Oleh :
RESA KURNIA NUGRAHA
2106277057
MUHAMMADIYAH 2021
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
A. Nama : Ny. R
B. Umur : 49 Tahun
C. Jenis Kelamin : Perempuan
D. Pendidikan Terakhir : SMP
E. Pekerjaan : Freelance
F. Alamat : Kelurahan Linggasari,
Lingkungan Sikuraja 09, Kecamatan Ciamis, Kabupaten
Ciamis
G. Komposisi Keluarga
Jenis Umur
Hub. Tk.
No Nama Kelami Pekerjaan Ket
dengan KK Pendidika
n
n
L/P
58 sehat
1 Tn. S L Suami SLTP IRT
2 Ny. R P 41 Istri SMP Dagang Sakit
DM
3 An. D L 38 Anak SMP Dagang sehat
H. Genogram
Keterangan :
Denah rumah
B E
C
Keterangan :
A
: Kamar
B : Ruang makan
C : dapur
E : Kamar mandi
: Jendela
: Pintu
19. Karakteristik tetangga dan komunitas
Keluarga Tn.S tinggal dipedesaan sehingga bukan termasuk rumah padat
penduduk. Tn.S menyatakan masyarakat dilingkungan sekitar rumahnya
berasal dari suku sunda dengan tradisi gotong royong yang masih
dipegang teguh dengan status ekonomi menengah kebawah.
20. Mobilitas geografis keluarga
Rumah yang ditempati Tn.S dan keluarga merupakan rumah pribadi yang
dibangun dan ditempati oleh Tn.S beserta istrinya sebelum anak yang
pertama lahir, dan belum pernah pindah dari rumah tersebut dari dulu
sampai sekarang.
21. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn.S menyatakan anak cucunya rutin berkunjung dan sangat menghormati
dan menyangi Tn.S dan istrinya. Keluarga Tn.S menjalin interaksi dengan
masyarakat atau tetangganya dengan saling betegur sapa
berbincang/mengobrol diwaktu luang.
D. Struktur Keluarga
22. Sistem pendukung keluarga
Jarak poskesdes dari rumah Tn. S ±400 meter. Keluarga Tn. S
memiliki jaminan kesehatan yaitu BPJS kesehatan.
23. Pola komunikasi keluarga
Bahasa yang digunakan oleh keluarga Tn.S dalam keseharian adalah
bahasa sunda dan berlaku sopan santun dalam keluarga Tn.S.
24. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn.S menyatakan komunikasi yang digunakan bersifat terbuka
selalu diikuti dengan anggota keluarga yang lain, keputusan penting ada di
Tn. S
25. Struktur peran
Tn.S sebagai kepala keluarga pencari nafkah yang utama dan Ny.N
sebagai ibu rumah tangga yang berperan mengurus keluarga.
26. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn.S beragama islam dan rutin mengikuti kegiatan keagamaan.
Tn.S meyakini bahwa dirinya dan istrinya tidak lagi muda bahkan dirinya
sudah memasuki usia lanjut dan hidup didunia hanya sementara, oleh
karena itu harus lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta untuk
kesehatan lahir dan batinnya dan untuk akhiratnya.
E. Fungsi Keluarga
27. Fungsi afektif
Tn.S menyatakan dirinya dan istrinya saling membantu dalam semua
urusan rumah tangga sehingga semuanya terasa ringan. Tn.S menyatakan
istrinya sangat memperhatikan segala kebutuhannya, terkadang istrinya
membantu Tn.S berdagang dan telah berhasil mendidik 4 orang anaknya
hingga berumah tangga. Tn.S menyatakan anak-anaknya hidup rukun
saling membantu satu sama lain dan sangat peduli terhadap orang tua.
28. Fungsi sosial
Hubungan Tn. S dan Ny. R harmonis. Komunikasi terjalin dengan baik.
Tn. S menyatakan mendidik anak-anaknya untuk mempunyai rasa
kepedulian yang tinggi untuk saling membantu satu sama lain, dan harus
bisa menolong atau membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan.
Interaksi sosial keluarga Tn. S dengan masyarakat sekitar terjalin dengan
baik dengan saling bertegur sapa, berbincang /mengobrol diwaktu
senggang.
29. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga Tn. S memyatakan mengetahui bahwa Ny.R memiliki masalah
kesehatan Diabetes melitus dan sudah diobati, tetapi keluarga Tn.S tidak
mengetahui perawatan/tatalaksana diabetes melitus. Nilai GDS 195 gr/dl
pada saat pengkajian. Jika ada anggota keluarga yang sakit diperiksakan
ke puskesmas. Tn.S menyatakan ketika istrinya sakit maka Tn. S dan
anaknya yang merawat begitupun sebaliknya.
30. Fungsi reproduksi
Tn.S dan Ny.R menikah pada tahun 1983 dan sudah dikaruniai 1 orang
anak. Anaknya sudah bekerja di luar kota. Ny.R sudah tidak menggunakan
alat kontrasepsi sejak dirinya menopouse
±8 tahun yang lalu.
31. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn.S menyatakan Penghasilannya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Ditambah lagi anak Tn.S rutin membantu keuangan
keluarga.
F. Stress dan Koping Keluarga
32. Stresor jangka panjang dan jangka pendek
Tn.S meyatakan jika ada yang sakit diperiksa pelayanan kesehatan
terdekat, begitupun dengan Ny.N
33. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Tn.S menyatakan jika merasa sakit dan badannya tidak nyaman segera
diperiksa ke pelayanan kesehatan terdekat. Ny. R.
34. Strategi koping yang digunakan
Tn.S menyatakan jika dalam keluarganya mengalami masalah atau
kendala, untuk pemecahan masalahnya selalu dibicarakan atau
dimusyawarahkan dengan semua anggota keluarga untuk dicari jalan
keluarnya.
Keluarga Tn.S meyakini bahwa semua yang terjadi pada kehidupan
keluarganya adalah kehendak Alloh SWT dan Alloh tidak akan
memberikan ujian/cobaan diluar kemampuan dirinya dan keluarganya.
35. Strategi adaftasi disfungsional
Tn.S menyatakan istrinya belum memeriksakan kesehatannya lagi ke
klinik karena baru seminggu yang lalu di periksa, jika merasa lelah/lesu
cukup dengan beristirahat.
37. Sirkulasi
Ny.R sering merasakan kebas dan kesemutan pada tangan dan kakinya.
38. Eliminasi
Pola BAB Ny.N : 1 kali, Konsistensi : lembek, , warna : kuning. Pola BAK 4-5 kali
sehari, sering BAK pada malam hari.
Tempat BAB : WC sendiri.
40. Neurosensori
Ny.R mengatakan terkadang merasa lelah/lesu dan kebas pada tangan dan
kakinya dan ada edema di baguin ekstremitas bawah.
42. Pernapasan
Tidak ada keluhan.
43. Seksualitas
Ny.R mengatakan tidak rabas vagina
H. Riwayat kesehatan
48. Keluhan utama
Ny.R mengatakan sering kebas pada tangan dan kakinya.
I. Harapan Keluarga
52. Harapan terhadap masalah kesehatan
Keluarga Tn.S berharap semua anggota keluarganya dalam keadaan sehat.
53. Terhadap petugas kesehatan
Dengan datangnya petugas kesehatan kerumahnya, keluarga Tn.S berharap
mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan agar dapat mengenali
masalah kesehatan keluarga dan merawat anggota keluarga yang sakit.
Analisa data
No Data Masalah
1 Ds :
- Ny.R mengatakan senang
dengan manis.
- Ny.R mengatakan terkadang
merasa lelah/lesu ketika
beraktivitas. Ketidakstabilan kadar
- Ny.R mengatakan sering glukosa darah
terbangun malam hari karena
BAK.
- Ny.R mengatakan sering
merasa lapar.
- Keluarga Tn.S mengatakan
mengetahui Ny.R menderita
diabetes namun sudah diobati.
- Keluarga Tn.S mengatakan
tidak mengetahui secara
menyeluruh tentang
tatalaksana Diabetes melitus
Do :
- BB : 85 kg
- TB : 158cm
- GDS : 195 gr/dl
- Riwayat pemeriksaan GDS :
3195 gr/dl ± 1 minggu yang
lalu.
2 Ds :
- Ny.N mengatakan kegiatan
olahraga hanya dengan
aktivitas mengurus rumah
tangga dan jalan di lapangan
lokasana.
- Keluarga Tn.S mengatakan
II. DIAGNOSA
A. Diagnosa keperawatan keluarga
A. Ketidakstabilan kadar glukosa darah pada Ny.R keluarga Tn.S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit ditandai dengan :
Ds :
- Ny.R mengatakan senang dengan manis.
- Ny.R mengatakan terkadang merasa lelah/lesu ketika beraktivitas.
- Ny.R mengatakan sering terbangun malam hari karena begadang dan BAK.
- Ny.R mengatakan sering merasa lapar.
- Ny. R juga mengatakan ada cairan di ekstremitas bawah
- Keluarga Tn.S mengatakan mengetahui Ny. R menderita diabetes.
- Keluarga Tn.S mengatakan tidak mengetahui secara menyeluruh
tentang tatalaksana Diabetes melitus
Do :
- BB : 85kg
- TB : 158cm
- GDS : 195 gr/dl
- Riwayat pemeriksaan GDS : 195 gr/dl ± 1 minggu yang lalu.
B. Managemen kesehatan tdak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit ditandai dengan :
Ds :
- Keluarga Tn.S mengatakan Ny.R baru menderita penyakit diabetes
± 1 bulan yang lalu namun sudah diobati.
- Ny.N mengatakan kegiatan olahraga hanya dengan aktivitas
mengurus rumah tangga dan jalan dilapangan lokasana.
- Keluarga Tn.S mengatakan tidak mengetahui secara menyeluruh
tentang tatalaksana Diabetes melitus
Do :
- Riwayat pemeriksaan GDS : 195 gr/dl ± 1 minggu yang lalu.
Scoring
Nilai 4 2/3
2 Sifat masalah - Keluarga Tn.S
d. Aktual 3 1 mengatakan
(tidak/kura mengetahui Ny.
ng sehat) R menderita diabetes
3/3x1 =1
namun sudah diobati.
- Keluarga Tn.S
mengatakan tidak
mengetahui secara
menyeluruh tentang
tatalaksana Diabetes
melitus
Kemungkinan Ketidakmampuan
masalah dapat keluarga merawat
di ubah anggota yang sakit
dapat diintervensi
Mudah 2 2/2x2 =2
2 dengan dukungan
pengambilan keputusan.
Kriteria Evaluasi
Tujuan Rencana Keperawatan
Masalah
Keperawatan
Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Standar
Managemen kesehatan Tujuan umum : Tujuan khusus : Setelah dilakukan Respon Keluarga mampu mengenal
Keluarga mampu mengenal masalah
tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 Verbal masalah :
berhubungan dengan kunjungan rumah kali pertemuan keluarga mampu : : 1. Mengidentifikasi kesiapan keluarga
ketidak mampuan selama 4 hari 1. Mengenal masalah kesehatan 1. Pengetahuan : manajemen menerima informasi
keluarga merawat diharapkan Diabetes Melitus, dengan penyakit Diabetes Melitus. 2. Mengidentifiksi persepsi keluarga
anggota keluarga yang keluarga dapat menyebutkan : 2. Pengetahuan tentang terhadap masalah kesehatan DM
sakit. memlihara a. Pengertian, penyebab, proses penyakit Diabetes 3. Memberikan penjelasan tentang
kesehatan tanda gejala penyakit DM. Melitus. pengertian, penyebab DM, kepada klien
keluarga b. Menyebutkan tata laksana dan keluarga.
DM Kemampuan memutuskan tindakan
2. Mengambil dan keyakinan keluarga untukKemampuan memutuskan tindakan dan
Keputusan untuk mengobati meningkatkan atau memperbaikikeyakinan keluarga untuk
kesehatan : meningkatkan atau memperbaiki kesehatan
penyakit DM :
1. Keperawatan mengenai :
a. Menyebutkan dampak dari
penyakit DM apabila tidak kesehatan : merasakan.
2. Berpartisipasi dalam 1. Memberikan penjelasan tentang
segera diobati. tatalaksana DM
b. Menyebutkan tujuan dari memutuskan perawatan
kesehatan. 2. Memberikn penjelasan tujuan dari
tatalaksana penyakit DM tatalaksana DM
3. Partisipasi keluarga
c. Mengambil keputusan 3. Memberikan penjelasan manfaat dari
dalam perawatan
untuk memberikan dukungan tatalaksana DM
profesional.
dan merawat anggota keluarga 4. Memberikan penjelasan pentingnya
dengan penyakit DM dukungan dan bantuan pengasuhan DM
Keluarga mampu merawat keluarga
d. Menyebutkan manfaat dari keluarga.
:
jangka panjang dari 5. Memberikan dukungan terhadap
1. Manajemen diri : penyakit
tatalaksana DM keluarga dalam pengambilan
Diabetes Melitus.
3. Keluarga dapat merawat keputusan yang tepat untuk tatalaksana
2. Perilaku kepatuhan : Diet
anggota keluarga yang sakit DM.
yang dianjurkan.
DM :
3. Orientasi kesehatan.
a. Klien dan keluarga Keluarga mampu merawat keluarga :
4. Status kesehatan
menjelaskan tatalaksana 1. Menjelaskan tentang tatalakana DM
personal.
penyakit DM. (diet, aktifitas fisik, cara perawatan
b. Klien dan keluarga patuh kaki, cek rutin kadar gula darah).
Keluarga mampu memodifikasi
terhadap tata laksana penyakit 2. Menjelaskan pentingnya konseling
DM yang dianjurkan nutrisi.
3. Menjelaskan pentingnya monitoring
(diet, olah raga, rutin cek gula lingkungan : nutrisi yang dilakukan keluarga.
darah). 1. Deteksi risiko 4. Menjelaskan pentingnya peningkatan
c. Gula darah klien terkontrol 2. Kontrol risiko : penyakit kesadaran diri dari klien dan keluarga
dalam batas normal. untuk bisa melaksanakan tatalaksana
4. Memodifikasi lingkungan : DM.
a. Menjauhkan klien dari Keluarga mampu memanfaatkan
penggunaan benda-benda tajam fasilitas kesehatan yang ada : Keluarga mampu memodifikasi
b. Periksa alas kaki dari 1. Kontrol rutin ke fasilitas kesehatanlingkungan :
benda asing sebelum terdekat sebagai salah satu1. Mmbantu keluarga mengidentifikasi
memakainya penatalaksanaan anggota kelurga risiko yang dapat memperberat penyakit
yang sakit. DM.
c. Selalu menggunakan alas
kaki a. Menjauhkan klien dari
d. Menggunakan sepatu penggunaan benda-benda tajam
atau alas kaki yang tidak b. Periksa alas kaki dari benda
terlalu sempit dan tidak asing sebelum memakainya
terlalu longgar juga tidak c. Selalu menggunakan alas kaki
menggunakan hak tinggi d. Menggunakan sepatu atau alas
c. Tidak menghidangkan kaki yang tidak terlalu sempit dan
makanan/minuman manis tidak terlalu longgar juga tidak
dengan bahan gula ketika menggunakan hak tinggi
sedang bersama klien. e. Tidak menghidangkan
makanan/minuman manis
5. Memanfaatkan fasilitas dengan bahan gula ketika sedang
pelayanan kesehatan bersama klien.
a. Keluarga secara rutin
mengontrol kesehatan Keluarga mampu memanfaatkan
anggota keluarga yang sakit ke fasilitas kesehatan yang ada :
pasilitas kesehatan terdekat. 1. Menjelaskan pentingnya kontrol rutin
kadar gula darah ke fasilitas kesehatan
terdekat.
Tujuan umum : Tujuan khusus : Setelah Respon 1. Keluarga mampu 1. Jelaskan kemungkinan penyebab
Ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan dilakukan tindakan Verbal mengetahui penyebab, tanda dan tanda gejala hiperglikemia.
glukosa darah kunjungan rumah keperawatan selama 2x60 menit dan gejala hiperglikemia 2. Jelaskan tentang diet Diabetes
berhubungan dengan selama 4 hari keluarga mampu : 2. Keluarga mampu memahami Melitus.
ketidakmampuan keluarga diharapkan 1. Mengenal masalah tentang diet Diabetes Melitus. 3. Jelaskan prinsip diet Diabetes
merawat anggota keluarga kestabilan kesehatan DM : 3. Keluarga mampu memahami Melitus.
yang sakit. glukosa darah a. Menyebutkan prinsip diet Diabetes Melitus. 4. Jelaskan tujuan diet Diabetes
meningkat dan kemungkinan penyebab 4. Keluarga mampu memahami Melitus.
keluarga dapat hiperglikemia, tanda gejala tujuan dari diet Diabetes 5. Jelaskan tentang tanda dan gejala
memlihara hiperglikemia. Melitus. hipoglikimia/hiperglikemia.
kesehatan b. Menyebutkan 6. Anjurkan klien untuk
diet/tatalaksana mengontrolkan diri ke
keluarga hiperglikemia dan tujuan dari 5. Keluarga mau puskesmas secara rutin.
tatalaksana memeriksakan kesehatan ke 7. Jelaskan tentang manfaat senam
hiperglikemi/diabetes puskesmas secara rutin. kaki sebagai salah satu tatalaksana
c. Menyebutkan langkah- 6. Keluarga mampu DM
langkah senam kaki. menerapkan senam kaki 8. Ajarkan tentang senam kaki
2. Keluarga dapat mengambil diabetik. diabetik.
keputusan : 9. Kolaborasi terapi oral untuk
a. Menyebutkan dampak menstabilkan gula darah
dari penyakit DM apabila
tidak segera diobati
3. Keluarga mampu merawat
anggota keluarga yang sakit
:
a. Klien dan keluarga
menjelaskan tatalaksana
penyakit DM (diet, olahraga
;senam kaki, cek rutin kadar
gula darah).
b. Klien dan keluarga patuh
terhadap diet yang
dianjurkan.
c. Klien bisa mempraktekan
senam kaki sebagai salah satu
tatalaksana DM
d. Klien dan keluarga
mengerti pentingnnya
cekrutin kadar gula darah.
4. Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
yang aman untuk anggota
keluarga dengan penyakit DM
:
a. Menjauhkan klien dari
penggunaan benda-benda
tajam
b. Periksa alas kaki dari
benda asing sebelum
memakainya
c. Selalu menggunakan alas
kaki
d. Menggunakan sepatu
atau alas kaki yang tidak
terlalu sempit dan tidak
terlalu longgar dan tidak
menggunakan hak tinggi.
e. Tidak menghidangkan
makanan/minuman manis
dengan bahan gula ketika
sedang bersama klien.
5. Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan :
a. Mengontrol kesehatan
klien secara rutin
kefasilitas kesehatan
terdekat
TUK 5 Subyektif :
1. Menjelaskan kepada keluarga tentang pentingnya Keluarga dapat menyebutkan tanda-tanda komplikasi
kunjungan ke sarana pelayan kesehatan (Puskesmas akut dan kronik dari DM seperti : tanda hipoglikemia,
atau Posbindu untuk memeriksa kesehatan dan
ketoasidosis diabetik dan makro/mikroangiopati,
mengontrol rutin kadar gula darah).
2. Mendiskusikan tentang tanda-tanda komplikasi akut
harus segera datang ke palayanan kesehatan
dan kronik dari DM seperti : tanda hipoglikemia, Keluarga mengatakan akan mengantar Ny.R setiap kali
ketoasidosis diabetik dan makro/mikroangiopati, harus ada kegiatan Posbindu / Puskesmas untuk
segera datang ke palayanan kesehatan memeriksakan kesehatannya dan mengontrol kadar gula
3. Memberikan pujian atas kesediaan keluarga untuk darahnya.
mulai mencoba memanfaatkan layanan kesehatan Obyektif :
terdekat untuk memantau kesehatannya secara rutin.
Keluarga tampakmemperhatikan saat perawat memberikan
Keluarga sesekali tampak mengangguk-anggukan
kepala
Keluarga tersenyum senang saat diberikan pujian oleh
perawat
Analisa:
TUK 5 tercapai dimana keluarga mengatakan akan
memanfaatkan posbindu untuk memantau kadar gula
darah dan kondisi luka