Makalah B Indo FNL SLD
Makalah B Indo FNL SLD
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “MAKALAH RANGKUMAN MATERI BAHASA INDONESIA
SEMESTER 5”.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Terima kasih untuk guru Bahasa Indonesia kami yang selalu memberikan pengarahan
dalam kegiatan belajar mengajar dan selalu memberi saran untuk kebaikan hasil tugas saya.
Terima kasih juga untuk rekan-rekan sesama peserta didik yang tidak mungkin disebutkan
satu-persatu.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil pencarian yang telah saya lakukan. Saya
sajikan dalam susunan yang tepat dan runtut. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memenuhi
persyaratan untuk mendapatkan nilai. Saya menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak
luput dari kesalahan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya menerima masukan, saran
dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
M. Ridwan Firdausi
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................................II
BAB I SURAT LAMARAN PEKERJAAN...........................................................................1
A. Pengertian Surat Lamaran Pekerjaan..............................................................................1
B. Struktur dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan........................................................1
C. Kaidah Kebahasaan Surat Lamaran................................................................................3
D. Ciri – Ciri........................................................................................................................3
E. Contoh Surat Lamaran....................................................................................................4
BAB II TEKS CERITA SEJARAH DAN TEKS SEJARAH..............................................5
A. Pengertian Teks Cerita Sejarah.......................................................................................5
B. Struktur Teks Cerita Sejarah...........................................................................................5
C. Unsur – Unsur Teks Sejarah...........................................................................................5
D. Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah........................................................................6
E. Ciri – Ciri........................................................................................................................7
F. Contoh Teks Cerita Sejarah............................................................................................7
BAB III TEKS EDITORIAL.................................................................................................8
A. Pengertian Teks Editorial................................................................................................8
B. Struktur Teks Editorial....................................................................................................8
C. Ciri – Ciri Teks Editorial.................................................................................................8
D. Kaidah Kebahasaan Teks Editorial.................................................................................8
E. Fungsi Teks Editorial......................................................................................................9
F. Contoh Teks Editorial.....................................................................................................9
BAB IV SASTRA..................................................................................................................10
A. Pengertian Sastra...........................................................................................................10
B. Jenis – Jenis Sastra........................................................................................................10
C. Fungsi Sastra.................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
2
BAB I
3
Merupakan salam atau ucapan hormat yang biasa dimulai ungkapan 'Dengan hormat' untuk
memulai surat lamaran pekerjaan secara formal.
Contoh:
Dengan hormat,
Berdasarkan info lowongan pekerjaan yang disebarkan melalui situs xxx, saya bermaksud
mengajukan lamaran pekerjaan pada Bapak/Ibu pimpin untuk menempati bagian Account
Executive di PT. Suka-Suka Maju
5. Isi
Isi surat lamaran pekerjaan terdiri dari hal-hal berikut ini:
Identitas diri
Dalam identitas diri berisi nama, tempat tanggal lahir, alamat, pendidikan terakhir dan dapat
ditambah hal lainnya sesuai keperluan. Contoh identitas diri:
Nama : Budiawan Sugiharto
Tempat tanggal lahir: Bandung, 25 Januari 1999
Pendidikan terakhir: S-1 Pendidikan Biologi
Alamat: Jl. Diponegoro No.354, Semarang, Jawa Tengah
Menyatakan lampiran
Lowongan pekerjaan akan meminta beberapa dokumen persyaratan meliputi ijazah, kartu tanda
penduduk, hingga pasfoto, dan sebagainya.
6. Penutup
Buatlah sebuah penutup yang manis dalam surat lamaran kerjamu. Jangan lupa untuk
mengucapkan terima kasih.
Contoh:
Demikian surat permohonan pekerjaan ini saya buat, besar harapan saya untuk diberi kesempatan
mengikuti seleksi wawancara agar saya dapat menjelaskan potensi saya lebih rinci.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih
7. Salam penutup, tanda tangan dan nama lengkap kamu
Tanda tangan dan nama lengkap terletak di bawah pojok kanan surat.
Contoh:
Hormat saya,
(Tanda tangan)
Budiawan Sugiharto
4
C. Kaidah Kebahasaan Surat Lamaran
Secara umum, dapat dikatakan kaidah atau ciri kebahasaan surat lamaran pekerjaan adalah
sebagai berikut:
D. Ciri – Ciri
Ciri-ciri surat lamaran pekerjaan antara lain adalah sebagai berikut:
Memiliki tempat dan tanggal pembuatan surat lamaran
Memiliki lampiran dan perihal. Keduanya tidak ditulis singkat
Memiliki alamat yang akan dituju
Memiliki salam pembuka dan penutup
Memiliki identitas pelamar, tujuan, dan memberitahu terdapat lampiran
Memiliki tanda tangan serta nama terang pelamar itu sendiri.
5
E. Contoh Surat Lamaran
6
BAB II
Teks cerita sejarah adalah teks yang memuat penjelasan peristiwa di masa lalu. Teks
cerita sejarah biasanya menceritakan:
1. Orientasi
Orientasi merupakan bagian awal dari sebuah teks cerita sejarah yang berisi suatu gambaran
tentang sebuah peristiwa sejarah.
2. Peristiwa dan Masalah
Peristiwa dan masalah merupakan bagian dari suatu kejadian atau peristiwa yang dialami.
Pada bagian ini dijelaskan tentang sebuah pristiwa yang terjadi pada sebuah kehidupan di masa
lalu.
3. Reorientasi
Reorientasi merupakan bagian penutup. Bagian ini berisi pandang dari penulis terhadap
kejadian yang diceritakan. Reorientasi bersifat opsional, boleh ada, boleh juga tidak ada.
7
Unsur ini ada di luar karya sastra. Unsur ini memang tidak berada langsung dan membangun
sebuah cerita sejarah dari dalam, tapi keberadaannya turut mempengaruhi terciptanya sebuah
karya.
Apa saja yang masuk dalam unsur ekstrinsik dalam cerita sejarah?
Bukti rekaman ketinggian, kebesaran, dan kegemilangan pemerintah di suatu masa
tertentu.
Corak pencitraan berupa fakta sejarah dan mitos.
Unsur bias yang diwujudkan dalam sikap bias pengarang.
Unsur keagamaan.
Unsur politik misalnya perebutan kekuasaan, perang dunia, pemberontakan, dan lain
sebagianya.
Unsur ekonomi yang menonjol pada masa tersebut. Misalnya masa pertanian, perikanan,
perkebunan, tanam paksa, kerja paksa, dan lain sebagainya.
Unsur sosial misalnya kasta yang ada pada zaman dulu antara raja, pejabat, dan rakyat
jelata. Ada juga yang berupa bangsawan dan rakyat.
1. Kata Lampau
Anda pasti paham jika karya sastra dengan tema cerita sejarah pasti mengambil setting waktu di
masa lampau. Nah, bahasa yang digunakan pun sering bermakna masa lalu. Misalnya “Gajah
Mada berhasil menguasai nusantara”.
2. Konjungsi Waktu
Cerita sejarah juga ditandai dengan banyaknya penggunaan kata konjungsi waktu. Misalnya saja
awal mula, mula-mula, lalu, kemudian, setelah itu, sejak saat itu, dan lain-lain.
3. Kata Kerja Material
Pada karya sastra ini juga ditemukan banyak sekali penggunaan kata kerja material. Kata kerja
tipe ini berbentuk suatu tindakan yang benar-benar dilakukan oleh seseorang.
Misalnya saja menembak, memanah, mendayung, memahat, mendaki, dan lain sebagainya.
4. Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung banyak digunakan dalam teks cerita sejarah. Bentuknya beragam
misalnya saja menurut dia, menurut mereka, diceritakan bahwa, menceritakan bahwa,
menuturkan, mengatakan bahwa, dan lain-lain.
5. Kata Kerja Mental
Maksudnya adalah penggunaan kata kerja yang bersifat hanya ada dalam kepala atau pikiran si
tokoh. Kata kerja ini bukan hanya bisa digunakan oleh tokoh utama, tapi semua tokoh bisa
menggunakannya.
Contohnya: memikirkan, membayangkan, mendambakan, atau menganggap.
8
6. Dialog
Cerita sejarah yang bagus pasti menggunakan banyak dialog antar tokoh. Percakapan antar tokoh
dalam karya sastra ini bisa semakin menghidupkan atmosfer bagi pembaca.
7. Kata Sifat
Kata sifat ini biasa digunakan dalam karangan cerita sejarah. Kata sifat bisa menggambarkan
karakter sebuah tokoh, misalnya baik, jahat, segan, pemalas, rajin, pandai.
Kemudian ada juga kata sifat untuk mendeskripsikan tempat dan suasana misalnya mencekam,
ramai, menakutkan.
E. Ciri – Ciri
Sebuah cerita sejarah umumnya mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
9
BAB III
TEKS EDITORIAL
1. Topik tulisan teks editorial selalu hangat (sedang berkembang dan dibicarakan secara luas
oleh masyarakat), bersifat aktual dan faktual.
2. Teks editorial bersifat sistematis dan logis.
3. Teks editorial merupakan sebuah opini atau pendapat yang bersifat argumentatif.
4. Teks editorial menarik untuk dibaca, karena ditulis dengan menggunakan kalimat yang
singkat, padat dan jelas.
1. Adverbia, yaitu ditujukan supaya pembaca meyakini teks yang dibahas, dengan menegaskan
menggunakan kata keterangan (adverbia frekuentatif), kata yang umumnya digunakan yaitu,
selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, sebagian besar waktu, jarang, dan sebagainya.
2. Konjungsi, yaitu kata penghubung pada teks, contohnya, bahkan.
3. Verba material, yaitu verba yang menjelaskan perbuatan fisik/peristiwa.
4. Verba relasional, yakni menerangkan hubungan intensitas (pengertian A adalah B) dan milik
(mengandung pengertian A mempunyai B).
5. Verba mental, yaitu verba yang menerangkan persepsi (misalnya melihat, merasa), afeksi
(misalnya senang, suka dan khawatir), dan kognisi (misalnya berpikir, paham dan mengerti),
pada verba mental terdapat partisipan pengindra (senser) dan fenomena.
10
E. Fungsi Teks Editorial
1. Fungsi tajuk rencana umumnya menjelaskan berita dan akibatnya pada masyarakat.
2. Memberi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang
memengaruhi dengan lebih menyeluruh.
3. Terkadang ada analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan
kemungkinan yang bisa terjadi.
4. Meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.
Kesehatan menjadi hal yang sangat penting untuk setiap orang. Oleh karenanya diperlukan gaya
hidup yang baik agar kesehatan tetap terjaga sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit. Saat
ini penanganan terhadap penyakit menularpun belum sepenuhnya berhasil.
Selain itu, penyakit yang tidak menular juga memiliki persoalan yang sama. Beberapa orang yang
terkena penyakit tidak menular bahkan mengalami peningkatan dan penyakit tersebut dapat
menjadi pembunuh nomor satu. Beberapa penyakit tersebut diantaranya kanker, jantung, diabetes,
hipertensi dan stroke.
Argumentasi
Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan, penyebaran penyakit yang terjadi hampir merata.
Hal itu menjadi pertanda bahwa kesehatan dan penyakit yang ada di masayarakat telah bergeser.
Gaya hidup yang baik dan menjaga pola makan menjadi hal yang penting agar kandungan gizi
yang diperlukan tubuh dapat terpenuhi.
Indonesia bukan satu-satunya negara yang memiliki masalah pada penyakit ganda. Namun,
seharusnya hal itu membuat kita belajar dari negera lain terkait penanganan terhadap penyakit
tidak menular. Salah satu prinsip yang diperlukan untuk menangani penyakit adalah dengan
mencegah daripada mengobati. Langkah itu juga dapat didukung dengan kebijakan pemerintah
untuk mewajibkan adanya label informasi kandungan gizi pada makanan ataupun minuman.
Pencegahan penyakit tentunya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan mengobati suatu
penyakit. Sehingga, masyarakat harus lebih memperhatikan pola hidup sehat. Program yang
dilaksanakan juga harus memperoleh dukungan dari lembaga terkait.
11
BAB IV
SASTRA
A. Pengertian Sastra
Sastra adalah ungkapan ekspresi manusia berupa karya tulisan atau lisan berdasarkan
pemikiran, pendapat, pengalaman, hingga ke perasaan dalam bentuk yang imajinatif, cerminan
kenyataan atau data asli yang dibalut dalam kemasan estetis melalui media bahasa.
Pengertian Sastra Menurut Para Ahli
Mursal Esten
Mursal Esten (Esten, 1978: 9) berpendapat bahwa Sastra adalah pengungkapan
dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia dan masyarakat
umumnya, melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek positif terhadap kehidupan
manusia.
Terry Eagleton
Sastra merupakan karya tulisan indah (belle letters) yang mencatatkan sesuatu
dalam bentuk bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangpendekan dan
diputarbalikan, dijadikan ganjil atau cara penggubahan estetis lainnya melalui alat
bahasa (Eagleton, 2010: 4).
Atar Semi
Suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya (atau subjeknya)
adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medium (1988:
8).
Panuti Sudjiman
Sastra merupakan karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan
seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapanya (1990 : 68).
B. Jenis – Jenis Sastra
pengertian diatas jika diperhatikan banyak yang mengacu pada karya imajinatif yang
bersifat estetis. Itu karena bidang ini sering diidentikan dengan jenis imajinatifnya seperti prosa
fiksi dan puisi. Padahal tulisan non imajinatif dan non-fiksi juga banyak diciptakan, hanya saja
ketika kita menikmatinya kita tidak merasa sedang membaca karya Sastra.
Berikut adalah pembagian jenis sastra menurut Sumardjo & Saini (1997: 18).
12
C. Fungsi Sastra
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bola.com/ragam/read/4515126/pengertian-surat-lamaran-pekerjaan-sistematika-
jenis-langkah-langkah-menyusun-dan-contohnya
https://theinsidemag.com/teks-cerita-sejarah/#Ciri_Ciri_Teks_Cerita_Sejarah
https://www.bola.com/ragam/read/4650797/pengertian-teks-editorial-manfaat-fungsi-ciri-
struktur-kaidah-kebahasaan-dan-contohnya
https://serupa.id/sastra-pengertian-sejarah-jenis-fungsi/
14