Proposal Sasaran 2017
Proposal Sasaran 2017
.........................................
NIP.
i
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar ..................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................... ii
Bab I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................
B. Dasar Hukum ..........................................................................
C. Tujuan .....................................................................................
D. Hasil yang diharapkan .............................................................
E. Sasaran ..................................................................................
Bab. II. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Mekanisme Kegiatan ...............................................................
B. Rincian Peruntukan Bantuan Pemerintah ………………………...
C. Peserta, Pendamping, dan Petugas Supervisi ...........................
D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan ...............................
Bab. III PENUTUP
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan
dijalankan oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan disebut
sebagai Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). SPMI mencakup
seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan
berbagai sumberdaya untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan
(SNP). Sistem penjaminan mutu ini dievaluasi dan dikembangkan secara
berkelanjutan oleh satuan pendidikan dan juga ditetapkan oleh satuan
pendidikan untuk dituangkan dalam pedoman pengelolaan satuan
pendidikan serta disosialisasikan kepada pemangku kepentingan satuan
pendidikan. Agar pelaksanaan SPMI dapat dilakukan oleh seluruh satuan
pendidikan dengan optimal, dikembangkan satuan pendidikan yang akan
menjadi model penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri,
yang selanjutnya disebut sekolah model, sebagai gambaran langsung
kepada satuan pendidikan lain yang akan menerapkan penjaminan mutu
pendidikan sehingga terjadi pola pengimbasan pelaksanaan penjaminan
mutu hingga ke seluruh satuan pendidikan di Jawa Barat.
Maksud dari pengembangan sekolah model dan pengimbasannya adalah
meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional
pendidikan serta menciptakan budaya mutu pendidikan di satuan
pendidikan. Sekolah model diharapkan menjadi percontohan sekolah
berbasis SNP melalui penerapan penjaminan mutu pendidikan secara
mandiri dan melakukan pengimbasan penerapan penjaminan mutu
pendidikan kepada sekolah lain hingga seluruh sekolah mampu
menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri pada tahun
2019. Untuk mencapai hal tersebut, secara bertahap LPMP Jawa Barat
telah menjalankan program dan kegiatan pengembangan sekolah model.
Pengembangan Sekolah Model dan pengimbasannya dilakukan
melalui beberapa tahap kegiatan, yaitu; (1) Penyediaan fasilitator
sekolah model, (2) Penetapan rintisan sekolah model, (3) Pelatihan
1
SPMI untuk sekolah model, (4) Implementasi sekolah model, (5)
Pendampingan sekolah model dan pengimbasan, (6) supervisi (7)
Monitoring dan evaluasi, dan (8) Penyusunan laporan
pengembangan sekolah model dan pengimbasan.
Sekolah yang melaksanakan model SPMP LPMP Jawa Barat ini
diharapkan dapat menciptakan budaya mutu berkelanjutan untuk
pencapaian prestasi akademik dan non-akademik peserta didik.
Setiap kegiatan mulai dari tahapan input hingga out come akan
diawasi dan dikendalikan mutunya oleh LPMP, dan/atau TPMPD,
dan/atau Dikdasmen.
Salah satu upaya untuk membina sekolah model dalam
mengimplementasikan SPMI dan membantu mengatasi berbagai kendala
yang muncul pada saat pelaksanaan SPMI di sekolah model perlu
dilakukan kegiatan pendampingan yang difasilitasi oleh fasilitator daerah
yang telah dilatih oleh LPMP Jawa Barat. Pelaksanaan pendampingan di
sekolah dapat dilaksanakan optimal dengan dukungan pembiayaan
dalam bentuk bantuan pemerintah.
Jumlah sekolah model yang mendapatkan bantuan pemerintah melalui
DIPA LPMP Jawa Barat berjumlah 440 sekolah untuk jenjang
SD,SMP,SMA, SMK yang tersebar di 27 Kab/kota Provinsi Jawa Barat
terbagi kedalam 2 kelompok yaitu 72 sekolah model yang telah
melaksanakan SPMI di tahun 2016 dan 368 sekolah model yang
ditetapkan di tahun 2017.
Mengingat pentingnya program pengembangan sekolah model di tahun
2017 maka LPMP Jawa Barat perlu menyusun Petunjuk Pelaksanaan
Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Model Penjaminan Mutu
Pendidikan. Petunjuk pelaksanaan ini dapat digunakan sebagai acuan
oleh Sekolah Model dalam merealisasikan dana bantuan pemerintah
untuk kegiatan implementasi SPMI.
SD .....Kabupaten... diusulkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten …….
dan ditetapkan oleh LPMP Jawa Barat sebagai Sekolah Model Sistem
Penjaminan Mutu Internal dan ditetapkan oleh LPMP Jawa Barat dalam
kerangka Pengembangan Sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan.
2
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
3. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5410);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelola dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
3
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan;
10. Peraturan Menteri Keuangan No. 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada
Kementerian Negara/ Lembaga;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 6 Tahun 2016
tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah
Dilingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 28 Tahun 2016
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah.
C. Tujuan
Bantuan pemerintah pengembangan sekolah model secara umum
dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan sistem penjaminan
mutu internal pada sekolah model. Secara khusus, bantuan
pemerintah pengembangan sekolah model bertujuan untuk membantu
memfasilitasi pelaksanaan pendampingan sistem penjaminan mutu
internal pada sekolah model, dengan lingkup yang dicantumkan pada
petunjuk pelaksanaan ini.
4
e. Dokumen strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi.
4. Terlaksananya kegiatan ekspose hasil implementasi SPMI di tingkat
Kabupaten/Kota dan Provinsi
E. Sasaran
Sasaran pemanfaatan dana bantuan pemerintah ini adalah adalah
sekolah model dan sekolah imbas dengan total 14 orang dari sekolah
model, 10 orang yang berasal dari sekolah imbas, 1 orang pengawas
pendamping sekolah model dan 1 orang perwakilan pengawas dari
sekolah imbas.
5
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Mekanisme Kegiatan
Jumlah bantuan pemerintas sebesar Rp. 25.000.000. (dua puluh lima
juta rupiah). Penggunaan Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah
Model digunakan untuk mendukung aktivitas pendampingan
pelaksanaan SPMI di sekolah model dan pengimbasan SPMI oleh sekolah
model sesuai dengan yang tertera dalam Rencana Anggaran dan Biaya
(RAB) terlampir.
Pola pemanfaatan dana bantuan pemerintah adalah berupa model
pendampingan. Bagi sekolah model SPMI yang ditetapkan pada tahun
2017 pendampingan akan dilakukan sebanyak dua kali. Tabel 1 di bawah
ini menggambarkan aktivitas pendampingan bagi sekolah model SPMI
yang ditetapkan pada tahun 2017.
6
Proses, dan Penilaian Pembina/Fasda
3 Pelaksanaan Pemenuhan Mutu 3 JP SPMI
PTK, Sarpras, Pengelolaandan Peserta: Komite
Pembiayaan Sekolah,
4 Monitoring dan Evaluasi 6 JP Pengawas Sekolah
5 Strategi Peningkatan Mutu 3 JP Imbas, Kepala
6 RTL 1 JP Sekolah, Guru,
Jumlah 18 JP Perwakilan
sekolah imbas
TPPM : Petugas
LPMP Jawa Barat
KEGIATAN EKSPOS SEKOLAH MODEL
NO URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1. Persiapan kegiatan Ekspos Petugas Ekspos:
sekolah model Pengawas Sekolah
2. Pelaksanaan kegiatan Ekspos Kepala Sekolah
sekolah model 8 orang TPMPS sekolah
model
7
Bantuan dialokasikan untuk pendampingan dan pengimbasan SPMI dan
digunakan sesuai dengan RAB (terlampir) yang telah disetujui oleh LPMP.
Standar biaya kegiatan berpedoman kepada peraturan perundangan-
undangan. Rincian peruntukan bantuan pemerintah untuk sekolah
model SPMI yang ditetapkan pada tahun 2017 adalah seperti yang ada
pada Tabel 2 di bawah ini.
8
C. Peserta, Pendamping, dan Petugas Supervisi
Perwakilan sekolah imbas diundang untuk ikut mendapatkan
pendampingan di sekolah model. Perwakilan sekolah imbas mengikuti
seluruh kegiatan pendampingan yang berlangsung di sekolah model.
Anggota tim penjaminan mutu sekolah model diharapkan mampu
memfasilitasi sekolah imbas dalam mengimplementasikan SPMI seperti
yang diterapkan pada sekolah model. Rincian peserta pada kegiatan
pendampingan adalah seperti pada Tabel 3 sebagai berikut.
Selain itu sekolah model SPMI juga harus melakukan kegiatan ekspose di
Tingkat Kabupaten/Kota/Wilayah. Tabel 4 di bawah ini menggambarkan
distribusi peserta dalam kegiatan ekspose sekolah model SPMI.
9
No Peserta Instansi Kab/Kota Keterangan
3. Guru
4.
10
. 1 n2
SD a Juli September
Dinas Nopember
(disesuaikan dengan penjadwalan yang ada di Panduan
Pendampingan/PPT A2)
11
BAB III
PENUTUP
12
Lampiran :
1. SK Penetapan Sekolah Model SPMI (Oleh LPMP Jawa Barat)
2. RAB
3. Fotokopi rekening bank (BJB) atas nama sekolah yang masih aktif
13