Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH KEKONTRASAN OPTOTYPE SNELLEN TERHADAP TAJAM

PENGLIHATAN PADA PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBJEKTIF

M.Wahyu Budiana
Opep Cahya Nugraha
Zakaria Efendi
Akademi Refraksi Optisi &Optometry Gapopin
wbudiana602@gmail.com
ocnbdg@gmail.com
zakaria125190032@gmail.com

ABSTRACT

The visual acuity examination is affected by the contrast between the background of the optotype used
and the letter. Changes in contrast result in unstable visual acuity and affect the examination results
subjectively. The writing of this paper uses a descriptive method using a variety of literature data, one
of which is by David Cline, John R. Hofstetter and Henry W., Griffin, with the title. Dictionary Of
Visual Science, Fourth Edition which explains that contrast in Snellen's optotype affects visual acuity.

Keywords: Contrast, Optotype, Descriptive, Sharp Vision, Subjective

PENDAHULUAN jatuh di retina (Kansal, Kamal. Dasgupta,


1996). “Pembiasan di mata tergantung dari
Mata memiliki suatu sistem refraksi yang kekuatan daya bias mata dan panjang sumbu
menghasilkan bayangan kecil, terbalik di bola mata”(Crick and Khaw, 2003) Pembiasan
retina. Refraksi mata adalah perubahan di dalam bola mata ditentukan oleh kekuatan
jalannya cahaya, akibat media refrakta mata, dioptri media refrakta mata dan panjang sumbu
dimana mata dalam keadaan istirahat atau bola mata yang menjadi dasar dari adanya
tidak berakomodasi. Seperti dijelaskan oleh kelainan refraksi.
Dr. Kamal Kansal dalam bukunya yang Gerard K. Lang dalam bukunya Opthalmology
berjudul Clinical Ophthalmology With mengemukakan : “Pemeriksaan refraksi berarti
Homoeopathic Therapeutics, menjelaskan mengukur daya bias tambahan yang diperlukan
bahwa definisi pembiasan yang umumnya untuk menghasilkan gambar yang tajam pada
diterima sebagai batasan klinis yang digunakan retina.”(Lang, 2007). Myron Yanoff dan Jay
oleh dokter mata ialah untuk menyatakan S. Duker dalam bukunya Ophthalmology,
pemeriksaan status refraksi mata 1. Definisi menerangkan bahwa : “Pemeriksaan refraksi
pembiasan juga berarti pembelokan arah sinar adalah usaha untuk menetralisir daya bias
yang melalui struktur optik mata itu sendiri. masing-masing orang dengan menempatkan
Berkas cahaya yang masuk kedalam bola mata kekuatan lensa yang menghasilkan bayangan
itulah yang mengalami pembiasan melalui paling tajam yang terfokus di retina”(Yanoff,
media refrakta mata sehingga berkas cahaya Myron. Duker, 2007). Setelah menambahkan
kekuatan lensa yang sesuai, maka bayangan Pemeriksaan refraksi subjektif membutuhkan
akan terfokus di retina. Dari pengertian- kerjasama, hubungan dan komunikasi yang
pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan baik antara pemeriksa dengan pasien agar
bahwa pemeriksaan refraksi adalah diperoleh hasil yang optimal, hal ini akan
pemeriksaan mata untuk mengetahui adanya mempengaruhi pada hasil akhir pemeriksaan
kelainan refraksi mata dan menentukan ukuran karena apabila pasien merasa tidak senang
koreksinya yang sesuai, sehingga maka tidak mungkin diperoleh hasil yang
menghasilkan bayangan paling tajam yang memuaskan pada kedua belah pihak.
terfokus diretina. Pemeriksaan refraksi dapat Pemeriksaan refraksi secara subjektif
dilakukan dengan 2 metode, yaitu pemeriksaan umumnya dilakukan secara monokuler
refraksi secara objektif dan pemeriksaan terhadap mata kanan dan mata kiri bergantian.
refraksi secara subjektif. Objektif menurut Sebelum mata kanan diperoleh hasil yang
Kamus Bahasa Indonesia adalah: “Mengenai optimal maka mata kiri belum boleh dilakukan
keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pemeriksaan, hal ini yang menyebabkan
pendapat atau pandangan pribadi.”(Kamus pemeriksaan refraksi subjektif membutuhkan
Besar Bahasa Indonesia, 2020b) Dari ketelitian, ketrampilan dan kesabaran
pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan pemeriksa. Pemeriksaan refraksi subjektif
bahwa objektif adalah suatu keadaan yang dilakukan dengan menggunakan peralatan
sebenar-benarnya tanpa dipengaruhi oleh seperti Trial lens set, trial frame, optotype,
pendapat, perasaan atau pandangan pribadi. reading chart, PD rule dan pen light. Tajam
Pemeriksaan refraksi objektif dilakukan penglihatan atau disebut acies visus
dengan retinoskopi dan keratometri. Subyektif merupakan kemampuan seseorang untuk dapat
Menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah: mengenal atau menerjemahkan suatu objek
“Mengenai atau menurut pandangan (perasaan) atau benda yang sekecil mungkin tanpa
sendiri, tidak langsung mengenai pokok atau akomodasi. Dalam buku Oftalmologi karangan
halnya.”(Kamus Besar Bahasa Indonesia, Fritz Hollwich dijelaskan bahwa: Tajam
2020c) Dari pengertian diatas penulis dapat penglihatan adalah ukuran nilai ambang dan
menyimpulkan bahwa subjektif adalah dibedakan atas tiga jenis penglihatan: (1)
mengenai atau menurut perasaan sendiri. Pada penampakan minimum (minimum visible)
metode ini, sangat diperlukan informasi dari yaitu ukuran minimum suatu objek yang masih
pasien. Sebagaimana dikemukakan oleh bisa dilihat di dalam lapang pandang; (2)
Gerhard K Lang dalam buku Opthalmology : A pemisahan minimum (minimum resorvable)
Pocket Textbook Atlas, yang menyebutkan: yaitu ukuran minimum suatu objek yang masih
“Metode subjektif membutuhkan informasi bisa dilihat terpisah; (3) ketajaman lebih
dari pasien” (Gerhard K Lang, 2007) (hyperacuity) perbedaan minimum yang masih
Pemeriksaan refraksi subjektif merupakan bisa dipantau di dalam lokasi objek yang
pemeriksaan pembiasan berkas cahaya di relatif, misalnya: dua garis yang bergeser satu
dalam bola mata dimana hasilnya sangat sama lain (yang disebut ketajaman vernier)
ditentukan oleh respon penderita. Seperti yang (Hollwich, 1993) . Sine correction atau biasa
dijelaskan oleh Cline, Hofstetter dan Griffin disebut tajam penglihatan awal pasien
sebagai berikut : “Refraksi subjektif adalah merupakan pemeriksaan visus awal dimana
pemeriksaan status pembiasan mata yang pasien diinstruksikan untuk melihat objek
ditentukan berdasarkan penilaian penglihatan sesuai dengan kemampuan matanya tanpa
pasien” (Cline, David., Hofstetter, Henry W., menggunakan lensa koreksi, sedangkan pada
Griffin, 1997a) . Dari definisi di atas dapat cum correction atau disebut pemeriksaan visus
disimpulkan bahwa pemeriksaan refraksi akhir, didapat dengan memeriksa tajam
subjektif merupakan pemeriksaan dimana hasil penglihatan pasien dengan sudah dibantu lensa
pemeriksaannya sangat ditentukan oleh respon koreksi.Pada pengukuran tajam penglihatan,
pasien terhadap penglihatannya sendiri setelah penderita diminta untuk membaca huruf pada
diberikan berbagai upaya pemberian koreksi optotype mulai dari yang paling besar sampai
yang dilakukan oleh pemeriksa. Hasil ditemukan baris huruf terkecil yang masih
pemeriksaan ditentukan berdasarkan jawaban- dapat dikenalnya. Bila pasien tidak bisa
jawaban pasien sehingga pasien bersifat aktif. membaca huruf yang paling besar maka visus
dapat dilakukan dengan menghitung jari
(finger counting) pemeriksa dengan visus
terkecil 1/60. Apabila dengan menghitung jari
(finger counting) juga tidak bisa maka pasien
disuruh melihat gerakan tangan (hand
movement) pemeriksa dengan visus terkecil
1/300 dan terakhir bila tidak bisa juga disuruh
melihat senter (light perception) dengan visus
1/~
Optotype merupakan suatu alat yang
dipergunakan dalam pemeriksaan pengukuran
tajam penglihatan seseorang yang terdiri dari
barisan huruf-huruf, angka-angka atau gambar
yang ukurannya telah ditentukan sesuai dengan Gambar 1 Berbagai Bentuk Optotype
jarak pemeriksaan yang digunakan, umumnya
digunakan optotype jenis huruf dari Snellen. Seperti halnya pemeriksaan refraksi yang
Seperti dijelaskan oleh Cline, Hofstetter dan mengalami perkembangan dari cara yang
Griffin sebagai berikut : “Optotype. Jenis alat sederhana sampai dengan mutakhir maka
pemeriksaan yang digunakan untuk Optotype juga mengalami perkembangan
menentukan tajam penglihatan. Nama alat seiring dengan kemajuan teknologi. Dr. Yurin
pemeriksaan ini yang sebenarnya dari Snellen” Pada abad 17 menguraikan tentang metode
(Cline, David., Hofstetter, Henry W., Griffin, pemeriksaan tajam penglihatan dengan
1997b). Optotype yang banyak digunakan menggunakan tes objek berupa garis tebal
adalah optotype dari Snellen yang terdiri dari yang sejajar berwarna hitam putih berselang
barisan huruf – huruf yang besarnya berbeda seling bergantian. Tebal garis tersebut adalah
antara baris di atas dengan baris di bawahnya. 1 derajat (bisa vertical atau horizontal) dengan
Semakin ke bawah akan semakin kecil latar belakang putih yang disebut koning bars.
hurufnya, ini disusun dengan kelompok Cara penggunaan alat ini pasien diminta
tertentu misalnya bentuk optotype yang terdiri bergerak mundur ke belakang sehingga pada
dari huruf semua atau optotype yang terdiri suatu jarak tertentu pasien tidak dapat
dari angka semua. Pengelompokkan ini untuk melihat/membedakan garis yang dilihat
memudahkan dalam pemeriksaan walaupun (menjadi satu), dengan mengukur jarak antara
ada kombinasi dari pengelompokkan huruf dan tes objek dengan tempat pasien berdiri dan
angka pada kedua sisi kanan dan kiri, tetapi memperhitungkan sudut yang dibentuk akan
untuk degradasi ke bawahnya adalah sama diperoleh tajam penglihatannya.
pada kelompok huruf atau angka tersebut. Goldman Menyempurnakan optotype dari Dr.
Optotype dapat digunakan baik untuk Yurin dan menciptakan alat yang disebut
pemeriksan tajam penglihatan secara Checker Board (papan catur) dengan jarak 5’
monokuler maupun tajam penglihatan secara antara satu kotak dengan kotak lainnya.
binokuler. Dari uraian di atas dapat dilihat Orthorater dari Bausch & Lomb
bahwa pengujian tajam penglihatan dengan mengembangkan alat yang disebut orthorater
optotype dapat dilakukan dengan berbagai dengan menggunakan prinsip dari Dr. Yurin.
macam variasi bentuk sesuai dengan Alat ini dapat dengan cepat mengukur tajam
kebutuhan dalam pemeriksaan tajam penglihatan tetapi memiliki kelemahan bila
penglihatan. Berbagai variasi bentuk optotype digunakan pada orang dengan kelainan refraksi
dapat dilihat pada gambar di bawah ini : astigmat dimana kotak tidak kelihatan seperti
kotak tetapi hanya berupa garis.
Snellen (1862) Pada tahun 1862 seorang
peneliti dari Utrech negeri Belanda bernama
Herman Snellen mengembangkan tes objek
berupa huruf-huruf dengan berbagai ukuran
tertentu berdasarkan sudut penglihatan (visual
angle) yang menyatakan tajam penglihatan.
Ciri – ciri optotype Snellen adalah sebagai tiap huruf dan baris sama dengan besar
berikut : 1)Tiap huruf terdiri dari kotak-kotak hurufnya. Optotype ini dirancang agar
kecil yang besarnya satu menit dengan tinggi penderita tidak bingung dan dapat diperiksa
huruf lima menit (lima kotak) demikian juga secara ilmiah. Optotype ini dikenal sebagai log
lebarnya. 2)Tiap kakinya secara teoritis – MAR chart. National Eye Institute (1982)
mempunyai lebar satu menit, tetapi Rick Ferris dari Institut Mata Nasional
kenyatannya kaki tersebut tidak menurut memilih rancangan Bailey – Lovie dan
dimensinya misalnya ruang antara batas huruf menggabungkannya dengan huruf – huruf
H tidak sama dengan setengah unit, celah pada Sloan untuk mengembangkan standar
huruf C besarnya satu unit sedangkan pada pemeriksaan tajam penglihatan bagi studi
huruf G besarnya setengah unit. pemeliharaan awal pada penderita kelainan
Perkembangan selanjutnya adalah optotype retina akibat diabetes atau Early Treatment of
dari Green Gothic yang mempunyai cirri – ciri Diabetic Retinopathy Study (ETDRS).
sebagai berikut : Gothic menggunakan huruf- International Council of Ophthalmology
huruf yang tidak memiliki garis miring, seperti (1984) Menyetujui optotype yang
C, D, F, H, L, O , P dan U. Huruf tersebut dikembangkan oleh National Eye Institute
tidak berbentuk spheris tetapi dalam bentuk sebagai standar terbaru untuk pengukuran
geometris maju . Ukuran hurufnya adalah tajam penglihatan.
bervariasi dari tinggi berbanding lebarnya JENIS-JENIS OPTOTYPE DAN
yaitu 5 X 5 sampai 5 X 4. PENGGUNAANNYA
Optotype dari Sheriff yang memodifikasi 1. Optokinetik Drum
penemuan Green memiliki ciri-ciri sebagai Optotype ini digunakan untuk pemeriksaan
berikut : 1)Menggunakan huruf yang sama bola mata bayi dan penderita nystagmus.
pada Gothic tetapi kali ini dalam bentuk sheriff Optotype ini dapat bergerak, sehingga
seperti Snellen2)Celah menyilang dibuat lebih memungkinkan untuk mendeteksi dan melatih
pendek yaitu dalam perbandingan 2 : 3 pergerakan bola mata bayi.
3)Green mengunakan huruf – huruf A, D, E, F,
H, K. L, N, P, R, T, U, V, X, Y dan Z
4)Ukuran hurufnya adalah 5 X 5 atau 5 X 5,5.
G. Monoyer (1875)Ferdinand Monoyer
membuat optotype dengan menggantikan
notasi dari optotype Snellen dengan angka
desimal yang setara dengan angka visus yang
ada pada optotype Snellen, misalnya 20/40 =
0,5, 6/12 = 0,5 dan 5/10 = 0,5. H. Landolt
Broken Ring (1888) Edmud Landolt Gambar 2 Optokinetik Drum
menciptakan optotype dengan huruf C pada
semua barisannya dengan posisi celah huruf 2. Tumbling E Chart
memiliki orientasi pada semua arah. Optotype Optotype ini diperkenalkan oleh Albini,
ini dibuat agar pasien dapat dengan mudah dimana objek dalam optotype ini berupa huruf
mengenali bentuknya hanya tinggal melihat E yang diputarbalikan. Optotype ini dapat
arah celahnya kemana. Pada tahun 1923 digunakan untuk pemeriksaan tajam
dokter mata dari Uni Soviet (Rusia) Sergei penglihatan anak-anak pra sekolah dan pasien
Golovin dan D.A. Sevtsev mengembangkan yang buta huruf.
tabel untuk mengukur tajam penglihatan yang
dikenal dengan Tabel Golovin – Sivtsev.
Sloan Pada tahun 1959 Louise Sloan
merancang optotype baru yang memiliki 10
huruf mulai dari yang terbesar sampai dengan
barisan terkecil komposisi hurufnya tetap 10
dengan tingkat kesulitan huruf berbeda Bailey
– Lovie (1976) merancang optotype dengan
komposisi 5 huruf tiap barisnya dimana spasi
Gambar 3 Optotype E Chart Gambar 5 Optotype Landolt Broken Ring

3. Hess chart 5. Checker Board


Adalah optotype dengan objek berupa angka, Optotype dengan objek berupa kotak-katak
dimana angka-angkanya dikelompokan dengan warna hitam putih seperti papan catur.
berdasarkan tingkat kesulitannya. untuk angka Pasien diperiksa mulai dari depan dan secara
yang sulit dikenali, akan ditempatkan di baris bertahap mundur (menjauh dari objek) sampai
atas, sedangkan untuk angka yang mudah pasien tersebut tidak dapat membedakan warna
dikenal ditempatkan di baris bawah. Optotype hutan dan putih.
ini juga dapat digunakan pada pemeriksaan
tajam penglihatan untuk pasien yang buta
huruf dan anak-anak yang belum mengenal
huruf.

Gambar 6 Optotype Checker Board

6. Snellen Chart
Optotype Snellen merupakan optotype yang
paling umum digunakan dalam pemeriksaan
tajam penglihatan. Objeknya terdiri dari
berbagai huruf, baik yang mudah dikenali
maupun sulit dikenali. huruf yang sulit
dikenali biasanya ditempatkan pada baris yang
diatas, sedangkan huruf yang mudah dikenali
Gambar 4 Optotype Hess Chart ditempatkan pada baris paling bawah

4. Landolt Broken Ring,


Optotype yang dibuat berupa objek seperti
huruf C, dengan posisi yang celah berbeda-
beda. Optotype ini digunakan untuk pasien
buta huruf atau anak-anak, yaitu dengan cara
menyebutkan posisi letak celah dari objek
yang dilihatnya.
Gambar 8 Snellen Fraction

Dalam menentukan besar huruf yang dibuat,


Snellen membentuk huruf dari 5 menit keatas
dan 5 menit ke samping. Ketajaman visual
ditentukan dalam ukuran sudut untuk celah
huruf terkecil yang dapat diidentifikasi oleh
Gambar 7 Optotype Snellen Chart pasien. Seperti yang telah ditunjukkan,
“normal" ketajaman visual (untuk individu)
Prinsip Pembuatan Optotype Snellen tidak membutuhkan lensa korektif atau dengan
Pada dasarnya prinsip pembuatan optotype lensa jika diperlukan) ditetapkan sebagai
berdasarkan pada pengertian tajam penglihatan kemampuan untuk mendeteksi kesenjangan
yang dikenal sebagai daya pisah atau subtending 1 menit busur. untuk setiap jarak
membedakan dua titik pada sudut tertentu. sasaran, lebar linear kesenjangan, x, untuk
Penulisan notasi tajam penglihatan sebagai setiap sudut tertentu, dapat ditentukan sebagai
dasar pembuatan optotype dikenal sebagai berikut.
Snellen Fraction, seperti dijelaskan oleh tan β = x
Theodore Grosvenor dalam bukunya yang jarak
berjudul Primary Care Optometry: Snellen untuk target 20ft atau 6 m
merancang sistem menunjuk ketajaman visual tan β = x atau x
pada tahun 1862, atas dasar fraksi Snellen, 20 6
yang didefinisikan sebagai berikut: dan untuk jarak 1 menit busur,
Fraksi Snellen = x = 6(tanβ)
Jarak Pemeriksaan = 6(0,000291)
= 0,001746 m
Penunjukan terkecil garis membaca = 1,746 mm
jadi besarnya huruf untuk 5 unit atau 5 menit
Mungkin penjelasan yang lebih ilmiah dari
adalah 5(1,746) = 8,73mm (Grosvenor, 2007a).
fraksi Snellen adalah sebagai berikut :
Kekontrasan berasal dari kata kontras, menurut
Fraksi Snellen =
Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian
Jarak Pemeriksaan
kontras adalah :
Jarak huruf terkecil terbaca pada sudut 50
“Memperlihatkan perbedaan yang nyata
(Grosvenor, 2007b)
apabila diperbandingkan” (Kamus Besar
Untuk lebih memperjelas dapat dilihat seperti
Bahasa Indonesia, 2020a) Dari pengertian
gambar di bawah ini.
diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa,
pengertian kontras secara umum adalah
sesuatu kata kerja yang memperlihatkan
perbedaan yang nyata apabila
diperbandingkan, sedangkan kekontrasan
merupakan kata benda yang menunjukan
perbedaan yang diperbandingkan, seperti
dalam hal warna, cahaya, rupa, bunyi, ukuran,
dan lain-lain. Kontras yang berhubungan
dengan sistem penglihatan manusia adalah spektrum sinar matahari.Ada beberapa definisi
kontras dalam hal cahaya, karena mata sebagai yang berhubungan dengan pencahayaan, yaitu:
indera penglihatan merupakan suatu organ Tampilan warna (color rendering): Efek
yang berfungsi dalam mendeteksi cahaya, cahaya yang ditimbulkan sumber cahaya pada
mengetahui gelap dan terang, juga warna-warna objek.Temperatur warna (color
memberikan pengertian visual. Dalam temperatur): Menunjukan corak warna cahaya
Wikipedia, pengertian kontras yang (seberapa putih cahaya itu terlihat): Lampu-
berhubungan dengan cahaya yang lampu pijar memiliki suhu warna yang
mempengaruhi mata dalam melihat, yaitu : rendah;sinar matahari memiliki suhu warna
Kontras adalah perbedaan pencahayaan dan / yang tinggi. Efiksasi cahaya (luminous
atau warna yang membuat suatu objek (atau efficacy): Efiksaki cahaya suatu lampu
perwakilannya dalam gambar atau layar) dinyatakan dalam lumens per watt (lm/W).
dibedakan. Dalam persepsi penglihatan dari Sebuah lampu flouresens lebih efisien dari
dunia nyata, kontras ditentukan oleh perbedaan pada lampu pijar. Intensitas cahaya
dalam warna dan kecerahan objek dan benda- (luminous intensity): Jumlah cahaya yang
benda lain dalam bidang yang sama pandang. jatuh pada suatu permukaan dinyatakan dalam
Karena sistem penglihatan manusia lebih lux. Contohnya, sebuah sumber cahaya 80 lux
sensitif terhadap kontras dari pencahayaan tidak efisien untuk membaca, sedangkan 500
mutlak, kita dapat melihat dunia sama terlepas lux efisien untuk membaca dan melakukan
dari perubahan besar dalam pencahayaan aktifitas di meja atau tempat duduk. Luminans
sepanjang hari atau dari tempat ke tempat. (luminance): cahaya yang dipantulkan dari
Kontras maksimum dari suatu gambar adalah suatu daerah yang dinyatakan dalam lilin
rasio kontras atau jangkauan (kandela) per meter persegi (cd/m2) (Riordan-
dinamis.(Wikipedia The Free Encyclopedia., Eva, Paul. Whicher, 2005) Dalam mengukur
2020b). Dari pengertian diatas dapat kekuatan suatu sinar yang bercahaya yang
disimpulkan bahwa kontras yang memberikan arah dari suatu sumber yang
mempengaruhi mata dalam melihat adalah mengeluarkan radiasi monochromatic
perbedaan antara cahaya atau warna yang digunakan satuan unit SI yang diberi nama
dikeluarkan atau dipantulkan oleh suatu objek footcandle (cahaya lilin). Dalam Wikipedia
dengan cahaya atau warna yang dikeluarkan disebutkan bahwa : Candela adalah intensitas
atau dipantulkan dari latar belakang objek cahaya, dalam suatu arah, dari satu sumber
tersebut. Suatu objek akan terlihat jelas oleh yang memancarkan radiasi monokromatik
mata apabila cahaya yang dipancarkan atau dengan frekuensi 540×1012 hertz dan yang
dipantulkan oleh sebuah objek lebih besar mempunyai intensitas radian di arah 1 683 watt
dibanding yang dipancarkan atau dipantulkan per steradian. Definisi ini menggambarkan
oleh latar belakangnya, dan sebaliknya objek bagaimana cara menghasilkan sumber cahaya
menjadi tidak terlihat apabila cahaya yang yang per definisi memancarkan satu candela.
dikeluarkan atau dipantulkan oleh latar Sumber semacam itu kemudian dapat
belakang objek tersebut lebih besar dari cahaya digunakan untuk mengkalibrasi alat-alat atau
yang dikeluarkan atau dipantulkan oleh objek instrumen yang didesain untuk mengukur
tersebut, karena cahaya nya terserap oleh intensitas cahaya. (Wikipedia The Free
cahaya latar belakangnya. Cahaya menurut Encyclopedia., 2020a)
sumbernya dibedakan menjadi dua macam. Kekontrasan optotype Snellen sangat
Pertama, cahaya yang bersumber dari alam, berpengaruh terhadap ketepatan dalam
seperti cahaya matahari atau disebut natural penentuan sine correction pada pemeriksaan
light/daylight yang merupakan cahaya paling refraksi subjektif. Hal ini dijelaskan dalam
utama, sinar matahari terdiri atas semua buku Diagnostic Procedures In Opthalmology,
spektrum warna yang merupakan suatu cahaya bahwa : Ketika pasien diperiksa dengan bagan
putih. Kedua adalah cahaya yang diciptakan Snellen dalam kamar gelap, pasien akan
atau bersumber dari lampu, api atau disebut melihat kontras yang tinggi dan objek tidak
artifisial light/tungsten yang dihasilkan dari silau. Tetapi dalam keadaan yang normal,
dihasilkan oleh pemanasan filamen tungsten kontras dan silau mengurangi ketajaman
yang merupakan cahaya paling dekat dengan
visual, dan bahkan bisa lebih dari kondisi cairan lensa (Ilyas, 2005). Ada beberapa
patologis.(Nema, HV. Nema, 2009). penyebab yang mengakibatkan keruhnya lensa
Dari penjelasan diatas, optotype yang memiliki pada katarak, yaitu: penyebab primer,
kekontrasan yang tinggi dan tidak silau tidak sekunder, dan komplikasi penyakit. Primer,
akan mempengaruhi ketajaman visual seorang berdasarkan gangguan perkembangan dan
pasien dalam penentuan sine correction pada metabolisme dasar lensa.Sekunder akibat
pemeriksaan refraksi subjektif. Agar optotype pembedahan lensa Komplikasi penyakit lokal
proyektor memiliki kontras yang tinggi, ataupun umum (Ilyas, 2005). Katarak tentunya
Refraksionis Optisien tentunya harus dapat dapat mengganggu kemapuan seseorang dalam
mengatur beberapa faktor, seperti kekontrasan menentukan perbedaan kekontrasan karena
optotype itu sendiri, layar yang tidak kemampuan penglihatan penderita katarak
memantulkan silau, dan pencahayaan ruangan akan menurun, dan akan mengeluh rasa silau
pemeriksaaan refraksi subjektif. apabila melihat cahaya yang berlebihan. Benda
yang dilihat dapat berwarna sedikit kekuning-
METODE kuningan. Penglihatan malam atau pada
penerangan kurang sangat menurun. Pada
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan penerangan yang keras atau matahari akan
(library research). Dengan menggunakan sangat sukar akibat adanya rasa silau (Ilyas,
metode analisis deskriptif, yaitu dengan jalan 2005). Katarak bisa menyerang seseorang
mengumpulkan data menyusun atau yang sudah berusia lanjut, juga bisa bawaan
mengklarifikasi, dimana data yang di dapatkan sejak lahir atau kongenital. Katarak umumnya
bersumber dari literatur (kepustakaan, baik merupakan penyakit pada usia lanjut, akan
berupa buku cetak maupun elektronik, jurnal, tetapi dapat juga akibat kongenital, atau
catatan kerja, meupun lapuran hasil penelitian penyulit penyakit mata menahun. Bermacam-
sebelumnya macam penyakit mata dapat mengakibatkan
katarak seperti glaukoma, ablasi, uveitis,
retinitis pigmentosa (Ilyas, Sidarta. Yulianti,
PEMBAHASAN 2011). Katarak dapat diklasifikasikan menurut
usia pasien, yaitu: Katarak kongenital, katarak
Dalam pemeriksaan refraksi subjektif dengan yang terlihat pada usia dibawah 1
menggunakan optotype Snellen, terdapat tahun.Katarak juvenil, katarak yang terlihat
beberapa masalah yang dapat menghambat pada usia diatas 1 tahun dan dibawah 40
Refraksionis Optisien dalam menentukan tahun.Katarak presenil, yaitu katarak sesudah
tajam penglihatan sine correction yang usia 30-40 tahun.Katarak sensil, yaitu katarak
diakibatkan oleh beberapa faktor. Seperti yang mulai terjadi pada usia lebih dari setelah
faktor pasien, faktor alat, faktor tata cahaya usia 40 tahun. (Ilyas, Sidarta. Yulianti, 2011).
atau pencahayaan ruang pemeriksaan refraksi, Rusaknya Lapisan Optotip Akibat Panas.
faktor pemeriksaan, faktor jarak pemeriksaan, Dalam buku yang berjudul Tehknik Mengubah
dan faktor kurang terampilnya pemeriksa PC Menjadi Home Theater disebutkan :
dalam penggunaan optotype Snellen “Panas yang berlebihan bisa memperpendek
proyektor.1. Salah satu masalah yang umur lapisan alat “(Jubilee Enterprise, 2010).30
menyulitkan dalam penentuan tajam Apabila lampu penerang yang terdapat pada
penglihatan sine correction dalam pemeriksaan optotype mengalami kerusakan, mati total
refraksi subjektif menggunakan optotype ataupun meredup diakibatkan oleh panas yang
Snellen adalah faktor pasien yang menderita berlebihan maka pemeriksaan refraksi
katarak. Dalam buku yang berjudul Penuntun subjektif tidak akan berjalan dengan baik, dan
Ilmu Penyakit Mata yang ditulis oleh Prof. dr. penentuan tajam penglihatan sine correction
H. Sidarta Ilyas. SpM, dijalaskan bahwa menjadi tidak tepat.
katarak: Merupakan keadaan dimana terjadi Dalam buku The low vision handbook for
kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di eyecare professionals yang dikarang oleh
dalam kapsul sensa. Katarak adalah suatu Barbara Brown, masalah yang timbul dalam
keadaan patologik lensa di mana lensa menjadi penggunaan optotype, yaitu : Optotip dengan
keruh akibat hidrasi cairan lensa, atau denatrasi proyeksi memiliki masalah tambahan silau dan
hanya dapat digunakan dalam cahaya redup. di ini bergantung pada kerja sama
tambah dengan variabilitas dalam kekuatan pasien.”(Franklin, 2007). Jadi jelas
bohlam dan kondisi dan warna layar proyeksi, keberhasilan dalam menentukan tajam
ini serius dapat mempengaruhi kontras huruf penglihatan sine correction didapatkan apabila
terhadap latar belakang Layar dari optotype terjalin kerjasama yang baik antara seorang
proyektor yang digunakan tidak sesuai, seperti Refraksionis Optisien dan pasiennya.
warna layar yang kurang baik dalam menyerap Jarak pemeriksaan yang tidak sesuai pada
cahaya, dapat mempengaruhi kontras huruf pemeriksaan refraksi subjektif menggunakan
terhadap latar belakang objek yang optotype proyektor, dapat menjadi masalah dan
diproyeksikan (Brown, 2007). tentunya menghambat dalam keberhasilan
Pencahayaan ruang pemeriksaan refraksi harus penentuan sine correction, karena besarnya
diperhatikan agar tidak mengganggu pada huruf yang di proyeksikan oleh optotype
waktu pemeriksaan refraksi sebjektif. Dalam proyektor menjadi tidak sesuai dan tidak
buku Vaughan & Asbury Optalmologi Umum, terkalibrasi.
menyatakan bahwa besarnya cahaya harus Masalah pada penentuan sine correction dalam
sesuai dengan aktifitas yang akan dilakukan : pemeriksaan refraksi subjektif menggunakan
Syarat dasar setiap sumber cahaya adalah optotype sering terjadi pada Refraksionis
kesesuaiannya dengan aktifitas yang Optisien itu sendiri. Seperti ketidakterampilan
dilakukan. Watt, temperatur warna, dan seorang Refraksionis Optisien dalam
intensitas cahaya merupakan hal-hal yang patut mengoperasikan alat. Alat yang tidak
dipertimbangkan. bentuk luminaire (perangkat disiapkan dengan baik terlebih dahulu akan
tetap), penempatan, bayangan yang menghambat pada proses pemeriksaan refraksi
ditimbulkan dan jenis lampu (bohlam) harus subjektif. Seperti objek yang diproyeksikan
dipertimbangkan semuanya (Riordan-Eva, oleh optotype Snellen tidak benar-benar fokus,
Paul. Whicher, 2005). Pencahayaan yang tidak jelas atau samar.
berlebihan atau adanya cahaya berlebihan yang Seorang pasien yang menderita katarak
masuk ke dalam ruang pemeriksaan refraksi biasanya kemampuan penglihatannya akan
akan mengakibatkan objek yang diproyeksikan menurun dan mengeluh rasa silau apabila
oleh optotype Snellen proyektor menjadi samar melihat cahaya yang berlebihan. Seorang
atau kurang kontras. “Untuk cahaya yang Refraksionis Optisien tentunya harus dapat
terlalu terang, tayangan projector tidak akan mengetahui gejala atau tanda dari pasien yang
terlihat” (Sirait, 2007). Hal itu diakibatkan menderita katarak. hal ini penting dalam
oleh teriluminasi atau terganggunya cahaya penentuan tajam penglihatan sine correction
dari optotype proyektor oleh cahaya yang pada pemeriksaan refraksi subjektif yang
berlebihan, cahaya tersebut bisa berasal dari dilakukan. Karena rasa silau yang dirasakan
cahaya lampu ruangan yang terlalu terang atau oleh pasien penderita katarak, maka
cahaya matahari yang masuk ke dalam ruang pemeriksaan refraksi subjektif untuk
pemeriksaan refraksi. menentukan tajam penglihatan sine correction
Objek yang ditampilkan dari optotype Snellen harus dilakukan di ruangan yang sangat redup,
tidak berada tepat di area pandangan pasien seperti dijelaskan dalam buku The Glaucoma
atau tidak sejajar dengan posisi mata pasien. Book : “Grafik Proyeksi cenderung akan
Hal ini tentunya dapat menyulitkan dalam disajikan di kamar gelap. Hal ini dapat
proses pemeriksaan refraksi subjektif dalam memberikan pengukuran ketajaman akurat
menentukan tajam penglihatan sine correction. karena dapat membawa katarak, silau, ukuran
Instruksi pada pasien yang diperiksa tajam pupil, dan anomali mata lainnya
penglihatannya harus jelas dengan objek bermain”.(Schacknow, N Paul. Samples, 2010)
dilihatnya agar pasien melihat kepada objek Umur lapisan optotip sangat dipengaruhi oleh
yang diinginkan oleh pemeriksa. Dalam hal ini beberapa faktor seperti kelembaban udara atau
komunikasi yang baik antara pemeriksa suhu ruangan, sirkulasi udara di dalam
dengan pasien sangat diperlukan. “Refraksi ruangan, dan bagaimana cara yang tepat
subyektif adalah pemeriksaan dimana hasilnya seorang Refraksionis Optisien dalam
tergantung pada kemampuan pasien untuk menggunakan dan merawat optotype tersebut.
membedakan perubahan kejelasan. Pada proses Penumpukan panas di ruangan dapat
mengurangi umur lapisan bahkan dapat Comprehensive Riview For The NCLEX-RN
merusak optotip itu sendiri. Beberapa cara agar Examination, yang ditulis oleh Linda Anne
lapisan optotip dapat bertahan lama, antara Silvestri menyebutkan bahwa : “Posisi klien
lain: Jaga suhu ruangan agar selalu berada ditempat remang 20 kaki dari grafik, dengan
dalam batas normal. Perhatikan benda-benda grafik sejajar dengan mata, dan meminta
di sekitar ruangan yang dapat menghambat kepada klien untuk membaca baris terkecil
aliran udara masuk, sehingga menyebabkan yang ia dapat membedakan” (Silvestri, 2014).
optotip menjadi overheat/kepanasan. Usahakan Jadi dapat disimpulkan pemecahan untuk
agar optotip mempunyai jarak sekitar 60 cm masalah penempatan optotype proyektor dan
dari benda-benda di sekitarnya. Bila memakai layar proyeksinya harus berada sejajar dengan
optotip proyektor maka dinginkan sebelum mata atau penglihatan pasien, agar
dimatikan. Setelah digunakan, kita harus memudahkan dalam pemeriksaan refraksi
mendinginkan unit proyektor selama paling subjektif. Masalah Instruksi Pada Pasien Agar
tidak 5 menit, setelah itu baru matikan pemeriksaan tajam penglihatan sine correction
proyektor, dan cabut aliran listrik dari stop berjalan dengan baik, tentu harus ada
kontak. Bersihkan filter udara secara berkala. komunikasi yang baik pula antara Refraksionis
Setiap 6 bulan atau minimal 3 bulan sekali Optisien dengan pasien, agar pasien mengerti
lakukan pembersihan filter udara di casing apa yang diinstruksikan kepadanya. Bahasa
proyektor. jika lingkungan tempat proyektor yang digunakan harus jelas dan mudah
tersebut beroprasi sangat berdebu, lakukan dimengerti, jika pasien kurang mengerti dalam
lebih sering lagi. (Jubilee Enterprise, 2010). menggunakan bahasa indonesia maka gunakan
Warna abu-abu merupakan warna yang baik bahasa daerah yang dimengerti oleh pasien
untuk digunakan sebagai warna layar pada tersebut. Sehingga proses komunikasi akan
optotype proyektor, karena layar yang berjalan dengan baik pada saat pemeriksaan
berwarna abu-abu lebih efektif dalam refraksi. Dalam buku karangan Heri D.J
menerima cahaya dari optotype proyektor, Maulana S.Sos, M.Kes dalam bukunya yang
dibandingkan dengan layar yang berwarna berjudul Promosi Kesehatan yaitu : “Clarity.
putih, karena layar yang berwarna abu-abu Pesan yang disampaikan harus jelas, sehingga
sedikit memantulkan cahaya ke ruangan, dan harus diupayakan untuk memilih pesan yang
sedikit pula memantulkan cahaya yang berasal ketika disampaikan, akan lebih mudah
dari ruangan pemeriksaan. diterima.” (Maulana, 2007)Selain itu, pada
Dalam penggunaan optotype Snellen baik pemeriksaan sine correction (pemeriksaan
dengan proyektor ataupun tidak , cahaya visus awal) pasien diinstruksikan untuk
ruangan harus diatur lebih redup, karena melihat objek dari optotype proyektor sesuai
apabila cahaya di ruangan pemeriksaan dengan kemampuan matanya tanpa
refraksi terlalu terang, maka akan berdampak menggunakan lensa koreksi, kemudian dicatat
kepada proyeksi gambar dari optotype Snellen nilai tajam penglihatan sine correction nya.
proyektor yang menjadi tidak jelas dan samar Sedangkan pada pemeriksaan cum correction
karena kekontrasannya terganggu. Dalam buku (visus akhir) didapat dengan memeriksa tajam
yang berjudul Diagnostic Procedures In penglihatan pasien dengan sudah dibantu
Opthalmology, dijelaskan bahwa pencahayaan dengan lensa koreksi.
ruang pemeriksaan refraksi yang baik pada Tidak tepatnya jarak penempatan optotype
pemeriksaan tajam penglihatan sine correction proyektor dengan layar proyeksi akan
yaitu, antara 10 sampai 20 footcandle. berakibat kepada besarnya objek yang
“Standar pencahayaan yang digunakan pada diproyeksikan optotype Snellen proyektor
pemeriksaan tajam penglihatan (10 sampai 20 menjadi tidak tepat atau tidak terkalibrasi.
cahaya lilin(Nema, HV. Nema, 2009) untuk Besarnya objek yang diproyeksikan oleh
dinding bagan)”. optotype Snellen proyektor harus disesuaikan
Pemecahan Masalah Penempatan Optotype dengan jarak pemeriksaan. Jarak pemeriksaan
yang tidak tepat menjadikan objek yang yang tepat dalam buku Ophtalmology
diproyeksikan tidak berada tepat di area disebutkan bahwa: “Although an examination
pandangan pasien atau tidak sejajar dengan room of lenght 20 ft(6m)is considered to be the
posisi mata pasien. Dalam buku yang berjudul equivalent of optical infinity” “Sekalipun
ruang pemeriksaan panjang 20ft (6m) dianggap pasien, agar memudahkan dalam pemeriksaan.
sama dengan penglihatan tak terhingga” Instruksi pada pasien harus jelas dan mudah
(Yanoff, Myron. Duker, 2014) Keterampilan dimengerti oleh pasien. Jarak pemeriksaan
mengoperasikan optotype biasa dan proyektor, yang digunakan optotype Snellen sekitar enam
merupakan keterampilan yang harus dimiliki atau lima meter tanpa menggunakan cermin
oleh Refraksionis Optisien dalam melakukan dan 3 meter bila memakai cermin. Dan
pemeriksaan refraksi subjektif dalam pemeriksa harus trampil dan bener-benar
menentukan tajam penglihatan sine correction. mengerti dalam menggunakan optotype.
Refraksionis Optisien harus bisa mengatasi
berbagai macam masalah yang timbul dari SARAN-SARAN
penggunaan optotype biasa dan proyektor.
Tentunya Refraksionis Optisien harus benar- Optotype sebaiknya digunakan pada ruangan
benar mengerti dalam menggunakan optotype dengan pencahayaan cukup untuk optotip
tersebut, dimulai dengan pengaturan fokus kertas/karton dan agak redup dengan optotip
optotype untuk proyektor dengan cara memutar proyeksi agar objek yang di proyeksikan
pengatur fokus, penggunaan remot kontrol, memiliki kekontrasan yang tinggi. Optotype
ketepatan dan kecepatan memproyeksikan sebaiknya selalu dikalibrasi agar warna dan
gambar dari optotype proyektor sesuai dengan lapisan optotip tetap terjaga kekontrasannya.
pemeriksaan refraksi yang sedang dilakukan. Refraksionis Optisien harus dapat
berkomunikasi dengan baik terhadap pasien
KESIMPULAN agar pemeriksaan tajam penglihatan sine
correction dapat berjalan dengan baik.
Optotype Snellen adalah instrumen optik yang Inspeksi dan observasi sebelum pemeriksaan
memproyeksikan objek-objek untuk digunakan refraksi sangat perlu untuk mengetahui
dalam penentuan tajam penglihatan sine kelainan yang diderita pasien.
correction pada pemeriksaan refraksi subjektif.
Optotype dapat memberikan kesan pelayanan DAFTAR PUSTAKA
terbaik dari segi interior, besar objek yang
diproyeksikan oleh optotype harus sesuai dan Brown, B. (2007). The low vision handbook
terkalibrasi berdasarkan prinsip pembuatan for eyecare professionals. Slack
optotype, dan optotype yang memiliki Incorporated.
kekontrasan yang tinggi dan tidak silau, tidak http://books.google.co.id/books?id=Uh14
akan mempengaruhi atau mengurangi ujKrSDEC&pg=PA80
ketajaman visual seseorang. Dalam Cline, David., Hofstetter, Henry W., Griffin, J.
penggunaan optotype Snellen harus R. (1997a). Dictionary Of Visual Science
diperhatikan tata cahaya atau pencahayaan (Fourth Edi). Butterworth-Heinemann.
ruangan pemeriksaan refraksi, cahaya ruangan Cline, David., Hofstetter, Henry W., Griffin, J.
pemeriksaan refraksi yang terlalu terang, akan R. (1997b). Dictionary Of Visual Science.
mengganggu kekontrasan gambar yang Butterworth Heinemann.
diproyeksikan. Sine correction merupakan Crick and Khaw. (2003). A Textbook Of
pemeriksaan visus awal dimana pasien Clinical Ophthalmology. 3rd Edition (3rd
diinstruksikan untuk melihat objek sesuai Editio). World Scientific Publishing Co.
dengan kemampuan matanya tanpa Pte. Ltd.
menggunakan lensa koreksi. Dalam penentuan Franklin, A. (2007). Clinical Optics And
tajam penglihatan sine correction Refraction. Bailliere Tindal Elsevier.
menggunakan optotype Snellen dipengaruh[ http://books.google.co.id/books?id=-
kekontrasannya terhadap pasien penderita 9ftET_IDkYC&pg=PA101
katarak dilakukan pemeriksaan di ruangan Gerhard K Lang. (2007). Opthalmology : A
yang sangat redup. Pencahayaan ruangan yang Pocket Textbook Atlas. Thieme Verlag,.
ideal yang digunakan pada ruang pemeriksaan Grosvenor, T. P. (2007a). Primary Care
sekitar 10-20 footcandle. Penempatan optotype Optometry (5th ed.). Butterworth –
harus sejajar dengan mata atau penglihatan Heinemann, Elsevier.
Grosvenor, T. P. (2007b). Primary Care /The_power_of_public_
Optometry Fifth Edition (7th ed.). speaking.html?id=Myr6g9ShGCoC.
Butterworth – Heinemann, Elsevier. Wikipedia The Free Encyclopedia.
Hollwich, fritz. (1993). Oftalmologi (W. (alih (2020a). Candela.
Bahasa) (ed.); ke-2). Binarupa Aksara. http://en.wikipedia.org/wiki/Candela
Ilyas, Sidarta. Yulianti, R. S. (2011). Ilmu
Wikipedia The Free Encyclopedia.
Penyakit Mata. Balai Penerbit FKUI.
Ilyas, S. (2005). Penuntun Ilmi Penyakit Mata. (2020b). Contrast Sensititivity.
(Edisi ke-). Balai Penerbit FKUI. http://en.wikipedia.org/wiki/
Jubilee Enterprise. (2010). Tehknik Mengubah Contrast_sensitivity#Contrast_sensiti
PC Menjadi Home Theater. PT Elex vity.
Media Komputindo. Yanoff, Myron. Duker, J. S. (2007).
https://www.google.co.id/search?tbo=p& Ophthalmology. Appl Aprinta
tbm=bks&q=isbn:979273258 Druck,Wernding.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2020a). Yanoff, Myron. Duker, J. S. (2014).
Kontras. Ophthalmology, Fourth Edition.
http://kamusbahasaindonesia.org/kontras Elsevier.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2020b).
http://books.google.co.id/books?id=n
Objektif. http://kbbi.web.id/objektif
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2020c). TvRAQAAQBAJ&pg=PA50
Subjektif. http://kbbi.web.id/subjektif
Kansal, Kamal. Dasgupta, I. (1996). Clinical
Ophthalmology with homoeopathic
therapeutics. B. Jain Publisher (P) Ltd.
Lang, G. K. (2007). Ophthalmology. Georg
Thieme Verlag.
Maulana, H. D. J. (2007). Promosi Kesehatan.
Penerbit Buku Kedokteran, EGC.
Nema, HV. Nema, N. (2009). Diagnostic
Procedures In Opthalmology. Second
Edition (Second Edi). Jaypee Brothers
Medical Publishers (P) Ltd.
Riordan-Eva, Paul. Whicher, J. P. (2005).
Vaughan & Asbury Optalmologi
Umum (B. (alih bahasa) Pendit (ed.);
17th ed.). EGC Penerbit Buku
Kedokteran.
Schacknow, N Paul. Samples, R. J. (2010).
The Glaucoma Book. Springers.
http://books.google.co.id/books?id=5
3P1yuXGb-kC&pg=PA354
Silvestri, L. A. (2014). Riview For The
NCLEX-RN Examination. Saunders
Elsevier.
http://books.google.co.id/books?id=v
bUKAQAAQBAJ&pg=PA280
Sirait, C. B. (2007). The Power Of Public
Speaking Kiat Sukses Berbicara
Didepan Publik. Gramedia.
http://books.google.co.id/books/about

Anda mungkin juga menyukai