Tugas 12 (Bahan K3 Konstruksi)
Tugas 12 (Bahan K3 Konstruksi)
Penggunaan masker pada pekerja di bidang konstruksi bertujuan untuk mencegah masuknya
kotoran berupa debu kasar, racun dan debu halus, uap beracun, serta gas beracun seperti
Karbon Dioksida (CO2) yang bisa menurunkan konsentrasi oksigen di udara.
Masker penyaring debu yang berfungsi untuk melindungi pernapasan dari serbuk
logam serta berbagai serbuk kasar lain.
Masker berhidung yang dapat menyaring debu dan benda berbahaya dengan ukuran
hingga 0,5 mikron. Untuk mengenakan masker berhidung, Anda perlu memastikan
bahwa masker ini menempel dengan baik di wajah.
Serpihan besi, batu, dan juga kayu dapat beterbangan dengan bebas di udara. Sehingga,
terdapat risiko benda-benda tersebut mengenai mata pekerja konstruksi. Dikarenakan partikel
debu memiliki ukuran yang sangat kecil dan kerap kali tidak terlihat oleh mata, maka sangat
dianjurkan untuk menggunakan kacamata pengaman.
Biasanya, kacamata pengaman digunakan pekerja saat mengelas. Masalah kecelakaan pada
bagian mata masih menjadi hal yang mesti diperhatikan lebih jauh pada penerapa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mengingat kejadiannya masih sangat banyak
Sepatu Pengaman : melindungi kaki dari benda tajam
Peralatan yang berfungsi untuk menjaga keselamatan pekerja selanjutnya adalah sepatu
pengaman. Fungsi dari sepatu pengaman ini adalah untuk melindungi tenaga kerja dari beban
berat yang menimpa bagian kaki. Selain itu, sepatu pengaman juga berfungsi untuk menjaga
kaki dari benda tajam seperti paku serta menghindarkan kaki dari larutan asam dan juga
logam pijar.
Sepatu khusus yang memenuhi standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah sepatu
yang berbahan kulit dengan ujung sepatu yang tertutup oleh baja. Di dalam solnya juga perlu
dilapisi dengan baja. Lapisan baja ini berfungsi untuk melindungi pekerja dari tusukan benda
runcing.
Pada keadaan tertentu, pekerja juga harus diberikan perlindungan ekstra seperti sepatu
konduktor pada pekerja di bidang listrik maupun sepatu yang tidak bisa menimbulkan
loncatan bunga api pada tenaga kerja di tempat yang memungkinkan terjadinya ledakan.
Sarung Tangan : melindungi tangan dari benda keras yang tajam dan panas
Untuk melindungi bagian telapak tangan, pekerja konstruksi wajib menggunakan sarung
tangan. Peralatan ini akan membantu pengerjaan yang berkaitan dengan benda keras yang
panas, tajam, dan juga benda yang licin. Sarung tangan juga akan sangat berguna sebagai
isolator pada pengerjaan listrik.
Sarung tangan harus diberikan pada tenaga kerja mempertimbangkan bahaya serta
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Penggunaan sarung tangan bisa disesuaikan dengan
jenis kecelakaan yang akan dicegah seperti sayatan, tusukan, terkena benda panas, terkena
aliran listrik, dan sebagainya.
Namun, yang perlu Anda perhatikan adalah penggunaan sarung tangan saat bekerja dengan
mesin pengepres, mesin pengebor, dan mesin lain yang memungkinkan sarung tangan bisa
tertarik ke mesin. Penggunaan sarung tangan pada mesin-mesin tersebut justru bisa menjadi
bahaya.
Helm Pengaman : melindungi kepala dari benda yang jatuh saat bekerja
Perlindungan telinga menjadi peralatan penting untuk melindungi organ pendengaran dari
suara yang dikeluarkan oleh mesin dengan volume yang bising dan keras. Selain itu,
perlindungan telinga juga bisa melindungi bagian tersebut dari percikan logam, loncatan api,
pijar, serta partikel melayang. Perlindungan bagian telinga bisa menggunakan alat sumbat
ataupun tutup telinga.
Selain enam jenis peralatan keselamatan di atas, ada juga beberapa alat lain seperti tali
pengaman untuk pekerja konstruksi yang memiliki risiko terjatuh. Alat lainnya adalah
pakaian khusus yang bisa melindungi dari ragam jenis kecelakaan.
Pakaian pekerja pria yang berhubungan dengan mesin haruslah berlengan pendek, pas di dada
dan punggung, tidak berdasi, serta tidak memiliki lipatan-lipatan yang bisa berpotensi
mengganggu kerja.