Anda di halaman 1dari 11

PRATIKUM

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

DOSEN PENGAMPU
AKHMAD MUNAYA RAHMAN, M.Pd

DISUSUN OLEH:
LALU TEGAR ARDANI
2110115210042

PENDIDIKAN GEOGRAFI

ILMU PENDIDIKAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2021
DAFTAR ISI
Halaman Judul/Sampul.............................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

BAB I PEMBAHASAN ........................................................................................1

A. Pengertian Lama Penyinaran dan Intensitas Matahari......................................

B. Alat Pengukur dan Cara Penggunaan................................................................

BAB II PENUTUP ..................................................................................................

DAFTA PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian Angin

Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi
dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin
bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Pengertian lain dari angin adalah udara yang bergerak yang
diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara
di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke
bertekanan udara rendah.

B. Proses Terjadinya Angin

Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan


suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya
energi panas  matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu
wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan
mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung
lebih rendah. Sehingga akan terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara antara
daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih
sedikit menerima energi panas, akibatnya akan terjadi aliran udara pada
wilayah tersebut.
Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena
daerahyang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang
lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di
sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat
disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya
untuk bergerak ke tempat lain.
Angin buatan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai alat mulai
dari yang sederhana hingga yang rumit. Secara sederhana angin dapat kita
ciptakan sendiri dengan menggunakan telapak tangan, kipas sate, koran,
majalah, dan lain sebagainya dengan cara dikibaskan. Sedangkan secara rumit
angin dapat kita buat dengan kipas angin listrik, pengering tangan, hair dryer,
pompa ban, dan lain sebagainya. Secara alami kita bisa menggunakan mulut,
hidung, lubang dubur, dan sebagainya untuk menciptakan angin.
Udara dapat membawa partikel bau dari suatu zat sehingga angin
dapat membawa bau atau aroma mulai dari aroma yang sedap hingga aroma
yang tidak sedap di hidung kita. Bau masakan, bau amis, bau laut, bau
sampah, bau bensin, bau gas, bau kentut, bau kotoran, dan lain sebagainya
adalah beberapa contoh bau yang dapat dibawa angin.

C. Alat Ukur

1. Anemometer
Pengertian dari anemometer secara umum yaitu sebuah alat
yang digunakan untuk mengukur arah dan tingkat kecepatan angin.
Alat ini menjadi alat utama dan sangat dibutuhkan oleh lembaga /
badan meteorologi, klimatologi dan geofisika / BMKG.

Kata anemo sendiri diambil dari bahasa Yunani, yaitu kata anemos.
Arti dari kata anemos sendiri yaitu angin / udara. Alat ini mulai
diperkenalkan untuk pertama kali pada 1450 oleh Leon Battista
Alberti. Dia adalah salah satu arsitek dari Italia.
Jenis-jenis Anemometer :

a. Velocity anemometer.

Fungsi dari alat ini untuk mengukur angin dan cuaca. Velocity sendiri
terbagi ke dalam 7 jenis, yaitu :
 Cup anemometer.

Jenis dari anemometer ini pertama kali diperkenalkan oleh dr John


Thomas Romney Robinson pada 1846. Dia adalah ilmuwan dari
Armagh Observatory.

Ciri dari alat ini yaitu mempunyai baling – baling yang berbentuk
cup / setengah lingkaran / mangkok kecil. Jumlah dari cup tersebut
yaitu 3 buah. Ketiga buah cup tersebut terpasang di bagian tangkai
pada alat ini dan dapat berputar.

Aliran udara akan bertiup dan melewati ketiga cup tersebut. Lalu
semua cup akan berputar sesuai dengan arah angin. Lalu setiap putaran
poros terhitung dalam periode waktu tertentu. Kemudian akan
ditetapkan kecepatan rata – rata dari putaran jumlah keseluruhan
putaran tersebut.

 Windmill anemometer.

Bentuk dari alat ini sangat mirip dengan kincir angin / baling – baling.
Bentuk dari baling – baling panjang dan vertikal. Untuk alat ini selalu
mempunyai pergerakan arah angin yang sama. Jadi tidak dapat
digunakan dalam mengetahui arah angin. Sehingga cara kerja dari alat
ini sama dengan ventilasi pada bangunan dan daerah tambang. Tetapi
hasil dari putaran dapat memberikan perhitungan angin yang sangat
maksimal dan mempunyai tingkat keakuratan yang cukup tinggi.

 Hot wire anemometer / anemometer kawat panas.

Untuk jenis dari alat ukur satu ini terbuat dari kawat halus yang telah
dipanaskan. Beberapa dari jenis alat ini telah dilengkapi dengan layar
digital. Jadi sangat mudah untuk mengetahui perhitungan angin. Cara
kerja dari alat ini yaitu angin akan mengalir melalui kawat. Kawat
tersebut dilengkapi dengan efek pendingin. Lalu alat ini akan
menunjukkan angka yang merupakan besarnya kecepatan angin.

Alat ini memiliki frekuensi dan resolusi yang cukup tinggi. Jadi
perhitungannya jauh lebih tepat dan akurat. Sehingga sangat cocok
digunakan dalam studi arus turbulen.

 Laser doppler anemometer.

Alat yang satu ini memanfaatkan sinar laser yang terbagi menjadi 2
buah balok. Salah satu dari balik tersebut mengelilingi anemometer.
Partikel yang mengalir dengan molekul udara akan melewati dan
mendekat ke arah balok yang mencerminkan / backscatter, lalu lampu
kembali ke arah detector. Kemudian diukur oleh sinar laser.

Jika gerakan pada partikel besar, maka akan menghasilkan suatu


pergeseran doppler guna mengukur tingkat kecepatan angin pada sinar
laser. Lalu digunakan dalam menghitung tingkat kecepatan partikel
udara yang berada di sekitar anemometer.

 Sonic anemometer.

Jenis anemometer ini termasuk alat baru dan baru dikembangkan pada
1950. Alat ini dilengkapi dengan gelombang ultrasonic yang akan
mengukur kecepatan angin. Pengukuran dari kecepatan angin diatur
dalam jam terbang akan sonic pulse / tekanan ultrasonic diantara
pasangan transduser.

 Acoustic resonance anemometer.

Jenis anemometer ini termasuk ke dalam jenis alat baru. Alat ini
diciptakan oleh dr Savvas Kapartis pada 2000 dan telah mengantongi
lisensi dari AcuRes. Untuk alat ini sangat bergantung pada pengukuran
penerbangan. Lalu dilengkapi dengan sensor resonansi akustik.

 Ping pong ball anemometers.

Alat ini memanfaatkan bola ping pong yang dilekatkan pada sebuah
string. Cara kerjanya yaitu angin yang bertiup akan menggerakkan
bola ping pong. Lalu gerakan tersebut akan dihitung sesuai dengan
putaran bola. Alat ini menjadi alat yang paling simple diantara alat lain
karena mudah dibuat. Lalu juga sering dijadikan sebagai latihan
praktik sekolah.

2. Pressure anemometer.

Anemo meter digunakan untuk mengukur tekanan angin. Jenis dari


pressure anemo meter terdiri dari 2, yaitu plate anemo meter dan tube
anemo meter.

 Plate anemometer.

Alat ini hanya berbentuk piringan datar. Untuk menghasilkan


pengukuran yang tepat, alat ini sebaiknya diletakan di ketinggian.
Plate anemometer pertama kali menjadi anemometer pertama.
Sayangnya untuk alat ini sempat diabaikan. Hingga tahun 1664 alat ini
kembali ditemukan dan dikembangkan oleh Robert Hooke.

 Tube anemometer.

Untuk anemometer ini ditemukan oleh James Lind pada 1775. Bentuk
dari alat ini sangat berbeda daripada anemometer sebelumnya, begitu
pula dengan cara kerjanya. Alat ini terdiri atas kaca tabung dengan
bentuk U. Di dalam tabung terdapat cairan manometer sebagai
pengukur tekanan.
Salah satu ujung tabung berbentuk melengkung dengan arah horizontal
untuk menghadapi angin. Ujung lainnya berbentuk sejajar dan tegak
lurus. Cara kerja dari alat ini yaitu angin yang bertiup ke dalam ujung
yang melengkung. Sehingga membuat peningkatan pada ujung tabung
lainnya. Jadi menjadikan indikasi kecepatan angin.

D. Cara Kerja Anemometer

Untuk cara kerja dari anemometer ini sangat unik. Karena setiap jenis
anemometer mempunyai cara kerja yang berbeda – beda. Sebab indikasi yang
terdapat pada setiap alat berbeda – beda. Untuk Anemometer Mangkok cara
kerjanya berdasarkan panjang putaran (keliling) dikalikan jumlah putaran
yang dihasilkan dari tiupan angin dibagi dengan satuan waktu, yang dari hasil
tersebut kemudian dicatat oleh mesin pencatat pada alat tersebut.

Contoh menghitung kecepatan angin : (keliling x jumlah putaran)/detik =


m/detik
E. Unsur Yang Dapat Diukur Dari Angin

1. Kecepatan Angin

Kecepatan angin, atau velositas gelombang angin, adalah


sebuah kuantitas atmosterik fundamental. Kecepatan angin disebabkan
oleh pergerakan angin dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, biasanya
karena perubahan suhu.

2. Besar Tekanan Angin/Udara

Tekanan udara merupakan suatu tenaga yang bekerja untuk


menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu, tenaga
yang menggerakkan massa udara tersebut menekan searah gaya
gravitasi bumi. Tekanan udara juga merupakan salah satu parameter
yang berkaitan erat dengan variasi pembentukan arah dan
kecepatan angin
BAB II
PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

DosenPendidikan.com. 2014. “Pengertian Angin – Proses, Faktor, Jenis, Manfaat,


Fungsi dan Upaya”, https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-angin/ ,
diakses pada tanggal 16 September 2021.
Achmadi. 2021. “Anemometer”, https://www.pengelasan.net/anemometer/ , diakses
pada tanggal 16 September 2021.
Wikipedia. 2021. “Kecepatan Angin”, https://id.wikipedia.org/wiki/Kecepatan_angin
, diakses pada tanggal 16 September 2021.
Wikipedia. 2021. “Tekanan Atmosfer”,
https://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_atmosfer , diakses pada tanggal 16
September 2021.

Anda mungkin juga menyukai