ADM PENDIDIKAN KELOMPOK 10 Fiks
ADM PENDIDIKAN KELOMPOK 10 Fiks
Disusun oleh:
BAB I: PENDAHULUAN
Pengertian Evaluasi................................................................
Kesimpulan .............................................................................
KATA PENGANTAR
2
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang mana telah memberikan kita semua nikmat dan
karuniaNya sehingga kita sampai detik ini masih dapat menikmati manisnya agama Islam . Tidak
lupa mari kita ucapkan shalawat dan salam kepada junjungan baginda besar kita yakni Nabi
Muhammad SAW yang telah mengorbankan seluruh jiwa dan raganya untuk tegaknya kalimat
Laaillahaillallah dimuka bumi ini. Dalam penyusunan makalah Administrasi dan Suverfisi
Pendidikan (Monitoring dan Evaluasi). Dengan demikian lewat lembaran ini Kami hendak
mengucapkan rasa syukur yang setinggi-tinggiNya kepada Allah SWT, dan berkat doa orangtua
kami,bantuan teman-teman dan tentunya kerjasama kelompok 10 yang baik,teriring doa agar
segenap bantuannya dalam urusan penyelesaian makalah ini, sehingga bernilai ibadah disisi
Allah SWT. Semoga makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca
dan khususnya kepada kami sendiri. Begitupun kritik dan saran kami harapkan demi
kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.
Penulis
BAB I
3
PENDAULUAN
Dalam pelaksanaan monev ini terbagi menjadi 3 (tiga) kategori. Kategori tersebut adalah
pembinaan, pengendalian, dan pengawasan. Penetapan kategori ini didasarkan atas kondisi
laporan hasil proses belajar mengajar yang disampaikan kepada pemerintah, dimana dari analisis
laporan tersebut dapat diketahui program studi mana yang aktif, tidak lengkap, tidak aktif. Setiap
program studi akan diberikan instrument monev sesuai dengan kategori yang telah ditetapkan
dan hasilnya akan dievaluasi melalui penilaian kualitas program yang dilakukan dengan metode
yang sesuai untuk meningkatkan kualitas operasional program dan kegiatan yang berkontribusi
penting
Oleh sebab itu pelaksanaan monev dilakukan secara terintegratif dengan menyusun
rencana sasaran, mendesain instrumen evaluasi, melakukan observasi di lapangan, kemudian
menganalisis hasilnya, sehingga hasilnya diharapkan dapat memberi gambaran tentang cerminan
terhadap output kualitas operasional program, kegiatan, dan layanan, tetapi sekaligus juga untuk
mengetahui apakah indikator keberhasilan program dan kegiatan sesuai dengan hasil yang
diharapkan (outcome), termasuk evaluasi terhadap kinerja perguruan tinggi swasta dalam
menyelenggarakan proses pendidikan, apakah telah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.
BAB II
4
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Pengertian monitoring
2. Pengertian Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata evaluation yang artinya suatu upaya untuk menentukan nilai
atau jumlah. Kata - kata yang terkandung didalam defenisi tersebut pun menunjukkan bahwa
kegiatan evaluasi harus dilakukan secara hati - hati, bertanggung jawab, menggunakan strategi,
dan dapat dipertanggung jawabkan. Evaluasi dilaksanakan untuk menyediakan informasi tentang
baik atau buruknya proses dan hasil kegiatan. Evaluasi lebih luas ruang lingkupnya dari pada
penilaian, sedangkan penilaian lebih terfokus pada aspek tertentu saja yang merupakan bagian
dari lingkup tersebut.
Suchman dalam Arikunto dan Jabar memandang, “evaluasi sebagai sebuah proses
menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung
tercapainya tujuan”. Defenisi lain dikemukakan oleh Stutflebeam dalam Arikunto dan Jabar
mengatakan bahwa, “evaluasi merupakan proses penggambaran, pencarian dan pemberian
informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternatife
keputusan”.
Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi oleh Sudjana dalam Dimyati dan Mudjiono, “
dengan batasan sebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu
berdasarkan suatu kriteria tertentu ”. Lebih lanjut Arifin mengatakan, “evaluasi adalah suatu
proses bukan suatu hasil ( produk ). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas
5
sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada
pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi”. Hal yang senada juga disampaikan oleh Purwanto,
Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis. Evaluasi merupakan kegiatan yang
terencanadan dilakuakan secara berkesinambungan. Evaluasi bukan hanya merupakan kegiatan
akhir atau penutup dari suatu program tertentu, melainkan merupakan kegiatan yang dilakukan
pada permulaan, selama program berlangsung dan pada akhir program setelah program itu
selesai.
B. Syarat - syarat umum yang harus dipenuhi dalam mengadakan kegiatan evaluasi
1. Kesahihan
Kesahihan menggantikan kata validitas ( validity ) yang dapat diartikan sebagai ketepatan
evaluasi mengevaluasi apa yang seharusnya di evaluasi. untuk memperoleh hasil evaluasi yang
sahih, dibutuhkan insturmen yang memiliki / memenuhi syarat - syarat kesahihan suatu
instrumental evaluasi. Kesahihan instrument evaluasi diperoleh melalui hasil pemikiran dan hasil
pengalaman.
2. Keterandalan
3. Kepraktisan
Kepraktisan evaluasi dapat diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada pada instrument
evaluasi baik dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasi/ memperoleh hasil,
maupun kemudahan dalam menyimpanya.
Sementara menurut Arikunto dan Jabar evaluasi memiliki cirri - ciri dan persyaratan sebagai
berikut :
1. Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku bagi
penelitian pada umumnya.
6
2. Dalam melaksanakan evaluasi, peneliti harus berpikir secara sistematis yaitu memandang
program yang diteliti sebagai sebuah kesatuan yang terdiri dari beberapa komponen atau unsur
yang saling berkaitan satu sama lain dalam menunjang kinerja dari objek yang dievaluasi.
3. Agar dapat mengetahui secar rinci kondisi dari objek yang dievaluasi, perlu adanya
identifikasi komponen yang berkedudukan sebagai faktor penentu bagi keberhasilan program.
4. Menggunakan standar, Kiteria, atau tolak ukur sebagai perbandingan dalam menentukan
kondisi nyata dari data yang diperoleh dan untuk mengambil kesimpulan.
5. Kesimpulan atau hasil penelitian digunakan sebagai masukan atau rekomendasi bagi sebuah
kebijakan atau rencana program yang telah ditentukan.
6. Agar informasi yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi nyata secara rinci untuk
mengetahui bagian mana dari program yang belum terlaksana, maka perlu ada identifikasi
komponen yang dilanjutkan dengan identifikasi subkomponen, sampai pada indikator dari
program evaluasi.
7. Standar, kriteria, atau tolak ukur diterapkan pada indicator, yaitu bagian yang paling kecil
dari program agar dapat dengan cermat diketahui letak kelemahan dari proses kegiatan.
8. Dari hasil penelitian harus dapat disusun sebuah rekomendasi secara rinci dan akurat
sehingga dapat ditentukan tindak lanjut secara tepat.
Pada proses pendidikan evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dan
pembentukan kompetensi yang dilakukan, serta untuk mengetahui apakah kompetensi dasar dan
tujuan-tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran.
Proses pendidikan yang merupakan transformasi kebudayaan dan peradaban menurut Dimyati
dan Mudjiono memiliki unsure - unsur meliputi :
1. Pendidikdan personalnya,
2. Isi Pendidikan,
3. Teknik,
4. Sistem Evaluasi
6. Sistem administrasi.
7
D. TUJUAN EVALUASI DALAM PENDIDIKAN
Secara umum, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua, yaitu:
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah :
1. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa
adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik
untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing.
Beberapa teori yang berkembang berkaitan dengan metode Contextual Teaching and Learning
adalah sebagai berikut.
- Knowledge – Based Constructivism Teori ini beranggapan bahwa belajar bukan menghapal,
melainkan mengalami, di mana peserta didik dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya,
melalui partisipasi aktif secara inovatif dalam proses pembelajaran.
- Effort – Based Learning / Incremental Theory Teori ini beranggapan bahwa bekerja keras
untuk mencapai tujuan belajar akan mendorong pesertadidik memiliki komitmen terhadap
belajar.
8
- Socialization Teori ini beranggapan bahwa belajar merupakan proses sosial yang
menentukan terhadap tujuan belajar. Oleh karena itu, faktor sosial dan budaya merupakan bagian
dari sistem pembelajaran
- Situated Learning Teori ini beranggapan bahwa pengetahuan dan pembelajaran harus
situasional, baik dalam konteks secara fisik maupun konteks sosial dalam rangka mencapai
tujuan belajar.
- Distributed Learning Teori ini beranggapan bahwa manusia merupakan bagian integral dari
proses pembelajaran, yang didalamnya harus ada terjadinya proses sebagai pengetahuan dan
bermacam – macam tugas.
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Evaluasi artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah. Kata - kata yang
terkandung didalam defenisi tersebut pun menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi harus dilakukan
secara hati - hati, bertanggung jawab, menggunakan strategi, dan dapat dipertanggung jawabkan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Safruddin Abdul, 2010,Evaluasi Progaram Pendidikan Pedoman
Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Purwanto, Ngalim, 2010, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Remaja Rosdakarya,
Bandung
11