Anda di halaman 1dari 8

NAMA : RIZKIYAN HADI

NIM : 8216172007
KELAS : B – 2 PENDIDIKAN MATEMATIKA
MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU

1. Deskripsikan secara singkat klasifikasi era perkembangan filsafat serta tokohnya .


(Cari Sumber Literatur lainnya)
2. Telusuri perkembangan pengetahuan sesuai dengan era perkembangan filsafat dan tokoh
pada era tersebut. (Cari sumber pendukung lain)
Jawab :
1. Sejarah Singkat Perkembangan Filsafat (dari Yunani Kuno hingga Modern
Kebudayaan manusia dewasa ini ditandai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang teramat cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi ini tidak bisa dilepaskan dari peran dan pengaruh filsafat. Kelahiran filsafat
mempunyai peran penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini. Sejarah
kelahiran filsafat sangatlah perlu untuk dikaji, agar semua orang bisa tahu bagaimana
pengaruh filsafat terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.

Zaman Yunani Kuno (6 SM- 6 M)


Kelahiran pemikiran filsafat diawali pada abad ke-6 SM yang ditandai oleh 
runtuhnya mite-mite dan dongeng-dongeng yang selama ini menjadi pembenaran setiap
gejala alam. Filsafat Yunani yang telah berhasil mematahkan berbagai mitos tentang
kejadian dan asal usul alam semesta, dan itu berarti dimulainya tahap rasionalisasi
pemikiran manusia tentang alam semesta. Cara berpikir ini berlangsung sampai abad ke-6
SM. Sedangkan sejak abad ke-6 SM orang mulai mencari jawaban rasional tentang asal
usul dan kejadian alam semesta.  
Periode Yunani Kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan demikian
karena pada periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, di mana arah
dan perhatian pemikirannya kepada apa yang diamati di sekitarnya. Mereka membuat
pertanyaan-pertanyaan tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir)
dan tidak berdasarkan mitos belaka.  Mereka mencari asas yang pertama dari alam
semesta yang sifatnya mutlak, yang berada di belakang segala sesuatu yang serba
berubah. Filosof yang mengembangkan filasfat pada zaman Yunani yang begitu ramai
dipersoalkan sepanjang sejarah yaitu Socrates. Setelah itu, Plato meneruskan keaktifan
Socrates dengan mengarang dialog-dialog seperti gurunya. Plato berpendapat bahwa
berfilsafat artinya mencari kebijaksanaan atau kebenaran, dan oleh karena itu dapat
dimengerti bahwa mencari kebenaran itu dilakukan secara bersama-sama dalam suatu
dialog.   
Pemikiran filsafat Yunani Kuno mencapai puncaknya pada masa Aristoteles (384
SM-322 SM). Ia mengatakan bahwa tugas utama ilmu pengetahuan ialah mencari
penyebab objek yang diselidiki. Kekurangan utama para filosof sebelumnya adalah
mereka tidak memeriksa semua penyebabnya. 

Zaman Pertengahan (6 M- 16 M)
Pada masa pertengahan ini, terdapat periode yang membuat perkembangan filsafat
tidak berlanjut, yaitu pada masa skolastik Kristen.Hal ini dikarenakan pihak gereja
membatasi para filosof dalam berfikir, sehingga ilmu pengetahuan terhambat dan tidak
bisa berkembang, karena semuanya diatur oleh doktirn-doktrin gereja yang berdasarkan
kenyakinan. Apabila terdapat pemikiran-pemikiran yang bertentangan dari keyakinan
para gerejawan, maka filosof tersebut dianggap murtad dan akan dihukum berat samapai
pada hukuman mati. 
Secara garis besar filsafat abad pertengahan dapat dibagi menjadi dua periode
yaitu: periode Scholastik Islam dan periode Scholastik Kristen.
Pada periode Scholastik Islam, para filosof Islamlah yang pertama mengenalkan
filsafatnya Aristoteles. Diantaranya adalah Ibnu Rusyd, ia mengenalkan kepada orang-
orang barat yang belum mengenal filsafat Aristoteles. Para ahli pikir Islam yang lain
(Scholastik Islam) yaitu Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali, dan lain-lain. 
Mereka itulah yang memberi sumbagan sangat besar bagi para filosof Eropa yang
menganggap bahwa filsafat Aristoteles, Plato, dan Al-Quran adalah benar. Namun dalam
kenyataannya bangsa Eropa tidak mengakui atas peranan ahli pikir Islam yang
mengantarkam kemoderenan bangsa Barat.
Pada masa ini Scholastik Kristen, kekuasaan agama masih begitu berpengaruh
terhadap perkembangan kehidupan filasafat, khususnya di kawasan Eropa. Adanya tren
perbudakan membuat para pemikir ahli terbatas hanya dari kaum agamis yang berada di
gereja saja, karena mereka yang diluar gereja terlalu disibukkan dengan urusan melayani
orang lain, daripada memikirkan hal- hal yang tidak mengenyangkan seperti filsafat. Pada
masa inilah perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan sangat buruk.Karena pihak
gereja membatasi dan melarang para filosof dalam berfikir,

Zaman Renaisans (14 M-16 M)


Renaisans adalah suatu zaman yang sangat menaruh perhatian dalam bidang seni
lukis, patung, arsitektur, musik, sastra, filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Zaman
renaisans terkenal dengan era kelahiran kembali kebebasan manusia dalam berpikir.        
Pada zaman ini, manusia mulai berpikir secara baru, dan secara berangsur-angsur
melepaskan diri dari otoritas kekuasaan gereja yang selama ini telah membatasi manusia
dalam mengemukakan kebenaran filsafat dan ilmu pengetahuan.  Proses melahirkan
kembali ini terjadi pada abad ke-15 dan 16. Dan, yang melahirkan kembali kebudayaan
Yunani dan Romawi kuno ini adalah orang-orang yang biasa disebut kaum humanis.  
Renainssans dianggap sebagai masa peralihan dari Abad Pertengahan ke zaman
Modern. Dengan demikian, ia memiliki unsur-unsur abad pertengahan dan modern,
unsur- unsur keagamaan dan profance, otoriter dan individualistis. Tetapi ini semua tak berarti
pengingkaran bahwa Renaisans umumnya dianggap sebagai suatu titik peralihan di dalam
sejaeah kebudayaan barat.  
Pada saat ini manusia mulai dianggap sebagai pusat kenyataan, hal itu terlihat
secara nyata dalam karya-karya seniman zaman renaisans seperti Donatello, Botticelli,
Michelangelo (1475-1564), Raphael (1483-1520, Perugino (1446-1526, dan Leonardo da
Vinci (1452-1592). Sedangkan dalam bidang ilmu pengetahuan terdapat beberapa tokoh
hebat antara lain Nicolaus Copernicus (1478-1543), Andreas Vasalius (1514-1564),
Galileo Galilei (1546-1642), Johannes Kepler (1571-1642), dan Francis Bacon (1561-
1632). 
Bangsawan Inggris yang meletakkan dasar filosofis untuk perkembangan dalam
bidang ilmu pengetahuan dengan mengarang suatu maha karya yang bermaksud
menggantikan teori Aristoteles tentang ilmu pengetahuan dengan suatu teori baru dalam
bukunya Novum Organon. 
Zaman Modern (17 M- 20 M)
Setelah zaman renaisans yaitu zaman pencerahan atau zaman modern. Zaman
Pencerahan (Inggris: Enlightenment) berlangsung dari abad ke-17 hingga ke-20 M. Di
zaman ini terdapat peristiwa penting, yaitu revolusi di Inggris dan Perancis. Orang-orang
yang hidup di zaman ini memiliki keyakinan bahwa mereka mempunyai masa depan
yang cerah dan bercahaya berkat rasio mereka sendiri.  Sebelumnya, orang lebih suka berpaut
pada otoritas lain di luar dirinya, seperti otoritas gereja, kitab suci, para ahli, dan negara.
Oleh karena itu, semboyan zaman pencerahan adalah Sapere aude (beranilah berpikir
sendiri).  Dengan semboyan itu, manusia di zaman pencerahan semakin bersemangat
untuk menemukan hal-hal baru. Mereka memanfaatkan akal mereka semaksimal mungkin
untuk menggapai perubahan, kemajuan, pertumbuhan, pembangunan, peradaban, reformasi,
bahkan revolusi. 

2. perkembangan sejarah ilmu pengetahuan menurut amsal bakhtiar yang dibagi


menjadi empat periode dijelaskan sebagai berikut :
Salah satu ciri khas manusia adalah sifatnya yang selalu ingin tahu tentang peristiwa –
peristiwa yang terjadi di alam sekelilingnya. Keinginan tadi dapat bersifat sederhana, yaitu ingin
tahu tentang “Apa” (Ontology), baik namanya, kelompoknya maupun sifat – sifatnya. Tetapi
keingin tahuan tadi dapat juga bersifat kompleks, yaitu bila ingin mengetahui  “ Bagaimana ”
peristiwa tersebut terjadi ( Epistemiologi) ; “ Untuk apa ” (Aksiologi)  peristiwa tersebut kita
pelajari. Ketiga landasan baik landasan ontology, epistemiologi dan aksiologi merupakan ciri
spesifik dalam penyusunan pengetahuan. Bila usaha keingintahuan tadi berhasil, maka diperoleh
apa yang kita katakana sebagai ketahuan atau pengetahuan (knowledge).
Pengetahuan di kumpulkan dengan tujuan untuk menjawab permasalahan kehidupan
sehari-hari di hadapi manusia dan untuk digunakan menawarkan berbagai kehidupan kepadanya.
Pengetahuan ilmiah alias ilmu  dapat di ibaratkan sebagai alat bagi manusia memecahkan
berbagai masalah atau persoalan yang dihadapinya.
Perkembangan pengetahuan di kelompokan atas 4 zaman, yaitu sebagai berikut:
1. Zaman Purba (Masa Pra-sejarah dan Masa sejarah)
a. Masa Pra-sejarah
Zaman ini di tandai dengan pengetahuan apa  dan bagaimana (know how), yang
diperoleh manusia melalui :
1) Kemampuan mengamati
2) Kemampuan membeda-bedakan
3) Kemampuan memilih
Kemampuan melakukan percobaan berdasarkan prinsip trial and erro  Kemampuan atau
keterampilan untuk dapat melakukan sesuatu hal “ Know of doing thing”  dikenal dengan
teknologi. Saat ini teknologi di artikan “ Know of doing thing better and professionally”
artinya melakukan sesuatu hal yang menjadikan lebih baik dan dilakukan secara profesional.

b. Masa Sejarah (15.000 – 600 tahun sebelum masehi)


Manusia memiliki kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Ciri     kemampuan
masa kini antara lain adalah :
1) Fungsi kontrol dan pengendalian alam →  pertanian, peternakan, perburuan yang efektif.
2) Fungsi imajinasi sebagai realisasi daya kreasi manusia → pembuatan patung
danperhiasan dengannilai artistik.
3) Sikap mental dan penalaran yang reseptif dan empiris. Fakta-fakta hanya di olah
sekedarnya. Yang mungkin dilakukan tanpa suatu tujuan yang sudah tertentu.
Ciri –ciri zaman ini adalah :
1) Pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari di dasarkan dari pengalaman.
2) Pengetahuan yang diperoleh dan di terima sebagai fakta dengan sikap menerima apa
adanya. Penjelasannya masih dihubungkan dengan kekuatan magis (gaib)
3) Kemampuan mengembangkan huruf abjad, dan sistem bilangan, memungkinkan saat itu
kemampuan abstraksi.
4) Hasil abstraksi ini kemudian dikembangkan dalam kegiatan menulis, berhitung, mnyusun
kalender, yang merupakan kemampuan sintesa dari hasil abstraksi.
5) Kemampuan melakukan ramalan atas dasar peristiwa sebelumnya.

a. Zaman Yunani 600 SM dan 200 M


Tool studies adalah mata pelajaran mengenai alat. Mata pelajaran yang mengajarkan alat
bagi pelajaran lainnya. Logika membicarakan teknik-teknik untuk memperoleh kesimpulan
dari suatu perangkat bahan, fakta-fakta dan informasi. Dalam logika juga ada alat lain yang
disebut metodologi. Metodologi adalah ilmu pengetahuan tentang metode dan khususnya
metode ilmiah. Hal yang dibicarakan dalam metodologi adalah hal-hal yang bersifat
observasi, hipotesa, hukum, teori, susunan eksperiman dan sebagainya. Osborne R dan van
loon B (1996) menyatakan bahwa metodologi adalah sekumpulan metode.
Inquring mind (selalu menyelidiki) → De Omnibus Dubitandum (meragukan sesuatu) adalah ciri
dari penalaran saat ini. Adapun menurut para ahli sebagai berikut :
Thales Filsafat alam kosmologi (mempertanyakan asal mula, sifat dasar
(640-546 SM) dan struktur komposisi dari alam semesta )
Pythagoras (Filsafat matematika) → Metafisika
Scorates  Metode dialektis atau elenchus. Metode ini terwujud ke dalam suatu
bentuk tanya jawab atau dialog sebagai upaya untuk meraih 
kebenaran danpengetahuan     
Plato  Seluruh filsafat plato bertumpu pada ajarannya tentang ide.segala
sesuatu yang ada dapat di kenal lewat panca indera, pohon, bungs,
hewan dan lain-lain akan mati dan berubah,tetapi ide pohon bunga,
hewan tidak pernah berubah.ide bukan sekedar gagasan subyektif
dalam pemikiran manusia.keberadaan ide tergantung pada daya pikir
manusia,bersifat obyektif,mandiri, sempurna,abadi dan tidak pernah
berubah.persoalannya adalah alam panca indera manusia senantiasa
berada dalam perubahan,tidak tetap,tidak sempurna,tidak
abadi,majemuk dan puspa ragam. Tujuan hidup manusia ialah
kehidupan yang senang dan bahagia. Tiga gelombang pemikiran plato
dalam bernegara yakni “The first wave” (laki-laki dan wanita sama),
“The second wave”(hilangkan perkawinan dan keluarga), “The third
wave” (filsuf pantas jadi raja yang arif dan bijak sana).
Aristoteles Aristoteles adalah pelopor utama logika deduktif yang menitik
beratkan pada rasionalitas. Esensi logika Aristoteles menurut
perkembangannya yakni logika hubungan (silogisme), prinsip
kausalitas ilmu-ilmu alam (natural sciences), logika efisiensi dalam
teknologi, Serta logika ekonomi di dalam industri.

Ciri – ciri zaman ini adalah :


1. Orang memiliki  kebebasan untuk mengungkapkan ide atau pendapat.
2. Masyarakat tidak lagi mempercayai mitologi, yang dianggap sebagai sesuatu bentuk
pseudi-rstional.
3. Masyarakat tidak dapat menerima pada sikap menerima begitu saja, melainkan
menumbuhkan sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis.

2. Zaman Pertengahan
Zaman pertengahan atau Middle age adalah abad dengan ditandainya tampilnya theolog di
lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuan pada masa ini hampir terkait dengan aktivitas
keagmaan . Karena itu muncul semboyan “ Ancilla Theologia ” artinya kegiatan ilmiah di
arahkan untuk mendukung kebenaran agama.

3. Zaman Renaissance (14 – 17 M)


Zaman ini dirtandai dengan era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari dogma –
dogma agama. Renaissance adalah zaman peralihan ketika kebudayaan abad tengah mulai
berubah menjadi suatu kebudayaan modern manusia kemabali merindukan pemikiran yang
bebas seperti zaman yunani kuno

4. Zaman Modern (17 – 19 M)


Tokoh yang dikenal sebagai bapak filsafat modern adalah Ree Descartes (1598 -1650). Ia
telah mewariskan suatu metodeberfikir yang menjadi landasan berpikir dalam ilmu
pengetahuan modern yakni :
a. Tidak menerima apapun sebagai hal yang benar, kecuali kalau diyakini sendiri bahwa itu
memang benar.
b. Memilah – milah masalah menjadi bagian-bagian terkecil untuk mempermudah
penyelesaian.
c. Berpikir runtut dari hal yang sederhana sampai ke hal yang rumit.
d. Perincian yang lengkap dan pemeriksaan menyeluruh.
Berpikir adalah kegiatan mental yang menghasilkan pengetahuan. Prosedur dalam
mendapatkan pengetahuan mengikuti alur berpikir yang di kenal sebagai metode ilmiah.
Metode ilmiah adalah prosedur untuk mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Metode
adalah suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah – langkah
yang sistematik.
Meode ilmiah → Ilmu
Ciri ilmu :
a. Rasional teruji
b. Deduktif dan indukti
c. Social and behavioral sciences = natural science (ilmu alam) 
d. Metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan dalam metode
ilmiah.
e. Subyektif   
f. Beri makna pada obyek
g. Diskriptif dan ruang lingkup terbatas
h. Obyektif
i. Memahami, menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan

5. Zaman Kontemporer/ Modern (abad 20 dan seterusnya)


Penerapan ilmu pengetahuan disebut teknologi. Setiap unsur ilmu pengetahuan baik ilmu
eksakta maupun ilmu sosial masing-masing mempunyai teknologi sendiri. Para ahli
mendefinisikan sebagai berikut :
“ tehnology is the knowhow of doing things ; better, professionally...
High quality service or scientific based on high quality services”

Dari definisi ini dapat diartikan bahwa teknologi adalah kemampuan untuk melakukan untuk
melakukan sesuatu yang lebih baik dan tentunya didasarkanpada hasil penelitian (riset dan
evaluasi). Perpaduan ilmu pengetahuan dan teknologi dikenal dengan sebutan IPTEK. Perpaduan
ilmu pengetahuan, Teknologi dan seni dikenal dengan sebutan IPTEKNI.

Anda mungkin juga menyukai