2899f5aad4349a853b259eca3b90ffd5
2899f5aad4349a853b259eca3b90ffd5
Abstrak
Usaha penyatuan Negara Jepang mengalami kemajuan sekitar abad ke-4 sampai abad
ke-5, dan di bawah Dinasti Yamato berhasil menjadi sebuah negara kesatuan. Sebelum
adanya bukti-bukti sejarah yang tertulis, kontak dengan daratan Cina sudah terjalin. Pengaruh
kebudayaan Cina ini dapat kita lihat secara nyata pada acara pembuatan istana dan Undang-
Undang yang menjadi dasar Negara. Selain itu buku-buku diimpor banyak sekali, sampai-
sampai pada ujian saringan pegawai pemerintah, buku-buku yang dipakai adalah buku-buku
Cina. Agama Buddha juga masuk ke Jepang dan mendapat penganut yang tidak sedikit. Serta
banyak sekali di buat patung-patung dan kuil-kuil Buddha, antara lain Hooryuuji dan
Toodaiji. Di antara unsur-unsur kebudayaan Cina yang diimpor, yang sangat berpengaruh dan
membuka lembaran baru pada kesusastraan Jepang adalah Tulisan Kanji. Berkat adanya
tulisan kanji, orang Jepang mulai dapat menulis kesusastraannya. Begitu besar pengaruhnya
kebudayaan Cina terhadap Jepang, kemudian tulisan Kanji dikembangkan sampai
menghasilkan abjad Hiragana dan Katakana.
Makalah ini akan menguraikan bagaimana sejarah Negara Jepang, huruf-huruf dalam
bahasa Jepang, definisi dan berasalnya kanji sehingga huruf Kanji ini menjadi sangat
berpengaruh sekali dalam kehidupan sehari-hari orang Jepang. Sebagai salah satu contohnya,
adalah tulisan Kanji ini banyak kita jumpai di bandara, stasiun-stasiun, serta pertokoan-
pertokoan di Jepang. Sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa dalam kehidupan keseharian
orang Jepang ini tidak dapat terlepas dari huruf kanji. Penelitian tentang sejarah dan
berasalnya "Huruf Kanji" dalam bahasa Jepang ini sangat berguna sekali dalam pengajaran
bahasa Jepang kepada pembelajar Indonesia. Sehingga penelitian dibidang ini perlu dan
sangat menarik untuk dilakukan oleh para pemerhati bahasa Jepang.
II. Pembahasan
2.1 Sejarah Negara Jepang
Sejarah Negara Jepang ini sangat menarik perhatian bagi bangsa-bangsa di dunia,
bangsa Jepang ini pertama kali menjadi terkenal karena sebagai bangsa Asia pertama yang
sanggup meniru bangsa-bangsa Eropa dalam perkembangan industri. Jepang juga merupakan
bangsa Asia pertama yang dalam permulaan abad ke-20 telah mampu menghadapi bangsa
Eropa dalam perang dengan menggunakan alat-alat dan senjata hasil teknologi modern,
terbukti dengan mengalahkan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang (1904-1905), dan
sebelumnya telah mengalahkan Cina dalam Perang Cina-Jepang I (1894-1985).
Dengan kemenangan-kemenangan yang diraihnya tidak membuat Jepang menjadi
puas dengan apa yang dicapainya, akan tetapi justru sebaliknya membuat Jepang semakin
agresif. Hal ini dapat terlihat dari tindakan Jepang selanjutnya, yaitu baik Jepang ikut terjun
Perang Dunia I maupun kegiatan-kegiatan Jepang sesudahnya. Bahkan lebih jauh Jepang
bercita-cita untuk membentuk negara Asia Timur Raya. Adanya cita-cita inilah yang
menyeret Jepang dalam Perang Dunia II dan yang mengakibatkan hancurnya Jepang. Setelah
hancur dalam Perang Dunia II, dalam waktu yang relatif singkat Jepang telah bangkit kembali
menjadi negara industri yang maju melebihi sebelum perang. Hingga dewasa ini Jepang
menjadi negara industri besar dunia yang mampu bersaing dengan Amerika Serikat
(Ardiansyah, 2015).
ア行 a i u e o
[kwa]*
tsu
Chi
Chi tsu
tsu cha
cha chu
chu cho
cho
fu
ヤ行 ya yu yo
ワ行 wa [wo]*
が行 ga gi gu ge go gya gyu gyo
[gwa]*
JiJi ja
ja ju
ju jojo
Ji ja ju jo
Ji ja ju jo
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa huruf kanji merupakan huruf yang yang
berasal dari bangsa Cina dan terus berlangsung pemakaiannya untuk mencatat bahasa Cina
dari sejak zaman kuno. Huruf kanji telah tumbuh dari sejak zaman dahulu yaitu pada zaman
batu baru sebelum 3000 tahun zaman kristen, dengan ditandai dengan pemunculan peradaban
seperti penemuan benda-benda arkeologi. Huruf ini merupakan sejenis huruf per suku kata,
masing-masing kanji menunjukkan satu suku kata bahasa Cina. Huruf kanji juga dapat
dikatakan betul-betul huruf yang sesuai untuk menulis dalam bahasa Cina, karena kata-kata
dasarnya adalah kata bersuku kata satu, jadi bahasa Cina adalah sebagai basis kata bersuku
kata satu. Huruf ini memiliki semua 字音 jion (ucapan Cina ‘on’ dari sebuah karakter)
dan arti harfiah. Karena huruf-hurufnya memiliki semua bentuk huruf maka dapat
disimpulkan bahwa huruf kanji memiliki tiga buah karakter, yaitu : 1) memiliki bentuk huruf,
2) ucapan Cina „on‟ dari sebuah karakter dan 3) memiliki arti harfiah. Di Dunia, huruf ini
dikatakan sebagai tulisan ideografis karena memiliki arti harfiah. Akan tetapi, sebagaimana
telah diuraikan sebelumnya, karena memiliki bunyi, panggilan tersebut tidaklah tepat. Maka
huruf ini lebih tepat dikatakan sebagai 「表語文字 hyougomoji」dan huruf yang mencatat
kata-kata tunggal bahasa Cina.
Huruf kanji merupakan tulisan Cina, bersamaan dengan tingginya peradaban bangsa Cina
pada zaman kuno, mereka mewariskan huruf tersebut ke bangsa-bangsa lain, seperti Korea
dan Vietnam. Hal tersebut memberikan pengaruhnya yang sangat besar terhadap penulisan
masing-masing bahasa pada waktu itu. Permulaan bisa sampai ke Jepang sendiri adalah
karena melalui semenanjung Korea dan disebabkan pula ada hubungan istimewa dengan
Jepang pada zaman kuno. Berdasarkan catatan sejarahnya disebutkan bahwa, huruf kanji
diwariskan sejak zaman „kerajaan Korea kuno‟ yang ditandai dari hasil penggalian kembali
kuburan, puing-puing peninggalan sejarah dan ditemukannya makam-makam kuno pada
tahun-tahun terakhir ini, adanya tulisan pada kayu dan prasasti-prasasti serta pedang sebelum
„sejarah kuno Jepang‟ dan „catatan tulisan Jepang‟ ditambah lagi dengan dibuktikannya
pewarisan huruf kanji pada zaman kuno tersebut. Sampai dengan abad ke-3 Jepang secara
langsung berhubungan dengan Cina dan melakukan pertukaran pada zaman „漢‟ Han. Huruf
kanji tidak hanya memberikan tata cara menulis bahasa kepada orang Jepang yang buta huruf,
akan tetapi mengusahakan pertukaran penggunaan bahasa Jepang terhadap huruf kanji yang
biasa di pakai bahasa Cina serta melalui 「略体化/ryakutaika」dan「草体化/soutaika」
menghasilkan suku kata tulisan fonetik yang disebut dengan „hiragana‟ dan „katakana‟. Tentu
saja penemuan huruf tersebut hingga sampai fiksasi memerlukan pengumpulan usaha yang
baik dan waktu yang lama untuk menelitinya. Kedua buah huruf ini sesuai dipakai untuk
mencatat seperti pada pemakaian 語尾∙助詞∙感動詞∙擬音語∙擬態/gobi, joshi, kandoushi,
giongo, gitaigo dan lain-lain, yang di dalam kanji tidak dapat diuraikan.
Meskipun telah muncul huruf „仮名‟ kana, huruf kanji tetap menduduki sebagai huruf
yang utama di Jepang. Sampai dengan sekarang, orang-orang Jepang sendiri pun masih
beranggapan bahwa kanji memang merupakan karakter huruf yang benar. Hal tersebut
ditunjukkan dengan simbolik dengan panggilan 「真名/mana」terhadap「仮名/kana」.
Sampai dengan permulaan zaman „Heian‟ semua catatan surat resmi di tulis dengan satu-
satunya huruf yaitu huruf kanji. Jika huruf kanji tidak masuk ke Jepang atau orang Jepang
segera melakukan politik isolasinya, maka dalam sejarah bahasa Jepang tidak akan berubah
besar seperti sekarang ini. Yang pertama adalah tidak ada penumpukkan kosakata meskipun
jumlah kanji yang tak terbilang jumlahnya, yang kedua posisi bagian pertama dari sebuah
kata yang menempel pada bunyi ラ行 ragyou, muncul bunyi bersama, diftong, bunyi panjang,
konsonan yang disamakan (double konsonan „っ‟). Suara dari kana „n‟ tidak ada bentuk
penambahan termasuk pada bahasa dan frasa. Serta yang ketiga adalah bahasa Jepang asli
mendorong perkembangan yang lebih murni. Adapun sisi baik maupun kelemahannya, huruf
kanji memberikan sedikit banyak pengaruh terhadap bahasa Jepang. Terutama pengaruhnya
sangat besar terhadap pengungkapan (ekspresi) dan kosakata. Huruf kanji besar pengaruhnya
terhadap orang Jepang sendiri, dan pemakai bahasa Jepang (Takashima, 1992:160-162).
Dewasa ini, seperti telah kita ketahui bahwa huruf kanji ini sangat besar pengaruhnya
terhadap orang Jepang dapat kita lihat dalam kehidupan keseharian orang Jepang yang tidak
bisa terlepas dari kanji dapat terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1. Huruf Kanji dalam Keseharian Orang Jepang
III. Simpulan
Huruf kanji merupakan huruf yang yang berasal dari bangsa Cina dan terus
berlangsung pemakaiannya untuk mencatat bahasa Cina dari sejak zaman kuno.
Di Jepang meskipun telah muncul huruf „仮名‟ kana, huruf kanji tetap menduduki
sebagai huruf yang utama. Sampai dengan sekarang, orang-orang Jepang sendiri pun masih
beranggapan bahwa kanji memang merupakan karakter huruf yang benar. Pengaruh
kebudayaan Cina terhadap Jepang sangat besar sekali, jika huruf kanji tidak masuk ke Jepang
atau orang Jepang segera melakukan politik isolasinya, maka dalam sejarah bahasa Jepang
tidak akan berubah besar seperti sekarang ini. Huruf kanji memberikan banyak pengaruhnya
terhadap bahasa Jepang. Terutama pengaruhnya sangat besar terhadap pengungkapan
(ekspresi) dan kosakata. Sebagai salah satu contohnya, adalah tulisan Kanji ini banyak kita
jumpai di bandara, stasiun-stasiun, serta pertokoan-pertokoan di Jepang. Sehingga kita dapat
menyimpulkan bahwa dalam kehidupan keseharian orang Jepang ini tidak dapat terlepas dari
huruf kanji.
Daftar Pustaka
Asoo, Isoji dkk. 1983. Sejarah Kesusastraan Jepang (Nihon Bungakushi). UI-Pres.
Sutedi, Dedi. 2003. Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta : Humaniora utama
Press.
Takashima, Kunio. 1992. Nihongogaku O Manabu Hito No Tameni. Japan : Sekai Shisousha.
Daftar Unduhan
Ardiansyah, Rahmad. 2015. Sejarah Terbentuknya Negara Jepang,
http://www.idsejarah.net/2015/09/sejarah-terbentuknya-negara-jepang.html
Ekalaya, Gugun. 2015. Mengenal Kanji dalam Bahasa Jepang,
http://www.tukarcerita.com/2015/03/mengenal-kanji-dalam-bahasa-jepang-dan.html
http://google.co.jp