Aplikasi Drive Test Berbasis Android Pada Jaringan Seluler 3G Dan 4G
Aplikasi Drive Test Berbasis Android Pada Jaringan Seluler 3G Dan 4G
Email: joey.prakoso@gmail.com
Abstrak
Drive Test adalah salah satu langkah untuk cell planning jaringan telepon
selular. Device khusus yang digunakan pada drive test umumnya berukuran besar,
terpisah (Laptop, GPS, dan handphone) dan merupakan perangkat yang kurang
sederhana. Untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan adanya peralatan drive test
yang lebih sederhana. Perangkat alternatif untuk drive test dapat berupa perangkat
smartphone berbasis Android, yang didalamnya sudah tersedia perangkat yang
dibutuhkan untuk melakukan drive test. Aplikasi ini dibuat untuk menunjang kerja
drive tester agar lebih mudah dan menggunakan perangkat yang lebih sederhana.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa perbandingan LAC dan CELL ID yang
diperoleh antara Genex Probe dengan aplikasi ini adalah sama. Aplikasi Drive Test
Berbasis Android pada Jaringan Selular 3G dan 4G ini menghasilkan parameter yang
memadai untuk melakukan serving cell antara lain; Operator Name, Network Type,
Service State, Cell Locations (LAC dan CELLID), Call State, Connection State,Signal
Level,Packet Data Traffic, Longitude dan Longitude.
Abstract
Drive Test is one step for cell planning mobile phone network. Special devices
used in the drive test are generally large, separate (Laptop, GPS, and mobile) and are
less simple devices. To overcome this, the need for a simpler test drive equipment.
Alternate device for drive test can be an Android-based smartphone device, in which
already available device required to do drive test. This application is made to support
the work of the drive tester for easier and use a more simple device. The results of this
study indicate that the ratio of LAC and CELL ID obtained between Genex Probe with
this application is the same. Android-based Drive Test Applications on 3G and 4G
Mobile Networks generate enough parameters to perform serving cell, among others;
Operator Name, Network Type, Service State, Cell Locations (LAC and CELLID), Call
State, Connection State, Signal Level, Packet Data Traffic, Longitude and Longitude.
WIDYA TEKNIKA - 1
| Vol. 26 | No. 1 | Halaman 113 – 128 [Maret] [2018]
Jurnal WIDYA TEKNIKA ISSN (p): 1411-0660
1. PENDAHULUAN
Drive test adalah salah satu langkah untuk cell planning jaringan telepon
selular. Drive test mengambil informasi yang diperlukan untuk perencanaan
pembangunan cell atau optimisasi cell untuk menciptakan komunikasi yang
berkualitas [1]. Device khusus yang digunakan pada drive test umumnya berukuran
besar, terpisah (Laptop, GPS, dan handphone) dan merupakan perangkat yang
kurang sederhana.
Sejak adanya sistem operasi baru pada tahun 2008 yaitu android hampir
semua program aplikasi dapat di implementasikan menggunakan sistem operasi ini
[2], karena sistem operasi android yang bersifat open source sehingga semua
kalangan pengguna dapat membangun program yang mereka inginkan berbasis
android. Seiring berjalannya waktu mulai banyak aplikasi drive test android yang
sudah diciptakan namun masih memiliki banyak kekurangan, diantaranya fitur
yang kurang maksimal, tampilan yang rumit dan sulit di mengerti oleh masyarakat
awam.
Pada tahun 2013 dirancang aplikasi drive test bernama AERIALS, aplikasi
tersebut dirancang menggunakan editor ECLIPSE [3]. Di penelitian tersebut
menghasilkan aplikasi drive test pada jaringan 2G dan 3G akan tetapi pada aplikasi
terdapat kekurangan yaitu laporan hasil tracking masih menggunakan format .CSV
(Comma Separated Values) format file ini tidak teratur, sehingga informasi yang di
dapatkan menjadi kurang jelas. Implementasi drive test juga pernah digunakan
untuk menganalisis kualitas panggilan layanan suara sistem WCDMA (Wideband
Code Division Multiple Access) [4], akan tetapi pada penelitian tersebut hanya
sebatas pengukuran pada panggilan drop call saja tanpa ada parameter-parameter
drive test lainnya.
4G LTE (Long Term Evolution) merupakan jaringan yang sedang berkembang
dan penerus dari jaringan 3G WCDMA dan EVDO (Evolution Data Optimized).
Jaringan LTE ini mampu menawarkan speed hingga 100Mbps dengan menggunakan
teknik modulasi OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing), untuk
mengukur kualitas dari jaringan 4G LTE ada beberapa parameter yang paling utama
yaitu RSSI (Received Signal Strength Indicator), RSRP (Reference Signal Received
Power), RSRQ (Reference Signal Received Quality) , CQI (Channel Quality Index), dan
BLER (Block Error Rate) [5].
Pada tahun 2015, dikembangkan aplikasi drive test berbasis android bernama
MobileDTest, aplikasi ini merupakan pengembangan dari aplikasi AERIALS. Hal
tersebut dibuktikan dengan adanya pengembangan berupa laporan tracking yang
semula .CSV menjadi .XLS selain itu editor yang digunakan berbeda yaitu
menggunakan Android Studio. Aplikasi MobileDTest tersebut berhasil dan dapat
digunakan sesuai dengan rancangan [6]. Namun, seiring berkembangnya waktu dan
versi dari sistem operasi android, Script atau source code pada aplikasi MobileDTest
tersebut out of date sehingga harus meng-update dengan source code yang terbaru.
Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dikembangkan program aplikasi drive test
berbasis android pada jaringan seluler 3G dan 4G dengan menggunakan editor
Android Studio. Pada aplikasi tersebut akan ditambahkan beberapa fitur seperti
menampilkan BTS (Base Transceiver Station) seluler terdekat dilengkapi dengan Cell
ID (Identity), Local Area Code (LAC) dan estimasi jarak ke Base Transceiver Station
(BTS) tersebut serta bertambahnya tipe jaringan 4G, dikarenakan pada saat
WIDYA TEKNIKA - 2
| Vol. 26 | No. 1 | Halaman 113 – 128 [Maret] [2018]
Jurnal WIDYA TEKNIKA ISSN (p): 1411-0660
2. STUDI PUSTAKA
2.1 Drive Test
Drive test bertujuan untuk mengetahui kondisi sinyal radio yang digunakan
untuk berkomunikasi antara Base Transceiver Station (BTS) dengan perangkat
penerima yang digunakan oleh pengguna layanan selular UE (User Equipment) pada
wilayah tersebut yaitu dengan mengambil informasi RX Level daya terima, RX Qual
kualitas informasi yang diterima, juga gangguan yang terjadi pada area tersebut,
dengan demikian drivetester dapat menentukan Speech Quality Indicator (SQI), Call
Setup Success Rate (CSSR), Call Setup Time (CST ), Call Completion Success Rate
(CCSR), dan Hand Over Success Rate (HOSR). Parameter-parameter tersebut
diperlukan untuk menentukan apakah jalur komunikasi tersebut layak atau
dibutuhkan adanya penanganan serta optimasi cell [7].
Parameter verifikasi data Global System for Mobile Comunication (BTS) terdapat:
WIDYA TEKNIKA - 3
| Vol. 26 | No. 1 | Halaman 113 – 128 [Maret] [2018]
Jurnal WIDYA TEKNIKA ISSN (p): 1411-0660
WIDYA TEKNIKA - 4
| Vol. 26 | No. 1 | Halaman 113 – 128 [Maret] [2018]
Jurnal WIDYA TEKNIKA ISSN (p): 1411-0660
WIDYA TEKNIKA - 5
| Vol. 26 | No. 1 | Halaman 113 – 128 [Maret] [2018]
Jurnal WIDYA TEKNIKA ISSN (p): 1411-0660
Watt sendiri adalah satuan internasional (SI) untuk satuan daya / power yang
menunjukan daya suatu besaran secara umum. Sedangkan satuan khusus untuk
kuat sinyal handphone lebih banyak menggunakan satuan dBm. Kuat sinyal
handphone secara internasional disebut juga RSSI (Received Signal Strength
Indicator) dengan besaran -110 dBm adalah ‘No Signal’ dan nilai mendekati 0 adalah
‘Strong Signal’. Tabel dibawah menunjukan klasifikasi kuat sinyal handphone
berdasarkan nilai RSSI.
ASU merupakan kependekan dari Arbitrary Strength Unit. ASU adalah nilai
skalatisyang sebanding dengan kuat sinyal dalam dBm namun dengan skala yang
lebih mudah dibaca (0 -99) [12].
Untuk jaringan 3G, nilai ASU merupakan representasi dari nilai RSCP (Received
Signal Code Power). Formula ASU di jaringan ini adalah:
2.8.1 Threshold
Threshold merupakan ambang batas dari suatu parameter yang masih dapat
diterima atau ditoleransi. Dalam hal ini threshold yang di maksud adalah sinyal
RSRP, yang disetiap provider memiliki batasan yang berbeda-beda, contohnya
threshold sinyal telkomsel. Threshold sinyal telkomsel memiliki batasan maksimal
sebesar -40 dBm dan minimal sebesar -140 dBm yang dapat dilihat pada gambar 2.1
[13].
WIDYA TEKNIKA - 6
| Vol. 26 | No. 1 | Halaman 113 – 128 [Maret] [2018]
Jurnal WIDYA TEKNIKA ISSN (p): 1411-0660
3. METODE
3.2 Database
Pada aplikasi ini menggunakan database dari website [14]. Database tersebut
berupa data-data dari Base Transceiver Station (BTS) seluruh dunia yang terdiri dari
koordinat, CELL ID dan LAC. Selanjutnya, dari database tersebut dimasukkan ke
dalam program untuk menunjang tampilan MAP sehingga menunjukan posisi-posisi
BTS pada tampilan MAP.
WIDYA TEKNIKA - 7
| Vol. 26 | No. 1 | Halaman 113 – 128 [Maret] [2018]
Jurnal WIDYA TEKNIKA ISSN (p): 1411-0660
Pada gambar 3.3 merupakan rancangan tampilan utama pada aplikasi yang
akan dibuat dan menampilkan 3 tombol dengan fungi yang berbeda. Untuk tombol
DATA VIEW akan mengganti ke tampilan DATA VIEW. Untuk tombol MAP akan
melanjutkan pada tampilan MAP. Dan untuk EXIT akan keluar dan menutup
aplikasi.
Pada gambar 3.4 merupakan rancangan tampilan dari DATA VIEW yang berisi
informasi-informasi dari jaringan telekomunikasi seperti Cell ID, LAC, Call State,
Connections State, Signal Strength, Packet Data Traffic, Longitude dan Latitude.
Pada gambar 3.5 merupakan rancangan tampilan MAP yang akan menunjukan
lokasi Base Transceiver Station (BTS) dan menampilkan tracking line yang muncul
pada saat proses uji drive test.
Pengujian dan analisa data dilaksanakan untuk mengetahui kerja sistem sesuai
dengan perancangan yang telah dibuat.
WIDYA TEKNIKA - 8
| Vol. 26 | No. 1 | Halaman 113 – 128 [Maret] [2018]
Jurnal WIDYA TEKNIKA ISSN (p): 1411-0660
Tampilan HOME terdapat 3 sub menu yaitu DATA VIEW, MAP dan EXIT. Seperti
pada gambar 4.1 dimana ketiga sub menu terbebut memiliki fungsi yang berbeda-
beda.
WIDYA TEKNIKA - 9
| Vol. 26 | No. 1 | Halaman 113 – 128 [Maret] [2018]
Jurnal WIDYA TEKNIKA ISSN (p): 1411-0660
WIDYA TEKNIKA - 10
| Vol. 26 | No. 1 | Halaman 113 – 128 [Maret] [2018]
Jurnal WIDYA TEKNIKA ISSN (p): 1411-0660
Tabel 4.1 Perbandingan hasil DATA VIEW pada operator Tsel dan XL
Provider
TELOKOMSEL XL
Parameter
Operator Telekomunikasi
XL Axiata
Name Seluler
Network Type LTE UMTS
Service State IN Service IN Service
[6224, ((CI
Cell Locations 56092193)eNB : [35522,
[LAC, Cell ID] 219110, CELLID 25297]
: 33)]
Call State Idle Idle
Connection
Connected Connected
State
Signal Level -92 dBm -85 dBm
Packet Data
NONE IN&OUT
Traffic
Longitude 112.6312251 112.6188567
Latitude -8.0011152 -7.9381779
Pada tabel 4.1 dari beberapa parameter memiliki hasil yang sama, yaitu :
a. Pada parameter Service State, menunjukan status IN Service karena kedua
nomor handphone tersebut masih dalam masa aktif dan ter-cover BTS.
b. Pada parameter Call State, menunjukan status Idle karena tidak terjadi
panggilan.
c. Pada parameter Connection State, menunjukan status Connected karena
terdapat paket data yang aktif pada kedua handphone tersebut.
WIDYA TEKNIKA - 11
| Vol. 26 | No. 1 | Halaman 113 – 128 [Maret] [2018]
Jurnal WIDYA TEKNIKA ISSN (p): 1411-0660
Namun terdapat hasil yang berbeda pada beberapa parameter dibawah ini:
a. Pada parameter Operator Name perbedaan terjadi pada jenis provider, yaitu pada
handphone pertama menggunakan provider telkomsel, sedangkan pada
handphone kedua menggunakan provider XL.
b. Pada parameter Network Type perbedaan terjadi pada jenis jaringan, yaitu pada
handphone pertama ter-cover pada jaringan 4G, sedangkan pada handphone
kedua ter-cover pada jaringan 3G.
c. Pada parameter Cell Locations perbedaan terjadi pada nomor LAC dan Cell ID,
karena setiap provider memiliki penomoran pada LAC dan Cell ID yang berbeda.
d. Pada parameter Packet Data Traffic perbedaan terjadi pada status NONE dan
status IN&OUT. Hal ini terjadi karena pada handphone pertama tidak sedang
dalam kondisi transaksi data, sedangkan pada handphone kedua sedang dalam
kondisi transaksi data upload dan download.
e. Pada parameter longitude dan latitude (koordinat) perbedaan terjadi pada angka
longitude dan latitude. Hal ini terjadi karena posisi perangkat yang berbeda
lokasi.
WIDYA TEKNIKA - 12
| Vol. 26 | No. 1 | Halaman 113 – 128 [Maret] [2018]
Jurnal WIDYA TEKNIKA ISSN (p): 1411-0660
Tabel 4.2 Perbandingan hasil pengukuran antara Genex Probe dengan aplikasi
Genex Probe MobileDTest
Jaringan CELL CELL
LAC LAC
ID ID
1 6204 32875 6204 32875
2 6204 36995 6204 36995
3G 3 6204 60212 6204 60212
4 6204 32841 6204 32841
5 6204 32844 6204 32844
6 6204 31 6204 31
7 6223 21 6223 21
8 6204 31 6204 31
4G
9 6204 11 6204 11
10 6223 11 6223 11
11 6223 31 6223 31
Berdasarkan data yang dibandingkan pada Gambar 4.10 sampai dengan 4.20,
dapat di analisa bahwa hasil pengukuran untuk 11 data yang dibandingkan memiliki
kesamaan LAC dan CELL ID. Maka akurasi dari aplikasi drive test berbasis android
pada jaringan 3G dan 4G sebesar 100% dan perbedaan sebesar 0% untuk data
parameter yang dibandingkan terhadap Genex Probe versi 3.16. Dapat disimpulkan
bahwa alat aplikasi drive test berbasis android pada jaringan 3G dan 4G ini sudah
dapat bekerja dan digunakan dengan baik.
80 61
60 40
40 25
Dapat
20 3
0
0 s/d -59 -60 s/d -79 -80 s/d -89 -90 s/d -
100
Range Kuat Sinyal (dBm)
89
100 64 60
50
Dapat
1 6
0
0 s/d -59 -60 s/d - -80s/d - -90 s/d - -101 s/d
79 89 100 -130
Range Kuat Sinyal (dBm)
Pada gambar 4.21 dan 4.23 diatas merupakan gambar hasil tracking antara
Genex Probe versi 3.16 dengan aplikasi drive test berbasis android pada jaringan 3G
dan 4G. Sesuai dengan tampilan gambar di atas menunjukan bahwa tampilan peta
pada aplikasi drive test berbasis android pada jaringan 3G dan 4G dapat bekerja
WIDYA TEKNIKA - 13
| Vol. 26 | No. 1 | Halaman 113 – 128 [Maret] [2018]
Jurnal WIDYA TEKNIKA ISSN (p): 1411-0660
dengan baik, fungsi warna garis untuk menggambarkan kuat sinyal dapat bekerja
sesuai dengan yang direncanakan, namun pada hasil perbandingan Signal Strength
berbeda karena device yang digunakan tidak sama. Hal ini dipengaruhi oleh
perangkat radio dari device tersebut.
Pada gambar 4.22 dan 4.24 merupakan hasil pada perolehan sinyal yang
didapat pada saat tracking. Gambar 4.22 merupakan hasil perolehan sinyal pada
jaringan 3G di jalan Borobudur, dari hasil tersebut dapat dianalisa bahwa rata-rata
range sinyal yang diperoleh sebesar -60 dBm sampai dengan -79 dBm, sinyal
tersebut sesuai dengan batasan threshold minimal telkomsel yaitu sebesar -100 dBm
pada jaringan 3G. Gambar 4.24 merupakan hasil perolehan sinyal pada jaringan 4G
di jalan L.A. Sucipto, dari hasil tersebut dapat dianalisa bahwa rata-rata range sinyal
yang diperoleh sebesar -60 dBm sampai dengan -79 dBm, sinyal tersebut sesuai
dengan batasan threshold minimal telkomsel yaitu sebesar -140 dBm pada jaringan
4G.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil proses dan pembahasan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pada aplikasi drive test berbasis android pada jaringan 3G dan 4G dapat
menampilkan titik-titik BTS terdekat yang dilengkapi cell locations dan estimasi
jarak antara posisi pengguna dengan BTS yang sudah sesuai dengan yang
direncanakan.
2. Dibandingkan dengan Genex Probe versi 3.16, parameter yang dapat ditangkap
oleh aplikasi drive test berbasis android pada jaringan 3G dan 4G sudah
memenuhi untuk serving cell, antara lain; Operator Name, Network Type, Service
State, Cell Locations, Call State, Connection State,Signal Level,Packet Data Traffic,
Longitude dan Longitude. Akurasi terhadap software pembanding mendapati hasil
sempurna 100% akurat jika dilihat dari hasil perbandingan pada cell locations
pada 11 data yang dibandingkan.
3. Hasil pengukuran kuat sinyal yang diperoleh saat pengujian sudah memenuhi
batasan minimal threshold telkomsel yaitu sebesar -140 dBm.
DAFTAR RUJUKAN
[1] R. Ardhita, “Metodologi drivetest gsm pt nexwave regional jawa tengah–
yogyakarta divisi hcpt (three) semarang,” J. Ilm. Tek. Elektro, vol. 1, 2012.
[2] A. Developers, What is android, 2011 ed.
[3] S. H. Mulyono dan S. R. Immaya, “Aplikasi Mobile Berbasis Android Untuk
Drive Test Jaringan Telepon Seluler GSM.” Politeknik Negeri Malang, 2013.
[4] A. C. Dewana, I. Santoso, dan A. Ajulian, “Analisis Kualitas Panggilan Layanan
Suara (Voice) Sistem WCDMA saat Terjadi Drop Call Berdasarkan Data Statistik
dan Drive Test,” Diponegoro University, 2011.
[5] F. Fauzi, G. S. Harly, dan H. S. Hanrais, “Analisis penerapan teknologi jaringan
LTE 4G di Indonesia,” Maj. Ilm. Unikom, vol. 10, no. 2, hlm. 281–288, 2012.
[6] M. Prakoso dan O. Mado Supusepa, “Modul Praktikum Drive Test Level Sinyal
Menggunakan Android.” Politeknik Negeri Malang, 2015.
WIDYA TEKNIKA - 14
| Vol. 26 | No. 1 | Halaman 113 – 128 [Maret] [2018]
Jurnal WIDYA TEKNIKA ISSN (p): 1411-0660
WIDYA TEKNIKA - 15