Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MONITORING & EVALUASI


Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Administrasi pendidikan

DosenPengampu: H. Abdurrahman Saleh, Lc.M.Mpd

Prodi: Pendidikan Agama Islam

Disusun oleh:

1. Aliya Maulida 0101.1801.135

2. Siti Rusdiani 0101.1801.

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DR. KHEZ MUTTAQIEN PURWAKARTA


2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................

BAB I: PENDAHULUAN

BAB II: PEMBAHASAN .

Pengertian Monitoring ..............................................................

Tujuan Monitoring ....................................................................

Pengertian Evaluasi................................................................

Tujuan Evaluasi .......................................................................

BAB III: PENUTUP

Kesimpulan .............................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................


 

KATA PENGANTAR

2
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang mana telah memberikan kita semua nikmat dan
karuniaNya sehingga kita sampai detik ini masih dapat menikmati manisnya agama Islam . Tidak
lupa mari kita ucapkan shalawat dan salam kepada junjungan baginda  besar kita yakni Nabi
Muhammad SAW yang telah mengorbankan seluruh jiwa dan raganya untuk tegaknya kalimat
Laaillahaillallah dimuka bumi ini. Dalam penyusunan makalah Administrasi dan Suverfisi
Pendidikan (Monitoring dan Evaluasi). Dengan demikian lewat lembaran ini Kami hendak
mengucapkan rasa syukur yang setinggi-tinggiNya kepada Allah SWT, dan berkat doa orangtua
kami,bantuan teman-teman dan tentunya kerjasama kelompok 10 yang baik,teriring doa agar
segenap bantuannya dalam urusan penyelesaian makalah ini, sehingga bernilai ibadah disisi
Allah SWT. Semoga makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat kepada  pembaca
dan khususnya kepada kami sendiri. Begitupun kritik dan saran kami harapkan demi
kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.

 
Penulis

BAB I

3
PENDAULUAN

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi (monev) yang diselenggarakan tahun dimaksudkan


sebagai suatu kegiatan penilaian dan observasi antara peraturan yang telah ditetapkan, serta
untuk memastikan dan mengendalikan keserasian pelaksanaan program dan kegiatan dengan
perencanaan yang telah ditetapkan dalam Rencana.

Dalam pelaksanaan monev ini terbagi menjadi 3 (tiga) kategori. Kategori tersebut adalah
pembinaan, pengendalian, dan pengawasan. Penetapan kategori ini didasarkan atas kondisi
laporan hasil proses belajar mengajar yang disampaikan kepada pemerintah, dimana dari analisis
laporan tersebut dapat diketahui program studi mana yang aktif, tidak lengkap, tidak aktif. Setiap
program studi akan diberikan instrument monev sesuai dengan kategori yang telah ditetapkan
dan hasilnya akan dievaluasi melalui penilaian kualitas program yang dilakukan dengan metode
yang sesuai untuk meningkatkan kualitas operasional program dan kegiatan yang berkontribusi
penting

Oleh sebab itu pelaksanaan monev dilakukan secara terintegratif dengan menyusun
rencana sasaran, mendesain instrumen evaluasi, melakukan observasi di lapangan, kemudian
menganalisis hasilnya, sehingga hasilnya diharapkan dapat memberi gambaran tentang cerminan
terhadap output kualitas operasional program, kegiatan, dan layanan, tetapi sekaligus juga untuk
mengetahui apakah indikator keberhasilan program dan kegiatan sesuai dengan hasil yang
diharapkan (outcome), termasuk evaluasi terhadap kinerja perguruan tinggi swasta dalam
menyelenggarakan proses pendidikan, apakah telah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.

BAB II

4
PEMBAHASAN

A. Pengertian

1. Pengertian monitoring

Monitoring adalah adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran


(awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar
dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau
menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan
bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan
umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu. Monitoring menyediakan data dasar untuk menjawab
permasalahan, sedangkan evaluasi adalah memposisikan data-data tersebut agar dapat digunakan
dan diharapkan memberikan nilai tambah. Evaluasi adalah mempelajari kejadian, memberikan
solusi untuk suatu masalah, rekomendasi yang harus dibuat, menyarankan perbaikan. Namun
tanpa monitoring, evaluasi tidak dapat dilakukan karena tidak memiliki data dasar untuk
dilakukan analisis, dan dikhawatirkan akan mengakibatkan spekulasi, oleh karena itu Monitoring
dan Evaluasi harus berjalan seiring

2. Pengertian Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata evaluation yang artinya suatu upaya untuk menentukan nilai
atau jumlah. Kata - kata yang terkandung didalam defenisi tersebut pun menunjukkan bahwa
kegiatan evaluasi harus dilakukan secara hati - hati, bertanggung jawab, menggunakan strategi,
dan dapat dipertanggung jawabkan. Evaluasi dilaksanakan untuk menyediakan informasi tentang
baik atau buruknya proses dan hasil kegiatan. Evaluasi lebih luas ruang lingkupnya dari pada
penilaian, sedangkan penilaian lebih terfokus pada aspek tertentu saja yang merupakan bagian
dari lingkup tersebut.

Suchman dalam Arikunto dan Jabar memandang, “evaluasi sebagai sebuah proses
menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung
tercapainya tujuan”. Defenisi lain dikemukakan oleh Stutflebeam dalam Arikunto dan Jabar
mengatakan bahwa, “evaluasi merupakan proses penggambaran, pencarian dan pemberian
informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternatife
keputusan”.

Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi oleh Sudjana dalam Dimyati dan Mudjiono, “
dengan batasan sebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu
berdasarkan suatu kriteria tertentu ”. Lebih lanjut Arifin mengatakan, “evaluasi adalah suatu
proses bukan suatu hasil ( produk ). Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas

5
sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai pada
pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi”. Hal yang senada juga disampaikan oleh Purwanto,

Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis. Evaluasi merupakan kegiatan yang
terencanadan dilakuakan secara berkesinambungan. Evaluasi bukan hanya merupakan kegiatan
akhir atau penutup dari suatu program tertentu, melainkan merupakan kegiatan yang dilakukan
pada permulaan, selama program berlangsung dan pada akhir program setelah program itu
selesai.

B. Syarat - syarat umum yang harus dipenuhi dalam mengadakan kegiatan evaluasi

1. Kesahihan

Kesahihan menggantikan kata validitas ( validity ) yang dapat diartikan sebagai ketepatan
evaluasi mengevaluasi apa yang seharusnya di evaluasi. untuk memperoleh hasil evaluasi yang
sahih, dibutuhkan insturmen yang memiliki / memenuhi syarat - syarat kesahihan suatu
instrumental evaluasi. Kesahihan instrument evaluasi diperoleh melalui hasil pemikiran dan hasil
pengalaman.

2. Keterandalan

Keterandalan evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan, yakni tingkat kepercayaan


bahwa suatu instrument evaluasi mampu memberikan hasil yang tepat. Gronlund dalam Dimyati
dan Mudjiono mengemukakan bahwa, “keterandalan menunjukkan kepada konsistensi ( keajegan
) pengukuran yakni bagaimana keajegan skor tes atau hasil evaluasi lain yang berasal dari
pengukuran yang satu ke pengukuran yang lain”. Dengan kata lain, keterandalan dapat kita
artikan sebagai tingakat kepercayaan keajegan hasil evaluasi yang diperoleh dari suatu
instrument evaluasi.

3. Kepraktisan

Kepraktisan evaluasi dapat diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada pada instrument
evaluasi baik dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasi/ memperoleh hasil,
maupun kemudahan dalam menyimpanya.

Sementara menurut Arikunto dan Jabar evaluasi memiliki cirri - ciri dan persyaratan sebagai
berikut :

1. Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku bagi
penelitian pada umumnya.

6
2. Dalam melaksanakan evaluasi, peneliti harus berpikir secara sistematis yaitu memandang
program yang diteliti sebagai sebuah kesatuan yang terdiri dari beberapa komponen atau unsur
yang saling berkaitan satu sama lain dalam menunjang kinerja dari objek yang dievaluasi.

3. Agar dapat mengetahui secar rinci kondisi dari objek yang dievaluasi, perlu adanya
identifikasi komponen yang berkedudukan sebagai faktor penentu bagi keberhasilan program.

4. Menggunakan standar, Kiteria, atau tolak ukur sebagai perbandingan dalam menentukan
kondisi nyata dari data yang diperoleh dan untuk mengambil kesimpulan.

5. Kesimpulan atau hasil penelitian digunakan sebagai masukan atau rekomendasi bagi sebuah
kebijakan atau rencana program yang telah ditentukan.

6. Agar informasi yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi nyata secara rinci untuk
mengetahui bagian mana dari program yang belum terlaksana, maka perlu ada identifikasi
komponen yang dilanjutkan dengan identifikasi subkomponen, sampai pada indikator dari
program evaluasi.

7. Standar, kriteria, atau tolak ukur diterapkan pada indicator, yaitu bagian yang paling kecil
dari program agar dapat dengan cermat diketahui letak kelemahan dari proses kegiatan.

8. Dari hasil penelitian harus dapat disusun sebuah rekomendasi secara rinci dan akurat
sehingga dapat ditentukan tindak lanjut secara tepat.

C. Kedudukan Evaluasi Dalam Proses Pendidikan

Pada proses pendidikan evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dan
pembentukan kompetensi yang dilakukan, serta untuk mengetahui apakah kompetensi dasar dan
tujuan-tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran.

Proses pendidikan yang merupakan transformasi kebudayaan dan peradaban menurut Dimyati
dan Mudjiono memiliki unsure - unsur meliputi :

1. Pendidikdan personalnya,

2. Isi Pendidikan,

3. Teknik,

4. Sistem Evaluasi

5. Sarana Pendidikan, dan

6. Sistem administrasi.

7
D. TUJUAN EVALUASI DALAM PENDIDIKAN

Terbagi atas dua yaitu :

A. Tujuan Umum Evaluasi Pendidikan

Secara umum, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua, yaitu:

1. Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti


mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah
mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Jadi, evaluasi bertujuan
untuk memperoleh data pembuktian, yang akan menjadi petunjuk sampai dimana tingkat
kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler,
setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

2. Untuk mengetahui tingkat efektifitas dari metode-metode pengajaran yang telah


dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu. Jadi evaluasi bertujuan
untuk mengukur dan menilai sampai dimanakah efektifitas mengajar dan metode-metode
mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan belajar yang
dilaksanakan oleh peserta didik.

B. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah :

1. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa
adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik
untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing.

2. Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan


ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan
ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.

E. Teori - teori dalam Pendidikan Pembelajaran Kontekstual

Beberapa teori yang berkembang berkaitan dengan metode Contextual Teaching and Learning
adalah sebagai berikut.

- Knowledge – Based Constructivism Teori ini beranggapan bahwa belajar bukan menghapal,
melainkan mengalami, di mana peserta didik dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya,
melalui partisipasi aktif secara inovatif dalam proses pembelajaran.

- Effort – Based Learning / Incremental Theory Teori ini beranggapan bahwa bekerja keras
untuk mencapai tujuan belajar akan mendorong pesertadidik memiliki komitmen terhadap
belajar.

8
- Socialization Teori ini beranggapan bahwa belajar merupakan proses sosial yang
menentukan terhadap tujuan belajar. Oleh karena itu, faktor sosial dan budaya merupakan bagian
dari sistem pembelajaran

- Situated Learning Teori ini beranggapan bahwa pengetahuan dan pembelajaran harus
situasional, baik dalam konteks secara fisik maupun konteks sosial dalam rangka mencapai
tujuan belajar.

- Distributed Learning Teori ini beranggapan bahwa manusia merupakan bagian integral dari
proses pembelajaran, yang didalamnya harus ada terjadinya proses sebagai pengetahuan dan
bermacam – macam tugas.

9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Monitoring adalah adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran


(awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar
dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau
menjauh dari itu

Evaluasi artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah. Kata - kata yang
terkandung didalam defenisi tersebut pun menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi harus dilakukan
secara hati - hati, bertanggung jawab, menggunakan strategi, dan dapat dipertanggung jawabkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Arifin, Zainal, 2010, Evaluasi Pembelajaran Prinsip,Teknik,Prosedur, Remaja Rosdakarya,


Bandung.

Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Safruddin Abdul, 2010,Evaluasi Progaram Pendidikan Pedoman
Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Arifin, Zainal, 2010, Evaluasi Pembelajaran Prinsip,Teknik,Prosedur, Remaja Rosdakarya,


Bandung.

Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Purwanto, Ngalim, 2010, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Remaja Rosdakarya,
Bandung

11

Anda mungkin juga menyukai