Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan menerapkan penjaminan mutu pendidikan di satuan
pendidikan dasar dan menengah. Tujuan penjaminan mutu pendidikan
dasar dan menengah adalah untuk memastikan penyelenggaraan
pendidikan dasar dan menengah oleh satuan pendidikan di Indonesia
berjalan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
Sistem Penjaminan Mutu yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan terdiri atas Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). SPMI dilaksanakan oleh
satuan pendidikan, sedangkan SPME dilaksanakan oleh institusi di luar
satuan pendidikan seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, Badan
Standar Nasional Pendidikan, dan Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah.
Untuk membantu implementasi SPMI dan SPME Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyalurkan bantuan pemerintah
Pengembangan Sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan. Adanya
dukungan bantuan pemerintah tersebut diharapkan dapat memperkuat
upaya satuan pendidikan dalam memberikan pelayanan pendidikan yang
bermutu sesuai kebutuhan nyata di lapangan.

Cianjur, Maret 2017


Sekolah Model
Kepala SD .........

.........................................
NIP.

i
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Kata Pengantar ..................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................... ii
Bab I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................
B. Dasar Hukum ..........................................................................
C. Tujuan .....................................................................................
D. Hasil yang diharapkan .............................................................
E. Sasaran ..................................................................................
Bab. II. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Mekanisme Kegiatan ...............................................................
B. Rincian Peruntukan Bantuan Pemerintah ………………………...
C. Peserta, Pendamping, dan Petugas Supervisi ...........................
D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan ...............................
Bab. III PENUTUP
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan
dijalankan oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan disebut
sebagai Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). SPMI mencakup
seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan
berbagai sumberdaya untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan
(SNP). Sistem penjaminan mutu ini dievaluasi dan dikembangkan secara
berkelanjutan oleh satuan pendidikan dan juga ditetapkan oleh satuan
pendidikan untuk dituangkan dalam pedoman pengelolaan satuan
pendidikan serta disosialisasikan kepada pemangku kepentingan satuan
pendidikan. Agar pelaksanaan SPMI dapat dilakukan oleh seluruh satuan
pendidikan dengan optimal, dikembangkan satuan pendidikan yang akan
menjadi model penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri,
yang selanjutnya disebut sekolah model, sebagai gambaran langsung
kepada satuan pendidikan lain yang akan menerapkan penjaminan mutu
pendidikan sehingga terjadi pola pengimbasan pelaksanaan penjaminan
mutu hingga ke seluruh satuan pendidikan di Jawa Barat.
Maksud dari pengembangan sekolah model dan pengimbasannya adalah
meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional
pendidikan serta menciptakan budaya mutu pendidikan di satuan
pendidikan. Sekolah model diharapkan menjadi percontohan sekolah
berbasis SNP melalui penerapan penjaminan mutu pendidikan secara
mandiri dan melakukan pengimbasan penerapan penjaminan mutu
pendidikan kepada sekolah lain hingga seluruh sekolah mampu
menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri pada tahun
2019. Untuk mencapai hal tersebut, secara bertahap LPMP Jawa Barat
telah menjalankan program dan kegiatan pengembangan sekolah model.
Pengembangan Sekolah Model dan pengimbasannya dilakukan
melalui beberapa tahap kegiatan, yaitu; (1) Penyediaan fasilitator
sekolah model, (2) Penetapan rintisan sekolah model, (3) Pelatihan

1
SPMI untuk sekolah model, (4) Implementasi sekolah model, (5)
Pendampingan sekolah model dan pengimbasan, (6) supervisi (7)
Monitoring dan evaluasi, dan (8) Penyusunan laporan
pengembangan sekolah model dan pengimbasan.
Sekolah yang melaksanakan model SPMP LPMP Jawa Barat ini
diharapkan dapat menciptakan budaya mutu berkelanjutan untuk
pencapaian prestasi akademik dan non-akademik peserta didik.
Setiap kegiatan mulai dari tahapan input hingga out come akan
diawasi dan dikendalikan mutunya oleh LPMP, dan/atau TPMPD,
dan/atau Dikdasmen.
Salah satu upaya untuk membina sekolah model dalam
mengimplementasikan SPMI dan membantu mengatasi berbagai kendala
yang muncul pada saat pelaksanaan SPMI di sekolah model perlu
dilakukan kegiatan pendampingan yang difasilitasi oleh fasilitator daerah
yang telah dilatih oleh LPMP Jawa Barat. Pelaksanaan pendampingan di
sekolah dapat dilaksanakan optimal dengan dukungan pembiayaan
dalam bentuk bantuan pemerintah.
Jumlah sekolah model yang mendapatkan bantuan pemerintah melalui
DIPA LPMP Jawa Barat berjumlah 440 sekolah untuk jenjang
SD,SMP,SMA, SMK yang tersebar di 27 Kab/kota Provinsi Jawa Barat
terbagi kedalam 2 kelompok yaitu 72 sekolah model yang telah
melaksanakan SPMI di tahun 2016 dan 368 sekolah model yang
ditetapkan di tahun 2017.
Mengingat pentingnya program pengembangan sekolah model di tahun
2017 maka LPMP Jawa Barat perlu menyusun Petunjuk Pelaksanaan
Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Model Penjaminan Mutu
Pendidikan. Petunjuk pelaksanaan ini dapat digunakan sebagai acuan
oleh Sekolah Model dalam merealisasikan dana bantuan pemerintah
untuk kegiatan implementasi SPMI.
SD .....Kabupaten... diusulkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten …….
dan ditetapkan oleh LPMP Jawa Barat sebagai Sekolah Model Sistem
Penjaminan Mutu Internal dan ditetapkan oleh LPMP Jawa Barat dalam
kerangka Pengembangan Sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan.

2
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
3. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5410);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelola dan
Penyelenggaraan Pendidikan;

3
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan;
10. Peraturan Menteri Keuangan No. 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada
Kementerian Negara/ Lembaga;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 6 Tahun 2016
tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah
Dilingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 28 Tahun 2016
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah.

C. Tujuan
Bantuan pemerintah pengembangan sekolah model secara umum
dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan sistem penjaminan
mutu internal pada sekolah model. Secara khusus, bantuan
pemerintah pengembangan sekolah model bertujuan untuk membantu
memfasilitasi pelaksanaan pendampingan sistem penjaminan mutu
internal pada sekolah model, dengan lingkup yang dicantumkan pada
petunjuk pelaksanaan ini.

D. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dari pemanfaatan dana bantuan pemerintah ini
adalah terimplementasikan SPMI yang ditunjukkan dengan adanya
dokumen-dokumen sebagai berikut.
1. Terlaksananya siklus SPMI di satuan pendidikan
2. Terbentuknya Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Tingkat Sekolah
(TPMPS)
3. Adanya dokumen sebagai bukti fisik hasil implementasi SPMI, yaitu
a. Dokumen pemetaan mutu pendidikan
b. Dokumen perencanaan pemenuhan mutu
c. Dokumen pelaksanaan pemenuhan mutu
d. Dokumen monitoring dan evaluasi

4
e. Dokumen strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi.
4. Terlaksananya kegiatan ekspose hasil implementasi SPMI di tingkat
Kabupaten/Kota dan Provinsi

E. Sasaran
Sasaran pemanfaatan dana bantuan pemerintah ini adalah adalah
sekolah model dan sekolah imbas dengan total 14 orang dari sekolah
model, 10 orang yang berasal dari sekolah imbas, 1 orang pengawas
pendamping sekolah model dan 1 orang perwakilan pengawas dari
sekolah imbas.

5
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Mekanisme Kegiatan
Jumlah bantuan pemerintas sebesar Rp. 25.000.000. (dua puluh lima
juta rupiah). Penggunaan Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah
Model digunakan untuk mendukung aktivitas pendampingan
pelaksanaan SPMI di sekolah model dan pengimbasan SPMI oleh sekolah
model sesuai dengan yang tertera dalam Rencana Anggaran dan Biaya
(RAB) terlampir.
Pola pemanfaatan dana bantuan pemerintah adalah berupa model
pendampingan. Bagi sekolah model SPMI yang ditetapkan pada tahun
2017 pendampingan akan dilakukan sebanyak dua kali. Tabel 1 di bawah
ini menggambarkan aktivitas pendampingan bagi sekolah model SPMI
yang ditetapkan pada tahun 2017.

Tabel 1. Aktivitas Pendampingan Penerapan SPMI untuk Pengembangan


Sekolah Model yang ditetapkan pada tahun 2017
PENDAMPINGAN 1
ALOKASI
NO MATA DIKLAT KETERANGAN
WAKTU
1 Penguatan Konsep SPMI 2 JP  Fasilitator:
2 Pemetaan Mutu 5 JP Pengawas
3 Perencanaan Pemenuhan Mutu 5 JP Pembina/Fasda
4 Penyusunan Program dan 5 JP SPMI
Instrumen Monev  Peserta: Komite
5 RTL 1 JP Sekolah,
Jumlah 18 JP Pengawas Sekolah
Imbas, Kepala
Sekolah, Guru,
Perwakilan
sekolah imbas
 TPPM : Petugas
LPMP Jawa Barat
PENDAMPINGAN 2
ALOKASI
NO MATA DIKLAT KETERANGAN
WAKTU
1 Budaya Mutu 2 JP  Fasilitator:
2 Pelaksanaan Pemenuhan Mutu 3 JP Pengawas
Standar Kompetensi Lulusan, Isi,

6
Proses, dan Penilaian Pembina/Fasda
3 Pelaksanaan Pemenuhan Mutu 3 JP SPMI
PTK, Sarpras, Pengelolaandan  Peserta: Komite
Pembiayaan Sekolah,
4 Monitoring dan Evaluasi 6 JP Pengawas Sekolah
5 Strategi Peningkatan Mutu 3 JP Imbas, Kepala
6 RTL 1 JP Sekolah, Guru,
Jumlah 18 JP Perwakilan
sekolah imbas
 TPPM : Petugas
LPMP Jawa Barat
KEGIATAN EKSPOS SEKOLAH MODEL
NO URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1. Persiapan kegiatan Ekspos Petugas Ekspos:
sekolah model  Pengawas Sekolah
2. Pelaksanaan kegiatan Ekspos  Kepala Sekolah
sekolah model  8 orang TPMPS sekolah
model

Jadwal Kegiatan Pendampingan I adalah sebagai berikut.


No. Waktu Hari
Hari I Hari II Hari III
1 09:00-10:00 1 2 4
2 10:00-11:00 1 3 4
3 11:00-12:00 2 3 4
12:00-12:30
4 12:30-13:30 2 3 4
5 13:30-14:30 2 3 4
6 14:30-15:30 2 3 5

Jadwal Kegiatan Pendampingan II adalah sebagai berikut.


No. Waktu Hari
Hari I Hari II Hari III
1 09:00-10:00 1 3 4
2 10:00-11:00 1 3 4
3 11:00-12:00 2 4 5
12:00-12:30
4 12:30-13:30 2 4 5
5 13:30-14:30 2 4 5
6 14:30-15:30 3 4 6

B. Rincian Peruntukan Bantuan Pemerintah

7
Bantuan dialokasikan untuk pendampingan dan pengimbasan SPMI dan
digunakan sesuai dengan RAB (terlampir) yang telah disetujui oleh LPMP.
Standar biaya kegiatan berpedoman kepada peraturan perundangan-
undangan. Rincian peruntukan bantuan pemerintah untuk sekolah
model SPMI yang ditetapkan pada tahun 2017 adalah seperti yang ada
pada Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Peruntukan Bantuan Pemerintah Berdasarkan Bentuk Kegiatan


Penerapan SPMI untuk Pengembangan Sekolah Model yang ditetapkan
pada tahun 2017
No Kegiatan Peruntukan
1 Pendampingan 1 dan 1. ATK Kegiatan
Pendampingan 2 2. Penggandaan
3. Transport (fasilitator/pengawas
pembina, pengawas imbas,
perwakilan komite sekolah dan
perwakilan sekolah imbas)
4. Konsumsi (fasilitator dan
seluruh peserta)
5. Biaya perjalanan petugas TPPM
LPMP Jawa Barat (uang harian,
transport dan biaya
penginapan)
6. Honorarium Fasilitator
Daerah/pengawas pembina
2 Kegiatan Ekspos sekolah 1. Biaya operasional
model - Belanja ATK
- Penggandaan
- Banner, Spanduk
2. Transport petugas ekspos
3 Penyusunan laporan 1. Penggandaan dan jilid
2. Transport petugas

8
C. Peserta, Pendamping, dan Petugas Supervisi
Perwakilan sekolah imbas diundang untuk ikut mendapatkan
pendampingan di sekolah model. Perwakilan sekolah imbas mengikuti
seluruh kegiatan pendampingan yang berlangsung di sekolah model.
Anggota tim penjaminan mutu sekolah model diharapkan mampu
memfasilitasi sekolah imbas dalam mengimplementasikan SPMI seperti
yang diterapkan pada sekolah model. Rincian peserta pada kegiatan
pendampingan adalah seperti pada Tabel 3 sebagai berikut.

Tabel 3. Peserta Pendampingan Sekolah Model SPMI


No Peserta Instansi Model Kab/Kota Keterangan
/Imbas
1. Kepala Sekolah SD Model
2. Guru SD Imbas
3. Imbas
4. Imbas

Selain itu sekolah model SPMI juga harus melakukan kegiatan ekspose di
Tingkat Kabupaten/Kota/Wilayah. Tabel 4 di bawah ini menggambarkan
distribusi peserta dalam kegiatan ekspose sekolah model SPMI.

Tabel 4. Peserta Kegiatan Ekspose Sekolah Model SPMI


No Peserta Instansi Kab/Kota Keterangan
1. Kepala Sekolah TPMPS
2. Guru TPMPS

9
No Peserta Instansi Kab/Kota Keterangan
3. Guru
4.

Kegiatan pendampingan akan dipandu oleh pengawas


pembina/Fasilittaor Daerah sekolah model SPMI. Tabel 5 di bawah ini
menyatakan data Fasilitator Daerah Sekolah Model SPMI.

Tabel 5. Fasilitator Daerah Sekolah Model SPMI


No Nama Jabatan Unit Kerja
1.

Pada saat kegiatan pendampingan di sekolah model SPMI sesuai dengan


Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Pemerintah Sekolah Model Penjaminan
Mutu Pendidikan maka akan hadir petugas supervisi dari LPMP Jawa
Barat sebagai pendamping. Tabel 6 di bawah ini menyatakan rincian
jumlah petugas supervise LPMP Jawa Barat.

Tabel 6. Petugas Supervisi


No Petugas Unit Kerja
1. Petugas LPMP Jawa Barat LPMP Jawa Barat

D. Tempat dan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


SD…. sebagai Sekolah Model SPMI yang ditetapkan tahun 2017 harus
melaksanakan 2 kali pendampingan dan 1 kali kegiata ekspose sebagai
bagian pemanfaatan dana Bantuan Pemerintah. Tabel 6 di bawah ini
menggambarkan tempat dan jadwal pelaksanaan kegiatan sebagai
berikut.
Tabel 6. Tempat dan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No Tempat Waktu
Pendampingan Pendampinga Ekspose

10
. 1 n2
SD a Juli September
Dinas Nopember
(disesuaikan dengan penjadwalan yang ada di Panduan
Pendampingan/PPT A2)

11
BAB III
PENUTUP

Pelaksanaan SPMI oleh sekolah model memerlukan keterlibatan semua


unsur sekolah untuk saling mendukung dan berperan serta sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Agar pelaksanaan
SPMI sesuai dengan kebijakan dan konsep yang diinginkan maka sekolah
yang telah dibimbing perlu mendapatkan pendampingan dalam
mengimplementasikan hasil workshop. Fasilitasi selama pendampingan
kepada sekolah diiharapkan dapat memperkuat pelaksanaan SPMI di
sekolah model. Keberhasilan pengembangan sekolah model dalam
melaksanakan SPMI sangat dipengaruhi oleh komitmen sekolah dan
pemangku kepentingan yang terlibat mulai dari persiapan, pelaksanaan
sampai dengan evaluasi dan pelaporan untuk bersama-sama
mengupayakan keberhasilan keseluruhan kegiatan sesuai dengan tugas,
fungsi dan kewenangan masing-masing.
Melalui Bantuan Pemerintah ini Sekolah model diharapkan dapat
mengembangkan lebih lanjut kegiatan pendampingan sesuai dengan
kebutuhannya dengan tetap mengikuti rambu-rambu yang ada dalam
petunjuk pelaksanaan ini.

12
Lampiran :
1. SK Penetapan Sekolah Model SPMI (Oleh LPMP Jawa Barat)
2. RAB
3. Fotokopi rekening bank (BJB) atas nama sekolah yang masih aktif

13

Anda mungkin juga menyukai