Anda di halaman 1dari 8

K-13

kim
ia
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
Memahami perbedaan antara larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Memahami ciri-ciri larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Memahami jenis-jenis larutan elektrolit.
Memahami senyawa pembentuk larutan elektrolit.
Memahami fungsi larutan elektrolit dan nonelektrolit dalam kehidupan sehari-hari.

A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik


Larutan adalah campuran dua zat atau lebih yang bersifat homogen. Zat-zat
penyusun suatu larutan membentuk suatu kesatuan sehingga tidak terbentuk
lapisan dan tidak dapat disaring. Larutan terdiri atas dua komponen, yaitu zat
terlarut dan zat pelarut. Zat terlarut adalah zat yang jumlahnya lebih sedikit,
sedangkan zat pelarut adalah zat yang jumlahnya lebih banyak. Misalnya pada
larutan gula, gula adalah zat terlarut dan air adalah pelarutnya.

Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi dua, yaitu larutan
elektrolit dan nonelektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan listrik, sedangkan larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak
dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena di
dalamnya terdapat ion- ion yang bergerak bebas. Ion-ion inilah yang berfungsi
sebagai media/ perantara untuk
menghantarkan arus listrik. Sementara itu, larutan nonelektrolit tidak mengandung
ion- ion, sehingga tidak memiliki media/ perantara untuk menghantarkan arus
listrik.
Di dalam air, zat-zat yang tergolong larutan elektrolit akan terurai menjadi ion-
ion, sedangkan zat-zat yang tergolong larutan nonelektrolit tetap dalam bentuk
molekul. Perhatikan contoh berikut.
Contoh: Elektrolit
NaCl  Na+ + Cl–
KOH  K+ + OH–
CH3COOH  CH3COO– + H+
Contoh: Nonelektrolit
C12H22O11  C12H22O11
CO(NH2)2  CO(NH2)2

B. Ciri-Ciri Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit


Untuk menguji apakah suatu larutan bersifat elektrolit atau nonelektrolit, dapat
dilakukan percobaan dengan menggunakan electrolyte tester. Alat uji ini akan
memberikan hasil sebagai berikut.

Ada larutan yang dapat menyalakan lampu pijar dan menghasilkan gelembung gas.
Ada larutan yang tidak dapat menyalakan lampu pijar, tetapi masih menghasilkan gelembung gas.
Ada larutan yang tidak dapat menyalakan lampu pijar dan juga tidak menghasilkan gelembung gas

Larutan yang menghasilkan gelembung gas merupakan larutan elektrolit,


sedangkan larutan yang tidak menghasilkan gelembung gas merupakan larutan
nonelektrolit. Hal ini terjadi karena adanya gelembung gas pada suatu larutan
menunjukkan bahwa terdapat ion-ion yang bergerak dalam larutan tersebut.

Contoh Soal 1

Tentukan apakah zat-zat berikut ini termasuk elektrolit atau nonelektrolit.


1. Larutan HCl
2. Larutan C2H5OH (etanol)

2
Pembahasan:
1. Larutan HCl dapat terurai (terionisasi) menjadi ion H+ dan ion Cl–. Larutan yang
dapat terionisasi menunjukkan bahwa larutan tersebut bersifat elektrolit. Jadi,
larutan HCl termasuk elektrolit.
2. Larutan C2H5OH (etanol) tidak terionisasi di dalam air atau tetap dalam
bentuk molekul etanol. Larutan yang tidak dapat terionisasi menunjukkan bahwa
larutan tersebut bersifat nonelektrolit. Jadi, larutan etanol termasuk
nonelektrolit.

C. Larutan Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah


Pada pengujian daya hantar listrik larutan, ternyata ditemukan dua jenis larutan
yang dapat menghasilkan gelembung gas dengan nyala lampu berbeda. Selain
menghasilkan gelembung gas, larutan pertama juga dapat menyalakan lampu
pijar. Sementara itu, larutan kedua hanya dapat menghasilkan gelembung gas, tetapi
tidak dapat menyalakan lampu pijar.

Larutan yang menghasilkan gelembung gas dan dapat menyalakan lampu


pijar merupakan larutan elektrolit kuat. Larutan elektrolit kuat akan terionisasi
sempurna (derajat ionisasi = 1), sehingga larutannya mengandung ion-ion yang
bergerak bebas dalam jumlah banyak. Ion-ion yang jumlahnya banyak tersebut
mampu menghantarkan arus listrik dengan kuat dan mampu menyalakan lampu
pijar.

Larutan yang hanya dapat menghasilkan gelembung gas, tetapi tidak dapat
menyalakan lampu pijar merupakan larutan elektrolit lemah. Larutan elektrolit lemah
akan terionisasi sebagian (derajat ionisasi < 1), sehingga ion-ion yang bergerak
bebas pada larutannya hanya sedikit. Ion-ion yang sedikit tersebut hanya mampu
menghantarkan arus listrik dengan lemah dan tidak mampu menyalakan lampu
pijar.

Contoh Soal 2

Tentukan jenis larutan berdasarkan hasil percobaan berikut ini.

Larutan Nyala lampu Gelembung gas


A + +
B – –

3
C – +

4
Pembahasan:
Berdasarkan nyala lampu dan gelembung gas pada larutan tersebut, diperoleh hasil
berikut.
 Larutan A bersifat elektrolit kuat karena selain menghasilkan gelembung gas,
juga dapat menyalakan lampu pijar.
 Larutan B bersifat nonelektrolit karena tidak menghasilkan gelembung gas.
 Larutan C bersifat elektrolit lemah karena menghasilkan gelembung gas, tetapi
tidak dapat menyalakan lampu pijar.
Jadi, jenis larutan A, B, dan C berturut-turut adalah elektrolit kuat, nonelektrolit, dan
elektrolit lemah.

D. Senyawa Pembentuk Larutan Elektrolit


Senyawa yang dapat membentuk larutan elektrolit adalah senyawa yang di dalam
air dapat terionisasi. Senyawa tersebut terdiri atas senyawa ionik dan senyawa
kovalen.

1. Senyawa Ionik
Senyawa ionik adalah senyawa yang terdiri dari ion-ion. Senyawa ionik hanya
dapat menghantarkan listrik dalam wujud lelehan (l) dan larutan (aq) karena
pada kedua fase tersebut ion-ionnya masih dapat bergerak bebas. Sementara itu,
senyawa ionik tidak dapat menghantarkan listrik dalam wujud padat (s) karena
ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas.

2. Senyawa Kovalen
Seyawa kovalen adalah senyawa yang atom-atomnya berikatan kovalen. Senyawa
kovalen terdiri atas kovalen polar dan nonpolar.
a. Kovalen Polar
Senyawa kovalen polar dapat terionisasi dan menghantarkan listrik hanya
dalam wujud larutan (aq). Jika senyawa kovalen polar tersebut dalam wujud
padat (s) dan lelehan (l), maka tidak dapat menghantarkan listrik.

b. Kovalen Nonpolar
Senyawa kovalen nonpolar tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak
terionisasi. Senyawa kovalen nonpolar dalam wujud apapun tidak dapat
menghantarkan listrik.

5
Contoh Soal 3

Tentukan jenis larutan berikut ini, apakah merupakan larutan elektrolit atau
nonelektrolit.
a. BaCl2
b. H2SO4
c. C6H12O6
Pembahasan:
a. BaCl2 merupakan senyawa ionik karena tersusun atas unsur logam dan
nonlogam. BaCl2 dalam bentuk lelehan dan larutannya dapat menghantarkan
listrik, sehingga termasuk larutan elektrolit.
b. H2SO4 merupakan senyawa kovalen yang dapat terionisasi menjadi ion H + dan
ion SO 2–. H SO dalam bentuk larutannya dapat menghantarkan listrik, sehingga
4 2
termasuk larutan elektrolit.
c. C6H12O6 merupakan senyawa kovalen nonpolar yang tidak dapat terionisasi.
Dalam bentuk bentuk apapun, C6H12O6 tidak dapat menghantarkan listrik,
sehingga termasuk larutan nonelektrolit.

E. Fungsi Larutan Elektrolit dalam Kehidupan Sehari-Hari


Larutan elektrolit banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya
sebagai berikut.
1. Mengatasi kekurangan cairan pada tubuh manusia
 Oralit digunakan untuk mencegah kekurangan cairan akibat diare. Diare
merupakan penyakit saluran pencernaan. Diare menyebabkan tubuh
menjadi lemas karena banyaknya cairan elektrolit yang hilang dari tubuh, di
antaranya ion Na+, K+, Cl–, Ca2+, HCO3–, dan PO43–.
Salah satu cara untuk mengatasi kekurangan cairan tersebut adalah
dengan minum oralit. Di dalam oralit, terdapat garam-garam NaCl, KCl,
dan glukosa. Ketika dilarutkan dalam air, serbuk oralit akan terionisasi
menjadi ion-ion. Ion-ion tersebutlah yang akan diserap oleh saluran
pencernaan untuk menggantikan ion-ion tubuh yang hilang, sehingga
tubuh akan segar kembali.
 Infus mengandung ion-ion yang mirip dengan oralit, akan tetapi
konsentrasinya lebih tinggi, seperti ion Na+, K+, Mg2+, Cl–, HCO3–, dan HPO42–.
Agar organ tubuh dan sel-sel tubuh dapat berfungsi dengan baik, maka
di dalam tubuh harus
terjadi kesetimbangan antara H2O dengan larutan elektrolit. Selain

6
berfungsi untuk menjaga fungsi organ tubuh dan sel-sel tubuh, larutan
elektrolit juga

7
berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik tubuh, mengatur
pendistribusian cairan, menjaga pH tubuh, ikut serta dalam reaksi oksidasi-
reduksi tubuh, serta berperan dalam proses metabolisme tubuh.
Kekurangan larutan elektrolit dapat menyebabkan terganggunya proses
metabolisme tubuh. Untuk mengatasi kekurangan larutan elektrolit
akut, maka dapat digunakan infus yang merupakan larutan elektrolit
murni dengan konsentrasi tinggi.
 Air kelapa merupakan sumber larutan elektrolit alami yang dapat
digunakan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Air kelapa
mengandung ion kalium, kalsium, magenesium dalam jumlah banyak, serta
ion natrium, klorida, dan fosfat dalam jumlah sedikit. Air kelapa mudah
diserap oleh tubuh manusia dan aman untuk sarana rehidrasi, terutama
pada pasien yang menderita defisiensi kalium. Tingkat efektivitas air
kelapa juga sudah terbukti sebanding dengan oralit komersial.

2. Penambah rasa pada makanan


 Cuka merupakan larutan elektolit yang berfungsi untuk menambah rasa
asam pada makanan. Zat yang terdapat dalam cuka adalah CH3COOH
(asam asetat atau asam etanoat ). Asam asetat merupakan elektrolit
lemah dengan reaksi
ionisasi berikut.
CH3COOH  CH3COO– + H+
 NaCl (garam dapur)
Garam dapur merupakan penambah rasa asin pada makanan. NaCl di dalam
air terurai berdasarkan persamaan reaksi berikut.
NaCl  Na+ + Cl–

3. Pencahar
Garam Inggris, MgSO4.7H2O merupakan obat pencahar yang di dalam air akan
terurai menjadi ion Mg2+ dan SO 2–. Sifat asam yang dihasilkan oleh garam
4
tersebut berfungsi untuk membantu proses cuci perut dalam tubuh.

4. H2SO4 merupakan larutan elektrolit yang digunakan pada air aki.

Anda mungkin juga menyukai