Anda di halaman 1dari 9

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI DENGAN ASFIKSIA

Tujuan

Bidan mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi dengan asfiksia sesuai dengan
standar.

Tempat

RS Margono Purwokerto

Persiapan

Menilai sepintas KU bayi : apakah bayi cukup bulan?, apakah bayi menangis spontan?,
tonus otot baik?, warna kulit?

1. Alat
Sebelum menolong persalinan, selain menyiapkan alat-alat persalinan juga disiapkan
alat-alat resusitasi dalam keadaan siap pakai, yaitu :
a. Kain ke-1 untuk mengeringkan bayi.
b. Kain ke-2 untuk menyelimuti bayi.
c. Kain ke-3 untuk ganjal bahu bayi.
d. Alat penghisap lender De Lee atau Bola karet.
e. Tabung dan sungkup atau balon dan sungkup.
f. Kotak alat resusitasi.
g. stetoskop
h. Lampu sorot 60 watt
i. Oksigen
j. Sarung tangan.
k. Jam atau pencatat waktu.
Keterangan:
1) Kain yang digunakan sebaiknya bersih, kering, hangat dan dapat menyerap
cairan misalnya handuk, kain flannel, dll. Kalau tidak ada gunakan kain
panjang atau sarung.
2) Kain ke-3 untuk ganjal bahu. Ganjal bahu bisa dibuat dari kain (kaos,
selendang, handuk kecil), digulung setinggi 3 cm dan bisa disesuaikan untuk
mengatur posisi kepala bayi agar sedikit tengadah.
3) Bagian-bagian balon dan sungkup.
2. Tempat
a. Hangat, terang, datar, rata, keras, bersih, kering
b. Dekat dengan pemancar panas tidak dekat dengan jendela ataupun sumber angin
3. Petugas
a. Memakai alat pelindung diri pada persalinan (celemek, masker, penutup kepala,
kaca mata dan sepatu tertutup)
b. Lepaskan perhiasan, cincin dan jam tangan sebelum mencuci tangan.
c. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau dengan campuran alkohol dan
gliseril.
d. Keringkan dengan kain atau tisu bersih.
e. Selanjutnya gunakan sarung tangan sebelum menolong persalinan.
4. Pasien
a. Meminta inform consent secara lisan kepada wali pasien dan
penandatanganan inform consent setelah tindakan.

Penatalaksanaan
Melakukan penilaian yang meliputi 3 hal :
1. Menilai apakah bayi cukup bulan
2. Menilai apakah bayi bernafas atau menangis
3. Menilai apakah tonus oto baik
Tahap I: Langkah Awal
Tahap awal diselesaikan dalam waktu 30 detik. Langkah awal tersebut meliputi:
1. Menjaga bayi tetap hangat
a. Metakkan bayi diatas kain yang ada diatas perut ibu
b. Menyelimuti bayi dengan kain tersebut, dada dan perut tetap terbuka, potong tali
pusat
c. Memindahkan bayi keatas kain di tempat resusitasi yang datar, rata, keras, bersih,
kering dan hangat.
d. Menjaga bayi tetap diselimuti dan dibawah pemancar panas.
2. Mengatur posisi bayi
a. Membaringkan bayi terlentang dengan kepala didekat penolong
b. Memposisikan kepala bayi pada posisi menghidu dengan pengganjal bahu,
sehingga kepala sedikit ekstensi.
3. Menghisap lendir
Gunakan alat pengisap DeLee dengan cara sebagai berikut:
a. Menghisap lendir mulai dari mulut dulu, kemudian hidung
b. Melakukan pengisapan saat alat pengisap ditarik keluar, TIDAK pada waktu
memasukan.
c. Jangan melakukan pengisapan terlalu dalam (jangan lebih dari 5 cm kedalam
mulut atau lebih dari 3 cm dalam hidung), hal itu dapat menyebabkan denyut
jantung bayi menjadi lambat atau tiba-tiba berhenti bernafas.
4. Mengeringkan dan rangsang bayi
a. Mengeringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya dengan
sedikit tekanan
b. Melakukan rangsangan taktil dengan menepuk atau menyentil telapak kaki bayi
atau dengan menggosok punggung, dada, perut dan tungkai bayi dengan telapak
tangan.
5. Mengtur kembali posisi bayi
a. Mengganti kain yang telah basah dengan kain kering dibawahnya
b. Menyelimuti bayi dengan kain kering tersebut, jangan menutupi muka dan dada,
agar bisa memantau pernafasan bayi.
c. Mengatur kembali posisi bayi sehingga kepala sedikit ekstensi.
6. Melakukan penilaian bayi
Melakukan penilaian apakah bayi bernafas normal, tidak bernafas atau megap-
megap. Bila bayi bernafas normal, lakukan asuhan pasca resusitasi. Tapi bila bayi
tidak bernafas normal atau megap-megap, mulai lakukan ventilasi bayi.
Tahap II : ventilasi tekanan positif
1. Memastikan selang oksigen 5 ltr telah terpasang
2. Memasang sungkuppada bayi meliputi dagu, mulut dan hidung dengan ukuran
sesuai, memastikan perlekatan
3. Melakukan ventilasi percobaan 2 kali, mengamati gerakan dada
4. Bila dada mengembang seperti bernafas normal, melakukan ventilasi tekanan positif
sebanyak 20-30 kali 30 detik secara teratur
5. Melakukan penilaian secara berurutan (frekuensi jantung, usaha nafas, dan warna
kulit)
6. Melakukan tindakan berdasarkan hasil penilaian:
a. Bila bayi sudah resusitasi berhasil lakuakan asuhan pasca resusitasi
b. Bila bayi belum bernafas / megap-megap atau usaha nafas baik tetapi frekuensi
jantung kurang 100x/menit dilanjutkan VTP kedua
c. Bila setelah VTP kedua resusitasi tidak berhasil menyiapkan rujukan
d. Apabila bayi tidak bisa dirujuk, maka melanjutkan VTP sampai 10 menit
e. Jika tidak berhasil maka siapkan untuk merujuk

Membereskan alat
Melakukan pendokumentasian

Yogyakarta, 16 Maret 2020


Mengetahui,

Bidan Belima
SURAT PERSETUJUAN TINDAKAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ny. R

Alamat : Karangjambu RT 15/05, Kec. Karangjambu, Kab. Purbalingga,

Prov. Jawa Tengah

No telp/hp : 081327639xxx
Setelah mendapat informasi tentang keadaan pasien maka :

1. Bayi baru lahir dengan Asfiksia/ kegagalan bernafas pada bayi baru lahir karena
bayi kurang bulan, tidak langsung menangis, dan tonus otot kurang baik.
2. Tindakan yang akan dilakukan adalah Resusitasi pada bayi.
3. Cara kerja tindakan :
Nanti akan melakukan tindakan bantuan pernafasan. Bila berhasil tidak perlu
rujukan dan bila tidak berhasil pasien akan dirujuk.
4. Efek samping yang dapat terjadi dari tindakan resusitasi adalah Jika ventilasi
tekanan positif dengan inflasi yang terlalu cepat dan tekanan yang terlalu besar
dapat menyebabkan komplikasi jantung dan paru-paru.
5. Prognosa atau resiko paling berbahaya dari tindakan resusitasi adalah kematian
dan akan terjadi trauma pada bayi.

Maka saya sebagai ibu/keluarga menyatakan setuju/tidak setuju dengan tindakan


yang akan dilakukan.

Yogyakarta, 16 Maret 2015


Mengetahui,
Pasien Bidan

Ny R Belima
SURAT PERSETUJUAN TINDAKAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ny. R

Alamat : Karangjambu RT 15/05, Kec. Karangjambu, Kab. Purbalingga,

Prov. Jawa Tengah

No telp/hp : 081327639xxx

Setelah mendapat informasi tentang keadaan pasien maka :

1. Bayi baru lahir dengan Asfiksia/ kegagalan bernafas pada bayi baru lahir karena
bayi kurang bulan, tidak langsung menangis, dan tonus otot kurang baik.
2. Tindakan yang akan dilakukan adalah Resusitasi pada bayi.
3. Cara kerja tindakan :
Tahap I : Langkah awal ( diselesaikan dalam waktu 30 detik)
a. Menjaga bayi tetap hangat
b. Mengatur posisi bayi
c. Menghisap lendir
d. Mengeringkan dan rangsang bayi
e. Mengtur kembali posisi bayi
f. Melakukan penilaian bayi

Jika bayi dapat bernafas normal tetapi masih megap-megap maka akan
dilakukan ventilasi tekanan positif

Tahap II : ventilasi tekanan positif


a. Memastikan selang oksigen 5 ltr telah terpasang
b. Memasang sungkup pada bayi meliputi dagu, mulut dan hidung dengan
ukuran sesuai, memastikan perlekatan
c. Melakukan ventilasi percobaan 2 kali, mengamati gerakan dada
d. Bila dada mengembang seperti bernafas normal, melakukan ventilasi tekanan
positif sebanyak 20-30 kali 30 detik secara teratur
e. Melakukan penilaian secara berurutan (frekuensi jantung, usaha nafas, dan
warna kulit)
f. Melakukan tindakan berdasarkan hasil penilaian:
1) Bila bayi sudah resusitasi berhasil lakuakan asuhan pasca resusitasi
2) Bila bayi belum bernafas / megap-megap atau usaha nafas baik tetapi
frekuensi jantung kurang 100kpm dilanjutkan VTP kedua
3) Bila setelah VTP kedua resusitasi tidak berhasil menyiapkan rujukan
4) Apabila bayi tidak bisa dirujuk, maka melanjutkan VTP sampai 10 menit
5) Jika tidak berhasil maka siapkan untuk merujuk
Membereskan alat
Melakukan pendokumentasian
6. Efek samping yang dapat terjadi dari tindakan resusitasi adalah Jika ventilasi
tekanan positif dengan inflasi yang terlalu cepat dan tekanan yang terlalu besar
dapat menyebabkan komplikasi.
7. Prognosa atau resiko paling berbahaya dari tindakan resusitasi adalah kematian
dan akan terjadi trauma pada bayi.

Maka saya sebagai ibu/keluarga menyatakan setuju/tidak setuju dengan tindakan


yang akan dilakukan.

Yogyakarta, 16 Maret 2015


Mengetahui,
Bidan Pasien/keluarga

Belima Ny. R
ETIKA BERTELEPON SBAR

Tempat : RS..

Pasien Ny R

RM : 23456666

Ruang : firdaus

Dengan partus spontan P1AoAh1dengan kala II lama

Tanggal/Jam : 09 Maret 2015/04.00 WIB

DS : Bayi baru lahir pada tanggal 09 Maret 2015 pukul 03.45 dengan riwayat partus
lama.

DO : Tonus otot bayi lemah, bayi sukar bernafas (megap-megap), bayi kurang
bulan, warna kulit bayi kebiruan.

Bidan : Assalamualaikum Wr.Wb dokter Anjar, saya bidan Belima dari bangsal
firdaus, RSUD Margono Purwokerto.

Dokter : Wa’alaikumsalam, Iya ada yang bisa saya bantu?

Bidan : Begini dokter ada pasien bernama Ibu Rakhmi melahirkan tanggal 09 maret
2015 jam 03.45, usia 19 tahun bersalin pukul 03.45 pagi tadi dengan persalinan
kala II lama dan menyebabkan bayinya mengalami asfiksia sedang dengan
APGAR score 6, 5 menit kemudian 6, dan 10 menit kemudian 6. Dari hasil
penilaian bayi tidak langsung menangis, tonus otot lemah, bayi sukar bernafas
atau megap-megap, sudah dilakukan Resusitasi dan Ventilasi Tekanan Positif
tetapi belum berhasil.

Dokter : Baik bu, tolong lakukan Ventilasi Tekanan Positif ulang sampai saya tiba disitu
kurang lebih 10 menit.

Bidan : Baik dok, saya akan melakukan Ventilasi Tekanan Positif ulang sampai dokter
tiba disini.

Dokter : iya, dan tolong pindahkan pasien di ruang NICCU.

Bidan : Baik dokter. Sekian dan terimakasih dok, Assalamualaikum Wr.Wb


Dokter : Waalaikumsallam Wr.Wb

Yogyakarta, 09 Maret 2015

Mengetahui,

Bidan Dokter

Belima Dr. Anjar Sutrimo W

DAFTAR PUSTAKA

Departement Kesehatan RI : managemen Asfiksia Bayi Baru Lahir Untuk Bidan.


(2007).Jakarta
Wong. L Donna. 2005. Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC
Materi praktikum bersama dengan bu Dewi Rokhanawati semester 3

Anda mungkin juga menyukai