Anda di halaman 1dari 5

ISSN (Print): 2502-7069; ISSN (Online): 2620-8326

PhET: SIMULASI INTERAKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN FISIKA

Dedi Riyan Rizaldi*, A. Wahab Jufri, Jamaluddin


Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram
*Corresponding Author: dedi0313@gmail.com

Artikel History Abstrak: Perkembangan dunia teknologi dan informasi yang semakin pesat
Received : 29 Februari 2020 dapat memberikan alternatif bagi pendidik untuk menggunakan berbagai
Revised : 04 Maret 2020 media pembelajaran salah satunya yaitu Physics Education and Technology
Accepted : 15 Maret 2020 (PhET). Tujuan penulisan artikel ini untuk menjelaskan tentang 1). Efektivitas
Published : 09 Mei 2020 penerapan media simulasi PhET dalam proses pembelajaran fisika, 2) Strategi
penerapan media simulasi PhET dalam proses pembelajaran fisika, serta 3)
Kelebihan dan kekurangan media simulasi PhET dalam proses pembelajaran
fisika. Penulisan artikel ini menggunakan metode kualitatif berdasarkan
filosofi post positivisme dengan teknik pengumpulan data berupa tri-
anggulasi (gabungan), yaitu penelitian kepustakaan melalui pengumpulan
data, terutama data verbal seperti buku, artikel, catatan, dan berbagai literatur
ilmiah lainnya. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara induktif.
Berdasarkan hasil tinjauan pustaka, analisis data, dan diskusi dapat
disimpulkan bahwa 1). Media simulasi PhET secara efektif digunakan untuk
membantu guru dan siswa dalam mempelajari konsep fisika, 2) media
simulasi PhET sangat baik dikombinasikan dengan model pembelajaran
inkuiri, dan 3) media simulasi PhET memiliki keuntungan yaitu efektif dalam
menjelaskan konsep fisika yang sifatnya abstrak, sedangkan kekurangannya
adalah bahwa implementasi di sekolah sangat tergantung pada unit komputer
yang tersedia.

Kata kunci: Simulasi Interaktif PhET, Inkuiri Terbimbing, Pembelajaran


Fisika

Abstract: The rapid development of technology and information world can


provide an alternative for educators to use various learning media, one of
which is Physics Education and Technology (PhET). The purpose of this
review is to explain 1). The effectiveness of the application of PhET
simulation media in the physics learning process, 2) The strategy of applying
the PhET simulation media in the physics learning process, and 3) The
anvantages and disanvantages of the PhET simulation media in the physics
learning process. The writing of this article uses a qualitative method based
on a post positivisme philosophy with data collection techniques in the form
of tri-anggulation (combined), namely library research through data
collection, especially verbal data such as books, articles, notes, and various
other scientific literature. The data collected is then analyzed inductively.
Based on the results of literature review, data analysis, and discussion it can
be concluded that 1). PhET simulation media are effectively used to help
teachers and students in learning physics concepts, 2) PhET simulation media
are very well combined with inquiry learning models, and 3) PhET simulation
media has the advantages of being effective in explaining abstract physical
concepts, while the disadvantages is that the implementation in schools is very
dependent on the computer units available.

Keywords: PhET Interactive Simulations, Guided Inquiry, Physics Learning

10
Dedi Riyan Rizaldi et al. (2020). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 5 (1): 10 – 14
DOI: 10.29303/jipp.v5i1.103

PENDAHULUAN terkait 1). Efektivitas penerapan media simulasi


PhET dalam proses pembelajaran fisika, 2)
Fisika merupakan bagian dari ilmu sains Strategi penerapan media simulasi PhET dalam
yang disusun berdasarkan fakta, fenomena- proses pembelajaran fisika, dan 3) Kelebihan dan
fenomena alam, hasil pemikiran, dan hasil kekurangan media simulasi PhET dalam proses
eksperimen (Whitaker, 1979). Objek kajian dalam pembelajaran fisika.
pembelajaran fisika adalah benda tak hidup dan
gejala alam atau peristiwa-peristiwa yang memiliki METODE
keterkaitan antara satu dengan lainnya sehingga
terdapat beberapa konsep yang bersifat abstrak dan Metode yang digunakan dalam penulisan
sulit untuk dimengerti oleh peserta didik. artikel ini adalah metode kualitatif. Metode
Permasalahan tersebut perlu diperhatikan oleh kualitatif menurut Sugiyono (2013) yaitu metode
pendidik agar proses pembelajaran dapat sesuai yang berlandaskan pada filsafat post positivisme,
dengan tujuan sebenarnya. digunakan untuk meneliti pada obyek yang
Perkembangan dunia teknologi dan alamiah dan tunggal dengan tujuan untuk
informasi yang semakin pesat dapat memberikan mendapatkan gambaran (deskripsi) dan
alternatif bagi pendidik untuk menggunakan pemahaman secara mendalam dimana peneliti
berbagai media pembelajaran salah satunya yaitu sebagai instrumen kunci.
Physics Education and Technology (PhET) Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
khususnya untuk membantu peserta didik cara tri-anggulasi (gabungan) berupa kajian
memahami konsep abstrak dalam fisika. Media pustaka dengan mengumpulkan data terutama data
simulasi ini kembangkan oleh Katherin Perkins verbal melalui buku, artikel, catatan, dan berbagai
dkk dari Universitas Colorado Amerika Serikat. literatur ilmiah lainnya. Data yang dikumpulkan
Simulasi PhET ini dibuat dalam bentuk Java atau kemudian dianalisis secara induktif untuk
Flash sehingga dapat dijalankan langsung dari situs menghasilkan grounded theory, yaitu teori yang
web menggunakan browser web standar. Selain muncul dari data bukan dari hipotesis (Setyosari,
itu, pengguna dapat mengunduh dan menginstal 2013). Langkah-langkah dalam penulisan artikel
seluruh situs web (saat ini sekitar 60 MB) untuk ini antara lain 1) Mengidentifikasi permasalah
digunakan secara offline. Simulasi PhET ini yang akan menjadi bahan kajian, 2) menentukan
berjalan paling baik di PC (Personal Komputer). metode untuk mengumpulkan data, 3) melakukan
Media simulasi PhET bisa didapatkan secara gratis kajian pustaka dari berbagai sumber, 5) memilih
baik oleh pendidik atau peserta didik melali situs prosedur analisis data, dan 6) menarik kesimpulan
http://phet.colorado.edu/en/get-phet/full-instal (Danim, 2003).
(Perkins et al. 2006).
Media simulasi PhET ini dikembangkan HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk membantu peserta didik dalam memahami
konsep-konsep fisika secara visual yaitu 1. Efektivitas Penerapan Media Simulasi PhET
menggunakan grafik dinamis yang secara eksplisit dalam Proses Pemberlajaran Fisika
dapat menghidupkan model visual dan konseptual
yang digunakan oleh fisikawan ahli (Wieman et al. Proses belajar akan bermakna jika peserta
2010). Simulasi ini lebih efektif jika diterapkan didik tertarik untuk mengikuti pembelajaran.
dengan pendekatan pembelajaran inkuiri karena Menurut Nurhayati, et al. (2014) dalam
dapat memfasilitasi peserta didik untuk belajar penelitiannya menyatakan bahwa hasil belajar
secara mandiri sehingga perubahan kognitif yang peserta didik pada materi listrik dinamis yang
terjadi dapat lebih maksimal. Pembelajaran inkuiri diajarkan dengan metode demonstrasi berbantuan
dapat melibatkan peserta didik untuk melakukan media simulasi PhET lebih efektif daripada hasil
observasi, pengukuran, hipotesis, interpretasi, belajar peserta didik menggunakan metode
membangun teori, merencanakan penyelidikan, konvensional. Perbedaan hasil belajar peserta
eksperimen, dan refleksi (NRC, 1999). Sehingga didik dapat terjadi dikarenakan penggunaan
simulasi PhET dapat digunakan peserta didik metode pembelajaran menggunakan media
untuk membantu menemukan atau mengklarifikasi simulasi PhET, peserta didik dalam proses
konsep-konsep yang sedang dipelajari melalui pembelajaran tidak hanya sebatas membayangkan
pendekatan pembelajaran inkuiri. terkait konsep-konsep yang terdapat dalam materi
Berdasarkan pemaparan di atas tujuan listrik dinamis tetapi dapat melihat langsung
dilakukannya review artikel ini untuk menjelaskan karakteristik suatu muatan listrik Pernyataan
11
Dedi Riyan Rizaldi et al. (2020). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 5 (1): 10 – 14
DOI: 10.29303/jipp.v5i1.103

tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan inkuiri terbimbing. Hal tersebut disebabkan
oleh Adams, et. al. (2008) bahwa media PhET simulasi ini mampu membantu peserta didik dalam
mampu memvisualisasi dengan baik konsep materi mengkaji atau menemukan informasi terkait suatu
yang awalnya sulit untuk dipahami ketika proses fenomena atau peristiwa fisika melalui suatu
pembelajaran disajikan dengan metode ceramah ilustrasi yang menarik.
atau langsung dari guru ke peserta didik sehingga Penelitian pendukung terkait penerapan
secara tidak langsung hal ini akan mempengaruhi simulasi PhET yang dijadikan sebagai media
faktor-faktor dalam diri peserta didik. Faktor- pembelajaran oleh pendidik seperti yang dilakukan
faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta oleh Zuhri dan Zatmiko (2014) dengan
didik menurut Anita & Rusman (2008) terbagi ke menggunakan model pembelajaran inkuiri
dalam dua kelompok, yaitu faktor dalam diri berbantuan simulasi PhET untuk menurunkan
peserta didik seperti bakat, kecakapan, minat, miskonsepsi peserta didik. Penggunaan PhET
motivasi, dan perhatian, sedangkan faktor dari luar dilakukan karena peneliti menganggap bahwa
berupa suasana kelas. tidak semua konsep dalam fisika dapat dijelaskan
Penelitian lain yang dilakukan oleh Suhandi melalui praktikum real (sebenarnya). Penelitian
(2009) menunjukkan bahwa penggunaan media lain yang dilakukan oleh Najib (2015) dengan
simulasi PhET lebih banyak menurunkan penggunaan program simulasi PhET dalam
miskonsepsi pada peserta didik jika dibandingkan pembelajaran inkuiri laboratorium dalam
dengan menggunakan alat peraga pada materi meningkatkan kemampuan konsep dan
rangkaian listrik. Penurunan miskonsepsi tersebut keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik.
dapat disebabkan karena karakteristik simulasi Pernyataan tersebut sesuai dengan penelitian yang
PhET dapat menyajikan fenomena yang sifatnya dilakukan oleh Wieman dan Perkins (2006) bahwa
mikroskopis dan abstrak ke dalam bentuk nyata penggunaan simulasi PhET dalam pembelajaran
dibandingkan penggunaan alat peraga. Misalnya, sering kali mengarah pada pertanyaan yang
dalam proses menjelaskan konsep perbedaan melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi pada
terang lampu ketika nilai hambatan (resistor) peserta didik. Misalnya, menghubungkan konsep
dirubah, maka alat peraga tidak dapat yang dipelajari ke dalam pengalaman mereka
menunjukkan adanya muatan yang mengalir dalam sendiri, menanyakan pertanyaan "bagaimana jika",
komponen pada setiap rangkaian tersebut. atau memperluas diskusi kelas ke aplikasi atau
Permasalahan tersebut dapat membuat peserta konsekuensi dari konsep fisika itu sendiri. Desain
didik sulit mengkonstruksi konsepsi dalam dirinya simulasi PhET yang terbuka sehingga dapat
karena adanya ketidakyakinan terkait dengan digunakan untuk menguji ide-ide atau pertanyaan
konsep yang dipelajari. Pernyataan tersebut yang muncul dalam diri peserta didik (Wieman, et.
didukung oleh Putra (2016) bahwa alternatif solusi al., 2008).
yang dapat digunakan untuk dapat Selain diterapkan dengan model
memvisualisasikan model mekanisme fisis dari pembelajaran, simulasi PhET juga dapat
suatu fenomena hingga tingkatan mikro adalah digunakan dalam penelitian pengembangan yang
menggunakan media pembelajaran yaitu simulasi dilakukan oleh Sumarauw, dkk. (2017) yaitu
PhET. pengembangan perangkat pembelajaran berbasis
inkuiri terbimbing berbantuan simulasi PhET
2. Strategi Penerapan Media Simulasi PhET dalam pembelajaran IPA.
dalam Proses Pembelajaran Fisika Simulasi PhET sangat tepat digabungkan
dengan model pembelajaran inkuiri karena
Semua simulasi yang terdapat dalam PhET memilik beberapa kelebihan seperti (1) Peserta
dapat dijadikan sebagai alat atau media yang didik mengetahui konsep-konsep dasar dan ide-ide
memberikan suatu kebebasan kepada pendidik yang lebih baik, (2) membantu dalam mengingat
untuk memilih dan menggunakan sesuai dengan pada proses belajar yang baru, (3) mendorong
konsep materi yang akan dipelajari (Wieman & peserta didik untuk berpikir intuitif dan
Perkins, 2006). Simulasi ini akan lebih efektif jika merumuskan hipotesanya sendiri, (4) memberikan
peserta didik memiliki rasa ingin tahu yang tinggi kepuasan bersifat instrinsik, dan (5) proses
dalam menyikapi suatu fenomena atau peristiwa pembelajaran yang lebih menarik (Simbolon dan
fisika. Menurut Perkins, et. al. (2006) sebagai Sahyar, 2015)
pengembang media simulasi PhET menyarankan
pembelajaran menggunakan simulasi PhET akan 3. Kelebihan dan Kekurangan Media Simulasi
lebih efektif jika diterapkan dengan pendekatan PhET dalam Proses Pembelajaran Fisika.
12
Dedi Riyan Rizaldi et al. (2020). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 5 (1): 10 – 14
DOI: 10.29303/jipp.v5i1.103

https://www.learntechlib.org/primary/p/243
Media simulasi PhET merupakan salat satu 64/.
alat bantu yang digunakan pendidik dalam proses
pembelajaran yang tentunya memiliki kelebihan Anita, S. & Rusman. (2008). Strategi
dan kekurangan. Menurut Finkelstein, dkk. (2006) Pembelajaran di SD. Universitas Terbuka:
manyatakan bahwa kelebihan dari penggunaan Jakarta.
media simulasi PhET dalam proses pembelajaran
yaitu antara lain sebagai berikut. Danim, S. (2003). Riset Keperawatan Sejarah dan
a. Menyajikan informasi mengenai proses atau Metodologi. EDC: Jakarta.
konsep fisika yang cukup kompleks.
b. Bersifat mandiri, karena memberi Finkelstein, et al. (2006). Hightech Tools for
kemudahan dan kelengkapan isi sehingga Teaching Physics: The Physics Education
pengguna bisa menggunakan tanpa Technology Project. Merlot Journal of
bimbingan orang lain. Learningand Teaching, 2(3):1-20.
c. Menarik perhatian peserta didik sehingga Retrieved from https://www.researchgate.
dapat meningkatkan motivasi belajar di net/profile/Wendy_Adams2/publication/25
dalam kelas. 1348703_High Tech_Tools_for_Teaching_
d. Dapat digunakan secara offline baik ketika Physics_the_Physics_Education_Technolo
di kelas ataupun di rumah. gy_Project/links.pdf
Kekurangan media simulasi PhET menurut
Khoiriyah, et al. (2015) antara lain sebagai berikut. Khoiriyah, I., Rosidin, U. & Suana, W. (2015).
a. Keberhasilan suatu proses pembelajaran Perbandingan hasil belajar menggunakan
bergantung pada kemandirian peserta didik. phet simulation dan kit optika melalui
b. Aplikasi yang dijalankan sangat terbatas inkuiri terbimbing. Jurnal Pembelajaran
untuk file dengan format “.jar”. Fisika, 3 (5):97-107. Retrieved from
c. Bergantung pada jumlah fasilitas komputer http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JPF/
yang disediakan oleh sekolah. article/view/10234/6897.

KESIMPULAN Najib, A. (2015). Pengaruh Penggunaan Program


Simulasi PhET dalam Pembelajaran Inkuiri
Berdasarkan hasil kajian pustaka, analisis Laboratorium terhadap Penguasaan Konsep
induktif, dan pembahasan, dapat disimpulkan dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi.
beberapa hal yaitu 1) Media simulasi PhET efektif Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika.
digunakan untuk membantu pendidik dan peserta Universitas Negersi Semarang. Semarang.
didik dalam mempelajari konsep-konsep fisika, 2)
media simulasi PhET sangat baik digabungkan National Research Council (1999). Inquiry and
dengan model pembelajaran inkuiri, dan 3) media The National Science Education Standards:
simulasi PhET memiliki kelebihan yaitu efektif A Guide for Teaching and Learning.
dalam menjelaskan konsep fisika yang sifatnya National Academy Press: Washington, DC.
abstrak dan tampilannya menarik, sedangkan
kekurangannya yaitu dalam pelaksanaan di Nurhayati, Fadilah, S. & Mutmainnah (2014).
sekolah sangat bergantung pada unit komputer Penerapan Metode Demonstrasi Berbantuan
yang tersedia. Media Animasi Software PhET terhadap
Saran yang ingin diajukan untuk kajian Hasil Belajar Siswa dalam Materi Listrik
ilmiah selanjutnya yaitu mengkaji penerapan Dinamis Kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1
media simulasi PhET jika menggunakan model Pontianak. Jurnal Pendidikan Fisika dan
atau pendekatan lainnya dalam proses Aplikasinya, 4 (2):1-7. DOI: dx.doi.org/10
pembelajaran. .26740/jpfa.v4n2.p1-7.

DAFTAR PUSTAKA Perkins, K. et al. (2006). PhET: Interactive


Simulations for Teaching and Learning
Adams, W. K. et al. (2008). A Study of Education Physics. The Physics Teacher, 44(18):18-
Simulations Part II-Interface Design. 23.
Journal of Interactive Learning Research,
19 (4):551-577. Retrieved from
13
Dedi Riyan Rizaldi et al. (2020). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 5 (1): 10 – 14
DOI: 10.29303/jipp.v5i1.103

Putra, E. I. (2016). Analisi Miskonsepsi dan Upaya Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing
Remidiasi Pembelajaran Listrik Dinamis Berbantuan Simulasi PhET dalam
dengan Menggunakan Media Pembelajaran Pembelajaran IPA. Jurnal Penelitian
Lectora dan PhET Simulation di SMA Pendidikan, 34(1):25-36.
Unggul Tunas Bangsa. Jurnal Pendidikan
Sains Indonesia, 4 (2):13-19. Wieman, C. E. & Perkins, K. K. (2006). A
Powerful Tool for Teaching Science. Nature
Setyosari, P. (2013). Metode Penelitian Physics, 2:290-292.
Pendidikan & Pengembangan. Jakarta:
PRENADAMEIA GROUP. Wieman, C. E., Adams, W. K. & Perkins, K. K.
(2008). PhET: Simulations That Enhance
Simbolon, D. H & Sahyar (2015). Pengaruh Model Learning. SCIENCE, 322:682-683.
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis
Eksperimen Riil dan Laboratorium Virtual Wieman et al. (2010). Teaching Physics Using
terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa. Jurnal PhET Simulation. The Physics Teacher,
Pendidikan dan Kebudayaan, 21(3):299- 48(4):225-227.
315.
Whitaker, M. A. B. (1979). History and Quasi
Sugiyono (2013. Metode Penelitian Pendidikan: History in Physics Education Part 1. Physics
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan Education, 14(1):108-111.
R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Zuhri, M. S. & Jatmiko, B. (2014). Penerapan
Suhandi, A. (2009). Efektivitas Penggunaan Media Model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry
Simulasi Virtual pada Pendekatan Learning) menggunakan PhET Similasi
Pembelajaran Konseptual Interaktif dalam untuk Menurunkan Miskonsepsi Siswa
Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kelas XI pada Materi Fluida Statis di
Meminimalkan Miskonsepsi. Jurnal SMAN Kesambeng Jombang. Jurnal
Pengajaran MIPA, 13(1):35-47. Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), 3(3):103-
107.
Sumawauw, J. M., Ibrahim, M. & Prastow, T.
(2017). Pengembangan Perangkat

14

Anda mungkin juga menyukai