Anda di halaman 1dari 22

ANAK DENGAN

KEBUTUHAN KHUSUS (ABK)


Konsep ABK
a. Definisi
anak yang mengalami atau beresiko tinggi mengalami
gangguan kondisi fisik, perkembangan, perilaku atau
emosional khusus dan yang juga memerlukan layanan
kesehatan dan layanan lain yang terkait, dalam jenis
atau jumlah yang lebih dari yang dibutuhkan anak lain
pada umumnya (Wong L.W, Hockenberry M, 2009).
Definisi
Anak yang mengalami hambatan fisik dan/atau
mental sehingga mengganggu pertumbuhan dan
perkembangannya secara wajar dan anak yang akibat
keadaan tertentu mengalami kekerasan, penelantaran
yang memerlukan penanganan secara khusus
(KemenKes RI, 2010)
Definisi
ABK yaitu anak yang mengalami atau beresiko
mengalami hambatan baik fisik dan/atau mental
sehingga mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan.
Klasifikasi
ABK dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok besar antara
lain:
1. Masalah kesehatan yang dibawa sejak lahir
2. Masalah kesehatan yang didapat akibat kondisi
tertentu
(Kemenkes RI,2010)
ABK: AUTISM
Defenisi

kelainan perkembangan saraf yang sangat beragam


yang ditandai dengan adanya tiga gejala, yaitu
gangguan interaksi sosial, komunikasi, dan tingkah
laku yang terbatas dan berulang, terjadi sebelum anak
berusia tiga tahun (Direktorat Bina Kesehatan Anak,
2011)
Definisi…
gangguan perkembangan pervasif, gejalanya meliputi
perbedaan dan gangguan di berbagai bidang, seperti:
keterampilan komunikasi sosial, keterampilan
motorik halus, dan terkadang keterampilan
intelektual (Rudy, 2009)
Defenisi
Autisme merupakan gangguan perkembangan pervasif
pada anak dengan gejala gangguan komunikasi,
interaksi sosial, dan perubahan tingkah laku
Autisme : Prevalensi
WHO sekitar 7-10 % ABK dari populasi anak, termasuk di Indonesia

(Kemenkes RI,2010 )
UNESCO (2011) :

1. 35 juta orang penyandang autisme di seluruh dunia.


2. Asia, penelitian Hongkong Study (2008) : autism prevalensi 1,68 per 1000
untuk anak di bawah 15 tahun
 Indonesia: BPS, 2010, > 112 ribu anak penyandang autisme pada

rentang usia 5-19 tahun (Dirjen Bina Upaya Kesehatan KemenKes


RI, 2013)
Penyebab

autisme ini merupakan gangguan kompleks, dengan


penyebab terbanyak salah satunya faktor genetik
(James et all, 2013)
Trend pelayanan pendidikan anak dengan autis

Layanan pendidikan segregasi, terpadu

Layanan pendidikan inklusif


Bentuk-bentuk layanan pendidikan bagi ABK:

Bentuk Layanan Segregasi


Bentuk Layanan Pendidikan Terpadu
Bentuk layanan Pendidikan Inklusif
Pendidikan inklusif
suatu sistem pendidikan yang mensyaratkan agar
semua anak berkebutuhan khusus dilayani di sekolah-
sekolah terdekat di kelas biasa bersama teman-teman
seusianya.
Pendidikan inklusif
Anak yang mengikuti program ini adalah anak sudah
mampu mengendalikan perilakunya sehingga tampak
berperilaku normal, berkomunikasi dan berbicara
normal, serta mempunyai wawasan akademik yang
cukup sesuai anak seusianya
Dasar Hukum
Anak dengan autis berhak memperoleh pendidikan
sesuai dengan PerMen Pendidikan Nasional RI No 70
Th 2009 tentang pendidikan inklusi bagi peserta didik
yang memiliki kelainan dan memiliki potensi
kecerdasan dan/atau bakat istimewa.

UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak


Peran Perawat
perawatan dasar: indentifikasi, screening, dan deteksi dini,

rujukan untuk anak yang beresiko autis pada usia dini


(Pinto-Martin, Sauders, Giarelli dan Levy, 2005 dalam
Margareta, 2012)
Perawat yang telah mengikuti pelatihan khusus dapat juga

berperan sebagai konsultan bagi keluarga (Hockenberry ,


2009)
Pencegahan masalah kesehatan
Deteksi Dini Autism
1. Checklist for Autism inToddler (CHAT)/ Modified
Checklist for Autism inToddler (M-CHAT)
2. Autism Diagnostic Interview
3. Detection of autism in Two Year-Olds
4. Autism Diagnostic Observation Schedule Generic
(ADOS-G)
5. Childhood Autism Rating Scale (CARS) (Ball, 2010)
M-CHAT
Alat berupa kuesioner Modified Checklist For Autism

In Toddlers (M-CHAT)
Digunakan pada anak usia 18-24 bulan
Berisi tentang perilaku yang selalu dilakukan anak

sehari-hari.
Asuhan keperawatan
Diagnosa keperawatan:
1. gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan
kondisi psikologi
2. gangguan interaksi sosial berhubungan dengan
gangguan perkembangan
3. resiko cedera berhubungan dengan kerusakan fungsi
kognitif
4. gangguan koping keluarga berhubungan dengan
memiliki anak dengan kebutuhan khusus
(Ball, 2010)
Perencanaan dan
intervensi keperawatan

fokus pada upaya menstabilkan stimulasi lingkungan,


memberikan perawatan suportif, meningkatkan
komunikasi, mempertahankan lingkungan yang
aman, memberikan bimbingan antisipasi (anticipatory
guidance) pada orang tua
Evaluasi
tercapainya management perilaku pada anak
memaksimalkan self-care
terjaganya keamanan lingkungan
progres perkembangan yang konsisten
 suksesnya strategi komunikasi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai