Jurnal Siti Fauziah 43114110245
Jurnal Siti Fauziah 43114110245
Siti Fauziah
ABSTRAK
This research is motivated by the high interest of the community in loans with the grameen
bank method. PT BPR Daya Perdana Nusantara is one of the financial institutions that
focuses on lending with the grameen bank method. To be able to compete with other banks,
PT BPR Daya Perdana Nusantara must pay attention to the quality of services provided,
interest rates charged, and credit procedures that must be done to attract customers. This
study aims to determine the influence of service quality, interest rates, and credit procedures
on credit decision making with the grameen bank method. The sample in this study amounted
to 100 respondents customers of Mandiri Women's Credit at PT BPR Daya Perdana
Nusantara Ciomas Unit. The results showed that service quality, credit interest rates and
credit procedures had a positive and significant effect on credit decision making using the
grameen bank method in PT.BPR Daya Perdana Nusantara.
Keywords: Service Quality, interest rates, Credit Procedures and credit decision making.
Penelitian ini dilatar belakangi tingginya minat masyarakat akan pinjaman dengan metode
grameen bank. PT BPR Daya Perdana Nusantara merupakan salah satu lembaga keuangan
yang ikut fokus dalam menyalurkan kredit dengan metode grameen bank. Untuk dapat
bersaing dengan bank lain, PT BPR Daya Perdana Nusantara harus memperhatikan kualitas
pelayanan yang diberikan, suku bunga yang dibebankan, serta prosedur kredit yang harus
dilakukan untuk dapat menarik nasabah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya
pengaruh antara kualitas pelayanan , suku bunga, serta prosedur kredit terhadap keputusan
pengambilan kredit dengan metode grameen bank. Sampel dalam penelitian ini berjumlah
100 responden nasabah Kredit Wanita Mandiri di PT BPR Daya Perdana Nusantara Unit
Ciomas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan, suku bunga kredit dan
prosedur kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pengambilan kredit
dengan metode grameen bank.
Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Suku Bunga Kredit, Prosedur Kredit dan Keputusan
Pengambilan Kredit
R-Square
Variabel R-Square
Adjusted
Keputusan
Pengambilan 0.654 0.644
Kredit(Y)
Sumber : Output pengolahan
Uji Convegent Validity (Modifikasi)
dengan SmartPLS 3, 2018
Sumber : Output pengolahan dengan
Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa
SmartPLS 3, 2018
nilai R-square (R2) variabel Keputusan
Pengambilan Kredit adalah 0.654 yang
Bahwa nilai – nilai Average
artinya bahwa variabel Keputusan
Variance Extracted (AVE) sudah
Pelayanan, Suku Bunga Kredit dan
berada pada nilai lebih atau tidak
Prosedur Kredit mempengaruhi Keputusan
kurang dari 0.50. Jadi, tidak ada
Pengambilan Kredit sebesar 65.4%
permasalahan pada confergent
sedangkan 35,6% dipengaruhi oleh
validity pada model yang telah
variabel lain yang tidak di teliti dalam
diuji.
penelitian ini.
Discriminant Validity
Nilai Predective Relevance (Q2)
Dikarenakan tidak adanya
Predictive Relevance (Q2)
permasalah convergent validity
untuk model struktural mengukur
maka langkah berikutnya yang
seberapa baik nilai observasi
diuji adalah permasalahan yang
dihasilkan oleh model dan juga
terkait dengan discriminant
estimasi parameternya. Berlaku
validity. Pada pengujian
hanya untuk merenung model
discriminant validity, indikator
faktor endogen, Predictive
reflektif dapat dilihat pada cross
Relevance (Q2) lebih besar dari 0.
loading antara indikator dengan
Dengan cara yang sama, sebuah
konstruknya. Suatu indikator
Predictive Relevance (Q2) dengan
dinyatakan valid jika mempunyai
0 atau negatif nilai menunjukkan
loading factor kepada konstruk
model tidak relevan dengan
lain.
prediksi faktor endogen yang
Pada tabel menunjukan bahwa
diberikan. Untuk menghitung
nilai loading dari masing – masing
Predictive Relevance (Q2) dapat
item indikator terhadap
digunakan rumus berikut:
konstruknya lebih besar daripada
nilai cross loading nya. Dari hasil
Q2 = 1-(1-R12) (1-R22) …….. (1-Rp2)
analisa cross loading tampak
Perhitungan :
bahwa tidak terdapat permasalahan
Q2 = 1-(1-R12) (1-R22) …….. (1-Rp2)
pada discriminant validity.
Q2 = 1-(1-0,6542)
Q2 = 1-(1-0,428) dan pengujian dilakukan dengan
Q2 = 1-(0,428) melihat signifikansi tiap hubungan
Q2 = 0,572 variabel. Dasar yang digunakan
dalam menguji hipotesis adalah
Nilai Goodness of Fit (GoF) nilai yang terdapat pada output
Goodness of Fit (GoF) result forinner weight. Pengujian
menggambarkan tingkat kesesuaian ini dilakukan dengan dasar hasil
model secara keseluruhan yang pengolahan data yang telah
dihitung dari residual kuadrat dari dilakukan dengan menggunakan
model yang diprediksi program PLS (Partial Least
dibandingkan dengan data yang Square). Hasil pengujian ini akan
sebenarnya yang diperkenalkan menunjukan apakah semua jalur
oleh Tenenhaus et al. (2004). GoF yang dianalisis menunjukan hasil
index ini merupakan ukuran yang signifikan terlihat dari hasil
tunggal yang digunakan untuk Original Sample dan t-statistic nya.
memvalidasi performa gabungan Untuk menguji hipotesis yang
antara model pengukuran (outer diajukan, dapat dilihat besarnya
model) dan model struktural (inner nilai t-statistik. Batas untuk
model). Nilai Goodness of Fit menolak dan menerima hipotesis
(GoF) index diperoleh dari average yang diajukan adalah ±1,297
communalities index dikalikan merujuk pada T-table, yang mana
dengan nilai R² model. Nilai GoF apabila nilai t berada pada rentang
terbentang antara 0-1 dengan nilai -1,297 dan 1,297 maka
interpretasi sebagai berikut : hipotesis akan ditolak atau dengan
Goodness of Fit (GoF) GoF Kecil = 0.1 kata lain menerima hipotesis nol
Goodness of Fit (GoF) Moderat atau (H0).
Sedang = 0.25 Jumlah sampel 100 dan jumlah
Goodness of Fit (GoF) Besar = 0.38 variabel 4, maka df = 100 – 4
sehingga dengan nilai df sebesar 96
Rumus Goodness of Fit (GoF) : pada tinggat kesalahan 10%,
GoF = √ AVE x R 2 diperoleh nilai standart 1,290
√ 0.720x0.572 (Wijanto,2008).
= Nilai hasil estimasi atas
= 0.412 hubungan kausal dari mudel
Dari perhitungan Goodness of Fit (GoF) struktual yang diuji dan hasil
diatas dapat diketahui hasil nya adalah pengujian hipotesis dengan nilai t
sebesar 0,522 (GoF Besar). Dari hasil masing – masing hubungan dapat
tersebut bisa disimpulkan bahwa performa dilihat pada tabel 4.14
antara model pengukuran dan model (keterangan : dikatakan
struktural memiliki GoF yang besar yaitu berpengaruh apabila nilai t-values
sebesar 0,412 (di atas 0,38). ≥ 1, 290) sebagai berikut
Hasil uji statistik pada model
Evaluasi Pengujian Hipotesis Penelitian penelitian untuk variabel Kualitas
Setelah didapatkan model Pelayanan adalah berpengaruh
struktural dengan Goodnees of fit signifikan terhadap Keputusan
yang baik, maka langkah Pengambilan Kredit, hal ini
berikutnya adalah melakukan uji ditunjukan dengan nilai t variabel
hipotesis. Pada penelitian ini ada 3 tersebut yang berada diatas 1.290
hipotesis seperti yang telah yaitu sebesar 9.155. Untuk variabel
diuraikan pada bab sebelumnya, Suku Bunga Kredit berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan
Pengambilan Kredit, hal ini
ditunjukan dengan nilai t variabel
tersebut yang berada diatas 3.292
yaitu sebesar 1.566, dan untuk
variabel Prosedur Kredit
berpengaruh signifikan terhadap
Keputusan Pengambilan Kredit
dengan nilai t sebesar 1.993.
Di dalam bootstrapping
penelitian kali ini, sub-sampel
diciptakan dengan pengamatan
acak diambil (dengan penggantian)
dari set data asli. Untuk
memastikan stabilitas hasil, jumlah
sub-sampel harus menjadi besar.
Untuk penelitian kali ini
menggunakan sejumlah kecil
bootstrap sub-sampel yaitu 500.