Artikel History Abstrak: Perkembangan dunia teknologi dan informasi yang semakin pesat
Received : 29 Februari 2020 dapat memberikan alternatif bagi pendidik untuk menggunakan berbagai
Revised : 04 Maret 2020 media pembelajaran salah satunya yaitu Physics Education and Technology
Accepted : 15 Maret 2020 (PhET). Tujuan penulisan artikel ini untuk menjelaskan tentang 1). Efektivitas
Published : 09 Mei 2020 penerapan media simulasi PhET dalam proses pembelajaran fisika, 2) Strategi
penerapan media simulasi PhET dalam proses pembelajaran fisika, serta 3)
Kelebihan dan kekurangan media simulasi PhET dalam proses pembelajaran
fisika. Penulisan artikel ini menggunakan metode kualitatif berdasarkan
filosofi post positivisme dengan teknik pengumpulan data berupa tri-
anggulasi (gabungan), yaitu penelitian kepustakaan melalui pengumpulan
data, terutama data verbal seperti buku, artikel, catatan, dan berbagai literatur
ilmiah lainnya. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara induktif.
Berdasarkan hasil tinjauan pustaka, analisis data, dan diskusi dapat
disimpulkan bahwa 1). Media simulasi PhET secara efektif digunakan untuk
membantu guru dan siswa dalam mempelajari konsep fisika, 2) media
simulasi PhET sangat baik dikombinasikan dengan model pembelajaran
inkuiri, dan 3) media simulasi PhET memiliki keuntungan yaitu efektif dalam
menjelaskan konsep fisika yang sifatnya abstrak, sedangkan kekurangannya
adalah bahwa implementasi di sekolah sangat tergantung pada unit komputer
yang tersedia.
10
Dedi Riyan Rizaldi et al. (2020). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 5 (1): 10 – 14
DOI: 10.29303/jipp.v5i1.103
tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan inkuiri terbimbing. Hal tersebut disebabkan
oleh Adams, et. al. (2008) bahwa media PhET simulasi ini mampu membantu peserta didik dalam
mampu memvisualisasi dengan baik konsep materi mengkaji atau menemukan informasi terkait suatu
yang awalnya sulit untuk dipahami ketika proses fenomena atau peristiwa fisika melalui suatu
pembelajaran disajikan dengan metode ceramah ilustrasi yang menarik.
atau langsung dari guru ke peserta didik sehingga Penelitian pendukung terkait penerapan
secara tidak langsung hal ini akan mempengaruhi simulasi PhET yang dijadikan sebagai media
faktor-faktor dalam diri peserta didik. Faktor- pembelajaran oleh pendidik seperti yang dilakukan
faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta oleh Zuhri dan Zatmiko (2014) dengan
didik menurut Anita & Rusman (2008) terbagi ke menggunakan model pembelajaran inkuiri
dalam dua kelompok, yaitu faktor dalam diri berbantuan simulasi PhET untuk menurunkan
peserta didik seperti bakat, kecakapan, minat, miskonsepsi peserta didik. Penggunaan PhET
motivasi, dan perhatian, sedangkan faktor dari luar dilakukan karena peneliti menganggap bahwa
berupa suasana kelas. tidak semua konsep dalam fisika dapat dijelaskan
Penelitian lain yang dilakukan oleh Suhandi melalui praktikum real (sebenarnya). Penelitian
(2009) menunjukkan bahwa penggunaan media lain yang dilakukan oleh Najib (2015) dengan
simulasi PhET lebih banyak menurunkan penggunaan program simulasi PhET dalam
miskonsepsi pada peserta didik jika dibandingkan pembelajaran inkuiri laboratorium dalam
dengan menggunakan alat peraga pada materi meningkatkan kemampuan konsep dan
rangkaian listrik. Penurunan miskonsepsi tersebut keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik.
dapat disebabkan karena karakteristik simulasi Pernyataan tersebut sesuai dengan penelitian yang
PhET dapat menyajikan fenomena yang sifatnya dilakukan oleh Wieman dan Perkins (2006) bahwa
mikroskopis dan abstrak ke dalam bentuk nyata penggunaan simulasi PhET dalam pembelajaran
dibandingkan penggunaan alat peraga. Misalnya, sering kali mengarah pada pertanyaan yang
dalam proses menjelaskan konsep perbedaan melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi pada
terang lampu ketika nilai hambatan (resistor) peserta didik. Misalnya, menghubungkan konsep
dirubah, maka alat peraga tidak dapat yang dipelajari ke dalam pengalaman mereka
menunjukkan adanya muatan yang mengalir dalam sendiri, menanyakan pertanyaan "bagaimana jika",
komponen pada setiap rangkaian tersebut. atau memperluas diskusi kelas ke aplikasi atau
Permasalahan tersebut dapat membuat peserta konsekuensi dari konsep fisika itu sendiri. Desain
didik sulit mengkonstruksi konsepsi dalam dirinya simulasi PhET yang terbuka sehingga dapat
karena adanya ketidakyakinan terkait dengan digunakan untuk menguji ide-ide atau pertanyaan
konsep yang dipelajari. Pernyataan tersebut yang muncul dalam diri peserta didik (Wieman, et.
didukung oleh Putra (2016) bahwa alternatif solusi al., 2008).
yang dapat digunakan untuk dapat Selain diterapkan dengan model
memvisualisasikan model mekanisme fisis dari pembelajaran, simulasi PhET juga dapat
suatu fenomena hingga tingkatan mikro adalah digunakan dalam penelitian pengembangan yang
menggunakan media pembelajaran yaitu simulasi dilakukan oleh Sumarauw, dkk. (2017) yaitu
PhET. pengembangan perangkat pembelajaran berbasis
inkuiri terbimbing berbantuan simulasi PhET
2. Strategi Penerapan Media Simulasi PhET dalam pembelajaran IPA.
dalam Proses Pembelajaran Fisika Simulasi PhET sangat tepat digabungkan
dengan model pembelajaran inkuiri karena
Semua simulasi yang terdapat dalam PhET memilik beberapa kelebihan seperti (1) Peserta
dapat dijadikan sebagai alat atau media yang didik mengetahui konsep-konsep dasar dan ide-ide
memberikan suatu kebebasan kepada pendidik yang lebih baik, (2) membantu dalam mengingat
untuk memilih dan menggunakan sesuai dengan pada proses belajar yang baru, (3) mendorong
konsep materi yang akan dipelajari (Wieman & peserta didik untuk berpikir intuitif dan
Perkins, 2006). Simulasi ini akan lebih efektif jika merumuskan hipotesanya sendiri, (4) memberikan
peserta didik memiliki rasa ingin tahu yang tinggi kepuasan bersifat instrinsik, dan (5) proses
dalam menyikapi suatu fenomena atau peristiwa pembelajaran yang lebih menarik (Simbolon dan
fisika. Menurut Perkins, et. al. (2006) sebagai Sahyar, 2015)
pengembang media simulasi PhET menyarankan
pembelajaran menggunakan simulasi PhET akan 3. Kelebihan dan Kekurangan Media Simulasi
lebih efektif jika diterapkan dengan pendekatan PhET dalam Proses Pembelajaran Fisika.
12
Dedi Riyan Rizaldi et al. (2020). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 5 (1): 10 – 14
DOI: 10.29303/jipp.v5i1.103
https://www.learntechlib.org/primary/p/243
Media simulasi PhET merupakan salat satu 64/.
alat bantu yang digunakan pendidik dalam proses
pembelajaran yang tentunya memiliki kelebihan Anita, S. & Rusman. (2008). Strategi
dan kekurangan. Menurut Finkelstein, dkk. (2006) Pembelajaran di SD. Universitas Terbuka:
manyatakan bahwa kelebihan dari penggunaan Jakarta.
media simulasi PhET dalam proses pembelajaran
yaitu antara lain sebagai berikut. Danim, S. (2003). Riset Keperawatan Sejarah dan
a. Menyajikan informasi mengenai proses atau Metodologi. EDC: Jakarta.
konsep fisika yang cukup kompleks.
b. Bersifat mandiri, karena memberi Finkelstein, et al. (2006). Hightech Tools for
kemudahan dan kelengkapan isi sehingga Teaching Physics: The Physics Education
pengguna bisa menggunakan tanpa Technology Project. Merlot Journal of
bimbingan orang lain. Learningand Teaching, 2(3):1-20.
c. Menarik perhatian peserta didik sehingga Retrieved from https://www.researchgate.
dapat meningkatkan motivasi belajar di net/profile/Wendy_Adams2/publication/25
dalam kelas. 1348703_High Tech_Tools_for_Teaching_
d. Dapat digunakan secara offline baik ketika Physics_the_Physics_Education_Technolo
di kelas ataupun di rumah. gy_Project/links.pdf
Kekurangan media simulasi PhET menurut
Khoiriyah, et al. (2015) antara lain sebagai berikut. Khoiriyah, I., Rosidin, U. & Suana, W. (2015).
a. Keberhasilan suatu proses pembelajaran Perbandingan hasil belajar menggunakan
bergantung pada kemandirian peserta didik. phet simulation dan kit optika melalui
b. Aplikasi yang dijalankan sangat terbatas inkuiri terbimbing. Jurnal Pembelajaran
untuk file dengan format “.jar”. Fisika, 3 (5):97-107. Retrieved from
c. Bergantung pada jumlah fasilitas komputer http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JPF/
yang disediakan oleh sekolah. article/view/10234/6897.
Putra, E. I. (2016). Analisi Miskonsepsi dan Upaya Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing
Remidiasi Pembelajaran Listrik Dinamis Berbantuan Simulasi PhET dalam
dengan Menggunakan Media Pembelajaran Pembelajaran IPA. Jurnal Penelitian
Lectora dan PhET Simulation di SMA Pendidikan, 34(1):25-36.
Unggul Tunas Bangsa. Jurnal Pendidikan
Sains Indonesia, 4 (2):13-19. Wieman, C. E. & Perkins, K. K. (2006). A
Powerful Tool for Teaching Science. Nature
Setyosari, P. (2013). Metode Penelitian Physics, 2:290-292.
Pendidikan & Pengembangan. Jakarta:
PRENADAMEIA GROUP. Wieman, C. E., Adams, W. K. & Perkins, K. K.
(2008). PhET: Simulations That Enhance
Simbolon, D. H & Sahyar (2015). Pengaruh Model Learning. SCIENCE, 322:682-683.
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis
Eksperimen Riil dan Laboratorium Virtual Wieman et al. (2010). Teaching Physics Using
terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa. Jurnal PhET Simulation. The Physics Teacher,
Pendidikan dan Kebudayaan, 21(3):299- 48(4):225-227.
315.
Whitaker, M. A. B. (1979). History and Quasi
Sugiyono (2013. Metode Penelitian Pendidikan: History in Physics Education Part 1. Physics
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan Education, 14(1):108-111.
R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Zuhri, M. S. & Jatmiko, B. (2014). Penerapan
Suhandi, A. (2009). Efektivitas Penggunaan Media Model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry
Simulasi Virtual pada Pendekatan Learning) menggunakan PhET Similasi
Pembelajaran Konseptual Interaktif dalam untuk Menurunkan Miskonsepsi Siswa
Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kelas XI pada Materi Fluida Statis di
Meminimalkan Miskonsepsi. Jurnal SMAN Kesambeng Jombang. Jurnal
Pengajaran MIPA, 13(1):35-47. Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), 3(3):103-
107.
Sumawauw, J. M., Ibrahim, M. & Prastow, T.
(2017). Pengembangan Perangkat
14