Disusun oleh :
Kelompok 5
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Ponco Sujatmiko selaku dosen pengampu mata kuliah Teori Grup karena telah
membantu kelancaran dalam pembuatan makalah ini. Kepada orang tua yang telah membantu
dan memberi pengertian dalam melaksanakan tugas ini dan kepada teman-teman yang telah
memberikan dukungan dan semangat.
Dalam rangka memenuhi Tugas Teori Grup maka makalah ini dibuat dengan judul “Makalah
Teori Grup” yang membahas tentang pembuktian suatu himpunan dikatakan sebuah grup.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini. Oleh
sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan para pembaca dan dapat bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan
ilmu pengetahuan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori grup dalam aljabar ialah salah satu teori yang mengkaji perihal struktur aljabar
suatu himpunan. Perhatikan himpunan bilangan bulat Z. Untuk sebarang 2 bilangan bulat
penjumlahan keduanya juga terdapat di Z. Untuk hal ini kita mengatakan Z tertutup
terhadap penjumlahan (+). Tak hanya itu kita juga mempunyai informasi bahwa untuk
semua x, y, z ∈ Z berlaku sifat-sifat :
1. (x + y) + z = x + (y + z)
2. ada 0 ∈ Z sebagai akibatnya x + 0 = x = 0 + x
3. terdapat −x ∈ Z sebagai akibatnya x + (−x) = 0 = (−x) + x
Kita melihat bahwa bila penjumlahan ini diterapkan di himpunan bilangan bulat non
negatif saja maka sifat yang ketiga tidaklah terpenuhi. Dari pengamatan ini kita bisa
katakan bahwa Z memiliki struktur yang menarik dan penting.
Sekarang, perhatikan himpunan tak kosong G. Operasi biner di G artinya suatu pemetaan
* : G × G → G. Himpunan G disebut grup terhadap operasi *, dinotasikan (G, *), Jika
untuk semua a, b, c ∈ G berlaku seluruh sifat berikut :
1. Sifat ketertutupan : a * b ∈ G.
2. Sifat asosiatif : (a * b) * c = a * (b * c).
3. Eksistensi elemen identitas : ada e ∈ G sebagai akibatnya a * e = e * a = a.
Selanjutnya e disebut elemen identitas di G.
4. Eksistensi elemen invers : ada a-1 ∈ G sebagai akibatnya a * a-1 = a-1 * a = e. Pada
hal ini a-1 disebut invers dari a.
Dari sifat-sifat yang telah disebutkan, pastinya contoh himpunan yang merupakan grup
ada banyak. Maka pada makalah ini penulis akan membahas suatu soal mengenai suatu
himpunan tertentu dan membuktikan apakah himpunan tersebut adalah suatu grup atau
bukan.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan dari makalah ini adalah bagaimana cara membuktikan bahwa suatu
himpunan tertentu adalah sebuah grup.
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui cara membuktikan bahwa suatu
himpunan tertentu adalah sebuah grup.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi-definisi
i. Definisi Operasi
Misalkan S adalah himpunan tak kosong. Setiap pemetaan dari S x S ke S adalah
operasi pada S
ii. Definisi Asosiatif
Operasi * pada S bersifat asosiatif jika berlaku :
a*b = e = b*a
Adapun syarat sebuah himpunan dikatakan suatu grup yaitu sebagai berikut.
Agar lebih memahami mengenai grup, maka diberikan soal sebagai berikut.
Untuk membuktikan bahwa (G, ⋇) adalah grup yaitu dengan membuktikan beberapa hal
berikut :
Pembuktian :
A. Kesimpulan
Dalam teori grup telah diajarkan cara mengkaji perihal struktur aljabar suatu himpunan.
Beberapa definisi telah dijelaskan dalam makalah ini. Untuk membuktikan bahwa suatu
himpunan dikatakan grup yaitu perlu membuktikan beberapa sifat secara terurut,
diantaranya operasi pada himpunan bersifat asosiatif, himpunan tersebut memiliki unsur
identitas, serta setiap unsur pada himpunan memiliki balikan terhadap operasi yang ada di
himpunan tersebut. Dari beberapa sifat yang telah disebutkan, pastinya himpunan yang
merupakan grup memiliki berbagai macam bentuk. Mengenai bentuk suatu himpunan
tertentu dapat dibuktikan apakah himpunan tersebut adalah suatu grup atau tidak.
B. Saran
Dalam pembuktian suatu himpunan merupakan grup atau bukan sebaiknya diawali
dengan pembuktian bahwa himpunan tersebut tak kosong dan operasi yang ada
merupakan operasi pada himpunan tersebut, baru kemudian dilanjutkan dengan
pembuktian bahwa operasi pada himpunan bersifat asosiatif, himpunan tersebut memiliki
unsur identitas, serta setiap unsur pada himpunan memiliki balikan terhadap operasi yang
ada di himpunan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Gozali, Sumanang Muhtar. 2010. Teori Grup. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Muchlis, Ahmad dan Pudji Astuti. 2007. Aljabar I. Jakarta: Universitas Terbuka.
LAMPIRAN
Link Video :
https://drive.google.com/file/d/1NBiCNKSCNTiLbdRfeDmJFVX-1VjEDyyo/view?usp=sharing