Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 0503183337
JAWABAN
2. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana
masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya,
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat
banyak. Tujuan didirikannya lembaga perbankan :
1) Sebagai lembaga yang menyalurkan dana dari orang / pihak yang memiliki
kelebihan dana ke pihak yang membutuhkan.
2) Sebagai lembaga yang dapat menghimpun pendanaan.
3) Sebagai penggerak pembangunan melalui pinjaman pinjaman pendanaan.
4) Sebagai tempat investasi bagi para nasabahnya.
3. Asas-asas perbankan adalah suatu asas yang menyatakan bahwa bank dalam
menjalankan fungsi dan kegiatan usahanya wajib menerapkan prinsip kehati-hatian
dalam rangka melindungi dana masyarakat yang dipercayakan padanya.
4. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika
dibandingkan dengan kegiatan bank umum karena BPR dilarang menerima simpanan
giro, kegiatan valas, dan perasuransian. Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)
adalah lembaga keuangan Bank yang dibawahi oleh dewan kebijakan moneter, yang
melakukan kegiatan ekonominya berdasarkan prinsip Islam atau syariah, tanpa
menghalalkan adanya riba atau suku bunga yang berorientasi pada masyarakat di
tingkat desa ataupun kecamatan.
5. Modal bank sentral adalah modal awal pada saat pendirian bank yang jumlahnya telah
ditetapkan dalam suatu ketentuan atau pendirian bank. Sebagai Badan Hukum
berdasarkan Undang-Undang maka Bank Sentral mempunyai modal yang merupakan
kekayaan Negara yang dipisahkan. Dengan demikian, maka untuk selanjutnya Bank
dalam menjalankan usahanya terlepas dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Dasar hukum bank sentral terletak pada UU 13 tahun 1968 yaitu:
a. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), Pasal 23 dan Pasal 33 Undang-undang Dasar
1945
b. Pasal 55 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor
XXIII/MPRS/1966.
c. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor XLIV/MPRS/1968.
d. Undang-undang Nomor 14 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan
e. Undang-undang Nomor 32 tahun 1964 tentang Peraturan Lalu-Lintas Devisa.
1) Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya, maksudnya bahwa pada pihak yang
membuat perjanjian telah sepakat atau setuju mengenai hal-hal pokok dari perjanjian
yang dibuat. Kesepakatan itu dianggap tidak ada apabila sepakat itu diberikan karena
kekeliruan/kekhilafan atau diperolehnya dengan paksaan atau penipuan
2) Kecakapan untuk membuat suatu perikatan, maksudnya cakap adalah orang yang
sudah dewasa, sehat akal pikiran dan tidak dilarang oleh suatu peraturan
perundangundangan untuk melakukan suatu perbuatan tertentu.
3) Suatu hal tertentu, artinya dalam membuat perjanjian, apa yang diperjanjikan harus
jelas sehingga hak dan kewajiban para pihak bisa ditetapkan.
4) Suatu sebab yang halal, artinya suatu perjanjian harus berdasarkan sebab yang halal
atau diperbolehkan oleh undang – undang. Prosedur perjanjian kredit adalah sebagai
berikut:
untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas waktu tertentu nasabah tidak
sanggup melengkapi kekurangannya, maka permohonan kreditnya dapat dibatalkan.
3. Wawancara I Merupakan penyelidikan kepada calon peminjam dengan langsung
berhadapan dengan calon peminjam.
6. Penilaian dan analisis kebutuhan modal Merupakan kegiatan yang dilakukan dalam
rangka menilai kebutuhan kredit yang sebenarnya.
7. Keputusan Kredit Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit
akan diberikan atau ditolak, jika diterima, maka dipersiapkan administrasinya.
11. Penilaian Kredit Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa
yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali.