MAKALAH TENTANG MELAKUKAN PEMERIKSAAN NYERI DENGAN
MENGGUNAKAN PQRST
Dosen Pengampu : Sri Sulistiowati, M.Kep.,Ns. Sp. KMB
Disusun Oleh :
DEFITRA SHOBBIYATIN (19065)
EMA NATANIA ZADA (19069)
FARENTY DWI PUTRI S (19070)
INTAN ANDARI (19078)
NADIA PUTRI ARIANI (19088)
TEUNGKU MUHAMMAD Z (19104)
AKADEMI KEPERAWATAN KERIS HUSADA KORPS MARINIR CILANDAK
JAKARTA
JL. YOS Sudarso, Komplek Marinir Cilandak, Jakarta Selatan
A. Definisi Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang diakibatkan adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial. Nyeri merupakan keluhan yang sering diungkapkan pasien ketika masuk rumah sakit. Untuk itu, dalam mengkaji nyeri pada pasien dipastikan menggunakan intrumen atau alat ukur yang tepat. Salah satu alat ukur yang paling banyak digunakan dalam mengkaji nyeri adalah metode mnemonic PQRST. PQRST adalah salah satu metode yang dapat dipakai untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman adalah metode preview, question, read, state, dan test (PQRST). B. Indikasi 1. Pasien yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan jika menderita nyeri pada tubuhnya 2. Pengobatan tidak efektif 3. Pasien sadar dan kooperatif C. Kontraindikasi kemampuan koping klien selama nyeri yang tidak efektif atau tidak kooperatif D. Prinsip Tindakan Penilaian nyeri merupakan hal yang penting dilakukan sehingga dapat diperoleh data yang bermanfaat dan kesimpulan yang benar pada proses perawatan yang diberikan kepada pasien. Prinsip tindakan pengkajian terhadap nyeri mengikuti pola perkembangan dan dipengaruhi tempramen, kemampuan koping dan pajanan terhadap nyeri dan prosedur yang menyakitkan sebelumnya. E. Persiapan Alat - Kertas pengkajian nyeri - Alat tulis F. Prosedur tindakan 1. Membaca status pasien 2. Menyiapkan diri dan alat yang dibutuhkan 3. Memberikan salam (senyum) 4. Mengenalkan diri 5. Mengklarifikasi masalah nyeri pasien 6. Menyampaikan tujuan kedatangan dan tindakan 7. Menjelaskan prosedur 8. Meminta ketersediaan pasien 9. Menanyakan hal – hal yang memunculkan nyeri 10. Menanyakan hal – hal yang menyebabkan nyeri meningkat 11. Menanyakan hal – hal yang membuat nyeri berkurang 12. Menanyakan rasa nyeri dirasakan seperti ditusuk – tusuk/terbakar/disayat – sayat/tertekan benda berat/berdenyut 13. Menanyakan berapa kali nyeri dirasakan dalam sehari 14. Menanyakan tempat/lokasi nyeri dirasakan 15. Menanyakan apakah nyeri menjalar/menyebar ke bagian lain 16. Menanyakan bagaimana pengaruh nyeri yang dirasakan pada aktifitas sehari – hari 17. Menanyakan skala nyeri (0 – 10) 18. Menanyakan kapan terjadinya nyeri dan berapa lama nyeri di rasakan 19. Memberitahukan bahwa pengkajian/wawancara sudah selesai 20. Mengevaluasi/menyimpulkan hasil pengkajian 21. Menyampaikan rencana tindak lanjut 22. Berpamitan, salam dan senyum G. Evaluasi Evaluasi perilaku dan perubahan fisiologik 1. Ekspresi wajah adalah indikator nyeri yang paling tampak 2. Perubahan fisiologi seperti peningkatan denyut jantung, peningkatan tekanan darah, penurunan saturasi oksigen, dilatasi pupil, wajah memerah, mual 3. Perubahan psikologis dan perilaku mungkin mengindikasi emosi lain dari pada nyeri 4. Observasi perilaku spesifik seperti menarik telinga, berbaring dengan satu kaki fleksi 5. Observasi koping klien selama nyeri DAFTAR PUSTAKA