NIM : 8216172007
KELAS : B – 2 PENDIDIKAN MATEMATIKA
MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU
Zaman Pertengahan (6 M- 16 M)
Pada masa pertengahan ini, terdapat periode yang membuat perkembangan filsafat
tidak berlanjut, yaitu pada masa skolastik Kristen.Hal ini dikarenakan pihak gereja
membatasi para filosof dalam berfikir, sehingga ilmu pengetahuan terhambat dan tidak
bisa berkembang, karena semuanya diatur oleh doktirn-doktrin gereja yang berdasarkan
kenyakinan. Apabila terdapat pemikiran-pemikiran yang bertentangan dari keyakinan
para gerejawan, maka filosof tersebut dianggap murtad dan akan dihukum berat samapai
pada hukuman mati.
Secara garis besar filsafat abad pertengahan dapat dibagi menjadi dua periode
yaitu: periode Scholastik Islam dan periode Scholastik Kristen.
Pada periode Scholastik Islam, para filosof Islamlah yang pertama mengenalkan
filsafatnya Aristoteles. Diantaranya adalah Ibnu Rusyd, ia mengenalkan kepada orang-
orang barat yang belum mengenal filsafat Aristoteles. Para ahli pikir Islam yang lain
(Scholastik Islam) yaitu Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali, dan lain-lain.
Mereka itulah yang memberi sumbagan sangat besar bagi para filosof Eropa yang
menganggap bahwa filsafat Aristoteles, Plato, dan Al-Quran adalah benar. Namun dalam
kenyataannya bangsa Eropa tidak mengakui atas peranan ahli pikir Islam yang
mengantarkam kemoderenan bangsa Barat.
Pada masa ini Scholastik Kristen, kekuasaan agama masih begitu berpengaruh
terhadap perkembangan kehidupan filasafat, khususnya di kawasan Eropa. Adanya tren
perbudakan membuat para pemikir ahli terbatas hanya dari kaum agamis yang berada di
gereja saja, karena mereka yang diluar gereja terlalu disibukkan dengan urusan melayani
orang lain, daripada memikirkan hal- hal yang tidak mengenyangkan seperti filsafat. Pada
masa inilah perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan sangat buruk.Karena pihak
gereja membatasi dan melarang para filosof dalam berfikir,
2. Zaman Pertengahan
Zaman pertengahan atau Middle age adalah abad dengan ditandainya tampilnya theolog di
lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuan pada masa ini hampir terkait dengan aktivitas
keagmaan . Karena itu muncul semboyan “ Ancilla Theologia ” artinya kegiatan ilmiah di
arahkan untuk mendukung kebenaran agama.
Dari definisi ini dapat diartikan bahwa teknologi adalah kemampuan untuk melakukan untuk
melakukan sesuatu yang lebih baik dan tentunya didasarkanpada hasil penelitian (riset dan
evaluasi). Perpaduan ilmu pengetahuan dan teknologi dikenal dengan sebutan IPTEK. Perpaduan
ilmu pengetahuan, Teknologi dan seni dikenal dengan sebutan IPTEKNI.