, Siti Nur. 2012. Segudang Keajaiban ASI yang Harus Anda Ketahui. Yogyakarta :
FlashBooks.
Prasetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Diva Press : Yogyakarta.
Proverawati, Atikah; Eni Rahmawati. 2010. Kapita Selekta ASI dan Menyusui. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Yuliasti, Nurheti. 2010. Keajaiban ASI makanan Terbaik untuk Kesehatan, Kecerdasan, dan