Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “MAKALAH RANGKUMAN MATERI BAHASA INDONESIA
SEMESTER 5”.

Penulis menyadari bahwa didalam  pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan  Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Terima kasih untuk guru Bahasa Indonesia kami yang selalu memberikan pengarahan
dalam kegiatan belajar mengajar dan selalu memberi saran untuk kebaikan hasil tugas saya.
Terima kasih juga untuk rekan-rekan sesama peserta didik yang tidak mungkin disebutkan
satu-persatu.

Laporan ini disusun berdasarkan hasil pencarian yang telah saya lakukan. Saya
sajikan dalam susunan yang tepat dan runtut. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memenuhi
persyaratan untuk mendapatkan nilai. Saya menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak
luput dari kesalahan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya menerima masukan, saran
dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Palembang, 9 November 2021

M. Ridwan Firdausi

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................................II
BAB I SURAT LAMARAN PEKERJAAN...........................................................................1
A. Pengertian Surat Lamaran Pekerjaan..............................................................................1
B. Struktur dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan........................................................1
C. Kaidah Kebahasaan Surat Lamaran................................................................................3
D. Ciri – Ciri........................................................................................................................3
E. Contoh Surat Lamaran....................................................................................................4
BAB II TEKS CERITA SEJARAH DAN TEKS SEJARAH..............................................5
A. Pengertian Teks Cerita Sejarah.......................................................................................5
B. Struktur Teks Cerita Sejarah...........................................................................................5
C. Unsur – Unsur Teks Sejarah...........................................................................................5
D. Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah........................................................................6
E. Ciri – Ciri........................................................................................................................7
F. Contoh Teks Cerita Sejarah............................................................................................7
BAB III TEKS EDITORIAL.................................................................................................8
A. Pengertian Teks Editorial................................................................................................8
B. Struktur Teks Editorial....................................................................................................8
C. Ciri – Ciri Teks Editorial.................................................................................................8
D. Kaidah Kebahasaan Teks Editorial.................................................................................8
E. Fungsi Teks Editorial......................................................................................................9
F. Contoh Teks Editorial.....................................................................................................9
BAB IV SASTRA..................................................................................................................10
A. Pengertian Sastra...........................................................................................................10
B. Jenis – Jenis Sastra........................................................................................................10
C. Fungsi Sastra.................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

2
BAB I

SURAT LAMARAN PEKERJAAN

A. Pengertian Surat Lamaran Pekerjaan


Surat lamaran pekerjaan adalah surat yang berisi permohonan untuk bekerja di suatu
lembaga, perusahaan, atau perseoran terbatas (PT), yang pada umumnya memiliki bagian-bagian
berisi identitas diri, jasa yang dapat dilakukan, pendidikan, hingga keterangan keahlian, dan
pengalaman.

B. Struktur dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan


1. Menulis tempat dan tanggal surat pembuatan surat
Langkah pertama yang harus dilakukan saat menyusun surat lamaran pekerjaan ialah menulis
tempat dan tanggal surat tersebut dibuat.
Contoh:
Yogyakarta, 11 Desember 2020
2. Lampiran dan hal
Memberitahukan berapa banyak lampiran yang disertakan, misalnya lamaran dilengkapi identitas
dan kualifikasi pelamar sebanyak empat lembar, maka contohnya sebagai berikut:
Lampiran: Empat lembar
Hal : Pemberitahuan
3. Alamat surat yang akan dituju
Tuliskan alamat ke mana surat yang akan dituju. Berikut beberapa hal yang harus dicermati saat
menulis alamat surat dalam lamaran pekerjaan:
1. Surat lamaran kerja termasuk surat dinas, artinya kita tidak menyurati seseorang saja, oleh
karena itu surat lamaran pekerjaan yang benar tidak akan menggunakan 'kepada'.
2. Alamat sebaiknya tidak lebih dari tigas baris untuk mempersingkat isi surat.
3. Jabatan tidak menggunakan panggilan jenis kelamin seperti Bapak atau Ibu.
4. Keterangan teks 'Jalan' pada alamat tidak boleh disingkat.
5. Alamat surat bukan kalimat, oleh karena itu jangan menggunakan titik di masing-masing akhir
baris.
Contoh:
Yth. Pimpinan PT. Suka-Suka
Jalan Mangkubumi No. 12, Yogyakarta

4. Salam hormat dan pembukaan

3
Merupakan salam atau ucapan hormat yang biasa dimulai ungkapan 'Dengan hormat'  untuk
memulai surat lamaran pekerjaan secara formal.
Contoh:
Dengan hormat,
Berdasarkan info lowongan pekerjaan yang disebarkan melalui situs xxx, saya bermaksud
mengajukan lamaran pekerjaan pada Bapak/Ibu pimpin untuk menempati bagian Account
Executive di PT. Suka-Suka Maju
5. Isi
Isi surat lamaran pekerjaan terdiri dari hal-hal berikut ini:

 Identitas diri
Dalam identitas diri berisi nama, tempat tanggal lahir, alamat, pendidikan terakhir dan dapat
ditambah hal lainnya sesuai keperluan. Contoh identitas diri:
Nama : Budiawan Sugiharto
Tempat tanggal lahir: Bandung, 25 Januari 1999
Pendidikan terakhir: S-1 Pendidikan Biologi
Alamat: Jl. Diponegoro No.354, Semarang, Jawa Tengah

 Maksud dan tujuan


Berisi keterangan mengenai alasan pengirim atau pelamar untuk menulis surat.

 Menyatakan lampiran
Lowongan pekerjaan akan meminta beberapa dokumen persyaratan meliputi ijazah, kartu tanda
penduduk, hingga pasfoto, dan sebagainya.
6. Penutup
Buatlah sebuah penutup yang manis dalam surat lamaran kerjamu. Jangan lupa untuk
mengucapkan terima kasih.
Contoh:
Demikian surat permohonan pekerjaan ini saya buat, besar harapan saya untuk diberi kesempatan
mengikuti seleksi wawancara agar saya dapat menjelaskan potensi saya lebih rinci.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih
7. Salam penutup, tanda tangan dan nama lengkap kamu
Tanda tangan dan nama lengkap terletak di bawah pojok kanan surat.
Contoh:
Hormat saya,
(Tanda tangan)
Budiawan Sugiharto

4
C. Kaidah Kebahasaan Surat Lamaran

1. Jaga agar tulisan bersih, mudah dibaca, sesuai kaidah ejaan.


2. Menggunakan kata pengantar yang jelas, singkat, padat/informatif, dan tepat sasaran.
3. Memakai kata-kata yang sopan,
4. Menggunakan bahasa yang baik dan benar.
5. Melengkapi bagian-bagian surat dengan norma bahasa surat, seperti: penulisan unsur hal,
tempat/tanggal, alamat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan, dan nama
terang.

Secara umum, dapat dikatakan kaidah atau ciri kebahasaan surat lamaran pekerjaan adalah
sebagai berikut:

 Pilihan kata sapaan bersifat formal.


 Bahasa ragam baku.
 Kata yang dipilih mengandung makna sebenarnya atau denotatif (bukan kiasan).
 Menggunakan kalimat pernyataan umum.
 Memakai kalimat pernyataan argumentasi.
 Menggunakan pernyataan penegasan.

D. Ciri – Ciri
Ciri-ciri surat lamaran pekerjaan antara lain adalah sebagai berikut:
 Memiliki tempat dan tanggal pembuatan surat lamaran
 Memiliki lampiran dan perihal. Keduanya tidak ditulis singkat
 Memiliki alamat yang akan dituju
 Memiliki salam pembuka dan penutup
 Memiliki identitas pelamar, tujuan, dan memberitahu terdapat lampiran
 Memiliki tanda tangan serta nama terang pelamar itu sendiri.

5
E. Contoh Surat Lamaran

6
BAB II

TEKS CERITA SEJARAH DAN TEKS SEJARAH

A. Pengertian Teks Cerita Sejarah

Teks cerita sejarah adalah teks yang memuat penjelasan peristiwa di masa lalu. Teks
cerita sejarah biasanya menceritakan:

 Peristiwa bersejarah yang memiliki dampak besar


 Latar belakang terjadinya peristiwa besar
 Asal-usul hal yang memiliki nilai sejarah
 Perkembangan sejarah suatu hal

B. Struktur Teks Cerita Sejarah

1. Orientasi
Orientasi merupakan bagian awal dari sebuah teks cerita sejarah yang berisi suatu gambaran
tentang sebuah peristiwa sejarah.
2. Peristiwa dan Masalah
Peristiwa dan masalah merupakan bagian dari suatu kejadian atau peristiwa yang dialami.
Pada bagian ini dijelaskan tentang sebuah pristiwa yang terjadi pada sebuah kehidupan di masa
lalu.
3. Reorientasi
Reorientasi merupakan bagian penutup. Bagian ini berisi pandang dari penulis terhadap
kejadian yang diceritakan. Reorientasi bersifat opsional, boleh ada, boleh juga tidak ada.

C. Unsur – Unsur Teks Sejarah


Ada 2 jenis unsur yang ada pada cerita sejarah. Unsur tersebut adalah intrinsik dan juga
ekstrinsik.
1. Unsur Intrinsik Teks Cerita Sejarah
Unsur ini ada dalam komposisi di cerita tersebut. Unsur inilah yang membangun cerita sejarah
dari dalam. Unsur intrinsik di dalamnya termasuk:
 Tema cerita
 Plot cerita.
 Penokohan atau pelukisan watak dan kehidupan tokoh-tokoh.
 Sudut pandang penulis.
 Latar yaitu gambaran tempat, waktu, dan suasana dimana tokoh tersebut hidup.
2. Unsur Ekstrinsik Teks Cerita Sejarah

7
Unsur ini ada di luar karya sastra. Unsur ini memang tidak berada langsung dan membangun
sebuah cerita sejarah dari dalam, tapi keberadaannya turut mempengaruhi terciptanya sebuah
karya.
Apa saja yang masuk dalam unsur ekstrinsik dalam cerita sejarah?
 Bukti rekaman ketinggian, kebesaran, dan kegemilangan pemerintah di suatu masa
tertentu.
 Corak pencitraan berupa fakta sejarah dan mitos.
 Unsur bias yang diwujudkan dalam sikap bias pengarang.
 Unsur keagamaan.
 Unsur politik misalnya perebutan kekuasaan, perang dunia, pemberontakan, dan lain
sebagianya.
 Unsur ekonomi yang menonjol pada masa tersebut. Misalnya masa pertanian, perikanan,
perkebunan, tanam paksa, kerja paksa, dan lain sebagainya.
 Unsur sosial misalnya kasta yang ada pada zaman dulu antara raja, pejabat, dan rakyat
jelata. Ada juga yang berupa bangsawan dan rakyat.

D. Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah


Meskipun karya sastra kini sudah beragam bentuk, tapi ada kaidah kebahasaan yang wajib
digunakan dalam sebuah teks cerita sejarah yaitu:

1. Kata Lampau
Anda pasti paham jika karya sastra dengan tema cerita sejarah pasti mengambil setting waktu di
masa lampau. Nah, bahasa yang digunakan pun sering bermakna masa lalu. Misalnya “Gajah
Mada berhasil menguasai nusantara”.
2. Konjungsi Waktu
Cerita sejarah juga ditandai dengan banyaknya penggunaan kata konjungsi waktu. Misalnya saja
awal mula, mula-mula, lalu, kemudian, setelah itu, sejak saat itu, dan lain-lain.
3. Kata Kerja Material
Pada karya sastra ini juga ditemukan banyak sekali penggunaan kata kerja material. Kata kerja
tipe ini berbentuk suatu tindakan yang benar-benar dilakukan oleh seseorang.
Misalnya saja menembak, memanah, mendayung, memahat, mendaki, dan lain sebagainya.
4. Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung banyak digunakan dalam teks cerita sejarah. Bentuknya beragam
misalnya saja menurut dia, menurut mereka, diceritakan bahwa, menceritakan bahwa,
menuturkan, mengatakan bahwa, dan lain-lain.
5. Kata Kerja Mental
Maksudnya adalah penggunaan kata kerja yang bersifat hanya ada dalam kepala atau pikiran si
tokoh. Kata kerja ini bukan hanya bisa digunakan oleh tokoh utama, tapi semua tokoh bisa
menggunakannya.
Contohnya: memikirkan, membayangkan, mendambakan, atau menganggap.

8
6. Dialog
Cerita sejarah yang bagus pasti menggunakan banyak dialog antar tokoh. Percakapan antar tokoh
dalam karya sastra ini bisa semakin menghidupkan atmosfer bagi pembaca.

7. Kata Sifat
Kata sifat ini biasa digunakan dalam karangan cerita sejarah. Kata sifat bisa menggambarkan
karakter sebuah tokoh, misalnya baik, jahat, segan, pemalas, rajin, pandai.
Kemudian ada juga kata sifat untuk mendeskripsikan tempat dan suasana misalnya mencekam,
ramai, menakutkan.
E. Ciri – Ciri
Sebuah cerita sejarah umumnya mengandung ciri-ciri sebagai berikut:

1. Bentuk teksnya berupa cerita ulang.


2. Cerita disajikan berdasarkan kronologis peristiwa.
3. Strukturnya terdiri dari orientasi, urutan peristiwa, dan terakhir reorientasi.
4. Banyak menggunakan konjungsi jenis temporal.
5. Isinya sebagian adalah fakta.

F. Contoh Teks Cerita Sejarah


Candi Borobudur
 Orientasi
Candi Borobudur adalah candi peninggalan dari agama Buddha yang terbesar di dunia. Bangunan
candi ini dibangun pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra sekitar pada 824
Masehi.
 Urutan Peristiwa
Monumen Buddha ini memiliki luas yaitu 123 x 123 m². Candi Borobudur memiliki sebanyak
504 patung Buddha, 72 stupa terawang, dan satu stupa induk. Candi Borobudur memiliki
arsitektur peta yang menggambarkan kekentalan dari gaya arsitektur yang berasal dari India.
UNESCO telah mengakui dan memakai kemegahan dari arsitektur Candi Borobudur sebagai satu
di antara momen Budha terbesar di Indonesia dan juga di dunia.
Dalam menyelesaikan pembangunan Candi Borobudur ini membutuhkan waktu sekitar 75 tahun,
di bawah komando dari arsitek Gunadarma dengan 60.000 m³ batuan vulkanik yang diambil di
Sungai Elo dan Progo, yang letaknya sekitar 2 km sebelah timur candi.
Pada saat Candi Borobudur dibangun, sistem metrik belum dikenal dan satuan panjang yang
digunakan untuk membuat candi ini adalah tala, yang dihitung dengan cara merentangkan ibu jari
dan jari tengah atau pengukur panjang rambut dari dahi sampai dengan dasar dagu.
 Reorientasi
Berdasarkan Prasasti Karangtengah dan Kahulunan, sejarawan J.G. de Casparis memperkirakan
pendiri Candi Borobudur adalah Raja Mataram Kuno dari dinasti Syailendra bernama
Samaratungga, ia membangun candi ini sekitar tahun 824 M.
Candi ini baru dapat diselesaikan pada masa Ratu Pramudawardhani yaitu putrinya.

9
BAB III

TEKS EDITORIAL

A. Pengertian Teks Editorial


Teks editorial ialah kolom khusus berupa opini tim penulis dan penyusun berita untuk
menanggapi suatu isu yang sedang terjadi di dalam lingkungan masyarakat.
Isu yang dimuat bisa meliputi masalah politik, masalah sosial, juga masalah ekonomi. Walau
berupa opini atau pendapat, penulisan teks editorial dilengkapi dengan bukti, fakta, dan
argumentasi yang logis.
B. Struktur Teks Editorial
4. Pernyataan pendapat (tesis)
Bagian yang berisi sudut pandang penulis tentang masalah yang dibahas, biasanya berisi
sebuah teori yang akan diperkuat oleh argumen.
5. Argumentasi
Merupakan alasan atau bukti yang digunakan guna memperkuat pernyataan dalam tesis.
Argumentasi yang diberikan dapat berupa pertanyaan umum/data hasil penelitian, pernyataan
para ahli, maupun fakta-fakta berdasarkan referensi yang bisa dipercaya.
6. Pernyataan/Penegasan ulang pendapat (Reiteration)
Merupakan bagian yang berisi penegasan ulang pendapat yang didukung oleh fakta di
bagian argumentasi guna memperkuat/menegaskan. Penegasan ulang berada di bagian akhir teks.
C. Ciri – Ciri Teks Editorial

1. Topik tulisan teks editorial selalu hangat (sedang berkembang dan dibicarakan secara luas
oleh masyarakat), bersifat aktual dan faktual.
2. Teks editorial bersifat sistematis dan logis.
3. Teks editorial merupakan sebuah opini atau pendapat yang bersifat argumentatif.
4. Teks editorial menarik untuk dibaca, karena ditulis dengan  menggunakan kalimat yang
singkat, padat dan jelas.

D. Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

1. Adverbia, yaitu ditujukan supaya pembaca meyakini teks yang dibahas, dengan menegaskan
menggunakan kata keterangan (adverbia frekuentatif), kata yang umumnya digunakan yaitu,
selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, sebagian besar waktu, jarang, dan sebagainya.
2. Konjungsi, yaitu kata penghubung pada teks, contohnya, bahkan.
3. Verba material, yaitu verba yang menjelaskan perbuatan fisik/peristiwa.
4. Verba relasional, yakni menerangkan hubungan intensitas (pengertian A adalah B) dan milik
(mengandung pengertian A mempunyai B).
5. Verba mental, yaitu verba yang menerangkan persepsi (misalnya melihat, merasa), afeksi
(misalnya senang, suka dan khawatir), dan kognisi (misalnya berpikir, paham dan mengerti),
pada verba mental terdapat partisipan pengindra (senser) dan fenomena.

10
E. Fungsi Teks Editorial

1. Fungsi tajuk rencana umumnya menjelaskan berita dan akibatnya pada masyarakat.
2. Memberi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang
memengaruhi dengan lebih menyeluruh.
3. Terkadang ada analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan
kemungkinan yang bisa terjadi.
4. Meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.

F. Contoh Teks Editorial

Pernyataan Pendapat (Tesis)

Kesehatan menjadi hal yang sangat penting untuk setiap orang. Oleh karenanya diperlukan gaya
hidup yang baik agar kesehatan tetap terjaga sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit. Saat
ini penanganan terhadap penyakit menularpun belum sepenuhnya berhasil.

Selain itu, penyakit yang tidak menular juga memiliki persoalan yang sama. Beberapa orang yang
terkena penyakit tidak menular bahkan mengalami peningkatan dan penyakit tersebut dapat
menjadi pembunuh nomor satu. Beberapa penyakit tersebut diantaranya kanker, jantung, diabetes,
hipertensi dan stroke.

Argumentasi

Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan, penyebaran penyakit yang terjadi hampir merata.
Hal itu menjadi pertanda bahwa kesehatan dan penyakit yang ada di masayarakat telah bergeser.
Gaya hidup yang baik dan menjaga pola makan menjadi hal yang penting agar kandungan gizi
yang diperlukan tubuh dapat terpenuhi.

Indonesia bukan satu-satunya negara yang memiliki masalah pada penyakit ganda. Namun,
seharusnya hal itu membuat kita belajar dari negera lain terkait penanganan terhadap penyakit
tidak menular. Salah satu prinsip yang diperlukan untuk menangani penyakit adalah dengan
mencegah daripada mengobati. Langkah itu juga dapat didukung dengan kebijakan pemerintah
untuk mewajibkan adanya label informasi kandungan gizi pada makanan ataupun minuman.

Penegasan Ulang Pendapat

Pencegahan penyakit tentunya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan mengobati suatu
penyakit. Sehingga, masyarakat harus lebih memperhatikan pola hidup sehat. Program yang
dilaksanakan juga harus memperoleh dukungan dari lembaga terkait.

11
BAB IV

SASTRA
A. Pengertian Sastra
Sastra adalah ungkapan ekspresi manusia berupa karya tulisan atau lisan berdasarkan
pemikiran, pendapat, pengalaman, hingga ke perasaan dalam bentuk yang imajinatif, cerminan
kenyataan atau data asli yang dibalut dalam kemasan estetis melalui media bahasa.
 Pengertian Sastra Menurut Para Ahli
 Mursal Esten
Mursal Esten (Esten, 1978: 9) berpendapat bahwa Sastra adalah pengungkapan
dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia dan masyarakat
umumnya, melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek positif terhadap kehidupan
manusia.
 Terry Eagleton
Sastra merupakan karya tulisan indah (belle letters) yang mencatatkan sesuatu
dalam bentuk bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangpendekan dan
diputarbalikan, dijadikan ganjil atau cara penggubahan estetis lainnya melalui alat
bahasa (Eagleton, 2010: 4).
 Atar Semi
Suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya (atau subjeknya)
adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medium (1988:
8).
 Panuti Sudjiman
Sastra merupakan karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan
seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapanya (1990 : 68).
B. Jenis – Jenis Sastra
pengertian diatas jika diperhatikan banyak yang mengacu pada karya imajinatif yang
bersifat estetis. Itu karena bidang ini sering diidentikan dengan jenis imajinatifnya seperti prosa
fiksi dan puisi. Padahal tulisan non imajinatif dan non-fiksi juga banyak diciptakan, hanya saja
ketika kita menikmatinya kita tidak merasa sedang membaca karya Sastra.
Berikut adalah pembagian jenis sastra menurut Sumardjo & Saini (1997: 18).

12
C. Fungsi Sastra

 Fungsi Hiburan (Reaktif)


Karya sastra dapat menghibur pembacanya. Menimbulkan tawa dalam cerita yang
kocak, memberikan hiburan intelegen dengan melalui kandungan wawasan barunya,
membangkitkan sensitifitas kemanusiaan melalui kisah tragedi, menginspirasi dari kisah
seseorang, dsb.
 Fungsi Pendidikan (Didaktif)
Mendidik adalah sifat alamiah dari karya yang dibuat dengan penuh perhatian
terhadap isi dan bentuk dasarnya. Sehingga dapat memberikan informasi, pengetahuan,
wawasan atau kebijaksanaan (wisdom) baru yang dapat dihubungkan dengan kehidupan.
 Fungsi Keindahan (Estetis)
Seperti puisi, karyanya dapat hanya memberikan keindahan atau nilai estetis yang
disampaikan oleh Penulisnya. Sehingga, keindahan atau gagasan pemikirannya yang
kreatif dapat dinikmati dan menggugah penikmat/pembacanya.
Fungsi ini juga dapat melatih kreatifitas Pembacanya. Karena mereka mempunyai celah
untuk memberikan interpretasi dan pendapat pribadinya dari berbagai kata yang dirangkai
oleh sang Penulis.
 Fungsi Sosial
Sastra dapat menggugah pembacanya untuk menjadi lebih sadar terhadap isu-isu
sosial yang tengah terjadi di dunia. Melalui perumpamaan atau cerminan realita, tulisan
ini juga dapat mengkritik tanpa main hakim sendiri (judging), karena tidak
mengarahkannya langsung pada pihak atau individu yang bersangkutan.
 Fungsi Sejarah
Sejarah sudah terlalu sering ditunggangi oleh kepentingan dari pihak yang
diunggulkan pada masanya. Sehingga sejarah dapat menjadi sangat tidak objektif dan
memihak. Sastra dapat menjadi saksi bisu sekaligus pengomentar terhadap peristiwa-
peristiwa yang terjadi disekitar Penulisnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bola.com/ragam/read/4515126/pengertian-surat-lamaran-pekerjaan-sistematika-
jenis-langkah-langkah-menyusun-dan-contohnya
https://theinsidemag.com/teks-cerita-sejarah/#Ciri_Ciri_Teks_Cerita_Sejarah
https://www.bola.com/ragam/read/4650797/pengertian-teks-editorial-manfaat-fungsi-ciri-
struktur-kaidah-kebahasaan-dan-contohnya
https://serupa.id/sastra-pengertian-sejarah-jenis-fungsi/

14

Anda mungkin juga menyukai