PENDAHULUAN
Pendidikan yang dilakukan oleh seseorang tidaklah terbatas oleh tempat dan waktu.
Kegiatan pendidikan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Seperti tercantum dalam
seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat.
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan
masa yang akan datang karena dengan pendidikan yang lebih baik dapat diharapkan
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik sehingga mampu dalam mengembangkan taraf
hidupnya.
anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah
sektor yang sangat penting dan harus diutamakan demi tercapainaya tujuan nasional yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang tentunya akan diikuti oleh peningkatan sumberdaya
pertama dan utama bagi seorang anak mendapatkan pendidikan. Disebut sebagai lingkungan
pendidikan pertama karena sebelum manusia mengenal lembaga pendidikan yang lain,
keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama, karena proses pendidikan
terjadi sejak manus ia lahir bahkan sejak masih dalam kandungan yang dapat mempengaruhi
karakter anak. Oleh karena itu, peranan orang tua sangatlah penting untuk mendukung
kelangsungan pendidikan anak baik dorongan moral maupun material sangatlah penting bagi
seorang anak untuk dapat mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Kondisi sosial ekonomi
keluarga dan dorongan keluarga terhadap pendidikan akan berpengaruh pada pendidikan
seseorang. Tingkat pendidikan juga sebagai salah satu sector terpenting dalam pembangunan
nasional, dijadikan andalan utama untuk berfungsi semaksimal mungkin dalam upaya
Secara umum pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam memajukan tingkat
kesejatraan masyarakat pada umumnya dan tingkat perekonomian pada masyarakat pada
khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi, maka akan mengdongkrak tingkat
kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya ketrampilan berwira usaha dan pada gilirangnya
akan mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan demikian akan membantu
program peme rintah untuk pembukaan lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran.
masyarakat merupakan sala satu indikator kesejatraan dan keberhasilan pembangunan suatu
masyarakat lebih cepat menerima dan memberikan respon terhadap hal-hal yang
diketahui bahwa tingkat pendidikan masyarakat secara umum masih rendah. Rendahnya
tingkat pendidikan perlu mendapatkan perhatian khusus. Namun demikian, hal ini dapat
diatasi dengan kegiatan penyuluhan dan pelatihan secara intensif tercipta kesamaan presepsi
Dari uraian tingkat pendidikan secara umum maka pendidikan masyarakat Provinsi
berpendidikan pada jenjang/ tingkat SD, SLTP/SMP dan, SMA serta penduduk yang
melanjutkan sampai pada tingkat perguruan tinggi masi ada pada kriteria sedang. . tingkat
pendidikan masyarakat Maluku tersebut bisa jadi dapat di sebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu motivasi individu, kondisi sosial, kondisi ekonomi, motivasi orang tua, budaya dan
masyarakat Maluku untuk keinginan mencapai tingkat pendidikan lebih tinggi masih rendah,
hal ini di dasarkan pada kriteria pencapaian pendidikan tingkat tinggi masih rendah.
Masyarakat yang kebanyak minat sekolahnya rendah untuk di lanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi rata-rata adalah orang yang memiliki riwayat pendidikan yang hanya sampai pada
jenjang SD sampai tamatan SMA lebih memilih menggantungkan cita-citanya sebatas mimpi
untuk digapai semampunya dan menyerakan pada takdir disebabkan karena kemauan
kemauan mereka yang masih rendah ataupun karena faktor eksternal yaitu keadaan ekonomi
yang kurang mendukung menyebabkan mereka mudah putus asa dan memilih putus sekolah.
Selain itu mereka yang mempunyai kemampuan ekonomin yang baik mencapai pendidikan
sampai pada perguruan tinggi hingga memiliki gelar-gelar yang besar dan pada posisi yang
baik namun tidak juga masih belum mencapai kriteria yang tertinggi karena masih kurang.
Berdasarkan gambaran umum tingkat pendidikan maka di uraikan pada pendidikan di
Kabupaten Maluku Barat Daya yang mana kualitas pendidikan di Kabupaten Maluku Barat
Daya saat ini sangat memprihatinkan. Hal tersebut terlihat bahwa di Maluku Barat Daya
dengan urusan yang lainnya, sehingga acuh tak acuh dalam menghadapi permasalahan
pendidikan di Maluku Barat Daya. oleh karena itu, banyak masalah yang muncul akibat
rendahnya kualitas pendidikan di Maluku Barat Daya. seperti rendahnya kualitas sumber
daya manusia pada Kabupaten itu. Memasuki arus globalisasi dirasakan kuat saat ini yang
kita rasakan adalah adanya ketertinggalan dalam mutu pendidikan, baik pendidkan formal
maupun informal. Dan hal itu diperoleh setelah kita membandingkan pendidikan di Maluku
Barat Daya dengan kabupaten lainnya. Pendidikan memang telah menjadi penyokong dalam
meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di Maluku Barat Daya untuk pembangunan
kabupaten tersebut. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat peningkatan sumber daya manusia
di Maluku Barat Daya yang tidak kala berkompetisi atau bersaing dengan sumber daya
manusia di kabupaten-kabupaten lain. Setelah di amati, terlihat jelas bahwa masalah yang
serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Maluku Barat Daya adalah rendahnya kualitas
informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan yang
menghambat penyedian sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dan ketrampilan
untuk memenuhi pembangunan Kabupaten Maluku Barat Daya di berbagai bidang. Dalam
hal tingkat pendidikan ada faktor-faktor yang menyebab rendahnya kualitas pendidikan di
Maluku Barat Daya antara lain adalah masalah efektifitas, efesiensi dan standarisasi
pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Maluku Barat Daya pada
umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu rendahnya sarana
fisik, rendahnya kualitas guru, rendahnya kesejatraan guru, rendahnya partisipasi masyarakat,
rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, rendahnya relevansi pendidikan dengan
Pendidkan secara tempat di bagi menjadi dua yaitu pendidikan di kota dan pendidikan
di desa. Sama-sama kita ketahui pendidikan di desa lebih rendah di bandingkan dengan di
kota, adapun mengapa pendidikan di desa lebih rendah dibandingkan dengan di kota. Dalam
hal ini kita akan membahas tingkat pendidikan masyarakat desa Esulit yaitu
secara tinggi sangatlah minim mereka lebih memilih menikah jika perempuan, mereka
pendidikan yang tinggi, jika orang dekat tidak mendukung pendidikan akan semakin
menurun, bentuk dukungan tersebut bisa dari jasmani dan rohani, jasmani bisa berupa
pembiayaan keuangan dan rohani bisa berupa motivasi akan pentingnya pendidikan.
desa Esulit bangunan yang ada di desa tidak layak untuk di jadikan tempat sekolah,
fasilitas dan sarana prasarana juga tidak lengkap atau bisa di bilang sangat kurang.
4) Tenaga kerja, faktor ini juga berpengaruh dimana terkadang tenaga kerja atau guru
yang mengajar di desa Esulit sangatlah sedikit atau bisa di bilang kurang.
Itulah beberapa alasan mengapa tingkat pendidikan masyarakat Esulit lebih rendah dari pada
tentang tingkat pendidikan dengan cara mencari ilmu setinggi-tingginya, dan untuk
pemerintah perbaikalah sarana infrastruktur di desa yang belum di katakana layak untuk di
jadikan tempat untuk mencari ilmu agar generasi kedepan lebih antusias lagi untuk
Desa Esulit merupakan sebuah Desa yang berada di Kecamatan Wetar Utara Kabupaten
Maluku Barat Daya yang memiliki potensi besar dalam bidang petani.
Tabel 1.1
Perempuan 181 38 %
Berdasarkan data pada tabel 1.1 di atas jelas terlihat bahwa data kependududkan laki laki
berjumblah 290 atau setara dengan 62 % jiwa dan perempuan berjumblah 181 atau setara
dengan 38 % jiwa maka jumblah total pendududk desa esulit 471 atau setara dengan 100 %.
Tabel 1.2
1 Petani 434 92 %
2 PNS 15 3%
3 TNI 5 1%
4 Pedagang 17 4%
Berdasarkan data tabel 1.2 di atas jelas terlihat bahwa pekerjaan sebagai petani 434 jiwa
atau setara dengan 92%, pekerjaan sebagai pns sebanyak 15 jiwa atau setara dengan 3%,
pekerjaan sebagai tni sebanyak 5 jiwa atau setara dengan 1% dan pekerjaan sebagai pedagang
Tabel 1.3.
1 TK 49 21 %
2 SD 83 36 %
3 SMP 35 15 %
4 SMA 46 20 %
5 Perguruan Tinggi 16 8%
Pekerjaan orang tua sebagai petani juga sangat menyita banyak waktu untuk anak-
anaknya. Keberadaan kondisi sosial ekonomi mempunyai dampak yang sangat luas dalam
berbagai sendi kehidupan baik pada diri sendiri maupun pada anggota keluarga termasuk
anak-anaknya baik berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan primer berupa pangan, maupun
kebutuhan sekunder termasuk didalamnya pendidikan. Kesibukan orang tua sebagai petani
tentunya akan banyak menghabiskan tenaga dan pikiran mereka di tempat mereka bekerja,
sehingga mereka kurang dapat meluangkan waktu untuk mendampingi anak-anak belajar,
bahkan hanya sekedar bermain dan bercengkrama. Kurangnya perhatian orang tua yang
kurang pada pendidikan anak-anaknya juga disebabkan oleh tingkat pendidikan orang tua
sendiri yang sangat rendah, sehingga mereka merasa kesulitan dan tidak bisa untuk mengajari
anak-anak mereka saat belajar. Terkadang orang tua justru mengajak berbicara anak-anak
mereka tentang pekerjaan mereka sebagai petani, hal ini menyebabkan semakin tertanamnya
budaya petani pada anak-anak mereka yang akan membawa mereka tertarik untuk mengikuti
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan yaitu:
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apakah
D. Manfaat
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak. Manfaat dari
1. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sebagai
penambah ilmu pengetahuan serta dapat menjadi masukan bagi semua pihak yang ingin
mempelajari lebih lanjut mengenai permasalahan pendidikan di Desa Esulit Kecamatan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar da
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU
Menurut Langeveld, pendidikan ialah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan
yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu
anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari
orang dewasa (atau yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup
sehari-hari, dan sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa (Hasbullah,
2009).
Daoed Joesoef menegaskan, bahwa pengertian pendidikan mengandung dua aspek yakni
sebagai proses dan sebagai hasil/produk. Proses yang dimaksud adalah proses bantuan,
hasil/produk adalah manusia dewasa, susila, bertanggung jawab, dan mandiri (Munib, 2007)
Ki Hajar Dewantara menyatakan, bahwa pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk
memajukan tumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh
anak (Munib, 2007). Di dalam buku yang lain, Ki Hajar Dewantara juga menyatakan bahwa
pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan
Dari beberapa pengertian pendidikan yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa
pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yaitu berupa pengaruh, perlindungan,
bantuan, bimbingan dan pelatihan yang diberikan kepada anak untuk pengembangan potensi
B. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang ditempuh oleh seseorang yang
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi (UU Sisdiknas No.
20 Tahun 2003: pasal 13). Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS pada bab
VI menjelaskan bahwa jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
1 Pendidikan Dasar
No. 20 tahun 2003. Pendidikan dasar adalah pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan
tahun terdiri atas Sekolah Dasar (SD) sedangkan bentuk satuan program pendidikan 3 tahun
2. Pendidikan Menengah
Nasional N0. 20 Tahun 2003. Pendidikan menengah adalah lanjutan pendidikan dasar yang
terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Bentuk satuan
pendidikan menengah terdiri atas Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dan bentuk lain yang sederajat. Pendidikan menengah umum adalah
dan peningkatan keterampilan siswa. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada
3. Pendidikan Tinggi
Pendidikan Nasional N0. 20 Tahun 2003. Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan
setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister
spesialis, doktor yang disediakan oleh pergururan tinggi. Satuan pendidikan yang
Dalam dunia pendidikan memegang peranan yang cukup menentukan. Karena tanpa
ekonomi yang memadai dunia pendidikan tidak akan bisa berjalan dengan baik. ini
menunjukkan bahwa meskipun ekonomi bukan merupakan pemegang peranan utama dalam
pendidikan, namun keadaan ekonomi dapat membatasi kegiatan pendidikan (Made Pidarta,
2007).
Faktor Ekonomi keluarga banyak menentukan dalam belajar anak. Misalnya anak dalam
keluarga mampu dapat membeli alat-alat sekolah lengkap, sebaliknya anak-anak dari
keluarga miskin tidak dapat membeli alatalat itu. Dengan alat serba tidak lengkap inilah maka
hati anak-anak menjadi kecewa, mundur, putus asa sehingga dorongan belajar mereka kurang
(Ahmadi, 2007).
cukup, lingkungan material yang dihadapi anak di keluarganya itu lebih luas, ia akan
Menurut Slameto (2003), orang tua yang kurang/tidak memperhatikan dan memberikan
dorongan atau motivasi terhadap pendidikan anaknya, misalnya acuh tak acuh terhadap
kebutuhan kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak
tidak, tidak mau tau kemajuan belajar anaknya, kesulitankesulitan yang dialami dalam belajar
dan lain-lain dapat menyebabkan anak tidak/kurang berhasil dalam belajarnya. Mungkin hasil
yang didapatkan tidak memuaskan bahkan mungkin gagal dalam studinya. Hal ini dapat
terjadi pada anak dari keluarga yang kedua orang tuanya terlalu sibuk mengurus pekerjaan
mereka atau hal yang lain. Ini menunjukkan bahwa motivasi yang berasal dari orang tua
Motivasi pada orang tua dapat kita ketahui dari hal-hal sebagai berikut:
Arti penting pendidikan seharusnya sudah dipahami oleh orang tua, hal ini karena dapat
berpengaruh pada pendidikan anak-anak mereka. Kesadaran orang tua yang baik akan arti
pendidikan setinggi-tingginya. Kesadaran akan tanggung jawab mendidik dan membina anak
secara terus-menerus perlu dikembangkan kepada setiap orang tua, sehingga pendidikan yang
dilakukan tidak lagi berdasarkan kebiasaan yang dilihat dari orang tua, tetapi telah di dasari
oleh teori-teori pendidikan modern, sesuai dengan perkembangan zaman (Hasbullah, 2009)
Munib (2007), mengatakan bahwa setiap kegiatan pendidikan baik di dalam lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat tentu memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai.
Misalnya supaya pandai berbicara, membaca dan menulis, berhitung dan sebagainya,
bertambah cerdas, rajin, teliti, berani dan sebagainya, bahkan ada orang tua yang
mengarahkan anak mereka untuk menjadi apa yang mereka inginkan. Tujuan orang tua
menyekolahkan anak mereka tentunya bermacam-macam. Hal ini dapat berpengaruh pada
Kesedianan orang tua untuk menyekolahkan anaknya merupakan sarat mutlak bagi
terlaksananya pendidikan bagi anak. Karena secara material dan moral orang tua
(2009), salah satu tanggung jawab orang tua dan keluarga terhadap anak-anak mereka adalah
memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak,
3. Budaya
Kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam
kehidupan masyarakat yang dapat dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Ini artinya
bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan, karena hanya sedikit tindakan
(Koentjaraningrat, 2009).
Slameto (2003) mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam
keluarga dapat mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan
kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar. Di dalam
menempuh jenjang pendidikan, seseorang juga akan mempelajari keadaan yang ada pada
dengan pendidikan yang rendah dan sudah merasa cukup, maka hal tersebut akan dilakukan
kembali ke generasi berikutnya. Hal semacam ini dapat belangsung secara turun-temurun
E Kerangka Pemikiran
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Dan Pendekatan Pcnelitian
1. Jenis Penelitian
Dalam peneiitian ini mengunakan penelitian kualitatif, yang dimaksud dengan penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang, apa yang
di alami oleh objek penelitian prilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara
holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada saat konteks
Penelitian ini berusaha memecahkan beberapa masalah sesuai dengan problematika yang
terjadi di lapangan melihat hal ini peneliti ingin mengetahui, memahami dan mengkaji lebih
usaha dan ekonomi untuk mengembangkan pendidikan di desa Esulit kecematan wetar utara
Esulit partsipasi masyarakat, dewan guru dan peranan pemerintah sangatlah diperlukan, hal
ini dapat kita lihat pada partisipasi masyarakat yang berbondong-bondong untuk membantu
menyelesaikan bangunan fisik sekolah atau bantuan secra moril atau uang dan barang.
gambaran mengenai tema yang dibahas, maka dari itu peneliti berusaha untuk mendapatkan
2. Pendekatan Penelitian
mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu nalar
yang berkelompok khusus. Unluk mendapatkan pemahaman secara Iebih mendalam maka
peneliti membutuhkan bantuan orang lain yang merupakan alat pengumpul data utama.
Peneliti melakukan hubungan interaksi dengan responden atau objek lainnya karena mereka
yang Iebih mengerti dan memahami keadaan dari fenomena yang lerjadi di lokasi dimana
penelilian berlangsung.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam
penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci oleh karena itu, peneliti harus memiliki
bekal teori dan wawasan yang luas agar dapal bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi
objek yang diteliti menjadi lebih jelas. peneliti ini lebih menekankan pada makna dan terikal
nilai.
berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka lentang dunia
sekilarnya, mendekati atau berinteraksi dengan orang-orang yang berhubungan dengan data
yang diperlukan.
B. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian adalah Desa Esulit Kecamatan Wetar Utara Kabupaten Maluku Barat
Daya. Terpilihnya lokasi tersebut dikarenakan tidak hanya berdasarkan ketertarikan peneliti
secara pribadi tapi melaikan permasalhan koseptual perlu kita teliti lebih dalam dan
Menurul lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah katakata dan
tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Data menurut The
Liang Gie adalah hal atau peristiwa atau kenyataan lainnya apapun yang mengandung
suatu pengetahuan unluk menjadikan dasar guna penyusunan, pembuatan kesimpulan atau
penetapan keputusan. Sumber data adalah sesuatu yang dapat memberikan informasi
mengenai data.
Berdasarkan sumber data yang terdapat dalam penelitian di deşa Esulit yaitu data primer.
1. Data Primer
Yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan
yang sedang ditangani. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama
Pada satu teknik (latar yang Inzin di gunakan dalam penelitian kualitatif yaitu atau ini
Observasi
situasi tertentu kemudian mencatat peristiwa yang diamati dengan sistentatis dan memaknai
peristiwa yang observasi dapat menjadi metode pengumpulan data yang dapat di
pertanggung jawabkan tingkat validitas dan rebilitasnya asalkan dilakukan oleh observasi
yang telah rnelewati latihan-latihan khusus, sehingga hasil dari observasi tersebut dapat
dijadikan sumber data yang akurat dan terpercaya sehingga dapat digunakan untuk menjawab
permasalahan. Dalam hal ini penulis melakukan observasi di kantor desa, Esulit kecamatan
analisis data dengan menggunakan teknik modal Miles dan Iluberman yakni sebagai
berikut
1. Reduksi Data
pemisahan dan data mentah yang terlihat dalam catatan tertulis di lapangan oleh karna
produksi data berlangsung selama kegiatan penelitian dilaksanakan. Ini diarti pula
produksi data telah ditakukan sebelum pengumpulan data yaitu penyusunan proposal
membuat kesimpulan langsung membuat proposal hasil wawancara setiap selesai suatu
wawancara berdasarkan responden. Selain itu peneliti juga membuat catatan lain berdasarkan
proposal tersebut dan mencoba melihat permasalahan di sudut pandang penulis sendiri.
Melalui cara ini dapat mempermudah peneliti dalam mempertajam fokus masalah penelitian.
Member check
Tahap member check merupakan tahapan yang dilakukan untuk mengecek kebenaran
dari informasi-informasi yang telah dikumpulkan agar hasil penelitian lebih dapat dipercaya.
Proses pengecekan dilakukan setiap kali peneliti melakukan wawancara, yakni dengan
PROPOSAL
NIM : 2015-29-094
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2021