30 58 1 SM
30 58 1 SM
Didi Sukardi2
Abstract
In Islamic inheritance law is a law derived from the Al-Qur‟an the truth of the
doctrine or theory is absolutety true, because it is relevation of Allah SWT.
Islamic inheritance law is general is a legal theory that is conveyed by Allah
SWT throught the prophet Muhammad SAW to be enacted an enacted into law
by mankind in the philosophy of law is said to human law. Valid in Islamic
inheritance law is absolute because it has been set, discrimination form heir to
heir receiver with each other to violate the rulers of inheritance law is
concerned, mental attitude is not willing to follow the provisions of Islamic
inheritance law and inheritance rights to the acquisition of the second wife,
third, or fourth for perpetrators of polygamous marriage, and reason for
wanting to master the estate or orther factors, although they know and
understand the rules, the provisions of Islamic inheritance law.
Abstrak
Dalam hukum kewarisan Islam merupakan hukum yang berasal dari Al-
Qur‟an dimana kebenaran akan ajaran atau teori mutlak benar karena
merupakan wahyu dari Tuhan. Hukum kewarisan Islam secara teori umum
adalah merupakan hukum yang disampaikan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW untuk diberlakukan dan dijadikan hukum oleh umat manusia.
Dalam filsafat hukum dikatakan bahwa hukum untuk manusia, dalam Islam
berlaku hukum kewarisan Islam merupakan hal mutlak karena telah diatur
didalamnya. Permasalahan muncul di dalam penerapannya di masyarakat
terutama dalam hal hak dan perolehan istri kedua, istri ketiga dan istri
keempat. Adanya diskriminasi dalam pembagian waris yang menyalahi aturan
dan ketentuan yang ada serta adanya sikap mental yang tidak atau enggan
untuk melakukan dan mengikuti kententuan hukum kewarisan Islam terhadap
perolehan dan hak kewarisan terhadap istri kedua, istri ketiga atau keempat
1
Judul Tulisan ini terinspirasi dari bahan Kuliah Prof Erlyn Indarti, Filsafat Ilmu: Suatu
Kajian Paradigmatik, Program Doktor Ilmu Hukum, Universitas Diponegoro, Semarang, 2014.
2
Penulis adalah Notaris, alumni Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Indonesia, Jakarta, 2003. Alamat Kontak: di_sukardi@yahoo.com
436 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-44 No.3 Juli-September 2014
Kata kunci: hukum kewarisan Islam pemahaman dan filsafat hukum, hak dan
perolehan istri
I. Pendahuluan
3
A. Rahmat Rosyadi, dan H. M. Rais Ahmad, “Formalisasi Syariat Islam Dalam
Perspektif Tata Hukum Indonesia‖, Edisi I, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2006), hal. 9.
4
Muhammad Ali Ash-Shabuni, ―Pembagian Waris Menurut Islam‖, (Jakarta: Gema
Insani, 1995), hal. 16.
Perolehan dan Hak Waris Istri Kedua, Ketiga dan Keempat, Sukardi 437
5
A. Rahmat Rosyadi, dan H. M. Rais Ahmad, Op. Cit., hal. 68.
438 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-44 No.3 Juli-September 2014
6
Sajuti Thalib, ―Hukum Kewarisan Islam Di Indonesia‖, Cet. IV, (Jakarta: PT. Sinar
Grafika, 1993), hal. 4.
7
Al-Qur‟an dan Tafsirannya, (Jakarta: Widya Cahaya, 2011), hal. 127.
Perolehan dan Hak Waris Istri Kedua, Ketiga dan Keempat, Sukardi 439
8
Lihat batasan dalam Pasal 3, 4, 5 Undang-Undang No. 1 tahun 1974 dan PP No. 9
tahun 1975.
9
Muhammad Ali ash-shaubuni, ―Hukum Waris Dalam Islam‖, (Depok: PT. Fathan
Prima Media, 2013), hal. 23.
Perolehan dan Hak Waris Istri Kedua, Ketiga dan Keempat, Sukardi 441
10
―Alqur‘an Dan Tafsirnya‖, Edisi Yang Disempurnakan, (Jakarta: Widya Cahaya,
2011), hal. 123.
442 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-44 No.3 Juli-September 2014
11
Teguh Prasetyo Dan Abdul Hakim Barkatullah, ―Filsafat, Teori & Ilmu Hukum
Pemikiran Menuju Masyarakat Berkeadilan Dan Bermatabat‖, (Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2014), hal. 12.
Perolehan dan Hak Waris Istri Kedua, Ketiga dan Keempat, Sukardi 445
12
Republik Indonesia, ―Amandemen Undang-Undang Dasar 1945 Perubahan Pertama,
Kedua, Ketiga, dan Keempat‖, (Tangerang: Penerbit Interaksara), hal. 62.
446 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-44 No.3 Juli-September 2014
3. Fakta Praktikal
13
Soerjono Soekanto, ―Pokok-Pokok Sosiologi Hukum‖, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1980), hal 4.
Perolehan dan Hak Waris Istri Kedua, Ketiga dan Keempat, Sukardi 447
14
Satjipto Rahardjo, ―Sosiologi Hukum Esai-Esai Terpilih‖, Cetakan I, (Yogyakarta:
Genta Publishing, 2010), hal. 1.
448 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-44 No.3 Juli-September 2014
15
―Olahan Dan Kajian Buku Sosiologi Hukum Esai-Esai Terpilih, Prof. Dr. Satjipto
Rahardjo, SH‖, cetakan 1, (Yogyakarta: Genta Publishing 2010), hal. 6.
Perolehan dan Hak Waris Istri Kedua, Ketiga dan Keempat, Sukardi 449
IV. Pembahasan
16
Teguh Prasetyo Dan Abdul Hakim Barkatullah, Op. Cit., hal. 12.
17
Mohammad Daud, ―Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Islam Di
Indonesia‖, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012), hal. 45.
450 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-44 No.3 Juli-September 2014
18
Muhammad Ali Ash-Shabuni,―Pembagian Waris Menurut Islam‖, (Jakarta: Gema
Insani, 1995), hal. 16.
19
Ronny Hanitijo Soemitro,‖Prespektif Sosial Dalam Pemahaman Masalah-Masalah
Hukum”, (Semarang: Agung Perss,1989) hal. 1. Lihat pula Ronny Hanitijo S., Hukum dan
Pengembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi di Dalam Masyarakat, Pidato Pengukuhan.
Perolehan dan Hak Waris Istri Kedua, Ketiga dan Keempat, Sukardi 451
20
Mohammad Daud, Op. Cit., hal. 12.
452 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-44 No.3 Juli-September 2014
21
Donny Danardono, ―Telaah Hukum Marxis, Habermasian Postmodernisme‖, Law,
Society, and Development, hal 23.
22
Satjipto rahardjo, ―Pengantar Ilmu Hukum‖, (Bandung: Alumni, 1986), hal.20.
23
Materi Kuliah Filsafat Hukum Program Doktor Ilmu Hukum oleh Prof. Erlyn Indarti
S.H., Ph.D., Universitas Diponegoro, Semarang, 2014.
Perolehan dan Hak Waris Istri Kedua, Ketiga dan Keempat, Sukardi 453
24
Mohammad Daud, Op. Cit., hal. 314.
454 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-44 No.3 Juli-September 2014
keseimbangan antara kewajiban dan hak. Syariat Islam akan berlaku bagi
semua umat manusia di dunia sampai akhirat, tetapi bila syariat Islam
dijadikan hukum positif disuatu negara, maka keberlakuannya hanya bagi
masyarakat Islam. Ajaran tentang penataan hukum dalam kajian ilmu
hukum memang merupakan sebuah teori yang dikemukakan oleh ahli
hukum berdasarkan proses hukum yang terjadi di masyarakat, tetapi dari
segi syariat Islam hal itu tidak saja disebut sebagai teori, melainkan
merupakan prinsip yang wajib diberlakukan. Secara konseptual terdapat
prinsip-prinsip syariat Islam yang mencakup penataan dan penerapan
hukum Islam bagi orang Islam. Bahwa Allah dan Rasul-Nya
memerintahkan kepada orang yang beriman agar menjalankan hukum-
Nya. Oleh karena itu tanpa dikaitan dengan keberadaan hukum di
masyarakat, umat Islam harus tetap berpegang kepada prinsip bahwa bagi
orang Islam berlaku hukum Islam. Apabila ternyata dalam masyarakat
ada norma-norma hukum adat atau hukum Barat, dengan kekuatan
otoritas yang sama atau lebih kuat, maka akan muncul masalah hubungan
sistem hukum. Hukum mana yang akan diterapkan dalam lingkungan
masyarakat, hal ini sangat tergantung pada politik hukum pemerintah
atau politik hukum dalam konstitusi negara. Ketaatan orang Islam
terhadap pemerintah dalam menjalankan hukumnya merupakan bagian
dari teori ijbari (kepatuhan). Dalam posisi ini, maka ketaatan terhadap
pemerintah dalam memberlakukan hukum positif yang bersumber dari
hukum adat, hukum Islam dan hukum Barat, bagi umat Islam harus
bersifat selektif, sepanjang hukum itu tidak bertentangan secara prinsipil
dengan syariat Islam.
V. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Buku
Materi Kuliah Filsafat Hukum Program Doktor Ilmu Hukum oleh Prof. Erlyn
Indarti S.H PHd, Universitas Diponegoro, Semarang, 2014.
Suteki. 2014. Metodologi Penelitan Hukum
Tabalujan, Benny Simon. Legal Development In Developing Countries The
Role Of Legal Culture, Singapore, 2011.
Wignjosoebroto, Soetandyo. Hukum: Perannya Dalam Pengembangan Ilmu
Hukum dan Studi Tentang Hukum. Semarang, 1996.
Al-Qur‘an & Tafsirnya, Kementrian Agama RI, Jakarta, Ikrar Mandiri Abadi,
2011.