Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ANALISIS REGRESI
Disusun Oleh:
NIKMATUL ALIYAH 201801115
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Regresi diperkenalkan oleh Francis Galton. Analisis regresi merupakan analisis yang
memanfaatkan dua atau lebih variabel sehingga salah satu variabel bisa diramalkan dari
variabel lainnya. Pada analisis regresi terdiri dua jenis variabel yaitu variabel bebas
(variabel independen) dan variabel tak bebas (variabel dependen) . Variabel bebas (variabel
independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel tak bebas, sedangkan variabel tak bebas (variabel dependen) adalah
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. dengan
maksud menaksir atau meramalkan nilai rata-rata hitung (mean) atau rata- rata (populasi)
variabel tak bebas, dipandang dari segi yang diketahui atau tetap (constant). Untuk
menghubungkan variabel dependen dan independen dapat digunakan model regresi
berbentuk univariat maupun multivariat. Model regresi univariat adalah model regresi yang
terdiri dari satu variabel tak bebas dan satu atau lebih variabel bebas. Sedangkan model
regresi multivariat adalah model regresi dengan lebih dari satu variabel tak bebas yang
saling berkorelasi dan satu atau lebih variabel bebas
Rumusan Masalah
1. Bagaimana persyaratan data yang digunakan pada analisis regresi ?
2. Bagaimana langkah-langkah mencari analisis regresi pada SPSS ?
3. Bagaimana cara melakukan perhitungan regresi ?
4. Bagaimana cara pengambilan keputusan pada analisis regresi ?
5. Bagaimana cara menganalisis hasil data (output) analisis regresi pada SPSS ?
Tujuan
1. Mengetahui syarat-syarat data yang digunakan pada analisis regresi
2. Mengetahui langkah- langkah mencari analisis regresi pada SPSS
3. Mengetahui cara melakukan perhitungan analisis regresi
4. Mengetahui cara pengambilan keputusan pada analisis regresi
5. Mengetahui cara menganalisis hasil data (output) dari analisis regresi pada SPSS
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis statistika yang paling banyak
digunakan. Analisis regresi baik yang linear maupun yang nonlinear. Pada kejadian
sehari-hari terdapat hubungan sebab akibat yang muncul, baik yang terjadi pada bidang
sains, sosial, industri maupun bisnis. Kejadian-kejadian tersebut dapat dimodelkan dalam
bentuk fungsi regresi. Secara umum, analisis regresi berkenaan dengan studi
ketergantungan suatu variabel dependen (tak bebas) pada satu atau lebih variabel
independen (bebas), dengan maksud ketergantungan model itu dapat dipergunakan
sebagai alat prediksi kejadian untuk waktu yang akan datang.
3. Salah satu tujuan dalam analisis regresi adalah mengestimasi koefisien regresi dalam
model regresi. Model regresi merupakan suatu cara formal untuk mengekspresikan dua
unsur penting suatu hubungan statistik, yaitu kecenderungan berubahnya variabel tak
bebas secara sistematis sejalan dengan berubahnya variabel bebas dan berpencarnya titik-
titik di sekitar kurva taksiran model itu. Metode yang biasa digunakan untuk
mengestimasi koefisien regresi yaitu metode kuadrat terkecil.
4
Terdapat hubungan linier antara variabel bebas (X) dan variabel tergantung (Y)
Data harus berdistribusi normal
Data berskala interval atau rasio
Kedua variabel bersifat dependen, artinya satu variabel merupakan variabel bebas
(disebut juga sebagai variabel predictor) sedang variabel lainnya variabel tergantung
(disebut juga sebagai variabel response)
5
Model regresi dikatakan layak jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar < 0.05,
Predictor yang digunakan sebagai variabel bebas harus layak. Kelayakan ini diketahui jika
angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation, Koefisien regresi harus signifikan.
Pengujian dilakukan dengan Uji T. Koefesien regresi signifikan jika T hitung > T table (nilai
kritis), Model regresi dapat diterangkan dengan menggunakan nilai koefisiena determinasi
(KD = r2 x 100%) semakin besar nilai tersebut maka model semakin baik. Jika nilai
mendekati 1 maka model regresi semakin baik, Data harus berdistribusi normal, Data
berskala interval atau rasio, Kedua variabel bersifat dependen, artinya satu variabel
merupakan variabel bebas (variabel predictor) sedang variabel lainnya variabel terikat
(variabel response).
Langkah-Langkah :
Membuat data seperti diatas atau jika sudah ada buka lagi file SPSS yang memuat data ini.
Dari menu SPSS, pilih menu utama Analyze, lalu submenu Regression, kemudian pilih
Linear.
6
Akan muncul kotak dialog Linier Regression. Untuk pengisian, sebagai berikut: Untuk
pilihan Dependent (variabel terikat). Pilih variabel Participation. Untuk Independent(s)
pilih Citizenship dan Democracy Method, pilih Enter. Abaikan bagian lain Tekan OK
untuk prosessing data maka outputnya diperoleh sebagai berikut
7
Bagian ini menggambarkan tingkat signifikansi. Dari uji ANOVA atau F-test, didapat
Fhitung 26.396 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,037. Karena probabilitas (tingkat
signifikansi) ini lebih kecil daripada 0,05 maka model regresi ini bisa dipakai untuk
memprediksi tingkat partisipasi politik seseorang. Dengan kata lain, tingkat pengetahuan
kewarganegaraan seseorang dan tingkat perilaku demokratisnya secara bersama-sama
berpengaruh terhadap tingkat partisipasi politiknya.
8
Hipotesis yang dibangun adalah sebagai berikut:
Ho = Koefisien Regresi Tidak Signifikan
Hi = Koefisien Regresi Signifikan
Pengambilan keputusan (berdasarkan probabilitas, lihat kolom Sig.) adalah sebagai
berikut:
Jika Sig. > 0,05 maka Ho diterima
Jika Sig. < 0,05 maka Ho ditolak , Hi diterima
Terlihat bahwa pada kolom Sig. untuk ketiga variabel tersebut, yaitu konstanta = 0,453,
Citizenship = 0,57 dan Democracy = 0,361 mempunyai angka signifikansi > 0,05, dengan
demikian Ho diterima atau dengan kata lain kedua variabel tersebut tidak cukup signifikan
mempengaruhi tingkat partisipasi politik seseorang.
Langkah-Langkah :
Masukkan semua input data dalam pembentukan model regresi linier berganda.
Selanjutnya klik menu analyze, kemudian klik regression. Setelah itu pilih linier
seperti tampilan berikut ini :
9
Selanjutnya masukkan variabel bebas (pendapatan, pinjaman, dan dana hibah)
pada kolom independent(s) dan variabel terikat (konsumsi ITSI) pada kolom
dependent.
Pilih enter pada kolom Method. Metode Enter adalah suatu metode dalam
pembentukan taksiran model regresi dimana semua variabel bebas dilibatkan dalam
pembentukan persamaan regresinya (nantinya peneliti menentukan sendiri variabel
mana yang akan diambil sesuai uji signifikansi). Apabila diinginkan suatu taksiran
model regresi linier berganda dimana variabel bebas yang terlibat dalam model
merupakan variabel yang signifikan dan layak secara statistik untuk dimasukkan
dalam model regresi linier berganda, maka pilih metode stepwise, metode remove,
metode backward, dan metode forward. Keempat metode ini digunakan untuk
menyeleksi semua variabel bebas yang dilibatkan sehingga pada akhirnya hanya
variabel bebas yang menghasilkan taksiran yang signifikan saja yang akan
dimasukkan dalam model taksiran regresi linier berganda.
Berikutnya klik kotak statistics, dan pilih estimates, confidence intervals, dan
covariance matrix dalam kolom regression coefficient dan model fit. Selanjutnya klik
continue.
10
Hasil Output :
dari tabel di atas diperoleh informasi bahwa taksiran nilai parameter dari regresi linier
berganda dengan hubungan X mempengaruhi Y adalah :
b0 = 10,885
b1 = 0,576
b2 = 3,260
b3 = -0,015
sehingga model taksiran regresi linier berganda adalah : Ŷ=10,885+0,576X+3,260X–0,015 X
Maka selanjutnya pengujian parameter β (nilai parameter konstanta regresi linier berganda)
adalah :
Langkah 1.
H 0 : β0 = 0
H 1 : β0 ≠ 0
Langkah 2.
Bandingkan nilaisignifikansi(0,629)dengan nilaiα = 5%. Nilai signifikansi(0,629) > α (0,05);
maka H diterima, artinya nilai koefisien β0 untukα=5% tidak mempengaruhi nilai taksiran
dari Y dalam menganalisis regresi linier berganda. Sedangkan untuk pengujian parameter β 1
(nilai parameter X dari regresi linier berganda) adalah :
Langkah 1.
H 0 : β1 = 0
H 1 : β1 ≠ 0
Langkah 2.
Bandingkan nilai signifikansi (0,061) dengan nilai α = 5%.Nilai signifikansi (0,061) > α
(0,05); makaH diterima,artinya nilai koefisien β1 untukα=5% tidak mempengaruhi nilai
taksiran dari Y dalam menganalisis regresi linier berganda.
11
Untukpengujian parameter β2 (nilai parameter X dari regresi linier berganda) adalah:
Langkah 1.
H 0 : β2 = 0
H 1 : β2 ≠ 0
Langkah 2.
Bandingkan nilai signifikansi (0,231)dengan nilaiα = 5%.Nilai signifikansi (0,231) > α(0,05);
maka H diterima, artinya nilai koefisien β2 untuk α= 5% tidak mempengaruhi nilai taksiran
dari Y dalam menganalisis regresi linier berganda. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
parameter pinjaman tidak mempengaruhi konsumsi ITSI. Selanjutnya pengujian parameter β3
(nilai parameter X dari regresi Linier berganda) adalah :
Langkah 1.
H 0 : β3 = 0
H 1 : β3 ≠ 0
Langkah 2.
Bandingkan nilai signifikansi (0,995) dengan nilaiα = 5%.Nilai signifikansi (0,995)>α (0,05);
maka H diterima, artinya nilai koefisien β3 untukα=5% tidak mempengaruhi nilai taksiran
dari Y dalam menganalisis regresi linier berganda. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
parameter dana hibah tidak mempengaruhi konsumsi ITSI. Cara lain untuk menguji
kelinieran persamaan regresi linier berganda adalah dengan menguji signifikansi dari
kelinieran model regresi yang terbentuk (permasalahan b) melalui tabel ANOVA (analysis of
variance). Perhatikan output SPSS berikut:
12
Untuk mengetahui seberapa besar kualitas model regresi linier berganda yang terbentuk,
perhatikan nilai koefisien determinasi (R square) = 60%. Nilai tersebut menunjukkan
informasi bahwa 60% nilai dari besarnya konsumsi ITSI telah dapat dijelaskan oleh data
tingkat pendapatan, pinjaman, dan dana hibah. Sedangkan sisanya 40% informasi mengenai
besarnya konsumsi ITSI belum dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas
tersebut.
Sedangkan untuk melihat ada atau tidaknya multikolinearitas yang terjadi antar variabel
bebas pembentuk model persamaan regresi linier berganda, perhatikan output
dari tabel di atas dapat diketahui bahwa antar variabel bebas (pendapatan, pinjaman, dan
dana hibah) tidak terjadi multikolineariti. Hal ini dapat dilihat dari nilai korelasi antar
variabel beas tersebut rendah. (apabila nilai korelasi antar variabel bebas terdapat nilai
korelasi yang tinggi berarti terjadi multikolinearitas antar variabel bebas yang berkorelasi
tinggi tersebut)
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Analisis regresi digunakan untuk melihat pengaruh variable bebas terhadap variable
tergantung serta memprediksi nilai variable tergantung dengan menggunakan variable bebas.
Dalam analisis regresi variable bebas berfungsi untuk menerangkan (explanatory) sedang
variable tergantung berfungsi sebagai yang diterangkan (the explained).Dalam analisis regresi
data harus berskala interval atau rasio.Hubungan dua variable bersifat dependensi.Untuk
menggunakan analisis regresi diperlukan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
Ada dua macam linieritas dalam analisis regresi, yaitu linieritas dalam variabel dan
linieritas dalam parameter.Yang pertama, linier dalam variabel merupakan nilai rata-rata
kondisional variabel tergantung yang merupakan fungsi linier dari variabel (variabel) bebas.
Sedang yang kedua, linier dalam parameter merupakan fungsi linier parameter dan dapat
tidak linier dalam variabel.
Pengambilan keputusan dalam uji regresi dapat mengacu pada dua hal, yakni dengan
membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, atau dengan membandingkan nilai signifikansi
dengan nilai probabilitas.
14
DAFTAR PUSTAKA
15