Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN UJIAN PRAKTIK

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

AIDA ALIVIA RAMADHANI FACHRI


XII IPS 4
01

SMA NEGERI 47 JAKARTA


11, Jl. Delman Utama I No.1, RT.1/RW.11, Kby. Lama Utara, Kec. Kby. Lama,
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12240
A. PERENCANAAN IDE DAN PELUANG USAHA
1. Deskripsi Makanan

SOTO BETAWI CEKER AYAM


Soto Betawi adalah salah satu makanan khas yang berasal dari D.K.I. Jakarta.
Bahan utama dari soto Betawi adalah daging sapi. Soto Betawi juga menggunakan
jeroan sapi seperti halnya soto sulung dan soto Madura. Soto Betawi memiliki ciri khas
yaitu menggunakan campuran santan dan susu cair sebagai bahan untuk kuah soto
Betawi. Kedua bahan itulah yang membuat rasa soto Betawi begitu khas dan gurih.
Istilah soto Betawi sudah ada sejak tahun 1977-1978. Orang yang pertama kali
mempopulerkan istilah tersebut ialah penjual soto yang bernama Lie Boen Po. Istilah
soto Betawi mulai menyebar menjadi istilah umum sekitar tahun 1981 ketika penjual
soto tersebut tutup.
Ide modifikasi makanan soto Betawi ceker hadir karena ceker ayam merupakan
salah satu bahan makanan yang diketahui dan disukai oleh masyarakat Indonesia.
Selain itu, ceker ayam juga dapat menjadi alternatif pengganti jeroan sapi bagi pembeli
yang tidak menyukai jeroan. Soto Betawi memiliki peminat yang cukup tinggi karena
dapat dinikmati sebagai menu makan siang bagi para pekerja. Dengan demikian,
makanan soto Betawi ceker ayam memiliki peluang yang cukup besar seiring
berkembangnya tren makanan.

2. Alat yang Digunakan


Berikut alat – alat yang digunakan, antara lain :
 Wajan
 Panci
 Kompor
 Sudip
 Saringan makanan
 Pisau
 Talenan
 Piring plastik
 Mangkok plastik
 Mangkok kaca besar
 Cobek dan batu ulekan
 Spatula plastik
 Wadah makanan
 Toples kerupuk
 Sendok
 Sendok sayur
 Penanak nasi

3. Bahan yang Dibutuhkan :


a). Berikut adalah bahan – bahan yang dibutuhkan, antara lain :
 250 gram daging sapi
 250 gram ceker ayam
 500 gram kentang
 700 ml air
 190 ml santan
 150 ml susu cair
 150 gram emping
 1 bungkus bumbu ungkep
 1 buah tomat
 2 buah jeruk nipis
 Cabai rawit secukupnya
 Bawang goreng secukupnya
 Daun bawang secukupnya
 Minyak goreng secukupnya

b). Berikut adalah bumbu – bumbu yang akan dihaluskan :


 5 siung bawang putih
 8 siung bawang merah
 7 buah cabai merah
 2 batang serai
 1 ruas jahe
 1 ruas lengkuas
1
 ruas kunyit
2
 1 buah kayu manis
 1 buah biji pala
 4 buah kemiri
 Beberapa lembar daun salam
 Beberapa lembar daun jeruk
 2 sdt garam
 1 sdt gula pasir
1
 sdt ketumbar
2
1
 sdt lada
2
1
 sdt jinten
2
1
 sdt royco
2

4. Analisis Peluang Usaha (Analisis SWOT)


STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREAT
Bahan – bahan yang Harga daging sapi Apabila harga jual Jika bahan baku
digunakan mudah yang relatif kurang terjangkau, maka naik, harga jual
didapatkan. stabil. pelanggan pun meningkat
semakin banyak
Memiliki peminat Tidak tahan lama Dapat Adanya
yang cukup banyak. dan mudah basi. menggunakan persaingan harga
jasa aplikasi jual dengan
makanan pesan penjual soto
antar online betawi yang lain.
Dibuat menggunakan Tidak semua orang Banyak dipilih Jika tidak
bahan – bahan segar menyukai jeroan oleh masyarakat berkreasi dan
dan berkualitas serta atau santan, khususnya berinovasi, maka
tidak menggunakan sehingga pekerja kantor akan terancam
bahan pengawet megurangi peminat untuk menu dengan
konsumen. makan siang. munculnya
pesaing yang
lebih berinovasi.
B. TEKNIK DAN PROSES PENGOLAHAN
1. Teknik yang Digunakan
Teknik yang digunakan dalam memasak soto betawi ceker ayam adalah
merebus, menggoreng, dan menumis. Teknik merebus dilakukan diawal yaitu saat
merebus daging sapi dengan bumbu ungkep dan diakhir yaitu saat proses memasak
kuah soto. Sedangkan, teknik menggoreng dilakukan pada bagian pertengahn saat
menggoreng daging serta bahan pelengkap lainnya dan menumis dilakukan saat
memasak bumbu yang telah dihaluskan.

2. Proses Pengolahan
Berikut merupakan langkah – langkah dalam membuat soto Betawi ceker ayam :
 Pertama, siapkan bahan – bahan yang telah dicuci bersih, dikupas, dan diiris.
 Kemudian, rebus air dengan bumbu ungkep hingga mendidih. Setelah
mendidih, masukkan potongan daging sapi ke dalam air rebusan bumbu ungkep,
lalu tunggu hingga bumbu meresap.
 Panaskan minyak goreng di wajan. Setelah minyak panas, goreng emping
dengan api kecil. Jika emping sudah terlihat kekuningan, angkat dan tiriskan.
 Lalu, goreng kentang yang telah diiris. Tunggu hingga kentang matang. Setelah
matang, angkat dan tiriskan.
 Setelah bumbu telah meresap ke dalam daging, angkat daging lalu diamkan
beberapa menit.
 Panaskan wajan dengan sedikit minyak goreng. Jika sudah panas, masukkan
potongan daging yang telah diungkep dan goreng hingga berwarna kecokelatan.
 Selanjutnya, haluskan bumbu – bumbu yang telah disiapkan dengan
menggunakan cobek.
 Setelah bumbu halus, masukkan bumbu ke dalam wajan yang telah dipanaskan.
Tumis hingga harum, setelah itu angkat.
 Masukkan air, santan, susu cair, dan bumbu yang sudah ditumis ke dalam panci.
Aduk terus agar santannya tidak pecah.
 Kemudian, masukkan ceker ayam ke dalam kuah soto, dan aduk hingga kuah
soto matang.
 Setelah semua bahan matang, angkat dan letakkan di atas meja makan.
 Siapkan mangkok, masukkan potongan daging goreng dan kentang goreng.
Tuangkan kuah soto dan ceker ke dalam mangkok, tambahkan potongan tomat
di atasnya. Tambahkan daun bawang, bawang goreng, perasan jeruk nipis, dan
emping.
 Terakhir, sajikan soto Betawi ceker ayam dengan nasi hangat dan sambal. Soto
Betawi ceker ayam siap dinikmati.

C. PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PERHITUNGAN BEP


1. Peralatan yang Dibutuhkan
No. Jenis Alat Spesifikasi Unit
1. Wajan Berukuran sedang terbuat dari bahan 1
stainless steel.
2. Panci Berukuran sedang. 1
3. Kompor Dilengkapi regulator 1
4. Sudip Terbuat dari stainless steel. 1
5. Saringan makanan Berukuran sedang. 1
6. Pisau Terbuat dari stainless steel. 2
7. Talenan Terbuat dari kayu 2
8. Mangkok plastik Berukuran sedang dan terbuat dari 3
bahan food grade
9. Mangkok kaca Berukuran sedang. 2
10. Cobek dan batu ulekan Terbuat dari batu 1
11. Spatula plastik Terbuat dari plastic food grade 1
12. Wadah makanan Berbagai ukuran dan erbuat dari bahan 5
food grade
13. Toples kerupuk Terbuat dari bahan food grade 1
14. Sendok Terbuat dari stainless steel. 5
15. Sendok sayur Terbuat dari stainless steel. 1
16. Penanak nasi Terbuat dari stainless steel. 1
17. Piring plastik Berbagai ukuran dan terbuat dari bahan 4
food grade

2. Bahan Baku, BTP, dan Kemasan Soto Betawi Ceker Ayam


No. Bahan Baku Spesifikasi
1. Daging sapi Segar dan tidak berbau.
2. Ceker ayam Segar dan tidak berbau
3. Kentang Tidak busuk
4. Air Air matang
5. Santan Santan siap pakai
6. Susu cair Susu cair UHT siap pakai
7. Emping Dalam kondisi baik
8. Bumbu ungkep Menggunakan bumbu ungkep ayam
9. Tomat Segar dan tidak busuk
10. Jeruk nipis Segar dan tidak busuk
11. Cabai rawit Segar dan tidak busuk
12. Bawang goreng Bawang yang digunakan tidak busuk
13. Minyak Menggunakan minyak goreng
14. Bawang putih Segar dan tidak busuk
15. Bawang merah Segar dan tidak busuk
16. Cabai merah Berukuran sedang dan segar
17. Serai Segar dan tidak layu
18. Jahe Berukuran sedang
19. Lengkuas Berukuran besar
20. Kunyit Berukuran sedang
21. Kayu manis Tidak busuk
22. Biji pala Tidak busuk
23. Kemiri Tidak busuk
24. Daun salam Menggunakan daun yang sudah agak layu
25. Daun jeruk Menggunakan daun yang sudah agak layu
26. Garam Menggunakan garam dapur
27. Gula Menggunakan gula pasir
28. Ketumbar Hanya digunakan sedikit
29. Lada Bukan menggunakan lada bubuk
30. Jinten Hanya digunakan sedikit
31. Royco Menggunakan royco sapi
32. Kemasan Wadah makanan berbahan plastik food grade
33. Sendok dan garpu Terbuat dari bahan plastik food grade

3. Jumlah Tenaga Kerja yang Digunakan dalam Usaha


Produksi Pemasaran Administrasi
2 (diri sendiri dan tenaga kerja) 1 (diri sendiri) 1 (diri sendiri)

4. Investasi Alat dan Mesin


No. Jenis Alat Jumlah Unit Harga Jumlah Harga
1. Wajan 1 Rp 50.000 Rp 50.000
2. Panci 1 Rp 65.000 Rp 65.000
3. Kompor 1 Rp 500.000 Rp 500.000
4. Sudip stainless 1 Rp 15.000 Rp 15.000
5. Saringan makanan 1 Rp 10.000 Rp 10.000
6. Pisau 2 Rp 30.000 Rp 60.000
7. Talenan 2 Rp 20.000 Rp 40.000
8. Mangkok plastik 3 Rp 10.000 Rp 30.000
9. Mangkok kaca 2 Rp 25.000 Rp 50.000
10. Cobek dan batu ulekan 1 Rp 100.000 Rp 100.000
11. Spatula plastik 1 Rp 5.000 Rp 5.000
12. Wadah makanan 5 Rp. 10.000 Rp 10.000
13. Toples kerupuk 1 Rp 30.000 Rp 30.000
14. Sendok 5 Rp 2.000 Rp 10.000
15. Sendok sayur 1 Rp 30.000 Rp 30.000
16. Penanak nasi 1 Rp 400.000 Rp 400.000
17. Piring plastik 4 Rp 10.000 Rp 10.000
Jumlah Rp 1.405.000
Biaya Penyusutan / bulan = total investasi / umur alat Rp 23.400
= 1.405.000 / 60 bulan

5. Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost)


No. Bahan Baku Jumlah Unit Harga Jumlah Harga
1. Daging sapi 1 kg Rp 100.000/kg Rp 100.000
Ceker ayam 1 kg Rp 25.000/kg Rp 25.000
Kentang 1,5 kg Rp 15.000/kg Rp 22.500
Air 1,5 liter (3 botol Rp 5.000/botol Rp 15.000
600 ml)
Santan 500 ml Rp 3.000/100 ml Rp 15.000
Susu cair 1 liter Rp 15.000/liter Rp 15.000
Emping 3 bungkus Rp 6.000/bungkus Rp. 18.000
Bumbu ungkep 1 bungkus Rp 3.000/bungkus Rp 3.000
Tomat ½ kg Rp 8.000/kg Rp 4.000
Jeruk nipis 5 buah Rp 1.000/buah Rp 5.000
Cabai rawit 200 gram Rp 10.000/100 g Rp 20.000
Bawang goreng 150 gram Rp 7.000/100 g Rp 11.500
Daun bawang 1 ikat Rp 5.000/ikat Rp 5.000
Minyak goreng 1 liter Rp 15.000/liter Rp 15.000
Bawang putih 200 gram Rp 7.500/100 g Rp 15.000
Bawang merah 250 gram Rp 7.000/100 g Rp 17.500
Cabai merah 200 gram Rp 8.000/100 g Rp 16.000
Serai 1 ikat Rp 4.000/ikat Rp 4.000
Jahe 250 gram Rp 3.000/100 g Rp 7.500
Lengkuas 300 gram Rp 2.500/100 g Rp 7.500
Kunyit 250 gram Rp 2.000/100 g Rp 5.000
Kayu manis 1 bungkus Rp 2.000/bungkus Rp 2.000
Biji pala 2 buah Rp 2.000/buah Rp 4.000
Kemiri 2 bungkus Rp 2.500/bungkus Rp 5.000
Daun salam 1 bungkus Rp 2.000/bungkus Rp 2.000
(5 lembar)
Daun jeruk 1 bungkus Rp 2.000/bungkus Rp 2.000
(5 lembar)
Garam 1 bungkus Rp 3.000/bungkus Rp 3.000
Gula pasir 1 bungkus Rp 4.000/bungkus Rp 4.000
Ketumbar 3 bungkus Rp 2.000/bungkus Rp 6.000
Lada 2 bungkus Rp 2.000/bungkus Rp 4.000
Jinten 1 bungkus Rp 1.500/bungkus Rp 1.500
Royco 1 bungkus Rp 1.000/bungkus Rp 1.000
Kemasan 2 lusin Rp 10.000/lusin Rp 20.000
Sendok dan 2 lusin Rp 8.000/lusin Rp 8.000
garpu
Jumlah per bulan Rp 12.270.000
Jumlah per satu kali produksi Rp 409.000
Jumlah per unit (porsi) Rp 20.450

6. Biaya Tetap (Fixed Cost)


No. Nama Barang Harga
1. Listrik dan air Rp 300.000
2. Gas Rp 200.000
3. Sewa tempat (rumah sendiri) Rp 0
4. Tenaga kerja (1 orang) Rp 500.000
5. Biaya penyusutan peralatan Rp 23.400
Jumlah biaya per bulan Rp 1.023.400
jumlah biaya per hari Rp 34.130
7. Total Biaya
Total Biaya = Biaya Tidak Tetap + Biaya Tetap
= Rp. 409.000 + Rp. 34.130
= Rp 443.130

8. Harga Pokok Produksi


HPP = Total biaya / jumlah produksi
= Rp. 443.130 / 20
= Rp. 22.156

9. Keuntungan/Laba
Laba yang diinginkan : 35%
Laba = Laba yang diinginkan x HPP
= 35% x Rp. 22.156
= Rp. 7.754

10. Harga Jual


Harga Jual = HPP + Laba
= Rp 22.156 + Rp. 7.754
= Rp. 29.910
= Rp. 30.000/porsi

11. Break Event Point dalam Unit


𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩
BEP unit =
(𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐉𝐮𝐚𝐥 𝐩𝐞𝐫 𝐮𝐧𝐢𝐭 − 𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐩𝐞𝐫 𝐮𝐧𝐢𝐭)

Rp 1.023.400
=
(Rp 30.000−Rp 20.450)

𝑅𝑝 1.023.400
=
Rp 9.550

= 288,28
= 288 porsi (dibulatkan)
Jadi, perusahaan harus mencapai penjualan sebanyak 288 porsi untuk mencapai
BEP agar tidak untung dan tidak rugi. Jika melebihi 288 porsi, maka akan mendapat
untung. Jika kurang dari 288 porsi, maka akan mendapat rugi.

12. Break Event Point dalam Rupiah


𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩
BEP Rupiah = 𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐩𝐞𝐫 𝐔𝐧𝐢𝐭
𝟏−
𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐉𝐮𝐚𝐥 𝐩𝐞𝐫 𝐔𝐧𝐢𝐭
Rp 1.023.400
= Rp 20.450
1 − Rp 30.000

𝑅𝑝 1.023.400
=
0.32
= Rp 3.198.125
= Rp 3.200.000 (dibulatkan)
Jadi, perusahaan harus mencapai penjualan sebanyak Rp. 3.200.000 untuk
mencapai BEP agar tidak untuk dan tidak rugi. Jika melebihi Rp. 3.200.000, maka
perusahaan akan mendapat untung. Jika kurang dari Rp. 3.200.000, maka
perusahaan akan mengalami rugi.

D. PROMOSI DENGAN MEDIA YANG SESUAI


Promosi yang saya gunakan dalam mempromosikan peluang usaha saya adalah
menggunakan media promosi periklanan. Promosi periklanan adalah salah satu jenis
promosi non-personal yang menggunakan berbagai macam media untuk menarik
perhatian pembeli, media yang digunakan ialah media sosial. Strategi promosi yang
saya pilih adalah dengan menggunakan iklan dan memberikan potongan hingga 20%
pada hari – hari tertentu agar menarik minat para pembeli.
Alasan saya menggunakan media dan strategi promosi periklanan adalah
karena di masa pandemi, masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah
sambil berselancar di media sosial dan mengurangi intensitas beratatap muka dengan
orang lain. Selain itu, karena semakin majunya perkembangan teknologi, dapat
memudahkan saya dalam mempromosikan produk usaha yang mana hal tersebut juga
membuat saya harus selalu berinovasi dalam mempromosikan produk usaha saya.
Dari semua penjelasan di atas, hal yang saya lakukan untuk mempromosikan
produk usaha saya yaitu membuat poster digital dengan kreatif dan
menyebarluaskannya di dalam akun media sosial milik saya yaitu instagram. Sehingga,
masyarakat dapat tertarik dengan produk usaha saya.
Berikut adalah poster digital dan strategi promosi yang saya lakukan dalam
mempromosikan produk usaha saya.

a. Poster digital
b. Strategi promosi

Anda mungkin juga menyukai