ID None
ID None
LED TENAGA SURYA DI TAMAN pembangkitan tenaga listrik skala kecil, maka diperlukan
sebuah pengatur tegangan agar tegangan yang dihasilkan
PERKOTAAN PONTIANAK konstan. Selain itu diperlukan juga sebuah baterai sebagai
media penyimpanan energi. Dari baterai tegangan yang
Lorensius Wiro dihasilkan kemudian digunakan untuk menyuplai ke
beban.
Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Lampu taman adalah lampu yang dipasang di taman.
whiro_elwe14@yahoo.com Kegunaan lampu taman adalah untuk mempercantik
taman dan menerangi taman. Lampu taman umumnya
Abstrak-Penggunaan PLTS dapat dilakukan di lokasi dan dipasang untuk memperindah taman, dan tidak
kondisi yang membutuhkan energi listrik secara instan, memerlukan sinar yang terang sehingga penerangan
oleh karena itu perlu dilakukan analisa kelayakan, taman tenaga surya adalah solusi terbaik dan efisien
antara lain : Potensi sinar matahari dengan penyebaran dalam penghematan listrik PLN. Dimana dengan
yang umumnya merata dan tersedia sepanjang tahun, menggunakan energi surya yang disimpan pada baterai
dengan radiasi surya harian rata-rata sekitar 4,5 kWh/m² akan dapat digunakan secara otomatis sebagai penerangan
; Biaya investasi yang tergantung jumlah besar beban taman di malam hari tanpa harus menggunakan energi
terpasang , modul operasi dan pilihan sub-sistem ; listrik dari PLN.
Teknologi yang terdiri dari sub-sistem pembangkit, sub
sistem penyimpan listrik, sub sistem pengatur dan sub-
sistem beban listrik. Penulisan ini bertujuan selain 2. Dasar Teori
memberikan gambaran perancangan pembangunan PLTS 2.1. Sistem Energi Listrik Tenaga Surya
yang mampu melayani kebutuhan penerangan taman Energi adalah kemampuan melakukan suatu kerja.
selama jam kerja yaitu pukul 17.45 – 05.45WIB juga Energi ini sendiri mempunyai berbagai bentuk salah
melakukan evaluasi investasi dengan pendekatan Benefit satunya adalah energi matahari/surya yang apat
Cost Ratio (B/C-ratio) sebagai dasar mensyaratkan meradiasikannya dalam bentuk cahaya.
pendekatan awal dari kelayakan teknik untuk menentukan Energi surya dipancarkan dalam bentuk radiasi
dasar prakiraan keuntungan dan biaya kemudian gelombang elektromagnetik dengan spektrum panjang
dibandingkan dengan keuntungan dari nilai sekarang, gelombang antara 0,3 - 2,6 µm. Di luar atmosfir bumi
dengan menggunakan tingkat bunga yang berlaku konstanta surya (solar constant), yaitu jumlah daya yang
berdasarkan ESDM. Pembangunan PLTS tersebut menimpa satu satuan luas normal terhadap radiasi pada
didapat hasil pembebanan yang dilakukan secara jarak rata-rata bumi matahari adalah 1367 W/m2 atau 1,96
terjadwal sesuai dengan pemakaian, jam kerja, dan kalori/(cm2 menit). Di permukaan bumi pencahayaan ini
intensitas cahaya matahari dan nilai net B/C-ratio. Jika (radiasi langsung dan difusi oleh atmosfir) memberikan
nilai B/C-ratio ≥ 1 ; maka PLTS penerangan taman konstanta yang lebih kecil yakni 1000 W/m2, atau sekitar
tersebut dianggap menguntungkan. Berdasarkan hasil 73,15 % dari konstanta surya. Apabila massa udara
analisa B/C-ratio dapat disimpulkan bahwa faktor tarif meningkat dan untuk daerah tampak dan ultraviolet
menjadi kunci menarik tidaknya investasi pada menurun, hal ini biasanya dibahas sebagai tingkat
pembangunan PLTS tersebut. turbilitas atau polusi atmosfir yang mempengaruhi
kualitas radiasi surya.
Kata Kunci : Analisis Kelayakan, PLTS, Lampu Taman, Sistem Photovoltaic (PV) mengubah cahaya matahari
Benefit Cost Ratio secara langsung menjadi listrik. Sebuah sel surya atau PV
terdiri dari bahan semikonduktor yang menyerap cahaya
1. Pendahuluan matahari. Energi matahari menghantam elektron-elektron
Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat lepas dari atomnya, memungkinkan elektron mengalir
mengakibatkan kebutuhan energi pun terus bertambah. melalui bahan tersebut untuk menghasilkan listrik. Sel PV
Hal ini bertolak belakang dengan ketersediaan energi fosil disatukan ke dalam modul yang menampung sekitar 40
yang selama ini menjadi bahan bakar utama yang semakin sel. Kira-kira sepuluh modul-modul ini dipasang dalam
menipis, energi fosil ini sendiri adalah energi yang tidak PV arrays. PV arrays dapat dipakai untuk
dapat diperbaharui karena membutukan waktu yang membangkitkan listrik untuk sebuah gedung atau dalam
sangat lama dalam pembentukannya. jumlah yang besar, bagi sebuah pembangkit daya. Suatu
pembangkit tenaga listrik dapat pula memanfaatkan
Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus sistem tenaga surya yang terkonsentrasi, dengan
meningkat, pemerintah terus mengembangkan berbagai memanfaatkan panas matahari untuk membangkitkan
energi alternatif, diantaranya energi terbarukan. Potensi listrik. Cahaya matahari dikumpul dan difokuskan dengan
energi terbarukan, seperti biomassa, panas bumi, energi cermin untuk menciptakan sumber panas berintensitas
surya, energi air, dan energi angin sampai saat ini belum tinggi. Sumber panas ini memproduksi uap atau tenaga
banyak dimanfaatkan, padahal potensi energi terbarukan mekanis untuk menjalankan sebuah generator yang
di Indonesia sangat besar. menghasilkan listrik.
d. Lingkungan PLTS
2.2. Macam-macam PLTS dan Aplikasinya 1. Bersih dan tidak menimbulkan polusi udara
maupun suara sehingga tidak merusak dan
Penentuan jenis PLTS yang cocok diterapkan harus mengganggu lingkungan saat instalasi
disesuaikan dengan: pemasangannya.
a. Lokasi/letak geografis, sarana transportasi. 2. Ramah, asri, dan nyaman terhadap lingkungan di
b. Lokasi rumah dan kebutuhan yang akan memakai sekitarnya.
PLTS. e. Sumber Daya Manusia
c. Energi/listrik yang digunakan atau yang direncanakan Kemampuan SDM untuk pemasangan,
dalam waktu dekat pada lokasi tersebut. pengoperasian dan pemeliharaan, sangat mudah dan
d. Kemampuan masyarakat untuk menerima teknologi sederhana sekali, sehingga tidak memerlukan
yang akan diterapkan dan kemampuan membeli atau keahlian khusus atau keterampilan khusus.
membayar secara kredit.
e. Organisasi yang ada dan yang akan dikembangkan 2.3. Komponen Utama PLTS
untuk menangani pemasangan, pemeliharaan, dan 2.3.1. Modul Surya
pemasok suku cadang.
a. Organisasi/masyarakat yang menangani pendanaan. Suatu modul surya adalah sekumpulan sel surya
yang dihubungkan secara seri atau paralel sehingga
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian menghasilkan arus dan tegangan tertentu. Untuk
PLTS adalah : mensuplai beban yang diinginkan, beberapa modul
1. Pemilihan lokasi letak PV-Module, jenis beban dihubungkan secara seri dan paralel untuk memenuhi
peralatan listrik yang akan digunakan, jumlah beban besar tegangan dan daya dari beban.
listrik yang ditanggung.
2. Pengaturan pemakaian beban listrik berimbang untuk
manajemen energi.
3. Biaya investasi awal, biaya operasi, dan biaya
perawatan peralatan.
4. Komersial bisnis dan keuntungan lain, misalnya
lingkungan yang bersih, tenang, sehat, dan bebas
polusi.
Penggunaan PLTS dapat dilakukan di lokasi dan Gabungan beberapa modul ini disebut panel, untuk
kondisi setempat yang membutuhkan energi listrik cepat, memenuhi tegangan dan daya dari suatu beban biasanya
untuk itu perlu juga dilakukan evaluasi kelayakan, antara harga nominal sistem sel surya yang digunakan dibuat
lain: lebih besar dari harga nominal beban karena tegangan dari
a. Potensi PLTS modul surya akan berkurang dengan bertambahnya
Indonesia sebagai negara tropis pada garis temperatur. Sel surya silikon individu dengan luas 2 cm²
khatuslitiwa (equator) sangat beruntung karena menghasilkan 0,5 sampai 0,6 V pada tegangan rangkaian
karunia sinar matahari dengan penyebaran yang terbuka dan sekitar 30 sampai 60 mA pada arus rangkaian
umumnya merata dan tersedia sepanjang tahun. pendek.
Radiasi surya harian rata-rata di Indonesia adalah
sekitar 4,5 kWh/m2
b. Biaya PLTS 2.3.2. Baterai
1. Biaya Investasi, sangat tergantung jumlah besar
beban terpasang yang dikehendaki, modus Accu (baterai) merupakan salah satu alat yang dapat
operasi dan pilihan sub-sistem, modul surya, mengkonversikan energi listrik menjadi energi kimia, atau
besar baterai sebaga penyimpan energi listrik, energi kirnia menjadi energi listrik. Accu ini sering
dan peralatan kontrol. dikenal sebagai sel sekunder. Pada saat sel ini diisi atau
2. Biaya Energi, sangat tergantung kapasitas beban dialiri arus listrik, maka arus listrik tersebut disimpan ke
terpasang yang dikehendaki, dan produksi energi dalam bentuk energi kimia, dan pada saat sel ini dibebani
yang dihasilkan DC atau AC. dengan peralatan listrik, maka energi kimia yang
3. Biaya Operasional, sangat tergantung model unit tersimpan akan dirubah menjadi energi listrik.
yang dipilih, partisipasi dan cara kerja para Secara umum baterai dapat diklasifikasikan menjadi
pengelola. dua macam :
4. Biaya perawatan, dapat dikatakan sangat minim 1. Baterai Primer
sekali. Pada baterai primer, reaksi kimia tidak bisa dibalik,
c. Pemasangan dan Perawatan PLTS artinya setelah baterai tersebut digunakan tidak bisa
1. Kompak dalam desain dan tahan lama (minimal diisi lagi muatannya. Baterai primer umumnya
12 tahun). berupa baterai kering dan ukurannya kecil.
2. Mudah, sederhana dan cepat pemasangannya. 2. Baterai Sekunder
3. Perawatan operasional yang minim dan praktis. Baterai sekunder atau sering orang menyebutnya
akumulator atau aki digunakan sebagai tempat Berikut karakter Modul PV untuk teknologi standar
penyimpanan energi listrik pada pembangkit. Dengan dan data rata-rata radiasi surya dan temperatur harian
sifat aki yang dapat menampung energi listrik dan daerah pontianak ditunjukan pada tabel berikut :
kemudian mengeluarkannya kembali pada saat Tabel.2.1. Karakter Modul PV untuk teknologi
diperlukan, maka aki adalah alat bantu yang cukup standar
penting dalam menjaga kelangsungan penyaluran Modul PV NOCT βp
energi listrik ke beban secara konstan, mengingat
Ƞr (%)
type (°C) (%/°C)
tejadinya fluktuasi energi listrik yang dikeluarkan Mono – Si 13.0 45 0.40
sebagai akibat radiasi matahari yang selalu berubah-
ubah. Poly – Si 11.0 45 0.40
Dalam memberikan energi pada akumulator perlu a-Si 5.0 50 0.11
diperhatikan besarnya DOD (Depth Of Discharge). Untuk CdTe 7.0 46 0.24
menentukan besarnya kapasitas yang digunakan pada
akumulator dapat ditentukan daengan persamaan berikut : CIS 7.5 47 0.46
digunakan (Ah)
( )
% DOD =
( )
x 100%
Tabel. 4.2. Hasil Pengukuran Tegangan dan Arus 1. Perencanaan dan Studi
Panel Surya Perencanaan dan studi ini merupakan tahapan
Arus prakonstruksi, dimana mencakup kegiatan studi
PUKUL Tegangan Panel Panel Daya = V× I lingkungan dan penyediaan lokasi.
(WIB) Surya (V) (A) (W) 2. Pengadaan peralatan dan komponen pendukung
Pengadaan peralatan mencakup biaya perolehan atas
09.00 19,73 2,15 42,41 barang-barang elektrikal dan mekanial, yang terdiri
10.00 19,36 2,07 40,07 atas tiang utama, tiang support modul, panel surya,
11.00 19,46 2,10 40,86 head lamp, lampu LED, control box, baterai dan
12.00 19,43 2,09 40,60 kabel.
3. Instalasi (setup) konstruksi
13.00 19,62 2,12 41,59 Instalasi konstruksi meliputi pekerjaan pondasi
14.00 19,42 2,08 40,39 termasuk didalamnya penyiapan lahan, penggalian
15.00 19,34 2,05 39,64 dan pemancangan.
4. Instalasi/ Perakitan Peralatan
16.00 19,25 2,03 39,07 Meliputi penyiapan dan instalasi peralatan-peralatan
17.00 18,79 2,01 37,76 dan komponen pendukung hingga siap pakai,
Rata- termasuk didalamnya kegiatan ujicoba. Sesuai
Rata 19,37 2,07 40,26 dengan Standar Akutansi Keuangan Nomor 16.
5. Administrasi/ Manajemen Proyek
4.3. Perhitungan dan Analisis Administrasi adalah seluruh kegiatan yang berkenaan
dengan proses administrasi, perizinan (jika
Untuk memenuhi kebutuhan energi bagi diperlukan) serta ganti rugi sebagai konsekuensi
penerangan taman, tidak hanya kuantitas yang harus pembangunan penerangan taman. Akumulasi ganti
diperhatikan tetapi kualitas dan kuantitas pelayanan yang rugi diperkirakan seminimal mungkin dari biaya
baik menjadi syarat utama yang harus benar-benar proyek.
dipertimbangkan sebagai realisasi dari tuntutan perbaikan 6. Kontigensi
mutu pelayanan oleh pihak konsumen yang semakin Kontigensi diperkirakan untuk menutupi pembiayaan
kritis. akibat ketidakpastian penilaian pekerjaan, perubahan
kualitas pekerjaan, kondisi geologi, serta dinamika
Peningkatan pelayanan dalam hal kuantitas perekonomian yang terjadi. Aspek kontegensi ini
penerangan dapat berupa penggunaan jenis lampu dan dapat diabaikan meningatumumnya pengadaan
sumber energinya sebagai bentuk penghematan biaya barang di lingkungan pemerintah hanya mengakui
khususnya operasi dan maintenance atau mengurangi barang telah terlaksana sampai pada kondisisiap
ketergantungan terhadap pasokan sumber energy listrik pakai.
PLN. Dengan demikian dapat dilihat akan ada
penghematan yang signifikan, yang mana hal ini sangat Pembangunan penerangan taman menggunakan
berdampak pada: energi matahari maka dapat kita lihat komponen-
komponen pembiayaan khususnya biaya bahan pada tabel dan
berikut:
Beban
Tabel 4.14. Komponen Biaya Bahan Pembangunan
Penerangan Taman Menggunakan Tenaga Surya
10 Instalasi 1 Hari 1.500.000,- 1.500.000,-
No. Kompon Banyak Harga Total
Konstruk
en biaya Satuan Harga
si dan
Utama
Harga Total 7.050.000,-
2 Tiang 1 Unit 150.000,- 150.000,-
Sumber: Toko New Sigma Perkasa Pontianak
Support
Lampu
1 Tiang 4 Unit 200.000,- 800.000,-
Modul Lampu
Lamp
3 Lampu 4 Unit 100.000,- 400.000,-
LED
4 Control 1 Unit 300.000,- 300.000,-
Box
5 Konverter 1 Unit 350.000,- 350.000,-
Power
Beban
Baterai 1 750.000,- 750.000,- 5
Kabel
7 Instalasi 1 Hari 1.500.000,- 1.500.000,-
Power
dan
Konstruksi
Beban 1 200.000,- 200.000,- 10
dan
Tabel 4.17. Umur Ekonomis dan Biaya Penyusutan
Perakitan
Peralatan Penerangan Taman Menggunakan PLN
Alat
Biaya Umur
Sumber: Toko New Sigma Perkasa Pontianak Deskripsi Satuan satuan Subtotal (tahun)
Tiang Support
4.3.2. Biaya Operasi dan Pemeliharaan Lampu 4 200.000,- 800.000,- 20
= 813.501,0764
FW= 813.501,0764 Pengeluaran Konverter
Berdasarkan future worth analysis, untuk Pengeluaran tahunan Konverter : 350.000 (F/P,5%,20)
penggunaan PLN dengan tingkat suku bunga 5% per = 928.654,1968
tahun, periode analisis 20 tahun, maka diketahui:
Pengeluaran akhir tahun ke-5 : 350.000 (F/P,5%,15)
Penyelesaian: = 727.624,8628
Pengeluaran akhir tahun ke-5 : 300.000 (F/P,5%,15) Pengeluaran tahunan Head Lamp : 200.000 (F/P,5%,20)
= 623.678,4538 = 530.659,541
Pengeluaran akhir tahun ke-10 : 300.000 (F/P,5%,10) Pengeluaran akhir tahun ke-5 : 200.000 (F/P,5%,15)
= 488,668,388 = 415.785,6359
Pengeluaran akhir tahun ke-15 : 300.000 (F/P,5%,5) Pengeluaran akhir tahun ke-10 : 200.000 (F/P,5%,10)
= 382.884,4688 = 325.778,9254
Pengeluaran akhir tahun ke-20 : 300.000 Pengeluaran akhir tahun ke-15 : 200.000 (F/P,5%,5)
= 300.000 = 255.526,3125
Pengeluaran akhir tahun ke-20 : 200.000 Pengeluaran akhir tahun ke-20 : 200.000
= 200.000 = 200.000
Pengeluaran tahunan Baterai : 750.000 (F/P,5%,20) 2. Solar sel memiliki efisiensi yang dipengaruhi oleh
= 1.989.973,279 temperatur, yaitu makin tinggi temperatur maka makin
rendah efisiensi dari solar sel tersebut.
Pengeluaran akhir tahun ke-5 : 750.000(F/P,5%,15)
= 1.559.196,135 3. Dalam melakukan perhitungan PLTS, ada beberapa
variabel yang perlu diperhatikan: Data beban harian,
Pengeluaran akhir tahun ke-10 : 750.000(F/P,5%,10) Data spesifikasi baterai, Data spesifikasi modul surya,
= 1.221.670,97 dan Data spesifikasi Charge Controller.
Pengeluaran akhir tahun ke-15 : 750.000 (F/P,5%,5) 4. Penerangan taman menggunakan PLTS ini merupakan
= 957.211,1719 rencana investasi yang layak terutama didasarkan atas
analisis financial, disamping didukung pula oleh aspek
Pengeluaran akhir tahun ke-20 : 750.000 teknis, manajemen operasional, dan aspek ekonomis.
= 750.000
5. Untuk pelaksanaan yang ide penggunaannya pada
Pengeluaran Kabel listrik masih banyak tahap aplikatif yang harus
dikembangkan, hal ini terlihat dengan dengan masih
Pengeluaran tahunan Kabel : 200.000 (F/P,5%,20) jarangnya penggunaan sistem ini dalam masyarakat
= 530.659,541 kita. Untuk itu perkembangan teknologi ini dalam
pemanfaatan dan pengolahannya harus terus
Pengeluaran akhir tahun ke-10 : 200.000 (F/P,5%,10) dikembangkan dan merupakan suatu tantangan yang
= 325.778,9254 harus kita hadapi bersama.
Referensi
[1] Abdul Kadir, 1995, Energi Sumber Daya Inovasi
Tenaga Listrik dan Potensi Daerah, Universitas
Indonesia Press, Jakarta.
Biografi
Lorensius Wiro, lahir di Sanggau pada tanggal 23 januari 1989,
mendapatkan gelar ST. (sarjana) tahun 2014 dari Fakultas
Teknik Universitas Tanjungpura.