Ekstrakulikuler Berbasis Lingkungan
Ekstrakulikuler Berbasis Lingkungan
Masalah lingkungan hidup adalah masalah moral, dan itu berkaitan dengan
perilaku manusia. Dengan demikian, krisis ekologi global yang kita alami dewasa
ini adalah persoalan moral, krisis moral secara global. Oleh karena itu perlu etika
dan moralitas untuk mengatasinya. Penanaman nilai moral tidak dapat dilakukan
secara mendadak, tetapi harus mengikuti perjalanan hidup manusia, mulai dari
anak-dewasa hingga tua. Proses demikian dapat diartikan sebagai pendidikan
sepanjang usia (life long education).
Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan turut serta didalam upaya
mengenalkan masyarakat khususnya kalangan pelajar kedalam kondisi lingkungan
atau isu lingkungan saat ini. Dengan ditetapkanya Pendidikan Lingkungan Hidup
(PLH) di lingkungan sekolah sebagai mata pelajaran tambahan diharapkan mampu
mendorong siswa khususnya siswa SMA untuk berperan aktif didalam pelestarian
lingkungan. Namun pada kenyataanya PLH di sebagian besar sekolah hanya
dijadikan mata pelajaran “titipan dinas pendidikan” dan bukan merupakan
prioritas utama sekolah untuk dijadikan mata pelajaran wajib. Disamping itu
waktu yang disediakan untuk pelajaran tersebut hanya 1-2 jam pelajaran tanpa
adanya praktikum di lapangan sehingga pesan moral yang terkandung didalam
mata pelajaran tersebut kurang tersampaikan.
Program-program yang terkait dengan pendidikan konservasi dan
lingkungan di sekolah baru sebatas pemberian informasi terkait isu-isu lingkungan
terkini tanpa mengajak para siswa untuk merasakan kondisi lingkungan yang
sebenarnya. Melalui program pendampingan ekstrakurikuler yang ada di sekolah,
siswa yang tergabung dalam kegiatan ekstrakulikuler yang terkait dengan
lingkungan hidup dikenalkan kepada kondisi alam khususnya kawasan
konservasi.
Dunia pendidikan sebagai ruang bagi peningkatan kapasitas anak bangsa
haruslah dimulai dengan sebuah cara pandang bahwa pendidikan adalah bagian
untuk mengembangkan potensi, daya pikir dan daya nalar serta pengembangan
kreatifitas yang dimiliki. Kegiatan ekstrakulikuler merupakan alternatif pilihan
untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan para siswa dalam arti
memperkaya dan mempertajam pengetahuan para siswa yang berkaitan dengan
mata pelajaran sesuai dengan kurikulum yang ada. Lebih jauh lagi kegiatan
ekstrakulikuler berperan untuk melengkapi pembinaan, pemantapan, dan
pembentukan nilai-nilai kepribadian para siswa.
Pendidikan Konservasi dan Lingkungan akan menjamin terjadinya suasana
yang harmonis antara manusia dengan alamnya, sehingga di alam tidak akan
muncul kekhawatiran terhadap bencana yang akan melanda. Oleh karena itu,
ekstrakulikuler sebagai kegiatan siswa diluar jam sekolah mempunyai potensi
untuk dilakukan pengenalan kegiatan lingkungan hidup, upaya konservasi, dan
pelestarian sumberdaya alam dengan dikemas kedalam program-program yang
dapat menimbulkan minat siswa terhadap konservasi alam.