Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH FISIKA

TEORI RELATIVITAS KHUSUS

Kelompok 4:
Adelia Syarlieta
Aisyah Putri Andesta
Hisanah Rifdah L
Intan Moulia
M. Ridwan Firdausi

Guru pembimbing:
Triwati Tis’a, S.Pd

Kelas: XII IPA 2


Mata Pelajaran: Fisika

SMA NEGERI 8 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “TEORI RELATIVITAS KHUSUS”
Tidak lupa tim penyusun mengucapkan terima kasih teman-teman yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini memberikan panduan dalam
pembelajaran dalam materi relativitas. Bagi siswa-siswi untuk memahami materi teori
relativitas dengan baik dan benar.
Penyusun menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan
kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penyusun juga berharap semoga
makalah memberikan pengetahuan tentang pentingnya relativitas dalam kehidupan.

Palembang, 27 Januari 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebelum teori relativitas umum diperkenalkan oleh Einstein pada tahun 1915, kita
mengenal sedikitnya tiga hukum gerak yaitu mekanika Newton, relativitas khusus dan
gravitasi newton. Mekanika Newton sangat berhasil dalam menerangkan sifat gerak benda
berkelajuan rendah. Namun mekanika ini gagal untuk benda yang kelajuannya mendekati laju
cahaya. Kekurangan ini ditutupi oleh Einstein dengan mengemukakan teori relativitas khusus.
Teori ini berhasil menerangkan fenomena benda saat melaju mendekati laju cahaya.
Sedangkan gravitasi Newton berlaku pada medan gravitasi lemah. Einstein berkali-kali
mencoba merumuskan teori gravitasi yang konsisten/kompatibel dengan teori relativitas
khusus, dan pada tahun 1915 menghasilkan teori relativitas umum. Ia mengemukakan saran
yang cukup revolusioner bahwa gravitasi bukanlah seperti gaya-gaya yang lain, namun
gravitasi merupakan efek dari kelengkungan ruang-waktu karena adanya penyebaran massa
dan energi di dalam ruang-waktu tersebut.
Dengan konsep yang baru, teori relativitas umum benar-benar memberikan
pandangan yang baru mengenai ruang-waktu. Konsep bahwa ruang waktu dapat melengkung
jika di dalamnya terdapat materi massif memberikan beberapa implikasi baru. Selain itu teori
relativitas umum juga menyajikan gagasan adanya gelombang gravitasi (gravitational waves)
yang muncul akibat terjadinya pergerakan materi massif di dalam ruang-waktu. Salah satu
implikasi yang cukup spektakuler adalah munculnya gagasan lubang hitam (black holes)
yang dibatasi oleh horison peristiwa dimana segala peristiwa yang terjadi di dalam horison
peristiwa tidak dapat diamati dari luar. Lubang hitam adalah sebuah konsep matematik yang
muncul dari solusi persamaan gravitasi Einstein dengan memiliki sifat fisis.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana formulasi dalam teori
relativitas khusus.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendalami teori relativitas khusus.

1.4 Batasan Masalah


Pada penelitian ini hanya membatasi makalah yaitu hanya menganalisis teori relativitas
khusus.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Dapat digunakan sebagai daftar acuan dalam penulisan jurnal dan artikel ilmiah.
2. Dapat dijadikan sebagai kerangka teoritis dalam mengembangkan keilmuan sifat-sifat fisis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Umum
Relativitas khusus adalah teori mengenai struktur ruang-waktu.Teori relativitas
khusus disandarkan pada postulat bahwa kecepatan cahaya akan sama terhadap semua
pengamat yang berada dalam kerangka acuan lembam.
1. Teori Relativitas Einstein
Setelah eter alam ternyata tidak ada, pada tahun 1905 Einstein mengumumkan teori
relativitas khusus dan sepuluh tahun kemudian mengusulkan teori relativitas umum.

2. Teori Relativitas Khusus


membicarakan tentang kerangka acuan bergerak beraturan relatif terhadap kerangka
acuan yang lain.

3. Teori Relativitas Umum


membahas tentang kerangka acuan yang bergerak dipercepat relatif terhadap kerangka
acuan yang lain.

Teori relativitas khusus didasarkan pada 2 postulat Einstein, yaitu:


 Postulat Pertama:
Hukum fisika dapat dinyatakan dalam bentuk matematis yang sama meskipun diamati
dari kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap terhadap kerangka acuan yang
lain.

 Postulat Kedua:
Kelajuan cahaya di dalam ruang hampa ke segala arah adalah sama untuk semua
pengamat, tidak tergantung pada gerak sumber cahaya maupun pengamat. Sebagai
konsekuensi dari Postulat Einstein tersebut, maka kecepatan panjang benda dan massa
benda bersifat relatif (nisbi).

B. Jenis Jenis Teori Relativitas

Berdasarkan postulat eistein relativirtas terbagi menjadi 4 yaitu kecepatan, waktu


panjang dan massa.

1. Relativitas kecepatan
Telah dinyatakan oleh Einstein bahwa kecepatan cahaya bersifat invariant (sama untuk
semua pengamat), hal ini mengakibatkan penjumlahan kecepatan pada mekanika klasik
(Newton) mengalami distorsi. Kecepatan yang mempunyai harga mendekati laju cahaya
dalam vakum disebut Kecepatan relativistik.
Kita batasi penjumlahan kecepatan di sini hanya pada salah satu arah, yaitu arah
horizontal (sepanjang sumbu X). Misalkan suatu sistem S' bergerak dengan kecepatan v
dalam arah X terhadap sistem lain S (kita tetapkan sebagai kerangka acuan diam),
kemudian pada sistem S' bergerak suatu benda dengan kecepatan 𝑢𝑥 ’ dalam arah X, maka
kecepatan benda tersebut terhadap sistem S, yaitu 𝑢𝑥 , dirumuskan sesuai dengan persamaan
𝑢𝑥′ + 𝑣
𝑢𝑥 =
𝑣. 𝑢 ′
1 + 2𝑥
𝑐
𝑎𝑡𝑎𝑢

Keterangan:

v = laju objek I terhadap objek II


v1 = laju objek III terhadap objek II
v2 = laju objek II terhadap objek I
c = kecepatan cahaya

2. Relativitas Panjang (Kontraksi Lorentz)


Karena ruang dan waktu tidaklah konstan, maka benda yang panjangnya L0 akan
teramati sebesar L oleh pengamat yang bergerak sejajar dengan benda tersebut dengan
kecepatan v; semakin besar kecepatan pengamat, maka benda akan terlihat semakin pendek
dari panjang aslinya.

Keterangan:
L = panjang benda yang diamati pengamat yang bergerak dengan kecepatan v
L0 = panjang benda yang diamati pengamat yang diam
v = kecepatan pengamat

3. Relativitas Waktu (Dilatasi Waktu)


Karena ruang dan waktu tidaklah konstan, maka selang waktu yang diamati oleh
pengamat yang diam dengan selang waktu yang diamati oleh pengamat yang bergerak
dengan kecepatan v tidaklah sama.

Keterangan :
= selang waktu yang diamati pengamat yang bergerak dengan kecepatan v
= selang waktu yang diamati pengamat yang diam v adalah kecepatan pengamat

4. Relativitas Massa dan Energi


Seperti ruang dan waktu, massa benda yang diamati pengamat yang diam akan berbeda
dengan massa benda yang diamati oleh pengamat yang bergerak dengan kecepatan v.
Keterangan :

m = massa benda yang diamati pengamat yang bergerak dengan kecepatan


m0 = massa benda yang diamati pengamat yang diam
v = kecepatan pengamat

Selain itu, dalam mekanika relativistik, energi benda bermassa m0 (keaadaan diam)
dengan kecepatan v dirumuskan dengan:

Energi total benda yang bermassa didapat dengan:

dimana E0 adalah energi diam ( ).


Dari interpretasi diatas, benda yang bermassa m memiliki energi sebesar:

E = mc2
BAB III
KESIMPULAN
Teori Relativitas Einstein muncul dari kesenjangan antara mekanika Newton tentang
perilaku zat (eter) dengan electromagnet Maxwell (kecepatan cahaya).
Teori relativitas khusus menyatukan ruang dan waktu menjadi ruang-waktu. Teori ini
menyatakan adanya pemuluran waktu sehingga waktu dinyatakan sebagai dimensi keempat
yang memiliki arah yang bergantung terhadap kecepatan pengamat.
Teori relativitas umum menyuguhkan konsep baru tentang gravitasi yang menyatukan antara
gravitasi dan relativitas yakni konsep gravitasi Einstein. Konsep gravitasi umum menyatakan
bahwa ruang-waktu bukan datar, melainkan melengkung dan terdistorsi oleh massa dan energy
di dalamnya. Gagasan ini melahirkan pandangan bahwa alam semesta atau jagat raya berhingga
namun tak terbatas.

Anda mungkin juga menyukai