Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIK KLINIK

KEEPRAWATAN MEDIKAL BEDAH

Disusun Oleh Kelompok 6 A :


Indi Pinara 19077
Mega Luthfiah 19028
Salbilah Agis Arfah 19099
Zahra Puspita 19108
Zidni Mayla Adzkia 19053

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


AKADEMI KEPERAWATAN KERIS HUSADA
KOMP MARINIR CILANDAK JAKARTA
Jl. Yos Sudarso, Komplek Marinir Cilandak
Jakarta Selatan
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Laporan Praktik Klinik
Keperawatan Medikal Bedah” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada bidang studi Keperawatan yaitu
Keperawatan Medikal Bedah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Laporan Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah” bagi para pembaca.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh kerena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
2.1 Rumusan Masalah..............................................................................................................1
3.1 Tujuan................................................................................................................................2
4.1 Manfaat..............................................................................................................................2
BAB II ISI/PEMBAHASAN
2.1 Definisi Gerontik...............................................................................................................4
2.2 Tujuan Keperawatan Gerontik...........................................................................................4
2.3 Kegiatan Asuhan Keperawatan Dasar Bagi Lansia...........................................................5
2.4 Pendekatan Keperawatan Pada Usia Lanjut......................................................................6
2.5 Fokus Asuhan Keperawatan Pada Lansia..........................................................................8
BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian.........................................................................................................................9
3.2 Diagnosa Keperawatan......................................................................................................9
3.3 Intervensi Keperawatan...................................................................................................10
3.4 Implementasi Keperawatan.............................................................................................12
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................................13
4.2 Saran.................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Apendisitis merupakan penyebab paling umum sakit perut akut yang memerlukan
intervensi bedah, Penyebab apendisitis tidak jelas dan mekanisme patogenesis terus
diperdebatkan, dikarenakan apendisitis merupakan salah satu masalah kesehatan yang
terjadi pada masyarakat secara umum, yang tatalaksananya dengan cara apendiktomi,
sehingga penggunaan antibiotic profilaksis pada pasien bedah apendisitis memerlukan
perhatian khusus, karena masih tingginya kemungkinan timbul infeksi paska bedah, yaitu
5-15%(Departemen/SMF ilmu bedah, 2009).
Setiap pasien apendiktomi paska bedah diberikan antibiotik sebagai Profilaksis,
penanganan yang tidak tepat dan lingkungan yang tidak bersih bagi pasien paska bedah
akan beresiko besar untuk terkena infeksi, pemberian antibiotik profilaksis yang kurang
tepat pada pasien paska bedah dapat memperlama penyembuhan luka dan memperlama
hari rawatan sehingga biaya perawatan juga semakin besar, pemberian antibiotik
profilaksis yang tepat dapat mengurangi jumlah bakteri, mencegah infeksi serta dapat
mempersingkat lamanya rawatan sehingga dapat mengefektivitaskan biaya.
Apendisitis masih menempati prevalensi tertinggi dari akut abdomen lain dibidang
bedah yang memerlukan operasi segera baik di negara berkembang maupun di negara
maju untuk mengurangi angka kematian dan angka kesakitan salah satu upaya adalah
dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan medis yaitu dengan membuat
diagnosa yang tepat (Chidmat, 2005). Apendisitis akut timbul dalam sekitar 7% individu
di negara barat, dan merupakan sebab terlazim akut abdomen yang memerlukan intervensi
bedah. Sekitar 200.000 apendiktomi dilakukan tiap tahun di Amerika Serikat. Angka
mortalitas bervariasi dari kurang dari 0,1 % dalam kasus tak berkomplikasi sampai sekitar
5% dalam kasus dengan perforasi (Lally et al., 2001)

B. Rumusan Masalah
Makalah ini adalah kurangnya pengetahuan tentang Mata Kuliah Keperawatan tentang
Konsep Dan Asuhan Keperawatan Gerontik, Maka dari permasalahan di atas, dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari Apendisitis ?
2. Apa tujuan keperawatan gerontik ?
3. Bagaimana asuhan keperawatan dasar bagi lansia ?
4. Bagaimana pendeketan keperawatan pada lanjut usia ?
5. Apa saja yang menjadi fokus asuhan keperawatan pada lansia ?
6. Apa saja pengkajian dari Apendisitis ?
7. Apa saja diagnosa dari Apendisitis ?
8. Apa saja rencana tindakan dari Apendisitis ?
9. Apa saja implementasi keperawatan dari Apendisitis ?
10. Apa saja Evaluasi keperawatan dari Apendisitis ?

C. Tujuan
Berikut ini ialah tujuan makalah ini dibuat, yang terdiri dari tujuan umum dan tujuan
khusus penelitian :
1. Tujuan Umum
Makalah ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengetahui tentang Mata Kuliah
Dokumentasi Keperawatan tentang Konsep dan Asuhan Keperawatan Gerontik
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui definisi dari gerontik
b. Untuk mengetahui tujuan dari keperawatan gerontik
c. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan dasar bagi lansia
d. Untuk mengetahui bagaimana pendekatan keperawatan pada lanjut usia
e. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi fokus asuhan keperawatan pada lansia
f. Untuk mengetahui apa saja pengkajian dari gerontik
g. Untuk mengetahui apa saja diagnosa dari gerontik
h. Untuk mengetahui apa saja rencana tindakan dari gerontik
i. Untuk mengetahui apa saja implementasi dari gerontik

D. Manfaat
Dari informasi yang didapat, diharapkan makalah ini mempunyai manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi informasi bagi
mahasiswa tentang Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai penambah wawasan/ilmu pengetahuan tentang Mata Kuliah Keperawatan
Medikal Bedah tentang Konsep dan Asuhan Keperawatan Apendisitis
b. Diharapkan akan memberikan masukan bagi mahasiswa tentang Mata Kuliah
Keperawatan Medikal Bedah tentang Konsep dan Asuhan Keperawatan
Apendisitis
BAB II

ISI
BAB III

TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 05 Januari 2022

Tanggal Masuk : 04 Januari 2022

Ruang/Kelas : Mawar (Bedah) / Kelas 2

Nomor Register : 060647

Diagnosa Medis : Appendicitis

1. Identitas Klien

Nama Klien : Ny. S

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 29 Tahun

Status Perkawinan : Menikah

Agama : Islam

Suku Bangsa : Betawi

Pendidikan : SLTA

Bahasa : Indonesia

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jl. PTU Parakan Rt 003/Rw 008, Kel. Pondok Benda,

Kec.Pamulang, Kota Tanggerang Selatan

Sumber Biaya (Pribadi,dll): BPJS

Sumber Informasi : Klien dan Suami


2. Resume

(Ditulis sejak klien masuk rumah sakit sampai dengan sebelum pengkajian dilakukan
meliputi : data focus, masalah keperawatan, tindakan keperawatan mandiri serta kolaborasi
dan evaluasi secara umum)

Klien mengatakan datang ke puskesmas Benda Baru lalu di rujuk ke IGD RSU Tanggerang
Selatan dengan keluhan nyeri perut kanan bawah dan nyeri ulu hati sejak 2 hari seperti di
silet-silet, disertai demam, mual dan muntah. Lalu dari IGD klien dipindahkan ke Rawat Inap
Bedah RSU Tanggerang Selatan.

3. Riwayat Keperawatan :
a. Riwayat kesehatan sekarang
1) Keluhan utama : Klien mengatakan nyeri perut bagian kanan bawah dan nyeri ulu
hati
2) Kronologis Keluhan
a) Faktor pencetus : Appendisitis
b) Timbulnya keluhan : ( ) Mendadak ( v ) Bertahap
c) Lamanya : 1 minggu
d) Upaya mengatasi : Klien mengatakan pernah dirawat selama 1 hari di puskesmas
lalu diberikan obat nyeri dan obat anti mual namun tidak kunjung sembuh

b. Riwayat kesehatan masa lalu


1) Riwayat penyakit sebelumnya (Termasuk Kecelakaan) :
Asam Lambung
2) Riwayat alergi (Obat, Makanan, Binatang, Lingkungan) :
Tidak Ada
3) Riwayat pemakaian obat :
Tidak Ada
c. Riwayat kesehatan Keluarga (Genogram dan keterangan tiga generasi dari klien)

Ket :
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien

d. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi faktor resiko:
Tidak ada
e. Riwayat psikososial dan Spiritual
1. Adakah orang yang terdekat dengan klien: Istri
2. Interaksi dalam keluarga:
a. Pola Komunikasi: Baik
b. Pembuatan keputusan: Klien
c. Kegiatan kemasyarakatan: Tidak ada

3. Dampak penyakit terhadap keluarga: Klien menjadi tidak bisa mencari nafkah untuk
keluarganya

4. Masalah yang mempengaruhi: Tidak ada

5. Mekanisme koping terhadap stress


( v ) Pemecahan masalah ( ) Tidur
( v ) Makan ( ) Cari pertolongan
( ) Minum obat ( ) Lain-lain (misal: marah,diam)

6. Persepsi klien terhadap penyakitnya


a. Hal yang sangat dipikirkan saat ini: Klien mengatakan sangat ingin sembuh
b. Perubahan setelah menjalani perawatan: Klien mengatakan semoga bisa sembuh
total dan tidak sakit lagi
c. Perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit: Klien mengatakan badannya terasa
lemas

7. Sistem nilai kepercayaan


a. Nilai-nilai yang bertentangan dengan kesehatan:
b. Aktivitas agama/kepercayaan yang dilakukan: Sholat, Mengaji, Puasa

8. Kondisi lingkungan rumah:


(Lingkungan rumah yang mempengaruhi kesehatan saat ini): Tidak ada

9. Pola kebiasaan
Sebelum Sakit/
Hal yang dikaji Dirumah Sakit
Sebelum di RS
1. Pola nutrisi
a. Frekuensi makan 3x/hari 3x/hari
b. Nafsu makan : baik/tidak
c. Porsi makanan yang Baik Baik
dihabiskan
d. Makanan yang tidak disukai Habis Habis
e. Makanan yang membuat
alergi
f. Makanan pantangan
- Ikan
g. Makanan diet
h. Penggunaan obat-obatan
sebelum makan - -
i. Penggunaan alat bantu
2. Pola Eliminasi
a. BAK
1. Frekuensi - -
2. Warna
3. Keluhan - Diabetes
4. Pengunaan alat bantu -
b. BAB
1. Frekuensi
2. Waktu 4x/hari 5x/hari
3. Warna Kuning jernih Kuning keruh
4. Kosistensi - -
5. Keluhan - -
6. Penggunaan laxative
3. Pola personal hygiene
1x/hari
a. Mandi 2x/hari Tidak tentu
1. Frekuensi Pagi Coklat
2. Waktu Coklat Setengah padat
b. Oral hygiene Setengah padat -
1. Frekuensi - -
2. Waktu -
c. Cuci rambut
1. Frekuensi
4. Pola istirahat dan tidur
a. Lama tidur siang 1x/hari
b. Lama tidur malam 2x/hari Pagi
c. Kebiasaan sebelum tidur Pagi dan sore
1x/hari
5. Pola aktivitas dan latihan
2x/hari Pagi
a. Waktu bekerja
Pagi dan sore
b. Olahraga
-
c. Jenis olahraga
3x/minggu
d. Frekuensi olahraga
e. Keluhan dalam beraktivitas 3 jam/hari
6. Kebiasaan yang mempengaruhi -
kesehatan 6 jam/hari
a. Merokok 5 jam/hari
1. Frekuensi Berdoa
2. Jumlah Berdoa
3. Lama pemakaian
b. Minuman keras/ NAPZA
1. Frekuensi -
2. Jumlah Pagi -
3. Lama pemakaian Ya -
Jogging -
1x/minggu
-
-

Tidak
Tidak -
- -
- -
-
Tidak
Tidak
-
- -
-
-

4. Pengkajian fisik
a. Pemeriksaan Umum
1. Berat Badan : 74 Kg (Sebelum Sakit: 80 Kg)
2. Tinggi Badan : 174 Cm
3. Keadaan Umum : ( )Ringan (V)Sedang ( )Berat
4. Pembesaran Getah Bening : (V)Tidak ( ) Ya, Lokasi…

b. Sistem Penglihatan
1. Posisi mata : (v) Simetris ( ) Asimetris
2. Kelopak mata : (v) Normal ( ) Ptosis
3. Pergerakan bola mata : (v) Normal ( ) Abnormal
4. Konjungtiva : (v) Merah muda ( ) Anemis ( ) Sangat merah
5. Kornea : (v) Normal ( ) Keruh/berkabut
( ) Terdapat perdarahan
6. Sclera : (v) Ikterik ( ) Anikterik
7. Pupil : (v) Isokor ( ) Anisokor
8. Otot-otot mata : (v) Tidak ada kelainan ( ) Juling keluar
( ) Juling kedalam ( ) Berada diatas
9. Fungsi penglihatan : ( v) Baik ( ) Kabur
10. Tanda-tanda radang : Tidak ada
11. Pemakaian kacamata : (v) Tidak ( ) Ya, jenis…
12. Pemakaian lensa kontak : Tidak
13. Reaksi terhadap cahaya : +/+

c. Sistem Pendengaran
1. Daun telinga : (v) Normal ( ) Tidak, kanan/kiri…
2. Karakteristik serumen (warna, kosistensi,bau) : Tidak Ada Serumen
3. Kondisi telinga tengah : (v) Normal ( ) Kemerahan
( ) Bengkak ( ) Terdapat lesi
4. Cairan dari telinga : (v) Tidak ( ) Ada ( ) Darah, nanah, dll
5. Perasaan penuh ditelinga : ( ) Ya (v) Tidak
6. Tinitus : ( ) Ya (v) Tidak
7. Fungsi pendengaran : (v) Normal ( ) Kurang ( ) Tuli, kanan/kiri…
8. Gangguan keseimbangan : (v) Tidak ( ) Ya
9. Pemakaian alat bantu : (v) Tidak ( ) Ya

d. Sistem Wicara : (v) Normal ( ) Tidak,…


( ) Aphasia ( ) Aphonia

e. Sistem Pernafasan
1. Jalan nafas : ( v ) Bersih ( ) Ada sumbatan :
2. Pernafasan : (v) Tidak sesak ( ) Sesak
3. Menggunakan otot bantu pernafasan : ( ) Ya (v) Tidak
4. Frekuensi : 24 x/menit
5. Irama : (v) Teratur ( ) Tidak teratur
6. Jenis pernafasan : Spontan
7. Kedalaman : (v) Dalam ( ) Dangkal
8. Batuk : ( ) Tidak (v) Ya, Produktif
9. Sputum : ( ) Tidak (v) Ya, Berwarna kuning
10. Konsistensi : (v) Kental ( ) Encer
11. Terdapat darah : (v) Tidak ( ) Ya
12. Palpasi dada : Pergerakan dada simetris
13. Perkusi dada : Resonan
14. Suara nafas : ( ) Vesikuler (v) Ronkhi
( ) Wheezing ( ) Rales
15. Nyeri saat bernafas : ( ) Ya (v) Tidak
16. Penggunaan alat bantu nafas : ( ) Ya (v) Tidak
f. Sistem Kardiovaskuler
1. Sirkulasi Perifer
a) Nadi : 82 x/menit : Irama : (v) Teratur ( ) Tidak teratur
Denyut : (v) Kuat ( ) Lemah
b) Tekanan darah : 120/80 MmHg
c) Distensi vena jugularis : Kanan : ( ) Ya (v) Tidak
Kiri : ( ) Ya (v) Tidak
d) Temperatur kulit : (v) Hangat, Suhu: 36 °C ( ) Dingin
e) Warna kulit : ( ) Pucat (v) Cyanosis ( ) Kemerahan
f) Pengisian kapiler : 22 detik
g) Edema : ( ) Ya (v) Tidak

g. Sistem Hematologi
Gangguan Hematologi
1. Pucat : (v) Tidak ( ) Ya
2. Perdarahan : (v) Tidak ( ) Ya
( ) Ptechie ( ) Purpura ( ) Mimisan ( ) Perdarahan Gusi
( ) Echimosis

h. Sistem Syaraf Pusat


1. Keluhan sakit kepala: Tidak ada
2. Tingkat kesadaran : (v) Composmentis ( ) Apatis
( ) Somnolent ( ) Sopokoma
3. Glasgow coma scale (GCS) : E: 4, M: 5, V: 6
4. Tanda-tanda peningkatan TIK : (v) Tidak ( ) Ya
( )Muntah Proyektil ( )Papil Edema
( ) Nyeri Kepala Hebat
5. Gangguan Sistem Persyarafan : ( ) Kejang ( ) Pelo
( ) Mulut Mencong ( ) Disorientasi
( ) Polineuritis/kesemutan ( ) Kelumpuhan
Ekstremitas (kanan / kiri / atas / bawah)
6. Pemeriksaan Reflek :
a) Reflek Fisiologis : ( v ) Normal ( ) Tidak, ......
b) Reflek Patologis : ( v ) Tidak ( ) Ya, ..........
i. Sistem Pencernaan
Keadaan Mulut :
1. Gigi : ( ) Caries (v) Tidak
2. Penggunaan gigi palsu : ( ) Ya (v) Tidak
3. Stomatitis : ( ) Ya (v) Tidak
4. Lidah kotor : ( ) Ya (v) Tidak
5. Salifa : ( ) Ya (v) Tidak
6. Muntah : ( ) Ya (v) Tidak
7. Nyeri daerah perut : ( ) Ya (v) Tidak
8. Bising usus : 8 x/menit
9. Diare : ( ) Ya (v) Tidak
10. Konstipasi : (v) Ya, lamanya 1 hari ( ) Tidak
11. Hepar : (v) Teraba ( ) Tidak teraba
12. Abdomen : ( ) Acites (v) Distensi

j. Sistem Endokrin
1. Pembesaran kelenjar tiroid : ( ) Ya (v) Tidak
2. Nafas bau keton : ( ) Ya (v) Tidak
3. Luka ganggren : ( ) Tidak (v) Ya, Lokasi : ....
Kondisi Luka ......

k. Sistem Integumen
1. Turgor kulit : (v) Elastis ( ) Tidak elastis
2. Temperature kulit : (v) Hangat ( ) Dingin
3. Warna kulit : ( ) Pucat (v) Sianosis ( ) Kemerahan
4. Keadaan kulit : (v) Baik ( ) Lesi ( ) Ulkus
5. Kelainan kulit : (v) Tidak ( ) Ya
6. Kondisi kulit daerah pemasangan infus : Normal, tidak ada pembengkakkan
7. Keadaan rambut : - Tekstur : (v) Baik ( ) Tidak
- Kebersihan : (v) Ya ( ) Tidak

l. Sistem Musculoskeletal
1. Kesulitan dalam pergerakan : ( ) Ya (v) Tidak
2. Sakit pada tulang, sendi, kulit : ( ) Ya (v) Tidak
3. Fraktur : ( ) Ya (v) Tidak
Lokasi : ...............
Kondisi : ................
Kelainan Bentuk Tulang Sendi : ( ) Kontraktur ( ) Bengkak
( ) Lain-lain, Sebutkan : .............
Kelainan Struktur Tulang Belakang : ( ) Skoliasis ( ) Lordosis ( ) Kiposis
Keadaan Tonus Otot : ( v ) Baik ( ) Hipotoni
( ) Hipertoni ( ) Atoni

Kekuatan Otot : 4 4
4 4

5. Data Penunjang (Pemeriksaan diagnostik yang menunjang masalah : Lab, Radiologi,


Endoskopi, dll)
6. Penatalaksanaan :
1. Lasix pump : 5 mg/jam
2. ISDN : 3x5 mg
3. Ondansentron: 1x16 mg
4. Amlodipin : 1x1 mg
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal : 11-01-2022
Umur : 50 Tahun
Nama Pasien : Tn.S
No. RM : 117624
Tabel 3.4 Analisa data pada Tn.S dengan Diagnosa medis TB Paru di Ruang IPD RSUD
Tanggerang Selatan.

No. Data Etiologi Masalah


1. Ds: Pasien mengeluh Batuk Invasi mycobacterium Ketidakefektifan
disertai darah dan sesak Tuberculosis Bersihan Jalan Nafas
nafas 
DO : Infeksi Primer
 K/U Lemah - G-C-S 
4-5-6 - Suara nafas Reaksi infeksi merusak
ronkhi pada dada parenkim Paru
kanan lobus superior 
dan inferior. Membentuk tuberkel
 Penggunaan alat 
bantu nafas Nasal Pembentukan sputum
kanul 4 Lpm berlebihan
 Retraksi otot bantu 
nafas (+) di otot Batuk produktif
intercostae 
 Perkusi thorax redup
pada bagian tengah Ketidakefektifan bersihan
 Batuk (+) jalan nafas
 Sekret kental
berwana putih
disertai darah dan
sering keluar setiap
batuk
 Hasil foto thorax
Infiltrat di kedua
parahiler dan
paracardial kanan -
Hasil foto thorax
menunjukan : susp
TB Paru TTV: -
TD : 120/80 mmHg
- N : 88x/Menit -
RR : 29x/Menit - S:
36,1°C
2. DS : Pasien mengatakan Invasi Mycrobacterium Ketidakseimbangan
tidak nafsu makan karena Tuberculosis nutrisi kurang dari
lidahnya pait dan mual  kebutuhan tubuh
DO : Pembentukan sputum
 Nafsu makan berlebih
menurun 
 Pasien tampak mual Batuk berat
 Porsi makan 2x/¼ 
Porsi Distensi abdomen
 Tampak Lemas 
 Konjungtiva anemis Penurunan nafsu makan,
 Penurunan Berat mual
Badan (Sebelum 
sakit 80kg , saat Intake nutrisi berkurang
sakit 74 kg , 
mengalami Penurunan Berat Badan
penurunan dalam 2 
minggu ) Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
3. DS : Pasien mengatakan Mycobacterium Resiko Penyebaran
tidak tahu tentang tuberculosis Infeksi
pnyakitnya dan cara 
penularanya. Pasien Pembentukan sputum
mengatakan saat sakit 
masih bekerja dan sering Adanya reflek Batuk
kontak dengan orang lain. 
Pasien juga mengatakan Droplet Infection
saat batuk didepan orang 
tidak menutup mulut dan Droplet di inhalasi oleh
membuang dahak pada oang sehat
plastik atau kresek yang 
ditali kemudian ditaruh di Resiko penularan
bawah bed tempat tidur. 
DO : Resiko Penyebaran infeksi
 Pasien sering batuk
didepan orang lain
tanpa menutup
mulut
 Dahak dibuang pada
kresek dan ditaruh
di bawah kasur

3.2.2 Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas

3.2.2.1 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan Pembentukan sputum


berlebih

3.2.2.2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual

3.2.2.3 Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan ketidakcukupan pengetahuan untuk


mencegah paparan patogen
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal : 11-01-2022
Umur : 50 Tahun
Nama Pasien : Tn.S
No. RM : 117624
Tabel 3.5 Rencana Keperawatan pada Tn.S dengan Diagnosa medis TB Paru di Ruang
IPD RSUD Tanggerang Selatan.

No Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional


. Hasil
DX

1. Setelah dilakukan 1. BHSP (jelaskan 1. Menjalin hubungan


tindakan keperawatan penyebab batuk saling percaya
selama 3x24 jam dan sesak antara perawat
diharapkan jalan nafas) dengan pasien,
napas dapat kembali 2. Observasi dapat memudahkan
efektif. Kriteria hasil : warna, perawat dalam
1. Klien dapat kekentalan dan melakukan
menjelaskan jumlah sputum wawancara dengan
kembali 3. Observasi TTV pasien
tentang batuk 4. Observasi 2. Karakteristik
efektif. adanya suara sputum dapat
2. Tidak ada nafas tambahan menunjukkan berat
suara napas dan retraksi ringannya obstruksi
tambahan. otot bantu nafas 3. Untuk mengetahui
3. Tidak ada 5. Atur posisi perkembangan
ronkhi (-). semi fowler pasien
4. Pernapasan 6. Ajarkan pasien 4. Mengetahui adanya
kembali cara batuk keabnormalan pada
normal (16- efektif pernafasan untuk
20x/menit). 7. Lakukan mengoptimalkan
5. Tidak ada fisioterapi dada tindakan
penggunaan dengan teknik 5. Dapat meningkatkan
retraksi otot postural ekspansi dada
bantu napas drainase, 6. Batuk yang
6. Tanda-tanda perkusi, dan terkontrol dan
vital dalam fibrasi dada efektif dapat
batas normal 8. Kolaborasi memudahkan
7. Pasien mampu dalam pengeluaran dari
mendemonstra pemberian O2 sekret yang melekat
sikan batuk 9. Kolaborasi dijalan napas
efektif pemberian 7. Postural drainase
8. Keluarga nebulizer dan dengan perkusi dan
pasien mampu obat fibrasi
mendemonstra menggunakan
sikan cara bantuan gaya
fisioterapi gravitasi untuk
dada membantu
menaikkan sekresi
sehingga dapat
dikeluarkan atau
dihisap dengan
mudah
8. Mengoptimalkan
jalan nafas
9. Mengoptimalkan
pengobatan yang
diberikan
2. Setelah dilakukan 1. Jelaskan pada 1. Meningkatkan
tindakan keperawatan pasien tentang pengetahuan pasien
selama 3x24 jam pentingnya 2. Membantu dalam
diharapkan intake pemenuhan menentukan rencana
nutrisi dapat nutrisi bagi tindakan selanjutnya
terpenuhi. Kriteria tubuhnya 3. Memaksimalkan
hasil : 2. Kaji penyebab intake nutrisi tanpa
1. Nafsu makan penurunan kelelahan dan energi
Klien nafsu makan besar serta
meningkat pasien menurunkan iritasi
2. Klien mampu 3. Anjurkan saluran cerna
memakan pasien untuk 4. Makanan hangat
makanan memakan dapat meningkatkan
dalam porsi dalam porsi nafsu makan
sedikit tapi sedikit tapi 5. Berguna dalam
sering sering. mengukur
3. Tidak ada 4. Anjurkan kefektifan intake
penurunan makan selagi gizi dan dukungan
Berat Badan hangat. cairan.
selama sakit 5. Pantau intake 6. Merencanakan diet
dan output, dengan kandungan
timbang berat gizi yang cukup
badan secara untuk memenuhi
periodik. peningkatan
6. Kolaborasi kebutuhan energi
dengan ahli gizi dan kalori
untuk sehubungan dengan
menetapkan status
jenis diet yang hipermetabolik
tepat dan pasien
pemberian
vitamin
3. Setelah dilakukan 1. Jelaskan pada 1. Meningkatkan
tindakan keperawatan pasien tentang pemahaman pasien
selama 2x24 jam penyakit dan mengenai penyakit.
Diharapkan tidak cara penularan 2. Untuk mencegah
terjadi penyebaran penyakit terjadinya penularan
infeksi. Kriteria Hasil: melalui droplet infeksi
1. Pasien udara selama 3. Untuk mencegah
menyatakan batuk, bersin terjadinya penularan
pemahamanya meludah . infeksi
tentang proses 2. Ajarkan pasien 4. Kebiasaan ini utuk
penyakit cara etika batuk mencegah reiko
2. Pasien dapat yang benar penularan infeksi
memperlihatka 3. Anjurkan 5. Kebiasaan ini utuk
n perilaku pasien untuk mencegah reiko
sehat batuk/bersin penularan infeksi
3. Tidak muncul dan 6. Mengurangi resiko
tanda-tanda mengeluarkan penularan pada
infeksi dahak pada tisu orang lain
lanjutan dan 7. Orang yang terpapar
4. Tidak ada membuangnya perlu pengawasan
anggota pada tempat lanjutan agar tidak
keluarga yang yang tertutup terjadi infeksi
tertular TB 4. Anjurkan
pasien untuk
menghindari
meludah
sembarangan
5. Ajarkan pasien
cara cuci
tangan yang
benar
6. Pertahankan
teknik isolasi
7. Identifikasi
orang lain yang
beresiko
tertular

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal :
Umur : 50 Tahun
Nama Pasien : Tn.S
No. RM : 117624
Tabel 3.6 Implementasi Keperawatan pada Tn.S dengan Diagnosa medis TB Paru di
Ruang IPD RSUD Tanggerang Selatan.
No. DX Tanggal Implementasi

1. 11 Januari 2022 1. Membina hubungan saling percaya antara


perawat dengan pasien (menjelaskan
penyebab batuk dan sesak nafas) Respon :
Pasien memperhatikan penjelasan petugas
tentang penyebab sesak napas
2. Mengobservasi warna, kekentalan dan
jumlah sputum
Respon: Sputum berwarna putih, kental
disertai darah dan sering keluar saat batuk
3. Mengobservasi TTV
- TD 120/80 mmHg
- Nadi : 88x/Menit
- Suhu : 36.1 C
- RR : 29x/menit
- SPO2 : 100%
4. Mengobservasi adanya suara nafas
tambahan dan retraksi otot bantu nafas
Respon: Terdapat suara nafas tambahan
(ronkhi Pada bagian tengah dan terdapat
retraksi otot bantu nafas intercostae)
5. Mengatur posisi semi fowler
Respon: Pasien mengatakan lebih nyaman
posisi setengah duduk daripada berbaring
6. Melakukan dan mengajarkan cara
fisioterapi dada dengan teknik postural
drainase, perkusi, dan fibrasi dada.
Respon: Pasien dan keluarga pasien
paham cara melakukan fisioterapi dada
7. Mengajarkan pasien cara batuk efektif
Respon: Pasien paham cara melakukan
batuk efektif
8. Memberikan nasal kanul 4Lpm
2. 12 Januari 2022 1. Menjelaskan pada pasien tentang
pentingnya pemenuhan nutrisi bagi
tubuhnya
Respon: Pasien mulai paham tentang
pentingnya kebutuhan nutrisi bagi
tubuhnya
2. Mengkaji penyebab penurunan nafsu
makan pasien
Respon: Pasien mengatakan lidahnya
pahit saat dibuat makan
3. Anjurkan pasien untuk memakan dalam
porsi sedikit tapi sering.
Respon: Pasien mau melakukanya
4. Anjurkan pasien makan selagi hangat
Respon: Pasien mau melakukanya
5. Pantau intake dan output, timbang berat
badan secara periodik .
Respon: intake makan 2x¼ porsi dan
Output BAB 2hr/1x

3. 13 Januari 2022 1. Menjelaskan pada pasien tentang penyakit


dan cara penularan penyakit melalui
droplet udara selama batuk, bersin
meludah .
Respon: Pasien mulai paham tentang
penyakitnya
2. Mengajarkan pasien cara batuk yang
benar
Respon: Pasien mau melakukanya
3. Mengannjurkan pasien untuk batuk/bersin
dan mengeluarkan dahak pada tisu dan
membuangnya pada tempat yang tertutup
Respon: Pasien mau melakukanya
4. Menganjurkan pasien untuk menghindari
meludah sembarangan
Respon: Pasien mau melakukanya
5. Ajarkan pasien cara cuci tangan yang
benar
Respon: Pasien bisa mendemonstrasikan
cara mencuci tangan dengan benar
6. Pertahankan teknik isolasi
7. Identifikasi orang lain yang beresiko
tertular
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal :
Umur : 50 Tahun
Nama Pasien : Tn.S
No. RM : 117624
Tabel 3.7 Evaluasi Keperawatan pada Tn.S dengan Diagnosa medis TB Paru di Ruang
IPD RSUD Tanggerang Selatan.

Tanggal Diagnosa Evaluasi

11 Januari Ketidakefektifan S : Pasien mengatakan sudah tidak


2022 bersihan jalan nafas sesak
O:
- K/U Cukup
- G-C-S 4-5-6
- Suara Nafas Ronkhi (+)
- Batuk (+)
- Nafas Spontan
- Dahak Berwarna putih jarang keluar
- Tidak ada retraksi otot bantu nafas
- TTV
TD 120/70 mmHg
Nadi : 80x/Menit
Suhu : 36.4°C
SPO2 : 100%
RR : 20x/menit
A : Masalah Teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan

12 Januari Ketidakseimbangan S : Pasien mengatakan nafsu makanya


2022 Nutrisi Kurang Dari membaik
Kebutuhan Tubuh O:
- K/u cukup
- Mual sudah tidak ada
- Nafsu makan 3x1/2porsi habis
- BAB (-)
- BB 74 Kg
A : Masalah Teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkam

13 Januari Resiko Penyebaran S : Pasien menyatakan sudah menutup


2022 Infeksi mulut saat batuk atau bersin
O:
- Pasien sudah membuang dahak pada
tempat yang tertutup
- Pasien sudah bisa melakukan etika
batuk dengan baik
- Pasien mampu cuci tangan dengan
tepat
- Tidak ada keluarga atau anggota lain
yang mempunya gejala yang sama
dengan pasien
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai