Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENYULUHAN DAN PEMBAGIAN OBAT CACING

UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP MAMPU PONED DAYAMURNI

I. Pendahuluan
Di Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan, Salah satu di
antaranya ialah cacingan yang di tularkan melalui tanah. Kecacingan merupakan masalah
kesehatan yang perlu penanganan serius terutama di daerah tropis karena cukup banyak
penduduk (utamanya anak-anak) yang menderita kecacingan. Penyakit kecacingan dapat
mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, Gizi, kecerdasan dan produktifitas
penderitanya sehingga secara ekonomi banyak menyebabkan kerugian .Cacingan
menyebabkan kehilangan karbohidrat dan protein serta kehilangan darah. Kecacingan
adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing.Beberapa jenis cacing yang dapat
menyebabkan kecacingan yaitu cacing kremi (Oxyuris vermicularis/Enterobius
vermicularis/threadworm/pinworm), cacing gelang (Ascaris lumbricoides/roundworm),
cacing tambang/hookworm (Necator americanus, Ancylostoma duodenale), cacing
cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing pita (Taenia saginata dan Taenia solium). Untuk
mengakselerasi pengendalian kecacingan WHO dalam raodmapnya menetapkan target
cakupan pemberianobat cacing minimal 75 % pada populasi beresiko. Kementrian RI
telah menetapkan tujuan program pengendalian kecacingan pada anak usia sekolah dan
anakbalita sehingga menurunkan angka kecacingan dan tidak menjadi masalah kesehatan
di masyarakat

II. Latar Belakang


Penyakit cacingan yang ditularkan melalui tanah masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat di negara beriklim tropis dan sub tropis. Penyakit ini termasuk kedalam
kelompok penyakit terabaikan bersama Filariasis, Kusta dan Frambosia. Masalah
kecacingan terutama terjadi pada daerah dengan kondisi higiene dan Sanitasi yang kurang
baik serta perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat yang kurang, infeksi cacing perut
ini dapat mempengaruhi status Gizi, proses tumbuh kembang dan merusak kemampuan
kognitif pada anak yang terinfeksi kasus-kasus malnutrisi, stunting, anemia bisa
disebabkan oleh karena kecacingan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak
yang bebas dari infeksi cacing, tubuhnya memiliki kemampuan untuk menyerap protein,
karbohidrat, vitamin A dan zat besi secara optimal, sehingga dapat meningkatkan status
gizi dan kemampuan tumbuh kembangnya. Strategi pemberian obat cacing massal
dilakukan secara terintegrasi dengan program pemberian vitamin A pada anak usia balita
dan melalui program UKS untuk anak sekolah

III. Tujuan
1. Tujuan umum
Setiap anak sekolah SD/MI serta anak balita terbebas dari infeksi kecacingan
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan derajat kesehatan anak dengan terhindar dari penyakit cacingan
b. Menghindari status gizi kurang pada anak karena menderita cacingan
c. Meningkatkan cakupan pemberian obat cacing pada anak umur 2-12 Tahun
d. Memutus rantai filariasis

IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


A. Identifikasi sasaran
a. Menentukan sasaran kegiatan
b. Menentukan jadwal kegiatan
B. Pelaksanaan kegiatan
a. Berpakaian rapi
b. Mengucapkan salam
c. Menjelaskan maksud dan tujuan diadakan kegiatan
d. Melakukan penyuluhan tentang kecacingan
e. Membagikan obat cacing
f. Evaluasi
g. Menutup dan mengucapkan salam
C. Evaluasi
a. Memastikan sasaran mengerti dengan penyuluhan yang diberikan
b. Memastikan sasaran menerima obat cacing

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Petugas menyiapkan Surat Tugas dan SPPD;
2. Meminta tanda tangan kepala puskesmas, hal ini sesuai dengan tata nilai puskesmas
yaitu kolaborasi ( membangun kerja sama )
3. Menuju ke tempat kegiatan, hal ini sesuai dengan tata nilai puskesmas yaitu respon
cepat (cepat menanggapi setiap keluhan dan masalah atau potensi yang ada)
4. Memberi salam
5. Menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan
6. Penyuluhan dan Pemberian obat cacing pada anak balita di posyandu sesuai Jadwal
Posyandu yang dilakukan oleh bidan desa
7. Penyuluhan dan Pemberian obat cacing pada anak PAUD/TK sesuai jadwal yang
dilakukan oleh bidan desa
8. Penyuluhan dan Pemberian obat cacing pada anak SD sesuai jadwal yang dilakukan
oleh bidan desa
9. Evaluasi kegiatan
10. Penutup dengan memberi salam

VI. Sasaran
1. Balita yang di posyandu (12 pos)
2. Anak PAUD/TK 19 sekolah
3. Anak SD 20 sekolah

VII. Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Februari Agustus


1 2 3 4 1 2 3 4
1 Identifikasi sasaran kegiatan
2 Kegiatan penyuluhan dan pembagian
obat cacing di posyandu
3 Evaluasi Kegiatan penyuluhan dan
pembagian obat cacing di sekolah
PAUD/TK
4 Evaluasi Kegiatan penyuluhan dan
pembagian obat cacing di sekolah SD
Evaluasi

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan program kecacingan dilakukan tiap kali
pemberian obat cacing dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan dengan program
hasil kegiatan yang di capai. Evaluasi dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh penanggung
jawab UKM.
IX. Pencatatan Dan Pelaporan
Selesai kegiatan penyuluhan dan pemberian obat cacing bidan desa melaporkan hasil
kegiatannya kepada pemegang program kecacingan, kemudian dilaporkan kedinas
kesehatan.

Mengetahui

Petugas Pemegang Program Cacing

Ns. ELI EFRIYANI,S.Kep


NIP. 198004132009022003

Anda mungkin juga menyukai