A. Latar Belakang
Cagar budaya merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk dilestarikan di era
modern ini, sebagai salah satu pengetahuan dasar bagi pembentukan karakter generasi muda
milenial. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1992 tentang benda-benda yang dianggap sebagai
cagar budaya, yang disempurnakan dengan UU No 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya,
maka cagar budaya tidak hanya membicarakan seputar benda-benda yang dianggap
mempunyai nilai sejarah. Namun juga meliputi bangunan, strukutur, situs dan kawasan, baik
yang ada di darat dan maupun yang ada di laut.
B. Rumusan Masalah
Jelaskan manfaat dari benda cagar budaya
Jelaskan struktur-struktur cagar budaya
Sebut dan jelaskan arti penting cagar budaya
Sebut dan jelaskan cara sederhana melestarikan cagar budaya
Memahami makna pelestarian cagar budaya
C. Tujuan
D. Manfaaat
1. Untuk memberikan tambahan pengetahuan tentang upaya yang
dilakukan dalam melestarikan kawasan Benda Cagar Budaya.
2. Untuk menambah pengetahuan di bidang ilmu hukum dan
hukum pertanahan dan lingkungan hidup.
E. Batasan Konsep
1. Peran dalam Kamus Bahasa Indonesia disebukan sebagai
seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem2.
2. Candi adalah sebuah bangunan keagamaan tempat ibadah
peninggalan purbakala yang berasal dari peradaban Hindu –
Buddha. Bangunan ini digunakan sebagai tempat pemujaan dewa
– dewi ataupun memuliakan Buddha, akan tetapi istilah candi
tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat
ibadah saja, banyak situs – situs purbakala non – religius dari
masa Hindu – Buddha Indonesia klasik, baik sebagai istana
(kraton), pemandian (petirtaan), gapura, dan sebagainya juga
disebut dengan istilah candi.
3. Benda cagar budaya dalam Undang – undang Nomor 11 Tahun
2010 Tentang Cadar Budaya adalah benda buatan manusia,
bergerak atau tidak bergerak yang berupa kesatuan atau
kelompok, atau bagian – bagian atau sisa – sisanya, yang
berumur sekurang – kurangnya 50 (lima puluh) tahun, atau
mewakili masa gaya yang khas dan mewakili masa gaya
sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun, serta dianggap
mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan
kebudayaan. Benda alam yang dianggap mempunyai nilai
penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.
BAB 2 PEMBAHASAN
Struktur Cagar Budaya adalah susunana binaan yang terbuat dari benda alam dan/atau
benda buatan manusia untuk memenuhi kebutuhan ruang kegiatan yang menyatu dengan alam,
sarana, dan prasarana, untuk menampung kebutuhan manusia. Bangunan Cagar
Budaya adalah susunan binaan yang terbuat dari benda alam atau benda buatan manusia untuk
memenuhi kebutuhan ruang berdinding dan/atau tidak berdinding, dan beratap.
Ciri yang paling dapat membedakan antara Bangunan dan Struktur Cagar Budaya adalah
atapnya. Struktur Cagar Budaya tidak memiliki atap. Contoh Struktur Cagar Budaya
antara lain Jembatan Merah Surabaya, Kolam Segaran di Trowulan, punden berundak,
Batu Lompat di Nias, Candi Borobudur, dan Monumen Pembebasan Irian Barat.
Situs Cagar Budaya adalah lokasi yang berada di darat dan/atau di air yang mengandung
benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, dan/atau struktur cagar budaya, sebagai hasil
kegiatan atau bukti kejadian pada masa lalu. Kawasan Cagar Budaya adalah satuan ruang
geografis yang memiliki dua situs cagar budaya atau lebih, yang letaknya berdekatan dan/atau
memperlihatkan ciri tata ruang yang khas.
Contoh Situs Cagar Budaya adalah Situs Ratu Boko di Yogyakarta, Situs Megalitik
Tinggihari di Sumatera Selatan, Situs Kutai Purba di Kalimantan Timur, Situs Penjara
Boven Digul di Papua dan Lapangan IKADA (Lapangan Banteng) di Jakarta. Sedangkan
Kawasan Cagar Budaya adalah satuan ruang geografis yang memiliki dua Situs Cagar
Budaya atau lebih yang letaknya berdekatan dan/atau memperlihatkan ciri tata ruang yang
luas. Contoh Kawasan Cagar Budaya antara lain Kota Tua Yogyakarta, Kawasan Pura
Besakih di Bali, Daerah Aliran Sungai Kali Cemoro di Desa Krikilan sebagai bagian dari
Kawasan Sangiran, Kawasan Manusia Purba Sangiran dan Kawasan Pengasingan Tokoh-
Tokoh Kemerdekaan di Banda, Maluku.
Keberadaan cagar budaya memiliki fungsi penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan,
pendidikan, agama dan /atau kebudayaan dengan proses penetapan.(uu republik indonesia
no.11 tahun 2010).
cagar budaya ini sangat penting bagi siapapun, baik masa lalu, masa kini maupun
masa depan, harus dijaga dan di lestarikan supaya ada warisan yang berguna bagi
generasi penerus. Dan juga para kaum muda harus tau arti nilai pentingnya suatu
sejarah masa lalu itu yang harus tertanam dalam diri.
Dalam al-qur’an juga telah di terangkan secara jelas yaitu diciptakan manusia
sebagai khalifah di muka bumi, khalifah (pemimpin) sejatinya tidak memimpin saja
melainkan kita di tuntut merawat, menjaga, dan memelihara lingkungan sekitar, lebih-
lebih suatu kawasan situs cagar budaya yang sangat penting dalam memberikan ilmu
pengetahuan bagi saat in maupun masa depan.
Selanjutnya jikalau kita berbicara guna dan manfaatnya tentunya sangat banyk
manfaat dari cagar budaya ini, perlu di ketahui manfaat ini merupakan salah satu
aspek dari pelestarian yaitu aspek pemanfaatan, jadi sangat banyak selain untuk
mengenal peninggalan sejarah masa lalu juga, tentunya menjadi icon suatau
masyarakat setempat maupun daerah, icon tidak hanya pusat kota yang mewah tetapi
suatu cagar budaya juga menjadi suatu yang sangat penting untuk icon.
Selain itu cagar budaya juga mampu menunjang kehidupan masyarakat sekitar.
Sebagai contoh masyarakat di sekitar kawasan situs percandian muaro jambi, yang
mayoritas masyarakatnya bertani dan berkebun, juga dengan adanya kawasan situs ini
masyarakat menjadi terbantu ntuk mengisi sela-sela waktu berjualan dll. Dengan pasti
turut ikut serta dalam melestarikan cagar budaya.
1. Berkunjung
Trend mengunjungi suatu tempat dan dibagikan melalui media sosial sedang tinggi.
Banyak anak muda berbekal kamera dari smartphone mengabadikannya. Cagar
Budaya selain menyampaikan pesan luhur juga merupakan tempat yang eksotis
sehingga juga dapat dikunjungi. Tentu selain berkunjung tentu saja Cagar Budaya ini
sayang jika informasinya dilewatkan atau tidak dibaca.
2. Tidak Melakukan Vandalisme
Cagar Budaya tidak dapat diperbaharui sehingga perlu dijaga kelestariannya. Salah
satu menjaga kelestariannya adalah dengan tidak melakukan vandalisme. Jika
mengetahui seorang melakukan vandalisme, kita juga wajib mencegahnya.
3. Membagikan di Media Sosial
Media sosial telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak
muda sekarang. Hampir semua mempunyai akun di media sosial seperti facebook,
twitter, instagram dan masih banyak lagi. Mengunjungi dan membagikan di media
sosial tentang Cagar Budaya dan menyertakan informasinya merupakan upaya ikut
serta dalam pelestarian Cagar Budaya.
4. Ikut dalam Kegiatan Kerelawanan
Beberapa komunitas, lsm, sekolah, intansi swasta dapat melaksanakan kegiatan nyata
dalam usaha pelestarian Cagar Budaya. Beberapa kelompok masyarakat pernah ikut
melakukan kegiatan pembersihan Cagar Budaya Candi Plaosan secara bersama-sama
dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya. Mereka ikut membersihkan sampah di sekitar
candi dan lumut di dinding candi.
Untuk memahami makna pelestarian cagar budaya kiranya perlu ditegaskan prinsip-
prinsip umum yang melandasinya. Pertama, setiap upaya pelestarian dilakukan
berdasarkan studi kelayakan yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis,
teknis dan administratif; kedua, kegiatan pelestarian harus dilaksanakan atau
dikoordinasikan oleh Tenaga Ahli Pelestarian dengan memperhatikan etika
pelestarian; ketiga, tata cara pelestarian harus mempertimbangkan kemungkinan
dilakukannya pengembalian kondisi awal seperti sebelum kegiatan pelestarian; dan
keempat pelestarian harus didukung oleh kegiatan pendokumentasian sebelum
dilakukan kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan keasliannya.
Secara lebih khusus pelestarian kawasan cagar budaya perlu memperhatikan
permasalahan utama yang melandasi ketiga unsurnya, yaitu pelindungan,
pengembangan, dan pemanfaatan.
MAKALAH
GURU PEMBIMBING:
DISUSUN OLEH:
KELAS:
XI IPS 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan, pengetahuan serta apresiasi kita tentang peninggalan sejarah (cagar budaya).
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang di harapkan. Untuk itu, diharapkan untuk
memberi kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Sumbawa, Februari 2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………1
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
E. Batasan Konsep
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….2