Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Pendahuluan
Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad shallalahu
‘alaihi wa sallam, dan intinya adalah iman dan amal. Iman mencerminkan aqidah dan pokok
– pokok yang menjadi landasan syari’at Islam dan dari dasar-dasar ini keluarlah cabang -
cabangnya. Amal mencerminkan syari’ah dan cabang-cabang yang dianggap sebagai tindak
lanjut bagi iman dan aqidah. Iman dan amal, atau aqidah dan syari’ah kedua – duanya
berkaitan satu sama lain seperti keterkaitan yang kuat antara buah dengan pohon, atau
keterkaitan akibat dengan sebab-sebabnya, konklusi dan premisnya.1
Iman berasal dari bahasa arab amanu yang artinya percaya atau yakin. Secara harfiah
iman bisa diartikan rasa aman dan nyaman sedangkan menurut istilah kata iman dapat
diartikan dengan meyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan
perbuatan. Iman dalam arti khusus adalah arkanul iman, rukun Iman yang enam. Iman dalam
arti yang luas adalah dinul Islam. (Wawasan Islam, 2004, Hal. 37)
Setiap muslim dan muslimah wajib mengimani atau meyakini kesempurnaan dan
kemutlakan kebenaran Islaam sebagai suatu sistem hidup serta sebagai satu kebulatan ajaran
yang universal dan eternal yang mengatur hubungan antara manusia dan Tuhan, alam, serta
sesama manusia. Setelah itu mereka istiqomah dalam iman keyakinannya itu serta senantiasa
berusaha untuk memelihara dan meningkatkan mutu iman keyakinannya itu. Oleh karena itu
orang yang paling sukses dan paling mulia disisi Allah adalah yang paling taqwa,
sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah:
خ ِبي ٌر
لِ ي ِ لهال أَ!ْتقَا ُك ْم ن أ!َ ْك َر َم ُك ْم
ٌم ن عن َد
ع
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang
paling bertaqwa di antara kamu.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal
(QS. 49:13)”.
1
1
Sayyid Sabiq. Aqidah Islamiyah. (Jakarta: Robbani Press, 2006), hal.3.
2
1.2 Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang kami bahas di dalam makalah ini, antara lain:
1. Apa itu iman dan taqwa dan hubungannya dalam pergaulan dalam islam?
2. Bagaimana tata cara bergaul dalam islam?
3. Apa saja contoh-contoh pergaulan dalam islam?
4. Dampak-dampak pergaulan terhadap iman dan takwa.
5. Bagaimana cara membatasi pergaulan masa kini?
Dalam pembuatan makalah ini, kami menggunakan buku dan internet sebagai referensi dari
materi dalam makalah ini. Metode yang digunakan adalah studi literatur.
3
2. Pembahasan
Iman berasal dari bahasa arab amanu yang artinya percaya atau yakin. Secara harfiah
iman bisa diartikan rasa aman dan nyaman sedangkan menurut istilah kata iman dapat
diartikan dengan meyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan
perbuatan. Iman dalam arti khusus adalah arkanul iman, rukun Iman yang enam. Iman dalam
arti yang luas adalah dinul Islam.2
Pemahaman tentang iman ini adalah aqidah yang menjadi muatan kitab – kitab yang
diturunkan Allah, ajaran yang dibawa oleh para Rasul-Nya, dan wasiat-Nya kepada umat –
umat terdahulu maupun umat belakangan. Ia merupakan aqidah yang satu, tidak berganti –
ganti karena pergantian waktu maupun tempat, dan tidak pula berubah – ubah karena
perubahan individu ataupun umat. Allah berfirman:
Artinya:
[1]Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh
dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa, yaitu, tegakkanlah agama (keimanan dan
ketakwaan)[2] dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya[3]. Sangat berat bagi orang-
orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka[4]. Allah
memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid[5] dan memberi petunjuk kepada
(agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya)[6].(Q.S Asy Syuura Ayat 13).
2
Endang Saifuddin, Wawasan Islam, ( Jakarta: Gema Insani, 2004), hal. 37.
4
Apa yang disyari’atkan oleh Allah untuk kita tentang agama, dan yang diwasiatkan
kepada kita sebagaimana yang diwasiatkan kepada para Rasul-Nya yang terdahulu adalah
pokok-pokok aqidah dan dasar-dasar keimanan, bukan cabang-cabang agama dan bukan
syai’at-syari’atnya yang bersifat amali. Sebab tiap-tiap umat mempunyai syari’at-syari’at
yang bersifat amali sesuai dengan situasi dan kondisinya, sesuai dengan taraf berpikir dan
rohaniyahnya.3
“ Untuk masing-masing dari kau semua itu Kami buatkan aturan dan jalan (yang harus
ditempuhnya),” (Q.S. Al-Maidah ayat 48).
Sesunggunya Allah menjadikan aqidah ini berlaku umum bagi seluruh manusia dan kekal
sepanjang masa karena ia mempunyai dampak yang jelas dan manfaat yang tampak dalam
kehidupan individu maupun masyarakat.4
Manusia adalah mahluk sosial. Manusia adalah mahluk yang tidak dapat hidup sendiri.
Mereka saling membutuhkan satu sama lain. Tidak pernah ada, manusia yang dapat bertahan
tanpa bantuan orang lain. Istilah pergaulan berarti membaur dan berinteraksi antara manusia
dengan manusia lainnya. Begitu pula dalam islam di jelaskan dengan sedemikian rupa tentang
apa itu pergaulan dalam islam.5
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal” (QS. al-Hujurat: 13).
3
Sayyid Sabiq. Aqidah Islamiyah. (Jakarta: Robbani Press, 2006), hal.5.
4
Ibid.,Sayyid Sabiq…., hal.6.
5
Dalam Islam, 2014, Pergaulan dalam Islam https://dalamislam.com/info-islami/pergaulan-dalam-
islam (diakses tanggal 20 November 2017).
5
Dalam surah tersebut kita dituntut untuk saling mengenal antara satu sama lain dan
juga bertaqwa kepada Allah. Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat
diantaranya. Jadi, pergaulan dalam islam adalah interaksi antara manusia dengan manusia
lainnya yang memiliki tujuan untuk saling membantu satu sama lain dalam hal kebajikan dan
menjauhi larangan-Nya.
Islam adalah sistem akidah dan tata kaidah yang mengatur segala perikehidupan dan
penghidupan manusia dalam berbagai hubungan, baik hubungan antara manusia dan
Tuhannya, sesama manusia, dan hubungan antara manusia dan alam lainnya seperti nabati,
hewani dan sebagainya.6
Islam adalah agama yang sangat teliti dalam mengatur hal yang disebut pergaulan.
Baik itu pergaulan antara laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan.
Dalam islam ada beberapa tata cara bergaul dalam islam, antara lain:
Pergaulan antara seseorang yang sebaya berarti pergaulan kita dengan teman yang
memiliki umur yang tidak terlalu jauh dari umur kita. Kita harus berbuat baik antara teman
sebaya. Karena, kelak suatu hari kita akan membutuhkan bantuan atau mereka butuh bantuan
kita untuk menyelesaikan suatu masalah. Ada pun beberapa cara bergaul dengan teman
sebaya, yaitu:
Memberi salam apabila bertemu disuatu tempat, memberi salam sunnah bagi umat
muslim, tetapi menjawab salam adalah wajib hukumnya bagi umat muslim.
Berjabat tangan bila bertemu di suatu tempat ( Bagi yang sejenis ).
Senantiasa mengingatkan teman dalam hal kebajikan, karena sebaik-baik manusia
adalah yang paling bermanfaat diantaranya.
Menjalin dan menjaga tali silahturahmi antar umat beragama, dengan cara
berkunjung, belajar bersama, dan sebagainya.
Menjauhkan teman dari hal yang bersifat negatif.
6
Endang Saifuddin, Wawasan Islam, ( Jakarta: Gema Insani, 2004), hal. 39.
6
Dari Abu Hurairah RA berkata ”Kewajiban orang muslim terhadap orang muslim lain
enam perkara. Orang beratnya kepada beliau; apakah itu ya Rasulallah? Jawab Rasulallah
SAW.: “ Jika berjumpa dengannya diberi salam, jika diundang mendatanginya, jika
dimintanya nasihat diberikan, jika bersin dan ia menyebut nama Allah, dido’akan dengan
beroleh rahmat,jika ia sakit ditengok dan jika ia meninggal diantarkan”. (H.R.Muslim)
Pergaulan dengan lawan jenis adalah hal yang paling penting dari tata cara pergaulan yang
ada. Karena, banyak sekali aturan yang perlu diperhatikan. Islam sendiri mengatur pergaulan
dengan lawan jenis dengan sedemikian rupa guna menghindari kesalahpahaman dan juga hal
lainnya yang dapat memecah tali silahturahmi, yaitu:
Hindari berdua-duaan dengan lawan jenis, karena berdua-duaan dengan lawan jenis
dapat menimbulkan hal-hal yang negatif yang dapat menjerumuskan kita dalam hal
buruk seperti zina dan sebagainya.
Dilarang betatap-tatapan dengan lawan jenis, karena hal itu bisa jadi awal dari suatu
perbuatan yang lebih buruk.
Hindari bersentuhan langsung dengan lawan jenis yang bukan mahramnya.
Berpakaian yang rapi dengan menutup aurat atau berpakaian yang tidak mengundang
nafsu syahwat dari lawan jenis.
Hendaknya kamu menghindari segala sesuatu yang mendekati zina sebagaimana yang telah
dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Isra’ ayat 32 yang berbunyi
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji dan suatu jalan yang buruk.”
Selain bergaul dengan orang yang sebaya dengan kita, kita juga harus menciptakan tali
silahturahmi dengan orang yang lebih tua dengan kita. Dengan adab-adab yang sudah diatur
dalam islam, kita dapat berinteraksi dengan orang yang lebih tua tanpa menyinggung perasaan
mereka. Adapun beberapa cara bergaul dengan orang yang lebih tua, antara lain:
7
Menghormati mereka dengan sepenuh hati dan senantiasa mengikuti nasihat mereka
dalam kebaikan
Mencontoh tingkah laku mereka yang baik dan menjadikannya pelajaran
Memberi salam setiap kali bertemu dan senantiasa bertutur kata dengan lemah lembut
dan menjaga sopan santun
Tidak berkata kasar pada mereka dan menjaga perasaannya walaupun ia berkata tidak
baik, janganlah kita membalasnya dengan perkataan yang tidak baik juga untuk
menghidari konflik terutama konflik dalam keluarga
Senantiasa mendoakan terutama jika mereka adalah orangtua atau saudara kita.7
Setelah mengetahui bagaimana tata cara bergaul yang baik dan benar ,ada juga beberapa
contoh yang kami paparkan yang digolongkan menjadi 2, yaitu:
1. Perzinahan
Melihat bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh zina merupakan bahaya yang tergolong
besar, disamping juga bertentangan dengan aturan universal yang diberlakukan untuk menjaga
kejelasan nasab (keturunan), menjaga kesucian dan kehormatan diri, juga mewaspadai hal hal
yang menimbulkan permusuhan serta perasaan benci diantara manusia, disebabkan
pengrusakan terhadap kesucian istri, putri, saudara perempuan dan ibu mereka, yang ini
semua jelas akan merusak tatanan kehidupan. Melihat hal itu semua, pantaslah bahaya zina itu
setingkat di bawah pembunuhan. Oleh karena itu, Allah SWT menggandeng keduanya di
dalam Al-Qur’an, juga Rasulullah dalam keterangan hadits beliau. 8 karena ujung pangkal
perbuatan zina yang keji ini tumbuh dari pandangan mata, maka Allah SWT lebih
mendahulukan perintah memalingkan pandangan mata sebelum perintah menjaga kemaluan,
karena banyak musibah besar yang berasal dari pandangan; seperti kobaran api yang besar
berasal dari bunga api. Mulanya hanya Bahaya Zina 9 pandangan, kemudian khayalan,
kemudian langkah nyata,
7
Tohir Ali, 2016, Dalam Islam. (online) https://dalamislam.com/akhlaq/larangan/hukum-mencuri-
dalam-islam. (diakses pada tanggal 14 november 2017).
8
Tim Penerjemah: Muhammadun Abd Hamid, Muh. Mu’inudinillah Basri, Bakrun Syafi'i, Erwandi
Tarmizi. 2005. hal 3).
8
kemudian tindak kejahatan besar (zina). Oleh karena itu, ada yang mengatakan bahwa barang
siapa yang bisa menjaga empat hal, maka berarti dia telah menyelamatkan agamanya: Al
Lahazhat (pandangan mata), Al Khatharat (pikiran yang terlintas di hati), Al Lafazhat
(ucapan), Al Khuthuwat (langkah nyata untuk sebuah perbuatan). Dan seyogyanya, seorang
hamba Allah menjadi penjaga empat pintu di atas dengan penuh siap siaga agar tidak
kecolongan, sebab dari sana musuh menyusup, menyerang dan merasuk kedalam dirinya dan
merusak segalanya.9
Umumnya maksiat menyerang seorang hamba, melalui empat pintu yang telah disebutkan di
atas. Sekarang, marilah kita ikuti pembahasan tentang empat pintu tersebut, di bawah ini:
“Pandangan itu adalah anak panah beracun milik iblis. Maka barang siapa yang
memalingkan pandangannya dari kecantikan seorang wanita, ikhlas karena Allah SWT
semata, maka Allah SWT akan memberikan di hatinya kenikmatan hingga hari kiamat.”
(HR. Ahmad).10
9
9
Tim Penerjemah: Muhammadun Abd Hamid, Muh. Mu’inudinillah Basri, Bakrun Syafi'i, Erwandi
Tarmizi. 2005. hal 8 dan 9).
10
Tim Penerjemah: Muhammadun Abd Hamid, Muh. Mu’inudinillah Basri, Bakrun Syafi'i, Erwandi
Tarmizi. 2005. hal 10).
1
0
Al khatharat (pikiran yang terlintas di hati)
Adapun “Al Khatharat” (pikiran yang terlintas di hati) maka urusannya lebih rumit. Di
sinilah tempat bermulanya aktifitas, yang baik ataupun buruk. Dari sinilah lahirnya
keinginan (untuk melakukan sesuatu) yang akhirnya berubah menjadi tekad yang bulat.
Maka siapa yang mampu mengendalikan pikiranpikiran yang melintas di hatinya, niscaya
dia akan mampu mengendalikan diri dan menundukkan hawa nafsunya. Dan orang yang
tidak bisa mengendalikan pikiran-pikirannya, maka hawa nafsunya yang berbalik
menguasainya. Dan barang siapa yang menganggap remeh pikiran-pikiran yang melintas
di hatinya, maka ia akan diseret menuju diseret menuju kebinasaan secara paksa. Pikiran-
pikiran itu akan terus melintas di hati seseorang, sehingga akhirnya dia akan menjadi
angan- angan tanpa makna (palsu).11
“Laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang
dahaga, tetapi bila ia mendatanginya maka ia tidak mendapatkannya walau sedikitpun, dan
didapatinya (ketetapan) Allah SWT di sisi-Nya, lalu Allah memberikan kepadanya
perhitungan amalnya dengan cukup, dan Allah adalah sangat cepat perhitunganNya.” (QS.
An Nur: 39)
Kemudian “khatharat” pikiran yang melintas di hati itu terbagi banyak macam, namun pada
pokoknya ada empat Bahaya Zina:
11
Tim Penerjemah: Muhammadun Abd Hamid, Muh. Mu’inudinillah Basri, Bakrun Syafi'i, Erwandi
Tarmizi. 2005. hal 17).
12
Tim Penerjemah: Muhammadun Abd Hamid, Muh. Mu’inudinillah Basri, Bakrun Syafi'i, Erwandi
Tarmizi. 2005. hal 20).
9
keuntungan dan tambahan agama. Bila ingin berbicara, hendaklah seseorang melihat dulu,
apakah ada manfaat dan keuntungannya atau tidak? Bila tidak menguntungkan, tahan
lidah agar tidak berbicara, dan bila diperkirakan ada keuntungannya, lihat lagi, apakah ada
kata- kata yang lebih menguntungkan lagi dari kata-kata tersebut? Bila memang ada, maka
janganlah sia-siakan. Bila anda ingin mengetahui kondisi hati seseorang, maka lihatlah
ucapan lidahnya, suka ataupun tidak suka, ucapan itu akan menjelaskan kepada anda apa
yang ada dalam hati seseorang.13
“Dan hamba-hamba Ar Rahman, yaitu mereka yang berjalan di atas bumi dengan rendah
hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang
mengandung) keselamatan.” (QS. Al Furqan: 63).
2. Seks Bebas
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa, di
mana anak-anak mengalami pertumbuhan cepat di segala bidang. Mereka bukan lagi anak-
anak, baik bentuk jasmani, sikap, cara berfikir dan bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa
yang telah matang. Pada masa ini karakteristik remaja secara psikologis ditandai dengan
kondisi yang penuh gejolak, mudah mengambil jalan pintas, mudah larut dalam pergaulan,
hidup penuh dengan khayalan, seringkali berpikir kurang realistis. Yang lebih mencemaskan
lagi adalah remaja yang menghalalkan seks bebas tanpa nikah, karena akibatnya merugikan
semua pihak dan mencemarkan nama baik keluarga. Gejala makin tampaknya pergaulan
bebas dan seks
1
13
Tim Penerjemah: Muhammadun Abd Hamid, Muh. Mu’inudinillah Basri, Bakrun Syafi'i, Erwandi
Tarmizi. 2005. hal 30).
1
bebas ditandai oleh banyaknya wanita yang melahirkan di luar nikah dan untuk menutup rasa
malu, maka anak yang tak berdosa dibuang tanpa belas kasih.14 Pergaulan bebas dan seks
bebas yang dilakukan remaja telah mencemaskan orang tua, masyarakat dan negara. Dalam
hubungannya dengan seks yang dilakukan manusia, diisyaratkan dalam al-Qur'an adanya
sejarah manusia yang berhubungan dengan kehidupan seksual di antaranya riwayat Nabi
Yusuf as. Yusuf adalah seorang pria yang tampan rupawan. Ia mengabdikan diri pada seorang
pejabat tinggi di kerajaan Mesir. Istri pejabat tinggi yang bernama Zulaikha itu tergila-gila
melihat ketampanan Yusuf. Pada sebuah kesempatan, dirayunya Yusuf untuk melayani nafsu
birahinya. Firman Allah Swt:
“Dan wanita yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya
dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku
berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik."
Sesungguhnya orang- orang yang zalim tiada akan beruntung.” (QS. Yusuf: 23).15
Kenapa remaja yang hidup di negeri yang sangat agamis berperilaku seperti di negeri tanpa
agama? Apa sesungguhnya yang terjadi pada remaja? Padahal perzinahan merupakan
perbuatan yang sangat keji dan harus dihindari oleh setiap muslim.sebagaimana firman,.
Allah:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al-Isra': 32) .
Larangan zina dalam ayat di atas sangat tegas, bahkan Allah melarangnya dengan
kalimat "janganlah kalian dekati zina". Larangan ini menurut Jefri al-Bukhari mengandung
arti, zina merupakan perbuatan yang sangat keji dan akan mendatangkan madharat karena itu
harus dijauhi sejauh-jauhnya, tidak saja zinanya tetapi juga semua perbuatan yang mengarah
kepada zina. Sangat masuk akal, apabila larangan zina dengan redaksi seperti itu, karena zina
merupakan perbuatan yang sangat sulit dijauhi apabila seseorang memiliki kesempatan untuk
melakukannya.”16 Islam tidak hanya melarang perzinahan, tetapi juga memberikan sangsi
keras terhadap para pezina. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah berikut:
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari
keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu
14
Fitroh Nur Hidayat, Bahaya Pergaulan Bebas, (Semarang : PT Abadi, 2008) hal. 1.
15
ibid., Fitroh Nur Hidayat, ………….., hal. 3.
1
16
ibid., Fitroh Nur Hidayat, ………….., hal. 48.
1
untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan ban akhirat, dan
hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orangorang yang
beriman.” (QS. An-Nur: 2) .
Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa hukuman bagi pezina baik laki-laki maupun
perempuan adalah dijilid 100 kali di hadapan orang banyak. Dalam suatu hadis ditambahkan
selain dijilid 100 kali, pezina juga setelah dijilid harus diasingkan selama 1 tahun. Bahkan
bagi pezina yang sudah menikah hukumannya dirajam, yaitu setengah badannya dipendam
lalu dilempari batu sampai meninggal.17
ada beberapa sebab yang menjadikan remaja sangat mudah terjebak dalam perzinahan, di
antaranya:
17
ibid., Fitroh Nur Hidayat, ………….., hal. 50.
18
ibid., Fitroh Nur Hidayat, ………….., hal. 51.
1
19
ibid., Fitroh Nur Hidayat, ………….., hal. 52-53
1
Antara remaja yang berlawanan jenis sangat memicu terjadinya perzinahan. Bagaimana
tidak, jika mereka selalu dengan lawan jenisnya, terutama pada tempat-tempat yang tidak
ada pengawasan orang lain, tentu mereka akan melakukan perzinahan. Sebab saat itu
gelora nafsunya muncul dan suasananya memungkinkan untuk melakukannya. Sementara
mereka tidak memiliki pemikiran yang panjang serta tidak memiliki perasaan merasa
diawasi. Karena itu, Allah melarang perbuatan yang dapat menyebabkan terjadinya zina.20
3. Mengkonsumsi Narkoba
Mengkonsumsi narkoba dan obat-obatan terlarang haram hukumnya dalam
islam.Hukum mengkonsumsi narkoba ini disamakan dengan hukum meminuk khamar yaitu
haram.
" Mereka bertanya kepadamu tentang khamr (minuman keras) dan judi, katakanlah : didalam
keduanya terdapat dosa yang besar dan memiliki manfaat dan dosa (yang diakibatkan)
keduanya lebih besar daripada manfaatnya " (Al-Baqarah:219).( al-Qur’an Terjemahan ).
Khamr adalah setiap zat yang menutupi akal. Maksudnya, menutupinya dengan sebab
sifatnya yang memabukkan.21
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Segala sesuatu yang
memabukkan adalah khamr, baik terbuat dari anggur, kurma, sya’ir (suatu jenis gandum),
maupun dari bur (suatu jenis gandum pula). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
ِك ر
ر كل مس ر و ح َرا م
، ُكل
ْم خ
خ
ْم
‘Setiap zat yang memabukkan itu khamr, dan setiap khamr adalah haram.’ (HR. Muslim)
Maksud al-iskar (memabukkan) adalah menutupi akal dengan disertai rasa lezat.” (Syarh al-
Kaba’ir, Ibnu ‘Utsaimin.2005.hal 123). Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata,
“Setiap minuman yang memabukkan ketika diminum dalam jumlah banyak, yang sedikit pun
haram hukumnya. Itu khamr namanya, terbuat dari apa pun dia, baik dari perasan anggur
maupun yang lainnya.” 22
1
20
ibid., Fitroh Nur Hidayat, ………….., hal. 53.
hal.312. 21
Taisirul Karimir Rahman, Pandangan Islam Terhadap Narkoba, (Yogyakarta: Oase media, 2015),
489. 22
Al-Mulakhkhash Al-Fiqhi, Ensiklopedia Imam Syafi’i. (Jakarta Utara : PT Mizan Publika, 2017), hal.
1
Dengan mengetahui hal ini, semoga seseorang tidak akan berani mengonsumsi, bahkan
sekadar mencoba narkoba. Di antara dampak jeleknya adalah:
Mengonsumsi khamr, termasuk di dalamnya narkoba, merupakan perbuatan dosa besar, yang
pelakunya berhak mendapatkan siksa Allah di akhirat kelak. Al-Imam adz-
Dzahabi rahimahullah, dalam kitab beliau yang berjudul al-Kaba’ir (Kumpulan Dosa-dosa
Besar), memasukkan perbuatan meminum khamr dalam deretan dosa besar. Beliau berkata,
“Dosa besar yang keempat belas adalah meminum khamr walaupun tidak mabuk.” Beliau
membawakan beberapa dalil, di antaranya firman Allah subhanahu wa ta’ala,
Ibnu ‘Abbas berkata, “Ketika turun ayat tentang pengharaman khamr (minuman yang
memabukkan, –ed.), para sahabat saling menemui di antara mereka dan berkata, ‘Khamr telah
diharamkan dan disamakan dengan syirik’.” (HR. al-Hakim di dalam al-Mustadrak 4/144.
Beliau berkata, “Hadits shahih”, dan disepakati oleh adz-Dzahabi. Lihat al-Kaba’ir hlm. 185).
Kita sangat membutuhkan rahmat, kasih sayang, dan ampunan Allah. Maka dari itu, sungguh
celaka orang yang dilaknat (dijauhkan dari rahmat Allah). Di antara penyebab seseorang
dilaknat adalah mengonsumsi khamr ataupun narkoba. Dalam sebuah hadits,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
“Khamr dilaknat pada sepuluh sisi: zatnya, pemerasnya, orang yang minta diperaskan,
penjualnya, pembelinya, pembawanya, orang yang minta dibawakan, pemakan
harganya, peminumnya, dan pelayan yang menghidangkannya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud,
dan Ibnu Majah, dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam al-Irwa’ no. 1529). bhgu
1
Mendorong peminum/pemakainya untuk melakukan kemaksiatan yang lain atau
berbuat kriminalitas.
Mengonsumsi narkoba saja sudah merupakan perbuatan dosa, masih ditambah dosa lain, yaitu
durhaka kepada orang tua. Sebab, pemakainya telah membuat orang tua sedih dan malu serta
tercoreng nama baik mereka. Orang tua pun terjerumus dalam masalah ketika si pemakai
narkoba tertangkap polisi. Bisa jadi pula dia melakukan tindakan jelek langsung kepada orang
tua, seperti mengambil harta/uang orang tua untuk membeli narkoba.
“Maukah kalian kuberitahu tentang dosa besar yang paling besar?” Beliau mengucapkannya
tiga kali. Para sahabat menyahut, “Tentu mau, wahai Rasulullah.” Rasulullah shallallahu
‘alaihi wassalam bersabda, “Menyekutukan Allah (berbuat syirik) dan durhaka kepada orang
tua.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).(Majalah Qonitah.2014).
4. Mencuri
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan
jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya
1
kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat)
dosa, Padahal kamu mengetahui.” (QS.al-Baqarah: 188).(internet)
Dari Amr bin Al Ash bahwasahnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya
tentang buah yang tergantung diatas pohon, lalu beliau bersabda: “Barangsiapa yang
mengambil barang orang lain karena terpaksa untuk menghilangkan lapar dan tidak terus-
menerus, maka tidak dijatuhkan hukuman kepadanya. Dan barangsiapa mengambil sesuatu
barang, sedang ia tidak membutuhkannya dan tidak untuk menghilangkan lapar, maka wajib
atasnya mengganti barang tersebut dengan yang serupa dan diberikan hukuman ta’zir. Dan
barangsiapa mengambil sesuatu barang sedangkan ia tidak dalam keadaan membutuhkan,
dengan sembunyi-sembunyi setelah diletaknya di tempat penyimpanannya atau dijaga oleh
penjaga, kemudian nilainya seharga perisai maka wajib atasnya dihukum potong tangan.”
(HR. Abu Daud).(internet)
Pada dasanya hukum mencuri adalah dosa. Tidak dianjurkan dan dilarang secara agama.
Sebab perbuatan mencuri ini merugikan pihak lain. Bahkan dapat menyebabkan pertumpahan
darah. Maka itu, untuk memberikan efek jera maka islam memberikan hukuman pada seorang
pencuri berupa potong tangan. Tentu saja hukuman ini tidak serta-merta dibuat begitu saja.
Namun mengacu ayat Al-Quran yang artinya:
“Lelaki yang mencuri dan wanita yang mencuri,potonglah tangan keduanya (sebagai)
pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah.Dan Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu)
sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri,maka sesungguhnya Allah menerima
taubatnya.Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Maidah: 38-
39).
Zina merupakan keburukan yang nyata dan berakibat kerusakan pada orang yang
melakukannya dan juga masyarakat secara luas. Zina juga masuk ke dalam dosa besar di
dalam Islam.
[al-Isrâ’/17: 32], “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”.
2
[an-Nûr/24:2], “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap
seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kamu kepada keduanya
mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari
akherat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari
orang- orang yang beriman”.
“Sesungguhnya Allah memerintahkan (kepadamu) untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu daoat mengambil pelajaran” (QS
an-Nahl: 90).
Perintah tentang mengucapkan salam kepada penghuni rumah yang akan kita datangi juga ada
dalam Al-Qur'an surat An-Nuur ayat 61 yang artinya :
Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu
memberi salam kepada penghuninya, salam yang ditetapkan di sisi Allah, yang diberi berkat
lagi baik.
Dampak pergaulan terhadap iman dan taqwa sangat banyak sekali , pergaulan tersebut dapat
menurunkan keimanan dan ketakwaan kita terhadap allah swt.
2
Berpotensi Hilangnya Fitrah Manusia
Dari pergaulan bebas juga bisa berpotensi muncul hilangnya fitrah manusia.
Hal ini bisa kita lihat di zaman sekarang bahwa potensi LGBT atau homoseksual dan
berbagai kelainan manusia lainnya muncul akibat salah dari pergaulan dan mengenal
fitrah manusia. Pergaulan bebas yang tidak mengenal batas tersebut akan membuat
manusia menjadi hilang kendali dan tidak dilingkupi oleh nilai-nilai islam yang
membawa pada fitrah.
Kerusakan Sistem Masyarakat
Kerusakan sistem masyarkaat bisa terjadi karena pergaulan bebas. Penerapan
pergaulan bebas di masyrakat bisa berefek terhadap rendahnya kesadaran masyarakat,
egoisitas diri, sistem pendidikan yang melemah, dan juga ekonomi yang rusak karena
beredarnya barang-barang untuk melegalkan seks bebas atau barang-barang haram
lainnya. Masih banyak lagi dampak yang di timbulkan oleh pergaulan yang tidak
sesuai dengan konteks islam terutama pada iman dan takwa.sudah jelas ketika kita
melakukan penyimpangan secara lansung keimanan dan ketakwaan kita kepada allah
SWT akan menurun secara drastis.
Dunia maya juga merupakan faktor pemicu dalam terjadinya pergaulan bebas, oleh
karena itu juga diperlukan beberapa tips dalam mengamankan anak dalam mengenal dunia
maya. Berikut tips-tips yang dapat di terapkan kepada anak khususnya anak remaja:
2
Jika bersikap keras dan langsung melarang atau membatasi, anak-anak justru akan
mengakses internet secara diam-diam,baik itu dari warnet,komputer teman,atau ponsel.
Kalau sudah diam-diam,orang tua akan kesuitan mengetahui apa saja yang diakses
anaknya. Dan dengan siapa dia berinteraksi di internet.
Bantu Merka Untuk Mengerti Informasi Macam Apa Saja yang Tidak Boleh
Dipublikasikan di Internet
Buat Meraka Merasa Aman dan Terbuka Pada Kita Jika Ada Aksi yang Tak
Menyenangkan Oleh Teman Onlinenya
Anak yang sudah terlanjur “salah gaul” didunia maya tersebut jangan
dimarahi,dihukum, atau dilrang emengakses internet itu tidaka akan mempan justru
memebuat meraka akan menjadi tertutp. Jadi hindari untu memarahi mereka, melainkan
didampingi, berilah kesan bahwa orang tua ada di pihak mereka dan memebela namun
saat meraka melakukan kesalahan sebaiknya kita tetap menegur secara baik-baik, beri
pengertian bahwa kesalahn itu dapat berakibat fatal seperti dtuntut oleh pihaka lain ke
meja hijau.
2
Ketagihan bukan saja pada obat-obatan,melaiankan juga pada internet. Banyak
kasus dimana anak-anak dan remaja memiliki ketergantungan yang sedemikian besar pada
internet, hingga tak bisa lepas darinya. Sebaiknya, kita bikin semacam kesepakatan
dengan anak-anak, berapa lama dalam sehari mereka bisa berselancar di dunia maya. Di
sesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Adapun sikap yang juga harus dilakukan jika bertemu orang-orang yang baru dikenal ataupun
sedang berda diluar rumah sebaiknya kita harus:
Jangan mudah terkena dengan bujuk rayu seperti dibelikan permen,minuman atau
diberi uang untuk mengikuti keinginannya
Waspada pada orang yang pura-pura menanyakan jalan atau minta tolong, sebaiknya
menghindar saja dengan menjwab tidak tahu
Hindari berlama-lama melewati daerah yang sepi, dan sebaiknya berjalan cepat
ataupun berlari.
Jangan naik bus/mikrolet yan kosong, atau yang isisnya adalah penumpang lelaki
semua.
Hindari duduk yang diapit laki-laki semua.
Pasang ekspresi wajah yang berani,jangan takut,ataupun malu-malu
Sebelum keluar rumah, periksa apakah baju yang dikenakan cukup sopan. Dan lain-
lain.
Cara menghindari pergaulan bebas dengan benar dapat dilakukan melalu suatu proses sejak
seseorang berusia dini.
Anak yang mempunyai dasar pendidikan agama serta moral yang kokoh tidak akan
mudah terjerumus ke dalam pergaulan bebas, karena ia tahu dan bisa membedakan hal
yang benar dan salah. Pendidikan agama dan moral dapat memperkuat iman seseorang
sejak dini. Jika sejak kecil seseorang telah tertanam mengenai pengertian benar dan salah,
biasanya ia akan dapat menghindari pergaulan bebas yang jelas – jelas merupakan hal
yang tidak benar. Seperti firman Allah SWT yang telah dicantumkan dalam Al-qur’an,
yaitu sebagai berikut: “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang
2
untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya
2
apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”(Q.S
At-Taubah :122)
Pembentukan karakter manusia sejak kecil sangat diperlukan agar ia dapat menjadi
pribadi yang kuat dan berpendirian kokoh, sehingga walaupun mempunyai kesempatan
untuk hidup bebas, ia dapat mengendalikan dirinya. Teguh berpegang pada prinsip hidup
merupakan salah satu cara untuk menghindari pergaulan bebas. Seperti firman Allah SWT
yang telah dicantumkan dalam Al-qur’an, yaitu sebagai berikut: “ Sesungguhnya orang-
orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan
pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:
"Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan
jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (Q.S Fushilat : 30)
c) Memilih Teman
Hubungan orang tua dan anak yang erat secara langsung akan memberikan
pengawasan yang lebih baik kepada anak. Jika anak dekat dan terbuka dengan orang tua,
mereka akan dapat langsung bertanya mengenai berbagai macam persoalan bahkan yang
dianggap sensitif dan tabu seperti seks bukannya mencari informasi yang bisa jadi
menyesatkan pada pihak lain. Seperti firman Allah SWT yang telah dicantumkan dalam
Al- qur’an, yaitu sebagai berikut: “ Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir
2
terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. ” (Q.S An-nisaa : 9)
Setelah keluarga, tempat anak bersosialisasi adalah lingkungan. Jika anak berada
pada lingkungan yang positif, yaitu yang memegang teguh maka ia juga akan mencontoh
hal yang positif tersebut dan sebaliknya. Apabila anak berada pada lingkungan yang tidak
kondusif maka pengaruh dari lingkungan tersebut bisa membuatnya menjadi berperilaku
menyimpang dari norma sosial yang ada. Adapun dalil hadist rasululah saw yang
mengunkgkapkan tentang perkara ini ialah sebagai berikut : “Pergilah ke kampung itu
karena di sana terdapat orang-orang yang beribadah kepada Allah. Beribadahlah kepada
Allah bersama mereka. Jangan pernah kembali ke kampungmu karena kampungmu adalah
lingkungan yang buruk” (HR Muslim no 7184 dari Abu Said al Khudri).
Salah satu faktor yang turut memberi kesempatan bagi remaja untuk tergiur
dengan kehidupan bebas adalah tersedianya banyak waktu luang. Apabila waktu luang
tersebut diisi dengan kegiatan yang positif dan berguna, maka tidak akan ada waktu untuk
memikirkan hal-hal yang menyimpang. Cara bergaul bagi orang pendiam dapat dilakukan
dengan mengisi waktu melalui kegiatan positif. Adapun dalil hadist rasululah saw yang
mengunkgkapkan tentang perkara ini ialah sebagai berikut : ”Manfaatkanlah lima
(keadaan) sebelum (datangnya) lima (keadaan yang lain) : Hidupmu sebelum matimu,
sehatmu
2
sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum waktu sempitmu, masa mudamu sebelum masa
tuamu, dan kayamu sebelum miskinmu” [HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi].
h) Memperluas Pengetahuan
Pergaulan bebas tidak hanya melanggar norma sosial melainkan juga melanggar
peraturan dan norma hukum, sebab identik dengan seks bebas, obat – obatan dan minum
alkohol. Semua hal tersebut berpotensi membuat seseorang melakukan perbuatan yang
melanggar hukum. Cara menghindari pergaulan bebas dan cara menghindari kebiasaan
buruk tersebut yaitu dengan membuat anak tahu mengenai hukum yang berlaku dan apa
akibatnya jika melanggar. Seperti firman Allah SWT yang telah dicantumkan dalam Al-
qur’an, yaitu sebagai berikut: “Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-
tandannya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka.” (Q.S r-Rahman :41)
Terkadang alasan seseorang memasuki pergaulan bebas adalah untuk diterima oleh
lingkungannya. Orang seperti ini biasanya selalu merasa tidak punya cukup kepercayaan
diri dan sulit mencari cara agar selalu berpikir positif. Maka ia ingin membuktikan diri
dengan menjadi orang yang bebas tanpa terikat pada norma sosial. Agar terhindar dari
2
pergaulan bebas, maka seseorang harus menjadi pribadi yang tahu cara meningkatkan rasa
percaya dirinya. Seperti firman Allah SWT yang telah dicantumkan dalam Al-qur’an,
yaitu sebagai berikut : “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu
bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman.” (Q.S Ali-Imran:139)
3. PENUTUP
Kesimpulan yang dapat kami tarik dari makalah ini. Manusia adalah mahluk sosial.
Manusia adalah mahluk yang tidak dapat hidup sendiri. Mereka saling membutuhkan satu
sama lain
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal” (QS. al-Hujurat: 13).
Dalam surah tersebut kita dituntut untuk saling mengenal antara satu sama lain dan
juga bertaqwa kepada Allah. Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat
diantaranya. Jadi, pergaulan dalam islam adalah interaksi antara dua orang yang bertujuan
untuk menciptakan tali silahturahimantar sesama umat agama dengan berdasar pada aturan
yang sudah ditentukan oleh Islam sebelumnya.
TUGAS
LEMBAR JAWAB
3
Nama :
NIM :
Fak/Jur :
3
DAFTAR PUSTAKA
Al Qur’an Al Karim
Al-Fiqhi, Mulakhkhash. 2017. Ensiklopedia Imam Syafi’i. Jakarta Utara : PT Mizan Publika.
Al-Muyassar, At-Tafsir. 1980. Hidup Berkah dan Sukses. Jakarta Selatan : Kawah Media.
Hidayat, Fitroh Nur. 2008. Bahaya Pergaulan Bebas. Semarang : PT. Abadi
Rahman, Taisirul Karimir. 2015. Pandangan Islam Terhadap Narkoba. Yogyakarta: Oase
Media.
Al-Fiqhi, al-Mulakhkhash. 2017. Ensiklopedia Imam Syafi’i. Jakarta Utara : PT Mizan Publika.