Nim : PO713203191044
A. PENGERTIAN PROFESI
Diantara profesi-profesi pada umumnya, dibedakan lagi dalam profesi luhur atau
profesi khusus, hal ini dikarenakan karena menekan pengabdian atau pelayanan kepada
masyarakat pada umumnya.
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu
Menurut Robert W. Riche (dalam Arifin, 1995) ciri-ciri dan syarat-syarat profesi
dikatakan professional apabila:
1. Lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal dibandingkan dengan
kepentingan pribadi.
2. Seorang pekerja profesional, secara relatif memerlukan waktu yang panjang
untuk mempelajari konsep-konsep serta prinsip-prinsip pengetahuan khusus
yang mendukung keahliannya.
3. Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut serta mampu
mengikuti perkembangan dalam pertumbuhan jabatan.
4. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap dan cara
kerja.
5. Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi.
6. Adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan, disiplin diri
dalam profesi, serta kesejahteraan anggotanya.
7. Memberikan kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi dan kemandirian.
8. Memandang profesi sebagai suatu karier hidup (a live career) dan menjadi
seorang anggota permanen.
Profesi pada hakekatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka, bahwa
seseorang akan mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa
karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan tersebut. Suatu profesi
bukanlah dimaksud untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, melainkan untuk
pengabdian kepada masyarakat. Ini berarti profesi tidak boleh sampai merugikan, merusak
atau menimbulkan kerugian bagi orang dan masyarakat. Sebaliknya profesi itu harus
berusaha menimbulkan kebaikan, keberuntungan dan kesempurnaan serta kesejahteraan
bagi masyarakat. Ini berarti seorang tenaga kesehatan harus lebih mengutamakan
kepentingan masyarakat untuk meningkatkan produktifitas fasilitas pelayanan kesehatan.
Menurut Franz Magnis Suseno (1991), etika profesi adalah bagian dari etika sosial,
yaitu filsafat atau pemikiran kritis rasional tentang kewajiban dan tanggung jawab manusia
sebagai anggota umat manusia. Profesi dapat dibedakan menjadi profesi pada umumnya
(seperti: profesi hukum, profesi kesehatan, dan lain-lain) dan profesi mulia (seperti: dokter,
polisi, jaksa, hakim, advokat, dan lain-lain). Pengertian profesi lebih khusus dari pengertian
pekerjaan.
Munculnya etika profesi sebenarnya berasal dari adanya penyimpangan perilaku
dari penyandang profesi terhadap sistem nilai, norma, aturan ketentuan yang berlaku dalam
profesinya. Tidak adanya komitmen pribadi dalam melaksanakan tugas, tidak jujur, tidak
bertanggungjawab, tidak berdedikasi, tidak menghargai hak orang lain, tidak adil dan
semacamnya.