Makalah Anatomi Fisiologi
Makalah Anatomi Fisiologi
ANATOMI FISIOLOGI
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
NIM : 21484037
KELAS FARMASI 1
Segala puji dan syukur kepada Tuhan YME yang telah memberikan nikmat
serta kemudahan sehingga pada kesempatan ini saya dapat menyelesaikan makalah
dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya, penulis tidak akan mampu
menyelesaikan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
3.1 Kesimpulan..............................................................................................
3.2 Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem reproduksi pada pria terdiri dari sejumlah organ seks yang merupakan
bagian dari proses reproduksi pria. Pada pria, organ reproduksi ini terletak diluar
tubuh manusia sekitar wilayah panggul. Organ utama pada pria adalah penis dan
testis yang memproduksi air mani dan sperma yang sebagai bagian dari hubungan
seks pupuk sebuah ovum dalam tubuh wanita, dan ovum dibuahi. Secara bertahap
akan berkembang menjadi janin yang kemudian lahir sebagai anak.
1.1 Rumusan Masalah
1. Apa saja organ reproduksi pria?
2. Bagaimana peranan fungsi organ reproduksi pria?
3. Bagaimana rangsangan hormon pada pria?
4. Bagaimana fisiologi reproduksi pada pria?
1.2 Tujuan
1. Dapat menjelaskan organ reproduksi pria.
2. Dapat menjelaskan peranan fungsi organ reproduksi pria.
3. Dapat menjelaskan rangsangan hormon pada pria.
4. Dapat menjelaskan fisiologi reproduksi pada pria.
1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui organ reproduksi pada pria.
2. Untuk mengetahui peranan fungsi organ reproduksi pada pria.
3. Untuk mengetahui rangsangan hormon pada pria.
4. Untuk mengetahui fisiologi reproduksi pria.
BAB II
PEMBAHASAN
Anatomi Fisiologi itu berasal dari bahasa latin yaitu anatomi ana = bagian,
memisahkan, tomi (tomie) = tomneinei = iris, potong. Fisiologi = fisis (phisys) =
alam atau cara kerja, logos (logi) = ilmu pengetahuan. Jadi Anatomi Fisiologi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan tubuh serta bagaimana alat
tubuh itu bekerja.
Secara anatomi, sistem reproduksi pria terdiri dari organ reproduksi internal
dan organ reproduksi eksternal. Organ reproduksi internal terdiri dari testis, dan
organ-organ penunjang fungsinya seperti epididimis, duktus deferens (vas deferens),
vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan saluran uretra. Sedangkan organ reproduksi
eksternal terdiri dari penis dan skrotum.
1. Organ Reproduksi Internal
Organ reproduksi internal pada pria terdiri dari :
a. Testis
Tesis merupakan suatu organ yang memiliki bentuk ovoid yang
berjumlah dua buah, biasanya testis sebelah kiri itu lebih besar dan berat
dibandingkan yang kanan. Testis terletak di skrotum dan dibungkus
dengan tunica albuginea yang beratnya 10-14 gram dan panjangnya 4 cm.
Testis merupakan kelenjar eksokrin (sitogenik) karena pada pria dewasa
menghasilkan spermatozoa yang disebut juga dengan kelenjar endokrin
yang menghasilkan hormon untuk pertumbuhan genetelia eksterna. Testis
terbagi menjadi lobules-lobulus kira-kira sekitar 200 sapai 400. Di dalam
lobulus-lobulus, terletak jaringan parenkim yang membentuk tubuli
seminiferi kontorti.
Bersama dengan epididimis, testis berada pada kantung skrotum.
Dinding yang memisahkan testis dan epididimis disebut tunica vaginalis.
Tunica vaginalis dibentuk dari peritoneum abdominalis yang mengadakan
migrasi kedalam skrotum saat berkembangnya genitalia interna pria.
b. Epididimis
Epididimis merupakan organ yang terbentuk seperti huruf C, yang
terletak pada fascies posterior testis dan sedikit menutupi fascies lateralis.
Epididimis terbagi menjadi tiga bagian yaitu, kaput epididimis, korpus
epididimis, dan kauda epididimis. Kaput epididimis merupakan bagian
terbesar pada bagian proksiml, letaknya dibagian superior testis dan
menggantung. Korpus epididimis melekat pada facies posterior testis,
terpisah dari testis oleh suatu rongga yang disebut sinus epididimis. Kauda
epididimis merupakan bagian paling terkecil dimana duktus epididimis
mulai membesar dan berubah menjadi duktu deferens.
c. Duktus deferens ( Vas deferens)
Vas deferens merupakan saluran yang menghubungkan testis dan saluran
uretra sebagai saluran untuk keluar sperma.
d. Vesikula seminalis
vesikula seminalis adalah organ yang berbentuk kantong bergelembung
yang menghasilkan cairan seminal. Jumlahnya ada dua di kiri dan di
kanan serta posisinya tergantung pada isi vesika urinaria. Apabila vesika
urinaria penuh, maka posisinya akan lebih vertical, sedangkan apabila
kosong dia lebih horizontal. Vesikula seminalis ini terbungkus oleh
jaringan ikat fibrosa dan muscular pada dinding dorsal vesika urinaria.
e. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat merupakan gabungan dari duktus deferens dan duktus
ekskretorius vesikula seminalis, yang menuju basis prostat yang akhirnya
bermuara ke dalam kolikus seminalis pada dinding posterior lumen uretra.
f. Saluran uretra
Saluran uretra merupakan saluran yang berpangkal dari kandung kemih
untuk saluran keluar air kencing. Saluran ini menembus kelenjar prostat
dan terhubung dengan vas deferens sehingga menjadi saluran sperma juga.
b. Skrotum
Skrotum merupakan kantong yang terdiri dari jaringan kutis dan subkutis
yang terletak dorsal dari penis dan kaudal dari simfisis pubis. Skrotum
terbagi atas dua bagian dari luar oleh raphe scrota dan dari dalam oleh
septum skrotum scrota. Lapisan skrotum terdiri dari laoisan cutis dan
lapisan subcutis. Lapisan cutis merupakan lapisan kulit yang sangat tipis
mengandung pigmen lebih banyak daripada kulit sekitarnya sehingga
lebih gelap warnanya. Lapisan subcutis terdiri dari serabut-serabut otot
polos dan tidak didapatkan jaringan lemak.
b. Hormon gonadotropin
Kelenjar hipofisis anterior yang menghasilkan dua macam hormone
yaitu Lutein Hormon (LH) dan Folicle Stimulating Hormon (FSH).
c. Hormone estrogen
Hormone ini dibentuk dari testoteron dan dirangsang oleh hormon
perangsang folikel. Hormone ini memungkinkan spermatogenesis
untuk menyekresi protein pengikat endogen untuk mengikat testoteron
dan estrogen serta membawa keduanya kedalam cairan lumen tubulus
seminiferus untuk pematangan sperma.
d.