Anda di halaman 1dari 25

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Meskipun faktanya komputer tidak lebih dari sekedar alat bantu dalam

pengolahan data, banyak manager memandangnya sebagai elemen sentral yang

penting dalam suatu sistem informasi. Peranan sebenarnya adalah menyajikan

informasi untuk pengambilan keputusan dan untuk perencanaan serta

pengendaliaan informasi.

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi

manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi bisa diperoleh dari sistem

informasi. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Sutabri,

2012).

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem didefenisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan

dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama–sama (Pratama,

2013).

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terikat atau terpadu yang

dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah

9
sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai suatu

tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari

sistem.

Ada beberapa elemen yang dapat membentuk sebuah sistem yaitu:

1. Tujuan,

2. Masukan,

3. Keluaran,

4. Proses,

5. Mekanisme pengendalian,dan

6. Umpan balik.

(Kadir, 2014)

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012) dalam bukunya dijelaskan ada beberapa

klasifikasi dari suatu sistem yaitu:

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrack adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak terlihat secara fisik, misalnya tologia yaitu suatu sistem yang berupa

pemikiran tantang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan

sistem fisik merupakan sistem yang dapat terlihat secara fisik, seperti

sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem personalia, dan

lain sebagainya.

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

10
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak

dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang

dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia

merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin,

yang disebut dengan human machine sistem. Sistem informasi berbasis

computer merupakan contohnya, karena menyangkut penggunaan kompter

yang berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem Deterministic dan Probabilistic

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut

dengan sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem

yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program

computer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic

adalah sistem yang masa depannya tidak dapat diprediksi, karena

mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini berkerja secara otomatis

tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah

sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang

menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsitem lainnya.

11
2.1.3 Karakteristik Sistem

Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat sifat tertentu yang

mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan suatu sistem. Ada delapan

karakteristik sistem yaitu:

1. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-

komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap

subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi

tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu

sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut

“supra sistem”.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem

dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan

yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem

disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan

demikian lingkungan luar sistem harus dijaga dan dipelihara.

12
Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, karena dapat

mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan sistem yang lain disebut

penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber

daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain.

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang

dapat pemeliharaan (Maintenance Input) dan sinyal (Signal Input).

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain

seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.

Informasi ini dapat digunakan untuk keputusan dalam mengambil

keputusan.

7. Pengolah Sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang Akan mengubah

masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat

deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi

sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai

sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. (Sutabri, 2012).

13
2.1.4 Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai

sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat.

Proses pengolahan ini memerlukan teknologi. Pada peroses pengolahan data,

untuk dapat menghasilkan informasi, juga dilakukan proses verifikasi secara

akurat, spesifik dan tepat waktu. Hal ini penting agar informasi dapat memberikan

nilai dan pemahaman kepada pengguna. Pengguna dalam hal ini mencakup

pembaca, pendengar, penonton, bergantung pada bagaimana cara pengguna

tersebut menikmati sajian informasi dan melalui media apa informasi tersebut

disajikan. (Pratama, 2013).

2.1.5 Pengertian Sistem Informasi

Dalam arti yang luas sistem informasi dapat dipahami sebagai sekumpulan

subsitem yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama dan membentuk

satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerja sama antara bagian satu dengan

yang lainnya (Sutanta, 2011).

Sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat

bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras

(hardaware), infrastruktur, dan sumber daya manusia yang terlatih. Keempat

bagian utama tersebut saling berkaitan untuk untuk menciptakan sebuah system

yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat. Didalamnya juga

termasuk proses perencanaan, control, koordinasi, dan pengambilan keputusan.

Sehingga, sebagai sebuah system yang mengolah data menjadi informasi yang

14
Akan disajikan dan digunakan oleh pengguna, maka system informasi merupakan

sebuah system yang kompleks. (Pratama, 2013).

Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut:

1. Perangkat Keras (hardware), yang mencangkup peranti-peranti fisik

seperti computer dan printer.

2. Perangkat Lunak (software), yaitu sekumpulan instruksi yang

memungkinkan perangkat keras memproses data.

3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan

pemprosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang, yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan

sistem informasi, pemprosesan, yang menggunakan keluaran sistem

informasi.

5. Basis Data (database), yaitu sekumpulan table, hubungan, dan lain-lain

yang berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan Komputer dan Data Komunikasi, yaitu system penghubung yang

memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersamaan atau diakses

oleh sejumlah pemakai. (Kadir, 2014).

2.2 Pengertian Database

Basis data terdiri dari dua kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih

dapat diartikan markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul, sedangkan Data

adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia

(pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan,

15
dan sebagainya, yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks,

gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Sebagai satu kesatuan istilah, basis data (Database) sendiri dapat didefinisikan

dalam sejumlah sudut pandang seperti:

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali

dengan cepat dan mudah.

2. Basis data atau database adalah kumpulan data yang saling berhubungan

yang disimpan secara bersamaan sedimikian rupa dan tanpa pengulangan

(redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Atau kumpulan file /table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan

dalam media penyimpanan elektronis. (Fathansyah, 2015).

Dijelaskan ada beberapa komponen dari sistem basis data:

1. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem basis

data adalah:

a. Komputer (satu sistem stand-alone atau lebih dari satu untuk

sistem jaringan )

b. Memory sekunder yang online(hardisk)

c. Memory sekunder yang offline (tape atau removable disk) untuk

keperluan backup data.

d. Media/perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan)

2. Sistem Operasi

16
Sistem operasi merupakan program yang mengaktifkan sistem

computer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dalam

computer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam computer.

Sejumlah sistem operasi yang banyak digunakan seperti: MS-DOS,

MS-Windows, Linux (untuk computer server dalam sistem jaringan

komputer). Program pengolah basis data hanya dapat aktif jika sistem

operasi yang dikehendaki telah aktif.

3. Basis data (Database)

Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data.

Setiap basis data dapat berisi sejumlah objek basis data (seperti table,

indeks, dan lain-lain). Disamping berisi datam setiap basis data juga

menyimpan definisi struktur (baik untuk basis data maupun objek-

objeknya secara rinci).

4. Sistem pengelola basis data (database management sistem)

Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai

secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak (sistem)

yang khusus. Perangkat lunak inilah yang disebut (DBMS/Database

management system) yang akan menentukan bagaimana data

diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. Ia juga

menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara

bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi data, dan sebagainya.

Perangkat lunak yang termasuk DBMS seperti dBase, FoxBase, Rbase,

Microsoft Acces dan Borland Paradox atau Borland InterBase.

17
5. Pemakai (User)

Ada beberapa jenis/tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data

yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem:

a. Programmer aplikasi

Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui data

manipulation language (DML), yang disertakan (Embeded) dalam

program yang ditulis dalam bahasa pemograman induk seperti (C,

C++, Pascal, Java, VB, dan lain-lain).

b. User mahir (casual user)

Pemakai yang berinteraksi dnegan siste tanpa menulis modul

program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan

bahas query yangtelah disediakan oleh DBMS.

c. User umum (end user/naive user)

Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui

pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable program)

yang telah disediakan sebelumnya.

d. User khusus (Specialized User)

Pemakai yang menulis aplikasi basis data nonkonvensional, tetapi

untuk keperluan-keperluan khusus, seperti aplikasi artificial

intelegence, sistem pakar, pengolahan citra, dan lain-lain, yang bisa

saja mengakses basis data dengan/tanpa DBMS yang bersangkutan.

6. Aplikasi (perangkat lunak) lain.

18
Aplikasi (perangkat lunak) lain ini bersifat optional.artinya, ada atas

tidaknya tergantung pada kebutuhan kita. DBMS yang kita gunakan lebih

berperan dalam pengorganisasian data dalam basis data, sementara bagi

pemakai basis data (khususnya menjadi end-user/ naive user) dapat

dibuatkan pada program khusus untuk melakukan pengisian, pengubahan,

dan pengambilan data. Program ini yang sudah disediakan bersama dengan

DBMSnya, ada juga yang harus dibuat sendiri dengan menggunakan

aplikasi lain yang khusus untuk itu. (Fathansyah, 2015).

2.3 Microsoft Visual Basic 2010

salah satu Bahasa pemrograman berbasis desktop yang dikeluarkan

(diproduksi) oleh perusahaan perangkat lunak computer terbesar yaitu Microsoft.

Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman paling laris dan paling

sukses di dunia. Dimana tercatat sampai pada tahun 2005 Visual Basic merupakan

bahasa pemrograman yang paling banyak dipakai oleh para programmer bahkan

diyakini sampai saat ini (Hirin, 2011).

Bahasa Pemrograman Visual Basic Net memiliki struktu penulisan yang

yang mirip dengan Bahasa inggris dimana hal ini juga menyebabkan kemudahana

dalam membaca dan mengerti dari sebuah kode visual basic .Net. Dimana

dimungkinkan, kata atau frasa yang memiliki arti digunakan (Wibowo &

Enterprise, 2014).

19
2.3.1 Komponen – Komponen Visual Basic Net

Berikut adalah komponen –komponen yang ada pada Microsoft Visual

Basic Net 2010.

1. Solution Explorer

Solution explorer memberikan tampilan daftar file-file dari proyek yang

sedang dibuat.

Gambar 2.1 Contoh tampilan Solution Explorer

2. Properties Window

Properties window adalah tempat menyimpan property dari setiap objek

control dan komponen.

Gambar 2.2 Contoh tampilan Properties

3. Label

Label adalah sebuah kontrol untuk menampilkan suatu tulisan tertentu

pada project.
20
Gambar 2.3 Contoh tampilan Label

4. Textbox

Texbox merupakan kontrol yang dipakai sebagai tempat mengisi maupun.

Gambar 2.4 Contoh tampilan Textbox

5. Button

Button merupakan kontrol yang berfungsi sebagai tombol pada form.

Gambar 2.5 Contoh tampilan Button

6. Combo Box

Combo Box memiliki fungsi untuk menampilkan beberapa daftar pilihan.

Gambar 2.6 Contoh tampilan Combobox

21
2.4 UML (Unified Modelling Language)

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk

menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian dari

informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan

perangkat lunak. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak)

dari sistem perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan system non

perangkat lunak lainnya. UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang

telah terbukti sukses dalam memodelkan system yang besar dan kompleks. UML

tidak hanya digunakan dalam proses pemodelan perangkat lunak, namun hampir

dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan. (Juwairiah, et al. 2014).

2.4.1 Diagram UML

Pada UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan ke dalam

3 kategori. Pembagian kategori dan macam – macam diagram tersebut dapat

dilihat pada gambar dibawah.

Gambar 2.7 Diagram UML


Sumber, (Rosa dan Shalahudin, 2013)
22
2.4.1.1 Use Case Diagram

Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan fungsionalitas

suatu sistem atau kelas. Use case juga menunjukkan bagaimana sistem tersebut

berinteraksi dengan use case lainnya dan bagaiman mereka terkait dengan aktor.

Use case diagram menunjukkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah

sistem. Yang menekankan pada apa yang dapat diperbuat oleh sistem. Sebuah use

case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Misalnya

proses pendaftaran anggota baru, proses peminjaman buku, dan sebagainya.

Komponen-komponen yang menjadi pembentuk Use Case Diagram adalah actor

dan use case. Actor merepresentasikan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat,

sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem. Sebuah actor mungkin hanya

memberikan informasi kepada sistem (input), hanya menerima informasi dari

sistem (output) atau keduanya menerima, dan memberi informasi pada sistem

(input-output). Actor digambarkan dengan stick man. Use case adalah gambaran

fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga customer atau pengguna sistem paham

dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun. Use case

digambarkan dengan lingkaran oval. (Pradani, et al, 2013)

23
Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram
NO
SIMBOL KETERANGAN

Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-


1
Usecase unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor

Menspesifikasikan himpunan peran yang pengguna


2
Nama aktor mainkan ketika berinteraksi dengan use case.

Komunikasi antara aktor dan usecase yang


3 berpartisispasi pada usecase atau usecase memiliki
Asosiasi
interaksi dengan aktor

Ekstensi Relasi usecase tambahan ke sebuah usecase dimana


usecase yang ditambahkan memerlukan usecase ini
4
untuk menjalankan fungsi atau sebagai
syaratdijalankan usecase ini

Hubungan generalisasi dan spesialisasi antara 2 buah


5 usecase dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang
Generalisasi
lebih umum dari lainnya

Sumber :( Rosa dan Salahudin, 2013).

2.4.1.2 Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian

kelas-kelas yang Akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang

disebut atribut dan metode atau operasi. Class diakkgram mendeskripsikan jenis-

jenis objek dalam sistem dan berbagai hubungan statis yang terdapat di antara

mereka, diagram class juga menunjukan properti dan operasi sebuah kelas dan

batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan objek tersebut.

24
Tabel 2.2 Simbol Class Diagram
NO SIMBOL KETERANGAN
1 kelas Kelas pada struktur sistem

2 interface Sama dengan konsep interface dalam pemrograman


berorientasi objek

3 Asosiasi Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi


biasanya juga disertai multiplicity

4 Asosiasi Relasi antar kelas dengan makna kelas satu digunakan


berarah oleh kelas yang lain

5 Generalisasi Hubungan generalisasi dan spesialisasi antara 2 buah


usecase dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang
lebih umum dari lainnya

6 Kebergantungan Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar


kelas

7 Agregasi Relasi antar kelas dengan makna semua-bagian(whole-


part)

Sumber :( Rosa dan Salahudin, 2013).

2.4.1.3 Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkanurutan even dan waktu dari suatu

pesan yang terjadi antar objek dalam sebuah usecase, sedangkan diagram

kolaborasi menggambarkan bagaimana objek terkoneksi secara statik (tetap)

dengan penekanan pada organisasi struktural objek-objek yang mengirim dan

menerima pesan.

25
Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram
Simbol KETERANGAN
1 2
Aktor Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang
nama_aktor akan dibuat di luar sistem informasi yang
akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun
simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi
atau aktor belum tentu merupakan orang;
biasanya dinyatakan menggunakan kata
nama_aktor
benda di awal frase nama aktor.

tanpawaktu aktif

Garis Hidup / Lifeline


Menyatakan kehidupan suatu objek.

Objek Menyatakan objek yang berinteraksi pesan

nama_objek: nama_kelas

1 2
26
Waktu Aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan
berinteraksi, semua yang terhubung dengan
waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang
dilakukan di dalamnya, misalnya

1: login() 2: cekStatusLogin()
3: open()

Maka cekStatusLogin() dan open()


dilakukan di dalam metode login()
Aktor tidak memiliki waktu aktif

Pesan tipe create Menyatakan suatu objek membuat objek


<<Create yang lain, arah panah mengarah pada objek
>>
yang dibuat
Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil
1: nama_metode ()
operasi / metode yang ada pada objek lain

atau dirinya sendiri.

1: nama_metode ()

1 2

27
Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek
1: masukan
mengirimkan data / masukan / informasi ke

objek lainnya, arah panah mengarah pada

objek yang dikirimi.

Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah

menjalankan suatu operasi atau metode


1: keluaran
menghasilkan suatu kembalian ke objek

tertentu, arah panah mengarah pada objek

yang menerima kembalian.

Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup


<<Destroy>> objek yang lain, arah panah mengarah pada

objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada

create maka ada destroy.

Sumber :( Rosa dan Salahudin, 2013).

2.4.1.4 Activity Diagram

Activity diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural,

proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram

menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang,

bagaimana masing-masing alir berawal, hasil akhir yang mungkin terjadi, dan

28
bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses

paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. (Pradani, et al. 2013)

Tabel 2.4 Simbol Activity Diagram


Simbol Deskripsi
1 2
Status awal Status awal aktivitas sistem sebuah

diagram aktivitas memiliki sebuah

status awal

aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem,


Aktivitas
aktivitas biasanya diawali dengan kata

kerja.

Percabangan / decision Asosiasi percabangan dimana jika ada

pilihan aktivitas lebih dari satu.

Penggabungan / join Asosiasi penggabungan dimana lebih

dari satu aktivitas digabungkan menjadi

satu.

Status akhir Status akhir yang dilakuan sistem,

sebuah diagram aktivitas memiliki

sebuah status akhir.

29
1 2
Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang

nama swimlane bertanggung jawab terhadap aktivitas

yang terjadi

atau

Sumber :( Rosa dan Salahudin, 2013).

2.4.2 Tujuan Pemanfaatan UML

Dalam Haviluddin (2011) Tujuan dari penggunaan diagram seperti

diungkapan oleh Schmuller J. “The purpose of the diagrams is to present multiple

views of a system; this set of multiple views is called a model”.

Menurut Sugrue J. dalam Haviluddin (2011) tujuan utama dalam desain UML

adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan bagi pengguna (analisis dan desain sistem) suatu bahasa

pemodelan visual yang ekspresif sehingga mereka dapat mengembangkan

dan melakukan pertukaran model data yang bermakna.

2. Menyediakan mekanisme yang spesialisasi untuk memperluas konsep inti.

3. Karena merupakan bahasa pemodelan visual dalam proses

pembangunannya maka UML bersifat independen terhadap bahasa

pemrograman tertentu.

30
4. Memberikan dasar formal untuk pemahaman bahasa pemodelan.

5. Mendorong pertumbuhan pasar terhadap penggunaan alat desain sistem

yang berorientasi objek (OO).

6. Mendukung konsep pembangunan tingkat yang lebih tinggi seperti

kolaborasi, kerangka, pola dan komponen terhadap suatu sistem.

7. Memiliki integrasi praktik terbaik.

2.4.3 Stok Barang

Kontrol stok merupakan fitur yang kritis dalam sebuah sistem informasi

dagang. Pada prakteknya, stok sulit untuk dikontrol secara manual, terlebih lagi

jika jumlah produk yang dijual cukup bervariasi. Adanya kekosongan stok,

lamanya transportasi dan penundaan pengiriman merupakan beberapa hambatan

yang menyebabkan keterlambatan dalam mengisi stok di gudang. Kekosongan

stok ini merupakan kerugian bagi perusahaan karena tidak mampu mengimbangi

permintaan konsumen (Wijaya dan Wingdes, 2017).

Manajemen bahan yang tidak efektif dapat menyebabkan kesalahan

pembelian, kekurangan bahan dan penyimpangan persediaan. Hal ini pada

gilirannya dapat menyebabkan keterlambatan produksi yang menyebabkan

tanggal pengiriman yang terlewat. Terlambatnya penempatan pesanan pembelian

juga bisa memiliki dampak yang sama. Jika perusahaan mencoba untuk

memperbaiki masalah ini dengan pesanan pembelian terburu-buru, maka mereka

menciptakan ruang untuk peningkatan biaya bahan. Ini karena mereka akan

mencoba melakukan sumber menit terakhir dari yang pertama tersedia vendor

31
dengan persediaan material, dan pengaturan pengiriman yang dipercepat dan

mahal (Mgbemena & Godwin, 2013).

Optimalisasi inventaris sangat penting dalam sistem kontrol inventaris.

Kompleksitas dunia nyata sistem persediaan menghasilkan masalah optimisasi

yang menantang, terlalu rumit untuk dipecahkan secara konvensional metode

pemrograman matematika (Chołodowicz & Orłowski, 2016).

Pengadaan persediaan dalam sebuah perusahaan dilakukan dengan

pembeliaan dalam jumlah yang besar, karena relatif lebih menguntungkan. Hal ini

disebabkan adanya kemungkinan mendapat potongan harga pembelian, biaya

pengangkutan per unit yang lebih murah dan penghematan dalam biaya lainnya

yang mungkin juga diperoleh. Namun satu hal yang harus diperhatikan,

hendaknya jumlah persediaan tersebut tidak terlalu besar sehingga modal yang

tertanam dan biaya-biaya yang ditimbulkan juga tidak terlalu besar. Persediaan

sangat rentan terhadap kerusakan maupun pencurian. Kerusakan, pemasukan yang

tidak benar, lalai untuk mencatat permintaan, barang yang dikeluarkan tidak

sesuai pesanan, dan semua kemungkinan lainnya dapat menyebabkan catatan

persediaan berbeda dengan persediaan yang sebenarnya ada digudang. Untuk itu

diperlukan pengendalian internal persediaan yang bertujuan untuk melindungi

harta perusahaan dan juga agar informasi mengenai persediaan lebih dapat

dipercaya. Pengendalian internal ini penting karena perusahaan suka tidak suka

menghadapi banyak ancaman yang bisa mengganggu tercapainya tujuan sistem

informasi akuntansi perusahaan. Pengendalian internal persediaan dapat dilakukan

32
dengan melakukan tindakan pengamanan untuk mencegah kerusakan, pencurian,

maupun tindakan penyimpangan lainnya (Amanda et al, 2015).

33

Anda mungkin juga menyukai