Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, SUKU BUNGA KREDIT, DAN

PROSEDUR KREDIT TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN KREDIT


DENGAN METODE GRAMEEN BANK
(Studi Kasus pada PT. BPR Daya Prdana Nusantara Unit Ciomas)

Siti Fauziah

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Mercu Buana Jakarta

ABSTRAK
This research is motivated by the high interest of the community in loans with the grameen
bank method. PT BPR Daya Perdana Nusantara is one of the financial institutions that
focuses on lending with the grameen bank method. To be able to compete with other banks,
PT BPR Daya Perdana Nusantara must pay attention to the quality of services provided,
interest rates charged, and credit procedures that must be done to attract customers. This
study aims to determine the influence of service quality, interest rates, and credit procedures
on credit decision making with the grameen bank method. The sample in this study amounted
to 100 respondents customers of Mandiri Women's Credit at PT BPR Daya Perdana
Nusantara Ciomas Unit. The results showed that service quality, credit interest rates and
credit procedures had a positive and significant effect on credit decision making using the
grameen bank method in PT.BPR Daya Perdana Nusantara.

Keywords: Service Quality, interest rates, Credit Procedures and credit decision making.

Penelitian ini dilatar belakangi tingginya minat masyarakat akan pinjaman dengan metode
grameen bank. PT BPR Daya Perdana Nusantara merupakan salah satu lembaga keuangan
yang ikut fokus dalam menyalurkan kredit dengan metode grameen bank. Untuk dapat
bersaing dengan bank lain, PT BPR Daya Perdana Nusantara harus memperhatikan kualitas
pelayanan yang diberikan, suku bunga yang dibebankan, serta prosedur kredit yang harus
dilakukan untuk dapat menarik nasabah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya
pengaruh antara kualitas pelayanan , suku bunga, serta prosedur kredit terhadap keputusan
pengambilan kredit dengan metode grameen bank. Sampel dalam penelitian ini berjumlah
100 responden nasabah Kredit Wanita Mandiri di PT BPR Daya Perdana Nusantara Unit
Ciomas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan, suku bunga kredit dan
prosedur kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pengambilan kredit
dengan metode grameen bank.

Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Suku Bunga Kredit, Prosedur Kredit dan Keputusan
Pengambilan Kredit

I. Pendahuluan pembangunan di bidang ekonomi,


Pembangunan ekonomi dapat baik dalam peningkatan
diartikan sebagai kemampuan pendapatan maupun peningkatan
ekonomi untuk tumbuh secara baik, taraf hidup masyarakat, diperlukan
berkelanjutan, mampu adanya gerakan revitalisasi
meningkatkan pemerataan dan terhadap semua infrastruktur yang
kesejahteraan masyarakat secara ada, terutama bank sebagai
luas. Demi tercapainya lembaga intermediasi.
Secara konkret, revitalisasi dengan sistem Grameen, dimana
yang dapat dilakukan oleh sistem ini pertama kali
perbankan yaitu dengan dikembangkan oleh sebuah Bank di
meningkatkan peran perbankan Bangladesh yang bernama
dalam menyalurkan kredit kepada Grameen, sehingga sistem tersebut
semua lapisan masyarakat tanpa dikenal dengan sistem Grameen
terkecuali bagi masyarakat miskin Bank. Sistem Grameen Bank ini
maupun usaha kecil. Hal ini perlu telah diadopsi oleh hampir 130
dilakukan, mengingat saat ini negara di dunia (kebanyakan di
perbankan cenderung menyalurkan negara Asia dan Afrika). Sistem ini
kredit kepada usaha menengah ke dikembangkan khusus bagi wanita
atas, yang mengakibatkan miskin dengan tidak menyertakan
pertumbuhan ekonomi menjadi jaminan sebagai unsur pengaman
tidak berimbang, di mana bagi kreditur. Namun demikian,
masyarakat kalangan menengah ke program ini terbukti mampu
atas mengalami pertumbuhan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi sedangkan bagi kalangan ekonomi masyarakat wanita miskin
menengah ke bawah justru akan secara signifikan. Oleh karena itu,
semakin memprihatinkan. sistem ini dapat menjadi salah satu
Berdasarkan hal tersebut di alternatif bagi perbankan di
atas, maka perlu dikembangkan Indonesia dalam upaya
suatu program kredit yang meningkatkan peran serta dan
dikhususkan bagi masyarakat fungsinya sebagai lembaga
miskin atau usaha kredit agar intermediasi.
mampu berkembang secara baik, Saat ini lembaga keuangan
sehingga pemerataan pertumbuhan yang menggunakan sistem
ekonomi dapat terwujud. Ada pun Grameen bank sudah cukup
program kredit yang berkembang banyak, bukan hanya dari Lembaga
saat ini adalah program kredit keuangan perbankan seperti BTPN,
mikro. Program-program kredit BPR tetapi lembaga keuangan non
mikro dipandang sebagai suatu bank seperti dari Koperasi, Ventura
strategi anti kemiskinan yang dan lembaga keuangan lainnya
menjanjikan. Hal ini karena seperti perusahaan pembiayaan,
program ini memungkinkan bahkan Fintech juga sudah lebih
masyarakat miskin yang menjadi dulu merambah bisnis ini, dan hal
target groupnya memiliki masa ini tentu saja menyebabkan
depan yang lebih cerah dengan tingginya tingkat persaingan dalam
kemandirian yang menjadi tujuan mendapatkan nasabah. Dari
akhir program tersebut. Tidak banyaknya lembaga keuangan yang
heran jika program kredit mikro ada, lembaga bank terutama BPR
dianggap sebagai kunci dalam menjadi alternatif utama
mengatasi kemiskinan kronis, masyarakat dalam melakukan
khususnya dalam memberdayakan pinjaman kreditnya dengan sistem
penduduk miskin di berbagai grameen bank.
penjuru dunia. Persaingan antar bank
Program kredit mikro bagi tersebut tentunya akan lebih
wanita saat ini sedang diupayakan menguntungkan nasabah karena
pengembangannya, khususnya di nasabah dapat memilih berbagai
Indonesia. Di luar Indonesia jasa perbankan yang ditawarkan.
program semacam ini dikenal Karna pada dasarnya nasabah
sebagai pihak yang menggunakan Dalam hal ini, kualitas pada
jasa perbankan akan sangat dasarnya terkait dengan pelayanan
menentukan kelangsungan hidup yang baik, yaitu sikap atau cara
bank itu sendiri. Sehingga tentunya karyawan dalam melayani
perlu diperhatikan oleh bank faktor pelanggan atau masyarakat secara
yang menjadi pertimbangan memuaskan.
nasabah dalam mengambil Salah satu faktor yang
keputusan untuk menggunakan jasa menjadikan seseorang memilih jasa
perbankan. perbankan dalam meminjam uang
Syarat sederhana yang harus adalah tingkat suku bunga yang
dipenuhi oleh perbankan adalah rendah, karena semakin rendah
kemampuan bank tersebut dalam tingkat suku bunga pinjaman, maka
menyediakan jasa sesuai dengan semakin besar minat nasabah
kebutuhan dan keinginan dalam mengambil kredit di bank
masyarakat. Manajemen sebuah tersebut. Menurut Darmawi (2011)
bank dituntut kecepatan dan menyatakan bahwa tingkat suku
ketepatan dalam merespon apa bunga merupakan harga yang harus
yang dibutuhkan masyarakat saat dibayar oleh peminjam untuk
ini. Sebagai perusahaan jasa, salah memperoleh dana dari pemberi
satunya perbankan harus pinjaman untuk jangka waktu yang
berorientasi pada kualitas disepakati. Bank mempunyai
pelayanan yang diberikan. kebijakan dalam menentukan suku
Kualitas pelayanan yang bunga dan biaya dalam pemberian
diberikan perusahaan menjadi salah kredit tersebut.
satu hal yang harus diperhatikan Prosedur kredit merupakan
perusahaan khususnya dibidang salah satu hal yang diperhatikan
jasa. Komitmen perusahaan dalam oleh nasabah pada saat akan
memberikan pelayanan sangat mengajukan kredit. Menurut
dibutuhkan, adanya kesungguhan Kasmir (2012) mengemukan
yang mengandung unsur kualitas bahwa prosedur kredit adalah
pelayanan (Service Quality) yang tahap-tahap yang harus dilalui
dapat diandalkan, kecepatan daya sebelum sesuatu kredit diputuskan
tanggap, keramahan dan kesopanan untuk dikucurkan. Prosedur yang
yang terintegrasi sehingga manfaat mudah dan jelas dianggap sangat
yang besar akan diperoleh, efisien dan efektif oleh nasabah.
terutama kepuasan dan loyalitas PT. BPR Daya Perdana Nusantara
sehingga nasabah memutuskan adalah salah satu lembaga
untuk mengambil kredit di bank keuangan yang menawarkan kredit
tersebut. mikro dengan sistem grameen bank
Menurut Goetsch dan Davis di kota Bogor. Perusahaan ini telah
dalam Hardiyansyah (2011), berkembang menjadi salah satu
menyatakan bahwa Kualitas BPR yang memberikan kredit
pelayanan adalah sesuatu yang untuk modal usaha dengan sistem
berhubungan dengan terpenuhinya kelompok yang baru saja
harapan/kebutuhan pelanggan, melakukan ekspansi kebeberapa
dimana pelayanan dikatakan wilayah dibogor. PT. BPR Daya
berkualitas apabila dapat Perdana Nusantara terus
menyediakan produk dan jasa membangun posisi pasar lokalnya,
(pelayanan) sesuai dengan melalui pengenalan produk Kredit
kebutuhan dan harapan pelanggan. Wanita Mandiri yang saat ini sudah
berjalan di beberapa kecamatan di satu upaya yang dilakukan bank
kota bogor dan akan kembali dengan cara menetapkan suku
melakukan ekpansi ke kota Depok. bunga kredit agar dana yang di
Fenomena yang peneliti kucurkan dapat di terima oleh
temukan dalam penelitian ini masyarakat sekaligus dapat pula di
adalah pada Realisai Pencairan kembalikan pada waktu yang
Kredit Wanita Mandiri yang sudah ditentukan. Sebagai lembaga
dijalankan sejak Maret 2017 keuangan yang baru menjalani
sampai dengan saat ini, dimana produk kredit dengan system
target yang sudah ditetapkan pada grameen bank PT. BPR
saat Rencana Kerja Awal Tahun DayaPerdana Nusantara memiliki
(RKAT) untuk produk Kredit suku bunga kredit jauh lebih besar
Wanita Mandiri masih jauh dari dibandingkan dengan pesaing-
target yang telah disepakati. pesaingnya.
Berdasarkan laporan Berdasarkan hasil pra survey
perkembangan usaha dari yang dilakukan dengan wawancara
pembukaan produk ini dibulan nasabah mengenai kualitas
maret sampai dengan desember pelayanan, suku bunga kredit dan
2017, realisasi penyaluran BPR prosedur kredit yang diterapkan di
Daya Perdana Nusantara cabang perusahaan untuk kualitas
caringin dengan produk Kredit pelayanan cukup baik , namun
Wanita Mandiri tidak cukup baik masih ada account officer yang
dibandingan dengan lembaga tidak melakukan pelayanan secara
keuangan lainnnya yang baik, terkadang masih datang ke
menggunakan konsep grameen rembug pusat tidak sesuai dengan
bank. waktu yang disepakati, selain itu
Perusahaan perlu menyadari dari suku bunga dinilai tidak jauh
bahwa dampak perpindahan lebih rendah dari lembaga
nasabah ke lembaga lainnya akibat keuangan lainnya yang memiliki
ketidak puasan terhadap pelayanan suku bunga lebih rendah, serta dari
dapat jauh melebihi kehilangan segi prosedur kredit persyaratan
pendapatan dari orang tersebut di dinilai cukup mudah namun dari
masa depan. Nasabah yang marah segi proses pengurusan kredit
dan kecewa sering menceritakan terbilang cukup lama.
kepada banyak orang lain tentang Hasil penelitian menunjukkan
masalah-masalah mereka. bahwa variabel Lokasi, Pelayanan
Perusahaan perlu melakukan dan Prosedur Kredit berpengaruh
strategi yang mampu menangani positif dan signifikan dalam taraf
keluhan dari para nasabahnya. signifikansi 5% terhadap
Keluhan merupakan suatu jalan Keputusan Nasabah dalam
bagi perusahaan untuk bisa Mengambil Kredit di PD BPR
mengerti dan memahami apa Boyolali. Persamaan penelitian ini
keinginan nasabah. dengan penelitian terdahulu yaitu
Semakin meningkatnya sama-sama meneliti variabel
persaingan antar bank, baik dalam independen Pelayanan dan
hal menghimpun dana masyarakat Prosedur Kredit yang
maupun pelemparan dana ke mempengaruhi Keputusan Nasabah
masyarakat, maka setiap bank dalam Mengambil Kredit.
memiliki stategi tersendiri agar Perbedaannya yaitu penelitian
dapat mencapai tujuannya. Salah terdahulu menggunakan Lokasi
sebagai variabel independennya dengan metode grameen bank di PT
sedangkan penelitian yang BPR Daya Perdana Nusantara Bogor
sekarang menggunakan variabel b. Untuk menganalisis sejauh mana
suku bunga kredit. tingkat suku bunga berpengaruh positif
Banyak cara yang dilakukan dan signifikan terhadap keputusan
oleh perusahaan untuk nasabah dalam pengambilan kredit
meningkatkan daya saingnya, dengan metode grameen bank di PT
karna keputusan nasabah dalam BPR Daya Perdana Nusantara Bogor
mengambil kredit pada suatu c. Untuk menganalisis sejauh mana
lembaga keuangan akan dapat prosedur kredit berpengaruh positif
meningkatkan eksistensi lembaga dan signifikan terhadap keputusan
keuangan tersebut agar dapat nasabah dalam pengambilan kredit
bertahan di tengah persaingan yang dengan metode grameen bank di PT
semakin ketat. Di samping itu BPR Daya Perdana Nusantara
dengan adanya nasabah yang Bogor.Kontribusi Penelitian
mengambil kredit menunjukkan
tingkat kepercayaan nasabah
terhadap produk kredit lembaga II. KAJIAN PUSTAKA KERANGKA
keuangan tersebut. Dengan PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
demikian keputusan nasabah dalam
mengambil kredit menjadi hal yang Manajemen Pemasaran
sangat penting bagi suatu lembaga Manajemen Pemasaran adalah
keuangan, khususnya di PT. BPR adalah proses penetapan tujuan-
Daya Perdana Nusantara. tujuan pemasaran bagi suatu
organisasi dengan
Rumusan Masalah mempertimbangkan sumber daya
1. Apakah kualitas pelayanan internal dan peluang pasar,
berpengaruh positif dan signifikan perencanaan, dan pelaksanaan
terhadap keputusan nasabah dalam aktivitas untuk memenuhi tujuan-
pengambilan kredit dengan metode tujuan tersebut, dan mengukur
grameen bank di PT BPR Daya kemajuan kearah pencapaian
Perdana Nusantara Bogor? Berikut ini dikemukakan
2. Apakah suku bunga kredit berpengaruh pengertian manajemen pemasaran
positif dan signifikan terhadap dari beberapa pakar :
keputusan nasabah dalam pengambilan Menurut Sofjan Assauri (2013)
kredit dengan metode grameen bank di Pengertian Manajemen Pemasaran
PT BPR Daya Perdana Nusantara adalah kegiatan menganalisis,
Bogor? merencanakan, melaksanakan dan
3. Apakah prosedur kredit berpengaruh mengendalikan program-program
positif dan signifikan terhadap yang disusun dalam pembentukan,
keputusan nasabah dalam pengambilan pembangunan, dan pemeliharaan
kredit dengan metode grameen bank di keuntungan dari pertukaran/
PT BPR Daya Perdana Nusantara transaksi melalui sasaran pasar
Bogor? dengan harapan untuk mencapai
tujuan organisasi (perusahaan)
Tujuan Penelitian dalam jangka panjang.
a. Untuk menganalisis sejauh mana Menurut Buchori dan Djaslim
kualitas pelayanan berpengaruh positif (2010) Manajeman pemasaran
dan signifikan terhadap keputusan adalah proses perencanaan dan
nasabah dalam pengambilan kredit pelaksanaan konsepsi, penetapan
harga, promosi dan distribusi memenuhi keinginan nasabah.
gagasan, barang, dan jasa, untuk Dengan kata lain ada dua faktor
menghasilkan pertukaran yang utama yang mempengaruhi kualitas
memuaskan individu dan pelayanan jasa yaitu dirasakan
memenuhi tujuan organisasi. expectedservice dan perceived
Pengertian manajemen service.
pemasaran lainnya menurut Kotler Dari beberapa definisi diatas
dan Armstrong (2012) dapat disimpulkan bahwa kualitas
mendefinisikan bahwa manajemen pelayanan adalah tingkat perbedaan
pemasaran adalah serangkaian konsumen dari harapan dengan
proses yang dilakukan oleh pelayanan yang konsumen
perusahaan untuk menciptakan dapatkan dari sebuah produk atau
suatu nilai bagi para nasabah dan jasa yang konsumen gunakan.
membangun hubungan yang kuat Apabila jasa yang diterima atau
dengan mereka agar tercipta suatu dirasakan (perceived service)
nilai dari nasabah tersebut. sesuai dengan yang diharapkan,
Dari pendapat ketiga para ahli, maka kualitas pelayanan jasa
maka dapat dikatakan bahwa dipersepsikan baik dan
bahwa manajemen pemasaran memuaskan. Jika jasa yang
adalah proses awal perencanaan diterima melampaui harapan
sampai dengan evaluasi hasil dari nasabah, maka kualitas pelayanan
kegiatan atau implementasi dari jasa dipersepsikan sebagai kualitas
perencanaan, dengan tujuan agar yang ideal. Sebaliknya, jika jasa
sasaran yang telah disepakati dapat diterima lebih rendah dari pada
dicapai melalui perencanaan yang yang diharapkan maka kualitas
efektif dan terkendali. pelayanan jasa dipersepsikan
buruk. Dengan demikian baik
tidaknya kualitas pelayanan jasa
Kualitas Pelayanan tergantung pada kemampuan
Menurut Olsen dan Wyckoff penyedia jasa dalam memenuhi
yang dikutip oleh Yamit (2010) harapan nasabahnya secara
mendefinisikan secara umum dari konsisten
kualitas pelayanaan yaitu, Kualitas
Pelayanan merupakan Suku Bunga Kredit
perbandingan antara harapan Menurut Sudirman (2013)
konsumen dengan kinerja kualitas bunga kredit lembaga keuangan
pelayanan. adalah suku bunga yang diterima
Menurut Zeitham, Berry dan oleh lembaga keuangan (pemberi
Parasuratman (2010) menyatakan pembiayaan atau kreditur) dari
bahwa kualitas pelayanan adalah penerima pembiayaan atau
seberapa jauh perbedaan antara nasabah.
kenyataan dengan harapan nasabah Menurut Irham Fahmi (2013)
atas pelayanan yang mereka terima pengertian dari suku bunga kredit
atau peroleh. adalah sejumlah uang yang
Sedangkan menurut Tjiptono diwajibkan kepada pihak yang
(2012) pengertian kualitas meminjamnya dengan perhitungan
pelayanan jasa adalah tingkagt berdasarkan presentase dan
keunggulan yang diharapakan dan dilakukan berdasarkan periode atas
pengendalian atasa tingkat waktu yang ditentukan.
keunggulan tersebut untuk
Menurut Kasmir (2012), bunga Prosedur Kredit
bank dapat diartikan sebagai balas Menurut Veitzhal (2013)
jasa yang diberikan oleh bank prosedur kredit adalah ketentuan
berdasarkan prinsip konvensional dan syarat atau yang harus
kepada nasabah yang membeli atau dilakukan sejak nasabah
menjual produknya.Bunga bagi mengajukan permohonan kredit
bank juga dapat diartikan sebagai sampai kredit tersebut dilunaskan
harga yang harus dibayar kepada oleh nasabah dan untuk jenis kredit
nasabah (yang memiliki simpanan) tertentu yang mempunyai
dan harga yang harus dibayar oleh kekhususan dalam ketentuan dan
nasabah kepada bank (nasabah prosedurnya.
yang memperoleh pinjaman). Menurut Kasmir (2012)
Simpanan pada bank dalam bentuk mengemukan bahwa Prosedur
giro, deposito berjangka, sertifikat kredit adalah tahap-tahap yang
deposito, dan tabungan yang di harus dilalui sebelum sesuatu
percayakan oleh masyarakat kredit diputuskan untuk
Dalam kegiatan perbankan dikucurkan. Tujuannya adalah
konvesional sehari-hari ada dua untuk mempermudah bank dalam
macam bunga yang diberikan menilai kelayakan suatu
kepada nasabahnya yaitu : permohonan kredit.
1) Bunga simpanan yang merupakan Menurut Kuncoro &
harga beli yang harus dibayar bank Suhardjono (2011) Prosedur
kepada nasabah pemilik simpanan. pemberian kredit yang sehat adalah
Bunga ini diberikan sebagai upaya bank dalam mengurangi
rangsangan atau balas jasa, kepada risiko dalam pemberian kredit yang
nasabah yang menyimpan uangnya di dimulai dengan tahap penyusunan
bank. Terdapat macam- macam bunga perencanaan perkreditan, dilanjtkan
simpanan yaitu jasa giro, simpanan dengan proses pemberian putusan
tabungan, deposito berjangka. kredit (prakarsa, analisis dan
2) Bunga pinjaman, merupakan suatu evaluasi, negosiasi, rekomendasi
bunga yang dibebankan kepada para dan pemberian putusan kredit),
peminjam (debitur) atau harga jual penyusunan perjanjian kredit,
yang harus dibayar. Suku bunga kredit dokumentasi dan administrasi
ini sangat bergantung dari jenis kredit kredit, persetujuan pencairan kredit
yang diinginkan. Semakin oleh serta pengawasan dan pembinaan
nasabah peminjam kepada bank. Bagi kredit.
bank bunga pinjaman merupakan harga Dari pendapat ketiga ahli
jual dan contoh harga jual adalah diatas, dapat ditarik kesimpulan
bunga kredit. bahwa prosedur pemberian kredit
Berdasarkan pendapat ketiga adalah suatu proses yang harus
para ahli diatas, maka dapat dipenuhi melalui tahapan-tahapan
disimpulkan bahwa suku bunga sebelum kredit diputuskan untuk
kredit adalah bunga yang disetujui.
diwajibkan kepada pihak nasabah
yang harus dibayar nasabah yang Keputusan Pengambilan Kredit
meminjam kepada bank dengan Menurut Peter Olson (2012)
perhitungan berdasarkan presentase bahwa keputusan anggota dalam
dan dilakuan berdasarkan waktu mengambil kredit merupakan
yang telah ditentukan. proses interaksi antara sikap
afektif, sikap kognitif, sikap
behavioral dengan faktor struktur seperti pada gambar di
lingkungan dimana manusia bawah ini :
melakukan pertukaran.
Schiffman dan Kanuk (2010)
sebagaimana yang dikutip oleh
Ujang Sumarwan (2014)
mendefinisikan suatu keputusan
pengambilan kredit sebagai
pemilihan suatu tindakan dari dua
atau lebih pilihan alternatif.
Menurut Samarwan (2004,
pada Kuncoro & Adithya, 2010)
Suatu keputusan sebagai pemilihan
suatu tindakan dari dua atau lebih
pilihan alternatif. Seorang nasabah
yang hendak melakukan pilihan Hipotesis
maka ia harus memiliki pilihan H1 : Kualitas Pelayanan berpengaruh
alternatif. Dengan demikian, ia signifikan terhadap Keputusan
harus mengambil keputusan produk Pengambilan Kredit
apa yang akan dipilihnya, atau ia H2 :  Suku Bunga berpengaruh signifikan
harus memilih satu dari beberapa terhadap keputusan pengambilan
pilihan produk kredit yang ada kredit.
Jadi berdasarkan pendapat H3 :  Prosedur Kredit berpengaruh
ketiga para ahli di atas, Keputusan signifikan terhadap keputusan
nasabah dalam Mengambil Kredit pengambilan kredit
itu penting sebelum nasabah
mengambil kredit, agar tidak
III. METODOLOGI PENELITIAN
adanya hambatan yang besar
maupun kecil pada saat
Populasi dan Sampel
pengambilan kredit, dan sesuai
Menurut Sugiyono (2013),
yang di harapkan nasabah.
populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek
Rerangka Pemikiran
atau subyek yang mempunyai
Menurut Sugiyono (2012)
kualitas dan karateristik tertentu
kerangka berfikir merupakan
yang telah ditetapkan oleh peneliti
model konseptual tentang
untuk dipelajarai dan kemudian
bagaimana teori hubungan dengan
ditarik kesimpulannya. Populasi
berbagai faktor yang telah
dalam penelitian ini adalah nasabah
diidentifikasi sebagai masalah yang
PT. BPR Daya Perdana Nusantara
penting. Rerangka pemikiran
unit ciomas yang berjumlah 100
dalam penelitian ini bertujuan
nasabah.
untuk memperoleh arah penelitian
Menurut Sugiyono (2013)
yang menunjukan bahwa adanya
sampel adalah bagian dari jumlah
hubungan antara kualitas
dan karakteristik yang dimiliki oleh
pelayanan, suku bunga kredit dan
populasi tersebut. Metode
prosedur kredit mempengaruhi
pengambilan sampel mengguakan
keputusan pengambilan kredit,
teknik Non Probability Sampling
maka rangka pemikiran dapat
yaitu teknik pengambilan sampel
diambil dengan jalur pemikiran
yang tidak memberi peluang atau
yang tergambar dalam diagram
kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populas untuk dipilih
menadi sampel (Sugiyono, 2013).
Dengan menggunakan sampling
jenuh sebagai teknik penentuan
sampelnya.
Menurut Sugiyono (2013)
sampeling jenuh adalah teknik
pengumpulan sampel bila semua
anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Sehingga sampel
yang digunakan dalam penelitian
ini adalah nasabah PT. BPR Daya
Perdana Nusantara unit ciomas
yang berjumlah 100 responden.

Teknik Pengumpulan Data Uji Convegent Validity Variabel


Sumber data yang digunakan Sumber : Output pengolahan dengan
dalam penelitian ini adalah data SmartPLS 3, 2018
primer. Sugiyono (2013) Pada tabel struktural yang
mengemukakan data primer adalah merupakan hasil data yang diolah
data sumber data yang langsung menggunakan SmartPLS 3.0.
memberikan data kepada Dapat dilihat dalam model
pengumpul data. Seperti data yang struktual tersebut dimana nilai
diperoleh, diamati, dan dicatat outer model atau korelasi antar
langsung oleh peneliti langsung konstruk dengan variabel belum
dari perusahaan yang menjadi seluruhnya memenuhi convergent
objek penelitian. Data primer validity dimana terdapat indikator
dalam penelitian ini merupakan yang memiliki nilai loading factor
data kuisioner dari nasabah PT. kurang dari 0.50 sehingga indikator
BPR Daya Perdana Nusantara dinyatakan tidak valid dan perlu
mengenai pengaruh kualitas dilakukan modifikasi. Untuk
pelayanan, suku bunga kredit dan memenuhi nilai convergent validity
prosedur kredit terhadap keputusan diatas 0,50 maka akan dilakukan
pengambilan kredit di PT. BPR penghapusan beberapa indikator
Daya Perdana Nusantara. dibawah ini :
Teknik pengumpulan data 1) Variabel Kualitas Pelayanan pada
dalam penelitian ini adalah indikator KUA1, KUA2, KUA3,
kuisioner. Menurut Sugiyono KUA4, KUA5, KUA6, KUA12 dan
(2013) kuesioner merupakan teknik KUA13.
pengumpulan data yang dilakukan 2) Variabel Suku bunga kredit pada
dengan cara memberi seperangkat indikator SB1 dan SB6
pertanyaan atau pernyataan tertulis 3) Variabel Prosedur Kredit pada
kepada responden untuk indikator PK1, PK8 dan PK9
dijawabnya. 4) Variabel Keputusan Pengambilan
Kredit pada indikator KPK1, KPK5,
A. Metode Analisis Data KPK8
Setelah dilakukan penghapusan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN pada 19 indikator diatas, maka
Convegent Validity akan dilakukan kembali uji
convergent validity dengan
menghubungkan ke 4 variabel.
Hasil Uji Realibilitas
Berdasarkan Tabel menunjukan
hasil pengujian Composite
Reliability menunjukan nilai yang
memuaskan, karena seluruh nilai
variabel memiliki nilai Composite
Reliability ≥ 0.7.

Nilai R-Square (R2)

R-Square
Variabel R-Square
Adjusted
Keputusan
Pengambilan 0.654 0.644
Kredit(Y)
Sumber : Output pengolahan
Uji Convegent Validity (Modifikasi)
dengan SmartPLS 3, 2018
Sumber : Output pengolahan dengan
Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa
SmartPLS 3, 2018
nilai R-square (R2) variabel Keputusan
Pengambilan Kredit adalah 0.654 yang
Bahwa nilai – nilai Average
artinya bahwa variabel Keputusan
Variance Extracted (AVE) sudah
Pelayanan, Suku Bunga Kredit dan
berada pada nilai lebih atau tidak
Prosedur Kredit mempengaruhi Keputusan
kurang dari 0.50. Jadi, tidak ada
Pengambilan Kredit sebesar 65.4%
permasalahan pada confergent
sedangkan 35,6% dipengaruhi oleh
validity pada model yang telah
variabel lain yang tidak di teliti dalam
diuji.
penelitian ini.
Discriminant Validity
Nilai Predective Relevance (Q2)
Dikarenakan tidak adanya
Predictive Relevance (Q2)
permasalah convergent validity
untuk model struktural mengukur
maka langkah berikutnya yang
seberapa baik nilai observasi
diuji adalah permasalahan yang
dihasilkan oleh model dan juga
terkait dengan discriminant
estimasi parameternya. Berlaku
validity. Pada pengujian
hanya untuk merenung model
discriminant validity, indikator
faktor endogen, Predictive
reflektif dapat dilihat pada cross
Relevance (Q2) lebih besar dari 0.
loading antara indikator dengan
Dengan cara yang sama, sebuah
konstruknya. Suatu indikator
Predictive Relevance (Q2) dengan
dinyatakan valid jika mempunyai
0 atau negatif nilai menunjukkan
loading factor kepada konstruk
model tidak relevan dengan
lain.
prediksi faktor endogen yang
Pada tabel menunjukan bahwa
diberikan. Untuk menghitung
nilai loading dari masing – masing
Predictive Relevance (Q2) dapat
item indikator terhadap
digunakan rumus berikut:
konstruknya lebih besar daripada
nilai cross loading nya. Dari hasil
Q2 = 1-(1-R12) (1-R22) …….. (1-Rp2)
analisa cross loading tampak
Perhitungan :
bahwa tidak terdapat permasalahan
Q2 = 1-(1-R12) (1-R22) …….. (1-Rp2)
pada discriminant validity.
Q2 = 1-(1-0,6542)
Q2 = 1-(1-0,428) dan pengujian dilakukan dengan
Q2 = 1-(0,428) melihat signifikansi tiap hubungan
Q2 = 0,572 variabel. Dasar yang digunakan
dalam menguji hipotesis adalah
Nilai Goodness of Fit (GoF) nilai yang terdapat pada output
Goodness of Fit (GoF) result forinner weight. Pengujian
menggambarkan tingkat kesesuaian ini dilakukan dengan dasar hasil
model secara keseluruhan yang pengolahan data yang telah
dihitung dari residual kuadrat dari dilakukan dengan menggunakan
model yang diprediksi program PLS (Partial Least
dibandingkan dengan data yang Square). Hasil pengujian ini akan
sebenarnya yang diperkenalkan menunjukan apakah semua jalur
oleh Tenenhaus et al. (2004). GoF yang dianalisis menunjukan hasil
index ini merupakan ukuran yang signifikan terlihat dari hasil
tunggal yang digunakan untuk Original Sample dan t-statistic nya.
memvalidasi performa gabungan Untuk menguji hipotesis yang
antara model pengukuran (outer diajukan, dapat dilihat besarnya
model) dan model struktural (inner nilai t-statistik. Batas untuk
model). Nilai Goodness of Fit menolak dan menerima hipotesis
(GoF) index diperoleh dari average yang diajukan adalah ±1,297
communalities index dikalikan merujuk pada T-table, yang mana
dengan nilai R² model. Nilai GoF apabila nilai t berada pada rentang
terbentang antara 0-1 dengan nilai -1,297 dan 1,297 maka
interpretasi sebagai berikut : hipotesis akan ditolak atau dengan
Goodness of Fit (GoF) GoF Kecil = 0.1 kata lain menerima hipotesis nol
Goodness of Fit (GoF) Moderat atau (H0).
Sedang = 0.25 Jumlah sampel 100 dan jumlah
Goodness of Fit (GoF) Besar = 0.38 variabel 4, maka df = 100 – 4
sehingga dengan nilai df sebesar 96
Rumus Goodness of Fit (GoF) : pada tinggat kesalahan 10%,
GoF = √ AVE x R 2 diperoleh nilai standart 1,290
√ 0.720x0.572 (Wijanto,2008).
= Nilai hasil estimasi atas
= 0.412 hubungan kausal dari mudel
Dari perhitungan Goodness of Fit (GoF) struktual yang diuji dan hasil
diatas dapat diketahui hasil nya adalah pengujian hipotesis dengan nilai t
sebesar 0,522 (GoF Besar). Dari hasil masing – masing hubungan dapat
tersebut bisa disimpulkan bahwa performa dilihat pada tabel 4.14
antara model pengukuran dan model (keterangan : dikatakan
struktural memiliki GoF yang besar yaitu berpengaruh apabila nilai t-values
sebesar 0,412 (di atas 0,38). ≥ 1, 290) sebagai berikut
Hasil uji statistik pada model
Evaluasi Pengujian Hipotesis Penelitian penelitian untuk variabel Kualitas
Setelah didapatkan model Pelayanan adalah berpengaruh
struktural dengan Goodnees of fit signifikan terhadap Keputusan
yang baik, maka langkah Pengambilan Kredit, hal ini
berikutnya adalah melakukan uji ditunjukan dengan nilai t variabel
hipotesis. Pada penelitian ini ada 3 tersebut yang berada diatas 1.290
hipotesis seperti yang telah yaitu sebesar 9.155. Untuk variabel
diuraikan pada bab sebelumnya, Suku Bunga Kredit berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan
Pengambilan Kredit, hal ini
ditunjukan dengan nilai t variabel
tersebut yang berada diatas 3.292
yaitu sebesar 1.566, dan untuk
variabel Prosedur Kredit
berpengaruh signifikan terhadap
Keputusan Pengambilan Kredit
dengan nilai t sebesar 1.993.
Di dalam bootstrapping
penelitian kali ini, sub-sampel
diciptakan dengan pengamatan
acak diambil (dengan penggantian)
dari set data asli. Untuk
memastikan stabilitas hasil, jumlah
sub-sampel harus menjadi besar.
Untuk penelitian kali ini
menggunakan sejumlah kecil
bootstrap sub-sampel yaitu 500.

Hasil Uji Bootstrapping


Sumber : Output pengolahan dengan
SmartPLS 3, 2018

Analisis Hasil Penelitian


1. Analisis Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Pengambilan
Kredit
Berdasarkan tabel 4.14 dapat
disimpulkan nahwa variabel Kualitas
Gambar Sub Sample Pelayanan berpengaruh signifikan
Sumber : Output pengolahan dengan terhadap Keputusan Pengambilan
SmartPLS 3, 2018 Kredit. Nilai t-value pada penelitian ini
Adapun hasil hipotesa dapat pula dilihat sebesar 9.155 yang lebih besar dari t-
pada gambar 4.5 dibawah ini : value pada 1.290. Adapun pengaruh
tersebut bersifat positif seperti terlihat
pada original sampel sebesar 0.657
pada tabel 4.13. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dedi
Wahyu Nugroho (2012) yaitu
Pengaruh Lokasi, Pelayanan dan
Prosedur Kredit terhadap Keputusan
Nasabah dalam Mengambil Kredit
pada PD. BPR Bank Boyolali yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara
variabel Kualitas pelayanan terhadap
keputusan pengambilan kredit.
Adanya pengaruh positif dan
signifikan dari Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Keputusan Pengambilan terhadap Keputusan Pengambilan
Kredit mengindikasikan bahwa Kredit Produk Grameen Bank pada PT.
semakin baik Kualitas Pelayanan maka BPR Daya Perdana Nusantara. Hal ini
semakin berpengaruh terhadap sejalan dengan penelitian yang
Keputusan Pengambilan Kredit. dilakukan oleh Nia Adewianti dan
Dimensi-dimensi pada Kualitas Vivin Fitryani (2014) pengaruh
pelayanan akan lebih baik ditingkatkan prosedur kredit terhadap keputusan
atau dioptimalkan agar nasabah yang nasabah dalam pengambilan kredit
memutuskan untuk mengajukan kredit berpengaruh positif.
dengan sistem grameen bank semakin Hal ini menunjukan bahwa
bertambah dan hal itu juga berarti prosedur kredit mempunyai peranan
semakin bertambah pemasukan bagi yang sangat penting dalam
perusahaan dari sisi pendapatan bunga. mempengaruhi keputusan pengambilan
2. Analisis Suku Bunga Kredit kredit karna dengan kemudahan
Terhadap Keputusan Pengambilan persyaratan pemberian kredit, akan
Kredit lebih meningkatkan keputusan nasabah
Berdasarkan tabel 4.14 dapat dalam pengambilan kredit.
disimpulkan bahwa variabel Suku
Bunga Kredit tidak berpengaruh V. SIMPULAN DAN SARAN
signifikan terhadap Keputusan Berdasarkan hasil analisis
Pengambilan Kredit. Nilai t-value pada yang telah dilakukan, maka
penelitian ini sebesar 3.292 lebih besar kesimpulan yang didapatkan dalam
dari t-value pada 1.290. Adapun penelitian “Analisis Pengaruh
pengaruh tersebut bersifat Positife Kualitas Pelayanan, Suku Bunga
seperti terlihat pada original sampel Kredit dan Prosedur Kredit
sebesar 0.084 pada tabel 4.13. Hal ini Terhadap Keputusan Pengambilan
sejalan dengan penelitian yang Kredit dengan Metode Grameen
dilakukan oleh Andre Budi (2014) Bank” adalah sebagai berikut :
yaitu Pengaruh tingkat suku bunga 1. Kualitas pelayanan berpengaruh
kredit, tingkat efisiensi bank dan terhadap keputusan nasabah
tingkat kecukupan modal terhadap dalam pengambilan kredit
jumlah kredit yang disalurkan pada dengan Metode Grameen Bank
BPR Buleleng dengan Hasil penelitian pada PT. BPR Daya Perdana
yang menunjukkan bahwa suku bunga Nusantara. Artinya Kualitas
kredit,tingkat efisiensi bank, dan Pelayanan yang baik bagi para
kecukupan modal secara simultan nasabah akan membuat
berpengaruh positif dan signifikan keputusan nasabah dalam
Terhadap Keputusan Pengambilan mengambil kredit dengan Metode
Kredit Grameen Bank pada PT. BPR
3. Analisis Prosedur Kredit Terhadap Daya Perdana Nusantara semakin
Keputusan Pengambilan Kredit meningkat.
Berdasarkan tabel 4.14 Pengaruh 2. Suku Bunga Kredit erpengaruh
Prosedur Kredit dibuktikan dengan terhadap keputusan nasabah
pengujian hipotesis dengan nilai t- dalam pengambilan kredit
statistik sebesar 1.993 >1.290 dengan dengan Metode Grameen Bank
nilai original sample estimate sebesar pada PT. BPR Daya Perdana
0.232. Berdasarkan penelitian yang Nusantara. Kemungkinan hal ini
dilakukan, peneliti memberikan disebabkan karena para nasabah
kesimpulan bahwa Prosedur Kredit merasa bahwa kemudahan dalam
membayar bunga yang di sendiri.
tetapkan secara seminggu sekali Sehingga saran saya adalah
jauh lebih ringan, dan besaran perlu ditingkatkan pelatihan dan
bunga menjadi faktor utama pengembangan mengenai product
pemilihan kredit para nasabah knowledge dengan evaluasi rutin
dengan sistem grameen bank. yang bisa dilakukan pada saat
3. Prosedur Kredit berpengaruh rapat mingguan yang rutin
terhadap keputusan nasabah dilakukan untuk para staff,
dalam pengambilan kredit khususnya Account Officer yang
dengan Metode Grameen Bank berhubungan dengan para nasabah
pada PT. BPR Daya Perdana secara langsung.
Nusantara. Artinya bahwa jika b. Variabel Suku Bunga Kredit
terjadi peningkatan prosedur Terdapat nilai rata-rata
kredit yang lebih baik maka terendah yaitu sebesar 3.696 yang
akan meningkatkan keputusan dihasilkan dari sebagian besar
nasabah untuk mengambil kredit responden menjawab “tidak
di PT. BPR Daya Perdana setuju” pada pernyataan yang
Nusantara. Dalam hal ini, menjelaskan bahwa Nasabah
kemudahan persyaratan kredit, cukup mengerti dengan
akan lebih meningkatkan perhitungan suku bunga yang
keputusan nasabah dalam diberikan.
pengambilan kredit di PT. BPR Saran saya adalah perlunya
Daya Perdana Nusantara. pemahaman karakteristik nasabah
serta komunikasi yang jelas agar
Saran nasabah mudah memahami suku
Berdasarkan hasil penelitian bunga yang ditawarkan karna pada
dan pembahasan serta kesimpulan dasarnya nasabah untuk produk
yang telah diuraikan sebelumnya, KWM sendiri adalah masyarakat
maka saran yang dapat diberikan dengan pendidikan mayoritasnya
oleh penulis adalah : adalah SD/SMP. Maka sebelum
1. Bagi PT. BPR Daya Perdana Nusantara realisasi kredit diberikan staff
Berdasarkan hasil deskripsi harus memastikan bahwa seluruh
jawaban responden pada setiap calon nasabah telah menerima
variabel terdapat nilai rata-rata penjelasan mengenai struktur
terendah yaitu : kredit dan telah memahami
a. Variabel Kualitas Pelayanan perhitungan suku bunga dengan
Terdapat nilai rata-rata cara sederhana.
terendah yaitu sebesar terendah c. Variabel Prosuder Kredit
sebesar 3,750 yang dihasilkan dari Terdapat nilai rata-rata
sebagian besar responden yang terendah yaitu sebesar 4.160 yang
menjawab “tidak setuju” pada dihasilkan dari sebagian besar
pernyataan pernyataan “Staff responden menjawab “tidak
Kredit Wanita Mandiri memiliki setuju” pada pernyataan yang
pengetahuan yang baik dalam menjelaskan Nasabah menerima
menjawab setiap keluhan informasi yang sesuai tentang
nasabah.” secara tidak langsung waktu realisasi kredit.
nasabah berpendapat bahwan staff Saran saya adalah pergunakan
masih belum mampu menjawab waktu yang telah ditentukan pada
setiap keluhan nasabah yang saat sebelum realisasi pencairan
berhubungan dengan produk itu untuk menjelaskan kapan nasabah
akan menerima realisaso Andi Offset. Boediono. (1999).
pencairan, juga pada saat Pelayanan Prima. Jakarta:
dilakukan verifikasi oleh unit Yayasan Kawita Indonesia
manager yang menurut pelaksana Arja, Minangun. (2014). Pengaruh
teknis operasional dilakukan pada Kelompok Referensi, Personal
sehari sebelum realisasi, unit Selling dan Motivasi terhadap
manager sudah harus memastikan Keputusan Nasabah Mengambil
kapan dan jam berapa realisasi bisa Pembiayaan di BMT.Jurnal
dilakukan di area rembug pusat. Ekonomi dan Sosial
Agar tidak mengganggu kegiatan Assauri, Sofjan. 2013. Manajemen
nasabah diwaktu lain dan Pemasaran. Jakarta :Rajawali Pers
mengefektifkan waktu. Bank Indonesia, 2012. Peraturan Bank
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Indonesia Nomor 14/14/PBI/2012
Sehubungan penelitian ini tentang Tentang Pemberian kredit
memiliki keterbatasan dalam atau pembiayaan oleh Bank Umum
melakukan penelitian, sehingga dan Bantuan Teknis dalam Rangka
penulis hanya mampu melakukan Pengembangan Usaha Mikro,
penelitian sebatas variabel Kecil, dan Menegah. Jakarta :
kualitas pelayanan, suku bunga Bank Indonesia.
kredit dan prosedur kredit . Bank Indonesia, 2012. Peraturan Bank
2 Indonesia No.14/14/PBI/2012
Diketahui nilai Square (R ) atau
tanggal 18 Oktober 2012 tentang
koefisien determinasi adalah 0,654
Transparansi dan Publikasi
Hal ini berarti 65,4% variasi atau
Laporan Bank. Jakarta : Bank
Keputusan pengambilan kredit
Indonesia.
dipengaruhi oleh kualitas
Basuki, Eko Yanto. 1995. Hubungan
pelayanan, suku bunga kredit dan
Perhitungan Bianya Dana dengan
prosedur kredit. Sedangkan
Suku Bunga Pinjaman Kartu kredit
sisanya sebanyak 35,6% dijelaskan
Bank X. Bandung : Unpad
disebabkan oleh variabel-variabel
Bandung
lain yang tidak dimasukkan dalam
Bramantyo, Sagoro. 2017 The effect of
model penelitian ini, sehingga
service quality, procedures, and
peneliti selanjutnya bisa
promotion todecision in taking
menggunkan atau menambahkan
credit: Universitas Negeri
variabel lain pada penelitian yang
Yogyakarta
akan dilakukan.
Barker. Chris, Nancy Pistrang & Robert
Elliot. 2002. Research Methods in
DAFTAR PUSTAKA
Clinical Psychology. Second
Abdat, Adil. (2013). Pengaruh Jenis
edition. John Wiley & Sons, LTD
Kredit, Suku Bunga dan Pelayanan
Chichester England.
Terhadap Keputusan Pengambilan
Bravo, Rafael. and Jose M Pina. 2011.
Kredit Pada Koperasi Simpan
Communicating Spanish banks’
Pinjam Inti Dana Ungaran. Jurnal
identities: the role of websites.
Ekonomi dan Sosial
Online Information Review. Vol.
Agilwaseso .2014. Effect of Services
36 No. 5, pp. 675-697.
Quality, Interates Rate and The
www.emeraldinsight.com/1468-
Location of The Credit Decision
4527.htm. Pada 28 Maret 2018.
Making diponegoro journal of
Bravo, Rafael., Teresa Montaner., and
social and political science.
Jose M Pina. 2012. Corporate
Arsyad, Lincolin. (2008). Lembaga
brand image of financial
Keuangan Mikro. Yogyakarta:
institutions: a consumer approach. Nasabah dalam Mengambil Kredit
Journal of Product and Brand pada PD. BPR Boyolali.
Management. Vol. 21 No. 4, pp Yogyakarta: Skripsi. Universitas
232-245. Negeri Yogyakarta.
www.emeraldinsight.com/1061-0421.htm Doney, Patricia M., dan Joseph P. Cannon,
Pada 28 Maret 2018 1997, An Examination of the
Blomback, Anna. and Marcela Ramı´rez- Nature of Trust in Buyer-Seller
Pasillas. 2012. Exploring the logics Relationship, Journal of
of corporate brand identity Marketing, Vol. 61, April, pp. 35-
formation.Corporate 51
Communications: An International Ghozali, Imam. 2014. Structural Equation
Journal. Vol. 17 No. 1, pp 7-28. Modeling, Metode Alternatif
www.emeraldinsight.com/1356- dengan Partial Least Square
3289.htm. Pada 3 April 2018 (PLS). Edisi 4. Semarang : Badan
Chattananon, Apisit., Meredith Lawley., Penerbit Universitas Diponegoro.
Numchai Supparerkchaisakul., and Hengki Mangiring. (2017). Pengaruh
Lackana Leelayouthayothin. 2008. Kualitas Jasa, Citra Perusahaan
Impacts of a Thai cause-related Dan Tingkat Suku Bunga Kredit
marketing program on corporate Terhadap Keputusan Pengambilan
image. International Journal of Produk Kredit Mikro.Jurnal Murni
Emerging Markets. Vol. 3 No. 4, Sadar , Volume.7 No.1 April 2017.
pp. 348-363 Politeknis Bisnis Indonesia.
www.emeraldinsight.com/1746- Hasan, Ameer., Usman Asif., Muhammad
8809.htm. Pada 3 April 2018 Irfan Arif., and Nimra Khan. 2013.
Chinh, Vu Thi My. and Nguyen Viet Anh. ATM Service Quality and its Effect
2008.Measuring Customer on Customer Retention: A Case
Satisfaction Base On Service from Pakistani Banks. Information
Quality Gap At A Lokal Bank In Management and Business
Vietnam. Journal of International Review. Vol. 5 No. 6, pp. 300-305
Business Research. Vol.7 Special (ISSN 2220-3796).
Issue. 3, pp.27-50. Hairiyah, Siti. (2017). Pengaruh Promosi,
Coker, Anthonia., Jeremiah Iyamabo., and Lokasi Dan Prosedur Kredit
Olutayo Otubanjo. 2013. Terhadap Keputusan Nasabah
Investigating Service Dalam Mengambil Kredit
Responsiveness in Customer Multiguna Di Bank Dki.
Perception of the Corporate Logo. http://repository.mercubuana.ac.id/
International Journal of Business id/eprint/38439. Pada 12 Desember
and Management. Vol. 8 No. 11, 2018.
pp 38-50 .
http://dx.doi.org/10.5539/ijbm.v8n11p38. Kasmir, 2005. Manajemen Perbankan.
Pada 28 April 2018. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Darmayati(2013).Analisis Faktor-Faktor 2008
yang Mempengaruhi Keputusan Kotler, Phillip, 2005. Manajemen
Nasabah dalam Memilih Bank Pemasaran, Jilid I dan II, PT.
Syariah. Jurnal WIGA Vol. 3 No. Indeks, Jakarta
2, September 2013 ISSN NO 2088- Kotler, Phillip dan Keller, Kevin Lane.
0944 2012. Marketing Management 14th
Dedi Wahyu Nugroho. (2012). Pengaruh Edition. New Jersey: Pearson
Lokasi, Pelayanan dan Prosedur Education, Inc.
Kredit terhadap Keputusan Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2014.
Principle Of Marketing, 15th keuangan-mikro. Pada 3 April
edition. 2018.
New Jersey: Pearson Prentice Hall. Rahman, Muhammad Sabbir. (2012), Md
Griffin, Ricky W. (2002). Mahmudul Haque., and Abdul
Manajemen Jilid I. Jakarta: HigheKan. 2012. A Conseptual
Erlangga Study on Consumers’ Purchase
Lovelock, Christopher. and Jochen Wirtz. Intention of Broadband Sevices :
2011. Services Marketing, Strategy Service Quality and Experience
: People, Technology, Strategy. Economy Persperctive.
New Jersey : Prentice Hall. page International Journal of Business
59,67,158,164,406,620,622. and Management. Volume.7
Muhammad, Usman (2015). Reasons and No.18. 2012.
Causes that Prevent Customers Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti.
from Buying Consumer Banking (2009). Manajemen Perkreditan
Products in Pakistan. Macrothink Bank Umum. Bandung: Alfabeta.
institute. ISSN 2162-3082 Raharjo, Sugeng, 2010 Pengaruh suku
Mardhatillah Shanti. (2014). Pengaruh bunga,pendapatan nasabah, status
Brand Image, Kualitas Produk, pekerjaan nasabah, jangka waktu
dan Reference Group Terhadap kredit terhadap jumlah
Minat Beli Produk Kosmetik pengambilan kredit pada nasabah
Lipstik Wardah di Kota Malang, perusahaan daerah badan kredit
http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/. kecamatan Eromoko kabupaten
Pada 28 April 2018. wonogiri. Jurnal Ekonomi. STIE
Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono. AUB Surakarta
(2002). Manajemen Perbankan. Sarwono, Jonathan. (2006). Metode
Yogyakarta: BPFE. Penelitian Kuantitatif dan
Muvika Perdana Putra. (2015). Pengaruh Kualitatif. Yogyakarta: Graha
Citra Perbankan Terhadap Ilmu.Schiffman, L.G. dan Kanuk,
Keputusan Nasabah Dalam L.L. (2007). Consumer Behaviour
Mengambil Kredit Dengan 9th edition. New Jersey: Pearson
Pelayanan dan Prosedur Kredit Prentice Hall
sebagai Variabel Moderating Pada Subihaini. (2001). Analisis Konsekuensi
BPR Bank Bantul. Yogyakarta: Kualitas Layanan pada Perilaku
Skripsi. Universitas Negeri Konsumen. Jurnal Bisnis dan
Yogyakarta. Strategi. Tahun VI, h.99-115.
Nela Marghaniyata. (2012). Peran Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Reference Group dalam Purchase Kuantitatif . Bandung : Alfabeta.
Decision. Yogyakarta: Skripsi. Sugiyono. 2013. Statistik Untuk
Universitas Isalam Negeri Sunan Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Kalijaga Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. (2004). Manajemen Jasa.
Nia, Vivin (2014). Pengaruh Tingkat Suku Yogyakarta: Andi Offset.
Bunga, Dan Prosedur Kredit Umar, Husein. (2011). Metode Penelitian
Terhadap Keputusan Pengambilan untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Kredit PT. BRI Unit Langam. Jakarta: Rajawali Pers.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Yanna Suryaningtyas. 2015. Analisa
Volume.5 No.7 Desember 2014. Pengaruh Promosi dan Kualitas
FE- UNSA. Jasa Terhadap Keputusan
Otoritas Jasa Keuangan. (2018). Lembaga Pembelian Di Yanna Anmaris
Keuangan Mikro. Diakses melalui Make Up Artist Surabaya Fakultas
http://www.ojk.go.id/lembaga- Ekonomi & Bisnis Universitas
Narotama .Surabaya. E- ISSN : Perbankan Syariah (studi kasus
2407-7305. Vol.1, No.2 2015 pada pt bank syariah mandiri
Zulkifli Zainuddin. Analisis Faktor Dalam cabang ciputat). Jurnal riset
Pengambilan Keputusan Nasabah manajemen dan bisnis vol.1, no.1,
Memilih Produk Pembiayaan juni 2016: 1-12 issn 2527 - 7502.

Anda mungkin juga menyukai