Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM REPRODUKSI PRIA

Dosen Pengampu :

Amalia Ratna Kusumaningrum, S.Tr.Keb.,M.Kes

Disusun Oleh :

Nama : Gabrila Vanessa Rexcyanti

NIM : 21484037

KELAS FARMASI 1

POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI SETYA INDONESIA YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan YME yang telah memberikan nikmat
serta kemudahan sehingga pada kesempatan ini saya dapat menyelesaikan makalah
dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya, penulis tidak akan mampu
menyelesaikan makalah ini.

Saya sangat bersyukur karena masih diberikan kesehatan, sehingga makalah


“Sistem Reproduksi Pria” ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun dengan tujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi. Saya sangat berharap semoga
makalah ini dapat menjadi panduan pembelajaran bagi para mahasiswa supaya dapat
mengetahui tentang sistem reproduksi pada pria.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Amalia Ratna Kusumaningrum,


S.Tr.Keb.,M.Kes selaku dosen pembimbing mata kuliah anatomi fisiologi. Saya
sangat menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Saya mengharapkan
kritik dan saran agar makalah ini dapat lebih baik kedepannya. Saya juga mohon
maaf, apabila makalah ini masih banyak kesalahan baik dari tulisan maupun yang
lainnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Yogyakarta, 23 September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

1.1 Latar Belakang.........................................................................................


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................
1.4 Manfaat....................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................

2.1 Pengertian Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria...........................


2.2 Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria..............................................
2.3 Hormon pada Pria....................................................................................
2.4 Fungsi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria.................................................
2.5 Aplikasi dalam Farmasi............................................................................

BAB III PENUTUP..................................................................................................

3.1 Kesimpulan..............................................................................................

3.2 Saran.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan
keturunan yang baru. Yang bertujuan untuk mempertahankan jenisnya dan
melestarikan jenis supaya tidak punah. Sistem reproduksi pada manusia akan
mulai berfungsi ketika seseorang mencapai kedewasaan (pubertas). Pada seorang
pria testisnya telah mampu menghasilkan sperma dan hormon testosterone.

Sistem reproduksi pada pria berkaitan terutama dengan kelangsungan


keberadaan spesies manusia. Oleh karena itu, sistem ini berbeda dengan sistem
organ lainnya dalam tubuh yang berhubungan dengan homeostatis dan
kemampuan bertahan individu. Proses reproduksi pada pria meliputi, maturasi
seksual (perangkat fisiologi untuk reproduksi), pembentukan gamet
(spermatozoa) dan ejakulasi.

Sistem reproduksi pada pria terdiri dari sejumlah organ seks yang merupakan
bagian dari proses reproduksi pria. Pada pria, organ reproduksi ini terletak diluar
tubuh manusia sekitar wilayah panggul. Organ utama pada pria adalah penis dan
testis yang memproduksi air mani dan sperma yang sebagai bagian dari hubungan
seks pupuk sebuah ovum dalam tubuh wanita, dan ovum dibuahi. Secara bertahap
akan berkembang menjadi janin yang kemudian lahir sebagai anak.
1.1 Rumusan Masalah
1. Apa saja organ reproduksi pria?
2. Bagaimana peranan fungsi organ reproduksi pria?
3. Bagaimana rangsangan hormon pada pria?
4. Bagaimana fisiologi reproduksi pada pria?

1.2 Tujuan
1. Dapat menjelaskan organ reproduksi pria.
2. Dapat menjelaskan peranan fungsi organ reproduksi pria.
3. Dapat menjelaskan rangsangan hormon pada pria.
4. Dapat menjelaskan fisiologi reproduksi pada pria.

1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui organ reproduksi pada pria.
2. Untuk mengetahui peranan fungsi organ reproduksi pada pria.
3. Untuk mengetahui rangsangan hormon pada pria.
4. Untuk mengetahui fisiologi reproduksi pria.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria

Anatomi Fisiologi itu berasal dari bahasa latin yaitu anatomi ana = bagian,
memisahkan, tomi (tomie) = tomneinei = iris, potong. Fisiologi = fisis (phisys) =
alam atau cara kerja, logos (logi) = ilmu pengetahuan. Jadi Anatomi Fisiologi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan tubuh serta bagaimana alat
tubuh itu bekerja.

Jadi, sistem reproduksi pria merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari


tentang sistem biologis yang terdiri dari organ-organ dan jaringan yang digunakan
untuk reproduksi pada pria. Pada sistem reproduksi pria ini terdapat alat reproduksi
atau alat kelamin yang memproduksi sel yang digunakan untuk berkembang biak.

2.2 Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria

Secara anatomi, sistem reproduksi pria terdiri dari organ reproduksi internal
dan organ reproduksi eksternal. Organ reproduksi internal terdiri dari testis, dan
organ-organ penunjang fungsinya seperti epididimis, duktus deferens (vas deferens),
vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan saluran uretra. Sedangkan organ reproduksi
eksternal terdiri dari penis dan skrotum.
1. Organ Reproduksi Internal
 Organ reproduksi internal pada pria terdiri dari :
a. Testis
Tesis merupakan suatu organ yang memiliki bentuk ovoid yang
berjumlah dua buah, biasanya testis sebelah kiri itu lebih besar dan berat
dibandingkan yang kanan. Testis terletak di skrotum dan dibungkus
dengan tunica albuginea yang beratnya 10-14 gram dan panjangnya 4 cm.
Testis merupakan kelenjar eksokrin (sitogenik) karena pada pria dewasa
menghasilkan spermatozoa yang disebut juga dengan kelenjar endokrin
yang menghasilkan hormon untuk pertumbuhan genetelia eksterna. Testis
terbagi menjadi lobules-lobulus kira-kira sekitar 200 sapai 400. Di dalam
lobulus-lobulus, terletak jaringan parenkim yang membentuk tubuli
seminiferi kontorti.
Bersama dengan epididimis, testis berada pada kantung skrotum.
Dinding yang memisahkan testis dan epididimis disebut tunica vaginalis.
Tunica vaginalis dibentuk dari peritoneum abdominalis yang mengadakan
migrasi kedalam skrotum saat berkembangnya genitalia interna pria.

b. Epididimis
Epididimis merupakan organ yang terbentuk seperti huruf C, yang
terletak pada fascies posterior testis dan sedikit menutupi fascies lateralis.
Epididimis terbagi menjadi tiga bagian yaitu, kaput epididimis, korpus
epididimis, dan kauda epididimis. Kaput epididimis merupakan bagian
terbesar pada bagian proksiml, letaknya dibagian superior testis dan
menggantung. Korpus epididimis melekat pada facies posterior testis,
terpisah dari testis oleh suatu rongga yang disebut sinus epididimis. Kauda
epididimis merupakan bagian paling terkecil dimana duktus epididimis
mulai membesar dan berubah menjadi duktu deferens.
c. Duktus deferens ( Vas deferens)
Vas deferens merupakan saluran yang menghubungkan testis dan saluran
uretra sebagai saluran untuk keluar sperma.

d. Vesikula seminalis
vesikula seminalis adalah organ yang berbentuk kantong bergelembung
yang menghasilkan cairan seminal. Jumlahnya ada dua di kiri dan di
kanan serta posisinya tergantung pada isi vesika urinaria. Apabila vesika
urinaria penuh, maka posisinya akan lebih vertical, sedangkan apabila
kosong dia lebih horizontal. Vesikula seminalis ini terbungkus oleh
jaringan ikat fibrosa dan muscular pada dinding dorsal vesika urinaria.

e. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat merupakan gabungan dari duktus deferens dan duktus
ekskretorius vesikula seminalis, yang menuju basis prostat yang akhirnya
bermuara ke dalam kolikus seminalis pada dinding posterior lumen uretra.

f. Saluran uretra
Saluran uretra merupakan saluran yang berpangkal dari kandung kemih
untuk saluran keluar air kencing. Saluran ini menembus kelenjar prostat
dan terhubung dengan vas deferens sehingga menjadi saluran sperma juga.

2. Organ Reproduksi Eksternal


 Organ reproduksi eksternal pada pria terdiri dari :
a. Penis
Penis berfungsi sebagai saluran keluar air kencing dan sperma. Ujung
penis yang lebih besae disebut glandula penis dan ditutupi kulit yang
disebut preputium. Pada penis banyak mengandung pembuluh darah dan
saraf. Penis dapat ereksi dikarenakan penis terisi darah saat terangsang,
penis tidak terdapat tulang dan tidak terbentuk dari otot.

b. Skrotum
Skrotum merupakan kantong yang terdiri dari jaringan kutis dan subkutis
yang terletak dorsal dari penis dan kaudal dari simfisis pubis. Skrotum
terbagi atas dua bagian dari luar oleh raphe scrota dan dari dalam oleh
septum skrotum scrota. Lapisan skrotum terdiri dari laoisan cutis dan
lapisan subcutis. Lapisan cutis merupakan lapisan kulit yang sangat tipis
mengandung pigmen lebih banyak daripada kulit sekitarnya sehingga
lebih gelap warnanya. Lapisan subcutis terdiri dari serabut-serabut otot
polos dan tidak didapatkan jaringan lemak.

2.3 Hormon Pada Pria


a. Hormon testoteron
Hormone testoteron dihasilkan oleh sel interstitial yang terletak antara
tubulus seminiferous. Testoteron yang tidak terikat pada jaringan
dengan cepat dapat diubah oleh hati menjadi aldosterone dan
dehidroepialdosteron.
Fungsi testoteron sebagai berikut :
1) Efek desensus (penempatan) testis
Ini menunjukkan bahwa testoteron merupakan hal yang penting
untuk perkembangan seks pria selama kehidupan manusia dan
merupakan faktor keturunan.
2) Perkembangan seks primer dan sekunder
Sekresi testoteron setelah pubertas menyebabkan penis. Testis dan
skrotum membesar sampai usia 20 tahun serta dapat
mempengaruhi pertumbuhan seksual sekunder pria mulali pada
masa pubertas.

b. Hormon gonadotropin
Kelenjar hipofisis anterior yang menghasilkan dua macam hormone
yaitu Lutein Hormon (LH) dan Folicle Stimulating Hormon (FSH).

c. Hormone estrogen
Hormone ini dibentuk dari testoteron dan dirangsang oleh hormon
perangsang folikel. Hormone ini memungkinkan spermatogenesis
untuk menyekresi protein pengikat endogen untuk mengikat testoteron
dan estrogen serta membawa keduanya kedalam cairan lumen tubulus
seminiferus untuk pematangan sperma.

d. Hormon pertumbuhan (Growth Hormone)


Hormon ini diperlukan untuk mengatur latar belakang fungsi
metabolism testis secar khusus untuk meningkatkan pembelahan awal
spermatogenesis.

2.4 Fungsi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria


1. Reproduksi internal
a. Testis
Berfungsi sebagai penghasil sperma dan mensekresikan hormone
testoteron
b. Epididimis
Berfungsi sebagai tempat sekresi sperma dari testis, sebagai
pematangan motilitas dan fertilitas sperma, mengentalkan dan
menyimpan sperma.
c. Duktus deferens (vas deferens)
Berfungsi sebagai pembawa spermatozoa dari epididimis ke duktus
ejakulatorius dan menghasilkan cairan yang berfungsi untuk
mendorong sperma keluar dari duktus ejakulatorius dan uretra.

d.

Anda mungkin juga menyukai