PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui tentang pendekatan konstektual.
2. Untuk mengetahui apa itu perspektif Evelosioner.
3. Untuk mengetahui apa saja metode penelitian dalam Psikologi
Perkembangan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
paling dekat hingga yang paling luas, Yaitu: microsystem, mesosystem, exosystem,
makroystem, dan kronosystem.2
a. Microsystem
Adalah sebuah pola aktifitas, aturan, dan hubungan dalam sebuah tata
situasi (setting) seperti rumah, sekolah, tempat kerja, dan lingkungan,
dimana sesorang berfungsi sebagai tangan pertama dan terjadi dalam
keseharian. Microsystem adalah istilah Bronfenbrenner untuk tata-situasi
tempat anak berinteraksi dengan yang lain dalam keadaan bertatap muka
dan terjadi dalam keseharian. Microsystem melibatkan hubungan
personal dan bertatap muka dan pengaruh dua arah yang mengair bolak
balik. Misalnya, bagaimana seseorang bayi yang baru lahir berdampak
pada kehidupan orang tua? Bagaimana perasaan dan sikap mereka akan
memengaruhi sang bayi? Bagaimana perlakuan majikan terhadap pekerja
memberikan efek pada produktifitas mereka, dan bagaimana efektifitas
memengaruhi sikap majikan kepada mereka?
b. Mesosistem
Adalah interaksi antar dua atau lebih mikrosistem yang mengandung
orang yang sedang berkembang. Sistem tersebut bisa jadi mengandung
hubungan antara rumah dengan sekolah (seperti pertemuan guru dan
orangtua), atau antara keluarga dan kelompok sebaya. Memerhatikan
mesosystem dapat mengingatkan kita kepada perbedaan cara bertindak
dari seseorang dala, tata situasi yang berbeda. Misalnya, seorang anak
yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan rumahnya akan membisu
ketika tugas tersebut ditanyakan.3
c. Exosistem
Istilah Bronfenbrenner untuk hubungan antara dua atau lebih tata situasi
dan salah satunya tidak mengandung anak yang sedang berkembang.
Exosistem terdiri dari dua atau lebih mikrosistem yang saling
berhubungan, hanya saja tidak seperti mesositem, dalam exosistem
3
paling tidak satu dari beberapa tata situasi ini tidak mengandung orang
yang sedang berkembang dan karena itu hanya berdampak tidak langsung
kepada mereka.
d. Makrosistem
Istilah yang digunakan Bronfenbrenner untuk keseluruhan pola cultural
masyarkat. Makrosistem terdiri darikeseluruhan pola cultural seperti
yang dipelajari oleh Margaret Mead: nilai dominan, keyakinan, adat,
sistem ekonomi, dan sosial cultur dan sub cultur, yang kemudian melalui
bebagai cara tersarikan dalam kehidupan keseharian individu. Misalnya,
apakah anak tumbuh dalam sebuah keluarga inti atau keluarga besar
sangat dipengaruhi oleh makrosistem cultur. Kita dapat melihat pengaruh
makrosistem yang lebih halus dala nilai individualistic leih ditekankan di
Amerika Serikat, sangat berlawanana dengan dominasi nilai
keharmonisan kelompok dkultur cina.
e. Kronosistem
Istilah Bronfenbrenner terhadap efek waktu dalam sistem perkembangan
lain. Kronosistem menambahkan dimensi waktu: tingat kestabilan atau
perubahan dalam dunia anak. Sistem ini dapat mencakup perubahan
dalam komposisi keluarga, tempat tinggal, atau pekerjaan orang tua, dan
gelombang migrasi. Perubahan dalam pola keluarga (seperti
meningkatnya jumlah ibu yang bekerja dimasyarakat industry barat dan
menyusutnya keluarga besar dalam negara berkembang) merupakan
faktor kronosistem. Menurut Bronfenbrenner, seseorag bukanalah semata
mata hasil dari perkembangan tetapi juga pembentuk perkembangan.
Manusia memberi dampak terhadap perkembangan nya sendiri melalui
karakteristik biologis dan psikologis, bakat dan keterampilan, kecacatan
serta temperament.4
4 E.
Papilia Diane, dkk. Human Development (Psikologi Perkembangan) Jakarta:
Kencana Prenada Media Group,2010. Hal.55
4
2.2 PERSPEKTIF EVOLUSIONER
Psikologi evolusioner adalah salah satu cabang baru dalam psikologi yang
mencoba mempelajari potensi peran dari faktor genetis dalam beragam aspek dari
perilaku manusia. Cabang baru dari psikologi ini menyatakan bahwa manusia,
seperti makhluk hidup lainnya di planet bumi ini, telah mengalami proses evolusi
biologis selama sejarah keberadaannya, dan dari hasil proses ini manusia sekarang
memiliki sejumlah besar mekanisme psikologis yang merupakan hasil evolusi
yang membantu manusia untuk tetap hidup atau mempertahankan keberadaannya.
Dalam kajian percobaan prediksi teoretis, psikologi evolusioner telah memberikan
penemuan dalam topik-topik, antara lain pola pernikahan, persepsi kecantikan,
kecerdasan, dan lain-lain. Akar sejarah dari psikologi evolusioner adalah teori
seleksi alam Charles Darwin
5
khususnya kebudayaan) bagi perkembangan seseorang. Yang dimana metode
umum ini terdapat 4 metode, yaitu :
a. Metode Kros-seksional
b. Metode Longitudinal
c. Metode Sekuensial
d. Metode Kros-budaya
e. Metode Eksperimental dan non eksperimental
6
dari usia yang berbeda. Berbulan-bulan atau betahun-tahun setelah
pengukuran awal, individu yang sama diuji lagi (ini merupakan aspek
longitudinal dari rancangan). Pada waktu selanjutnya, sekelompok subjek
baru diukur pada masing-masing tingkat usia. Kelompok baru pada masing-
masing tingkat ditambahkan pada waktu berikutnya 7untuk mengontrol
perubahan yang (gugur) dari studi, pengujian ulang mungkin telah
meningkat kinerja mereka.
d. Metode Cross-Cultural/Pendekatan Lintas Budaya
Metode Cross-Cultural adalah suatu pendekatan dalam penelitian yang
mempertimbangkan factor-faktor lingkungan atau kebudayaan yang
berpengaruh terhadap perkembangan anak. Pendekatan ini banyak
digunakan uttuk mengetahui perbedaan-perbedaan atau persamaan-
persamaan perkembangan anak pada beberapa laatar belakang kebudayaan
yang berbeda-beda. Hal ini adalah karena dengan pendekatan ini dapat
diperoleh pengertian yang lebih mendalam tentang proses perkembangan
sesorang. Melalui pendekatan ini bisa dijelaskan hipotesa-hipotesa yang ada
melalui factor-faktor yang diperoleh.
e. Metode eksperimental dan non eksperimental
8 E.
Papilia Diane, dkk. Human Development (Psikologi Perkembangan) Jakarta:
Kencana Prenada Media Group,2010. Hal.66
7
Penelitian Non
Karakteristik Penelitian Experimental
Experimental
Mengetahui pengaruh Mengetahui dampak,
pemberian suatu treatment atau tingkatan hubungan atau
perlakuan terhadap subjek
penelitian
hubungan sebab akibat antara
Tujuan variabel bebas dan variabel
terikat dimana data variabel
bebas dan terikat sudah
tersedia
Disusun peneliti sebelum Disusun peneliti sebelum
Rancangan penelitian berlangsung penelitian berlangsung
penelitian berdasarkan hipotesis berdasarkan hipotesis
pengetahuan pengetahuan
Terdapat kelompok Tidak terdapat kelompok
eksperimen dan kelompok eksperimen dan kelompok
Objek penelitian
kontrol yang harus control
sama/setara
Terdapat variabel bebas Tidak ada perlakuan pada
yang dikondisikan sebagai variabel bebas
bentuk perlakuan Variabel bebas sudah terjadi
Perlakuan/
sebelum adanya penelitian
treatment
Variabel diukur secara
intensif dalam setting
(lingkungan nyata)
Semua variabel kecuali Tidak dapat
Mengontrol/ variabel terikat mengontrol/mengendalikan
mengendalikan
variabel
Terdapat Terdapat
pengamatan/pengukuran pengamatan/pengukuran
Pengamatan/ terhadap variabel terikat dampak, tingkatan hubungan
pengukuran sebagai efek perlakuan atau hubungan sebab akibat
pada variabel bebas antar variabel bebas tehadap
variabel terikat
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pendekatan konstektual adalah sudut pandang perkembangan yang melihat
bahwa individu tidak dapat terpisahkan dari konteks sosial. Sesuai dengan
perspektif konstektual, perkembangan hanya dapat dipahami dalam konteks
sosial. Para konstektualis melihat individu bukan sebagai Entitas terpisah yang
berinteraksi dengan lingkungan, tetapi sebagai bagian dari lingkungan itu sendiri.
Psikologi evolusioner adalah salah satu cabang baru dalam psikologi yang
mencoba mempelajari potensi peran dari faktor genetis dalam beragam aspek dari
perilaku manusia. Cabang baru dari psikologi ini menyatakan bahwa manusia,
seperti makhluk hidup lainnya di planet bumi ini, telah mengalami proses evolusi
biologis selama sejarah keberadaannya, dan dari hasil proses ini manusia sekarang
memiliki sejumlah besar mekanisme psikologis yang merupakan hasil evolusi
yang membantu manusia untuk tetap hidup atau mempertahankan keberadaannya.
Metode penelitian dalam psikologi perkembangan dibagi menjadi:
1. Eksperimental dan Non eksperimental
2. Longitudinal
3. Cross-secsional
4. Sekuensial
5. Cross-curtural
9
DAFTAR PUSTAKA
http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/pengantar_riset.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_evolusioner
http://www.falkhi.com/2013/11/karakteristik-penelitian-eksperimental.html
10