Anda di halaman 1dari 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 27 Tanjung Jabung Timur


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII / Genap
Materi Pokok : Buku Fiksi dan Non Fiksi
Teknik Pembelajaran : Daring Melalui Whatsapp Grup Kelas
Surel : rezeki.liza@gmail.com

A. Tujuan Pembelajaran

Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran

3.17 Menggali dan menemukan informasi dari Melalui model pembelajaran Discovery Learning dan
buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca kecakapan abad 21 pesera didik diharapkan dapat
4.17 Membuat peta konsep/ garis alur dari mengidentifikasi informasi buku fiksi atau nonfiksi yang dibaca
buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca serta mempresentasikan informasi tersebut menggunakan peta
konsep alur buku fiksi atat non fiksi yang dibaca.

B. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Kegiatan Kecakapan
Abad 21
1 Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk Religiositas
memulai pembelajaran. Disiplin
2. Memeriksa kehadiran siswa
3. Memberikan motivasi kepada siswa untuk tetap menjaga kesehatan
serta semangat belajar dari rumah.
2 Inti 1. Peserta didik mengunduh dan mengamati materi yang disajikan. Berpikir kritis
2. Peserta didik diberi kesempatan bertanya terkait materi buku fiksi dan Literasi
non fiksi yang disajikan Kolaborasi
3. Peserta didik lain memberi tanggapan terhadap pertanyaan yang Komunikasi
diajukan temannya, serta menjawab pertanyaan yang diberikan guru
mengenai perbedaan buku fiksi dan non fiksi.
4. Peserta didik secara individu diberikan penugasan untuk memilih
membaca buku fiksi atau non fiksi yang tersedia di rumah/mengunduh
dari google, disarankan untuk memilih buku yang tidak terlalu tebal
agar waktu yang tersedia cukup untuk menyelesaikannya, kemudian
mempresentasikan informasi tersebut menggunakan peta konsep (GO)
alur buku fiksi atat non fiksi yang dibaca dalam bentuk video.
5. Peserta didik diberikan waktu 1 minggu untuk mengirimkan tugas
melalui whatshapp grup kelas.
3 Penutup 1. Melakukan tanya jawab, menyimpulkan materi, dan refleksi. Komuikasi
- Bagaimana perasaan mereka belajar hari ini ?
- Apa yang ingin diketahui mereka lebih lanjut ?
2. Memberikan tips kepada peserta didik untuk pencegahan Covid 19
3. Menutup dengan salam penutup

C. Penilaian

Sikap : Pengamatan Langsung


Pengetahuan : Tes Tertulis
Keterampilan : Unjuk Kerja

Mengetahui, Tanjung Jabung Timur, 03 April 2020


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

SONIAH, S.Pd LIZA REZEKI, S.Pd


NIP. 197504082003122003 NIP. 198607132010012016
Bahan Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia

Apa Itu Buku Fiksi?

Buku fiksi adalah jenis buku yang isinya berupa cerita yang sifatnya imajinatif. Jadi, untuk menuliskan
buku fiksi tidak diperlukan adanya pengamatan serta tidak tidak perlu pula dipertanggungjawabkan kebenarannya,
karena ide cerita yang ditulis berasal dari khayalan atau imajinasi penulis belaka.
Biasanya, dalam buku fiksi, bahasa yang digunakan berupa bahasa kiasan atau konotatif. Kisah narasi yang
disajikan pada pembaca juga akan membuat pembaca mampu terlarut ke dalam cerita. Buku fiksi juga sering
muncul ide-ide segar dan diksi yang mendebarkan dalam cerita fiksi.

Apa Itu Buku Non-Fiksi?

Jika buku fiksi itu berisi khayalan, maka sebaliknya dengan buku non-fiksi. Non itu tidak, fiksi itu
khayalan. Ini artinya, buku non-fiksi adalah buku yang isinya tidak bersifat khayalan alias kenyataan alias based on
fact.
Jenis buku non-fiksi ini memuat aneka kejadian sebenarnya dan bersifat informatif. Karena sifatnya yang
bukan khayalan, maka untuk membuat buku nonfiksi akan diperlukan suatu pengamatan dan data. Sebab, informasi
yang termuat dalam buku non-fiksi ini harus dapat dipertanggungjawabkan.
Secara umum, bahasa yang digunakan dalam buku non fiksi ini berupa bahasa denotatif atau bahasa
sebenarnya. Hal ini dimaksudkan agar pembaca dapat memahami maksud isi buku secara langsung dan mudah.
Jadi, jelas bukan, kalau buku nonfiksi ini dibuat berdasarkan pada pengamatan dan data, sehingga isi buku
non-fiksi ini harus memuat fakta-fakta. Sifat buku non fiksi yang berupa informasi berlandaskan data nyata atau
fakta inilah yang membuat buku nonfiksi sering dirujuk sebagai sumber informasi.

Contoh Buku Fiksi

• Cerpen
• Novel
• Kumpulan dongeng
• Komik

Contoh Buku Non Fiksi?

Setiap buku yang dibuat dengan berdasarkan pada informasi nyata atau bukan khayalan, berarti termasuk
jenis buku non fiksi. Sangat mudah sekali mengenalinya. Contoh :

• Buku pelajaran
• Buku pengetahuan
• Biografi
• Ilmiah populer
Peta Konsep Isi Buku.

Catatan tentang isi buku atau bacaan banyak sekali manfaatnya. Apalagi kalau kamu bermaksud membahas
kembali isi bacaan itu. Kamu perlu melakukan persiapan, di antaranya berupa catatan tentang pokok-pokok isi
buku yang akan didiskusikan. Catatan yang kamu buat akan lebih mudah dibahas kembali apabila disajikan dalam
bentuk peta konsep.

Isi buku pada umumnya terdiri atas beberapa bab dan di dalam setiap bab terbagi pula ke dalam beberapa
sub bab. Pada setiap sub-babnya juga kembali dirinci ke dalam beberapa bagian lagi. Pembahasan isi buku seperti
itu akan lebih mudah apabila disajikan ke dalam suatu pemetaan yang sering disebut dengan peta konsep.

Berikut contoh penyajiaannya.

Isi Buku Apresiasi Sastra


Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5
1. Pengertian Puisi Prosa Drama.
kesustraan 1. Pengertian 1. Pengertian 1. Pengertian
2. Manfaat puisi prosa. drama.
karya sastra 2. Kararteristik 2. Karaktristik 2. Karakteristik
3. Jenis-jenis puisi prosa. drama. Penutup
karya sastra 3. Jenis-jenis 3. Jenis-jenis 3. Jenis-jenis
puisi prosa. drama.
4. Cara menulis 4. Cara menulis 4. Cara
puisi prosa. menentukan
drama

Peta konsep isi suatu buku dapat pula disajikan sebagai berikut :

apresiasi sastra

pendahuluan

jenis-jenis karya
pengertian sastra manfaat karya sastra sastra

Isi setiap bab dalam sebuah buku dapat lebih diperjelas dengan peta konsep seperti di atas. Satu bab
disajikan dalam satu bagan sehingga sistematikanya bisa lebih terperinci. Hubungan antar bagiannya pun akan
lebih mudah dipahami.

Akan tetapi, untuk buku-buku cerita semacam novel ataupun buku kumpulancerpen/dongeng, akan lebih
mudah dipahami apabila disajikan dalam bentuk bagan alur. Dengan begitu rangkaian cerita yang ada pada buku
itu akan lebih jelas dan mudah terpahami.
penutup cerita
penyelesaian konflik
terjadinya
konflik
penanggalan
peristiwa
pengenalan cerita

Pada setiap bagiannya itu, kemudian diisi dengan catatan-catatan ringkas. Misalnya, pada bagian
pengenalan: 1) apa yang disampaikan pengarangnya, 2) gambaran tentang tokoh siapa,dan 3) di mana cerita itu
bermula. Pada bagian pengenalan peristiwa, perlu dicatat tentang latar belakang masalah yangdihadapi tokoh
utamanya. Pada bagian konflik, diceritakan masalah yang dialami tokoh utama, penyebab, dan reaksi yang
dilakukan tokoh tersebut.

Sumber Belajar

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VIII.
Halaman 234 s.d 242

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs.
Kelas VIII. Halaman 33 s.d 39.

Anda mungkin juga menyukai